Disusun Oleh :
Nurul Arifah
(110125)
2014
i
LEMBAR PERSETUJUAN
KaryaTulis Ilmiah
DisusunOleh :
Nurul Arifah
110125
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
RR. Issac Tri Octaviati R, S. Ant, M. Sc Cahyaning Setyo Hutomo, SST. M.Kes
LEMBAR PERSEMBAHAN
KaryaTulis Ilmiah
DisusunOleh :
Nurul Arifah
110125
Mengetahui,
Direktur
AkademiKebidanan Yogyakarta
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya
kebidanan disuatu perguruan tinggi negeri dan sepenajang pengetahuan saya juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orng
lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
penelitian lain, maka saya bersedia menanggung resiko dan konsekuensi dari
akademik.
Nurul Arifah
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga tugas usulan penelitian Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“HubunganPeran Orang Tua dengan Pemahaman Kesehatan Reproduksi Pada
Remaja Usia 12-15 tahun di Dusun Cembing” dapat terselesaikan.
Usulan Penelitian Karya Tulis Ilmiah disusun untuk memenuhi sebagian
persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan di Program Studi DIII
Kebidanan Akademi Kebidanan Yogyakarta.
Disadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan usulan Karya Tulis Ilmiah
ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati perkenankanlah disampaikan hormat dan terimakasih kepada :
1. Drs. Henri Soekirdi, M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan
Yogyakarta
2. Fitriani Mediastuti, S.Si., M.Kes, selaku koordinator Karya Tulis Ilmiah
3. RR. Issac Tri Octaviati R, S. Ant, M.SC, selaku dosen pembimbing I
4. Cahyaning Setyo Hutomo, SST. M.Kes, selaku dosen pembimbing II
5. Murtini SKM., M.kes, selaku dosen penguji
6. Kepala Dusun Cembing yang telah membantu dalam pengumpulan data
7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Sekali lagi diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, disadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kesalahan. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan
Karya Tulis Ilmiah. Harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
diterima dan dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah............................................................................ 1
B. RumusanMasalah.................................................................................... 5
C. TujuanPenelitian..................................................................................... 5
D. ManfaatPenelitian................................................................................... 5
E. KeaslianPenelitian................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
INTISARI
Latar belakang : Dari hasil wawancara yang di lakukan dengan lima warga di Dusun Cembing,
diketahui bahwa masih banyak remaja-remaja yang belum paham tentang masalah kesehatan
reproduksi karena orang tua tidak berperan secara baik sebab para orang tua disibukkan dengan
pekerjaan masing-masing yang kebanyakan pekerjaannya sebagai buruh.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan pemahaman kesehatan reproduksi
pada remaja usia 12-15 tahun di Dusun Cembing Trimulyo Jetis Bantul.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini ada orang tua berjumlah 38 dan remaja usia 12-15 tahun berjumlah
38 reponden. Pemilihan sampel dengan cara total sampling. Analisis bivariat dengan
menggunakan uji chi square.
Hasil Penelitian : Sebagian besar responden remaja dengan presentase 60.5% mempunyai
pemahaman baik, 31,6% mempunyai pemahaman cukup dan 7,9%mempunyai pemahaman yang
kurang tentang kesehatan reproduksi.Sebagian besar responden orang tua dengan presentase
47,4% mempunyai peran tinggi, 42,1% mempunyai peran yang sedang, dan 10,5% mempunyai
peran yang rendah tentang kesehatan reproduksi.
Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara peran orang tua dengan pemahaman kesehatan
reproduksi pada remaja usia 12-15 tahun.
1
Mahasiswa Akademi Kebidanan Yogyakarta
2
Universitas Gajah Mada
3
Akademi Kebidanan Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
reproduksi dan kehidupan seksual yang sehat, aman serta bebas dari paksaan
dan kekerasan dengan pasangan yang sah. Kesehatan reproduksi adalah suatu
keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata
bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan
reproduksi adalah kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, sosial dan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta
bagi remaja. Para remaja dituntut untuk memahami dan menyadari ilmu
tersebut, sehingga memiliki sikap dan perilaku sehat dan tentu saja
dan orang tua agar peduli dan bertanggung jawab dalam kehidupan
1
2
hal ini di tunjukkan oleh United Nations Fund for Population Activities
adalah remaja, dan 85% hidup di negara berkembang. Banyak sekali remaja
yang sudah aktif seksual, bahkan separuhnya sudah menikah. Setiap tahun
lebih kurang 15 juta remaja (15-19 tahun) melahirkan, dan 4 juta remaja
Pada tahun 2008 jumlah remaja di Indonesia yang berusia 10-19 tahun
adalah sekitar 30% dari jumlah penduduk seluruhnya atau kurang lebih 65
jumlah remaja usia 10-24 tahun sekitar 64 juta atau 27,6% dari jumlah
penduduk 273,6 juta jiwa. Besarnya jumlah remaja ini memerlukan perhatian
dan penaganan serius dari seluruh pihak karena masalah yang menonjol di
kalangan remaja, yaitu seputar seksualitas, HIV, DAN AIDS serta Napza,
usia kawin pertama perempuan relative rendah, yaitu 19,8% (SDKI, 2007).
