Anda di halaman 1dari 11

Lingkungan Hidup

Siti Kholisoh

Jurusan Ilmu Hadist Fakultas Ushuluddin dan Adab

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Kholisoh201@gmail.com

Abstrak
Islam memberi pedoman terhadap semua sisi kehidupan, termasuk lingkungan. Islam
memberikan panduan bagaimana bersikap untuk lingkungan hingga menjaga atau
melestarikannya. Lingkungan sendiri merupakan bagian ciptaan Allah Subhanahu wa ta'ala,
dan setiap Muslimin berkewajiban menjaganya. Agama sebagai sumber nilai dapat merubah
alam menjadi suatu sumber kehidupan yang positif (manfaat) maupun negatif (madarat). Apa
yang terjadi di alam ini karena kecerobohan manusia yang tidak bisa memanfaatkan nya
dengan baik. Padahal kita hidup ini bergantung pada alam. Mengingat karena semua
kerusakan atau pencemaran lingkungan disebabkan karena ulah manusia, maka amar ma'ruf
nahi mungkar adalah cara terbaik untuk menanggulangi hal tersebut dengan tinjauan secara
teologis dan fenomenologis.
Kata Kunci: Islam, Lingkungan.

Abstract
Islam provides guidelines for all aspects of life, including the environment. Islam provides
guidance on how to behave for the environment to protect or preserve it. The environment
itself is a part of Allah Subhanahu wa ta'ala's creation, and every Muslim is obliged to protect
it. Religion as a source of value can change nature into a source of life that is positive
(benefit) or negative (madarat). What happens in nature is due to human carelessness who
can't make good use of it. Even though we live depending on nature. Given that because all
environmental damage or pollution is caused by human activity, amar ma'ruf nahi mungkar is
the best way to overcome this with a theological and phenomenological review.
Keywords: Islam, Circles.

1
Pendahuluan

Islam sebagai agama wahyu telah sempurna dalam mengatur hubungan manusia, alam
dan kehidupan secara integratif. Pola interaksi antar ketiganya berada dalam mekanisme yang
saling menguntungkan (simbiosis mutualisme). Manusia adalah makhluk yang diberi amanah
untuk mengelola dan menjaga alam agar tercipta kehidupan yang sejahtera.

Perhatian Islam atas alam dimaksudkan sebafai wujud tanggungjawabnya sebagai


khalifah fil ardh guna mewujudkan kehidupan umat manusia yang lebih baik, aman, nyaman
dan tentram. Karena kelestarian alam akan mempengaruhi terhadap kualitas hidup manusia.
Untuk itu islam menganjurkan untuk menjaga lingkungan alam sekitar dengan penuh
tanggungjawab. Islam juga memberikan perhatian terhadap lingkungan alam sekitar baik
tetumbuhan maupun kehidupan satwa, agar binatang bisa tetap pula lestari sebagai bagian
dari sebuah rantai makanan yang akan menjamin keberlangsungan kehidupan. Perhatian
Islam atas lingkungan alam sekitar ini menandakan bahwa Islam adalah agama rahmat bagi
sekalian alam. Sebagai agama kasih sayang maka Islam tidak hanya sekedar sebuah wacana
atas lingkungan namun memberikan dorongan kuat untuk memperhatikan dengan sungguh-
sungguh menjaga kelestarian alam sekitar demi keberlangsungan seluruh makhluk hidup agar
tercipta keseimbangan seluruh unsur kehidupan.1

Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya sebagaimana Firman Allah dalam Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 164ya
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang,
bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang
Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering) nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan
yang dikendalikan antara langit dan bumi ; sungguh terdapat tanda-tanda (keesaan dan
kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan .

Lingkungan hidup merupakan dukungan terhadap kehidupan dan kesejahteraan,


bukan saja terhadap manusia, tetapi juga makhluk hidup lain, seperti hewan dan

1
Akhmad Muwafik Saleh, “Islam dan Pelestarian Lingkungan” (kanal24.co.id, Diakses pada 15 April 2020,
21:00)

2
tumbuhan. Oleh karena seluruh isi alam diperuntukkan bagi kelangsungan hidup dan
kesejahteraan manusia maka tumbuhan dan hewan yang dapat mendukung kedua hal
tersebut harus tetap terjaga kedalam fungsinya sebagai pendukung kehidupan. Karena
lingkungan mempunyai hubungan yang sangat banyak dengan penghuni, banyak interaksi
dan korelasinya. Maka perlu diteliti dengan cermat untuk memperoleh pengetahuan lengkap
tentang kerumitan yang terdapat dalam lingkungan hidup, agar pengelolaan lingkungan hidup
dapat dilaksanakan setepat mungkin. Dapat mempertahankan produktivitas, dapat
menghindarkan perusakan, dapat menjaga kelestarian demi generasi penerus yang akan
mewarisi lingkungan hidup beserta aneka sumber dayanya.

Pengelolaan lingkungan hidup adalah pemanfaatan dan peningkatan kualitas


lingkungan hidup yang dibebankan kepada manusia sebab Allah telah menciptakan
manusia dari bumi (tanah) dan menjadikan manusia sebagai pemakmurnya. Amanat
Allah yang di bebankan kepada manusia ialah memakmurkan bumi ini dengan
kemakmuran yang mencakup segala bidang, menegakkan masyarakat insani yang sehat
dan membina peradaban insani yang menyeluruh, mencakup semua segi kehidupan
sehingga dapat mewujudkan keadilan hukum ilahi di bumi tanpa paksaan dan kekerasan,
tapi dengan pelajaran dan kesadaran sendiri.

Menyadari manusia dicipta dan dibangun dari komponen-komponen tanah dan oleh
karena itu manusiapun bertanggung jawab sebagai pembangun, pemelihara dan
pemakmur tanah. Karena pembangunan itu sendiri adalah bagian penting dari pengelolaan
lingkungan menjangkau menjangkau semua segi lingkungan hidup, oleh karenanya
harus dipilih prioritas pembangunan yang secara strategi mampu menjangkau sebanyak
mungkin segi kehidupan. 205 : ‫البقرة‬

Islam dan Lingkungan Hidup2

Islam diturunkan sebagai sebuah pedoman. Tujuannya agar manusia dapat


menentukan mana yang baik dan yang batil. Islam merupakan agama samawi yang ajarannya
berisi perintah, larangan, dan petunjuk untuk kebaikan manusia. Kebaikan itu tak hanya di
dunia, tetapi juga di akhirat.. Ensiklopedi Islam yang diterbitkan PT Ichtiar Baru Van Hoeve

2
Muhammad Hafil, “Islam dan Lingkungan Hidup” (m.republik.co.id, Diakses pada 31 Mei 2020, 14:46)

3
menyebutkan, Islam mempunyai tujuh karakteristik. Salah satunya, Islam menganggap
manusia sebagai pribadi yang bertanggung jawab kepada Tuhan dan menjamin hak individu.
Islam juga mengembangkan rasa tanggung jawab sosial dalam diri manusia. Islam pun
memberi petunjuk bagi seluruh kehidupan manusia, termasuk dalam memperlakukan alam
dan lingkungan hidup. Muslim mempunyai panduan jelas dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Mereka didorong untuk ramah pada lingkungan dan tak merusaknya.

)205 : ‫(البقرة‬. ‫ث َوالنَّ ۡس َل‌ؕ َوهّٰللا ُ اَل ي ُِحبُّ ۡالفَ َسا َد‬
َ ‫ض لِي ُۡف ِس َد فِ ۡيهَا َوي ُۡهلِكَ ۡال َح ۡـر‬ ‫اۡل‬ ٰ
ِ ‫َواِ َذا ت ََولّى َس ٰعى فِى ا َ ۡر‬

Artinya: "Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan
kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak
menyukai kebinasaan." (QS Al Baqarah: 205)

Cendekiawan Muslim Yusuf Al Qaradhawi dalam bukunya yang berjudul Islam


Agama Ramah Lingkungan mengatakan, menjaga lingkungan sama dengan menjaga jiwa.
Menurut dia, ini tak diragukan lagi. Sebab, rusaknya lingkungan, pencemaran, dan pelecehan
terhadap keseimbangannya akan membahayakan kehidupan manusia. Al Qaradhawi
mengatakan bahwa menjaga lingkungan juga sama dengan menjaga harta. Allah SWT
membekali manusia dengan harta untuk menjalani kehidupan di bumi. Harta itu bukan hanya
uang, tetapi bumi, pohon, dan tanaman pun adalah harta. Para khalifah selalu memberi
perhatian tehadap masalah lingkungan, baik secara langsung maupun melalui para
pembantunya. Umar bin Khattab, misalnya, suatu ketika meminta sahabatnya untuk
menanam pohon di tanahnya. Ia bahkan menemani sahabatnya itu untuk ikut menanam
pohon. Umar memberi teladan pula agar Muslim ramah pada binatang. Ia melontarkan
celaannya pada orang-orang yang memperlakukan binatang secara kasar.

5 Dalil yang Menjelaskan Ajaran Islam dalam Melestarikan Lingkungan3

Berlaku ihsan (baik) kepada segala sesuatu.

‫ إن هللا كتب اإلحسان على كل شيء فإذا قتلتم‬: ‫ ثنتان حفظتهما عن رسول هللا صلى هللا عليه و سلم قال‬: ‫عن شداد بن أوس قال‬

)‫ ( رواه مسلم‬. ‫فأحسنوا القتلة وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبح وليحد أحدكم شفرته فليرح ذبيحته‬
3
Rivaldy Maulana Alamsyah, “5 Dalil Ajaran Islam Tentang Melestarikan Lingkungan” ( muslim.okezone.com,
Diakses pada Jum’at, 26 Juni 2020, 17:36)

4
Dari Syaddad bin Aus berkata, "Ada dua hal yang aku hafal dari Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam, beliau berkata, 'Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku ihsan kepada
segala sesuatu. Bila kalian membunuh (seperti binatang berbahaya), bunuhlah dengan cara
yang baik. Bila kalian menyembelih binatang, sembelihlah dengan cara yang baik.
Hendaknya seorang dari kalian mengasah pisaunya dan memberi kemudahan kepada
sembelihannya. (HR Muslim).

Merusak lingkungan merupakan salah satu sifat orang munafik.

)205 : ‫( البقرة‬. ‫ث َوالنَّ ْس َل َوهَّللا ُ ال يُ ِحبُّ ْالفَ َسا َد‬


َ ْ‫ض لِيُ ْف ِس َد فِيهَا َويُ ْهلِكَ ْال َحر‬
ِ ْ‫ َوإِ َذا تَ َولَّى َس َعى فِي اأْل َر‬: ‫قال هللا تعالى‬

Artinya: "Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan
kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak
menyukai kebinasaan." (QS Al Baqarah: 205)

Menanam tumbuhan yang bermanfaat sama dengan bersedekah.

‫ فيأكل منه طير أو‬، ً ‫ أو يزرع زرعا‬، ً ‫ ما من مسلم يغرس غرسا‬: ‫عن أنس رضي هللا عنه أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬

)‫( رواه البخاري ومسلم‬. ‫ إال كان له به صدقة‬، ‫إنسان أو بهيمة‬

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: "Tidak seorang pun Muslim yang menanam tumbuhan atau bercocok tanam,
kemudian buahnya dimakan oleh burung atau manusia atau binatang ternak, kecuali yang
dimakan itu akan bernilai sedekah untuknya." (HR Bukhari)

Larangan mencemari lingkungan.

‫ الذي يتخلى‬: ‫ وما الالعنان ؟ قال‬: ‫ قالوا‬. ‫ اتقوا الالعنين‬: ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬

)‫( رواه مسلم‬. ‫في طريق الناس أو في ظلهم‬

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: "Jauhilah dua perbuatan yang mendatangkan laknat!" Sahabat-sahabat bertanya,
"Apakah dua perbuatan yang mendatangkan laknat itu?" Nabi menjawab, "Orang yang buang
air besar di jalan umum atau di tempat berteduh manusia." (HR Muslim)

‫ال يبولن أحدكم في الماء الدائم الذي ال يجري ثم يغتسل‬: ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬

)‫( رواه البخاري ومسلم‬. ‫فيه‬

5
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah seorang dari kalian kencing di air tenang yang tidak mengalir kemudian
mandi di dalamnya." (HR Bukhari dan Muslim)

Larangan membakar pohon.

‫ وال تغرقن نخال وال تحرقنها وال تعقروا بهيمة وال شجرة تثمر والتهدموا‬. . . : ‫قال أبو بكر رضى هللا عنه لما بعث الجنود نحو الشام‬
)‫( رواه البيهقي في السنن‬. ‫بيعة وال تقتلوا الولدان وال الشيوخ وال النساء‬

Abu Bakar Radhiyallahu ’anhu berpesan ketika mengirim pasukan ke Syam, " ... dan
janganlah kalian menenggelamkan pohon kurma atau membakarnya. Janganlah kalian
memotong binatang ternak atau menebang pohon yang berbuah. Janganlah kalian
meruntuhkan tempat ibadah. Janganlah kalian membunuh anak-anak, orang tua, dan wanita."
(HR Ahmad)

Lingkungan Hidup dalam Perspektif Hadis4

Rasulullah saw. sebagai pemimpin agama dan negara telah menyampaikan ajaran-
ajaran penting terkait lingkungan hidup, baik dalam konteks beragama, maupun dalam
konteks bernegara.Ajaran Nabi tentang lingkungan hidup terdapat dalam beragam tema,
mulai akidah, ibadah, muamalah, akhlak, hingga soal peperangan.

Lingkungan Hidup dalam Akidah

Dalam khazanah hadis kita dapati bahwa aktivitas melestarikan lingkungan hidup
adalah ibadah. Siapa yang melakukannya, akan ada pahala di sisi Allah. Demikian pula
sebaliknya.Menanam pohon merupakan hal yang sangat dianjurkan.

َ ُ‫ت الطَّ ْي ُر فَهُ َولَه‬


، ٌ‫ص َدقَة‬ ِ َ‫ َو َمااَ َكل‬, ٌ‫ص َدقَة‬ َ ُ‫ع َْن َجابِ ٍر َمرْ فُؤعًا َما ِم ْن ُم ْسلِ ِم يَ ْغرُسُ غَرْ سًااِالَّ َمااُ ِك َل ِم ْنهُ لَه‬
َ ُ‫ص َدقَةٌ َو َماس ُِر ْق ِم ْنهُ لَه‬
‫ؤم ْالقِيَا َم ِة‬
ِ َ‫ – اِلى ي‬. ٌ‫ص َدقَة‬َ ُ‫صهُ َويَأْ ُخ ُذ ِم ْنهُ – اَح ْد اِالَّ َكانَ لَه‬ ُ ُ‫َوالَيَرْ زَ ُءؤهُ – اَى َي ْنق‬

Artinya :
“ Rasulullah saw, bersabda, “Seorang muslim tidak menanam tanaman kecuali apa yang
dimakan dari tanaman itu menjadi sedekah baginya. Apa yang dicuri dari tanaman itu
menjadi sedekah baginya. Apa yang dimakan binatang buas menjadi sedekah baginya. Apa
yang dimakan burung menjadi sedekah baginya. Dan tidaklah orang lain mengambil manfaat
4
Swara Rahima, “ Lingkungan Hidup dalam Perspektif Hadis” (https://swararahima.com )

6
(dari pohon iti) kecuali menjadi sedekah bagi (penanam)nya.……..”(HR Muslim dari Ibnu
Numair).
Hadis ini menekankan pentingnya menanam,  bukan semata menikmati hasilnya. Para
penanam pohon adalah para penyedekah dengan pahala yang mengalir, sadar atau tidak.

