Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI REFOCUSING

DANA ALOKASI UMUM


DALAM RANGKA MENDUKUNG
PENANGANAN PANDEMI COVID-19

Jakarta, 5 April 2021

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


TKDD 2021
Refocusing TKDD TA 2021 untuk Penanganan Pandemi COVID-19

DANA DESA DBH


Mendukung Pemulihan Perekonomian Mengoptimalkan pemanfaatan DBH dalam
Desa melalui pelaksanaan BLT Desa rangka mendukung penanganan
sebesar Rp300.000,00/KPM/bulan dan
earmarked 8% untuk kegiatan
penanganan pandemi COVID-19 antara
06 01 kesehatan, Innakes daerah, jaring
pengaman sosial serta pemulihan
ekonomi dampak Covid-19
lain untuk aksi desa aman COVID-19
DAU
DID Dukungan pendanaan ditetapkan paling
Penggunaan DID paling sedikit 30%

05 02
sedikit sebesar 8% yang digunakan antara
untuk bidang kesehatan termasuk untuk
lain untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-
penanganan pandemic Covid-19,
19, Innakes daerah,mendukung kelurahan
sarana prasaran kesehatan, digitalisasi
dan pelayanan kesehatan dalam kegiatan pos komando tingkat
kelurahan.

DAK FISIK
DAK NON FISIK
Penanganan Covid19 melalui
penyesuaian penggunaan DAK Non
04 03 Mendukung pemulihan ekonomi melalui
pengutamaan metode padat karya DAK
Fisik
Fisik Kesehatan

PMK No. 17/PMK.07/2021


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Penyesuaian dan Refocusing TKDD 2021
untuk Penanganan Pandemi COVID-19

PMK No. 17/PM.07/2021 tentang Pengelolaan TKDD TA. 2021 Dalam Rangka Mendukung
Penanganan Pandemi COVID19 dan Dampaknya

Perubahan Alokasi Refocusing Penggunaan Penyaluran


TKDD TA. 2021 TKDD TA. 2021 TKDD TA. 2021

Penggunaan minimal 25% DTU


Dana Alokasi Umum (DAU) Penyaluran DAU
Earmarking minimal 8% DAU atau DBH bagi
yang tidak mendapat DAU
Dana Otonomi Khusus Pengutamaan metode padat karya DAK Fisik
Penyaluran DAK Fisik
Penyesuaian penggunaan DAK Non Fisik
Dana Alokasi Khusus Fisik Kesehatan Penyaluran DAK Nonfisik
Penggunaan DID paling sedikit 30% untuk
bidang Kesehatan
Dana Alokasi Khusus
Nonfisik
Pelaksanaan BLT Desa dan earmarked 8% Penyaluran Dana Desa
untuk penanganan COVID19

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Refocusing DAU dan DBH
1. Paling sedikit 8% DAU; atau
2. Paling sedikit 8% DBH (bagi daerah yang tidak mendapat DAU)
dukungan pendanaan untuk belanja
Pemda kesehatan & belanja prioritas
Jika pendanaan melalui
Penerimaan Umum APBD DAU/DBH belum mencukupi

Dukungan Pendanaan pemda dalam bentuk Realokasi dan refocusing DAU dan/atau DBH, antara
lain:
a. Untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19, berupa:
• dukungan operasional;
• pemantauan dan penanggulangan dampak kesehatan ikutan pasca vaksinasi COVID-19;
• distribusi, pengamanan, dan penyediaan tempat penyimpanan vaksin COVID-19
• Insentif tenaga kesehatan daerah,
b. Mendukung kelurahan dalam pelaksanaan penanganan Pandemi COVID-19 melalui
penyediaan anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelurahan dan
digunakan antara lain untuk kegiatan pos komando tingkat kelurahan.
c. Insentif tenaga kesehatan daerah dalam rangka penanganan Pandemi COVID-19.
d. Belanja kesehatan lainnya dan kegiatan prioritas yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Sumber Pendanaan Penanganan Covid-19 dari earmarking DAU sekitar Rp 30 triliun


Penghitungan besaran dukungan pendanaan dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan
memperhatikan tingkat perkembangan kasus COVID-19 di Daerah masing-masing

