Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK DASAR TUNE UP SEPEDA MOTOR

Makalah

untuk melengkapi tugas Mata Pelajaran Keterampilan Otomotif

NAMA : JAYIDATUL MUSYAFIQOH

KELAS : X. MIPA

No. Absen : 07

MA SALAFIYAH PEKALONGAN
YAYASAN SALAFIYAH PEKALONGAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap sepeda motor yang digunakan pasti akan mengalami keadaan dimana bagian dari
sepeda motor tersebut mengalami keausan yang dapat mengurangi kinerja dari sepeda motor
tersebut. Hal tersebut diantaranya tenaga mesin menurun, akselerasi berkurang, bahkan sepeda
motor menjadi boros. Jika keadaan tersebut tidak ditangani/diatasi maka dapat mengakibatkan
kerusakan yang lebih parah bahkan dapat merusak komponen–komponen yang lainnya.

Tune up merupakan hal yang wajib dan harus dilakukan dalam perawatan kendaraan,
sebab tune up berfungsi untuk menjaga kendaraan agar selalu prima saat digunakan serta
menjaga keausan dan meminimalisir kerusakan pada kendaraan akibat pemakaian sehari–hari,
dan dapat mengetahui kerusakan atau keausan pada kendaraan agar kerusakan tidak menjalar ke
komponen–komponen yang lain.

Tune Up adalah perwatan berkala tanpa adanya penggantian komponen mesin.


Pekerjaan yang meliputi pemeriksaan; oli mesin, Sistim pendingin, Tali kipas, Saringan udara,
Katup pengontrol panas, Baterai, Busi, Kabel tegangan tinggi, Distributor, Celah katup,
Karburator, Putaran idle permulaan (Inintial Idle Speed), Fast idle, Thottle Positioner, Tekanan
kompresi. Tujuan melaksanakan Tune Up pada kendaraan bermotor yakni: Untuk pengontrolan
kondisi mesin kendaraan setelah digunakan untuk 10.000 kilometer; Untuk memeriksa,
menyetel dan mengembalikan kondisi motor dari kendaraan ke keadaan semula. digunakan
untuk 10.000 kilometer; Untuk memeriksa, menyetel dan mengembalikan kondisi motor dari
kendaraan ke keadaan semula.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mempunyai rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Apa pengertian tune up?


2. Apa fungsi tune up?
3. Apa saja yang dilakukan dalam tune up?
4. Bagaimana tune up dilakukan?
5. Kapan tune up harus dilakukan?
6. Alat apa saja yang dibutuhkan dalam tune up?.

2
C. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masaah diatas, maka penulis mempunyai tujuan penulisan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan tune up


2. Untuk mengetahui yang harus diperhatikan dalam melakukan tune up
3. Untuk mengetahui langkah-langkah melakukan tune up kendaraan
4. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dalam melakukan tune up.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tune Up

Tune up merupakan kegiatan perawatan berkala pada sepeda motor, supaya kendaraan
tidak mengalami gangguan saat di jalan dan motor akan menjadi prima dikendarai merupakan
prosedur perawatan berkala pada sepeda motor, dengan tujuan untuk mengembalikan sepeda
motor pada kondisi kerja yang optimal. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan,
perawatan, perbaikan dan penyetelan bagian–bagian kendaraan.

Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan untuk mendapatkan
performa mesin yang maximal, dan juga menjaga agar mesin tetap dalam kondisi yang baik dan
prima. Pekerjaan tune up harus dilakukan sesuai prosedur dari pabrik  pembuatnya, baik urutan
pengerjaannya, pemeriksaannya, ukuran penyetelannya dan lain – lain. Ini dimaksudkan untuk
efisiensi proses kerja dan supaya hasilnya  sesuai standart yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuatnya. 

Jadi Secara umum pengertian tune up adalah suatu pekerjaan atau kegiatan khusunya
pada engine/mesin yang bertujuan agar performa mesin/engine tersebut lebih maksimal atau
optimal, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan, pengukuran dan pencocokan dengan
standar pabrik, penyetelan, perbaikan, perawatan dan atau penggantian komponen jika
diperlukan.  

B. Fungsi Tune Up

Tune up berfungsi untuk menjaga stamina kendaraan dan supaya selalu dalam keadaan
prima saat di jalan agar aman dikendarai dan tidak rusak atau mogok saat dijalan serta tune up
berfungsi untuk mengetahui kerusakan atau keausan pada komponen kendaraan maupun
komponen mesin agar keausan tidak menjalar kekomponen yang lain dan kerugian bisa
diminimalisir dan biaya perawatan kendaraan sedikit berkurang dengan melakukan tune up
secara rutin dan teratur, serta penggantian komponen mesin yang tepat.

