Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KUNJUNGAN RUMAH

Nama : Maghrobi Affan

NIM : 16010179

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr.SOEBANDI JEMBER

YAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL

2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur hanya terlimpah kepada Allah SWT yang selalu memberikan berupa

rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada seluruh umatnya. Sehingga penulis dan pembuat

makalah dapat menyelesaikan makalahnya tentang “Kunjungan Rumah” Kami menyadari bahwa dalam

penulisan makalah ini masih jauh jauh dari sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun, untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Semoga makalah yang saya buat ini bermabfaat dan dapat menambah pengetahuan pembaca.

Jember, 25 Maret 2021

Penulis

DAFTAR ISI

2
Halaman judul................................................................................................

Kata pengantar................................................................................................

Daftar isi.........................................................................................................

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang..............................................................................

1.2 Rumusan masalah ........................................................................

1.3 Tujuan ........................................................................

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian kunjungan rumah .....................................................

2.2 Tujuan kunjungan rumah ..........................................................

2.3 Perkembangan Pelayanan Kesehatan Rumah....................................................

2.4 Karakterisktik Pelayanan Kesehatan Rumah.......................................................

2.5 Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Rumah..................................................

2.6 Hubungan Perawat Klien dengan Keluarga............................

2.7 Prinsip Hubungan Perawat Klien dengan Keluarga .......................................................

2.8 Tanggung Jawab Perawat yang Melakukan Pelayanan Keperawatan


diRumah......................................................

2.9 Langkah-Langkah Kunjungan Rumah .......................................................

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan................................................................................

3.2 Saran..........................................................................................

Daftar Pustaka................................................................................................

BAB I

3
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perawatan Kesehatan di rumah bukanlah merupakan sebuah konsep baru dalam sistem pelayanan
kesehatan, khususnya pada praktek keperawatan komunitas. Hal ini sudah dikembangkan sejak tahun
1859 yang pada saat itu Willian Rathbone of Liverpool, England dan juga Florence Nightingale
melakukan perawatan kesehatan di rumah dengan memberikan pengobatan kepada klien (masyarakat)
yang mengalami sakit terutama terutama mereka dengan status sosial ekonomi rendah, kondisi sanitasi,
kebersihan diri dan lingkungan, dan gizi buruk sehingga beresiko tinggi terhadap berbagai jenis penyakit
infeksi yang umum ditemukan di masyarakat (Smith & Maurer, 2000).

Kunjungan rumah juga dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
serta meminimalkan resiko penyakit infeksi masyarakat, serta mencegah terjadinya kekambuhan
penyakit, seperti: perawatan nifas pada ibu paska melahirkan, perawatan anak diare, pemantauan klien
dengan Tuberculosis, hipertensi, kardiovaskuler, penyuluhan kesehatan klien dengan berbagai penyakit,
dll (Stanhope & Lancaster, 2001).

Seiring dengan perkembangan IPTEK dan teknologi medis di era globalisasi ini, berdampak pada sistem
pelayanan kesehatan dan praktek keperawatan di Indonesia kini. Tuntutan masyarakat akan kebutuhan
pealayanan kesehatan juga semakin meningkat dan berubah dari konsep perawatan dan pengobatan di
rumah sakit/klinik menjdai kebutuhan perawatan di rumah, khususnya bagi klien/keluarga dengan
penyakit terminal. Di samping itu perawatan di rumah menjadi alternative bagi keluarga dengan usila
(usia lanjut) yang cenderung mengalami penyakit dengan kondisi kronik , yang membutuhkan
perawatan dan pengobatan jangka panjang. Hal ini tentu sangat memberikan keuntungan bagi klien dan
keluarganya, bila mempertimbangkan aspek kenyamanan dan keamanan klien dan keluarga lebih intens
dan interaksi lebih bebas bila berada di rumah sendiri, dan pembiayaan terapi perawatan di rumah yang
relative lebih murah dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit sehingga di rumah lebih cost
effective.

Berdasarkan pada perkembangan pelayanan keperawatan di rumah yang terjadi di Luar negeri, pada
dasarnya kondisi masyarakat Indonesia sangat memungkinkan untuk dilaksanakan hal tersebut. Namun,
untuk memulainya diperlukan kesiapan dari para perawat komunitas. Selanjutnya akan di jelaskan
pengertian dan tujuan pelayanan keperawatan di rumah, hubungan perawat-klien dengan keluarga,
standar dan tanggung jawab dari perawat yang melaksanakan perawatan di rumah.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana pengertian kunjungan rumah?


b. Bagaimana tujuan kunjungan rumah?
c. Bagiamana perkembangan pelayanan kesehatan rumah?
d. Bagaiamana karakterisktik pelayanan kesehtan rumah?
e. Bagaimana peran dan fungsi perawat kesehatan rumah?
f. Bagaimana hubungan perawat klien dengan keluarga?

4
g. Bagaimana prinsip hubungan perawat-klien dengan keluarga?
h. Bagaimana tanggung jawab perawat yang melakukan pelayanan keperawatan di rumah?
i. Bagaimana langkah – langkah kunjungan rumah?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian kunjungan rumah


b. Untuk mengetahui tujuan kunjungan rumah?
c. Untuk mengetahui perkembangan pelayanan kesehatan rumah?
d. Untuk mengetahui karakterisktik pelayanan kesehtan rumah?
e. Untuk mengetahui peran dan fungsi perawat kesehatan rumah?
f. Untuk mengetahui hubungan perawat klien dengan keluarga?
g. Untuk mengetahui prinsip hubungan perawat-klien dengan keluarga
h. Untuk mengetahui tanggung jawab perawat yang melakukan pelayanan keperawatan di rumah
i. Untuk mengetahui langkah – langkah kunjungan rumah

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Kunjungan Rumah

Pelayanan keperawatan di rumah adalah interaksi yang dilakukan di tempat tinggal keluarga yang
bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan keluarga dan anggotanya. Dari
pengertian tersebut dapat di garis bawahi bahwa tenaga kesehatanlah yang bergerak dalam hal ini
mengunjungi klien, bukan klien yang datang ke tenaga kesehatan. Hampir semua pelayanan kesehatan

5
dapat diberikan melalui keperawatan di rumah, kecuali dalam keadaan gawat darurat cukup sehat untuk
tetap tinggal di masyarakatnya dan melakukan perawatan sendiri setelah ditinggal oleh perawat.

Pelayanan kesehatan rumah adalah komponen dari rentang pelayanan kesehatan yang komprehensif
yang di dalamnya terdapat pelayanan kesehatan untuk indiidu dan keluarga di tempat tinggal mereka
dengan tujuan meningkatkan, memelihara atau memulihkan kesehatan atau meningkatkan
kemandirian, menimalkan akibat dari ketidakmampuan dan penyakit terminal (Warhola, 1980).
Pelayanan kesehatan rumah merupakan kunjungan rumah dan bagian integral dari pelayanan
keperawatan, yang dilakukan oleh perawat untuk membantu individu, keluarga, dan masyarakat
mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi (Sherwen, 1991).

2.2 Tujuan Kunjungan Rumah

Pelayanan Keperawatan di Rumah Memiliki Lima Tujuan Dasar, yaitu :

1. Meningkakan “support system” yang adekuat dan efektif serta mendorong digunakannya pelayanan
kesehatan.

2. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga dengan masalah
kesehatan dan kecacatan.3. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang normal dari seluruh
anggota keluarga serta memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang peningkatan dan
kesehatan pencegahan.

4. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar anggota keluarga.

