Anda di halaman 1dari 25

BAB TURUNAN

A. Gradien Garis Singgung


4 B.
C.
Definisi dan Lambang Turunan
Aturan Pencarian Turunan
D. Turunan Fungsi Trigonometri
E. Turunan Orde Tinggi dan Fungsi Implisit
F. Laju yang Berkaitan
G. Diferensiasi dan Hampiran

A. Gradien Garis Singgung

Tinjau sebuah kurva y = f(x) seperti diperlihatkan pada Gambar 4.1. Garis yang melalui
titik P(x1, f(x1)) dan Q(x1 + x, f(x1 + x)) disebut tali busur. Gradien tali busur tersebut
adalah

y f ( x  x)  f ( x)
mPQ   .
x x

y
tali busur
Q (x+h, f(x+h))
y
garis singgung
(x, f(x))
P x = h
x

Gambar 4.1

Jika titik Q digerakkan menuju P, garis tali busur PQ akan sangat mendekati sejajar
dengan garis singgung pada kurva di titik P. Pada keadaan ini, x mendekati 0 dan y juga
mendekati 0. Akan tetapi, y/x dapat menuju nilai tertentu. Dengan demikian, gradien
garis singgung dapat dicari dengan mencari gradien garis tali busur PQ untuk x mendekati
0. Kenyataan ini mengantarkan pada penggunaan konsep limit untuk mendefinisikan gradien
garis singgung.

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 1


Gradien Garis Singgung

Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/x ketika x mendekati


0, yakni

y f ( x  h)  f ( x)
m  lim  lim
x 0 x h 0 h

Contoh 4.1

Tentukan gradien garis singgung pada kurva y  f ( x)  x 2  1 pada titik (1,2). Tuliskan
persamaan garis singgungnya.

Penyelesaian

Gradien garis singgung pada titik (1,2) sebagai berikut.

f (1  h)  f (1) {(1  h) 2  1}  2 {(1  2h  h 2 )  1}  2


m  lim  lim  lim
h0 h h0 h h0 h

2h  h 2
 lim  lim(2  h)  2
h0 h h0

Persamaan garis singgung dengan gradien m = 2 dan melalui titik (1, 2) sebagai berikut.

y  m( x  x1 )  y1  2( x  1)  2  2 x

Jadi, persamaan garis singgung pada y  f ( x)  x 2  1 di titik (1, 2) adalah y  2 x .

SOAL-SOAL 4.1

Tentukan persamaan garis singgung pada 2. y  x  2 x ; (1, 3)


2

kurva melalui titik seperti diberikan di


3. y  x  1 ; (1, 2)
3
bawah ini.

1. y  x  1 ; (0,1) 4. y  1 / x ; (½, 2)

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 2


B. Definisi dan Lambang Turunan

Turunan sebuah fungsi didefinisikan sebagai berikut.

Definisi Turunan

Turunan sebuah fungsi f adalah fungsi lain f’ yang memiliki nilai pada suatu
bilangan x didefinisikan sebagai berikut.

f ( x  h)  f ( x )
f ' ( x)  lim
h0 h

yang menjamin bahwa limit itu ada dan bukan  atau .

Jika limit itu ada, dikatakan bahwa fungsi tersebut terdiferensialkan pada x. Pencarian
turunan disebut pendiferensialan.

Lambang turunan dapat dituliskan dalam beberapa bentuk. Lambang-lambang yang


digunakan untuk fungsi yang diturunkan terhadap x sebagai berikut.

d dy
f’(x) Dx [f(x)] [ f ( x)]
dx dx

Ketiganya memiliki makna yang sama atau, dengan kata lain,

d dy
f ' ( x)  Dx [ f ( x)]  [ f ( x)]  .
dx dx

Contoh 4.2

Cari turunan dari f(x) = 2x +5.

Penyelesaian

f ( x  h)  f ( x) [2( x  h)  5]  [2 x  5] 2h
f ' ( x)  lim  lim  lim  lim 2  2
h0 h h 0 h h 0 h h0

Jadi, turunan darif(x) = 2x +5 adalah f’(x) = 2.

