Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS DISMENORE

MINGGU 1

STASE KDP
Pembimbing : Ns. Moch. Abdurrouf, M.Kep

Disusun Oleh :
Nama : Nita Arfiana
NIM : 20902000046
Kelompok :2

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2021
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM

1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
1) Nama : Nn.A
2) Umur : 16 Tahun
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SMA
6) Pekerjaan : Pelajar
7) Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
8) Alamat : Pulodarat Rt 08/Rw 01, Kecamatan Pecangaan,
Kabupaten Jepara

2. Status Kesehatan saat ini


Klien mengeluh nyeri, pusing, lemas, mual bahkan sampai pingsan.
Keluhan tersebut dirasakan saat haid hari pertama dan hari kedua, rasa
nyeri menyebar membuat badan terasa sakit dan tidak bisa beraktivitas
seperti biasa.
3. Riwayat kesehatan lalu
a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dengan penyakit sekarang) :
klien mengatakan pernah mengalami sakit tifus
b. Kecelakaan : klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
c. Pernah dirawat : 3 tahun yang lalu klien pernah dirawat di Rumah sakit
karna tifus.
d. Alergi (obat atau lainnya) : Klien mengatakan tidak ada alergi obat.
e.Imunisasi : Klien sudah pernah imunisasi
4. Riwayat Kesehatan keluarga
1. Susunan kesehatan keluarga (genogram: 3 generasi)
Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Tinggal serumah

: Meninggal

2. Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga (Dx. Medis yang


berhubungan dengan penyakit pasien) : Klien mengatakan bahwa ibunya
pernah menderita ambeien
3. Penyakit yang sedang diderita keluarga (Dx. Medis yang berhubungan
dengan penyakit pasien) : Klien mengtakan bahwa anggota keluarganya
sehat
4. Riwayat kesehatan lingkungan
a. Kebersihan rumah dan lingkungan : kondisi kamar klien tampak lembab
karena jendela yang berada selain di kamar tidak dapat dibuka. Rumah
beralaskan keramik dengan tembok yang sudah disemen dan dicat. Rumah
klien beratapan genting, sudah menggunakan listrik. Rumah berada di
lingkungan yang sangat padat. Jarak antar rumah sangat berdekatan
sehingga sedikit mendapatkan sinar matahari langsung.
b. Kemungkinan terjadinya bahaya: kuragnya ventilasi dan udara yang lembab
didalam rumah akan membuat penyakit karena kurangnya kebersihan.
II POLA KESEHATAN FUNGSIONAL (DATA FOKUS)

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Menjelaskan tentang pola yang dipahami pasien tentang kesehatan & bagaimana
kesehatannya dikelola

a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri :


Klien mengatakan kurang paham tentang penyakit yang sedang dialami.
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya :
Klien mengatakan tidak tau tentang penyakit yang diderita dan kurang tau
cara perawatannya.
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan (gizi
/makanan yang kuat pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan
diri, imunisasi, dll ) :
Upaya yang klien lakukan adalah memperbanyak minum air putih atau
minum air kelapa muda.
d. Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan (apa yang dilakukan pasien
bila sakit, kemana pasien biasa berobat bila sakit) :
Klien mengatakan bila sakit ia langsung berobat ke dokter.
e. Kebiasaan hidup (konsumsi obat-obatan/ jamu, konsumsi alkohol, konsumsi
rokok, konsumsi kopi, kebiasaan berolahraga):
Klien mengatakan bahwa kebiasaan nya tidak pernah olahraga, biasa minum
kopi.
f. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan (penghasilan,
asuransi/ jaminan kesehatan, keadaan lingkungan tempat tinggal) :
Klien mempunyai jaminan kesehatan yaitu BPJS
2. Pola eliminasi
a. Eliminasi feses
1) Pola BAB (frekwensi, waktu, warna, konsistensi, penggunaan
pencahar/enema, adanya keluhan diare/konstipasi):
o Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB lancar sebelum sakit
o Sesudah sakit : Klien mengatakan BAB kurang lancar pada saat
sakit
2) Adakah perubahan dalam kebiasaan BAB (terpasang
kolostomi/ileostomy):
o Tidak ada perubahan dalam kebiasaan BAB
b. Pola BAK (frekwensi, waktu, warna, jumlah)
o Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pola
BAK
o Sesudah sakit : Klien mengatakan BAK 2X sehari
3. Pola aktifitas dan latihan
a. Kegiatan dalam pekerjaan : klien belum bekerja
b. Olahraga yang dilakukan (jenis dan frekwensi): klien mengatakan jarang
berolahraga
c. Kesulitan /keluhan dalam aktifitas
1) Pergerakan tubuh :
Klien mengatakan saat haid tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari
dikarenakan nyeri haid yang muncul.
2) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian, bersolek, makan, dll):
Klien mengatakan melakukan perawatan diri
3) Berhajat (BAK/BAB)
Sebelum sakit BAK lancar kurang lebih 5-6 kali sehari.
Selama sakit klien BAK 4-5 kali dalam sehari dan berwarna kuning
keruh .
4) Keluhan sesak nafas setelah melakukan aktifitas
Klien bernafas menggunkan hidung, pernafasan teratur
5) Mudah merasa kelelahan
Klien mengatakan saat haid mudah lelah
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Kebiasaan tidur (Waktu tidur, lama tidur dalam sehari):
- Sebelum sakit : klien biasanya dalam sehari tidur 6jam
- Selama sakit : Klien mengatakan tidak ada perubahan dengan
Pola tidurnya
b. Kesulitan tidur (mudah terbangun, sulit memulai tidur, insomnia, dll)
:
Klien mengatakan malam hari tidak bisa tidur, kalau siang tidur walaupun
sebentar.
5. Pola Nutrisi-Metabolik
Pola makan, pola minum, Diet khusus, nafsu makan, mual, muntah, stomatitis,
BB naik turun 6 bulan terakhir, kesulitan menelan :

o Pola makan :
o Sebelum sakit : klien makan 3x sehari, 1 porsi habis. Makanan
yang dikonsumsi klien berupa sayut dan kemudian klien minum
6-5 gelas perhari berupa air perhari
o Selama sakit : klien mengatakan selama sakit nafsu makan klien
berkurang, klien makan 2x shari dengan porsi setengah.
o Pola minum : Klien mengatakan jarang minum air putih dan lebih senang
minum yang manis-manis.
o Diet khusus : klien tidak memiliki diet khusus
o Mual : Klien mengatakan sering mual jika nyeri haid begitu berat
o Muntah : Klien mengatakan bahkan sampai muntah jika nyeri haid
begitu berat

6. Pola Kognitif-Perseptual sensori


a. Keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi (penglihatan,
pendengaran) :
- Klien tidak ada keluhan dengan penglihatan maupun pendengaran
b. Kemampuan kognitif (kemampuan mengingat, bicara dan memahami pesan
yang diterima, pengambilan keputusan yang bersifat sementara):
- Klien tidak ada masalah dalam kemampuan kognitif
c. Kesulitan yang dialami (sering pusing, menurunnya sensitifitas terhadap
nyeri dan panas/dingin):
- Klien mengatakan sering pusing dan nyeri saat haid
d. Persepsi terhadap nyeri dengan menggunakan pendekatan P, Q, R, S,T
P = dismenore
Q = seperti diremas dan ditekan
R = perut bawah sampai pinggang
S=8
T = nyeri muncul ketika haid hari pertama dan kedua
7. Pola persepsi diri dan konsep diri

a. Persepsi diri (hal yang dipikirkan saat ini, harapan setelah menjalani
perawatan, perubahan yang dirasa setelah sakit):
- Klien mengatakan ingin sembuh dan ingin tidak merasa nyeri saat haid.
b. Status emosi: bagaimana perasaan pasien saat ini, apakah perilaku non
verbal sesuai dengan perilaku verbalnya :
- Klien nampak gelisah, mengeluh tidak nyaman
c. Konsep diri:
1) Citra diri/body image: bagaimana persepsi pasien terhadap
tubuhnya, adakah pengaruh penyakit yang dialami terhadap persepsi
pasien tersebut :
- Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya dan bersyukur
2) Identitas: bagaimana status dan posisi pasien sebelum dirawat,
bagaimana kepuasan pasien terhadap status dan posisinya, bagaimana
kepuasan pasien sebagai laki-laki dan perempuan :
- Klien mengatakan posisi dirinya sebagai anak, dan berharap bisa
membahagiakan orangtuanya
3) Peran: tugas/peran apa yang diemban pasien dalam
keluarga/kelompok/masyarakat/, bagaimana kemampuan pasien dalam
melaksanakan peran tersebut, apakah selama dirawat pasien mengalami
perubahan dalam peran :
- Klien berperan sebagai anak, klien mengatakan saat merasa nyeri dia
tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, seperti; menyapu, mencuci
pakaian.
4) Ideal diri: bagaimana harapan pasien terhadap tubuh/posisi/perannya,
bagaimana harapan pasien terhadap lingkungan, bagaimana harapan
pasien terhadap dirinya :
- Klien mengatakan harapannya yaitu ingin sehat dan tidak merasakan
nyeri saat haid
5) Harga diri: bagaimana penilaian/penghargaan orang lain terhadap
dirinya, apakah pasien merasa rendah diri dengan keadaanya :
- Klien mengatakan percaya diri

8. Pola Mekanisme Koping


Menjelaskan tentang pola koping, toleransi terhadap stress dan support sistem

a. Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan (sendiri atau dibantu):


- Klien dapat mengambil keputusan sendiri
b. Yang dilakukan jika menghadapi masalah (misal: memecahkan masalah,
mencari pertolongan/beerbicara dengan orang lain, makan, tidur, minum
obat-obatan, marah, diam dll) :
- Klien mengatakan jika ada msalah dia sering bercerita kepada keluarga.
c. Bagaimana upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang
- Klien hanya bisa berdoa dan berusaha dalam kesembuhannya
d. Menurut pasien apa yang dapat dilakukan perawat agar pasien merasa
nyaman
- Klien mengatakan nyaman jika perawat bisa care dan membantu
kesembuhan dalam penyakitnya
9. Pola Seksual-Reproduksi
a. Bagaimana pemahaman pasien tentang fungsi seksual.
- Klien mengatakan paham tentang fungsi seksual
b. Adakah gangguan hubungan seksual disebabkan oleh berbagai kondisi
(fertilitas, libido, ereksi, menstruasi, kehamilan, pemakian alat kontrasepsi)
- Klien mengatakan nyeri saat haid
c. Adakah permasalahan selama melakukan aktifitas seksual (ejakulasi dini,
impotent, nyeri selama berhubungan, perdarahan dll) terutama terkait dengan
penyakit yang diderita
- Klien belum menikah
d. Pengkajian pada perempuan terutama pada pasien dengan masalah tumor
atau keganasan system reproduksi
1) Riwayat menstruasi (keteraturan, keluhan selama menstruasi) :
- Keluhan saat menstruasi, klien mengatakan nyeri dibagian perut
bagian bawah sampai ke pinggang, pusing, dan lemas
2) Riwayat kehamilan (jumlah kehamilan, jumlah kelahiran, jumlah
anak): -
3) Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear : -

10. Pola Peran-Berhubungan dengan orang lain


Mengkaji bagaimana hubungan pasien dengan orang lain (keluarga, tenaga
kesehatan, pasien lain), apakah keadaan penyakitnya mempengaruhi hubungan
tersebut.