5. Meningkatkan kesehatan keluarga.

(Smith, 1995)

2.3 Perkembangan Pelayan Kesehatan Rumah

Bentuk pelayanan kesehatan masyarakat yang populer dan banyak dikenal masarakat adalah pelayanan
rawat inap dan rawat jalan. Karena berbagai pertimbangan terpaksa perawatan dilakukan di rumah.
Faktor – faktor yang mendorong perkembanagan kesehatan rumah adalah:

a. Kasus – kasus penyakit terminal dianggap tidak efisien lagi jika dirawat di institusi pelayanan
kesehatan, misal klien mengidap penyakit keganasan (kanker) stadium akhir.
Keterbatasan masyarakat untuk membiayai kasus penyakit degeneratif yang memerlukan
perawatan relatif lama, misal klien pasca – stroke yang mengalami kelumpuhan dan
memerlukan pelayanan rehabilitasi dalam jangka waktu yang cukup lama.
b. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, dengan asumsi bahwa perawatan klien
yang lama (> 1 minggu) tinggal di rumah sakit tidak menguntungkan.
c. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian besar klien jika
dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat proses
penyembuhan.

6
Menurut Suharyati, (2004) program home care mempunyai dampak yang menguntungkan baik bagi
klien dan keluarganya maupun bagi tenaga yang terlibat dalam pelayanan home care. Bagi klien dan
keluarga dapat membantu secara efisien dalam mengurangi beben biaya rawat inap dirumah sakit yang
makin mahal dan semakin tidak terjangkau, disamping pula meningkat kemandiri keluarga dalam
perawatan klien dirumah. Sedangkan bagi para petugas yang terlibat terutama dalam pelayanan
langsung dirumah klien program ini dapat memberikan variasi lingkungan kerja dan mampu menambah
pengasilan bagi para perawat yang bekerja dirumah sakit.

2.4 Karakteristik Pelayanan Kesehatan Rumah

Karakteristik kunjungan rumah adalah memprioritaskan preventif dan promotif tanpa mengabaikan
kuratif dan rehabilitative, cara pelayanan tidak terkotak-kotak, terpadu dan berkesinambungan serta
pendekatan pelayanan secara menyeluruh, sedangkan manfaat yang dapat diambil dari pelayanan home
care adalah terpernuhinya kebutuhan dan tuntutan keperawatan dan kesehatan, biaya kesehatan akan
lebih terkendali, mutu pelayanan akan lebih meningkat dan keluarga akan lebih terlibat secara aktif.

Strategi penggelolaan home care. Untuk mengelola home care dibutuhkan komitmen dari berbagai
pihak yang terkait baik dari penggelola, rumah sakit maupun dari para pemberi pelayanan. Karena dalam
pelaksanaannya home care tidak lepas dari berbagai masalah diantaranya adalah image masyarakat
masih berorientasi pada medis, praktek mandiri belum tersosialisasi.

Karakteristik pelayanan kesehatan rumah antara lain


a. Pelayanan kesehatan rumah memiliki karakteristik sebagai bentuk pelayanan kesehatan promotif dan
preventif yang menjadi prioritas utama dengan tidak mengabaikan upaya pengobatan, pencegahan
kecacatan yang dilakukan dalam bentuk kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi.

b. Tatacara pelayanan tidak diselenggarakan secara terpisah – pisah, namun dilkukan secara terpadu
(interdisiplin) dalam rangka memenuhi kebutuhan klien.

c. Pendekatan penyelenggaraan pelayanan secara menyeluruh.

Agen adalah pengelola yang bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan pelayanan kesehatan
rumah baik penyediaan tenaga, sarana dan peralatan serta mekanisme pelayanan sesuai standar yang
ditetapkan. Sejak awal berdirinya pelayanan kesehatan rumah, banyak organisasi yang telah membuat
program pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan klien.

2.5 Peran Dan Fungsi Perawat Kesehatan Rumah

Perawat pelayanan kesehatan, terlibat dalam perawtan langsung dan perawatan tidak langsung. Dalam
melaksakan tugasnya, perawat pelayanan kesehatan rumah menjalankan beberapa macam peran,
antara lain :

A. Perawatan Langsung
Perawatan yang diberikan mengacu pada aspek fisik yang nyata yang diperoleh melalui intraksi perawat
– klien. Kegiatan pelayanan secara langsung yang diberiakan pada klien meliputi pengkajian fisik klien,

7
mengganti balutan luka, memberikan injeksi, memasang kateter dan atau memberi injeksi intravena.
Selain itu perawat memberiakn pendidikan kesehatan pada klien dan anggota kluarga yang memberikan
pelayanan kesehatan ( Caregiver), tentang cara cara melakukan prosedur tertentu. Perawat dapat
membantu klien dan keluarga mengembangkan sikap yang positif. Kemampuan dan kecakapan teknis
harus diperhatikan oleh perawat pelayanan kesehatan rumah sehinga dapat menerima pembayaran jasa
yang telah diberikan oleh pihak ke III. Untuk menentukan tindakan apa saja yang harus dilakukan.

