Anda di halaman 1dari 46

Laporan Kasus

Seorang Anak Laki – Laki Usia 7 Tahun dengan


Skabies

Disusun oleh:
Hening Pangesti W 22010119210016

KEDOKTERAN KELUARGA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS 1
DIPONEGORO 2021
IDENTITAS PASIEN

Nama :An. VM
Umur : 7 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Status perkawinan : Belum kawin
Alamat :Tembalang
Agama :Islam
Suku Bangsa :Jawa
Pendidikan :SD

2
( Alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 9 April
ANAMNES 2021 pukul 10.00 di Klinik Diponegoro )
IS

Keluhan utama : Gatal pada tangan


Ibu pasien mengatakan pasien mengeluh gatal pada tangan sejak ± 1 minggu
sebelumya. Awalnya gatal muncul di sela jari tangan, lalu digaruk hingga menyebar
ke telapak tangan. Gatal dirasakan hilang timbul, meningkat terutama pada malam
hari. Ibu pasien sudah mengoleskan pelembab pada tangan pasien namun keluhan
tidak membaik. Pasien lalu diantar memeriksakan diri ke klinik.

3
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


• Riwayat keluhan serupa disangkal
• Riwayat alergi disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


• Kakak pasien mengalami keluhan serupa (+), sudah memeriksakan diri ke
klinik dan keluhan membaik dengan obat Permethrin

• Riwayat alergi disangkal

4
ANAMNESIS

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI


Ayah pasien bekerja sebagai pegawai pabrik. Ibu pasien bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Penghasilan total lebih kurang Rp 4.500.000,00. Pasien tinggal
bersama ayah, ibu, dan kakak laki-laki pasien. Pembiayaan kesehatan dengan
JKN Non PBI. Kesan sosial ekonomi cukup.

5
ANAMNESIS

RIWAYAT PERINATAL
Riwayat Prenatal :
ANC di Puskesmas 8x, di SpOG 1x. Ibu G2P1A0 23 tahun hamil 37 minggu, tekanan darah tinggi (-),
bengkak (-), DM (-), penyakit jantung (-), sakit kuning (-), demam saat hamil (-), rutin minum obat-obatan
dari dokter kandungan maupun bidan di Puskesmas.

Riwayat Natal :
Semarang, 5 November 2015 pukul 09.40, lahir bayi laki-laki dari ibu G2P1A0 23 tahun hamil 37 minggu
per vaginam di bidan, air ketuban cukup, jernih, bau khas, plasenta tidak ada data, lahir langsung
menangis dengan skor APGAR 9-10- 10, biru (-), kuning (-), berat badan lahir 3200 gram, panjang badan
50 cm, lingkar dada 36 cm, lingkar kepala 35 cm.

Riwayat Post Natal :


Anak rutin dibawa ke posyandu dan puskesmas untuk ditimbang dan diimunisasi serta dipantau
pertumbuhannya tiap bulan.
6
ANAMNESIS

RIWAYAT MAKANAN
0-3 bulan : ASI ad libitum
3-7 bulan : susu formula
7-12 bulan : konsumsi susu formula + MPASI (bubur susu 3 xsehari @ semangkuk kecil,
habis)
12 bulan – 24 bulan : Susu formula + MPASI (nasi tim 3 x sehari @semangkuk kecil, habis)
24 bulan – sekarang : makanan keluarga (3x sehari @ semangkuk kecil habis). Konsumsi
daging ayam,
ikan, telur, atau daging sapi dalam seminggu ± 3 kali

7
ANAMNESIS

RIWAYAT IMUNISASI
DASAR
Hepatitis B : bulan 0, 2, 3, dan 4
Polio : bulan 0, 2, 3, dan 4
BCG : bulan 1
DPT : bulan 2, 3, dan 4
Campak : bulan 9
Booster : (+)

8
ANAMNESIS

RIWAYAT
PERTUMBUHAN : 3200 gram
BB lahir : 18 kg
BB saat : 50 cm
ini PB : 110 cm
lahir TB : -0.19
saat ini : -0.09
Weight-for-age z : -0.32
score Height-for- : -0.24
age z score : Gizi baik, BB normal, perawakan
Weight-for-height z normal
score BMI for age : Normoweight
Kesan crossectional
Kesan longitudinal
9
ANAMNESIS

RIWAYAT PERKEMBANGAN (KPSP UNTUK ANAK


60 BULAN)

10
ANAMNESIS

RIWAYAT PERKEMBANGAN (KPSP UNTUK ANAK


60 BULAN)

Skor : 10
Interpretasi : tidak ada
gangguan perkembangan
(normal)

11
ANAMNESIS

TES DAYA
LIHAT

Interpretasi :
Anak dapat mencocokkan posisi “guntingan huruf E”
dengan
huruf E pada poster sampai baris ketiga dari atas →
anak tidak mengalami gangguan daya lihat.

12
ANAMNES
IS

TES DAYA DENGAR (USIA >3 TAHUN)


No Pertanyaan Ya Tidak
1 Perhatikan benda-benda yang ad disekeliling anak seperti sendok, cangkir,bola dll, Ya Tidak
suruh anak menyebutkan nama benda-benda tersebut. Apakah anak dapat
menyebutkan nama benda-
benda dengan benar?
2 Suruh anak duduk, anda duduk jarak 3 meter di depan anak. Suruh anak mengulangi Ya Tidak
angka- angka yang telah anda ucapkan “empat, satu, delapan,” atau menirukan
dengan jari tangannya. Kemudian tutup mulut anda dengan kertas/ buku, ucapkan 4
angka yang berlainan, apakah anak dapat mengulangi atau menirukan ucapan anda
dengan jari tangannya?

Interpretasi : Tidak ada Gangguan Daya Dengar


(normal)

13
ANAMNESIS

KUISIONER
KMME

Interpretasi : tidak
ada gangguan
mental dan
emosional (normal)

14
PEMERIKSAAN FISIK

KU : Baik
Kesadara : Composmentis, GCS
n E4M6V5 (15)

TANDA– TANDA VITAL


• TD : 110/70 mmHg
• Nadi : 72 x/menit, reguler, isi dan tegangan
• RR cukup
• Suhu : 20 x/menit regular
• SpO2 : 36,60C
: 98%

15
PEMERIKSAAN FISIK

Konjungtiva palpebra pucat (-/-),


sklera ikterik (-/-), kekeruhan lensa Discharge (-), nafas cuping hidung (-)
(-/-), pupil isokor (+/+), diameter 3
mm/3 mm, refleks pupil (+/+)
Bibir pucat (-), sianosis (-), mukosa
Discharge (-), nyeri tekan tragus (-) kering (-), stomatitis (-), pursed lip
breathing (-)

Tenggorokan: T1/T1, uvula Trakea di tengah, JVP R+2 cm,


di tengah, faring hiperemis hepatojugular reflux (-),
(-) pembesaran kelenjar getah
bening (-), pembesaran
m.sternocleidomastoideus (-)
16
PEMERIKSAAN FISIK

THORAX : Normochest, sela iga tidak melebar, iga


mendatar (-), retraksi suprasternal (-), retraksi
intercostal (-), atrofi m. Pectoralis (-), sudut angulus
costa < 90
PARU PARU
DEPAN : Simetris saat statis dan BELAKANG : Simetris saat statis dan
Inspeksi dinamis Inspeksi dinamis
Palpasi : Stem fremitus paru kanan = Palpasi : Stem fremitus paru kanan =
Perkusi kiri Perkusi kiri
Auskulta : Sonor seluruh lapangan Auskulta : Sonor seluruh lapangan paru
SD si paru si : Suara dasar vesikular (+/+),
SD
V : Suara dasar vesikuler wheezing (-/-)
V
(+/+), wheezing (-/-)
xxx
xxx xxx xx
17
x
SDV SDV
PEMERIKSAAN FISIK

JANTUNG
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC IV 2 cm medial linea
midclavicularis
sinistra, kuat angkat (-), pulsasi parasternalis (-),
sternal lift (-) :
Perkusi
• Batas atas : SIC II linea parasternalis sinistra
• Batas kanan : Linea parasternalis dekstra
• Batas kiri : SIC IV 2 cm medial linea midclavicularis
• Pinggang sinistra
jantung : Normal
: BJ I-II murni, gallop (-), 18
• Auskultasi
bising (-)
PEMERIKSAAN FISIK