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4


SUMBER PENDANAAN INNAKES DAERAH
PMK Nomor 17 Tahun 2021

Sumber BOK Tambahan 2020 Sumber Earmarked DAU/DBH 2021

1) carry over 2020 yang belum dibayar dan bersumber dari sisa
dana di Kasda yang dianggarkan kembali pada APBD 2021 3)carry over 2020 yang belum dibayar, namun tidak
2) Sisa dana BOKT 2020 yang masih ada setelah kinerja 2020 memiliki sisa dana di Kasda yang bersumber dari BOKT
telah dibayarkan semua, dapat digunakan untuk dibayarkan melalui earmarked DAU/DBH 2021
membayarkan kinerja Innakes 2021.

1. Kinerja 2020 yang belum dibayarkan pada tahun 2020 dapat dibayarkan menggunakan sisa dana BOKT;
2. Dalam hal sisa dana BOKT tidak mencukupi, kinerja 2020 yang belum dibayarkan pada tahun 2020 dapat
dibayarkan menggunakan earmarking dana DAU dan/atau DBH;
3. Pembayaran insentif tenaga kesehatan daerah atas kinerja Tahun Anggaran 2021 bersumber dari
earmarking dana DAU dan/atau DBH dan sisa dana BOKT (apabila masih ada).
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5
PENGATURAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN

Innakesda yang
dianggarkan bersumber dari
Sisa BOKT
kembali
APBD earmarking DAU/DBH
TA 2020 2021

a. pembayaran innakesda atas kinerja TA 2020 dalam


hal sisa dana BOKT TA 2020 tidak mencukupi.
a. pembayaran innakesda b. pembayaran innakesda atas kinerja TA 2021
kinerja TA 2020.
b.pembayaran innakesda setiap tanggal 14
kinerja TA 2021

Laporan
realisasi

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6


Kebijakan Penyaluran DAU (PMK 233/2020)
Penyaluran DAU dilaksanakan setiap bulan sebesar 1/12 (satu per dua belas) dari pagu alokasi, dengan ketentuan:
➢ Paling cepat pada hari kerja pertama untuk bulan Januari, paling cepat 1 (satu) hari kerja sebelum hari kerja pertama untuk bulan
Februari sampai dengan Desember.
➢ memperhatikan realisasi pembayaran Gaji Guru PPPK dan jumlah Guru PPPK yang diangkat sesuai data pengangkatan Guru PPPK.

DAU setiap bulan


DAU untuk bulan Februari DAU untuk bulan Agustus
disalurkan setelah daerah
disalurkan setelah daerah disalurkan setelah daerah
menyampaikan laporan Februari Agustus
belanja pegawai meliputi: menyampaikan laporan: menyampaikan laporan:

laporan realisasi penggunaan


Laporan Rencana Penggunaan
realisasi gaji dan tunjangan yang Belanja Wajib yang Bersumber dari
Belanja Wajib yang Bersumber dari
dibayarkan kepada PNSD DTU TA berjalan
DTU semester I tahun anggaran
berjalan

realisasi tunjangan tambahan laporan realisasi penggunaan Belanja


laporan realisasi penggunaan DAU
penghasilan yang dibayarkan Wajib yang Bersumber dari DTU
semester I tahun anggaran berjalan
kepada PNSD untuk tahun anggaran sebelumnya

realisasi gaji dan tunjangan yang


laporan realisasi penggunaan DAU
dibayarkan kepada PPPK Guru tahun anggaran sebelumnya
dan Nonguru
paling lambat disampaikan tanggal 14 setiap paling lambat disampaikan
bulan sebelum bulan penyaluran DAU
paling lambat disampaikan
Pada tanggal 14 Januari Tanggal 14 Juli 7
berkenaan. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Persyaratan Tambahan Penyaluran DAU
Sesuai dengan PMK No. 17/PMK.07/2021, DAU bulan April disalurkan setelah
Pemerintah Daerah menyampaikan persyaratan berikut:

Laporan Realisasi Dukungan Program


Pemulihan Ekonomi Daerah*
PALING
LAMBAT
Laporan Realisasi Dukungan Pendanaan TANGGAL
Belanja Kesehatan dan Belanja Prioritas
Lainnya

*) Penyampaian laporan realisasi dukungan program PED untuk periode laporan bulan April disertai pernyataan
pengalokasian dukungan program pemulihan ekonomi daerah yang ditandatangani oleh Kepala Daerah atau Pejabat
yang ditunjuk.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA KESEHATAN DAN PRIORITAS

Total anggaran untuk belanja kesehatan pencegahan dan/atau Total anggaran untuk insentif nakes Rp4.187,72 miliar dengan
penanganan Covid-19 dan Belanja Prioritas Rp20.066,94 miliar realisasi s.d. 28 Februari sebesar Rp6,89 miliar (0,16% dari
dengan realisasi s.d. 28 Februari sebesar Rp271,14 miliar anggaran) dengan porsi terbesar untuk bidan & perawat sebesar
(1,35% dari anggaran) Rp1.710,83 miliar (40,85% dari total anggaran insentif nakes)

Grafik Anggaran dan Realisasi Belanja Kesehatan dan Prioritas per Komponen Grafik Anggaran dan Realisasi Insentif Nakes
7.000,00 1.800,00

6.000,00 1.600,00 1.710,83


6.365,21
1.400,00
5.000,00
1.350,60
1.200,00
miliar Rp

4.000,00 4.560,42
4.298,28 4.187,72
4.187,72

miliar Rp
1.000,00
3.000,00
800,00
2.000,00
600,00
584,71
1.000,00 400,00 541,58
3,47%
0,34% 655,32 0,22% 0,16% 0,59%
0,00 200,00
Penanganan Covid- Dukungan vaksinasi Dukungan pada Insentif tenaga Belanja kesehatan
19 kelurahan dalam kesehatan daerah lainnya dan kegiatan 0,16% 0,07% 0,18% 0,19%
rangka penanganan dalam rangka prioritas 0,00
pandemi Covid-19 penanganan Covid- dokter spesialis dokter umum & bidan & perawat tenaga kesehatan
19 dokter gigi lainnya

Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran

* Data per 2 April 2021 berdasarkan laporan yang telah disampaikan oleh 327 pemda periode Februari.
** Termasuk anggaran yang bersumber dari DBH dan PU APBD.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9


ANGGARAN DAN REALISASI INSENTIF NAKES PER PROVINSI

1.000,0

900,0 866,5

Anggaran insentif nakes tertinggi adalah se-Prov. Realisasi insentif nakes s.d. 28 Februari
800,0
Jawa Tengah dengan total Rp866,5 miliar (20,7% tertinggi adalah se-Prov. Sumatera Utara
700,0 dari total nasional), diikuti se-Prov. Jawa Barat dengan total Rp3,5 miliar (3,5% dari anggaran),
sebesar Rp550,3 miliar (13,14% dari total diikuti se-Prov. Jawa Timur sebesar Rp2,0
600,0 550,3 nasional), dan se-Prov. Jawa Timur sebesar miliar (0,5% dari anggaran), dan se-Prov.
miliar Rp

500,0
Rp381,4 miliar (9,11% dari total nasional). Angka Lampung sebesar Rp1,2 miliar (0,6% dari
ini diperkirakan masih akan bertambah karena anggaran). Sementara itu, untuk daerah lain
381,4
400,0 beberapa pemda belum menyampaikan laporan. belum terdapat realisasi.
300,0 238,0 235,4
197,2
171,0 163,9
200,0 153,2 138,3
114,8 110,6 101,4
92,6 82,5
100,0 65,5 58,7 56,0 52,8 51,1 43,5 42,2 40,6 37,8 35,3 28,5 24,4 16,0 15,2 10,9 9,4 1,7 0,9 0,0
0,0

Realisasi Anggaran Total

* Data per 2 April 2021 berdasarkan laporan yang telah disampaikan oleh 327 pemda periode Februari.
** Termasuk anggaran yang bersumber dari DBH dan PU APBD.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10


REKAPITULASI PENYAMPAIAN LAPORAN REALISASI DUKUNGAN KESEHATAN
(EARMARKED 8% DAU)

45
Penyampaian Laporan
40
74,4%
Nasional Laporan realisasi dukungan
83,3% kesehatan menjadi salah satu
55,9%
35 syarat penyaluran DAU setiap bulan
215 sesuai PMK 17/PMK.07/2021. 13,3%
30 92,9%
Beberapa pemda belum
Jumlah Daerah

84,0%
54,2%
327 menyampaikan laporan karena
25 43,5%
dalam proses refocusing.
95,0%
20 72,2% 16,7%
100,0% 56,3%
53,3% 33,3%
71,4% 35,7% 7,1%
15 30 29 23,1%
41,7% 33,3%
26 90,9% 81,8% 63,6% 36,4%
60,0%
21 66,7%
10 19 19 75,0% 50,0%
100,0% 57,1%
16 100,0% 83,3%
13 13
5 10 10 10 9 9 8 7 7 6 6 6 6 5 5 5 5 0,0%
4 4 4 4 4 3 3
0 1 0

Sudah Menyampaikan Belum Menyampaikan

* Data per 2 April 2021 berdasarkan laporan yang telah disampaikan oleh 327 pemda periode Februari.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11


TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Dokter
Jumlah Tenaga Total Penyaluran Pembayaran Pembayaran %Total
Gigi / Perawat/ Sisa dana
Sisa dana BOKT
BOKT
No. Pemerintah Daerah Dokter Kesehatan Tenaga Pagu dari kinerja 2020 di 2020 kinerja 2020 di pembayaran
Dokter Bidan perper291 maret
April
Spesialis lainnya Kesehatan RKUN ke RKUD (SP2D 2020) 2021 (SP2D 2021) Innakes
Umum
1 Se-Provinsi Aceh 468 1,566 6,172 8,840 17,046 82,696,190,187 82,696,190,187 41,969,006,449 262,500,000 51% 40,464,683,738
2 Se-Provinsi Sumatera Utara 5,264 1,525 7,832 4,450 19,071 127,337,194,774 127,337,194,774 61,793,309,899 - 49% 65,543,884,875
3 Se-Provinsi Sumatera Barat 499 2,567 11,346 5,945 20,357 98,274,909,650 98,274,909,650 79,151,376,953 1,186,204,035 82% 17,937,328,662
4 Se-Provinsi Riau 498 1,888 7,475 5,880 15,741 74,806,189,654 74,806,189,654 55,771,360,282 - 75% 19,034,829,372
5 Se-Provinsi Jambi 276 1,009 4,786 2,626 8,697 54,264,548,734 54,264,548,734 38,329,988,756 - 71% 15,934,559,978
6 Se-Provinsi Sumatera Selatan 480 1,693 5,688 3,378 11,239 112,112,679,897 112,112,679,897 50,185,314,611 - 45% 61,927,365,286
7 Se-Provinsi Bengkulu 190 732 4,157 2,079 7,158 47,765,143,972 47,765,143,972 23,977,044,614 - 50% 23,788,099,358
8 Se-Provinsi Lampung 456 2,245 10,078 7,166 19,945 106,843,988,567 106,843,988,567 82,811,776,213 4,767,678,497 82% 19,264,533,857

Realisasi Pembayaran Insentif


9 Se-Provinsi DKI Jakarta 3,160 5,894 25,956 11,129 46,139 261,210,029,783 261,210,029,783 255,753,664,858 - 98% 5,456,364,925

Nakes Daerah per Provinsi


10 Se-Provinsi Jawa Barat 3,520 10,054 45,863 28,857 88,294 553,362,119,549 553,362,119,549 396,708,951,860 11,962,211,011 74% 144,690,956,678
11 Se-Provinsi Jawa Tengah 4,100 11,408 66,192 30,781 112,481 474,218,557,244 474,218,557,244 429,137,511,920 19,411,429,282 95% 25,669,616,042
12 Se-Provinsi DI Yogyakarta 453 2,206 7,660 8,185 18,504 73,961,598,147 73,961,598,147 67,336,475,538 - 91% 6,625,122,609
13 Se-Provinsi Jawa Timur 5,031 9,907 61,154 25,891 101,983 511,589,573,041 511,589,573,041 414,161,553,624 13,408,274,933 84% 84,019,744,484
14 Se-Provinsi Kalimantan Barat 623 2,332 11,045 5,994 19,994 103,376,112,753 103,376,112,753 89,814,824,208 - 87% 13,561,288,545

Data per-1 Apriil 2021


15 Se-Provinsi Kalimantan Tengah 455 1,102 5,549 3,039 10,145 73,922,838,738 73,922,838,738 44,456,982,612 2,294,642,900 63% 27,171,213,226
16 Se-Provinsi Kalimantan Selatan 947 2,097 9,970 3,708 16,722 106,092,711,556 106,092,711,556 86,387,928,653 426,295,428 82% 19,278,487,475
17 Se-Provinsi Kalimantan Timur 651 2,738 9,143 4,749 17,281 77,060,905,620 77,060,905,620 62,145,069,785 1,509,464,294 83% 13,406,371,541
18 Se-Provinsi Sulawesi Utara 371 1,937 9,992 4,891 17,191 116,417,710,185 116,417,710,185 76,328,063,100 3,053,239,587 68% 37,036,407,498
19 Se-Provinsi Sulawesi Tengah 471 1,138 6,674 3,968 12,251 79,896,252,243 79,896,252,243 57,268,957,613 - 72% 22,627,294,630
20 Se-Provinsi Sulawesi Selatan 3,421 6,944 53,490 19,106 82,961 197,390,441,364 197,390,441,364 121,511,705,042 7,602,565,336 65% 68,276,170,986
21 Se-Provinsi Sulawesi Tenggara 297 1,153 5,955 3,249 10,654 66,364,737,856 66,364,737,856 45,878,245,947 - 69% 20,486,491,909
22 Se-Provinsi Bali 840 1,640 8,151 4,297 14,928 70,087,773,847 70,087,773,847 63,874,184,499 - 91% 6,213,589,348
23 Se-Provinsi Nusa Tenggara Barat 1,003 2,298 12,214 6,754 22,269 116,913,703,081 116,913,703,081 106,736,551,189 - 91% 10,177,151,892
24 Se-Provinsi Nusa Tenggara Timur 219 687 4,009 1,873 6,788 55,502,602,125 55,502,602,125 21,324,359,011 486,022,727 39% 33,692,220,387
25 Se-Provinsi Maluku 149 759 6,103 4,589 11,600 93,414,634,455 93,414,634,455 50,128,914,057 - 54% 43,285,720,398
26 Se-Provinsi Papua 296 1,217 7,683 4,008 13,204 79,671,107,927 79,671,107,927 48,740,041,075 - 61% 30,931,066,852
27 Se-Provinsi Maluku Utara 188 662 4,850 2,110 7,810 46,905,768,548 46,905,768,548 31,919,219,819 487,857,156 69% 14,498,691,573
28 Se-Provinsi Banten 906 1,971 10,222 7,548 20,647 97,830,716,334 97,830,716,334 79,851,157,297 - 82% 17,979,559,037
29 Se-Provinsi Bangka Belitung 246 785 2,902 1,670 5,603 31,164,410,550 31,164,410,550 18,778,233,597 558,785,707 62% 11,827,391,246
30 Se-Provinsi Gorontalo 188 541 2,471 1,670 4,870 24,004,050,558 24,004,050,558 20,596,154,651 1,813,977,295 93% 1,593,918,612
31 Se-Provinsi Kepulauan Riau 202 682 3,258 4,987 9,129 53,904,930,287 53,904,930,287 38,162,116,788 - 71% 15,742,813,499
32 Se-Provinsi Papua Barat 133 417 3,190 1,678 5,418 31,935,091,589 31,935,091,589 15,052,500,938 - 47% 16,882,590,651
33 Se-Provinsi Sulawesi Barat 1,406 381 1,295 906 3,988 36,766,535,983 36,766,535,983 21,215,369,836 - 58% 15,551,166,147
34 Se-Provinsi Kalimantan Utara 317 752 3,412 2,634 7,115 36,252,819,578 36,252,819,578 27,559,679,877 - 76% 8,693,139,701
Total 37,724 84,927 445,937 238,635 807,223 4,173,318,578,376 4,173,318,578,376 KEMENTERIAN69,231,148,188
3,124,817,595,171 KEUANGAN REPUBLIK
77% INDONESIA
979,269,835,017 13

Anda mungkin juga menyukai