Anda di halaman 1dari 7

PROSEDUR ANTORPOMETERI

Persiapan Pasien Pengukuran TB


1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Informed concent

Pengukuran BB
1. Mengecek weight scale harus menunjuk angka ‘nol’ sebelum digunakan
2. Meminta pasien untuk melepaskan jaket atau dompet / HP atau berpakaian minimal
3. Mempersilahkan pasien berdiri di tengah timbangan badan dengan posisi seimbang
tanpa dibantu, pandangan lurus ke depan
4. Membaca skala berat badan dan dicatat dalam 0,1 kg terdekat
5. Menyampaikan hasil kepada pasien

Pengukuran Lingkar Perut (LP)


1. Meminta dengan cara yang santun untuk membuka pakaian bagian atas atau
menyingkapkan pakaian bagian atas dan raba tulang kosta terakhir responden untuk
menetapkan titik pengukuran
2. Menetapkan titik batas tepi tulang kosta paling bawah
3. Menetapkan titik ujung krista iliaka
4. Menetapkan titik tengah di antara titik tulang kosta terakhir dengan titik ujung krista
iliaka dan menandai titik tengah tersebut dengan alat tulis
5. Meminta pasien untuk berdiri tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal)
6. Melakukan pengukuran lingkar perut dimulai / diambil dari titik tengah kemudian
secara sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik tengah
diawal pengukuran
7. Apabila responden mempunyai perut yang membuncit ke bawah, pengukuran
mengambil bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi
8. Pita pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm
9. Membaca Skala Lingkar Perut

Pengukuran Lingkar Panggul


1. Memastikan pasien mengenakan pakaian yang tidak terlalu ketat
2. Meminta pasien berdiri tegak dengan kedua lengan berada pada kedua sisi tubuh dan
kaki rapat
3. Berjongkok di samping pasien sehingga tingkat maksimal dari panggul (area terlebar
gluteus) terlihat
4. Melingkarkan alat pengukur secara horizontal tanpa menekan kulit
5. Membaca dengan teliti hasil pengukuran pada pita hingga 0,1 cm terdekat

Pengukuran Waist Hip Ratio


Perilaku profesional:
Peserta melakukan poin berikut:
1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri sendiri
2. Memperhatikan kenyamanan pasien
3. Melakukan tindakan sesuai prioritas
4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien
Persiapan Pasien Pengukuran LLA, BB Konversi, dan Arm Span
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Informed concent

Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA)


1. Memastikan pita LiLA tidak kusut, tidak terlipat-lipat, dan tidak sobek
2. Meminta dengan cara yang santun untuk berdiri dengan tegak tetapi rileks, tidak
memegang apapun serta otot lengan tidak tegang
3. Meminta dengan cara yang santun untuk menyingsingkan baju lengan kiri respinden
sampai pangkal bahu
4. Menentukan posisi pangkal bahu (Processus Acromion)
5. Menentukan posisi ujung siku (Olecranon) dengan cara siku dilipat dengan telapak
tangan ke arah perut
6. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan
pita LiLA atau meteran, dan beri tanda dengan pulpen / spidol
7. Melingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan responden sesuai
tanda
8. Memasukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA
9. Menarik pita LiLA secara perlahan. Tidak terlalu ketat atau longgar
10. Membaca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (ke arah angka
yang lebih besar)

Pengukuran Arm Span


1. Meminta pasien untuk rileks
2. Pasien dalam posisi tiduran terlentang / duduk tegak
3. Meminta pasien merentangkan lengannya
4. Memposisikan lengan dan jari tangan dalam posisi lurus, jari-jari ditangan
direntangkan
5. Dibutuhkan 2 (dua) pengukur untuk mendapatkan hasil yang valid
6. Pengukuran dilakukan menggunakan alat pengukur (metline / meteran)
7. Pengukuran dilakukan dari ujung jari tengah kanan, lurus melewati sternum, menuju
jari tengah kiri
8. Pengukuran sebaiknya dilakukan 2x, kemudian diambil reratanya
9. Membaca skala pengukuran Arm Span
10. Menyampaikan hasil kepada pasien

Menghitung Berat Badan


Menghitung berat badan dengan rumus yang benar
BB (♂) = (LILA: 26.3) X (TB – 100)
BB (♀) = (LILA : 25.7) X (TB – 100)

Pengukuran TL (Pasien Tiduran / Duduk)


