Mareta Kurnia Sari
Mareta Kurnia Sari
2. Information Sources
- Informasi yang dibutuhkan oleh seorang TM biasanya bersumber dari
hal-hal yang berada di luar perusahaan (eksternal) yang secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi jalannya bisnis.
- Contohnya adalah keadaan pasar (market), kecenderungan ekonomi
(trend), gejala-gejala sosial masyarakat, kedatangan para pesaing baru,
kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya. Bagi seorang MM, informasi
eksternal maupun internal dibutuhkan untuk menunjang aktivitas sehari-
hari.
- Contoh informasi dari luar perusahaan yang dibutuhkan adalah
mengenai jenis-jenis bahan mentah atau bahan baku b eserta kualitas dan
harganya, teknologi baru p enunjang penciptaan produk atau jasa, dan
lain sebagainya. Sedangkan ontoh informasi internal yang dibutuhkan
adalah sep erti stok barang di gudang, service level kepada pelanggan,
dan lain sebagainya.
- Lain halnya dengan LM yang lebih membutuhkan informasi berkaitan
dengan internal perusahaan, seperti utang pelanggan yang telat dibayar,
pesanan yang belum dikirim, ketersediaan sumber daya manusia untuk
produksi, dan lain sebagainya
- Frequency of USE
- Kapan saja seorang TM biasa mengambil keputusan merupakan suatu
hal yang sulit diduga, karena sifatnya yang tidak teratur. Paling tidak
setahun sekali seorang TM harus mengambil keputusan sehubungan
dengan rencana tahunan perusahaan yang diajukan.
- Keputusan-keputusan lain yang biasanya dilakukan adalah jika p
erusahaan sedang dalam keadaan bahaya, sehingga keputusan mengenai
langkah-langkah yang harus diambil sangat mendesak untuk ditentukan.
- Bagi MM, secara berkala (setiap bulan, tiga bulan, atau enam bulan)
pertemuan biasanya dilakukan untuk mengambil keputusan sehubungan
dengan rencana anggaran belanja perusahaan, evaluasi kinerja
perperiode, dan hal-hal lainnya.
- Sementara bagi seorang LM, informasi dibutuhkan setiap hari atau
bahkan setiap jam untuk membantunya memutuskan hal-hal yang
berkaitan dengan aktivitas operasional sehari-hari.
- Time Scale
- Yang dimaksud dengan skala waktu di sini adalah seberapa jauh seorang
manajer harus memonitor programprogram atau pekerjaan yang
diembannya.
- Seorang TM biasanya yang memutuskan apakah sebuah investasi baru
harus dilakukan atau tidak (misalnya untuk membuat pabrik baru,
membangun jaringan infrastruktur teknologi informasi, men iptakan
produk-produk baru, dsb.), dan jika memang diputuskan untuk
melakukannya, monitoring jangka panjang harus dilakukan semenjak
proyek dimulai hingga selesai (biasanya untuk setiap proyek
memerlukan waktu tahunan mulai dari ide sampai dengan
implementasi).
- Bagi seorang MM, proyek-proyek jangka menengah menjadi hal utama
yang harus dikontrol, paling tidak setiap satu bulan sekali. Sementara
LM memerlukan informasi yang selalu up-to-date untuk keperluan
supervisi dan kontrol kegiatan sehari-hari.
- Time Horizon
- Melihat ke depan merupakan ke enderungan dan tanggung jawab TM
sebagai nakhoda yang akan membawa p erusahaan kepada visi yang di
canangkan. Sehingga informasi yang tersedia harus relevan dengan
keperluan tersebut.
- Berbeda dengan MM yang cenderung melihat masa depan p erusahaan
dengan menggunakan kacamata perencanaan jangka pendek atau
menengah dan berpegang pada kenyataan/fakta historis perusahaan di
masa-masa lalu (lebih pragmatis).
- Sementara bagi seorang LM, data historis lebih terasa penting karena
fokus kontrol yang dilakukan adalah untuk melihat apakah target yang
dicanangkan telah tercapai atau tidak.
- Scope
- Tidak ada batasan-batasan bagi seorang TM dalam melakukan
pengambilan keputusan karena yang terpenting adalah penentuan
strategi perusahaan yang tepat.
- Sementara keputusan-keputusan yang harus diambil oleh seorang MM
maupun LM tidak boleh lepas dari kebijakan dan standard yang telah
ditetapkan oleh tingkatan manajemen di atasnya
- Nature of Decision
- Yang terakhir adalah masalah hakekat dari keputusan itu sendiri. Sering
terlihat seorang TM mengambil keputusan tanpa ada struktur yang jelas,
karena seolah-olah keputusan diambil berdasarkan gutfeeling, perasaan,
atau naluri tanpa ada alasan yang jelas.
- Tidak seperti MM atau LM yang lebih terstruktur dalam mengambil
keputusan sesuai dengan metodologi atau prosedur baku yang biasa
dipergunakan, seperti pemanfaatan figur statistik, model matematika,
riset operasional, dan hal-hal lainnya.
- Pada hakekatnya tugas dari seorang TM adalah untuk menentukan
perencanaan strategis yang harus dijadikan landasan gerak perusahaan.
- Adapun para MM dan LM b ertugas memonitor setiap aktivitas atau
proses dalam perusahaan agar target-target yang dicanangkan dalam etak
biru reana bisnis perusahaan dapat tercapai. Kinerja perusahaan akan
meningkat jika proses-proses yang ada efisien, efektif, dan terkontrol
dengan baik.
- Semua itu dapat terpenuhi jika manajemen memiliki informasi yang
cukup untuk mengukur tingkat esiensi dan efektivitas dari aktivitas-
aktivitas yang ada di perusahaan
- Peran informasi yang merupakan hasil pengolahan data internal dan
eksternal p erusahaan di sini ukup jelas, yaitu sebagai bahan
pertimbangan TM, MM, dan LM dalam mengambil keputusan.
- Informasi yang cepat, tepat (relevan), murah, akurat, dan up-to-date,
tidak hanya akan membantu para mana jemen dalam menghasilkan
keputusan yang bermutu, tetapi lebih jauh akan meningkatkan kinerja
perusahaan, sebagai modal yang memperkuat daya saing perusahaan di
antara kompetitor-kompetitor utama.
- Seorang praktisi mana jemen mengatakan bahwa di abad ini, bangsa
yang menguasai informasilah yang akan memenangkan persaingan
global. Demikian juga dengan perusahaan