B. Perawatan tidak langsung

Perawatan tidak langsung dilakukan ketika klien tidak mempunyai kontak langsung dengan perawat.
Perawatan cenderung pada perawatan tidak langsung lebih kearah kegiatan konsultasi. Perawat
pelayanan kesehatan rumah dihubungi oleh perawat rumah sakit untuk melanjutkan kegiatan kegiatan
yang telah dilakukan klien dan keluarga misalnya dalam hal merawat kolostomi. Perawat pelayanan
kesehatan rumah berfungsi sebagai tenaga konsultan, nasehat yang diberikan tentang bagaimana cara
mengatur klien dengan masalah tertentu melalui kerja sama dengan anggota lain dalam tim. Pertemuan
tim secara berkala yang memberikan perawatan tidak langsung dipelayanan kesehatan rumah dilakukan
secara teratur. Ini merupahkan waktu yang ideal untuk meningkatkan koordinasi dan kesinambungan
pelayanan perawatan klien dan menggunakan sumber daya secara optimal. Pengawasan terhadap
asisten atau pembantu perawatan kesehatan rumah dilakukan secara tidak langsung, melalui evaluasi
yang dilakukan terhadap klien, dilakukan dua minggu sekali. Banyak tindakan keperawatan yang
dilakukan di rumah, mungkin tidak secara langsung kelihatan oleh klien, tetapi dapat dinilai melalui
kualitas pelayanan kesehatan rumah.

2.6 Hubungan Perawat Klien dengan Keluarga

Perawat-perawat yang berkunjung ke rumah memiliki perhatian terhadap seluruh masalah-masalah


kesehatan yang teridentifikasi dari keluarga tertentu atau sekelompok keluarga. Perawat tersebut
memiliki kemampuan klinik yang general dan dapat bekerja dengan klien dari seluruh sekelompok usia.
Untuk dapat berhubungan dengan keluarga, perawat tidak perlu bertemu secara langsung dengan
seluruh anggota keluarga. Salah satu anggota keluarga dapat menjadi sumber informasi, tetapi perawat
harus menyadari adanya kemungkinan bahwa informasi yang diberikan tersebut, dipengaruhi oleh
persepsi dari sumber.

Perawat memerlukan waktu untuk memperkenalkan diri kepada keluarga. Gunakan panggilan yang
formal kecuali jika keluarga menghendaki lain. Sangat penting bagi perawat untuk berinteraksi dengan
sebanyak mungkin anggota keluarga. Melalui pengkajian, perawat berusaha untuk mengidentifikasi
masalah-masalah kesehatan yang aktual maupun yang potensional yang terdapat pada setiap anggota
keluarga. Issue-issue tentang peningkatan kesehatan seperti diet dan perlindungan khusus seperti
imunisasi mungkin ditemukan sebagai masalah yang memerlukan rujukan. Koping keluarga terhadap
penyakit yang terjadi atau kecacatan merupakan masalah aktual yang mungkin memerlukan interveksi
langsung. 2.7 Prinsip hubungan perawat-klien dengan keluarga

2.7 Prinsip hubungan perawat-klien dengan keluarga

8
a. Fokus intervensi perawat adalah keluarga.
b. Intervensi yang diberikan dapat berfokus pada seluruh kebutuhan kesehatan dan meliputi tiga
level pencegahan.
c. Keluarga tetap memiliki otonomi untuk mengambil keputusan terhadap kesehatannya.
d. Perawat adalah tamu di rumah keluarga.