ABDOMEN
Inspeksi : Datar, venektasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih
(-), area traube timpani

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak


teraba

19
PEMERIKSAAN
FISIK

EKSTREMITAS
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Capillary refilltime <2” / <2” <2” / <2”
Clubbing finger -/- -/-

20
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS LOKALIS
Inspek : Terdapat papul (+), pustul (+), vesikel (+), krusta (+), ekskoriasi (+) pada
si manus dekstra
Palpasi : fluktuasi (-)

21
Diagnosis

▰ Diagnosis Kerja
▻ Skabies
Rencana Penatalaksanaan

Medikamentosa :
- Permetrin salep 5%
- Kloramfenikol salep
- Amoksisilin sirup 1½ cth/8 jam
- Cetirizine sirup 1x1 cth
Rencana Penatalaksanaan

Non Medikamentosa
• Edukasi pasien dan keluarga mengenai skabies, penyebab, cara penularan, dan terapi
• Edukasi pasien dan keluarga mengenai cara mencegah penularan, meliputi :
- Mandi secara teratur dengan menggunakan sabun.
- Mencuci pakaian, sprei, sarung bantal, selimut dan lainnya secara teratur minimal 2 kali
dalam seminggu.
- Menjemur kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali.
- Tidak saling bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain.
- Hindari kontak dengan orang-orang atau kain serta pakaian yang dicurigai terinfeksi tungau
skabies.
- Menjaga kebersihan rumah dan berventilasi cukup.
• Menyarankan semua anggota keluarga untuk memeriksakan diri ke dokter atau puskesmas
• Menyarankan untuk melakukan perubahan pola hidup dengan meningkatkan kebersihan diri dan
lingkungan
• Menganjurkan untuk kontrol kembali apabila gejala tidak membaik dalam 7 hari
No Nama Kedudukan dalam JK Umur Pendidikan Pekerjaan
Keluarga (tahun)
1. Tn. B KK L 36 Tamat SMP Swasta
2 Ny. M Istri P 35 Tamat SMP IRT
3. An. A Anak L 13 SD Siswa

4. An. V Anak L 7 Belum tamat SD Siswa

25
POLA ASAH ASIH ASUH

ASUH
- Imunisasi dasar dan booster lengkap
- Jika sakit anak dibawa ke puskesmas atau rumah sakit
- Anak tinggal di dalam rumah permanen
- Anak terlahir dengan ayah ibu yang masih hidup, dibesarkan oleh ibu dan ayah sampai sekarang
- Berdasarkan kuesioner pola asuh, pola asuh orangtua demokratis: kasih sayang/ kehangatan baik,
keterlibatan orang tua baik, pengawasan orang tua/kontrol baik.

ASIH
- Anak merupakan anak yang diinginkan oleh keluarganya
- Ayah dan ibu masih hidup
- Anak dibesarkan oleh ayah dan ibu sampai sekarang

ASIH
- Stimulasi diperoleh dari ayah, ibu, dan kakak
LINGKUNGAN MIKRO MINI MESO
MAKRO

Lingkungan Mikro
Tidak terdapat kelainan/penyakit yang diturunkan di keluarga. Proses kelahiran anak secara vakum
ekstrasi lahir langsung menangis, tidak biru, tidak kuning. Tidak terdapat kelainan kongenital atau
dismorfik.

Lingkungan Mini
Masalah kesehatan saat ibu hamil tidak ada. Orang tua memiliki pengetahuan yang cukup untuk merawat
anak. Orangtua mengetahui arti ASI eksklusif dan mempraktekkan ASI eksklusif pada anak. Orang tua
mengetahui tindakan yang dilakukan bila anak demam dan diare. Orangtua mengetahui cara memantau
pertumbuhan anak. Gaji orangtua cukup untuk kehidupan keluarga. Orangtua mendukung program wajib
belajar pemerintah. Hubungan suami istri harmonis dan konsisten dalam menerapkan pola asuh. Orangtua
tidak beranggapan program kesehatan bertentangan dengan agama/budaya. Orangtua selektif dalam
menyikapi teknologi. Imunisasi dasar anak lengkap dan booster sesuai usia. Seluruh anggota keluarga
sudah mengikuti program JKN. Orangtua membawa anak ke puskesmas bila anak sakit.
LINGKUNGAN MIKRO MINI MESO
MAKRO

Lingkungan Meso
Puskesmas terdekat mudah dijangkau. Terdapat PAUD, SD, SMP dan SMA yang cukup dekat dengan
tempat tinggal anak. Menurut orang tua program acara televisi nasional saat ini masih kurang baik untuk
anak.

Lingkungan Makro
Program pemerintah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah imunisasi
wajib dan wajib belajar.
HEEADSSS
GENOGR
AM

30
Family
Mapping

Ny.
M

Tn. B An. An.


V A

31
Family Life
Line

2015
(0 th)
Pasien lahir

2020
(6 th)
Pasien masuk SD

32
Skor : 9 poin (keluarga pasien dalam keadaan
Family fungsional)
APGAR
Hampir Kadang Hampir
NO PERTANYAAN
Selalu - kadang tidak
(2) (1) pernah (0)
Adaptation : Saya puas dengan keluarga saya karena masing-
1 V
masing anggota keluarga sudah menjalankan kewajiban sesuai
dengan seharusnya
Partnership : Saya puas dengan keluarga saya karena dapat
2 V
membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang
saya hadapi
Growth : Saya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga
3 V
saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya miliki
Affection : Saya puas dengan kehangatan/kasih sayang yang
4 diberikan V
keluarga saya
Resolve : Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk
5 menjalin V 33
kerjasama
Family
SCREEM

PERTANYAAN Pathology

Komunikasi pasien dengan anggota keluarga dalam


Sosial keadaan yang cukup baik. Pasien dapat bersosialisasi
tidak ada
dengan baik dengantetangga sekitar rumah.

Kebudayaan Pasien merupakan suku Jawa tidak ada

Pasien menganut agama Islam. Anggota keluarga lain juga


Keagamaan menganut agama Islam. Pasien dan anggota keluarga tidak ada
melakukan sholat 5 waktu dan terkadang mengikuti
pengajian.
34
Family
SCREEM
Ayah pasien bekerja sebagai pegawai pabrik. Ibu pasien
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Penghasilan total lebih
Ekonomi kurang Rp 4.500.000,00. Pasien tinggal bersama ayah, ibu,
dan kakak laki-laki pasien. Pembiayaan kesehatan dengan tidak ada
JKN Non PBI. Kesan sosial ekonomi cukup.

Pasien masih duduk di kelas 1 SD. Ayah pasien tamat SMP. Ibu
pasien tamat SMP. Pendidikan anggota keluarga cukup untuk
Pendidikan tidak ada
dapat memecahkan atau memahami sebagian besar
permasalahan yang muncul dalam keluarga.

Kesehatan Perawatan kesehatan datang ke fasilitas kesehatan. tidak ada

35
Fungsi Keluarga

▰ Fungsi Biologis
Pasien mengeluh gatal pada tangan sejak ± 1 minggu sebelumya. Awalnya gatal muncul
di sela jari tangan, lalu digaruk hingga menyebar ke telapak tangan. Gatal dirasakan
hilang timbul, meningkat terutama pada malam hari. Ibu pasien sudah mengoleskan
pelembab pada tangan pasien namun keluhan tidak membaik. Pasien lalu diantar
memeriksakan diri ke klinik.
Kakak pasien mengalami keluhan serupa, sudah memeriksakan diri ke klinik
dan keluhan membaik dengan obat Permethrin. Riwayat alergi dalam
keluarga disangkal.
Fungsi Keluarga

