Anda di halaman 1dari 5

RSUD SITI FATIMAH

PROV SUMSEL VENTILASI MEKANIK PADA BAYI BARU LAHIR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


JL. Kol. H. Burlian KM. 6 Palembang
30151 Telp. (0711) 5718883/ 5718889 1/4
Fax. (0711) 7421333
E-mail: rsudprovsumsel@gmail.com

DITETAPKAN
Plt.DIREKTUR RSUD SITI
FATIMAH PROVINSI SUMATERA
STANDAR TANGGAL
SELATAN
PROSEDUR TERBIT
OPERASIONAL
(SPO)

dr. ASEP ZAINUDDIN, Sp.PK


NIP.196609112000031001

PENGERTIAN Memberikan terapi oksigen invasive pada bayi baru lahir


dengan sindroma gawat nafas dengan memakai alat ventilasi
mekanis

TUJUAN Memperbaiki aliran oksigen pada bayi supaya perfusi oksigen


meningkat sehingga sindroma gawat nafas hilang.

KEBIJAKAN

PERSIAPAN PENDERITA :
PROSEDUR 1. Penjelasan prosedur pada orang tua penderita
2. Izin orang tua secara tertulis
PERSIAPAN ALAT :
1. Hubungkan alat ventilasi mekanis ke sambungan udara
bertekanan dan oksigen.
2. Hidupkan power
3. Hidupkan power humidifier, atur suhu pemanas air 36⁰C
4. Atur setting ventilasi mekanis
5. Tentukan modus ventilasi, PIP, PEEP, ventilasi rate, FiO2,
TI, TE, tidal volume
6. Setelah setting ventilasi test alat dengan memasangkan paru
paru buatan.
CARA KERJA :
1. Persiapan petugas untuk pencegahan infeksi
2. Persiapan bayi
a. Bayi diletakkan di tempat tidur dengan penghangat
b. Bayi dipasang pulse oksimeter untuk memonitor saturasi
oksigen
c. Bayi dilakukan intubasi untuk pemasangan ETT
3. Persiapan alat ventilasi mekanis
4. Sambungkan ventilasi mekanis ke bayi
RSUD SITI FATIMAH
VENTILASI MEKANIK PADA BAYI BARU LAHIR
PROV SUMSEL

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


JL. Kol. H. Burlian KM. 6 Palembang
30151 Telp. (0711) 5718883/ 5718889
Fax. (0711) 7421333
2/4
E-mail: rsudprovsumsel@gmail.com
5. Pengaturan Ventilator ( Ventilator Management )
PROSEDUR A. Sebelum ventilator terpasang, sarana pemantauan gas
darah seperti oksimetri nadi, pipa endotrakeal dan
tekanan oksigen dan gas sudah berfungsi dengan baik
dan sudah siap digunakan. Bila ventilator
sudah terpasang, maka komponen parameter ventilator
yang dapat diatur adalah:
a. Konsentrasi oksigen
Tombol pengatur FiO2 mengatur konsentrasi oksigen
yang diberikan pada pasien. FiO2 berkisar antara 21%
- 100%
b. Tekanan Inspirasi puncak (Peak Inspiratory Pressure
= PIP).
Besarnya PIP tergantung pada berat bayi, jenis dan
beratnya penyakit. Digunakan istilah PIP rendah
bila masih dibawah 20 cm H2O. Makin tinggi PIP
makin besar kemungkinan pecahnya alveoli /
barotrauma. Bila mulai memasang ventilator,
berikan PIP terendah sekadar dada tampak naik
turun, denyut jantung normal, dan sianosis
berkurang. Umumnya pada bayi dengan paru
normal PIP dimulai berkisar antara 12 – 18 cm H2O.
Sedangkan pada bayi dengan kelainan pada paru PIP
dimulai berkisar antara 18 – 25 cm H2O. Perubahan
selanjutnya tergantung pada hasil pemeriksaan gas
darah atau saturasi oksigen (bila pemeriksaan gas
darah tidak dapat dilakukan).
c. Tekanan positif akhir ekspirasi ( Positive End –
Expiratory Pressure = PEEP )

B. Pada pasien yang masih bernafas spontan dan memakai


CPAP.
a. Frekuensi pernafasan
b. Ratio I : E

C. Pada pernafasan normal, lamanya inspirasi kurang dari


separuh siklus pernafasan. Agar pertukaran gas lebih
menyeluruh, pada gawat nafas sering diberikan fase
inspirasi yg lebih panjang, misalnya dengan
perbandingan 1:1.

D. Setelah 3–5 hari saat penyembuhan di mana biasanya


resistensi paru meningkat dan compliance membaik,
mungkin lebih baik mengembalikan ratio I : E ; 1:2 atau
1:3 supaya waktu ekspirasi cukup panjang. Waktu
inspirasi pada awal pemakaian ventilator umumnya 0,5 –
0,75 detik.

RSUD SITI FATIMAH


PROV SUMSEL VENTILASI MEKANIK PADA BAYI BARU LAHIR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


JL. Kol. H. Burlian KM. 6 Palembang
30151 Telp. (0711) 5718883/ 5718889 3/4
Fax. (0711) 7421333
E-mail: rsudprovsumsel@gmail.com
E. Setelah ventilator terpasang periksalah gas darah sekitar
PROSEDUR 15 – 30 menit kemudian, atau periksa saturasi oksigen
bila analisa gas darah tidak bisa dilakukan (sarana tidak
ada). Selanjutnya sesuaikan pengaturan ventilator dengan
patokan sebagai berikut:
a. Menaikkan Pa O2:
 Naikkan FiO2
 Tingkatkan PIP (dapat mencapai 30 cm H2O)
 Tingkatkan PEEP (sampai 6 cm H2O).
b. Menurunkan PaO2
 Turunkan FiO2
 Turunkan PIP
 Turunkan PEEP
Menurunkan PaCO2
 Tingkatkan frekuensi pernapasan
 Tingkatkan PIP
 Bila Pa O2 juga rendah, naikkan juga FiO2 dan
PEEP.
c. Meningkatkan Pa CO2:
 Turunkan frekuensi pernafasan
 Turunkan PIP

F. Ubahlah parameter ventilator secara bertahap, dimulai


dengan menaikkan FiO2 sambil memantau saturasi
oksigen. Kemudian naikkan PIP 2-3 cm dan PEEP 1 – 2
cm H2O tiap kali. Observasi selama kira-kira 15 – 30
menit, lalu periksa ulang gas darah (saturasi oksigen).
Bila ada sarana lakukan pemeriksaan gas darah
mendekati normal yaitu pH 7,30 – 7,45 ; PaO2 60 –80
mmHg; PaCO2 35 – 45
mmHg. Bila analisa gas darah tidak bisa dilakukan, maka
dapat
dipakai sebagai patokan adalah saturasi oksigen, yaitu
berkisar antara 88 – 92%. Bila ada asidosis metabolik
harus dikoreksi dengan pengubahan pengaturan
ventilator.

6. Penyapihan Ventilator
A. Setelah tercapai gambaran gas darah normal,
pertahankanlah pengaturan tersebut dan periksalah gas
darah tiap 4 – 6 jam, sambil menunggu perbaikan
penyakit dasarnya. Indikasi pertama adanya perbaikan
biasanya kita lihat dari saturasi oksigen pada monitor.
Monitor yang terus menerus dipasang menunjukkan O2
tinggi, kemungkinan tiba saatnya untuk mulai menyapih
bayi dari ventilator. Lakukan tahap-tahap penyapihan
ventilator sebagai berikut:

RSUD SITI FATIMAH


PROV SUMSEL VENTILASI MEKANIK PADA BAYI BARU LAHIR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


JL. Kol. H. Burlian KM. 6 Palembang
30151 Telp. (0711) 5718883/ 5718889
Fax. (0711) 7421333
4/4
E-mail: rsudprovsumsel@gmail.com
a. Mulailah dengan menurunkan FiO2 tiap 3-6%
PROSEDUR selama 10-15 menit. Setelah penurunan FiO 2 10%
dan saturasi tetap baik, turunkan PIP 2-3 cm H2O.
Nilai kira-kira 15 menit kemudian, bila SpO 2 tetap
baik, turunkan PEEP 1 cmH2O. Setelah 30 menit
periksa gas darah. Bila hasilnya baik selanjutnya
kurangi ketiga parameter ini perlahan-lahan dengan
memantau keadaan umum, dimulai dengan FiO 2,
PIP kemudian PEEP dan periksalah gas darah
berkala tiap 2 –4 jam.
b. Setelah FiO2 mencapai 50% dan PEEP mecapai 3-4
cmH2O tibalah waktunya mengurangi pernafasan.
Perhatikan pernapasan spontan bayi, usaha napas
harus memadai. Kurangi frekuensi napas 5 –10
x/menit tiap 30 – 60 menit, tergantung dari kadar
PaO2 dan PaCO2 serta usaha nafas.
c. spontan. Bila frekuensi telah mencapai 10 x/menit
FiO2 , 40% dan PIP < 15 cmH2O dapat diekstubasi.
Pada penderita paska operasi, bila telah sadar penuh dan
klinis baik, penyapihan dilakukan secara cepat saja (dalam
1-2 jam setelah stabil) sudah diekstubasi

B. Paska ekstubasi masukkan bayi dalam head box atau


CPAP dengan FiO2 ditinggikan 5 –10%, teruskan
memantau adanya:
a. Sianosis
b. Gelisah, retraksi otot pernapasan, napas tidak teratur
atau sesak kembali.
c. Tekanan darah, denyut dan ritme jantung kemungkinan
menurun.
Bila terjadi hal diatas terutama timbulnya retraksi otot
pernapasan, lakukan foto rontgen dada untuk
menyingkirkan kemungkinan atelektasis dan bila perlu
pasanglah ventilator kembali.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap Bagian Anak


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Intensif Neonatus
4. Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai