PROPOSAL TESIS
Proposal ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas Akhir
Tesis Program Studi Pendidikan Agama Islam
OLEH :
HARIS ISTAFANA
NO. POKOK : 19.PAI.S2.044
NIRM : 019.10.10.2258
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
SURAKARTA
2021
2
A. Latar Belakang
1
Doni Kusuma, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global,
(Jakarta:Grasindo, 2010), hal. 85
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS dalam
persepektif strategi pembelajaran?
2. Apa sajakah strategi pembelajaran yang dapat dipetik dari kisah Nabi
Khidir AS dalam upaya pembentukan generasi berkarakter?
3. Bagaimanakah implmentasi strategi-strategi tersebut dalam
membentuk generasi berkarakter di Mi Walisongo Kelurahan
Cabeyan?
4
Kadar Yusuf, Pesan-Pesan Al Qur an tentang Pendidika, (Jakarta:Amzah, 2013), hal. 139
6
D. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak dapat
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, sebagai berikut :
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
tentang strategi pembelajaran yang aktif dan dinamis sehingga proses
pembelajaran tidak monoton dan tidak menjemukan peserta didik.
Menambah cakrawala referensi dan bahan kajian khasanah ilmu
pengetahuan di bidang pendidikan.
2. Secara praktis
Penelitian ini memberi pilihan strategi pembelajaran yang baik yang
bersumber dari kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir AS. sehingga dapat
diaktualisasikan oleh para praktisi pendidikan dalam mengelola proses
pembelajaran generasi berkarakter.
E. Studi Pustaka
7
Kajian pustaka yang penulis maksud dalam bab ini adalah penulis
ingin mendudukan posisi tulisan dan penelitian ini berbeda dengan
literatur yang bekaitan dengan pembahasan sebelumnya, yaitu:
5
Said Agil Husin al-Munawar, Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan Islam (Cet.
II; Jakarta: PT. Ciputat Press, 2005), h. 135.
6
Syaikh Hamid Ahmad Al-Thahir Al-Basyuni, Shahih Qashashil Qur’an., terj. Muhyidin Mas Rida,
Lc. Kisah-kisah dalam Al-Qur’an (Cet. I; Jakarta: PT. Pustaka Al-Kautsar, 2008), h. 3.
7
Ahmad Syaripudin, Abas Asyafah dan Udin Supriadi, TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic
Education – Vol. 5, No. 2, Cet. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2018), h. 137
8
F. Kerangka Teori
8
M. Jabir,2011, Strategi Mendidik Anak Melalui Kisah Dalam Al-Quran Pada Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Di Mts Negeri Poso Kota, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
2011, hal.109
9
Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta:Kencana, 2011), hal. 125
10
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Quantum Teaching, 2005), hal. 97
9
seekor ikan dan letakkan dalam ember dan kamu akan menemui dia di
tempat kamu akan kehilangan ikan tersebut.”14
“Musa mengambil seekor ikan dan meletakkannya di ember
dan melakukan perjalanan bersama seorang pemuda (pelayannya),
Joshua (Yusya bin Nun), hingga mereka sampai di sebuah batu di
mana mereka menyandarkan kepala mereka (yakni berbaring). Musa
tertidur, dan sementara dia tertidur, ikannya keluar dari ember, pergi
ke lautan. Ikan itu mengambil jalannya ke lautan (lurus) seperti
saluran pipa. Allahmenghentikan aliran air di atas ikan dan jalur ikan
itu menjadi seperti sebuah lengkungan (Nabi menunjukkan
lengkungan ini dengan tangannya).
14
Imran Hosein, Surat Al Kahfi dan Zaman Modern, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2013),
hal. 156
15
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter,(Bandung:Remaja Rosdakarya,2014),
hal. 92
14
tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau
individu. Ciri khas tersebut asli dan mengakar pada kepribadian benda
atau individu tersebut, dan merupakan mesin yang mendorong
bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berujar, dan merespon
sesuatu.Selanjutnya, menurut Maksudin yang dimaksud karakter
adalah ciri khas setiap individu berkenaan dengan jati dirinya (daya
qalbu), yang merupakan saripati kualitas batiniah/rohaniah, cara
berpikir, cara berperilaku (sikap dan perbuatan lahiriah) hidup
seseorang dan bekerja sama baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa
maupun negara.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
karakter adalah sesuatu yang terdapat pada individu yang menjadi ciri
khas kepribadian individu yang berbeda dengan orang lain berupa
sikap, pikiran, dan tindakan. Ciri khas tiap individu tersebut berguna
untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.
G. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
2. Lokasi Penelitian
16
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis (Cet. VII; Jakarta; Rineka
Cipta, 1992), h. 10.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, R & D) (Cet. III;
Bandung: Alfabeta, 2007), h. 107.
18
Lihat Freenkel and wallen, How to the science and evaluated reciten education (Cet. II; New
York: Publishing Company, 1990), h. 238.
16
1. Populasi penelitian
Tabel 2
Populasi peserta didik di MI Walisongo Cabeyan
No Kelas Jumlah Murid
1 Kelas IV 20 Orang
2 Kelas V 20 Orang
3 Kelas VI 20 Orang
Jumlah Populasi 60 Orang
2. Sampel Penelitian
Tabel 3
Sampel guru dan peserta didik
No. Guru / Peserta Didik Jumlah Ket. Ket.
1 Guru 25 Orang Guru PNS
2 Peserta didik
Kelas V 20 10%
Kelas V 20 10%
Kelas VI 20 10%
C. Pendekatan Penelitian
21
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 275.
22
Suharsimi Arikunto, op.cit, h. 111.
18
2. Pendekatan psikologis
Pendekatan digunakan untuk mempelajari berbagai gejala psikoligis yang
muncul dari pendidik maupun anak didik, baik yang muncul pada saat proses
pembelajaran di kelas berlangsung maupun pada saat selesainya pembelajaran.
3. Pendekatan filosofis
Pendekatan filosofis digunakan untuk mengarahkan cara berpikir dalam
mensistemasi pembelajaran/pembahasan dengan menggunakan kerangka berpikir
ilmiah. Dengan menggunakan pendekatan ini, penulis menyajikan secara
sistematis dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan karya tulis ilmiah yang
baik dan benar.
D. Instrumen Penelitian
23
Suharsimi Arikunto, ibid, h. 259.
19
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1)
Data Primer, yakni data yang penting/utama yang dikumpulkan atau bersumber
dari penilaian responden atau narasumber/informan, meliputi strategi mendidik
anak, metode atau sistem pengajaran dan minat peserta didik tentang kisah dalam
Al-Qur’an.
2) Data sekunder, yakni data pendukung yang diperoleh dari MI Walisongo
Cabeyan, dan instansi terkait yang meliputi; data peserta didik dan guru, serta
beberapa data lainnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
2) Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang melibatkan
seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara
secara garis besarnya dibagi dua yaitu: wawancara tak berstruktur dan wawancara
berstruktur. Wawancara tak berstruktur biasa juga disebut wawancara mendalam,
wawancara intensif, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka (open-ended
interview), wawancara etnografis. Sedangkan24
wawancara berstruktur sering juga disebut wawancara baku (standardized
interview), yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya dengan
pilihan-pilihan jawaban yang sudah disediakan.25
3) Dokumentasi
Dokumentasi penelitian digunakan untuk mengumpulkan data dari
sumber-sumber non insane (bukan manusia). Dalam hal ini dokumen berfungsi
pula sebagai sumber data, karena dengan dokumen tersebut dapat dimanfaatkan
untuk membuktikan, menafsirkan dan meramalkan tentang suatu peristiwa.
Adapun dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen
yang diambil dari madrasah obyek penelitian sebagai pelengkap, seperti jumlah
peserta didik, guru, pegawai, sarana dan fasilitas pembelajaran dan sebagainya.
24
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: Bumi Aksara,
2003), h. 78.
25
Mulayana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), h. 180.
21
H. Sistematika Penelitian
26
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Cet. XVII; Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 178.
22
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN-SARAN
C. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Quantum Teaching, 2005 Doni Kusuma,
Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta:Grasindo, 20101
Imran Hosein, Surat Al Kahfi dan Zaman Modern, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2013
Muhammad Faisol, Interpretasi Kisah Nabi Musa Naratologi al qur an, Jakarta:Gema
Insani,2011