1. Meminta pasien untuk relaks
2. Pasien dalam posisi tiduran terlentang / duduk
3. Memilih kaki kiri pasien untuk diukur
4. Memposisikan lutut dan tungkai dalam posisi 90º
5. Sudut 90º dipastikan dengan menggunakan penggaris segitiga, kotak, atau alat lain
yang sesuai
6. Caliper TL yang statis ditempatkan dibawah telapak kaki kiri
7. Caliper TL yang bisa digerakkan diletakkan diatas kondilus platella, tepat di
proksimal platella
8. Sisi panjang caliper diletakkan parallel dengan tibia
9. Caliper diletakkan dengan perlahan dan dilakukan pengukuran TL
10. Pengukuran TL dilakukan setidaknya 2x, dengan beda maksimal 5mm
11. Membaca skala TL

Menghitung Tinggi Lutut


Menghitung tinggi lutut dengan rumus yang benar
Laki – laki : (1,37 x TL) + 95,7
Perempuan : (1,96 x TL) + 58,72

Penyampaian Hasil Pada Pasien


Menjelaskan hasil pengukuran dan kesimpulan pemeriksaan kepada pasien dalam bahasa
yang mudah dipahami pasien.

Perilaku Perofesional:
Peserta ujian melakukan poin berikut :
1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri sendiri.
2. Memperhatikan kenyamanan pasien.
3. Melakukan tindakan sesuai prioritas.
4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien.
Persiapan Pasien Pengukuran Panjang Badan, Berat Badan, LK Kepala
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Informed consent

Pengukuran Panjang Badan (PB)


1. Dibutuhkan 2 orang untuk mengukur panjang badan bayi (bisa dibantu pasien pendukung)
2. Bayi diposisikan terlentang (supine position) dengan kepala menempel (menyentuh)
headboard, tanpa memakai baju (baju minimalis) dan alas kaki
3. Satu orang memegang kepala bayi secara gentle supaya tidak bergerak, sesuai garis
Frankfrut plane
4. Bahu dan pantat bayi diusahakan tetap menempel di papan ukur selama proses pengukuran
5. Satu orang lainnya memegang lutut dan tungkai bayi agar tetap menempel pada papan ukur
6. Gerakkan papan secara lembut sampai menekan tumit
7. Panjang badan diukur dengan ketelitian sampai mendekati 0,1 cm

Pengukuran Berat Badan (BB)


1. Letakkan bayi pada timbangan bayi secara lembut, dengan menggunakan baju seminimal
mungkin (dianjurkan baju dan alas kaki dilepas semua)
2. Pengukuran dapat diulang 2-3 kali untuk diperoleh rata-rata berat badan bayi
3. Pengukuran berat badan dilakukan dengan ketelitian sampai mendekati 10 g (0,01 kg)

Pengukuran Lingkar Kepala (LK)


1. Jika bayi sudah bisa duduk, posisikan bayi duduk tegak. Namun jika belum bisa, posisikan
bayi dalam posisi tiduran terlentang (supine position)
2. Singkirkan pita/jepit yang menempel pada rambut bayi
3. Dengan menggunakan pita ukur, letakkan pita ukur tepat di atas alis mata, telinga dan
melingkar melewati tonjolan oksipital kepala. Jangan terlalu menekan kepala dan rambut bayi
4. Ukur lingkar terluar dari kepala
5. Pastikan pita ukur terletak pada tempat yang sama di kedua sisi kepala
6. Pengukuran lingkar kepala dilakukan dengan ketelitian mendekati 0,1 cm

Penyampaian Hasil Pada Pasien


Menjelaskan hasil pengukuran dan kesimpulan pemeriksaan kepada pasien dalam bahasa
yang mudah dipahami pasien.

Perilaku Perofesional:
Peserta ujian melakukan poin berikut :
1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri sendiri.
2. Memperhatikan kenyamanan pasien.
3. Melakukan tindakan sesuai prioritas.
4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien.
Persiapan pasien pengukuran TLBK Biceps, TLBK Triceps, TLBK Supra Iliaca, TLbk
Sub Scapula
1. Mengucapkan slam dan memperkenalkan diri
2. Informed consent

Pengukuran TLBK Biceps


1. Meminta dengan cara yang santun untuk menyingsingkan baju lengan kiri responden
sampai pangkal bahu.
2. Menentukan posisi pangkal bahu (Prosessus Acromion)
3. Menentukan posisi ujung siku (Olecranon) dengan cara siku dilipat dengan telapak
tangan kearah perut
4. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan
pita LiLA atau meteran, dan beri tandan dengan pulpen/spidol.
5. Pada sekitar 1 cm diatas titik yang telah ditandai tersebut, cari lipatan kulit dan
jaringan lemak dibaahnya secara vertical dan pasang penjepit caliper pada lipatan
tersebut.
6. Biarkan 2-3 detik setelah penahan atau pegas penjepit caliper dilepas, kemudian baca
dan catat hasil pengurrukarn.
7. Lakukan 2 kali pengukuran, dengan perbedaan hasil tidak lebih dari 1mm.