▰ Fungsi Psikologis
Pasien tinggal bersama ayah, ibu, dan kakak pasien. Waktu luang digunakan
pasien untuk bermain bersama teman sebaya. Hubungan dengan keluarga baik.
Setiap hari keluarga inti menyediakan waktu untuk berkumpul bersama
▰ Fungsi Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai pegawai pabrik. Ibu pasien bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Penghasilan total lebih kurang Rp 4.500.000,00. Pasien tinggal
bersama ayah, ibu, dan kakak laki-laki pasien. Pembiayaan kesehatan dengan
JKN Non PBI. Kesan sosial ekonomi cukup.
Fungsi Keluarga

▰ Fungsi Pendidikan
Pasien masih duduk di kelas 1 SD.Ayah dan ibu pasien tamat SMP.
▰ Fungsi Religius
Pasien dan keluarga beragama Islam, rutin melakukan sholat 5waktu.
▰ Fungsi Sosial Budaya
Pasien bersosialisai dengan lingkungan di sekitar rumah. Hubungan dengan tetangganya
terjalin cukup baik.
▰ Fungsi Penguasan Masalah dan KemampuanBeradaptasi
Pasien dalam menghadapi masalah selalu bercerita dengan ayah danibunya.
Indikator keluarga Sehat

Kategori keluarga
berdasarkan Indeks
Keluarga Sehat: : IKS > 0,80
- Keluarga Sehat : IKS 0,50-
- Keluarga Pra-Sehat 0,80
- Keluarga Tidak Sehat : IKS < 0,50
Denah
Rumah

Langit-langit Ada
Dinding Tembok sudah diplester dan di cat
Lantai Ubin
Jendela kamar tidur Ada
Jendela ruang keluarga Ada
Ventilasi Ada luas ventilasi > 10% dari luas lantai
Lubang asap dapur Ada
Pencahayaan Terang, dan tidak silau sehingga dapat
membaca normal
Hewan ternak Tidak ada

40
Denah
Rumah

Kamar mandi
Dapur

Kamar 2 Ruang makan

Ruang tamu
Kamar 1

41
Diagnosis Holistik

▰ Aspek I (personal)
Keluhan : gatal pada tangan
Kekhawatiran: gatal menyebar ke bagian tubuh lain, bekas luka
sulit hilang Harapan : dapat segera sembuh dan tidak menular ke
anggota keluarga lain

▰ Aspek II (diagnosis kerja)


Skabies
Diagnosis Holistik

▰ Aspek III (Faktor internal)


Pengetahuan mengenai penyakit skabies yang dideritanya masih kurang
▰ Aspek IV (Faktor Eksternal)
Lingkungan rumah : kebersihan rumah cukup baik, setiap hari selalu
dibersihkan. Ventilasi di rumah cukup dan selalu dibuka setiap harinya.
▰ Aspek V (Fungsional)
Pasien masih aktif secara mandiri dan tidak membutuhkan bantuan dalam
aktivitas sehari
- hari
Penatalaksanaan Komprehensif

▰ Promotif :
▻ Edukasi untuk menjaga hygiene diri dan keluarga
▻ Rutin mandi dua kali sehari
▻ Rutin mencuci pakaian dan sprei
▻ Memberikan edukasi mengenai penyakit scabies
▰ Preventif :
▻ Mengedukasi pasien untuk tidak menggaruk-garuk ketika gatal, untuk mencegah
infeksi sekunder
▻ Mencuci pakaian dan handuk milik pasien dalam air panas
Penatalaksanaan Komprehensif

▰ Kuratif :
▻ Mengedukasi untuk makan makanan bergizi dan istirahat cukup untuk meningkatkan
daya tahan tubuh.
▻ Mengedukasi cara penggunaan salep permethrin 5% yaitu dengan mengoleskan
salep ke seluruh tubuh kecuali muka dan rambut, didiamkan 8-10 jam, kemudian
dibilas dan mandi seperti biasa.
▻ Mengedukasi pasien untuk kontrol 1 minggu kemudian guna mengevaluasi apakah
perlu terapi lanjutan
▰ Rehabilitatif :
▻ Karena belum ditemukan adanya kelainan kesehatan pada pasien, maka belum
diperlukan tindakan rehabilitatif.
TERIMA
KASIH

46

Anda mungkin juga menyukai