2.8 Tanggung jawab perawat yang melakukan pelayanan keperawatan di rumah

Tanggung jawab perawat yang melakukan pelayanan keperawatan di rumah meliputi :

1. Pemberian pelayanan secara langsung

Pelayanan keperawatan dapat meliputi pengkajian fisik atau psikososial, menunjukkan pemberian
tindakan secara trampil dan pemberian pendidikan kesehatan. Dalam melakukan pengkajian dan
memberikan intervensi, perawat yang datang ke rumah perlu memperhatikan kebutuhan klien selama
24 jam. Kerja sama dari klien dan keluarga serta pemberi perawatan utama di keluarga dalam
perencanaan sangat penting untuk menjaga kesinambungan perawatan selama perawat tidak ada di
rumah. Perawat hanya memberikan perawatan dalam waktu terbatas. Perawatan yang dilakukan
dirumah lebih merupakan tanggung jawab dari keluarga dari pada perawat. Oleh karena itu pendidikan
kesehatan menjadi intervensi yang utama dalam perawatan di rumah. Perawat bertanggung jawab
untuk menyiapkan klien dan keluarga dengan pengetahuan dan ketrampilan khusus untuk memberikan
perawatan yang aman di antara waktu kunjungan.

2. Dokumentasi

Pendokumentasian yang di lakukan selama perawatan di rumah penting untuk melihat kemajuan
keluarga dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan yang di alaminya. Sayangnya, format-format
pendokumentasian yang ada masih banyak menghabiskan waktu perawat untuk mengisinya. Di luar
negeri, pendokumentasian juga di gunakan untuk menghitung pembayaran oleh keluarga yang
selanjutnya akan diterimakan pada perawat melalui agency.

3. Koordinasi antara pelaayanan dan manajemen kasus

Perawat bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan para professional lain dalam memberikan
pelayanan kepada keluarga. Focus peran perawat yang menjadi menejer kasus adalah kemampuan
untuk mengkaji kebutuhan klien, menentukan prioritas kebutuhan, mengidentifikasi cara untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dan mengimplementasikan rencana yang di susun. Sebagai koordinator
pelayanan, perawatan harus memiliki informasi terkini tentang pelayanan yang akan di berikan oleh
seluruh pemberian pelayanan dan respon keluarga terhadap pelayanan tersebut. Diskusi kasus
sebaiknya dilakukan secara rutin antara pemberi pelayanan untuk berbagai informasi, mendiskusikan
masalah dan merencanakan tindakan yang dapat memberikan hasil terbaik untuk keluarga.

4. Menentukan frekuensi dan lama perawatan

9
Perawat yang berkunjung kerumah bertanggung jawab untuk menentukan frekuensi dan lamanya
perawatan yang di berikan. Frekuensi kunjungan adalah kekerapan kunjungan yang di lakukan selama
periode waktu tertentu, sedangkan lamanya perawatan adalah lama waktu yang dilakukannya
pelayanan keperawatan dirumah.

5. Advocacy

Tanggung jawab sebagai penasehat bagi klien yang di maksud disini adalah peran perawat sebagai
penasehat terutama yang berhubungan dengan masalah pembayaran yang terkait dengan pelayanan
yang diberikan.

2.9 Langkah – langkah kunjungan rumah

Menurut Smith (1995) ada empat aktifitas atau fase dalam melaksanakan keperawatan dirumah, yaitu :

1. Fase Permulaan
Perawatan merupakan kasus – kasus yang perlu ditidak lanjuti dirumah, melelui seleksi kasus
dipuskesmas sesuai dengan prioritas. Kemudian menetapkan jadual kunjungan, kontrak waktu
kunjungan dengan membuat kesepakatan dengan keluarga tentang waktu kunjungan dan kehadiran
anggota keluarga pengambilan keputusan. Selama fase ini pula perawat dan keluarga berusaha untuk
saling mengenal dan mengetahui bagaimana keluarga menangapi suatu masalah kesehatan. Selain
itujuga perawat menyiapkan perlengkapan lapangan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kunjungan
seperti mempelajari riwayat penyakit klien (individu atau anggota keluarga) dari rekan kesehatan
anggota keluarga (family folder) dipuskesmas dan pencatatan lain (unit pelayanan kesehatan) yang ada
kaitannya dengan klien tersebut, membuat catatan singkat tentang masalah klien dan keluarga tersebut.

2. Fase implementasi

Fase ini perawat melakukan pengkajian dan perencanaan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
dimiliki oleh keluarga. Lakukan intervensi sesuai rencana, eksplorasi nilai-nilai keluarga dan persepsi
keluarga terhadap kebutuhannya. Berikan pendidikan kesehatan sesuai dengan pendidikannya dan
sediakan pula informasi tertulis.

3. Fase terminasi

Perawat membuat kesimpulan hasil kunjungan berdasarkan pada pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan bersama keluarga. Menyususn rencana tindak lanjut terhadap masalah kesehatan yang
sedang ditangani dan masalah kesehatan yang mungkin dialami keluarga. Tinggal nama dan alamat
perawat serta nomor telpon yang bisa dihubungan oleh keluarga.

4. Aktivitas post visit


Fase terakhir adalah pendokumentasian, dimana perawat melakukan pencatatan secara lengkap tentang
hasil kunjungan untuk disimpan di pelayanan kesehatan, tempat perawat bertugas.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelayanan keperawatan di rumah merupakan pelayanan keperawatan yang di berikan di tempat tinggal
klien dan keluarga sehingga klien tetap mamiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal yang terkait
dengan masalah kesehatannya. Perawat yang melakukan keperawatan di rumah bertanggung jawab
untuk meningkatkan kemampuan keluarga untuk mencegah penyakit dan pemeliharaan kesehatan.
Namun, di Indonesia belum ada lembaga ataupun organisasi perawat yang mengatur pelayanan
keperawatan di rumah secara administratife. Perawatan yang diberikan di rumah-rumah, khususnya
oleh perawat-perawat komunitas masih bersifat sukarela, belum ada pengaturan imbalan atas jasa yang
diberikan.

3.2 Saran

Seiring dengan perkembangan IPTEK dan teknologi medis di era globalisasi ini, berdampak pada sistem
pelayanan kesehatan dan praktek keperawatan di Indonesia kini. Tuntutan masyarakat akan kebutuhan
pealayanan kesehatan juga semakin meningkat dan berubah dari konsep perawatan dan pengobatan di
rumah sakit/klinik menjdai kebutuhan perawatan di rumah, khususnya bagi klien/keluarga dengan
penyakit terminal. Di samping itu perawatan di rumah menjadi alternative bagi keluarga dengan usila
(usia lanjut) yang cenderung mengalami penyakit dengan kondisi kronik , yang membutuhkan
perawatan dan pengobatan jangka panjang, sehingga perawatan home visit sangat penting bagi klien
dan juga bisa meningkatkan perawatan kesehatan di lingkungan masyarakat, bagi di daerah perkotaan
maupun di daerah pe desaan..

11
DAFTAR PUSTAKA

American Nurses’ Association (ANA). 1986. Standards o Home Care

Effendy Nasrul, 1998, dasar Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat,Edisi 2, EGC, Jakarta

Health. In Claudia M. Smith and FA. Maureen (Eds). Community Health Nursing : Theory and Practice.
Philadelphia ; W. B Saunders.

Koenig Kathleen Blais dkk, 2006, Pratik Keperawatan Profesional, Edisi 4, EGC, Jakarta

Nursing Practice. Washington, DC : Author.

Milone-Nuzzo, P. 1995. Chapter 29. Home Health Care. In Claudia M.

Setyowati Sri dkk, 2008, Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep Dan Aplikas kasus, Edisi Revisi, Mitra
Cendikiaa, Jogyakarta

Smith and FA. Maureen (Eds). Community Health Nursing : Theory And Practice. Philadelphia : W. B.
Saunders.

Smith, CM. 1995. Chapter 7. The Home Visit : Opening Doors for Family

Sumijatu dkk, 2005, Konsep Dasar Keperawatn Komunitas, EGC, Jakarta

Zang, S.M & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R. (2004). Manual Perawatan di rumah (Home Care
Manual) Edisi Terjemahan Cetakan I. Jakarta: EGC

12
13

Anda mungkin juga menyukai