orang tua. Tidak sedikit orang tua yang beranggapan bahwa mereka telah
tua. Semua orang tua pasti berharap anaknya menjadi seseorang yang baik,
tua melebihi siapapun. Jika kebutuhan akan pemenuhan informasi ini didapat
di peroleh dari orang tua, maka anak akan merasa benar-benar nyaman.
orang tua yang dapat menimbulkan konflik, namun orang tua dalam proses
diri sendiri.
4
data bahwa jumlah penduduk Dusun Cembing 895 jiwa dan orang tua yang
mempunya remaja usia 12-15 tahun sebesar 38 orang tua. Dari hasil
kesehatan reproduksi karena orang tua tidak berperan secara baik sebab para
tua juga dipengaruhi oleh pendidikan orang tua yang hanya berpendidikan
rata-rata sekolah dasar (SD). Dari beberapa faktor di atas merupakan salah
B. Rumusan Masalah
tua dengan pemahaman kesehatan reproduksi pada remaja usia 12-15 tahun di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
tenaga kesehatan.
7
E. Keaslian Penelitian
orang tua dalam meningkatkan pemahaman kespro pada remaja. Namun ada
dilakukan.
tidak (35,8%).
yang ketiga orang tua, keempat orang terdekat, kelima media masa dan
pubertas anak.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian
10
11
2) Kesibukan orang tua misal kedua orang tua terlalu sibuk dengan
dengan ibu, ayah dengan anak, ibu dengan anak serta anak
b. Peran ibu
mengendalikan anak.
pada anak.
anak. Sejak masa bayi pendekatan ibu dan percakapan dengan ibu
sebagai sumber materi dan yang hampir menjadi seorang asing, karena
Anak yang melihat ibu dan ayah bekerja atau ayah saja bekerja
Sebab hal ini sangat terkait dengan pola kesehatatan mereka dan
sejak dini, baik pada perubahan yang terlihat ataupun tidak terlihat
kelamin dan bahaya yang akan mereka hadapi jika mereka tidak
benar
16
Djiwandono 2004).
1) Faktor Internal
a) Usia
oleh umur. Dari uraian ini maka dapat kita simpulkan bahwa
b) Pengalaman
c) Intelegensia
d) Jenis kelamin
a) Pendidikan
b) Pekerjaan
arah perilaku berisiko. Dalam hal inilah bagi para ahli dalam
keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas
reproduksi adalah:
2) Faktor Psikologis
3) Faktor Biologis
a) Remaja laki-laki
b) Remaja Perempuan
a) Remaja laki-laki
bertambah besar.
b) Remaja Perempuan
(1) Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki
bertambah besar
(7) Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori-
remaja.
2) Masalah pendidikan
kesehatan remaja.
remaja.
menghawatirkan.
25
e) Kehamilan remaja.
3. Remaja
tahun.
(Kusmiran, 2012).
masa anak ke masa dewasa, usia antara 10-24 tahun. Definisi remaja
remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Sedangkan
diri antara lain menilai diri secara objektif dan merencanakan untuk
12) Bentuk fisik makin sempurna dan mirip dengan orang dewasa
berikut:
berbeda.
3) Pertumbuhan Fisik
fisik mereka jelas terlihat pada tungkai dan tangan, tulang kaki
anak-anak.
4) Perkembangan Seksual
meprediksi masalah.
6) Perubahan Emosi
tidak berubah-ubah.
pintu. Bila orang tua tidak mampu menjawab pertanyaan anak itu
melawannya.
9) Perubahan Minat
namun tidak semua minat harus dimiliki oleh remaja, karena hal
itu sendiri.
33
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
Pemahaman
Peran Orang Tua Kesehatan Reproduksi
pada Remaja
Variabel Penganggu
Pendidikan
Lingkungan
Keterangan :
D. Hipotesis
reproduksi pada remaja usia 12-15 tahun di dusun Cembing Trimulyo Jetis
Bantul Yogyakarta.
