Anda di halaman 1dari 3

MK : Asuhan Kebidanan Komprehensif (Hamil, Bersalin, dan Nifas)

DOSEN : Rahayu Khairiah, SKM, M.Keb

NAMA MAHASISWA : Rismahani Paurina

Kelas : D, S1 Kebidanan

TUGAS :

1. Proses Ovulasi

Pada ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). sel telur akan disertai
dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel. perkembangan oogenesis dari oogonium
menjadi oosit terjadi pada embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan berkembang
menjadi ovum sampai dimulainya masa pubertas. Pada masa pubertas, ovum yang sudah
matang akan dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari
ovarium disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang
apaabila berhasil bergabung akan membentuk zigot..

Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak pelan
menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur akan melakukan implantasi
pada dinding uterus dan brkembang menjadi sebuah proses kehamilan. Jika pembuahan tidak
terjadi di tuba fallopi, maka dapat terjadi kehamilan ektopik, di mana kehamilan tidak terjadi
di rahim. Perkembangan janin pada kehamilan ektopik, dapat terjadi di tuba fallopi sendiri,
bibir rahim, bahkan ovarium.
2. Proses fertilisasi

Yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan
zygote, akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi
embrio dan janin. disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari
uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari, disebut dengan kelahiran.

Tahapan waktu dalam fertilisasi :

1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel,
4, 8, 16 sel.
2. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan
berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan
membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit
dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap
makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak
menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding
uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik
gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi
hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi.
4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
5. Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang
dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio
inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka
berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan
3. Proses implantasi

Pada akhir minggu pertama (hari ke-5 sampai hari ke-7) zigot mencapai cavum uteri.

Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lender dibawah pengaruh progesterone
dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding rahim menjadi
kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput rahim yang terbuka dan aktif.

Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut akan
mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel-sel trofobas zigot tersebut dapat menempel
dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus (terjadi implantasi).

Anda mungkin juga menyukai