Anda di halaman 1dari 2

Mana sebenarnya yang paling pokok dalam tubuh kita ini

akal atau qolbu ? sering kita dihadapi oleh polemik yang


begitu sulit tuk di jawab, sebenarnya mana yang terlebih
dahulu harus di perbaiki akal atau qalbu ? memang sangat
sulit bagi kita tuk menjawabnya, karena keduanya memegang
peranan yang sangat penting bagi perkembangan ruhaniah
seseorang. Namun alangkah bijaknya apabila kita bisa
mengimbangi keduanya. Kita tidak akan mampu menyelesaikan
atau menjawab permasalahan ini, jika kita tidak tahu arti
atau makna dari keduanya.

Yang harus di ingat yaitu konsep Dzikir dan Fikir. Apa


yang menyebabkan Nabi Muhammad SAW sukses dalam
mengembangkan nilai-nilai ke Islaman di zaman ke
jahiliyahan, jawabannya karena Nabi Muhammad SAW dapat
menerapkan konsep dzikir dan fikir ini secara lugas dan
tepat. Sebagai contoh ada seorang yang memiliki perilaku
yang baik namun dia bodoh, ini mencerminkan dia hanya
menyehatkan qolbunya saja tapi akalnya tidak disehatkan,
maka dia akan menemui kesulitan dalam merangkum atau
mengambil makna dari setiap kejadian-kejadia yang terjadi
di muka bumi ini, berarti dia belum tepat di golongkan
khalifah di muka bumi.

Karena orang yang qolbunya sehat tapi akalnya sakit, dia


kurang memiliki kreativitas dan inofatif dalam
mengejawantahkan firman-firman Allah yang tersurat di muka
bumi. Ada juga ornag yang memiliki akal yang sehat, dia
cerdas dan terampil namun qalbunya sakit, tetap orang
seperti ini tidak dapat dijadikan khalifah, karena dia
akan jadi perusak dan penghancur firman-firman Allah di
muka bumi.

Jadi untuk mencari seorang khalifah sejati, yang


dibutuhkan adalah seseorang yang memiliki kesehatan antara
qalbu dan akalnya. Mari kita cari tahu penyakit-penyakit
qalbu dan akal agar kita terbebas dari penyakit-penyakit
tersebut.

Penyakit Qalbu :

Syirik

Sombong atau Takabur

Tidak memiliki rasa syukur

Riya

Ujub

Serakah atau Tamak

Mengumbar nafsu baik nafsu syahwat atau nafsu amarah

Penyakit Akal :

Malas belajar
Bodoh

Hanya bisa mengekor tanpa tahu maknanya

Menggantungkan harapan tanpa ada usaha

Lebih mengharapakan angan-angan daripada kenyataan

Tidak pernah mengaharapkan perubahan

Bersifat masa bodo dengan setiap kejadian

Marilah kita utuk mencoba menyehatkan qalbu dan akal kita


masing-masing, karena dakwah yang sukses yaitu dakwah yang
dimulai dari kita sendiri, lalu ke keluarga kita dan
seterusnya. Jadi kalo kita cermati secara seksama, yang
menjadi kebokbrokan negeri kita saat ini adalah kita hanya
menyehatkan salah satu dari keduanya tadi, yaitu qalbu dan
akal. Kenapa banyak KKN di negeri kita ? jawabanya karena
banyak yang sehat akalnya tapi sakit qalbunya.

Mengapa banyak pengangguran di negeri kita ini ? jawabnya


karena kita lupa menyehatkan akal kita, sehingga kita
hanya berpasrah ria tanpa mampu membuat solusi terbaik tuk
keluar dari permasalahan ini.

Anda mungkin juga menyukai