Berdasarkan hadis-hadis Nabi, Imam as-Suyuthi menggubah syair tentang 10 amal


yang pahalanya terus mengalir kepada orang yang sudah meninggal, yakni : ilmu yang
disebarluaskan, doa anak saleh, menanam pohon, sedekah jariyah, mewariskan mushaf,
membangun tempat untuk fakir miskin, menggali sumur/ mengalirkan air, membuat rumah
singgah, membangun tempat zikir, mengajarkan Alquran.

Lingkungan Hidup dalam Ibadah

Tema thaharah dan haji sangat terkait dengan pelestarian lingkungan hidup.Dalam


thaharah, air mendapat perhatian yang sangat besar.Berwudhu, mandi wajib, istinja’ dan
menyucikan benda yang terkena najis mensyaratkan adanya air yang suci dan menyucikan.

Penggunaan air dalam ibadah menjadi perhatian serius Nabi. Beliau sangat
menekankan perlunya penggunaan air secara efisien.Dalam hadis riwayat al-Bukhari dan
Muslim dari Anas ra.disebutkan bahwa Nabi berwudhu menggunakan 1 mud air (setara 6
ons, kurang dari satu liter) dan mandi  1 sha’(setara 2,4 kg, sekitar 5 liter). Sangat hemat,
tidak tabdzir (sia-sia) dan tidak israf (berlebihan).  Nabi sangat menyadari bahwa air adalah
karunia Allah yang harus diperlakukan secara benar dan bijak sesuai tuntunan sang pemberi
karunia. Karena air adalah karunia Allah, maka setiap memulai menggunakannya setiap
muslim hendaknya ingat Allah. Dengan mengucapkan “bismillahirrahmanirrahiim”  setiap
kali hendak minum, berwudhu dan mandi, konsumsi air akan bernilai ibadah dan berdimensi
spiritual karena ucapan basmalah adalah penghubung antara perbuatan manusia dengan Allah
swt . Rasulullah mengajarkan dan mencontohkan hal itu.

Dalam thaharah juga diatur dengan jelas tempat-tempat terlarang buang hajat. Semua


demi kebersihan, kesehatan, kenyamanan dan kelestarian lingkungan hidup.Air, tanah, dan
udara harus bebas dari polusi.Dalam beberapa hadis Rasulullah saw. melarang buang air
besar dan kecil di jalan, di tempat berteduh, di bawah pohon yang berbuah, di sumber air,
tempat pertemuan air, pinggiran sungai, di liang-liang tanah di mana binatang tinggal, dan di
air yang tidak mengalir. Rasulullah menyebut perbuatan buang hajat sembarangan sebagai hal
yang dilaknat

7
Hadis Rasulullah  yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.  menyebutkan :

‫اَل يَبُولَ َّن أَ َح ُد ُك ْم فِي ْال َما ِء ال َّدائِم الَّ ِذي اَل يَجْ ِري ثُ َّم يَ ْغت َِس ُل فِي ِه‬

“Janganlah seseorang dari kalian kencing di dalam air yang diam, yang tidak mengalir,
kemudian mandi darinya.”Rasulullah mengajarkan bahwa pepohonan dan satwa juga mesti
dilindungi demi kelestarian ekosistem. Simbol perlindungan terhadap keduanya sangat jelas
diajarkan dalam haji dan umrah.Membunuh binatang buruan saat ihram menjadikan orang
yang sedang ihram harus membayar denda (QS al-Maidah/5:95). Demikian pula memotong
pepohonan yang tumbuh di tanah Haram. Khutbah Nabi saat Fathu Makkah yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. menjadi dalil haramnya
memotong pepohonan saat ihram dan wajibnya membayar denda jika melanggar.

Lingkungan Hidup dalam Muamalah

Pemanfaatan lahan untuk kepentingan ekonomis tanpa merusaknya adalah hal yang
dianjurkan dan mendapat perhatian khusus dari Rasulullah saw. Beliau melarang penggalian
tanah secara spekulatif untuk mendapatkan sesuatu, sekalipun tanah itu milik pribadi.Sebagai
gantinya, Rasulullah memerintahkan agar tanah itu ditanami.

Terhadap tanah mati yang tak ada pemiliknya, tidak ada air, tidak ada bangunan, dan
belum pernah ada yang memanfaatkan, dianjurkan agar tanah tersebut dihidupkan dengan
ditanami atau dimanfaatkan dengan seizin pemerintah yang berwenang. Dalam kitab-kitab
hadis hal ini disebut ihya’ul mawat.Negara berhak menguasai tanah mati ini dengan
menjadikannya milik umum yang pemanfaatannya diserahkan kepada semua rakyat. Orang
yang menghidupkan tanah mati ini lebih berhak atas tanah tersebut. Demikian dinyatakan
dalam hadis riwayat Bukhari dari Urwah dari Aisyah ra. Khalifah atau pemerintah memiliki
hak dan kewenangan untuk mengatur penggunaan dan pemanfaatan lahan demi kepentingan
kemaslahatan umum dan kelestarian lingkungan hidup. Rasulullah saw. bersabda,” Manusia
bersekutu dalam tiga hal; air, api (energi) dan hutan.”  (HR Ahmad dan Abu Dawud )
Berdasarkan hadis ini tiga sumberdaya alam pemberian Allah yang vital dan strategis ini
adalah milik umum yang harus dimanfatkan untuk semua secara adil. Secara tidak langsung
hadis ini menekankan perlunya negara melakukan pengelolaan agar semua orang dapat
terjamin aksesnya secara adil atas ketiga SDA tersebut. Sabda Nabi ini senafas dengan UUD
1945 pasal 33 ayat 3 yang berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran

8
rakyat.” Kalau sampai hari ini ternyata amanat konstitusi dan spirit Islam itu belum terwujud,
bahkan lebih bergerak ke arah privatisasi, itu adalah tantangan kita sebagai muslim Indonesia.

Lingkungan Hidup dalam Akhlak

Akhlak Islam terhadap lingkungan hidup menunjukkan peradaban yang


tinggi.Lingkungan hidup tidak hanya wajib dipelihara dan diambil manfaatnya, tetapi juga
wajib dilindungi dan dilestarikan dalam berbagai situasi, termasuk dalam situasi perang, di
mana manusia pada umumnya tidak beradab, bahkan kanibal.
Akhlak yang sangat tinggi ini diajarkan dan dipraktikkan oleh Rasulullah saw. yang
hidup di masa di mana peperangan adalah tradisi politik seluruh bangsa dan suku di dunia
saat itu. Pada saat penaklukan Mekkah, tidak terjadi pertumpahan darah. Bahkan satwa dan
pepohonan pun dilarang untuk dibunuh dan dimusnahkan oleh Rasulullah saw. Khutbah
Rasulullah saw. dengan tegas menyatakan hal itu
Jika dalam situasi perang saja seperti itu, bagaimana saat damai? Tentu flora dan
fauna semestinya dilindungi sebagai implementasi akhlak Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Kesimpulan

Manusia adalah makhluk yang diberi amanah untuk mengelola dan menjaga alam
agar tercipta kehidupan yang sejahtera. Perhatian Islam atas alam dimaksudkan sebafai wujud
tanggungjawabnya sebagai khalifah fil ardh guna mewujudkan kehidupan umat manusia yang
lebih baik, aman, nyaman dan tentram. Karena kelestarian alam akan mempengaruhi terhadap
kualitas hidup manusia.
Islam diturunkan sebagai sebuah pedoman. Tujuannya agar manusia dapat
menentukan mana yang baik dan yang batil.
Ada 5 dalil yang menjelaskan ajaran islam dalam melestarikan lingkungan:

• Berlaku Ihsan kepada segala sesuatu

• Merusak lingkungan merupakan salah satu sifat orang munafik

• Menanam tumbuhan yang bermanfaat sama dengan sedekah

• Larangan mencemari lingkungan

• Larangan membakar pohon

9
Adapun lingkungan hidup dalam perspektif hadist meliputi : akidah, ibadah, muamalah, dan
akhlak

DAFTAR PUSTAKA

kanal24.co.id

m.republik.co.id

https://swararahima.com

muslim.okezone.com

10
11

Anda mungkin juga menyukai