1. Memaksimalkan performa mesin


Salah satu fungsi dari tune up kendaraan yang pertama adalah memaksimalkan performa
mesin. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa kendaraan yang terus dipakai lama-
kelamaan akan menurun performanya, sehingga dengan melakukan pekerjaan tune up
akan membuat performa mesin meningkat atau performa mesin maksimal.

4
2. Menjaga kondisi dari mesin agar tetap awet
Fungsi tune up yang kedua adalah untuk menjaga kondisi mesin tetap awet. Perawatan
kendaraan yang dilakukan secara rutin akan membuat kondisi komponen-komponen
mesinnya berumur lebih lama dibandingkan kendaraan yang jarang dirawat.
3. Menghindari kerusakan yang lebih parah
Fungsi tune up yang ketiga adalah untuk menghindari kerusakan komponen-komponen
mesin lainnya yang lebih parah. Ketika kondisi mesin sudah menurun dan komponen-
komponen mesin sudah minta diganti atau disetel kembali namun pemilik tidak
melakukannya maka justru hal tersebut akan membuat komponen-komponen mesin
lainnya akan mengalami kerusakan. Oleh sebab itulah tune up harus dilakukan untuk
menghindari kerusakan komponen-komponennya lebih parah.
4. Memastikan semua kondisi mesin dalam kondisi baik
Fungsi tune up yang keempat adalah untuk  memastikan kondisi mesin selalu dalam
keadaan baik sesuai dengan nilai spesifikasinya yang artinya kendaraan selalu siap kapan
saja ketika akan digunakan.Contohnya, ketika akan menhidupkan kendaraan sekali
melakukan starter kendaraan langsung hidup dan tidak perlu melakukan starter berulang-
ulang.
5. Menghemat biaya perawatan kendaraan
Fungsi tune up yang kelima adalah menghemat biaya untuk perawatan dan perbaikan
kendaraan. Kenapa melakukan tune up secara berkala dapat menghemat biaya perawatan
kendaraan? Hal tersebut dikarenakan dengan melakukan tune up secara berkala dapat
menghindari resiko komponen-komponen mesin kendaraan lebih parah. Ketika
komponen-komponen mesin tersebut rusak parah, tentunya biaya yang dikeluarkan untuk
melakukan perbaikan akan bertambah.
6. Menghindari macet ketika dalam perjalanan
Fungsi tune up yang keenam adalah untuk menghindari agar kendaraan tidak macet secara
tiba-tiba ketika sedang dikendarai.Tentunya kondisi tersebut tidak kita inginkan, oleh
sebab itu penting sekali melakukan perawatan kendaraan secara berkala.

C. Hal-hal Yang Dilakukan Dalam Tune Up

1. Pemeriksaan oli pelumas mesin


2. Pembersihan saringan udara
3. Pembersihan filter bensin
4. Pemeriksaan busi
5. Penyetelan katup klep
6. Pembersihan karburator
7. Merawat accu

5
D. Cara Melakukan Tune Up

1. Pemeriksaan oli pelumas mesin

Pemeriksaan kondisi dan jumlah oli dilakukan menggunakan oil stick, jumlah oli
mesin harus berada pada batas antara upper line dan lower line pada oil stick.

Gambar 1. Pemeriksaan oli mesin

Pemeriksaan oli mesin adalah hal yang wajib dalam setiap tune up.

Oli mesin perlu diganti apabila :

a. Oli pelumas harus diganti apabila:


1) Kekentalan / viskositas rendah / encer
2) Jumlah oli berkurang
3) Warna oli berubah drastis / jarak tempuh sudah terpenuhi
b. Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W / 50 dengan API SE / SF
c. Jumlah oli 0,8 – 1,5 liter, tergantung spesifikasi motornya
d. Saat melakukan pembongkaran ataupun turun mesin, jumlah oli yang diisikan
ditambah 20 % dari jumlah penggantian oli pada kondisi normal
e. Misalnya pada saat penggantian oli normal 0,8 liter, maka saat turun mesin oli
pelumas diisi kembali sebanyak 1 liter.
2. Pembersihan saringan udara
Pembersihan saringan udara biasanya menggunakan udara bertekanan dari
kompresor udara. Cara pembersihan saringan udara adalah dengan menyemprotkan
udara dari kompresor dari arah dalam saringan udara ke arah luar.
a. Saringan udara tipe kertas
Saringan udara tipe kertas yang kotor cukup dibersihkan saja, namun apabila
elemen saringan telah tersumbat maka saringan harus diganti. Cara pembersihan
saringan udara tipe kertas adalah dengan menggunakan udara bertekanan,
semprotkan udara bertekanan dari arah berkebalikan dengan arah aliran udara
kerja masuk ke silinder.

6
Gambar 2. Membersihkan saringan udara tipe kertas
b. Saringan udara tipe busa (spon)
Saringan udara tipe spon dapat dibersihkan dengan cara dicuci menggunakan
cairan pembersih yang tidak mudah terbakar, kemudian diperas dan dikeringkan
(cara memeras tidak boleh dipuntir, cukup ditekan pada kedua telapak tangan atau
digenggam / dikepal kencang, agar elemen saringan udara tidak sobek / rusak).
Setelah kering, elemen saringan udara direndam dalam minyak pelumas kemudian
diperas lagi untuk membuang kelebihan minyak dalam elemen saringan udara.

Gambar 3. Membersihkan saringan udara tipe busa

c. Pembersihan saringan bahan bakar


Pembersihan saringan bahan bakar dapat dilakukan dengan udara bertekanan.
Cara pembersihannya adalah dengan menyemprotkan udara bertekanan secara
berlawanan arah dari arah aliran bahan bakar. Jika saluran tersumbat, saringan
bahan bakar perlu diganti.

d. Pemeriksaan busi
Melepas tutup kepala busi, kemudian lepaskan busi menggunakan kunci busi.

7
Bersihkan busi menggunakan sandblasting atau dengan sikat kawat, apabila
busi sudah tidak bisa dipakai kembali maka harus diganti dengan yang baru. Jarak
renggang katup busi 0,6 mm – 0,7 mm.
Keterangan:
1) Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau abu – abu. Kondisi
mesin normal dan penggunaan nilai panas busi yang tepat.
2) Tidak normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung insulator dan
elektroda akibat kebocoran oli pelumas keruang bakar atau karena penggunaan
oli pelumas yang berkualitas rendah.
3) Tidak normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam disebabkan
campuran bahan bakar dan udara terlalu kaya atau kesalahan pengapian. Setel
ulang, apabila tidak ada perubahan naikkan nilai panas busi.
4) Tidak normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam dan basah
disebabkan kebocoran oli pelumas atau kesalahan pengapian.
5) Tidak normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat dan elektroda meleleh
disebabkan pengapian terlalu maju atau overheating. Coba atasi dengan
menyetel ulang sistem pengapian, campuran bahan bakar dan udara ataupun
sustem pendinginan. Apabila tidak ada perubahan, ganti busi yang lebih dingin.

Pasang kembali busi, putar dahulu dengan tangan dan kencangkan dengan kunci
busi (torsi 1,2 kgm). Pasang kembali tutup kepala busi.

8
e. Menyetel klep.

Lepaskan tutup lubang pemeriksaan klep, tanda pengapian, dan lubang poros
engkol. Teoatkan piston pada TMA, lalu periksa jarak renggang klep dengan
memasukkan lidah pengukur diantara sekrup penyetelan klep dan tangkai klep.
Jarak renggang klep, IN : 0.05 mm, EX : 0.10 mm.
Periksa cincin O–ring apakah masih dalam keadaan baik, gantilah bila perlu,
lalu pasang kembali tutup lubang pemeriksaan klep, tanda pengapian dan lubang
poros engkol.
f. Pembersihan karburator
Lepas karburator dari manifol dengan kunci ring ukuran 8 mm, kemudian
lepas katup skep gas, selang bensin, selang vacum, dan choke kemudian lepas baut
pada bagian bawah karburator, lalu bersihkan dengan menggunakan cleaner dan
semprot dengan angin bertekanan, setelah itu lepas spluyer dan tiut dengan angin
bertekanan, kemudian semprot lubang – lubang pada karburator dengan angin
bertekanan, lalu rakit kembali seperti semula dan stel putaran idle 1,5 putaran.

9
g. Memeriksa dan merawat baterai
1) Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan cairan baterai harus berada di
antara batas atas dan batas bawah. Apabila cairan baterai berkurang,
tambahkan air suling sampai batas atas tinggi permukaan yang diperbolehkan.

2) Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan baterai ideal adalah
1,260. Apabila kurang, maka baterai perlu distrum (charged), sedangkan
apabila berat jenis cairan baterai berlebihan maka tambahan air suling sampai
mencapai berat jenis ideal.

10
3) Pemeriksaan terminal baterai dan sekering. Terminal baterai yang kotor /
berkarat harus dibersihkan dengan sikat dan air hangat, apabila terminal kendor
harus dikencangkan. Berikan vet atau grease pada setiap terminal baterai untuk
melindungi terminal baterai dari karat / penggaraman akibat oksidasi.
4) Pemeriksaan pipa / slang ventilasi baterai. Perhatikan kerusakan pipa / slang
ventilasi dari kebocoran, tersumbat maupun kesalahan letak / jalur
pemasangannya.
h. Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
1) Menekan pedal rem, memeriksa gerak bebas dan keausan kanvas / pad rem
dengan melihat pada indikator keausan kanvas rem.
2) Mengganti kanvas / pad rem apabila keausan kanvas / pad melewati batas
indikator keausannya.
3) Menyetel gerak bebas rem melalui mur penyetel pada kabel rem.

4) Memeriksa jumlah / ketinggian permukaan minyak / cairan rem pada reservoir


master silinder rem (untuk rem penggerak hidrolik) dan menambahkan
minyak / cairan rem apabila jumlah / tinggi permukaan minyak / cairan rem di
bawah batas bawah yang diijinkan.

11
5) Memeriksa kebocoran cairan rem, memperbaiki kebocoran dan membuang
udara palsu pada sistem rem penggerak hidrolik (apabila terjadi kebocoran).
i. Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda
1) Memeriksa kondisi keausan rantai roda dan sprocket.
2) Memeriksa kekocakan dan kelancaran pergerakan engsel rantai (pada pivot dan
pin rantai), pastikan pivot rantai tidak kocak, namun dapat bergerak dengan
lancar.
3) Apabila sudah kocak ataupun tidak dapat bergerak dengan lancar maka rantai
roda dan sprocket perlu diganti. (rantai roda / sprocket yang aus harus diganti
satu unit).

4) Merawat / membersihkan rantai roda menggunakan air sabun dan sikat halus,
kemudian dikeringkan dan dilumasi.
5) Memeriksa arah pemasangan klip rantai, dan menyetel kekencangkan rantai
roda.
6) Prosedur penyetelan kekencangan rantai roda :
a) Kendorkan poros roda belakang.
b) Kendorkan mur pengunci (adjuster lock nut).
c) Putar mur penyetel (cub) atau baut penyetel (sport)

Hingga didapatkan main bebas rantai roda sesuai spesifikasi.


7) Posisi penyetel ketegangan rantai roda
Pastikan skala kiri dan kanan berada pada posisi yang sama.

12
E. Waktu Melakukan Tune Up

Waktu yang tepat untuk melakukan tune up adalah sekitar 3 bulan sekali atau setiap
motor anda telah mencapai interval 2.000 km. Interval ini berlaku bagi anda yang sering
menggunakan pada jalur yang berdebu. Untuk penggunaaan kecepatan lambat dan jarang pada
area berdebu sekitar 3.000 – 4.000 km.

F. Alat-alat Dalam Tune Up


1. Kunci ring ukuran 8 mm.
2. Kunci stel katup.
3. Kunci ring ukuran 12 mm.
4. Kunci busi.
5. Kunci ring ukuran 19 mm.
6. Kunci ring ukuran 17 mm.
7. Obeng (–).
8. Obeng (+).
9. Kunci ring ukuran 10 mm.
10. Fuler gauge.
11. Kompresor udara.

13
DAFTAR PUSTAKA

Astra Honda Training Center. (1989). Petunjuk praktis penyetelan sepeda motor honda. Jakarta :
PT. Astra International,Inc.

Fungsi dan Tujuan Tune Up | teknik-otomotif.com.

Modul teknologi sepeda motor (OTO225—05)— Tune Up Universitas Negeri Yogyakarta.

https://www.google.com/searchq=gambar+tune+up+sepeda+motor.

https://vonnysuhendra.blogspot.com/2013/02/tune–up–service–sepeda–motor.html.

Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda Revo. Jakarta : PT.
Astra International,Inc.

Nuresta Siswiyanto, Subagyo. 2014. Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Perawatan
Perbaikan Motor Otomotif (Ppmo) Dan Kemampuan Menggunakan Alat Ukur Terhadap
Prestasi Praktek Tune Up Motor Bensin Siswa Kelas Xi Smk Negeri 1 Seyegan Tahun Ajaran
2012/2013. Jurnal Taman Vokasi Vol. 1. No 2.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap sepeda motor yang dioperasikan, pada akhirnya akan mengalami suatu keadaan
dimana bagian–bagian dari sepeda motor tersebut (mesin, transmisi, rangka, dsb) mengalami
kelelahan dan keausan sehingga mengurangi kinerjanya, diantaranya: tenaga mesin menurun,
akselerasi lambat, bahan bakar boros, dan kemungkinan kerusakan berlanjut / merembet
terhadap kerusakan kompenen yang lainnya.

Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan berkala kendaraan, maka
kondisi tersebut akan meningkat ke arah kerusakan komponen yang bertambah parah dan
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan sepeda motor pada kondisi
semula. Lagu naik merupakan kegiatan perawatan berkala pada sepeda motor.

B. Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan, antara lain : lagu p merupakan hal yang sangat
penting untuk menjaga daya tahan kendaraan, oleh karena itu perlu dilakukan perawatan dan
pengecekan pada kendaraan anda dengan melakukan perawatan berkala. Jadi dapat mencegah
kecelakaan yang serius pada saat berkendara, serta menjaga mesin kendaraan dari keausan
akibat perawatan yang kurang.

15

Anda mungkin juga menyukai