NIM : 19311048
Kelas : Manajemen Keuangan Kelas A
Pasar Modal
Dalam penentuan harga saham di pasar perdana, itu dilakukan oleh underwriter
(penjamin emisi) dengan melibatkan perusahaan yang akan go public. Penjamin emisi akan
melakukan analisis fundamental untuk menentukan harga saham emiten. Proses transaksi di
pasar perdana bersifat satu arah, yaitu investor sebagai pembeli saham dengan melakukan
pemesanan melalui underwriter dan agen penjual. Dengan kata lain, transaksi di pasar perdana
dilakukan oleh dua pihak, investor dengan emiten, bukan investor dengan investor.
Di pasar perdana tersebut, efek-efek yang diperjualbelikan masih belum tercatat di Bursa
Efek Indonesia. Dengan kata lain, efek-efek yang diperdagangkan pertama kali ditawarkan oleh
underwriter kepada investor melalui Perantara Pedagang Efek (Broker) sebagai agen penjual
saham. Proses inilah yang juga dikenal sebagai IPO (Initial Public Offering).
2. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana, yaitu suatu wadah terjadinya
transaksi jual beli berbagai macam efek di mana efek-efek tersebut telah melewati masa
penawaran di pasar perdana sekurang-kurangnya 90 hari. Setelah mendapatkan izin emisi, maka
efek-efek tersebut tercatat di dalam Bursa Efek Indonesia.
Transaksi yang terjadi di pasar sekunder tidak lagi dilakukan oleh investor dengan
emiten, melainkan dilakukan oleh investor dengan investor, di sanalah nantinya terjadi
permintaan (demand) dan penawaran (supply). Proses demand-supply inilah yang akan
menyebabkan terjadinya volatilitas harga saham. Di pasar sekunder tersebut, investor juga bebas
membeli efek kapan pun dengan volume tertentu sesuai dengan kemampuan finansial.
Di dalam pasar sekunder, terdapat dua jenis tempat perdagangan, yaitu bursa reguler dan
bursa paralel. Untuk bursa reguler, sebenarnya tidak perlu lagi dibahas karena yang disebut bursa
reguler yaitu bursa utama, seperti Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, kami tinggal
menjelaskan apa itu bursa parallel.
2. Instrumen Obligasi
Secara sederhana, obligasi adalah suatu bukti pernyataan utang yang diterbitkan oleh
pihak yang berutang (penerbit obligasi) kepada pihak yang memberi utang (pemegang obligasi).
Umumnya, di dalam bukti pernyataan utang tersebut berisi jumlah kupon (bunga) serta tanggal
jatuh tempo pembayaran. Tenor atau jangka waktu obligasi di Indonesia rata-rata 1 tahun s.d. 10
tahun. Obligasi termasuk produk dengan tingkat risiko yang relatif rendah.
a. Opsi
Secara umum, opsi merupakan salah satu jenis derivatif yang berisi bukti pernyataan
yang diterbitkan oleh suatu pihak (perorangan/lembaga) yang memberikan hak kepada para
pemegangnya untuk melakukan jual beli saham dengan harga yang sudah ditentukan
sebelumnya.
b. Right
Right adalah suatu wewenang (hak) saham baru yang diterbitkan oleh emiten di mana
emiten harus menawarkan right tersebut terlebih dahulu kepada para pemegang saham lama.
Dengan kata lain, pemegang saham lama lebih diprioritaskan. Jika seseorang/lembaga yang
mempunyai right tersebut tidak memanfaatkannya, maka itu dapat dijual kepada pihak lain.
c. Warrant
Warrant adalah surat berharga yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh suatu
perusahaan dengan memberikan hak kepada para pemegangnya untuk membeli saham suatu
perusahaan. Biasanya, persyaratannya berkaitan dengan jumlah, harga, dan masa
berlakunya. Warrant dapat dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya, seperti saham
dan obligasi. Tujuan utama penerbitan warrant ini secara umum yaitu untuk menarik investor
agar mau membeli saham dan obligasi yang juga diterbitkan oleh emiten.
Penerbitan warrant yang dilakukan emiten, juga mengharuskan emiten untuk menyediakan
sejumlah saham dan obligasi. Jika tidak mau mempergunakan warrant tersebut,
pemilik warrant dapat menjualnya ke pasar modal.