Contoh 4.3

Cari turunan dari f(x) = x2.

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 2


Penyelesaian

f ( x  h)  f ( x) ( x  h) 2  x 2 x 2  2 xh  h 2  x 2
f ' ( x)  lim  lim  lim  lim(2 x  h)  2 x
h0 h h0 h h0 h h0

Jadi, turunan dari f(x) = x2 adalah f’(x) = 2x.

Contoh 4.4

dy
Cari jika y  x .
dx

Penyelesaian

Ambil f ( x)  x maka

dy f ( x  h)  f ( x ) xh  x xh  x xh  x


 lim  lim  lim 
dx h 0 h h 0 h h 0 h xh  x

h 1 1
 lim  lim 
h0
h( x  h  x ) h0
x  h  x) 2 x

dy 1
Jadi, y  x maka  .
dx 2 x

SOAL-SOAL 4.2

Gunakan definisi turunan untuk 2. g (t )  5t ; g (1) , g (5)


2

menentukan turunan fungsi-fungsi


berikut dan gunakan untuk menentukan 3. s( x)  1 / x ;
2
s' (1) , s' (1)
turunan fungsi tersebut pada titik yang
4. f ( )  2  ; f ' (4) ; f ' (9)
diberikan di bawah ini.

f ( x)  3x ; f ' (2) , f ' (0) 5. h( x)  x  3x ;


2
1. h' (0) , h' (3)

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 3


C. Aturan Pencarian Turunan

Pencarian turunan menggunakan limit merupakan pekerjaan yang menjemukan. Akan tetapi,
dari dua contoh di atas, kita mendapatkan metode yang lebih singkat.

1. Turunan fungsi f(x) = axn

Untuk a dan n konstanta, turunan fungsi f(x) = axn adalah

f ' ( x)  nax n1

Contoh 4.5

Cari turunan dari f ( x)  2 x 5 .

Penyelesaian

f ' ( x)  5  2 x 51  10 x 4 .

Teorema: h( x)  f ( x)  g ( x) maka h' ( x)  f ' ( x)  g ' ( x)

Contoh 4.6

Cari turunan dari f ( x)  4 x 3  2 x  5 .

Penyelesaian

f ( x)  4 x 3  2 x 1  5 x 0

f ' ( x)  3  4 x 31  1  2 x11  0  5x 01  12 x 2  2 .

Contoh 4.7

Cari turunan dari f ( x)  2 x 3  x 2  5 .

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 2


Penyelesaian

Dengan menggunakan aturan (1), (2), (3), dan (4) diperoleh

f ' ( x)  3  2 x 31  2  x 21  0  6 x 2  2 x

2. Turunan hasil kali

Misalnya h( x)  f ( x)  g ( x) maka h' ( x)  f ' ( x)  g ( x)  f ( x)  g ' ( x) atau

d d d
[h( x)]  f ( x)  [ g ( x)]  g ( x) [ f ( x)] .
dx dx dx

Contoh 4.8

Cari turunan dari f ( x)  ( x 2  2 x  6) 2 .

Penyelesaian

Fungsi di atas dapat dianggap sebagai hasil kali dua buah fungsi sebagai berikut.

f ( x )  u ( x)  v( x)

dengan

u  v  x 2  2x  6

Gunakan aturan (6), f ' ( x)  u' v  uv' , diperoleh

f ' ( x)  (2 x  2)( x 2  2 x  6)  ( x 2  2 x  6)( 2 x  2)


 2(2 x  2)( x 2  2 x  6)
 4 x 3  12 x 2  32 x  24

Untuk menguji kebenarannya, gunakan cara lain

f ( x)  ( x 2  2 x  6) 2  x 4  4 x 3  16 x 2  24 x  36

maka diperoleh

f ' ( x)  4 x 3  12 x 2  32 x  24

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 3


Contoh 4.9

Cari turunan dari y  x( x 3  12)