a. Kemampuan pasien dalam berkomunikasi (relevan, jelas, mampu


mengekspresikan, mampu mengerti orang lain) :
- Klien dapat berkomunikasi dengan baik
b. Siapa orang yang terdekat dan lebih berpengaruh pada pasien :
- Klien mengatakan orang yang paling dekat yaitu ibu
c. Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah :
- Klien mengtakan meminta bantuan pada orang tuanya
d. Adakah kesulitan dalam keluarga (hubungan dengan orang tua,
hubungan dengan saudara, hubungan perkawinan) :
- Klien mengatakan mempunyai hubungan baik pada keluarganya
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
a. Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan :
- Klien mengatakan shalat 5 waktu dalam satu hari
b. Masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama dirawat :
- Klien mengatakan lemas saat sakit
c. Adakah keyakinan atau kebudayaan yang dianut pasien yang
bertentangan dengan kesehatan :
- Klien mengatakan tidak ada
d. Adakah pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang
dijalani :
- Klien mengatakan tidak ada

III. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

1. Kesadaran : Compos mentis (normal) , sadar sepenuhnya, dapat menjawab


semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
2. Penampilan : Klien nampak lemah, gelisah
3. Vital sign :
a. Suhu Tubuh : 37c
b. Tekanan Darah : 100/80mmHg
c. Respirasi (jumlah, irama, kekuatan) : 18x/menit
d. Nadi (jumlah, irama, kekuatan) : 80x/menit
4. Kepala : Simetris, rambut berwarna hitam dan tidak ada ketombe
5. Mata : konjungtiva tidak terlihat anemis dan penglihatan tajam
6. Hidung : simetris, keadaan bersih; tidak ada kelainan yang ditemukan
7. Telinga : simetris, keadaan bersih, fungsi pendengaran baik
8. Mulut dan Tenggorokan : mukosa mulut lembab, keadaan bersih, tidak
ditemukan kelainan
9. Dada : pergerakan dada simetris
10. Abdomen  : pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan pembesaran hepar,
perut kembung.
11. Genetalia : Tidak ada masalah pada area genetalia

B. ANALISA DATA
Tgl /
Data Fokus Problem Etiologi TTD
jam
20 DS: Nyeri akut Agen
April P: pencedera
2021 - Klien mengatakan nyeri fisik
saat haid hari pertama dan
kedua
- Klien mengatakan saat
nyeri timbul klien
memperbanyak minum air
putih dan air kelapa
- Klien mengatakan nyeri
sangat menggangu tidur.
Q = Klien mengatakan rasa
nyeri berat; seperti
diremas,ditekan dan
ditusuk
R = Klien mengatakan nyeri
dibagian perut bawah
sampai pinggang, dan
perut klien merasa bengah
seperti mau muntah
S = Klien memilih derajat
skala nyeri wong baker
faces dengan skala 8 yaitu
sangat nyeri dan
menggangu
T = klien mengatakan nyeri
muncul terus-menerus
saat haid hari pertama dan
kedua

DO:
- Klien nampak gelisah
- Klien tampak meringis

20 DS: Gangguan Gejala


April -Klien mengatakan, setiap haid rasa nyaman penyakit
2021 nyeri perutnya bersekala 8 dan
berlangsung di hari pertama
dan kedua saat haid.
-Klien mengatakan tidak bisa
melakukan aktivitas sehari-hari
-Klien mengeluh tidak nyaman,
mengeluh mual dan lelah
DO:
- Klien nampak gelisah
- TD : 180/80 mmHg
- RR : 18x/menit
- Nadi 80x/menit
20 DS: Intoleransi Nyeri
April - Klien mengatakan lemah aktivitas
2021 - Klien tidak bisa melakukan
aktivitas sehari-hari
DO:
- TD : 180/80 mmHg
- RR : 18x/menit
- Nadi 80x/menit

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan penyakit

D. PLANNING / INTERVENSI

Tgl / jam SDKI SLKI SIKI TTD


20 April D.0077 Nyeri Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama :
2021 akut asuhan keperawatan selama I.08238 manajemen nyeri
berhubungan 1x24 jam, masalah pasien Observasi :
dengan agen dapat teratasi - Identifikasi lokasi,
cedera fisik Dengan kriteria luaran karakteristik, durasi,
sebagai berikut : frekuensi, kualitas,
Luaran utama : intensitas nyeri
A. 08066 Tingkat nyeri - Identifikasi skala nyeri
- Kemampuan - Identifikasi respon
menuntaskan aktivitas nyeri non verbal
meningkat (5)
- Identifikasi faktor yang
- Keluhan nyeri menurun memeperberat dan
(5) memperingan nyeri
- Meringis menurun (5) Terapeutik:
- Gelisah menurun (5) - Berikan teknik
- Mual menurun (5) nonfarmakologis
Luaran Tambahan : untuk mengurangi
L.08063 Kontrol nyeri nyeri (kompres air
- melaporkan nyeri hangat )
terkontrol meningkat (5) - Kontrol lingkungan
- kemampuan mengenali yang memperberat
onset nyeri meningkat rasa nyeri
(5) Edukasi :
- kemampuan mengenali - Jelaskan penyebab,
penyebab nyeri periode, dan pemicu
meningkat (5) nyeri
- kemampuan - Jelaskan strategi
menggunakan teknik meredakan nyeri
non-farmakologis - Anjurkan memonitor
meningkat (5) nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri
Intervensi pendukung :
I.08235 kompres panas
Observasi :
- Identifikasi
kontraindikasi panas
- Identifikasi kondisi
kulit yang akan
dilakukan kompres
panas
- Periksa suhu alat
kompres
- Monitor iritasi kulit
atau kerusakan
jaringan selama 5
menit pertama
Terapeutik :
- Pilih metode kompres
yang nyaman dan
mudah didapat
- Pilih lokasi kompres
- Balut alat kompres
panas dengan kain
pelindung, jika perlu
- Lakukan kompres
panas pada daerah
cidera
Edukasi :
- jelaskan prosedur
kompres panas
- anjurkan tidak
menyesuaikan
pengaturan suhu secara
mandiri tanpa
pemberitahuan
sebelumnya
-- ajarkan cara
menghindari kerusakan
jaringan akibat panas
20 April D.0055 Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama :
2021 Intoleransi asuhan keperawatan selama I.05178 Manajemen
aktivitas 1x24 jam, masalah pasien energi
berhubungan dapat teratasi Observasi :
dengan nyeri Dengan kriteria luaran - identifikasi
sebagai berikut : gangguan fungsi
Luaran utama : tubuh yang
L.05047 Toleransi mengakibatkan
aktivitas kelelahan
- frekuensi nadi - monitor kelelahan
meningkat (5) fisik dan
- kemudahan melakukan emosional
aktivitas sehari-hari - monitor pola dan
meningkat (5) jam tidur
- keluhan lelah menurun - monitor lokasi
(5) dan
- perasaan lemah ketidaknyamanan
menurun (5) selama melakukan
aktivitas

Terapeutik :
- sediakan
lingkungan
nyaman dan redah
stimulus
- lakukan latihan
rentang gerak
pasif atau aktif
- berikan latihan
distraksi yang
menyenangkan
Edukasi :
- anjurkan tirah
baring
- anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
- ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
20 April D.0074 Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama :
2021 Gangguan rasa asuhan keperawatan selama I.09326 Terapi relaksasi
nyaman 1x24 jam, masalah pasien Observasi :
berhubungan dapat teratasi - identifikasi
dengan penyakit Dengan kriteria luaran penurunan tingkat
sebagai berikut : energi,
Luaran utama : ketidakmampuan
L.08064 Status berkonsentrasi,
kenyamanan atau gejala lain yg
- keluhan tidak nyaman menggangu
menurun (5) kemampuan
- dukungan sosial dari kognitif
kelurga meningkat (5) - identifikasi teknik
- gelisah menurun (5) relaksasi yang
- mual menurun (5) pernah efektik
- lelah menurun (5) digunakan
- rileks meningkat (5) - identifikasi
kesediaan,
kemampuan,
pengguanaan
teknik
sebelumnya
- periksa
ketegangan otot,
frekuensi nadi,
tekanan darah,
dan suhu sebelum
dan sesudah
latihan
- monitor respon
terhadap terapi
relaksasi

