Anda di halaman 1dari 6

METODE PENGAJARAN LANGSUNG

Oleh: Sunawan, Ph.D.

Pengajaran langsung yang disebut juga sebagai metode ekspositori atau metode
ceramah merupakan metode pengajaran yang paling banyak diaplikasikan dalam
kegiatan pembelajaran klasikal. Slavin (2018) mendefinisikan metode pengajaran
langsung (direct instruction) sebagai pendekatan pengajaran yang dilakukan guru
dengan mengirimkan informasi secara langsung kepada siswa; pembelajaran
dilaksanakan dengan memfokus pada pencapaian tujuan dan disusun oleh guru.
Pengaplikasian metode pengajaran langsung menjadikan guru atau konselor sebagai
pusat dalam pelaksanaan pembelajaran atau pelayanan klasikal.
Pengajaran langsung dilaksanakan dalam beberapa tahapan. Berikut ini
merupakan tahapan pengajaran langsung yang disarikan dari Arends (2007), Slavin
(2018) dan Woolfolk (2008):
a. Menyatakan tujuan bimbingan klasikal dan perkenalkan siswa terhadap konten
layanan.
Di tahap awal pengajaran langsung, konselor menyampaikan kepada siswa
perihal tujuan dan arah bimbingan klasikal yang akan dilaksanakan. Konselor juga
perlu menginformasikan perilaku apa saja yang diharapkan dari siswa selama
mengikuti bimbingan klasikal. Selanjutnya konselor menyampaikan tentang betapa
menarik, penting, dan sesuainya topik bimbingan klasikal dengan kehidupan siswa.
b. Review pengetahuan prasyarat yang telah dimiliki siswa.
Dalam tahapan ini konselor mengulas berbagai pemahaman konsep maupun
keterampilan yang diperlukan siswa untuk menguasai konten yang disampaikan
dalam bimbingan klasikal. Review ini penting agar siswa siap untuk mengikuti
kegiatan bimbingan klasikal.
c. Sajikan materi baru
Konselor menyajikan konten bimbingan kelompok, mempresentasikan
berbagai informasi terkait dengan topik yang dibahas, memberikan contoh,

Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018


mendemonstrasikan konsep atau prosedur tertentu, dan berbagai aktivitas lain yang
relevan dengan upaya menyampaikan materi baru agar dapat dipahami siswa.
Selama penyampaian materi baru, konselor diharapkan memanfaatkan media
pembelajaran tertentu sehingga materi baru yang disampaikan mudah dipahami
siswa, tidak terlalu abstrak, dan bertambah menarik. Diharapkan selama menyajikan
materi baru, konselor senantiasa mengundang para siswa untuk terlibat secara aktif
melalui bertanya, mengajukan pendapat yang mendukung maupun berbeda,
menyampaikan hasil analisis atau penalaram tertentu tentang topik atau isu yang
sedang didiskusikan.
d. Lakukan pendalaman belajar
Tahapan ini dilakukan dengan menyajikan berbagai pertanyaan kepada siswa
untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan. Di
samping itu, pertanyaan yang diajukan konselor diharapkan juga dapat
mengkoreksi kesalahan konsep yang dimiliki siswa terkait topik yang sedang
dibahas.
e. Beri kesempatan latihan mandiri
Berikan siswa kesempatan untuk berlatih memanfaatkan konsep yang baru
dipelajari atau mempraktikkan keterampilan atau prosedur yang baru dikuasai.
Aktivitas yang banyak dilakukan oleh guru atau konselor di tahapan ini adalah
meminta siswa mengerjakan soal latihan atau mengerjakan lembar kerja siswa
(LKS).
f. Ases/uji penguasaan siswa terhadap meteri dan berikan balikan
Konselor, di tahapan ini, mengulas hasil pekerjaan mandiri siswa, baik yang
diperoleh dari soal latihan, LKS, atau latihan-latihan kuis. Dalam proses
memberikan ulasan ini, konselor memberikan balikan kepada siswa yang
menunjukkan hasil kerja yang sudah tepat atau benar, memberikan koreksi bagi
siswa yang hasil kerjanya masih keliru, dan memberikan pembelajara ulang apabila
memang diperlukan.

Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018


Metode pengajaran langsung sangat penting diaplikasikan untuk memfasilitasi
siswa memahami konsep tertentu secara akurat. Lebih spesifik, berikut ini keunggulan
metode pengajaran langsung:
a. Dapat melayani banyak orang. Dalam sekali kegiatan bimbingan klasikal yang
dilaksanakan dengan menggunakan metode pengajaran langsung, maka seluruh
siswa sekelas dapat mengakses konten yang disampaikan oleh konselor.
b. Tidak memerlukan banyak waktu. Metode pengajaran langsung merupakan metode
bimbingan klasikal yang paling hemat waktu. Untuk menyampaikan unit materi atau
eleman informasi dengan jumlah yang sama, apabila menggunakan metode yang
lain, seperti pembelajaran berbasis masalah atau diskusi kelompok, akan
memerlukan waktu yang lebih lama.
c. Tidak terlalu membutuhkan banyak fasilitas. Metode pengajaran langsung
merupakan metode yang memerlukan alat bantu maupun media yang paling sedikit.
Hal ini berbeda dengan metode pembelajaran kooperatif, misalnya, yang
memerlukan kelas yang lebih luas yang memungkinkan siswa dipecah-pecah ke
dalam kelompok-kelompok kecil, bahan latihan atau diskusi untuk memandu
kegiatan kelompok kecil, dan beberapa kertas dengan format tertentu untuk
melaporkan hasil diskusi dalam kelompok kecil.
d. Mudah dilaksanakan. Metode pengarajan langsung merupakan metode yang
sederhana karena tidak menuntuk prosedur yang rumit apabila dibandingkan dengan
metode lain seperti pembelajaran berbasis masalah, misalnya. Dalam metode
pengajaran langsung, konselor tinggal menyampaikan materi secara lisan dalam
seluruh sesi kegiatan bimbingan klasikal. Hal yang membedakan antar tahapan
adalah arah isi pembicaraan.
e. Jika pembicara bisa menggunakan gambar dan kata-kata, bahan menjadi lebih
menarik. Penggunaan media dalam metode pengajaran langsung sangat bermanfaat
untuk meningkatkan motivasi dan keterikatan (engagement) siswa terhadap kegiatan
bimbingan klasikal.

Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018


f. Efektif untuk menyampaikan konsep yang kompleks atau abstrak secara akurat
dalam waktu yang singkat. Metode pengajaran langsung memungkinkan konselor
menyampaikan suatu konsep dalam bentuk organisasi pengetahuan yang sistematis
dan bermakna sehingga konsep yang kompleks dapat dipahami dalam waktu yang
relatif singkat.
Meskipun metode pengajaran langsung memiliki banyak keunggulan, tetapi
banyak kelemahan dan kritik yang diberikan kepada metode ini. Di bawah ini adalah
tiga kelemahan yang mendasar dari penggunaan metode pengajaran langsung.
a. Sering dilaksanakan secara monolog. Dalam banyak praktik pembelajaran maupun
bimbingan klasikal metode pengajaran langsung cenderung dilakukan secara
monolog. Apabila hal ini terjadi, maka kegiatan bimbingan klasikal menjadi tidak
maksimal karena: a) siswa tidak menggunakan proses berpikir tingkat tinggi (higher
order thinking); b) siswa menjadi pasif dalam mengikuti kegiatan bimbingan
klasikal, hanya konselor yang aktif untuk mengupayakan siswa memahami konten
bimbingan klasikal, sementara siswa tidak berusaha menggunakan strategi berpikir
yang tepat untuk menguasai konten yang disampaikan konselor; dan c) apabila
konselor melakukan monolog dengan cara yang tidak menarik dan gagal menarik
perhatian siswa, maka kelas akan menjadi tidak terkontrol dan pembelajaran dalam
kegiatan bimbingan klasikal tidak berlangsung.
b. Individu mendengarkan kurang aktif. Oleh karena penggunaan metode pengajaran
langsung mendorong konselor untuk aktif dalam membantu siswa memahami konten
bimbingan klasikal, maka siswa akan cenderung mendengarkan secara pasif setiap
informasi yang disampaikan konselor. Setiap mendengarkan pesan dari konselor,
siswa akan cenderung menangkap elemen informasi itu apa adanya sebagai sesuatu
yang bisa dipahami atau tidak bisa dipahami tanpa berusaha untuk: a)
mempertanyakan elemen informasi yang sudah ditangkap; b) menggeneralisir
aplikasi konsep dari elemen informasi yang disajikan; dan c) mengaitkan elemen
informasi yang diketahui dari konselor dengan elemen informasi atau pengalaman
yang telah dipelajari sebelumnya.

Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018


c. Memerlukan keterampilan bicara supaya penjelasan menarik. Guna dapat
mengimplementasikan metode pengajaran langsung secara menarik maka konselor
dituntut untuk mampu menjadi komunikator yang baik. Intonasi suara yang datar,
bicara yang terlalu cepat, dan volume suara yang terlalu lemah membuat konselor
tidak mendapatkan perhatian dari siswa selama melaksanakan metode pembelajaran
langsung. Di samping itu, kegagalan dalam memberikan perhatian atau tatapan mata
yang merata kepada siswa di kelas dan ekspresi nonverbal yang tidak komunikatif
membuat interaksi pembelajaran menjadi terhambat.
Guna mengatasi kelemahan tersebut maka beberapa hal yang perlu untuk
dilakukan dalam menerapkan metode pengajaran langsung, yaitu:
a. Sebelum menggunakan teknik ini, buatlah pertimbangan apakah teknik pengajaran
langsung merupakan cara yang paling tepat untuk mempelajari konten atau materi
yang dibahas dalam bimbingan klasikal.
b. Konselor perlu menyiapkan bahan dan media yang memudahkan siswa menguasai
materi
c. Konselor menguasai atau memiliki kepakaran terhadap materi bimbingan klasikal
yang akan disampaikan. Kepakaran atau penguasaan materi yang memadai
memungkinkan konselor memiliki pengorganisasian konsep yang bermakna dan
sangat penting untuk menstruktur materi yang bermakna.
d. Usahakan menyediakan bahan yang dapat dipelajari sendiri oleh siswa. Bahan
tersebut bisa berupa lembar kerja siswa dan bahan-bahan latihan lainnya.
e. Usahakan menggunakan strategi yang lebih variatif, misalnya diselingi pertanyaan,
dan bukan hanya ceramah secara monoton. Pertanyaan memiliki beberapa fungsi,
seperti menarik perhatian kelas, mengecek atau memonitor tingkat pemahaman
siswa, dan mendorong siswa berpikir tingkat tinggi (higher order thinking).
f. Gunakan alat bantu/media. Penggunaan media dan alat bantu sangat penting untuk
menjadikan materi yang disampaikan dengan metode pengajaran langsung tidak
bersifat abstrak, melainkan sesuatu yang konkrit dan nyata.

Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018


g. Konselor menunjukkan penjelasan tentang kesalingterkaitan antar konsep
(explanatory link). Konten atau materi bimbingan klasikal akan dirasakan bermakna
bagi siswa apabila siswa memahami kesalingterkaitan suatu konsep dengan konsep
yang lainnya. Pemahaman yang terstruktur dan bermakna ini hanya bisa terjadi
apabilai konselor memiliki kepakaran tentang konten atau materi yang
disampaikannya.
h. Dukung pengajaran langsung dengan latihan terbimbing. Keberadaan latihan
terbimbing mendorong siswa untuk mengaplikasikan dan menggunakan
pengetahuan yang baru saja dipelajari dalam bimbingan kelompok. Dengan latihan
terbimbing ini, konselor dapat mengecek dan memberikan balikan terhadap
pemahaman siswa terhadap konten atau materi bimbingan klasikal.
i. Dorong siswa untuk aktif belajar selama proses pengajaran langsung. Berikut ini
adalah strategi yang dapat digunakan:
1) Pertanyaan, semua menulis
2) Response serempak
3) Penjelasan kurang dengan pasangan belajar
4) Kalimat hasil

Daftar Pustaka
Arends, R.I. 2007. Learning to Teach (7th ed.). Diterjemahkan oleh H.P. Soetjipto &
S.M. Soetjipto. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Slavin, R.E. 2018. Educational Psychology: Theory and Practice (12th ed.). New York,
NY: Pearson.
Woolfolk, A. 2008. Educational Psychology: Active Learning Edition (10th ed.).
Boston, MA: Pearson Education.

Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018

Anda mungkin juga menyukai