Penyelesaian

Dengan menggunakan aturan turunan hasil kali diperoleh

dy d d
 x ( x 3  12)  ( x 3  12) ( x)  x  (3x 2 )  ( x 3  12)  1  3x 3  x 3  12  4 x 3  12
dx dx dx

3. Turunan hasil bagi

f ( x)
Misalnya h( x)  maka
g ( x)

d d
g ( x)  [ f ( x)]  f ( x)  [ g ( x)]
dh dx dx
 .
dx g 2 ( x)

Contoh 4.10

x
Cari turunan dari f ( x)  .
x 1
2

Penyelesaian

d d
( x 2  1) ( x)  x ( x 2  1)
d d  x  dx dx x 2  1  x(2 x) 1  x2
[ f ( x)]     .
dx dx  x 2  1 ( x 2  1) 2 ( x 2  1) 2 ( x 2  1) 2

Atau

x u
Misal u = x dan v = x2+ 1 maka f ( x)  
x 1 v
2

sehingga dengan aturan hasil bagi,

u ' v  v' u 1 ( x 2  1)  2 x  x 1 x2
f ' ( x)    .
v2 ( x 2  1) 2 ( x 2  1) 2

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 4


SOAL-SOAL 4.3

Untuk soal 1 – 10 tentukan dy / dx . 11. Jika f (0)  4 , f ' (0)  1 ,

g (0)  3 , dan g ' (0)  5 , tentukan


1. y  2x 3
(a) ( f  g )' (0)
2. y  2 x 2
(b) ( f  g )' (0)
1
3. y  3
x '
f 
(c)   (0)
4. y  x 4  3x3  5x 2  x  10 g

12. Tentukan persamaan garis singgung


2 1
5. y   2 pada kurva y  x 2  2 x  2 pada
x x
titik (1, 1).
6. y  x( x  2)
2

13. Tentukan persamaan garis singgung


7. y  (2 x  1) 2
1
pada kurva y  pada titik (0,
1 x 2

x
8. y  1).
3x 2  8
14. Tentukan semua titik pada kurva
x 1
9. y  y  x  x yang garis singgungnya
3 2

x 1
horisontal.
5x  4
10. y  2
x 1 15. Tentukan semua titik pada kurva
y  13 x 3  x 2  x yang gradien garis
singgungnya sama dengan 1.

D. Turunan Fungsi Komposisi: Aturan Rantai

Misalnya y  f (u) dengan . Jika y terdiferensialkan pada u dan u terdiferensialkan pada x,


fungsi komposisi y  ( f  g )( x)  f ( g ( x))  f (u) terdiferensialkan pada x. Turunan
fungsi komposisi ini dapat dicari menggunakan rumus berikut.

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 5


dy dy du
 
dx du dx

Atau

Jika y  f ( g ( x)) maka

dy
 f ' ( g ( x))  g ' ( x)
dx

Rumus di atas disebut aturan rantai.

Contoh 4.11

dy
Cari jika y  ( x  2) 2 .
dx

Penyelesaian

Dengan metoda biasa, y  ( x  2) 2  x 2  4 x  4 maka

dy
 2 x  4  2( x  2) .
dx

Dengan aturan rantai: misal u  x  2 maka y  ( x  2) 2  u 2 . Dengan demikian,

dy dy du
   2u 1  2( x  2)  2 x  4 .
dx du dx

Contoh 4.12

Cari turunan dari y  ( x 2  1) 3 .

Penyelesaian

Misal u  x 2  1 maka y  ( x 2  1) 3  u 3 . Dengan demikian,

dy dy du
   3u 2  2 x  3( x 2  1) 2  2 x  6 x( x 2  1) 2 .
dx du dx

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 2


Contoh 4.13

dy 1
Cari jika y  .
dx (2 x  5) 3

Penyelesaian

1 1
Misal u  2 x  5 maka y    u 3 . Dengan demikian,
(2 x  5) 3 u 3

dy dy du 6
   3u 4  2  6(2 x  5) 4   .
dx du dx (2 x  5) 4

Ketika menerapkan aturan rantai, akan cukup membantu jika kita menggunakan
tahapan berikut: turunkan fungsi” luar” f dan fungsi “dalam” masing-masing, lalu kalikan
satu sama lain.Perhatikan contoh berikut.

Contoh 4.14

dy
Cari jika y  2 x  x 2 .
dx

Penyelesaian

Ubah bentuk fungsi di atas menjadi

1
y  (2 x  x 2 ) 2

maka

dy d 1 d 1 x
 (2 x  x 2 )1 / 2  (2 x  x 2 ) 1 / 2 (2 x  x 2 ) 
dx dx 2 dx 2x  x 2

SOAL-SOAL 4.4

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 3


Untuk soal 1 – 5, diketahui y  f (u) dan 3. y  u 9 ; u  4  3x
u  g (x) , tentukan dy / dx .
4. y  3u 4 ; u  x2  1
1. y  6u  9 ; u  12 x 4
5. y  u ; u  3x 2  5 x
2. y  2u ;
3
u  x 5
2

Untuk soal 6 – 10, tentukan dy / dx .

E. Turunan Fungsi Trigonometri

Untuk menurunkan fungsi sinus dan cosinus, kita dapat menggunakan konsep limit dan
identitas penjumlahan sudut:

sin(x  h)  sin x cos h  cos x sin h

cos( x  h)  cos x cos h  sin x sin h

Turunan fungsi sinus, f ( x)  sin x , sebagai berikut.

d sin( x  h)  sin x
(sin x)  limh 0
dx h

sin x cos h  cos x sin h  sin x


 lim
h 0
h

sin x(cos h  1)  cos x sin h


 lim
h 0
h

 (cos h  1)   sin h 
 lim sin x   lim cos x 
h 0
 h 
h 0
 h 

cos h  1 sin h
 sin x  limh 0
 cos x  lim
h 0
h h

 sin x  0  cos x 1

 cos x

Turunan fungsi cosinus, f ( x)  cos x , sebagai berikut.

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 1


d cos( x  h)  cos x
(cos x)  lim h 0
dx h

cos x cos h  sin x sin h  cos x


 lim
h 0
h

cos x(cos h  1)  sin x sin h


 lim
h 0
h

 (cos h  1)   sin h 
 lim cos x   lim sin x 
h 0
 h  
h 0
h 

cos h  1 sin h
 cos x  lim h 0
 sin x  lim h 0
h h

 cos x  0  sin x  1

  sin x

Dari penurunan tersebut diperoleh teorema sebagai berikut.

Turunan fungsi trigonometri

d d
[sin x]  cos x dan [cos x]   sin x
dx dx

Dengan adanya teorema untuk turunan fungsi sinus dan cosinus, secara keseluruhan dapat
dirangkum rumus-rumus dasar turunan sebagai berikut.

Rumus-rumus dasar turunan

d
1. [ax ]  nax , a dan n konstanta.
n n 1

dx
d
2. [sin x]  cos x
dx
d
3. [cos x]   sin x
dx

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 2


Untuk fungsi-fungsi yang lain, selain rumus dasar, dapat dicari turunannya dengan terlebih
dahulu mengubah fungsi tersebut menjadi serupa dengan rumus dasar. Selanjutnya, gunakan
teorema yang sesuai (teorema hasil kali, hasil bagi, aturan rantai).

Contoh 4.15

Cari turunan dari y = tan x.

Penyelesaian

tan x dapat diubah sebagai hasil bagi dari sin x dan cos x, yakni

sin x u
y  tan x  
cos x v

Dengan menggunakan teorema turunan hasil bagi,

dy u' v  v' u cos x  cos x  ( sin x)  sin x cos x  sin x


2 2
1
 2
 2
 2
  sec x
2
2

dx v cos x cos x cos x

Jadi,

d
[tan x]  sec x
2

dx

Contoh 4.16

d
Tentukan [sec x] .
dx

Penyelesaian

1 u ' v  v' u
Dengan mengingat bahwa sec x  dan turunan hasil bagi: y '  2
, diperoleh
cos x v

d d 1 0  cos x  ( sin x) 1 1 sin x


sec x   2
   sec x tan x
dx dx cos x cos x cos x cos x

Jadi,

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 3


d
[sec x]  sec x tan x
dx

Contoh 4.17

Cari turunan dari y = 2 sin 2x.

Penyelesaian

Dengan menggunakan aturan rantai,

dy d
 (2 cos 2 x)  (2 x)  (2 cos 2 x)( 2)  4 cos 4 x .
dx dx

Contoh 4.18

Cari turunan dari y  cos2 x

Penyelesaian

Ubah bentuk fungsi tersebut menjadi y  (cos x) . Dengan mengganti u  cos x maka
2

y  u sehingga dapat digunakan aturan rantai sebagai berikut.


2

dy d
 (2 cos x)  (cos x)  2 sin x cos x   sin 2 x
dx dx

Contoh 4.19

Cari turunan dari y = sin3 (2x).

Penyelesaian

Dengan menggunakan aturan rantai,

dy d d
 [sin(2 x)]  3(sin 2 x)  (sin 2 x)
3 2

dx dx dx
.
d
 3(sin 2 x) [cos( 2 x)  (2 x)]  6 sin (2 x) cos( 2 x)
2 2

dx

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 4


F. Turunan Orde Tinggi dan Pendiferensialan Implisit
1. Turunan Orde Tinggi

Turunan dari f adalah f’. Jika f’ didiferensialkan lagi, diperoleh f’’. f’ disebut turunan
pertama dan f’’ turunan kedua. Jika didiferensialkan lagi dan lagi, diperoleh turunan ketiga
(f’’’), keempat (f (4)), kelima (f (5)), dan seterusnya.Lambang turunan dari y = f(x) untuk orde
tinggi diberikan pada Tabel 4-1.

Contoh 4.20

Cari turunan kelima dari f ( x)  x  2 x  5x  6 x  8 .


4 3 2

Penyelesaian

f ' ( x)  4 x 3  6 x 2  10 x  6 f ( 4 ) ( x)  24

f ' ' ( x)  12 x 2  12 x  10 f ( 5)  0

f ' ' ' ( x)  24 x  12

Tabel 4-1

Lambang turunan orde tinggi

Lambang
Turunan Lambang f’ Lambang y’ Lambang D
Leibniz

dy
Pertama f’(x) y’ Dy x
dx
2
d y
f’’(x) y’’
2
Kedua D y
x 2
dx
3
d y
f’’’(x) y’’’
3
Ketiga D yx 3
dx
4
d y
f(4)(x) y(4)
4
Keempat D y
x 4
dx

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 5


5
d y
Kelima f(5) (x) y(5) 5
D y
x 5
dx
6
d y
f(6) (x) y(6)
6
Keenam D y
x 6
dx

    
n
d y
Ke-n f(n) (x) y(n) n
D y
x n
dx

Contoh 4.21

Tentukan
d3
dx 3

sin 2 (2 x) . 
Penyelesaian

d
dx
 
sin 2 (2 x)  2 sin(2 x) sin(2 x)  2 sin(2 x) cos( 2 x) (2 x)  2 sin(4 x) .
d
dx
d
dx

d2

sin 2 (2 x)  
d d
dx  dx
 d
[sin 2 (2 x)]  2 sin(4 x)  8 cos( 4 x) .
dx 2  dx

d3
3

sin 2
( 2 x ) d  d2
dx  dx
2

 d

 2 sin (2 x)   8 cos( 4 x)  32 sin(4 x) .
dx  dx

2. Pendiferensialan Implisit

Dalam beberapa kasus, y sebagai fungsi x tidak dapat dinyatakan secara eksplisit dalam
bentuk y = f(x), misalnya y = x2. Sebagai contoh, persamaan

y 2  3y  x2

tidak dapat ditulis menjadi y = f(x) secara eksplisit. Fungsi seperti ini disebut fungsi implisit,
dengan kata lain y merupakan fungsi implisit dari x. Akan tetapi, turunan dari y terhadap x
dapat dicari. Metode pencarian turunan fungsi implisit disebut pendiferensialan implisit.

Sebelum membahas contoh turunan fungsi implisit, terlebih dahulu perhatikan


contoh-contoh berikut.

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 6


Contoh 4.22

Jika y = f(x) dan y'  f ' ( x) 


dy
dx
, tentukan
d 3
dx
y . 
Penyelesaian

d 3
dx
 
y  3y 2
dy
dx
.

Contoh 4.23

Jika y = f(x) dan y'  f ' ( x) 


dy
dx
, tentukan
d 2 3
dx

x y . 
Penyelesaian

dx

d 2 3 d
 d
x y  [ x 2 ]  y 3  x 2  [ y 3 ]  2 xy 3  3x 2 y 2
dx dx
dy
dx
.

Contoh 4.24

Jika y = f(x) dan y'  f ' ( x) 


dy
dx
, tentukan
d 2
dx
 
x y  xy 2  5 x .

Penyelesaian

d 2
dx
 
x y  xy 2  5x  2 xy  x 2
dy
dx
dy
 y 2  2 xy  5 .
dx

Berikut beberapa contoh pendiferensialan implisit.

Contoh 4.25

dy
Cari dari persamaan berikut: y  3 y  x .
2 2

dx

Penyelesaian

Diferensialkan setiap ruas (ruas kiri dan ruas kanan) terhadap x.

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 7


d 2 d dy dy dy
[ y  3 y]  [ x 2 ]  2 y   3   2x  [2 y  3]  2 x
dx dx dx dx dx

sehingga diperoleh

dy 2x

dx 2 y  3

Contoh 4.26

dy
Cari dari persamaan berikut: y  2 xy  x  8 .
3 2

dx

Penyelesaian

Diferensialkan setiap suku di setiap ruas terhadap x,

d 3 d
[ y  2 xy  x 2 ]  [8]
dx dx

dy  d d 
3y2   2 y  [ x]  2 x  [ y]  2 x  0
dx  dx dx 

dy dy
3y 
2
 2 y  2x   2x  0
dx dx

3 y 2
 2 x
dy
 2[ x  y]
dx

sehingga diperoleh

dy 2[ x  y ]

dx 3 y  2 x 2

Contoh 4.27

Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y  2 xy  x  8 di titik (0, 2).


3 2

Penyelesaian

dy
Pada Contoh 4.26 telah diperoleh bahwa dari y  2 xy  x  8 adalah
3 2

dx

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 8


dy 2[ x  y ]

dx 3 y  2 x
2

Gradien garis singgung pada kurva tersebut di titik (0, 2) adalah

dy 2(0  2) 4 1
m    .
dx x 0 , y  2 3  22  2  0 12 3

Persamaan garis singgungnya di titik (0, 2) adalah

y  m( x  x )  y
1 1

1
  ( x  0)  2
3

1
 x2
3

1
Jadi, garis singgung pada kurva y  2 xy  x  8 di titik (0, 2) adalah y   x  2 atau
3 2

3
dapat ditulis sebagai x  3 y  6  0 .

G. Laju yang Berkaitan

Jika variabel y bergantung pada waktu t, turunannya, dy/dt, disebut laju perubahan y
terhadap waktu. Secara umum, setiap variabel yang bergantung waktu, turunannya disebut
laju.

Contoh 4.28

Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-x dan posisinya sebagai fungsi waktu berubah
menurut persamaan: x = t2 + 5t – 10, dengan x dalam meter dan t dalam sekon. Cari laju
perubahan posisi terhadap waktu (atau dikenal sebagai kecepatan) pada saat t = 2 sekon.

Penyelesaian

Turunan dari posisi terhadap waktu,

dx
v(t )   2t  5
dt

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 9


Pada t = 2 sekon,

v(2)  2  2  5  9 m/s.

Contoh 4.29

Setiap sisi kubus bertambah dengan laju 3 cm per sekon. Tentukan laju perubahan volume
kubus saat panjang sisinya 12 cm.

Penyelesaian

Misalnya sisi kubus dinyatakan oleh s maka volume kubus V = s3. Laju pertambahan sisi
ds
kubus 3 cm/s, ini berarti  3 cm/s. Laju perubahan volume terhadap waktu,
dt

dV d ds
 [ s ]  3s  .
3 2

dt dt dt

Dengan demikian, pada s = 12 cm,

dV
 3  (12) 2  3  1296 cm3/s.
dt s 12

Contoh 4.30

Jari-jari sebuah bola salju yang menggelinding bertambah dengan laju 5 cm/menit. Tentukan
laju pertambahan (a) luas permukaan dan (b) volume bola salju tersebut ketika jari-jarinya
20 cm.

Penyelesaian

dr
Misalnya r = jari-jari bola maka laju pertambahan jari-jari bola adalah  5 cm/menit .
dt

(a) Laju pertambahan luas permukaan bola

dL dr
Luas permukaan bola adalah L  4r 2 maka lajunya adalah  8r .
dt dt

dL
Dengan demikian,  8 (20)(5)  800 cm 2 /menit .
dt r 20

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 10


(b) Laju pertambahan volume bola
4 dV dr
Volume bola adalah V  r 3 maka lajunya adalah  4r 2 .
3 dt dt
Dengan demikian,
dV
 4 (20) 2 (5)  8000 cm 3 /menit.
dt r 20

Contoh 4.31

Seorang anak menyedot minuman dari sebuah cangkir berbentuk kerucut dengan laju 3
cm3/s. Sumbu cangkir vertikal dan tinggi cangkir 10 cm dengan diameter bagian terbuka 6
cm. Tentukan laju penurunan tinggi cairan dalam cangkir ketika kedalamannya 5 cm.

Penyelesaian

Kedalaman cairan h dan jari-jari cangkir r


3 cm
maka volume cairan (kerucut),

1
V  r 2 h . r
3
10 cm
Dari gambar diperoleh hubungan h

r 3 3h
 r 
h 10 10

maka

3 3
2
1  3h 
V    h h
3  10  100

Laju perubahan volume terhadap waktu,

dV d  3 3  3 dh
  h   3h 2 
dt dt 100  100 dt

sehingga laju perubahan kedalaman terhadap waktu,

dh 100 dV
 
dt 9h 2 dt

Karena cairan berkurang (disedot) dengan laju 3 cm3/s, ini berarti

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 11


dV
 3 cm3/s. [tanda negatif menunjukkan berkurang]
dt

Dengan demikian pada h = 5 cm diperoleh

  3  
dh 100 dV 100 4
   cm/s.
dt h5 9h dt 9  5
2 2
3

4
Jadi, laju penurunan kedalaman cairan adalah cm tiap sekon.
3

Contoh 4.32

Sepeda motor A bergerak lurus dengan kelajuan konstan 60 km/jam menuju ke Timur dan
melintasi perempatan jalan tepat pada pukul 10.00. Sepeda motor B bergerak lurus ke Utara
dengan kelajuan konstan 80 km/jam dan melintasi perempatan jalan yang sama pada pukul
10.15. Tentukan laju perubahan jarak kedua motor pada pukul 11.00.

Penyelesaian

Misalnya titik O adalah titik yang tepat di perempatan jalan. Pada suatu saat tertentu, jarak
motor A ke O sebut saja x, jarak motor B ke O adalah y, dan jarak A dan B adalah r.
Keadaan ini diilustrasikan pada gambar. Sesuai dengan dalil Phytagoras diperoeh hubungan

r 2  x2  y2 .
Utara
Laju perubahan jarak A dan B (dr/dt) diperoleh
B
melalui pendiferensialan implisit pada
y r
persamaan di atas sebagai berikut.

O Timur
d 2 d 2 A
r  (x  y2 )
dt dt x

dr dr dy
2r  2x  2y
dt dt dt

sehingga diperoleh

dr x dr y dy
 
dt r dt r dt

atau

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 12


dr dy
x y
dr dt dt

dt x2  y2

(*)

dx dy
dengan = 60 km/jam dan = 80 km/jam. Jarak yang ditempuh motor A selama 1 jam
dt dt
(dari pukul 10.00 s.d. 11.00) adalah

dx
x  t  60 1  60 km,
dt

sedangkan jarak yang ditempuh motor B selama 45 menit atau ¾ jam (dari pukul 10.15 s.d.
11.00) adalah

dy 3
y  t  80   60 km.
dt 4

Masukkan nilai-nilai di atas pada (*) diperoleh

dr dy
x y
dr dt dt

dt x  y2
2

dr 60  60  60  80 60(60  80)
   70 2 km/jam.
dt 602  602 60 2

Jadi, laju perubahan jarak kedua motor pada pukul 11.00 adalah 70 2 km/jam.

H. Diferensial dan Hampiran

Misalnya y = f(x) terdiferensialkan pada setiap x. Dalam notasi Leibniz, turunan fungsi
tersebut dituliskan sebagai

dy
 f ' ( x)
dx

Sejauh ini, kita belum memberikan makna apa pun pada notasi dy/dx, selain sebagai
lambang turunan yang tak terpisahkan. Pada bagian ini, kita akan memberikan makna pada
dy dan dx.

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 13


Dari definisi turunan, untuk fungsi y = f(x) yang terdiferensialkan berlaku

y f ( x  x)  f ( x)
lim  lim  f ' ( x) .
x 0 x x 0 x

Jika x kecil,

y f ( x  x)  f ( x)
  f ' ( x)
x x

atau

y  f ( x  x)  f ( x)  f ' ( x)x .

Karena x = dx, persamaan di atas dapat ditulis

y  f ( x  x)  f ( x)  f ' ( x)dx .

Ruas kanan pada persamaan ini didefinisikan sebagai diferensial dari y, dilambangkan oleh
dy, yakni

dy  f ' ( x)dx .

Besaran dx disebut diferensial variabel bebas x dan dy disebut diferensial variabel terikat y.

Secara grafis, tafsiran diferensial diperlihatkan pada Gambar 4.2. Besaran dy


menyatakan perubahan dalam garis singgung pada P ketika x berubah sebesar x = dx. Jika
x sangat kecil, dy menjadi hampiran yang cukup baik pada y dan mudah untuk dicari.

Gamba 4.2

Contoh 4.33

Cari dy jika (a) y  2 x , (b) y  x 2  3x , (c) y  sin x .

Penyelesaian

Untuk mendapatkan diferensialnya, terlebih dahulu cari turunannya lalu kalikan dengan dx.

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 14


(a) dy  2dx

(b) dy  (2 x  3)dx

(c) dy  cos xdx

Contoh 4.34

Gunakan diferensial untuk menghampiri nilai 1,01 .

Penyelesaian

Nilai yang akan kita cari adalah 1,01 .Karena itu, ambil fungsi y  f ( x)  x dan kita

akan mencari/menghampiri nilai f (1,01) . Turunan dari f ( x)  x adalah

1
f ' ( x) 
2 x

maka perubahannya dalam y adalah

y  f ' ( x)dx

atau

f ( x  x)  f ( x)  f ' ( x)x .

Sekarang, ambil x = 1 dan x = 0,01 maka

f ( x  x)  f ( x)  f ' ( x)x

1
x  x  x  x
2 x

1
1,01  1   0,01
2 1

1,01  1  0,005

Jadi, 1,01  1,005 .

Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika JPTE FPTK UPI 15

Anda mungkin juga menyukai