Ketua Osim

KEMENTRIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 KOTA MAKASSAR

ORGANISASI SISWA INTRA MADRASAH (OSIM)
Sekretariat : Jln. Perintis Kemerdekaan Km.15, Daya Makassar. Tel. 085399419912.
Man3osismks@gmail.com
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KETUA OSIM
OSIM MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 KOTA MAKASSAR

MASA BAKTI 2019/2020
KEMENTRIAN AGAMA
A. MUKADIMAH
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya yang
sangat berlimpah serta senantiasa diberikan kepada setiap makhluk tanpa memungut biaya.
Dialah Allah yang menciptakan seluruh alam semesta. Dialah yang menjaga dan memelihara
bumi dan seisinya. Menyayangi setiap ciptaannya, baik bernyawa maupun tak bernyawa, baik
mukmin maupun kafir. Sungguh tidak ada kasih sayang yang lebih besar melebihi kasih sayang
Allah kepada hambanya.
Dialah Allah Yang Maha Esa. Satu-satunya Tuhan yang berhak untuk disembah. Tuhan
Yang Maha Kuasa. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi di dunia ini kecuali dengan kuasa dan
seizin Allah SWT. termasuk segala rangkaian kegiatan dan program kerja OSIM MAN 3 Kota
Makassar. Segala proses dan hasil tentunya tidak mutlak berasal dari tenaga, pemikiran, dan
usaha setiap pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Semua usaha tidak berarti apa-apa jika
dibandingkan dengan kuasa Allah SWT. yang dianugerahkan untuk kesuksesan setiap agenda
yang telah direncanakan.
Tidak ada daya, kekuatan, serta pertolongan yang dapat kami andalkan selain berasal dari
Allah SWT. cukuplah Allah sebagai sebaik-baik pelindung dan penolong. Dialah Allah yang
senantiasa memberikan rahmat dalam bentuk pemikiran untuk mencari solusi dalam rangka
memecahkan segala permasalahan dan cobaan yang kami hadapi selama kepengurusan. Tidak
semua yang direncanakan, dapat terlaksana sesuai dengan apa yang kita harapkan. Selalu saja
ada problematika dalam setiap proses yang kami jalani. Dan hanya kepada Allah kami
menyembah dan meminta pertolongan.
Selawat serta salam senantiasa kami curahkan kepada Baginda Rasulullah SAW. manusia
terbaik sepanjang zaman. Suri tauladan yang paling ideal untuk setiap insan. Kepada beliau lah
seharusnya kita berkiblat dalam setiap aspek kehidupan. Beliau merupakan sosok pemimpin
terbaik, ayah terbaik, teman terbaik, pengusaha terbaik, bahkan menjadi musuh terbaik bagi
setiap kafir yang membencinya.
Kebaikan akhlak dan tindakan beliau meliputi setiap sudut tindakan keseharian yang
senantiasa dilakukan oleh umat manusia dari dulu sampai sekarang ini. Tentu tidak terlepas dari
kegiatan membangun, mengelola, dan mengembangkan sebuah organisasi. Kita sama-sama tahu
bagaimana beliau memulai dakwah Islam dari titik yang terkecil. Berawal dari dakwah diam-
KEMENTRIAN AGAMA
diam hingga dakwah terang-terangan yang tentunya dihadapkan langsung dengan berbagai
pertentang dan perlawanan dari setiap kalangan.
Lihatlah Islam hari ini. Menyebar luas seluas tanah yang dipijaki manusia. Dua pertiga
dari penduduk bumi telah nyaman memeluk agama yang dulunya sangat diragukan ini. Tidak ada
yang meragukan keberhasilan Nabi Muhammad SAW. dalam mewujudkan tujuan dari tugas dan
amanahnya sebagai seorang Rasul. Dengan begitu, beliau menjadi panutan terbaik bagi setiap
pemimpin di bumi ini. Contoh yang sempurna untuk setiap tingkatan pimpinan, mulai dari
pimpinan sebuah negara sampai ke pimpinan sebuah organisasi.
Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) adalah suatu organisasi yang berada dalam
naungan MAN 3 Kota Makassar yang dikelola oleh terdiri dari guru dan siswa sebagai pihak
yang terlibat dalam struktur organisasinya. Adalah siswa-siswa terpilih yang telah berhasil
melewati beberapa proses tertentu yang menjadi pengurus OSIM MAN 3 Kota Makassar.
Sedangkan yang menjadi anggota OSIM adalah siswa MAN 3 Kota Makassar secara
keseluruhan. OSIM secara fungsional diartikan sebagai pelaksana kebijakan pendidikan,
khususnya dalam aspek kesiswaan serta berhak membimbing siswa dalam bentuk latihan
kepemimpinan, keorganisasian dan wawasan wiyatamandala.
Lebih lanjut, apabila OSIM dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIM merupakan
tempat kehidupan berkelompok siswa yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam
hal ini OSIM dipandang sebagai suatu sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan
koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh
karena OSIM sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok, yaitu berorientasi pada tujuan,
memiliki susunan kehidupan berkelompok, memiliki sejumlah peranan, terkoordinasi, dan
berkelanjutan dalam waktu tertentu.
Fungsi merupakan unsur utama yang terkandung dalam nama suatu organisasi. Demikian
pula OSIM MAN 3 Kota Makassar yang memiliki fungsi dan tujuan. Di antara fungsinya adalah
sebagai wadah yang menampung aspirasi dan kegiatan siswa Madrasah. OSIM menjadi wakil
siswa yang menyampaikan aspirasi ke pihak sekolah. Namun dalam kondisi tertentu, OSIM juga
berfungsi sebagai perpanjangan tangan sekolah ke pihak siswa. Juga telah menjadi fungsi OSIM
untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk melakukan pembinaan dan
pengembangan siswa beserta bakat dan minat yang dimilikinya. Kegiatan-kegiatan tersebut
KEMENTRIAN AGAMA
diharapkan mampu menambah kompetensi siswa baik dalam bidang akademik maupun non
akademik terlepas dari apa yang mereka dapat dari pembelajaran formal di dalam kelas.
Selain berfungsi sebagai wadah, OSIM juga menjadi motivator yang membakar semangat
siswa untuk terus berprestasi di madrasah. Baik prestasi akademik yang dengan pembelajaran
formal di kelas maupun prestasi non akademik yang diperoleh dengan bergabung dengan salah
satu organisasi yang ada di madrasah. Jiwa muda yang dimiliki setiap siswa harus diberikan
perhatian terus agar mereka berlomba-lomba dalam mencetak prestasi.
Pengurus OSIM tahu bagaimana cara ataupun metode untuk memberikan semangat dan
motivasi kepada siswa dalam rangka meningkatkan kompetensi dirinya masing-masing. Semua
itu bias dilakukan dengan komunikasi interaktif yang dilakukan secara langsung kepada siswa
ataupun melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menjadi faktor pendukung terwujudnya
tujuan tersebut.
OSIM juga bertindak sebagai pihak preventif di madrasah. Secara internal, fungsi ini
dapat diartikan bahwa OSIM mampu menggerakkan sumber daya yang ada untuk memajukan
madrasah. OSIM harus peka terhadap kebutuhan yang diperlukan untuk maju ke depan. Harus
mampu menggerakkan setiap pihak yang terikat dalam rangka mewujudkan tujuan bersama.
Pengurus OSIM menjadi golongan paling depan yang harus bergerak. Itu disebabkan karena
pengurus OSIM merupakan ikon ataupun contoh yang dilihat oleh setiap siswa.
Jika pengurus OSIM tidak mengambil langkah pertama, maka kemungkinan besar siswa
yang lain juga enggan untuk melangkah. Secara eksternal, fungsi ini dimaknai dalam hal
bagaimana OSIM mengurus siswa. OSIM memang mempunyai tanggung jawab terhadap siswa.
Termasuk dalam hal kedisiplinan, perilaku menyimpang atau pelanggaran, serta bertanggung
jawab untuk mengambil tindakan pertama ketika terdapat problema di antara siswa. Tidak hanya
menjadi pengawas siswa, OSIM juga menjadi pelindung bagi siswa dari ancaman-ancaman yang
berasal dari dalam maupun luar sekolah. Sekali lagi dikatakan bahwa OSIM ibarat induk bagi
setiap siswa. Maka OSIM mempunyai tugas dan wewenang sebagaimana yang kita ketahui
dimiliki oleh setiap induk.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KETUA OSIM

Adapun tugas pokok dan fungsi dari program kerja kami ialah :
1. Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana.
2. Mengkoordinasikan seluruh aparat kepengurusan.
KEMENTRIAN AGAMA
3. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat

kepengurusan baik di dalam maupun di luar musyawarah.
4. Memimpin Rapat.
5. Menjaga dan merangkul setiap pengurus maupun anggota organisasi.
6. Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan.
C. PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KETUA OSIM

1. Kondisi Idealitas
Ketua ibarat kepala. Kepala memiliki peran yang sangat besar nan penting bagi
anggota tubuh yang lain. Kepala menjadi pusat pergerakan yang dilakukan oleh manusia.
Menjadi sumber perintah dan segala keputusan bagi organ yang lain. Di dalam kepala
ada otak yang merupakan organ utama dalam sistem saraf tubuh manusia. Memiliki
fungsi kognitif untuk pengendalian diri, pemikiran, perencanaan, dan menggambarkan
apa saja dalam khayalannya.
Belum pernah ada yang mampu bertahan hidup tanpa kepala. Ini menunjukkan
betapa pentingnya peran kepala dan sekaligus menjadi bukti mengapa dia sangat lah
dibutuhkan. Kepala yang mengetahui segala yang tidak diketahui oleh organ lainnya.
Lebih dari itu, kepala juga menjadi ciri seseorang termasuk karakternya. Jika isi
kepalanya baik, maka prilaku dan karakternya juga akan baik. Namun apabila isi
kepalanya kotor dan buruk, maka semuanya juga akan menjadi buruk.
Seperti itulah seharusnya ketua OSIM bekerja. Dia memiliki peran yang sangat
penting dalam kepengurusan organisasi maupun segala hubungan yang berkaitan
dengan siswa. Ketua OSIM menjadi tempat bergantung setiap kebijakan yang akan
ditetapkan. Menjadi sumber keputusan dan penentu kebijakan. Wajah ketua OSIM lah
yang paling pertama dilihat ketika ingin mengetahui wajah para siswa yang
dipimpinnya.
Penilaian tentang OSIM tidak mutlak berasal dari warga madrasah saja,
melainkan banyak pihak yang menilai tentang Madrasah dan OSIM di luar sana.
KEMENTRIAN AGAMA
Apakah itu berasal dari orang tua siswa madrasah, siswa sekolah lain, pengawas atau
peneliti dari lembaga pendidikan ataupun pihak mana saja. Ketua OSIM dan OSIM
harus bisa tampil sebaik mungkin ketika mewakili nama madrasah dan siswa. Orang-
orang di luar sana tidak akan menilai satu-persatu siswa yang ada di madrasah,
melainkan cukup melihat pengurus OSIM MAN 3 Kota Makassar sebagai tolak ukur
penilaiannya.
Ketua OSIM seharusnya mengetahui segala apa yang berkaitan dengan siswa.
Apa yang menjadi kebutuhan siswa, yang menjadi keluhan siswa, juga menjadi masalah
bagi siswa ataupun masalah-masalah yang berasal dari siswa. Lebih dari itu, ketua
OSIM bahkan harus tahu mengenai masalah-masalah yang terjadi antar organisasi yang
ada di MAN 3 Kota Makassar.
Tentu tidak hanya sebatas mengetahui, ketua OSIM harus menjadi orang yang
pertama kali bergerak untuk menindaki hal tersebut. Jika ada kebutuhan, keluhan,
ataupun aspirasi dari siswa, ketua OSIM yang mengambil tindakan untuk
menyampaikannya ke pihak sekolah. Jika terjadi masalah antar organisasi, maka sebagai
organisasi intra, ketua OSIM berhak untuk turun langsung di lapangan sebagai pihak
penengah dan pencari jalan tengah sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi antar
siswa.
Hal ini tidak lepas dari status OSIM MAN 3 Kota Makassar yang membawahi
setiap siswa dan organisasi yang ada di madrasah. Jika ada masalah yang muncul dari
siswa maupun organisasi, OSIM bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah
tersebut sebelum menyerahkannya kepada pihak sekolah. Namun, dalam penindakan
terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa maupun pengurus organisasi, OSIM
belum berhak untuk memberikan hukuman secara langsung terhadap pihak terkait.
Dalam hal ini, OSIM hanya sebatas berhak untuk tahu dan melaporkan hal tersebut
kepada pihak yang berwenang. Semisal, jika ada siswa yang kedapatan melanggar
peraturan sekolah, merokok misalnya, maka OSIM belum berhak untuk langsung
memberikan sanksi kepada siswa tersebut. Namun, tindakan yang bisa dilakukan
hanyalah sebatas menyadarkan, memotivasi, mengingatkan, dan melaporkan.
Ketua OSIM harus memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana. Sebaiknya
tidak senantiasa bersikap otoriter dalam memimpin. Memaksakan kehendak atau
KEMENTRIAN AGAMA
menutup mata dan telinga terhadap saran dan usulan yang dilontarkan oleh pengurus.
Dan juga sebaiknya tidak senantiasa bersifat demokratis. Terlalu lama
mempertimbangkan hal-hal mendesak yang seharusnya segera harus diputuskan. Tidak
teguh pada pendirian. Mudah termakan dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya tidak
ada gunanya. Kadang kala, ketua OSIM juga harus mempertimbangkan dan
menganalisis dengan cepat lalu mengambil keputusan tanpa harus mendengarkan segala
ucapan yang dilontarkan oleh pengurus maupun anggota.
Kebijaksanaan sangat lah dibutuhkan setiap kali mengambil keputusan. Ketua
OSIM seharusnya adil dalam menetapkan kebijakan. Mengetahui porsi setiap masalah
yang dihadapi. Adil disini bukan dalam artian memberikan hal yang sama secara
kuantitas kepada setiap pihak yang terlibat. Ketua OSIM diharapkan cermat dalam
memberikan hak. Tidak dikatakan adil jika diberikan dalam kadar yang sama namun
kurang dari kebutuhan satu pihak dan lebih dari kebutuhan pihak yang lain.
Ketika diperhadapkan dengan permasalahan yang rumit untuk dipecahkan dan

melibatkan beberapa pihak, maka tindakan yang tepat adalah mengadakan musyawarah.
Berikan ruang dan waktu bagi pihak yang berbeda pendapat untuk berdiskusi dan
mengutarakan aspirasi. Tentu bukan mereka saja yang terlibat dalam diskusi tersebut,
namun ketua OSIM hadir sebagai pihak yang moderat di antara keduanya. Menjadi
penengah di antara dua kepala yang saling berhadapan. Sehingga memudahkan bagi
ketua OSIM nantinya untuk mengidentifikasi jalan tengah sebagai pintu keluar dari
problema yang ada.
Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika ada konflik antar siswa ataupun antar
organisasi yang sedang terjadi, OSIM lah yang paling pantas dijadikan sebagai pihak
penengah. Sebab karena secara struktural, OSIM berada di atas mereka dan berhak
mengambil keputusan sebagai kebijakan dalam setiap musyawarah diselenggarakan.
Jika ketua OSIM tetap diam dan membiarkan, maka permasalahan antara dua kubu
tersebut akan terus berlangsung dan menjadi semakin panas seiring waktu merangkak
maju.
Untuk membangun sudut pandang yang menganggap OSIM sebagai badan
yang paling pantas untuk dijadikan sebagai penengah, diperlukan kepercayaan yang
berasal dari setiap stakeholder yang ada di Madrasah. Setiap siswa dan organisasi harus
KEMENTRIAN AGAMA
percaya atas kompetensi OSIM dalam mengemban amanah. Mereka harus kenal dan
dekat. Karena memang sudah seharusnya OSIM tidak menyembunyikan apa-apa kepada
siswa agar tercipta transparansi yang akan menumbuhkan kepercayaan siswa terhadap
pengurus.
Ketua OSIM harus membangun hubungan baik terhadap siswa dan pengurus
organisasi agar mendapat kepercayaan serta menempatkan citra OSIM sebagaimana
mestinya. Hubungan yang baik tercipta berkat adanya komunikasi yang baik. Jika
komunikasi terjalin baik, maka semuanya akan baik, namun jika komunikasi tersendat
dan buruk, maka itu akan membuka kemungkinan yang lain juga ikut menjadi buruk.
Komunikasi menjadi unsur terbangunnya transparansi.
Ketua OSIM seharusnya membangun hubungan yang baik kepada setiap
siswa dengan melakukan komunikasi yang baik ketika diperlukan. Ketika komunikasi
antar ketua OSIM dan siswa berjalan dengan baik, maka tidak ada celaan atau
pemberontakan yang akantimbul akibat kesalahpahaman. Dengan begitu, citra OSIM
dan ketua OSIM dapat terjaga dan dipandang sebagaima mestinya orang-orang
memandang.
Selain membangun hubungan yang baik terhadap siswa, ketua OSIM juga wajib
membangun hubungan yang baik ke pihak sekolah. Termasuk diantaranya adalah kepala
madrasah, kepala tata usaha beserta staf, beserta dewan guru. Hal ini dikarenakan OSIM
juga menjadi pihak penengah antara siswa dan sekolah. Kadang kala ketua OSIM
menyuarakan aspirasi siswa ke pihak sekolah dan kadang kala pula harus bisa
menyampaikan berita atau tanggapan sekolah ke siswa.
Untuk mewujudkan terciptanya impresi yang baik dari guru ke ketua OSIM, dia
seharusnya bersih dari segala jenis pelanggaran. Senantiasa taat aturan. Tidak pernah
mencari keributan. Dan menampakkan diri bahwa dia mampu untuk merangkul semua
siswa. Kemampuan komunikasi yang baik akan membuat pihak guru percaya bahwa
ketua OSIM pantas untuk dijadikan perantara. Pihak guru butuh seseorang yang
memberi penjelasan kepada siswa yang berasal dari kalangan siswa tersebut. Oleh sebab
itu, ketua OSIM mengemban amanah yang cukup rumit sebagai pihak perantara dari
dewan guru dan ratusan siswa yang ada di madrasah.
KEMENTRIAN AGAMA
Lebih kecil dari itu, ketua OSIM tidak hanya harus memiliki komukasi yang
baik terhadap siswa dan pengurus organisasi, tetapi juga harus memiliki komunikasi
yang tidak kalah baik dengan para pengurus OSIM. Ketua dan pengurus OSIM harus
memiliki hubungan komunikasi yang harmonis. Salah satu alasan yang menyebabkan
hal tersebut harus dijaga dikarenakan pengurus adalah manusia yang bekerja dengan
tenaga dan perasaan. Ketika perasaanya tidak dijaga, maka itu berpengaruh terhadap
kinerjanya. Jika ketua OSIM memliki hubungan dan komunikasi yang baik dengan
pengurus, maka dia akan dipandang layaknya pemimpin yang berhak dan layak untuk
didengar dan dilaksanakan perintahnya. Namun, jika ketua OSIM memiliki hubungan
dan komunikasi yang kurang baik dengan pengurus maka, dia akan dianggap bukan
siapa-siapa. Perintah yang keluar darinya juga akan dilaksanakan seadanya saja tanpa
mempedulikan hasil terbaik yang seharusnya diberikan.
Terlepas fungsi ketua OSIM dalam bidang kesiswaan, dia juga bertanggung
jawab untuk merangkul dan menjaga orang-orang yang menjadi pengurusnya.
Menjadikan OSIM sebagai rumah yang nyaman untuk setiap pengurus. Menjalin
hubungan yang baik. Memberikan perhatian khusus ketika ada pengurus yang terkena
musibah ataupun berbagai strategi yang lainnya. Ini yang sulit sebenarnya, tentang
bagaimana cara ketua OSIM membuat pengurusnya betah dan bekerja sukarela demi
kepentingan bersama. Salah satu strategi paling ampuh untuk ketua OSIM adalah
menjaga hubungan yang baik antar pengurus. Menjadikan sesama pengurus saling
menganggap sebagai keluarga. Juga saling memperlakukan sebagaimana sebuah
keluarga biasanya melakukan.
Amanah ketua OSIM dalam konteks merangkul ini tidak sebatas di antara
pengurus OSIM saja, melainkan tersebar kepada setiap siswa yang beraneka ragam.
Beraneka ragam jurusan, organisasi, prioritas, dan kepentingan masing-masing. Ketua
OSIM harus tahu bagaimana cara menyikapi adanya perbedaan tersebut agar tidak
menjadi penyebab konflik tetapi justru mengubahnya menjadi warna yang indah.
Pelangi menjadi indah dengan adanya perbedaan banyak macam warna didalamnya.
Dan MAN 3 juga akan menjadi indah dengan banyak keragaman yang tertampung
didalam lingkungannya.
Untuk mewujudkan lingkungan yang indah di atas perbedaan, kita tidak perlu
menyeragamkan yang seragam. Tidak tidak perlu menyamaratakan semuanya menjadi
KEMENTRIAN AGAMA
satu warna. Kita hanya perlu tahu apa yang bisa kita lakukan agar semua warna bisa
bekerjasama.
Di antara usaha tersebut, salah satu yang dianggap paling efektif adalah
mengadakan kegiatan bersama. Dengan menyadari keadaan itu, OSIM senantiasa
mengadakan kegiatan yang melibatkan siswa madrasah secara keseluruhan. Adanya
kegiatan tersebut membuka ruang bagi siswa untuk saling berkenalan, berbagi cerita,
dan bahagia bersama. Dan atas dasar kebersamaan, rasa kekeluargaan akan timbul
dengan sendirinya.
Seperti yang sebelumnya dikatakan, ketua OSIM sebaiknya menjaga perasaan
setiap pengurus dan berhati-hati setiap kali mengeluarkan teguran. Namun, apa mau
dikata kalau mengevaluasi kinerja pengurus juga menjadi salah satu tugas pokok dan
fungsi jabatan ketua OSIM. Ketua OSIM harus menjadi orang yang paling cerdas,
cermat, tanggap, cerdik, dan paham atas setiap kegiatan yang dilakukan. Harus selalu
peka terhadap kesalahan yang dilakukan.
Tentu tidak ada yang berniat untuk melakukan kesalahan yang sama. Semua kita
setuju dengan prinsip belajar dari pengalaman. Maka evalusi diperlukan untuk
mewujudkan organisasi yang terus berkembang. Ketua OSIM harus berani
menyampaikan kesalah-kesalahan yang terjadi dan dilakukan oleh pengurus. Evaluasi
kinerja tersebut dapat diterapkan dengan mengadakan rapat evaluasi ataupun langsung
disampaikan dengan lisan kepada pengurus yang bersangkutan.
Evaluasi tetap menjadi salah satu tugas dari ketua OSIM walaupun masih ada
lembaga yang juga berhak untuk melakukan evaluasi kinerja terhadap pengurus, yaitu
DPPS. DPPS merupakan badan atau lembaga yang bertugas untuk mengawasi kinerja
OSIM MAN 3 Kota Makassar periode 2019-2020. Badan ini terdiri dari demisioner
OSIM yang kompeten dan masih ingin membangun serta mengantarkan sistem
organisasi menjadi lebih maju.
2. Kondisi Realitas
Senin, 28 Oktober 2019, hari peringatan Sumpah Pemuda sekaligus menjadi hari
pelantikan pengurus baru seluruh organisasi yang ada di MAN 3 Kota Makassar. Cuaca
cerah menyelimuti lingkungan madrasah. Membuat suasana pelantikan menjadi lebih
berkesan. Hari itu, pengurus baru masing-masing organisasi dilantik oleh kepala
madrasah secara bersamaan. Semua pengurus bersemangat demi menatap masa depan
KEMENTRIAN AGAMA
madrasah yang gemilang. Bersumpah akan setia dalam menjalankan amanah selama
masa jabatan.
OSIM menjadi yang paling pertama dilantik sebagai organisasi intra madrasah
sekaligus yang memikul amanah paling besar atas nama seluruh siswa. Ketika dilantik
sebagai ketua OSIM, saya tidak langsung memikirkan bagaimana cara saya bisa
muwujudkan visi dalam masa kepengurusan. Saat itu, saya lebih terbawa suasana prosesi
pelantikan yang tak akan terlupakan. Ikut merasakan euforia kebahagiaan setiap siswa
yang tidak bisa tergambarkan.
Hari itu, proses pembelajaran ditunda sampai setelah ibadah zuhur. Hal ini
dikarenakan banyak rangkaian prosesi pelantikan yang memakan waktu yang lama.
Setelah prosesi pelantikan bersama oleh kepala madrasah, terdapat prosesi pelantikan
yang dilakukan oleh masing-masing organisasi dengan tradisinya sendiri. Tak terlepas
dari itu, setiap siswa juga membutuhkan waktu untuk mengabadikan momen-momen
bersejarah yang terjadi pada hari itu.
Setelah resmi menjadi ketua OSIM, tindakan yang paling pertama saya lakukan
adalah menghampiri ketua-ketua terpilih di organisasinya masing-masing untuk
mengucapkan selamat dan memberikan semangat untuk menjalankan roda
kepengurusan. Syukur mereka menyambut ucapan saya dengan respon yang baik juga.
Besar harapan saya dengan melakukan ini, bisa mengembalikan hubungan yang
harmonis antar setiap siswa dan organisasi setelah kemarin sempat panas selama masa
kampanye pemilihan calon ketua OSIM. Di akhir prosesi itu, saya bersama ketua-ketua
organisasi MAN 3 Kota Makassar melakukan foto bersama di tengah kemeriahan siswa
yang merayakan hari pelantikan.
Dalam rencana, agenda yang akan kami lakukan setelah prosesi pelantikan
adalah foto bersama di studio foto terdekat. Namun, agenda itu tidak bisa langsung
dilaksanakan karena pihak guru meminta beberapa pengurus OSIM untuk menghadiri
seminar sebagai perwakilan siswa madrasah. Oleh sebab itu, agenda foto bersama itu
tertunda dan baru dilaksanakan beberapa hari setelahnya.
OSIM MAN 3 Kota Makassar dilantik dengan 25 orang pengurus. Dimana

struktur kepengurusan tersebut terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Staf
Sekretaris, Bendahara, Staf Bendahara, Divisi Pendidikan, Divisi Humas, Divisi
Wiyatamandala, Divisi Keagamaan, dan Divisi Seni dan Olahraga. Setiap jabatan
KEMENTRIAN AGAMA
tersebut memiliki tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam tubuh

kepengurusan.
Pengurus kemudian disibukkan untuk merumuskan program kerja yang akan
dilaksanakan selama satu tahun masa kepengurusan. Setiap divisi diberikan hak untuk
mendiskusikan apa saja yang akan dilakukan kedepannya. Setelah diskusi tertutup pada
setiap divisi, saya kemudian mengadakan diskusi terbuka terhadap semua pengurus
untuk sinkronisasi setiap program kerja yang direncanakan sebelum membawanya ke
forum rapat kerja.
Forum rapat kerja diselenggarakan tanggal 17 November 2019, disalah satu
ruangan kelas madrasah, lebih tepatnya adalah ruangan kelas X MIA 1. Forum tersebut
dihadiri oleh Plt. Kepala Madrasah, Wakamad Kesiswaan, para Demisioner, dan
pengurus OSIM secara keseluruhan. Forum pun berlangsung sejak pagi hingga petang
dan akhirnya disepakati program-program kerja yang akan dilaksanakan.
Saya baru memahami betul apa saja yang menjadi tugas pokok dan fungsi saya
sebagai ketua OSIM setelah rapat kerja. Secara garis besar selama kepengurusan, saya
telah melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut dengan usaha yang maksimal,
walaupun tentu belum menyentuh kata sempurna. Jika saya ditanya perihal apakah saya
telah menjalankan semua yang menjadi tugas dan fungsi ketua OSIM, maka saya akan
menjawab “Iya” dengan yakin.
Selama satu tahun periode kepengurusan, saya telah memimpin organisasi
dengan baik dan bijaksana. Saya senantiasa berusaha berprilaku yang baik kepada setiap
pengurus dan siswa. Membangun relasi yang harmonis terhadap pengurus. Membuat
mereka merasa seperti memiliki keluarga baru di OSIM. Hal itu saya wujudkan dengan
cara menaruh perhatian dan kepedulian khusus kepada setiap pengurus sebagaimana
mestinya keluarga biasa lakukan. Senantiasa berusaha memperhalus perkataan demi
menjaga perasaan pengurus. Sebab saya sadar, perasaan sangat lah berpengaruh
terhadap kinerja. Saya berusaha untuk dipandang baik oleh pengurus agar mereka bisa
menjalankan tugas yang diperintahkan sebagai amanah harus dikerjakan dengan
maksimal.
Namun apa daya, hal itu hanya terealisasikan di awal kepengurusan dan mulai
memudar seiring waktu berjalan. Semakin kesini semakin kelihatan beberapa pengurus
KEMENTRIAN AGAMA
yang sudah tidak mulai kehilangan semangat untuk melaksanakan tugas. Menjadikan
kewajiban sebagai hal yang tidak harus untuk dilakukan. Terlebih lagi ada juga
beberapa pengurus yang tidak profesional dalam kepengurusan. Seringkali membawa
perasaan dalam hal yang seharusnya kita membuang ego dan menggunakan pikiran.
Saya sadar, telah memberikan tekanan yang cukup besar kepada pengurus terkait
apa yang harus mereka kerjakan. Sayajuga sadar bahwa kadang kala, cara saya
menyampaikan perintah tidak mengenakkan bagi perasaan mereka. Tapi apa mau
dikata, perintah itu harus saya sampaikan dan juga harus dilaksanakan demi nama baik
kepengurusan. Akan tetapi, beberapa dari pengurus memilih melibatkan perasaan.
Memilih diam dan menyembunyikan apa-apa. Bahkan ketika ada masalah, mereka tetap
memilih bungkam dan tidak membuka pembicaraan untuk mencari jalan keluar. Hal ini
yang nantinya menjadi bumerang, ketika masalah tersebut akhirnya saya ketahui dengan
sendirinya tetapi sudah sangat terlambat untuk mengambil solusi dalam menanganinya.
