Disusun oleh:
Sintia Mustopa
NIM: 032016050
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Penulisan
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dari suatu penelitian. Berdasarkan
rumusan masalah yang ada, maka tujuan penulisan dalam ini sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam jantung
sehat terhadap tekanan darah dan denyut nadi pada penderita hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu:
a. untuk mengetahui tekanan darah dan denyut nadi pada penderita hipertensi
sebelum diberikan senam jantung sehat;
b. untuk mengetahui tekanan darah dan denyut nadi pada penderita hipertensi
sesudah diberikan senam jantung sehat.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoretis
Manfaat penelitian ini bisa menjadi bahan kajian dan tambahan pada ilmu
pengetahuan dibidang kesehatan dan menjadi sumber ilmu atau referensi pada
bidang keperawatan secara umum mengenai senam jantung sehat untuk
penderita hipertensi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penderita Hipertensi
Dapat diaplikasikan sebagai salah satu terapi non farmakologi bagi
penderita hipertensi untuk menururnkan tekanan darah sistolik dan
diastolik serta menstabilkan denyut nadi dalam keadaan normal.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran
tentang pengaruh senam jantung sehat terhadap tekanan darah dan denyut
nadi penderita hipertensi serta dijadikan bahan rujukan dan data dasar
untuk penelitian selanjutnya.
E. Sistematika Pembahasan
Dalam penyusunan proposal penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Senam
Jantung Sehat Terhadap Tekanan Darah dan Denyut Nadi Pada Penderita
Hipertensi” peneliti membaginya dalam III BAB yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas tentang teori-teori mengenai konsep tekanan darah,
denyut nadi, hipertensi senam jantung sehat, kerangka teori, hasil penelitian yang
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini. Pada bab ini juga
membahas hipotesis dari penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang jenis dan metode penelitian untuk mencari
jawaban terhadap tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh senam jantung
sehat terhadap tekanan darah dan denyut nadi pada penderita hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teoretis
1. Konsep Tekanan Darah
a. Definisi Tekanan Darah
Menurut Wade (2016) tekanan darah merupakan jumlah tekanan
dalam aliran darah saat melewati arteri, tekanan maksimal arteri disebut
tekanan sistolik, sedangkan tekanan minimal terjadi pada saat jantung
berelaksasi atau yang disebut tekanan diastolik.
Tekanan darah yaitu gaya yang timbul dari dinding pembuluh darah
dan bergantung terhadap volume darah yang berada di pembuluh darah
(Sherwood, 2012).
Menurut Martuti (2009) tekanan darah terbagi menjadi dua yaitu
tekanan darah sistolik yaitu tekanan yang muncul akibat pengerutan
dibilik jantung yang akan memompakan darah dengan tekanan yang besar,
dan diastolik yang terjadi saat jantung bertistirahat.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tekanan darah mengacu
pada pendapat Wade (2016) yaitu tekanan darah merupakan jumlah
tekanan dalam aliran darah saat melewati arteri, tekanan maksimal arteri
disebut tekanan sistolik, sedangkan tekanan minimal terjadi pada saat
jantung berelaksasi atau yang disebut tekanan diastolik.
b. Mekanisme Pengaturan Tekanan Darah
Kontraksi jantung mengakibatkan gaya tekan terhadap darah yang
kemudian disebut tekanan darah. Tekanan darah diartikan sebagai
kekuatan yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding
pembuluh dan hampir selalu dinyatakan dalam millimeter air raksa
(mmHg). Jantung diinervasi oleh sistem saraf parasimpatis (vagus) dan
simpatis (cardioaccelator). Sistem saraf parasimpatis melepaskan
asetilkolin (ACh), kemudian berkaitan dengan reseptor muskarinik di SA
node, AV node, dan jaringan konduksi. Stimulasi dari sistem parasimpatis
menyebabkan penurunan denyut jantung dan kecepatan hantaran darah ke
jaringan. Ventrikel hanya sedikit diinervasi parasimpatis dan stimulasi
parasimpatis hanya memiliki efek langsung yang sedikit terhadap
kontraktilitas jantung. Beberapa serabut parasimpatis berakhir pada
serabut simpatis dan menghabisi pengeluara noreepinerpin (NE).
Stimulasi sistem simpatis menyebabkan peningkatan denyut jantung,
kecepatan hantaran darah ke jaringan, dan kontraktilitas jantung
(Syamsudin, 2011).
c. Pengukuran Tekanan Darah
Menurut Bickley (2017) Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah
perhatikan terlebih dahulu langkah-langkah untuk memastikan keakuratan
pencatatan tekanan darah sebagai berikut.
1) Minta pasien untuk tidak merokok dan minum-minuman berkafein
selama 30 menit sebelum akan dilakukan pengukuran tekanan darah
dan beristirahat terlebih dahulu minimal selama 5 menit.
