(Jurnal Ilmiah)
Oleh
Pada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
Oleh
Cinda Marsya Diandara, Sri Sulastuti, SH., MH., Eka Deviani, SH., MH.
Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung
Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145
(Email : cindamarsya95@gmail.com)
Sosialisasi daur ulang sampah di Kota Metro mulai aktif dilaksanakan pada tahun 2013
silam dengan menjadikan sekolah-sekolah yang berwawasan lingkungan di Kota Metro.
Tahun-tahun berikutnya, Kota Metro mulai menunjukan kemajuannya dalam daur ulang
sampah dengan disahkannya Peraturan Daerah Kota Metro No. 8 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Sampah.
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan: 1) Bagaimanakah implementasi
kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sampah melalui daur ulang di Kota Metro? 2)
Faktor-faktor apasajakah yang menjadi penghambat dalam mengimplementasikan
kebijakan pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah melalui daur ulang di Kota
Metro?
Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan hukum normatif dan empiris.
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dengan
wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif.
Pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan. Prosedur
pengolahan data dengan cara seleksi, klasifikasi dan penyusunan data.
Hasil penelitian ini menunjukan: 1) Implementasi kebijakan daur ulang sampah di Kota
Metro adalah program Bank Sampah serta fasilitasi dan sosialisasi tentang pengelolaan
sampah. 2) Faktor-faktor yang menjadi penghambat adalah masih kurangnya kesadaran
dan minat masyarakat untuk memilah dan memisahkan sampah rumah tangga mereka,
kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang pengelolaan sampah kreatifitas, kurangnya
pembinaan, dan minimnya dana untuk penganggaran sarana dan prasarana penunjang
daur ulang sampah.
Saran dari penelitian ini adalah: 1) Perlunya sosialisasi dan kegiatan inovatif dari
pemerintah untuk meningkatkan keinginan masyarakat dalam kontribusi pengelolaan
sampah 2) Perlunya pelatihan, pembinaan dan dampingan pemerintah terkait
penggunaan alat-alat daur ulang sampah agar fasilitasi yang diberikan oleh pemerintah
dapat digunakan secara optimal.
Kata Kunci: Kebijakan, Pengelolaan Sampah, Daur Ulang Sampah
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF GOVERMENT PUBLIC POLICY OF
RECYCLING WASTE MANAGEMENT IN METRO CITY
By
Cinda Marsya Diandara, Sri Sulastuti, SH., MH., Eka Deviani, SH., MH.
Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung
Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145
(Email : cindamarsya95@gmail.com)
7 8
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Yeri Bambang Wintoko. Panduan Praktis
selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup pada Mendirikan Bank Sampah. Yogyakarta:
tanggal 30 Desember 2016 Pustaka Baru Press. hlm. 58.
membangun kepedulian masyarakat 3.2 Faktor yang Menjadi
agar dapat “berkawan” dengan sampah Penghambat dalam Pengimple-
untuk mendapatkan manfaat ekonomi mentasian Kebijakan Daur Ulang
langsung dari sampah. Jadi, bank Sampah di Kota Metro
sampah tidak dapat berdiri sendiri Permasalahan sampah di kota Metro
melainkan harus diintegrasikan dengan tidak bisa dipandang dengan sebelah
gerakan 4R sehingga manfaat langsung mata apabila tidak dilakukan
yang dirasakan tidak hanya ekonomi, pengelolaan yang baik oleh pemerintah
namun pembangunan lingkungan yang maupun masyarakat. Daur ulang
bersih, hijau, dan sehat. sampah menjadi solusi untuk
pengurangan jumlah timbunan sampah
Bank sampah juga dapat dijadikan di Kota Metro karena memang tempat
solusi untuk mencapai pemukiman yang pembuangan akhir sampah (TPA) yang
bersih dan nyaman bagi warganya. tidak luas. TPA di kota Metro hanya
Dengan pola ini maka warga selain ada satu yaitu TPA Karang Rejo.
menjadi disiplin dalam mengelola Memahami terbatasnya lahan tersebut
sampah juga mendapatkan tambahan dan demi menciptakan lingkungan yang
pemasukan dari sampah-sampah yang bersih, Dinas Lingkungan Hidup
mereka kumpulkan.9 mencanangkan beberapa kebijakan
terkait daur ulang sampah yaitu dengan
Bank sampah bertujuan menjaga didirikannya Bank Sampah. Hal ini
lingkungan, sisanya agar masyarakat mencerminkan bahwa Kota Metro
mampu memberdayakan barang bekas sudah beriktikad untuk mengimple-
menjadi sesuatu yang bisa dijadikan mentasikan Peraturan Daerah Kota
uang. Kinerjanya lebih pada sampah di Metro No.8 tahun 2015 tentang
sekitar masyarakat dipilah-pilah, lantas pengelolaan sampah.
ditimbang.10
Daur ulang sampah yang dilakukan ini
Tujuan didirikannya bank sampah mempunyai beberapa faktor
adalah untuk mengubah barang bekas penghambat yaitu:
menjadi barang yang berguna dan 1. Masih kurangnya kesadaran dan
menghasilkan uang. Namun tidak hanya minat masyarakat untuk memilah
sekedar itu saja, adanya bank sampah dan memisahkan sampah rumah
juga untuk menjaga lingkungan agar tangga mereka sehingga sampah
lebih bersih, rapi, dan indah. Bank mereka akan terus berujung ke TPA.
sampah tidak hanya mengubah sampah Pola pikir masyarakat bahwa hal
menjadi uang saja, namun lebih jauh yang berhubungan dengan sampah
dari itu, bank sampah memberdayakan seperti mengelola dan memakai
mayarakat agar lebih mandiri dan dapat produk daur ulang sampah
mengembangkan ide dan kreativitas merupakan pekerjaan yang kotor dan
dalam mengolah dan mendaur ulang tidak sehat juga menjadi kendala
sampah. Program ini tentu sesuai dalam berjalannya progam ini.
dengan semangat Perda Kota Metro Kurangnya kepedulian dan keingin
No.8 Tahun 2015 tentang Pengelolaan tahuan tentang daur ulang sampah
Sampah yaitu melibatkan partisipasi inilah yang membuat masyarakat
masyarakat dalam pengelolaan sampah. enggan mempelajarinya, walau
kenyataan di lapangan mengatakan
9
10
Ibid hlm.69 bahwa bisnis sampah merupakan
Ibid hlm. 59
pekerjaan yang menjanjikan. yang diberikan oleh pemerintah
Padahal, cita-cita pemerintah Kota Lampung Selatan.
Metro dalam pendaur ulangan
sampah adalah peran serta IV. PENUTUP
masyarakat yang tertuang dalam
pasal 33 Peraturan Daerah Kota 4.1 Kesimpulan
Metro No.8 Tahun 2015. Berdasarkan hasil penelitian dan
2. Kurangnya sosialisasi dan edukasi pembahasan maka dapat disimpulkan
tentang pengelolaan sampah sebagai berikut:
kreatifitas. Produk hasil daur ulang 1. Pemerintah Kota Metro telah
kreatifitas sampah dinilai masih mengimplementasikan kebijakan
belum maksimal. Dikatakan belum tentang daur ulang sampah dengan
maksimal karena Kota Metro sudah diresmikannya Peraturan Daerah
tidak lagi memproduksi kerajinan Kota Metro No.8 Tahun 2015
tangan dari sampah karena tentang Pengelolaan Sampah.
kurangnya kreatifitas dan pemasaran Program Daur Ulang Sampah
produk. Produk yang kurang menarik dilaksanakan oleh kerjasama dari
membuat orang enggan membeli Dinas LingkunganHidup dan UPT
produk kreatifitas sampah tersebut. Kebersihan Kota Metro.
3. Kurangnya pembinaan oleh Implementasi kebijakan daur ulang
pemerintah sehingga alat-alat daur sampah yang dilakukan oleh
ulang sampah yang difasilitasi Pemerintah Kota Metro adalah
pemerintah masih belum dengan adanya fasilitasi dan
dipergunakan secara optimal. sosialisasi mengenai daur ulang
Berdasarkan kunjungan peneliti ke sampah, adanya Bank Sampah yang
TPA Karangrejo, satu diantara dua dikelola oleh masyarakat,
mesin pencacah plastik jarang pengelolaan kompos, biodigester,
dioperasikan. Menurut keterangan pencacah plastik dan produk
dari salah satu pekerja, akhir-akhir kreatifitas sampah.
ini harga jual plastik sedang menurun 2. Program daur ulang sampah Kota
maka dari itu proses produksi daur Metro sudah berjalan sejak tahun
ulang sampah plastik dihentikan 2013 dan mengalami proses yang
sementara. Mesin pengelola kompos signifikan, namun masih terdapat
juga belum dipergunakan secara beberapa kendala dan faktor-faktor
optimal. Hal tersebut dikarenakan penghambat seperti kurangnya
jumlah pekerja yang sedikit untuk kesadaran dan minat masyarakat
bisa mengelola mesin pembuat untuk memilah dan memisahkan
kompos tersebut. Alat insenator juga sampah rumah tangga mereka,
masih belum bisa digunakan karena kurangnya sosialisasi dan edukasi
terkait perizinan operasi yang belum tentang pengelolaan sampah
dikeluarkan. kreatifitas, kurangnya pembinaan
4. Minimnya dana untuk penganggaran oleh pemerintah, dan minimnya
sarana dan prasarana penunjang daur dana untuk penganggaran sarana
ulang sampah. Berdasarkan dan prasarana penunjang daur ulang
keterangan dari Bapak Yeri selaku sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup,
fasilitas daur ulang sampah di Kota
Metro masih kalah dengan fasilitas
5.2 Saran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Berdasarkan kesimpulan dari hasil 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman
penelitian dan pembahasan yang telah Pengelolaan Sampah.
ditemukan, maka beberapa saran dari
penelitian ini adalah: Peraturan Menteri Negara Lingkungan
1. Pemerintah Kota Metro harus terus Hidup Republik Indonesia No.13
gencar memberikan sosialisasi yang Tahun 2012 tentang Pedoman
lebih menarik agar masyarakat Pelaksanan Reduce, Reuse, Recycle
tergerak untuk berpartisipasi dalam melalui Bank Sampah
pengelolaan daur ulang sampah.
Pemerintah dapat mencanangkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
kegiatan-kegiatan inovatif yang Republik Indonesia Nomor
bisa menarik masyarakat agar terus 03/PRT/M/2013 Tentang
berkontribusi dalam pengelolaan Penyelenggaraan Prasarana dan
daur ulang sampah. Sarana Persampahan dalam
2. Pemerintah harus memberikan Penanganan Sampah Rumah
dorongan untuk menghidupkan Tangga dan Sampah Sejenis
kembali program daur ulang Sampah Rumah Tangga.
sampah kreatifitas. Dampingan dan
pembinaan terkait penggunaan alat- Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 8
alat daur ulang sampah juga harus Tahun 2015 Tentang Pengelolaan
terus dilaksanakan agar fasilitasi Sampah
yang diberikan oleh pemerintah
dapat digunakan secara optimal. http://www.menlh.go.id/rangkaian-hlh-
2015-dialog-penanganan-sampah-
plastik/
DAFTAR PUSTAKA
http://lampost.co/berita/metro-kota-
Soejono dan H.Abdurahman. 2003. hijau-terbaik-sumatera-
Metode Penelitian Hukum, Jakarta:
Rineka Cipta.