Anda di halaman 1dari 6

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul ELEKTRONIKA DIGITAL


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Materi Sistem Bilangan
2. Materi Gerbang Logika
3. Materi Rangkaian Logika
Kombinasi
4. Materi Penerapan Rangkaian
Digital
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah KEGIATAN BELAJAR 1
dan definisi) di modul ini 1. Sistem Bilangan Desimal (Desimal)
merupakan sistem bilangan dengan
Basis atau Radix 10. Susunan angka
dimulai dari 0 sampai angka 9 (0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9).
2. Sistem Bilangan Biner (Binary) Sistem
Bilangan Biner atau Binary Numbering
Sistem adalah sistem bilangan memiliki
Basis atau Radix 2. Sistem bilangan ini
pada semua rangkaian elektronika yang
berbasis sistem digital. Basis atau Radix
dari sistem bilangan biner dibentuk dari
angka 0 dan 1.
3. Sistem Bilangan Oktal atau Octal
Numbering system adalah sistem
bilangan memiliki Basis atau Radix 8.
Angka yang digunakan dimulai dari 0
sampai angka 7 (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7).
4. Sistem Bilangan Heksadesimal atau
Hexadesimal Numbering System adalah
sistem bilangan yang berbasis 16. Sistem
Bilangan Heksadesimal menggunakan
angka atau digit 0 sampai 9 (0, 1, 2, 3,
4,5, 6, 7, 8, 9) dan huruf A sampai F (0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F).
Huruf A hingga F ekivalen dengan 10
hingga 16.

Konversi bilangan adalah sebuah cara


yang digunakan untuk mengubah bentuk
bilangan yang satu ke bentuk bilangan lain
dengan memiliki nilai yang sama.
1. Desimal ke Biner dan Biner ke
Desimal
a. Konversi Desimal ke Biner
konversi bilangan desimal ke biner
adalah dengan pembagian. Bilangan
desimal yang akan diubah secara
berturut-turut dibagi 2 dengan
memperhatikan sisa pembagian.
b. Konversi Biner ke Desimal

2. Konversi Oktal Ke Biner dan Biner ke


Oktal
Konversi untuk bilangan oktal ke biner,
setiap bit oktal diubah secara terpisah ke
dalam 3 bit biner.
3. Konversi Heksadesimal Ke Biner dan
Biner ke Heksadesimal
a. Bilangan heksadesimal adalah
bilangan berbasis 16. Konversi
bilangan heksadesimal ke biner dapat
dilakukan dengan cara setiap digit
dari bilangan heksadesimal diubah
secara terpisah ke dalam 4 bit
bilangan biner.
b. Sistem Bilangan BCD (Binary-Coded
Desimal) sistem pengkodean biner
dari angka desimal dimana setiap
satu digit desimal diwakili oleh
sejumlah bit yang terdiri 4 bit.

KEGIATAN BELAJAR 2
GERBANG LOGIKA
Gerbang Logika (Logic Gate) adalah
komponen pembentuk rangkaian elektronika
digital. Gerbang logika berfungsi untuk
mengubah satu atau beberapa Input
(masukan) menjadi sebuah sinyal Output
(Keluaran).
a. Gerbang Logika NOT disebut juga
dengan Inverter. Nilai logika pada output
rangkaian selalu berlawanan dengan nilai
logika input.
b.Gerbang Logika AND memiliki nilai
output berlogika 1 jika semua input
berlogika 1.
c. Gerbang Logika OR memiliki Output
berlogika 0 pada saat semua inputnya
berlogika 0.
d.Gerbang Logika NAND dibentuk dari hasil
kombinasi gerbang logika AND dan NOT.
e. Gerbang Logika NOR dibentuk dari hasil
kombinasi gerbang logika OR dan NOT.
f. X-OR adalah singkatan dari Exclusive
OR. Gerbang logika ini memiliki dua input
dan satu Output. Keluaran Gerbang logika
X-OR akan memiliki nilai berlogika 1 pada
saat semua input mempunyai nilai logika
yang berbeda.
g. X-NOR adalah singkatan dari Exclusive
NOR. Rangkaian dibentuk dari hasil
kombinasi gerbang logika NOR dan NOT.
Gerbang logika ini memiliki dua input dan
satu Output. Keluaran Gerbang logika X-
NOR akan memiliki nilai berlogika 1 pada
saat semua input mempunyai nilai logika
yang sama.

h. Aljabar boolean adalah matematika yang


digunakan untuk menganalisis dan
menyederhanakan gerbang logika pada
rangkaian digital elektronika.

i. Postulat
Postulat adalah sebuah pernyataan
matematika yang disepakati benar tanpa
perlu adanya pembuktian.
j. Aksioma
Aksioma adalah sebuah pernyataan yang
dapat diterima sebagai suatu kebenaran
dan bersifat umum dengan kebenaran
yang pasti tanpa adanya pembuktian
k. Lemma
Lemma adalah suatu teorema sederhana
dan dipergunaka sebagai hasil antara
dalam pembuktian teorema yang lain
l. Teorema
Teorema adalah suatu pernyataan
matematika yang masih memerlukan
pembuktian.
m. Hukum Komulatif
Hukum Komulatif menyatakan bahwa
penukaran urutan variabel atau sinyal
Input tidak akan berpengaruh terhadap
Output Rangkaian Logika
KEGIATAN BELAJAR 3
RANGKAIAN LOGIKA KOMBINASI
a. Logika kombinasi merupakan rangkaian
logika yang outputnya hanya tergantung
pada kombinasi input-inputnya saja, dan
tidak tergantung pada keadaan output
sebelumnya.
1. Minterm merupakan sebutan produk
dimana semua variabel muncul tepat
satu kali, baik yang komplemen atau
tidak komplemen.
2. Maxterm merupakan jumlah dimana
semua variabel muncul tepat satu
kali, baik komplemen atau tidak
komplemen.
3. Karnaugh-Map adalah suatu teknik
penyederhanaan fungsi logika dengan
cara pemetaan
4. Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi
data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis
yang dibutuhkan.
5. Half Adder merupakan salah satu dari dua
rangkaian adder yang menjumlahkan dua buah bit
input, dan menghasilkan nilai jumlahan (sum) dan
nilai lebihnya (carry-out).
6. Full adder adalah  rangkaian
elektronik yang bekerja melakukan
perhitungan penjumlahan sepenuhnya
dari dua buah bilangan binary, yang
masing-masing terdiri dari satu bit.
7. Multiplexer adalah perangkat yang
meneruskan informasi digital dari
beberapa sumber menuju satu jalur
data keluaran.
8. Demultiplexer adalah rangkaian logika yang
menerima satu input data dan mendistribusikan
input tersebut ke beberapa output yang tersedia.
9. Encoder adalah suatu perangkat yang
berfungsi untuk mengubah (konfersi)
bentuk sinyal decimal menjadi biner
10. Decoder adalah suatu perangkat
yang berfungsi untuk mengubah
bentuk sinyal biner menjadi decimal
KEGIATAN BELAJAR 4
PENERAPAN RANGKAIAN DIGITAL
a.Penerapan Sistem Bilangan
 Penghitungan Bilangan Biner
Dalam penerapan penghitungan
bilangan biner, kita menggunakan IC
jenis 7493 berisikan empat sel yang
disebut sebagai flip-flop
 Representasi Binary-Coded-Decimal
(BCD)
C yang digunakan pada representasi
BCD sama dengan sebelumnya, yaitu
IC 7493. Representasi BCD
menggunakan bilangan biner mulai
dari 0000 hingga 1001 untuk
melakukan representasi bilangan
desimal yang terkodekan dari 0 hingga
9.
b.Penerapan Gerbang Logika Digital dan
Rangkaian Kombinasi serta Sekuensial
1. Stopwatch digital
 Rangkaian Timer (Clock) memiliki
fungsi sebagai penghasil pulsa clock
yang akan membuat seluruh bagian
dari sistem bekerja secara sinkron.
IC NE555 merupakan komponen
utama dalam perancangan
rangkaian timer.
 Decade Counter memiliki fungsi
sebagai pencacah atau penghitung
pulsa clock yang masuk ke sistem
stopwatch digital
 Rangkaian BCD ke Seven Segment,
Agar mendapatkan nilai yang asli,
maka decoder dibutuhkan untuk
menampilkannya.
 Seven segment merupakan
komponen elektronika yang mampu
menampilkan bilangan desimal
melalui kombinasi-kombinasi pada
setiap segmennya. Pada seven
segmen, tidak hanya menampilkan
angka dari 0 hingga 9, juga bisa
menampilkan huruf A sampai F.

2 Daftar materi yang sulit 1. Aritmatika BCD


dipahami di modul ini 2. Aljabar boole
3. Logika kombinasi
4. Flip flop
5. Seven segmen

3 Daftar materi yang sering 1. Karnaugh Map


mengalami miskonsepsi 2. Encoder dan decoder
3. Full adder da half adder

Anda mungkin juga menyukai