2) Pastikan ruangan pemeriksaan tenang, nyaman dan hangat.
3) Pastikan lengan yang akan dilakukan pengukuran terbebas dari bekuan
darah ataupun luka akibat sayatan yang berada di arteri brakialis.
4) Palpasi terlebih dahulu arteri brakialis untuk memastikan apakah ada
denyut nadi.
5) Posisikan lengan setinggi jantung atau setinggi interkosta 4 pada
pertemuan dengan sternum.
6) Jika pasien dalam keadaan duduk, letakkan lengan di atas meja sedikit
diatas pinggang pasien atau setinggi pertengahan daerah dada.
Penderita Hipertensi
Jantung mengalami
hipertrofi
Peningkatan kerja
jantung
Hipertensi
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitaf yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
populasi maupun sampel, teknik pengambilan sampel dilakukan secara
random dan pengumpulan data menggunakan analisis data yang bersifat
kuantitatif dengan tujua untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono, 2006)
Penelitian menggunakan quasy experiment design dengan pre dan
post test without control. Quasy experiment design adalah rancangan untuk
mengetahui sebab akibat dengan melibatkan kelompok kontrol dan kelompok
intervensi. Dalam rancangan tersebut, kelompok intervensi diberi perlakuan
sedangkan kelompok kontrol tidak. Kedua kelompok tersebut dimulai dengan
pra-tes dan setelah diberi perlakuan dilakukan pengukuran kembali (pasca-
test) (Nursalam, 2015).
Pada penelitian ini tidak dibentuk kelompok kontrol, hanya memberi
perlakuan pada kelompok intervensi.
B. Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah karakteristik atau perilaku yang memberikan suatu
penilaian yang berbeda terhadap sesuatu seperti benda, manusia maupun
lainnya (Nursalam, 2015).
Klasifikasi variabel dalam penelitian ini meliputi variabel independen
(bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel independen merupakan
variabel yang mempengaruhi variabel lain (Nursalam, 2015). Didalam
penelitian ini variabel independennya yaitu “Pengaruh senam jantung sehat”.
Menurut Nursalam (2015) variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lain. Didalam penelitian ini variabel dependennya
yaitu “Tekanan darah dan hipertensi pada penderita hipertensi”
D. Bahan Penelitian
E. Intrumen Penelitian
F. Lokasi dan Waktu Penelitian
G. Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data
H. Kerangka Operasional
Dibandingkan
Alex, I., & Novianto, E. (2010). Mediated And Growrich, Sehat, Kaya, dan Bahagia
Duniawi Spiritual. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
American Heart Association. (2015). Guidelines 2015 CPR & ECC. Circulation,
132(5), 293. https://doi.org/10.1016/S0210-5691(06)74511-9
Bickley, L. S. (2017). Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan. Jakarta:
EGC.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2016.
Eso, A., Pascawitasari, D., & Sudayasa, I. P. (2018). Pengaruh Senam Jantung Sehat
terhadap Tekanan Darah Penderita. 6, 530–534.
Fakhruddin, H., & Nisa, K. (2013). Pengaruh Senam Jantung Sehat Terhadap Kadar
Glukosa Darah Puasa pada Lansia di Panti Sosial dan Lanjut Usia Tresna
Werdha’ Natar Lampung Selatan. MAJORITY (Medical Journal of Lampung
University), 2(5), 76–84. Retrieved from
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/43/42
Fatonah, S., Rihiantoro, T., & Astuti, T. (2015). Pengaruh terapi bekam terhadap
darah penderita hipertensi. Jurnal Keperawatan, XI(1), 56–62.
Kemenkes RI. (2010). Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Tiga. Retrieved from
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia website:
http://www.depkes.go.id/article/print/810/hipertensi-penyebab-kematian-nomor-
tiga.html
Marvia, E., Merta, I., & Aziz, L. Y. (2016). Efektifitas Senam Jantung Terhadap
Perubahan Status Tekanan Darah Pasien Hipertensi Pada Penghuni Rumah
Tahanan klas II B Praya Lombok Tengah. Prima, 2(2), 11–20.
Merianti, L., & Wijaya, K. (2015). TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
DI PANTI SOSIAL.
Potter, & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta: EGC.
Putri, A. G., Mulyani, S., & Agung, A. (2015). Efektifitas Senam Jantung Sehat
Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi. Akes Rajekwesi
Bojonegoro. Retrieved from http://ejournal.rajekwesi.ac.id/ind
Sandi, I. N. (2016). Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Frekuensi Denyut Nadi. Sport
and Fitness Journal, 4(2), 1–6. Retrieved from
https://ojs.unud.ac.id/index.php/sport/article/view/24030
WHO. (2013). A global brief on hypertension Silent killer, global public health crisis.
Retrieved from World Health Organization website:
https://www.who.int/cardiovascular_diseases/publications/global_brief_hyperten
sion/en/