Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wahyu Putra Sie

NIM : 19311048
Kelas : Manajemen Keuangan Kelas A

Pasar Modal

Pengertian Pasar Modal


Pasar modal adalah suatu wadah bertemunya antara para penjual (seller) dan para
pembeli (buyer) yang memperdagangkan produk atau instrumen keuangan. Penjual dalam hal ini
adalah perusahaan go public, atau dikenal sebagai emiten. Sedangkan pembeli dikenal sebagai
investor.

Jenis-Jenis Pasar Modal (Capital Market)


1. Pasar Perdana/Primer
Pasar perdana adalah suatu wadah penawaran saham untuk pertama kali yang dilakukan
oleh emiten kepada investor selama waktu yang telah ditentukan oleh pihak penerbit (issuer),
biasanya dilakukan dalam enam hari kerja sebelum saham (stock) tersebut diperdagangkan di
pasar sekunder (secondary market).

Dalam penentuan harga saham di pasar perdana, itu dilakukan oleh underwriter
(penjamin emisi) dengan melibatkan perusahaan yang akan go public. Penjamin emisi akan
melakukan analisis fundamental untuk menentukan harga saham emiten. Proses transaksi di
pasar perdana bersifat satu arah, yaitu investor sebagai pembeli saham dengan melakukan
pemesanan melalui underwriter dan agen penjual. Dengan kata lain, transaksi di pasar perdana
dilakukan oleh dua pihak, investor dengan emiten, bukan investor dengan investor.

Di pasar perdana tersebut, efek-efek yang diperjualbelikan masih belum tercatat di Bursa
Efek Indonesia. Dengan kata lain, efek-efek yang diperdagangkan pertama kali ditawarkan oleh
underwriter kepada investor melalui Perantara Pedagang Efek (Broker) sebagai agen penjual
saham. Proses inilah yang juga dikenal sebagai IPO (Initial Public Offering).
2. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana, yaitu suatu wadah terjadinya
transaksi jual beli berbagai macam efek di mana efek-efek tersebut telah melewati masa
penawaran di pasar perdana sekurang-kurangnya 90 hari. Setelah mendapatkan izin emisi, maka
efek-efek tersebut tercatat di dalam Bursa Efek Indonesia.
Transaksi yang terjadi di pasar sekunder tidak lagi dilakukan oleh investor dengan
emiten, melainkan dilakukan oleh investor dengan investor, di sanalah nantinya terjadi
permintaan (demand) dan penawaran (supply). Proses demand-supply inilah yang akan
menyebabkan terjadinya volatilitas harga saham. Di pasar sekunder tersebut, investor juga bebas
membeli efek kapan pun dengan volume tertentu sesuai dengan kemampuan finansial.
Di dalam pasar sekunder, terdapat dua jenis tempat perdagangan, yaitu bursa reguler dan
bursa paralel. Untuk bursa reguler, sebenarnya tidak perlu lagi dibahas karena yang disebut bursa
reguler yaitu bursa utama, seperti Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, kami tinggal
menjelaskan apa itu bursa parallel.

3. Bursa Paralel (Over The Counter Market) / Third Market


Secara garis besar, bursa paralel atau Over The Counter (OTC) Market adalah jenis pasar
modal pelengkap atau tidak terdaftar pada Bursa Efek Utama. Di Indonesia, Bursa Efek Utama
dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Jadi, transaksi jual beli efek dilakukan di luar Bursa
Efek Indonesia dan juga dapat dilakukan di berbagai tempat atau tersebar di antara kantor broker
atau dealer. OTC Market ini diselenggarakan oleh PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang dan
Efek-Efek), yang kemudian dibina dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Fungsi Pasar Modal


1. Wadah untuk Menambah Modal Emiten
Seperti yang diketahui, pasar modal merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan
sumber dana tambahan oleh perusahaan, yaitu melalui penanaman modal dari investor, baik
melalui instrumen saham, obligasi, dan sebagainya. Dengan adanya dana segar tersebut,
diharapkan perusahaan mampu memanfaatkan untuk  meningkatkan kapasitas produksi sehingga
pendapatan pun meningkat. Dampak lebih jauhnya yaitu bisa terciptanya lapangan kerja baru.
2. Sarana Pemerataan Pendapatan
Selain keuntungan untuk emiten, pasar modal juga menjadi wadah untuk memperoleh
pendapatan bagi masyarakat yang melakukan investasi. Keuntungan yang diperoleh baik
berbentuk capital gain, dividen, kupon, dan sebagainya, dianggap mampu menjadi sarana
pemerataan pendapatan. Ini akan menjadi maksimal jika pasar modal mampu menjangkau
seluruh lapisan masyarakat.

3. Sarana Peningkatan Pendapatan Negara


Negara dalam hal ini Pemerintah pun juga mendapatkan keuntungan dengan adanya pasar
modal, yaitu menjadi sumber pendapatan negara, terkhusus melalui pajak. Semakin tinggi
transaksi yang terjadi di pasar modal, semakin besar penerimaan pajak negara melalui pasar
modal. Selain itu, itu juga mengindikasikan bahwa kegiatan bisnis/usaha emiten berjalan dengan
baik. Tentu saja, ini bisa menjadi salah satu indikator kesuksesan perekonomian suatu bangsa.

Tujuan Pasar Modal (Capital Market)


1. Memberi kesempatan atau peluang kepada masyarakat untuk berperan dalam pertumbuhan
ekonomi;
2. Memberi kesempatan atau peluang kepada masyarakat untuk menjadi bagian dari
kepemilikan suatu perusahaan sehingga bisa menikmati profit (laba) dari sana;
3. Memberi kesempatan atau peluang kepada pelaku bisnis (perusahaan) untuk mendapatkan
sumber modal dalam rangka melakukan ekspansi.

Manfaat Pasar Modal (Capital Market)


Secara umum, ada beberapa keuntungan dan manfaat pasar modal bagi berbagai macam
pihak, mulai dari manfaat pasar modal bagi emiten (perusahaan), bagi investor, bagi pemerintah,
hingga manfaatnya berdampak bagi masyarakat.
Peran Pasar Modal (Capital Market)
1. Pasar modal berperan sebagai lembaga perantara (intermediasi) keuangan selain dari
perbankan;
2. Pasar modal berperan dalam berjalannya aktivitas bisnis (investasi);
3. Pasar modal berperan dalam memberikan kesempatan kepada pelaku bisnis untuk
memperoleh sumber pembiayaan selain dari perbankan;
4. Pasar modal berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui investasi.

Produk dan Instrumen Pasar Modal (Capital Market)


1. Instrumen Saham
Secara umum, saham adalah surat berharga yang dapat dijadikan sebagai bukti
kepemilikan seseorang (investor) terhadap suatu emiten. Dengan kata lain, jika memiliki saham
emiten dengan jumlah tertentu, maka sudah dianggap menjadi bagian dari pemilik perusahaan.

2. Instrumen Obligasi
Secara sederhana, obligasi adalah suatu bukti pernyataan utang yang diterbitkan oleh
pihak yang berutang (penerbit obligasi) kepada pihak yang memberi utang (pemegang obligasi).
Umumnya, di dalam bukti pernyataan utang tersebut berisi jumlah kupon (bunga) serta tanggal
jatuh tempo pembayaran. Tenor atau jangka waktu obligasi di Indonesia rata-rata 1 tahun s.d. 10
tahun. Obligasi termasuk produk dengan tingkat risiko yang relatif rendah.

3. Instrumen Reksa Dana


Secara umum, reksa dana adalah suatu wadah atau sarana untuk menghimpun dana dari
investor (pemodal) di mana dana/modal tersebut akan dikelola oleh manajer investasi selaku
profesional di bidangnya. Tingkat risiko investasi di reksa dana bisa dikatakan lebih kecil dari
investasi di produk saham.
4. Instrumen Derivatif
Derivatif adalah aset finansial (efek) turunan, yang diturunkan dari saham dan obligasi.
Memang, instrumen derivatif ini bisa dikatakan paling asing dan jarang didengar oleh
masyarakat. Derivatif juga dianggap sebagai instrumen investasi yang paling tinggi risikonya di
pasar modal. Turunan dari derivatif terdiri dari Opsi, Right, dan Warrant.

a. Opsi
Secara umum, opsi merupakan salah satu jenis derivatif yang berisi bukti pernyataan
yang diterbitkan oleh suatu pihak (perorangan/lembaga) yang memberikan hak kepada para
pemegangnya untuk melakukan jual beli saham dengan harga yang sudah ditentukan
sebelumnya.

b. Right
Right adalah suatu wewenang (hak) saham baru yang diterbitkan oleh emiten di mana
emiten harus menawarkan right tersebut terlebih dahulu kepada para pemegang saham lama.
Dengan kata lain, pemegang saham lama lebih diprioritaskan. Jika seseorang/lembaga yang
mempunyai right tersebut tidak memanfaatkannya, maka itu dapat dijual kepada pihak lain.

c. Warrant
Warrant adalah surat berharga yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh suatu
perusahaan dengan memberikan hak kepada para pemegangnya untuk membeli saham suatu
perusahaan. Biasanya, persyaratannya berkaitan dengan jumlah, harga, dan masa
berlakunya. Warrant dapat dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya, seperti saham
dan obligasi. Tujuan utama penerbitan warrant ini secara umum yaitu untuk menarik investor
agar mau membeli saham dan obligasi yang juga diterbitkan oleh emiten.
Penerbitan warrant yang dilakukan emiten, juga mengharuskan emiten untuk menyediakan
sejumlah saham dan obligasi. Jika tidak mau mempergunakan warrant tersebut,
pemilik warrant dapat menjualnya ke pasar modal.

Anda mungkin juga menyukai