BAB III
METODE PENELITIAN
perkembangan individu agar dapat diperoleh data yang lengkap dalam waktu
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu penelitian
35
36
C. Subyek Penelitian
1. Populasi
orang.
2. Sampel
terdiri dari 38 orang tua remaja dan 38 remaja berusia 12-15 tahun.
D. Variabel Penelitian
akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Penelitian
pertama mengenai peran orang tua yang terdiri dari 29 item soal yang
dibuat sendiri oleh peneliti dan akan dilakukan uji validitas sebelum di
diberi skor 3, dan tidak pernah diberi skor 4. Skor tertinggi 72 dan
terendah 0.
terdiri dari 15 item soal yang di adopsi dari penelitian Lani (2010) yang
2. Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 3.2 kisi-kisi instrumen untuk mengukur peran orang tua dalam
tua tua
Memenuhi 5, 6, 7, 18, 4 7
dan fisiologis
Berpartisipasi 8, 9, 11 10 4
dalam
pendidikan
Kesibukan 12,13 14 3
orang tua
Menggembangk 15,16 17 3
an kepbribadian
sebagai pencari
nafkah
Pemahaman 24, 25 26 3
kesehatan
reproduksi
Memberikan 27,28 29 3
40
tanggung jawab
pada anak
Pemahaman a. Tanda seks 1,5, 2, 8 4
kesehatan primer
b. Tanda seks 3, 4, 6, 7 4
reproduksi
sekunder
pada remaja c. Pemahaman 9, 10 11 3
kesehatan
reproduksi
d. Masalah 12 1
perkawinan
e. Masalah seks 13 14, 15 3
valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang akan diteliti.
1. Jenis Data
pembagian kuesioner.
diberikan kepada responden yaitu orang tua dan remaja yang berusia 12-
dari responden agar dapat memberikan petunjuk pengisian bila ada hal
H. Analisis Data
1. Penyuntingan (Editing)
2. Pengkodean (Coding)
42
1) Selalu
2) Sering
3) Kadang-kadang
4) Jarang
5) Tidak pernah
1) Baik
2) Cukup
3) Kurang
3. Tabulating (Tabulating)
dibaca.
4. Analisis Data
f
p= x 100 %
n
43
Keterangan :
P : prosentase
f : frekuensi teramati
n : jumlah responden
korelasi, data pada variabel bebas yaitu peran orang tua merupakan
hal itu, uji yang digunakan pada penelitian ini adalah uji chi – Square
( x 2)
k
(f 0−f h )2
❑
x 2= ∑
i=1 fh❑
Keterangan :
x2 : chi square
k : Banyaknya katagori
I. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
d. Seminar proposal
2. Tahap Pelaksanaan
yaitu orang tua dan remaja. Untuk responden remaja yang berjumlah
janji terlebih dahulu dengan orang tua yaitu ayah dan ibu untuk
3. Tahap Akhir
A. Hasil Penelitian
Bantul berjumlah 895 jiwa dan jumlah remaja yang berusia 12-15 tahun
dalam penelitian ini adalah orang tua dan remaja yang berumur 12 - 15
46
47
1. Karakteristik Responden
Laki-laki 15 39,5
Perempuan 23 60,5
Umur Remaja
12 Tahun 8 21,1
13 Tahun 12 31,6
14 Tahun 8 21,1
15 Tahun 10 26,3
Umur Orangtua
Ibu
32-40 Tahun 20 57,9
41-51 Tahun 18 42,1
Ayah
36-40 Tahun 11 29
41-50 Tahun 14 36,8
51-60 Tahun 13 34,2
Sumber: Data Primer diolah (2014)
umur ibu yang paling banyak yaitu berumur 32-40 tahun dengan
(36,8%).
2. Analis Univariat
1) Pemahaman Remaja
(60,5).
Tinggi 18 47,4
Sedang 16 42,1
Rendah 4 10,5
Total 38 100
Sumber: Data Primer diolah (2014)
responden .
3. Analisis Bivariat
menjadi kategori baik dan cukup karena pada hasil analisis dari
faktor peran orang tua kategori rendah hasilnya 0 atau tidak ada
N % N % N
50
remaja usia 12-15 tahun didapatkan hasil peran orang tua tinggi
B. Pembahasan
0,463 > 0,05. Sehingga penelitian ini dapat di simpulkan bahwa tidak ada
anak adapun peran orang tua dalam perkembangan anak secara umum
tokoh teladan, orang tua menjadi tokoh yang ditiru pola tingkah lakunya,
Orang Tua dalam Pencegahan Perilaku Seks Bebas pada Remaja. Hasil
tua tetapi oleh beberapa faktor yang lain seperti usia, pengalaman, jenis
C. Keterbatasan
yang lain.
BAB V
A. Kesimpulan
46
55
B. Saran
kesehahatan reproduksi.
3. Orang Tua
4. Peneliti
46
55
Pieter, dkk. 2011. Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jakarta: Prenada Media
Group
Poespitarini, 2008, “Pembinaan Keluarga Sebagai Alternative Upaya Mencegah
Kenakalan Remaja “, dalam Litkesos, volume 32, yogyakarta.
Racmawati, I.N 2008. Pelatihan Kesehatan Reproduksi Remaja untuk mencegah
Kematian Perinatal.
Racmawati, I.N.,2008. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Trans Info Media
Sarwono, S.W.2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers
Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya.
Usman, firdaus.2010.http://id.scribd.com/doc/105090744/pengertian-pemahaman.
Diakses tanggal 12 feb 2014 pukul 15.00
Wulandari. 2008. Peran Orang Tua Terhadap Persepsi Remaja Putri Tentang
Menarch di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Tesis tidak diterbitkan.
Universitas Gadjah Mada.
56
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan : Kode :
Responden :
Petunjuk pengisian :
1. Bacalah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan baik dan teliti sebelum
menjawab.
2. Berilah tanda (˅) pada kolom yang anda pilih pada pernyataan di bawah ini.
Jawaban
Tidak Jarang Kadang- Sering Selalu
No Indikator
pernah kadang
1 Saya mengijinkan anak saya
belajar tentang kesehatan
reproduksi
2 Saya mendampingi anak
saya dalam mencari
informasi kesehatan
reproduksi
3 Saya memberikan kebebasan
kepada anak saya untuk
mengakses informasi tentang
kesehatan reproduksi dari
manapun
4 Saya merasa jengah atau
tidak nyaman jika harus
menjelaskan tentang
kesehatan reproduksi
No Indikator Jawaban
Tidak Jarang Kadang- Sering Selalu
57
pernah kadang
5 Saya mengingatkan anak
tentang bahaya HIV/ ADIS
6 Saya mengingatkan anak
tentang bahaya IMS (Infeksi
Menular Seksual)
7 Saya menjelaskan kepada
anak bahwa hubungan
seksual dilarang dilakukan
sebelum menikah
8 Saya mengingatkan anak
tentang pentingnya
mempelajari kesehatan
reproduksi
9 Saya menjelaskan mengenai
pubertas kepada anak
10 Saya menganggap
pendidikan kesehatan
reproduksi adalah hal yang
tabu untuk diketahui anak
11 Saya menjelaskan mengenai
kehamilan kepada anak
12 Saya terbuka dalam
menjawab setiap pertanyaan
anak mengenai kesehatan
reproduksi
13 Setiap saya bertemu dengan
anak akan membahas
kesehatan reproduksi
Indikator Jawaban
No Tidak Jarang Kadang- Sering Selalu
pernah kadang
14 Karena sibuk bekerja saya
membiarkan anak mencari
58
informasi kesehatan
reproduksi sendiri
15 Saya menganjurkan anak
saya untuk bergaul secara
luas dan mengenal kesehatan
reproduksinya
16 Saya memberikan kebebasan
kepada anak untuk memilih
pacar dan memantau
hubungan mereka
17 Saya melarang anak saya
bergaul akrab dengan lawan
jenis
18 Saya membantu anak dalam
memecahkan masalah terkait
kesehatan reproduksinya
19 Saya mendiskusikan dengan
anak masalah kesehatan
reproduksinya
20 Saya menenangkan anak
saya saat bingung atau sedih
21 Saya mendukung agar anak
saya tumbuh percaya diri
Indikator Jawaban
Tidak Jarang Kadang- Sering Selalu
No
pernah kadang
22 Saya menyediakan fasilitas
untuk anak saat mencari
informasi tentang kesehatan
reproduksi
Nama : Kode :
Umur :
JenisKelamin :
Responden :
Petunjuk pengisian :
1. Bacalah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan baik dan teliti sebelum
menjawab.
2. Berilah tanda (˅) pada kolom Benar jika pernyataan benar dan kolom salah
jika peryataan Salah.
60
Hasil Output
Analisis Univariat
Cases
Pemahamananak
rendah Count 11 9 20
62
Total Count 23 15 38
Chi-Square Testsd
N of Valid Cases 38
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,11.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
63
Risk Estimate
N of Valid Cases 38
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Umur Remaja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan Ayah
Frequenc Cumulative
y Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan Ayah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Umurayah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Umuribu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
68
Analisi Univariat
Pemahaman Remaja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent