0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
Teks tersebut membahas pentingnya menyeimbangkan akal dan qalbu dalam diri seseorang. Akal dan qalbu sama-sama memegang peranan penting dalam perkembangan spiritual seseorang. Orang yang hanya menyehatkan salah satunya saja akan kesulitan memahami makna kejadian dan kurang kreatif. Seseorang harus memiliki kesehatan baik akal maupun qalbu untuk menjadi khalifah sejati.
Teks tersebut membahas pentingnya menyeimbangkan akal dan qalbu dalam diri seseorang. Akal dan qalbu sama-sama memegang peranan penting dalam perkembangan spiritual seseorang. Orang yang hanya menyehatkan salah satunya saja akan kesulitan memahami makna kejadian dan kurang kreatif. Seseorang harus memiliki kesehatan baik akal maupun qalbu untuk menjadi khalifah sejati.
Teks tersebut membahas pentingnya menyeimbangkan akal dan qalbu dalam diri seseorang. Akal dan qalbu sama-sama memegang peranan penting dalam perkembangan spiritual seseorang. Orang yang hanya menyehatkan salah satunya saja akan kesulitan memahami makna kejadian dan kurang kreatif. Seseorang harus memiliki kesehatan baik akal maupun qalbu untuk menjadi khalifah sejati.
Mana sebenarnya yang paling pokok dalam tubuh kita ini
akal atau qolbu ? sering kita dihadapi oleh polemik yang
begitu sulit tuk di jawab, sebenarnya mana yang terlebih dahulu harus di perbaiki akal atau qalbu ? memang sangat sulit bagi kita tuk menjawabnya, karena keduanya memegang peranan yang sangat penting bagi perkembangan ruhaniah seseorang. Namun alangkah bijaknya apabila kita bisa mengimbangi keduanya. Kita tidak akan mampu menyelesaikan atau menjawab permasalahan ini, jika kita tidak tahu arti atau makna dari keduanya.
Yang harus di ingat yaitu konsep Dzikir dan Fikir. Apa
yang menyebabkan Nabi Muhammad SAW sukses dalam mengembangkan nilai-nilai ke Islaman di zaman ke jahiliyahan, jawabannya karena Nabi Muhammad SAW dapat menerapkan konsep dzikir dan fikir ini secara lugas dan tepat. Sebagai contoh ada seorang yang memiliki perilaku yang baik namun dia bodoh, ini mencerminkan dia hanya menyehatkan qolbunya saja tapi akalnya tidak disehatkan, maka dia akan menemui kesulitan dalam merangkum atau mengambil makna dari setiap kejadian-kejadia yang terjadi di muka bumi ini, berarti dia belum tepat di golongkan khalifah di muka bumi.
Karena orang yang qolbunya sehat tapi akalnya sakit, dia
kurang memiliki kreativitas dan inofatif dalam mengejawantahkan firman-firman Allah yang tersurat di muka bumi. Ada juga ornag yang memiliki akal yang sehat, dia cerdas dan terampil namun qalbunya sakit, tetap orang seperti ini tidak dapat dijadikan khalifah, karena dia akan jadi perusak dan penghancur firman-firman Allah di muka bumi.
Jadi untuk mencari seorang khalifah sejati, yang
dibutuhkan adalah seseorang yang memiliki kesehatan antara qalbu dan akalnya. Mari kita cari tahu penyakit-penyakit qalbu dan akal agar kita terbebas dari penyakit-penyakit tersebut.
Penyakit Qalbu :
Syirik
Sombong atau Takabur
Tidak memiliki rasa syukur
Riya
Ujub
Serakah atau Tamak
Mengumbar nafsu baik nafsu syahwat atau nafsu amarah
Penyakit Akal :
Malas belajar Bodoh
Hanya bisa mengekor tanpa tahu maknanya
Menggantungkan harapan tanpa ada usaha
Lebih mengharapakan angan-angan daripada kenyataan
Tidak pernah mengaharapkan perubahan
Bersifat masa bodo dengan setiap kejadian
Marilah kita utuk mencoba menyehatkan qalbu dan akal kita
masing-masing, karena dakwah yang sukses yaitu dakwah yang dimulai dari kita sendiri, lalu ke keluarga kita dan seterusnya. Jadi kalo kita cermati secara seksama, yang menjadi kebokbrokan negeri kita saat ini adalah kita hanya menyehatkan salah satu dari keduanya tadi, yaitu qalbu dan akal. Kenapa banyak KKN di negeri kita ? jawabanya karena banyak yang sehat akalnya tapi sakit qalbunya.
Mengapa banyak pengangguran di negeri kita ini ? jawabnya
karena kita lupa menyehatkan akal kita, sehingga kita hanya berpasrah ria tanpa mampu membuat solusi terbaik tuk keluar dari permasalahan ini.