Terapeutik :
- ciptakan
lingkungan tenang
dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan
suhu ruang yg
nyaman
- berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan
prosedure teknik
relaksasi
-gunakan pakaian
longgar
- gunakan nada
suara lembut
dengan irama
lambat dan
berirama
- gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau
tindakan medis
lain.
Edukasi :
- jelaskan tujuan,
manfaat batasan,
dan jenis relaksasi
yg tersedia
- jelaskan secra
rinci intervensi
relaksasi yg
dipilih
- anjurkan
mengambil posisi
nyaman
- anjurkan sering
mengulangi atau
melatih teknik
yang dipilih

E. IMPLEMENTASI (dilakukan per diagnosa yang muncul/3 hari perawatan)

Tgl / Diagnosa Implementasi Respon TTD


jam keperawatan
20 april Nyeri akut Mengkaji skala DS :
2021 berhubungan dengan nyeri - Klien
agen cedera fisik mengatakan
nyeri di
abdomen
DO :
P :dismenore
Q : seperti diremas dan
ditekan
R : perut bawah sampai
pinggang
S :8
T : nyeri muncul ketika
haid hari
pertama dan
kedua

Mengajarkan DS :
teknik - Klien
nonfarmakologis mengatakan
untuk mengurangi paham dengan
nyeri (kompres air cara untuk
hangat ) mengurangi
nyeri
DO :
- Klien antusias
saat diajarkan
teknik
mengurangi
nyeri
21 April Intoleransi aktivitas Memonitor DS :
2021 berhubungan dengan kelelahan fisik dan - klien
nyeri emosional mengatakan
tidak bisa
beraktivitas
seperti biasa
DO :
- klien nampak
lelah dan
berbaring di
kasur
22 April Gangguan rasa Melakukan dan Ds :
2021 nyaman berhubungan mengajarkan - Klien
dengan penyakit Terapi relaksasi mengatakan akan
melakukan terapi
ini secara
mandiri
- Klien
mengatakan rasa
nyeri sedikit
membantu
DO :
- Klien nampak
tenang
F. EVALUASI (dilakukan setiap hari, per shift, per diagnosa keperawatan yang
muncul)

Tgl / jam Diagnosa Kep Catatan TTD


Perkembangan
20 April 2021 Nyeri akut S:
berhubungan dengan - Klien
agen cedera fisik mengatakan
nyeri di perut
bagian bawah
O:
- Klien terlihat
lemas, gelisah
A:
- masalah belum
teratasi
P:
- lanjutkan
intervensi
Berikan
penyuluhan
21 April 2021 Intoleransi aktivitas S :
berhubungan dengan - Klien
nyeri mengatakan
sudah tau cara
mengatasi
apabila sakit
perut bagian
bawah saad
haid
- Klien sudah
bisa
beraktivitas
sedikit demi
sedikit
O:
- Keadaan umum
Klien membaik
- TD : 110/80
mmHg
- N : 88x/Menit
- S : 36c
- RR : 20x/menit
A:
- Masalah
teratasi
sebagian
P:
- lanjutkan
intervensi
22 April 2021 Gangguan rasa nyaman S:
berhubungan dengan - klien
penyakit mengatakan
sudah
menerapkan
teknik relaksasi
dan kompres
hangat
O:
- keadaan umum
membaik
- TD :
110/80mmHg
- RR : 18x/menit
- N : 90x/menit
- S : 36c
A:
- masalah teratasi
P:
- pertahankan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai