Anda di halaman 1dari 2

 Salah satu sumber menjelaskan, masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada masa Sayyidina

Ustman bin Affan. Melihat Umat Islam pada saat itu telah menjadi penguasa tunggal di muka
bumi, sebab imperium romawi dan kekaisaran Persia telah kalah dalam perang.
 Pembawa Islam ke Indoensia sejak awal sudah bermazhab Sunni Asy’ari dan dalam fikih
bermadzhab Syafi’i.
 Tidak benar jika yang membawa Islam ke Indonesia pertama kali adalah Syiah, hanya karena
salah satu sumber mengatakan, bawah para saudagar yang datang berdakwah datangnya dari
Persia, yang hari ini dikenal gudangnya Syiah.
 Hadratu Syekh Hasyim As’ari dalam bukunya “risalah Ahlussunnah wal Jamaah”, menyebutkan
ada 3 golongan sesat yang ada di masa beliau. Dua di antaranya adalah produk luar negeri, dan
satu golongan produk sendiri. Yang pertama, Wahabi. Kedua Syiah Rafidlah, dan ketiga Aliran
kebatinan.
 Sedangkan di era sekarang, KH Idrus melihat sekte dan golongan sesat di Indonesia jumlahnya
tak terhitung. Di Jawa Timur saja, ada 300 golongan sesat, tinggal dikalikan saja dengan jumlah
provinsi di Indoenesia.
 Dari semua golongan yang banyak itu, setidaknya ada 4 yang terbesar dan semuanya tidak
berbeda jauh dari 4 ini. 1. Salafi Wahabi. 2, Syiah. 3, Liberalisme. 4, Hizbuttahrir.
 Aliran besar itu muncul seiring dengan pengiriman anak didik kita ke negara-negara seperti
Saudi Arabia, Iran dan Eropa.
 Kunci kemengan: Akidah yang benar dan bermal solih.
 Kelemahan Umat Islam data ini disebabkan oleh beberap factor, di antaranya: 1, Banyakanya
Akidah sesat seperti Salafi, Syiah dan Liberalisme. Kemudian Kristenisasi.

Menjawab Pertanyaan.
 Bagaimana menaggapi Dahwah Hijrah?. Singkatnya dakwah ini bagus. Mereka adalah orang-
orang umum, yang awalnya tidak ke masjid kemudian ke masjid. Yang awalnya pacarana kini
menjaga pergaulan. Menaggapinya adalah dengan mengajak mereka dengan uslumb dan gaya
bergaul mereka.
 Apa parameter Liberal?. Liberal tidak akan jauh dari beberapa kriteria berikut:
1. Relativisme: meyakini tidak ada yang benar secara pasti, semuanya masih remang-remang.
Contohnya mulai ada ajakan untuk tidak menganggap selain Islam sebagai kafir, tapi non-
Muslim. Padalah, dalam kitab-kitab Ahlussunnah, Barangsiapa yang tidak meyakini, atau ragu,
atau terdiam dengan kekafirannya selain Islam seperti Yahudi dan Nasrani, maka secara pasti dia
telah kafir.
2. Pluralisme; yaitu menganggap semua agama benar. Sedang viral film the santri, ada santri
membawa tumpeng ke dalam geraja. Itu semua hanya khayalan, tidak ada santri yang
membawa makanan ke dalam gereja apalagi saat ada acara keagamaan. Secara tidak langung
film itu mendoktrine agar kegiatan tersebut diadakan, dan ujung-ujungnya semua agama benar.
3. Desakralisasi ql-Quran, menganggap al Quran sebatas produk budaya, bisa ditafsirkan semaunya
sendiri.
4. Dekonstruksi Hukum agama, yang halal menjadi haram yang haram menjadi halal. Contohnya
desertasi yang viral kemarin, itu gimana kok bisa menghalalkan zina, asal suka sama suka? . ada
juga yang dipenjara jika memaksa istri.
5. Kesetaraan Gender. Mereka ingin menyamaratakan laki-laki dan perempuan. Padahal menurut
al-Quran “Lirrijali alaihinna darajah”, dan bagi laki-laki atas mereka kedudukan yang lebih tinggi.
Dan “Arrijal qawaamun alan nisa” Laki-laki adalah pemipin bagi perempuan.

Anda mungkin juga menyukai