Pengukuran TLBK Triceps


1. Meminta dengan cara yang santun untuk menyingsingkan baju lengan kiri responden
sampai pangkal bahu.
2. Menentukan posisi pangkal bahu (Prosessus Acromion)
3. Menentukan posisi ujung siku (Olecranon) dengan cara siku dilipat dengan telapak
tangan kearah perut
4. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan
pita LiLA atau meteran, dan beri tandan dengan pulpen/spidol.
5. Pada sekitar 1cm diatas titik yang telah ditandai tersebut, cari lipatan kulit dan
jaringan lemak dibawahnya secara vertical dengan menggunakan ibu dan telunjuk
tangan kiri.
6. Tarik lipatan kulit beserta lapisan lemak
7. Pasang penjepit caliper, lepaskan penahan/pegasnya, dan baca pengukurannya.
8. Lakukan 2 kali pengukuran, dengan perbedaan hasil tidak lebih dari 1 mm.

Pengukuran TLBK Supra Iliaca


1. Meminta dengan cara yang santun untuk membuka pakaian bagian atas atau
menyingkapkan pakaian bagian dan sebagian pakaian bagian bawah sampai SIAS
untuk terlihat untuk menetapkan titik pengukuran.
2. Lipatan kulit diambil 1 sampai 2 cm dengan arah vertical diatas spina illiaca anterior
superior.
3. Caliper diletakkan dibaah jari penguruk yang sedang menjepit lipatan kulit
4. Tarik lipatan kulit beserta lapisan lemak
5. Pasang penjepit caliper, lepaskan penahan pegasnya, dan baca pengukurannya.
6. Lakukan 2 kali pengukuran dengan perbedaan hasil tidak lebih dari 1mm.

Pengukuran TLBK Sub Scapula


1. Meminta dengan cara yang santun untuk membuka pakaian bagian atas atau
menyingkapkan pakaian bagian atas responden untuk menetapkan titik pengukuran.
2. Mencari batas medial scapula subjek dengan jari kiri kemudian cari scapula range
dengan menuruni batas medial scapular.
3. Cari lipatan kulit dan jaringan lemak dibawahnya secara vertical dengan
menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kiri.
4. Tarik lipatan kulit beserta lapisan lemak
5. Pasang penjepit caliper, lepaskan penahan, pegasnya, dan baca pengukurannya.
6. Lakukan 2 kali pengukuran dengan perbedaan hasil tidak lebih dari 1mm.

Pengukuran Hand Grip Strength


Peserta ujian melakukan 8 poin pengukuran HGS berikut secara lengkap dan benar
1. Memperagakan penggunaan hand dynamometer kepada pasien sebelum dilakukan
pemeriksaan
2. Memposisikan pasien duduk atau berdiri dengan lengan disamping badan, siku
difleksikan 90 derajat, posisi tangan antara supinasi dan pronasi
3. Memposisikan alat pada genggaman pasien
4. Meminta pasien untuk melakukan kontraksi menggenggam alat sekuat mungkin
selama beberapa detik, dan diulang 3 kali dengan jeda waktu minimal 10 - 20 detik
sebelum dilakukan pengukuran selanjutnya untuk mencegah kelelahan otot
5. Membaca hasil setiap kali pasien selesai kontraksi menggenggam
6. Menyampaikan bahwa jika hasil pengukuran tidak terdapat perbedaan <6.6 lbs atau 3
kg, pemeriksaan dianggap selesai. Namun jika terdapat perbedaan > 6.6 lbs atau 3 kg,
maka pemeriksaan diulang kembali hingga terdapat 3 hasil pengukuran yang tidak
berbeda <6.6 lbs atau 3 kg.
7. Menyampaikan bahwa nilai tertinggi dari 3 kali pengukuran yang dicatat
8. Mengulang pemeriksaan dengan tangan yang lain dengan prosedur yang sama.

Penyampaian Hasil Pada Pasien


Menjelaskan hasil pengukuran dan kesimpulan pemeriksaan kepada pasien dalam bahasa
yang mudah dipahami pasien.

Perilaku Perofesional:
Peserta ujian melakukan poin berikut :
5. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri sendiri.
6. Memperhatikan kenyamanan pasien.
7. Melakukan tindakan sesuai prioritas.
8. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai