Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjungjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan diatas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
INDRIANUS
LEMBAR BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)
1.
A. Berikan penjelasan dan analisis saudara mengenai jenis perjanjian yang dilakukan oleh
Herlambang dan Sudiro ?
Jawaban :
Menurut analisis saya adalah Perjanjian waralaba merupakan perjanjian tertulis antara
para pihak, yang berupa perjanjian baku yang pada umumnya ditentukan secara sepihak oleh
pemberi waralaba sehingga cenderung memberikan posisi tawar yang lebih baik bagi pemberi
waralaba daripada penerima waralaba.
B. Jelaskan menurut analisis saudara mengenai hak dan kewajiban antara Herlambang dan
Sudiro ?
Jawaban :
Menurut analisis saya Hak dari franchisee adalah menerima
lisensi,sedang kewajibannya adalah membayar royalty kepada franchisor dan menjaga
kualitas barang dan jasa yang di-franchise.
C. Jelaskan menurut analisis saudara apakah Sudiro dapat mengajukan kepailitan terhadap
Herlambang bila tidak mengembalikan uang jaminan pada saat jatuh tempo dan dapat
ditagih?
Jawaban :
Menurut pendapat saya tidak serta merta dapat di pailitkan, karna ini case bukan
antara debitor dan kreditor, ini tentang sebuah kerja sama franchise, sebagai penerima
waralaba, disimpulkan bahwa akibat hukum dalam hal terjadi wanprestasi, yaitu apabila
pihak penerima waralaba/franchisee tidak membayar royalty fee yang menjadi hak pihak
pemberi waralaba/franchisor, maka diwajibkan membayar royalty fee yang belum dibayarkan
kepada pihak pemberi waralaba/franchisor, selambat-lambatnya satu bulan setelah pemutusan
perjanjian waralaba, tidak menjalankan standart operating procedure (SOP) yang telah
ditetapkan oleh pihak pemberi waralaba / franchisor kepada pihak penerima waralaba/
franchisee dan Pihak penerima waralaba/franchisee membangun, menjalankan atau meniru
usaha yang sejenis, memiliki kemiripan atau yang dapat menciptakan kompetisi dengan usaha
waralaba yang diberikan dan dimiliki oleh pihak pemberi waralaba/franchisor, maka pihak
pemberi waralaba/franchisor akan memutuskan perjanjian waralaba yang telah disepakati dan
seluruh kerugian investasi pihak penerima waralaba/franchisee adalah menjadi risiko pihak
penerima waralaba/franchisee secara penuh.
2.
A. Berikan penjelasan berdasarkan analisis saudara dan pertanggung-jawaban direktur sebuah
CV di dalam suatu perjanjian ?
Jawaban :
Dalam hal sekutu pasif melakukan tindakan pengurusan atau bekerja dalam
perusahaan (CV) baik dengan atau tanpa pemberian kuasa, maka berlaku Pasal 21
KUHD bahwa sekutu tersebut bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk seluruhnya
terhadap semua utang dan perikatan perseroan itu. Jadi, apabila CV tersebut mengalami
kerugian atau bangkrut, pertanggungjawaban tidak terbatas mengenai Anda dan juga direktur
yang seharusnya menjalankan pengurusan (sekutu aktif) secara tanggung renteng. Hal ini
karena nama para direktur CV tersebut tercantum sebagai sekutu pengurus dalam Anggaran
Dasar. Selain itu, Anda juga ikut bertanggung jawab karena terhadap Anda berlaku Pasal 21
KUHD karena pengurusan yang Anda lakukan.
C. Jelaskan menurut analisis saudara langkah apa yang harus dilakukan bu Dewi untuk
menggabungkan perusahaannya dengan perusahaan lain agar modalnya tambah besar ?
Jawaban :
Menurut Buku Merger, Konsolidasi, Akuisisi, & Pemisahaan Perusahaan Cara
Cerdas Mengembangkan & Memajukan Perusahaaan karangan Iswi Hariyani., dijelaskan
bahwa akuisisi dapat dilakukan atas saham atau aset milik perusahaan target. Selain itu,
menurut Iswi Hariyani, akuisisi dapat dilakukan oleh PT kepada CV. Walaupun tidak lazim
dilakukan, namun menurut Buku Hukum Perusahaan Indonesia karangan Abdulkadir
Muhammad, modal persekutuan komanditer dapat dibagi atas saham-saham. Persekutuan
semacam ini tidak diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (“KUHD”), tetapi
tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan. Pembentukan modal dengan menerbitkan
saham dibolehkan (lihat Pasal 1337 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPer”).
Dalam kasus tersebut, apabila CV yang hendak diakuisisi merupakan CV yang menerbitkan
sahamnya, maka suatu PT dapat juga membeli saham tersebut. menurut hemat saya,
pembelian saham CV ini tidak akan menyebabkan beralihnya pengendalian atas CV tersebut.
Karena modal dari CV sebagaimana diatur Pasal 1618 KUHPer adalah berdasarkan pada
“pemasukan/inbreng” dari para sekutunya. Sebagaimana dijelaskan Rudhi Prasetya dalam
buku “Maatschap Firma dan Persekutuan Komanditer” (hal. 13), wujud
dari inbreng tersebut tidak mutlak harus dalam bentuk uang, namun dapat pula dalam bentuk
barang atau kerajinan. Maka pembelian saham dalam CV tidak akan secara otomatis
mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap CV. Hal ini berbeda dengan pengaturan
mengenai modal dari suatu PT, dalam PT modal seluruhnya terbagi atas saham, sehingga
pengambilalihan saham yang melebihi 50 persen akan secara otomatis akan mengakibatkan
beralihnya pengendalian terhadap PT (lihat Pasal 125 ayat (3) juncto Pasal 1 angka 1 UUPT).
3.
A. Berikan analisis saudara apakah Kekeyi dianggap melakukan pelanggaran hak cipta?
Jawaban :
Kekeyi dapat dikatakan melanggar Hak Cipta berdasarkan Pasal 44 ayat (1) Undang-
Undang No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Pasal 44 ayat (1) UU Hak Cipta berbunyi :
“Penggunaan, pengambilan, Penggandaan, dan/atau pengubahan suatu Ciptaan dan/atau
produk Hak Terkait secara seluruh atau sebagian yang substansial tidak dianggap sebagai
pelanggaran Hak Cipta jika sumbernya disebutkan atau dicantumkan secara lengkap untuk
keperluan:
1. pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik
atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari
Pencipta atau Pemegang Hak Cipta;
2. keamanan serta penyelenggaraan pemerintahan, legislatif, dan peradilan;
3. ceramah yang hanya untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan; atau
4. pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak
merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta.”
Dari pasal tersebut, menurut Marcell, lagu Keke Bukan Boneka terdengar menggunakan unsur
substansial dari lagu Aku Bukan Boneka yang dinyanyikan oleh Rinni.
C. Berikan analisis saudara mengenai penyelesaian kasus lagu “Keke Bukan Boneka” yang
diciptakan oleh Kekeyi ?
Jawaban :
Menanggapi video Kekeyi yang kembali diunggah oleh YouTube setelah di take
down dalam beberapa hari kemarin, menurut Marcell bisa diasumsikan sudah ada
kesepakatan antara kedua belah pihak, yaitu melalui proses mediasi sebagaimana terdapat
dalam Pasal 18 ayat 2c Peraturan Bersama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemenkominfo) dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) No. 14 tahun
2015 dan No. 26 tahun 2015 tentang Pelaksanaan Penutupan Konten dan atau Hak Akses
Pengguna Pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait dalam Sistem Elektronik.
Dalam peraturan tersebut, salah satunya disebutkan bahwa pihak yang merasa dirugikan
sebagai Pelapor dapat mengajukan keberatan kepada Kemenkumham untuk kemudian
olehnya dilakukan verifikasi dan jika terbukti adanya pelanggaran Hak Cipta, hasil ini
kemudian menjadi rekomendasi Kemenkumham kepada Kemenkominfo untuk
melakukan take down terhadap konten yang mengandung pelanggaran Hak Cipta tersebut.
Ketika kemudian mediasi dilakukan sehingga tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak,
maka dapat diajukan pencabutan permohonan take down tersebut dan video dapat kembali
diunggah. Dari kasus ini, saya berharap agar pemahaman mengenai HKI perlu terus
disosialisasikan kepada masyarakat awam, khususnya musisi agar lebih memahami ‘aturan
main’ dan mengurangi resiko terjadinya pelanggaran Hak Cipta terutama masalah
penggunaan karya orang lain tanpa ijin.
4.
A. Berikan analisis saudara mengenai tanggung jawab pengangkut laut atas rusaknya barang
kiriman ?
Jawaban :