Tapi syukur atas pertolongan Allah, dengan segala usaha dan doa, masalah-masalah
tersebut bisa kami tuntaskan dan saya kembali memiliki hubungan dan komunikasi yang
baik kepada setiap pengurus di masa-masa akhir kepengurusan. Faktor yang
mengeratkan persaudaraan kami adalah kesibukan persiapan kegiatan yang mendesak
kami untuk terus bekerja sama dan memecahkan masalah bersama yang akhirnya bisa
menumbuhkan kembali rasa kekeluargaan yang sempat memudar.
Dengan ini, saya memiliki hubungan dan komunikasi yang baik kepada setiap
pengurus. Hal ini tentu memudahkan saya dalam mengkoordinasikannya. Saya
dimudahkan dalam menghubungkan maupun menjadi pihak penengah dalam
permasalahan yang terjadi antar pengurus. Lebih dari itu, dengan memiliki koordinasi
yang baik dengan pengurus, amanah yang saya jalankan bisa terkelola dengan baik.
Tidak terlepas dari itu, saya bersyukur atas kuasa Allah yang senantiasa menjaga
dari pelanggaran dan perbuatan keji lainnya. Sehingga citra baik tentang saya selalu
terjaga di kalangan guru, staf, wakamad, dan kepala madrasah. Hal ini menjadikan
mereka memberikan kepercayaan penuh kepada saya atas segala permohonan bantuan
ataupun kerjasama yang saya ajukan.
KEMENTRIAN AGAMA
Selama masa kepengurusan, saya senantiasa berusaha menanamkan

kebijaksanaan. Baik ketika menghadapi suatu permsalahan maupun dalam mengambil
keputusan. Bagaimana mungkin untuk selalu bersikap adil. Adil dalam makna
sebenarnya. Tidak dikatakan adil ketika menyamaratakan sesuatu atas pihak yang
terlibat. Memberikan kadar dan ukuran yang sama kepada mereka. Akan tetapi, adil
dalam artian memberikan sesuatu yang sesuai pada tempatnya. Terukur pas dengan
kebutuhan yang diperlukan. Tidak ada yang diberikan keputusan lebih dari yang
dibutuhkan oleh satu pihak sementara kurang dari kebutuhan pihak yang lain.
Salah satu jalan saya ketika menghadapi permasalahan dan mempertimbangkan
keputusan adalah dengan musyawarah. Saya perlu mendengarkan pendapat ataupun
tanggapan dari kepala orang lain mengenai suatu permasalahan yang dibahas. Lebih
banyak sudut pandang tentu akan memudahkan ketika sedang mempertimbangkan suatu
keputusan. Setiap ada masalah, saya selalu meminta pendapat dan solusi dari teman-
teman pengurus maupun kakak-kakak DPPS. Baik itu masalah internal maupun masalah
eksternal. Ketika semua usulan telah rampung dipertimbangkan, saat itulah saya berani
untuk mengambil keputusan.
Sejauh waktu berjalan ketika saya menjabat sebagai ketua OSIM, ada satu
kesalahan yang menjadi penyesalan terbesar saya hingga saat ini. Kesalahan itu adalah
saya terlambat menyadari tentang bagaimana hubungan antara OSIM dan siswa selama
ini. Saya merasa malu dengan jabatan karena sejauh ini belum mampu untuk
mengatahui segala sesuatu yang berkaitan dengan siswa. Terlambat menyadari bahwa
sebenarnya ada jarak pemisah antara siswa dan wakil siswa. Tidak selalu berusaha
mencari tahu berita tentang siswa. Apa yang menjadi kebutuhan, keluhan, dan aspirasi
dari mereka. Tidak heran jika ada beberapa siswa yang menganggap OSIM tidak
bekerja sebagaimana mestinya. Juga tidak heran jika ada beberapa siswa yang
memberikan kritik tajam dan menujukkan sikap angkuh yang melambangkan
pemberontakan serta menyebarkan isu-isu negatif terkait OSIM kepada siswa yang
lainnya.
Saya sadar bahwa tidak ada alasan yang cukup kuat untuk membela kesalahan
yang saya lakukan. Namun dibalik semua itu, tidak ada sama sekali unsur kesengajaan.
Tidak pernah terbesit di kepala saya untuk menciptakan jarak pemisah terhadap siswa.
Menjadikan OSIM memiliki citra yang kurang baik dan kehilangan kepercayaan dari
sebagian siswa. Semua kesalahan ini disebabkan kekeliruan yang saya lakukan dan
ketidakcakapan saya dalam mengatur waktu dan kegiatan yang akan saya laksanakan.
KEMENTRIAN AGAMA
Bukan perkara mudah bagi saya siswa jurusan keagamaan untuk melaksanakan
segala tugas pokok dan fungsi ketua OSIM secara sempurna. Adanya hubungan saya
dengan siswa yang kurang dekat menjadi faktor utama terciptanya jarak itu. Namun
dibalik semua itu, saya memiliki berbagai faktor penghambat yang akan saya sampaikan
agar teman-teman tidak memandang saya dari satu sisi.
Jurusan keagamaan memiliki kurikulum dengan jadwal pelajaran yang padat.
Secara blak-blakan, tujuan kurikulum tersebut adalah untuk mewujudkan peserta didik
yang menguasai 4 hal, yaitu: 1) Mampu membaca dan menjelaskan makna teks arab
gundul; 2) Mampu berbicara dengan bahasa asing; 3) Memiliki hafalan Alquran; dan 4)
memiliki hafalan hadist. Demi mewujudkan tujuan itu, disusunlah jadwal pembelajaran
rutin bagi peserta didik untuk setiap harinya. Kegiatan pembelajaran berawal dari
pengajian kitab rutin yang dilaksanakan di setiap setelah shalat subuh sampai pagi.
Paginya, siswa wajib duduk di kelas sampai menjelang sore untuk mempelajari belasan
mata pelajaran setiap pekannya. Setelah ibadah asar, ada kelas tutor untuk pembelajaran
khusus bahasa asing yang dilaksanakan sampai menjelang magrib. Waktu antara ibadah
magrib dan isya diisi dengan pengajian kitab rutin setiap harinya. Setelah isya, siswa
biasanya makan malam bersama kemudian kembali mencari tempat ternyaman untuk
mengerjakan tugas sekolah sampai tertidur.
Dengan kegiatan yang terjadwal dari bangun tidur sampai tidur kembali, tidak
ada waktu yang dikhususkan untuk kegiatan organisasi. Maka harus pintar-pintar dalam
mengatur waktu dan menganalisis kegiatan yang bertabrakan berdasarkan
urgensitasnya. Tidak jarang pelajaran akademik ditinggalkan sejenak karena ada urusan
organisasi yang lebih mendesak. Tidak keluar dari itu, siswa juga harus pintar-pintar
mencuri waktu untuk mengejar target hafalan Alquran dan hadist yang disetor setiap
akhir pekan.
Kelas jurusan keagamaan yang letaknya juga berjarak dengan kelas jurusan lain
yang ada di lingkungan MAN 3 Kota Makassar. Letak kelas yang berjauhan ini semakin
mempersulit saya untuk melakukan interaksi sosial secara langsung dan
berkesinambungan dengan siswa madrasah. Kebanyakan waktu dihabiskan dikelas
untuk mengejar pelajaran yang tertinggal.
KEMENTRIAN AGAMA
Yang menjadi kesempatan besar bagi saya untuk mempererat hubungan

persaudaraan dengan siswa madrasah adalah ketika ada kegiatan. Kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan OSIM secara pasti memang bertujuan untuk mengeratkan hubungan
tali persaudaraan siswa. Hal ini sesuai dengan visi dan misi ketua OSIM terpilih. Saya
selalu memanfaatkan rangkaian penyelenggaraan kegiatan untuk membangun
komunikasi dengan siswa maupun pengurus organisasi. Semaksimal mungkin untuk
melibatkan banyak pihak dalam setiap agenda mulai dari persiapan sampai tahap
penutupan.
Begitu pula hubungan saya dengan ketua-ketua organisasi yang ada di
Madrasah. Saya hanya memanfaatkan kegiatan untuk berinteraksi langsung dengan
mereka. Padahal memungkinkan untuk sering kali mengadakan pertemuan, baik formal
maupun nonformal. Kalau saja itu terealisasikan, maka lebih mudah bagi saya untuk
mengetahui perkembangan organisasi-organisasi yang ada di madrasah serta
membangun relasi yang baik dengan para ketuanya. Belakangan baru saya optimalkan
untuk menjalin komunikasi dengan mereka. Berkat keadaan, saya untuk sementara tidak
tinggal di asrama dan punya kesempatan untuk menggunakan telepon genggam. Hal ini
tentu mempermudah untuk menjalin relasi yang baik kepada setiap pengurus organisasi.
Namun, sayang seribu sayang, kondisi ini memaksa kami mengambil keputusan
untuk membatalkan beberapa program kerja yang tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan di masa pandemi Covid-19. Bahkan tidak ada yang bisa berbuat apa-apa
pada masa awal pandemi. Kantor dan sekolah ditutup. Keramaian dilarang keras disertai
himbuan untuk menjaga interaksi dengan orang lain. Sebab karena tekanan dari
berbagai sumber, dan kalender kegiatan yang berantakan menjadikan kami sepakat
mengubur impian untuk melaksanakan beberapa program kerja yang dulunya kami
persiapkan. Saya tahu bahwa apa yang saya sampaikan ini lebih terdengar seperti
pembelaan, tapi inilah satu-satunya cara bagi saya untuk menjelaskan keadaan yang
sebenarnya.
Terkait faktor penghambat tadi, peraturan asrama yang melarang penggunaan
telepon genggam secara ketat dan keras juga menjadi salah satu faktor penghambat
tambahan bagi saya untuk menjalin hubungan dan komunikasi terhadap siswa
KEMENTRIAN AGAMA
Madrasah. Oleh sebab itu, semua faktor-faktor tersebut mengakibatkan terciptanya jarak
yang memisahkan antara saya dan siswa di dunia nyata maupun dunia maya. Dengan
disampaikannya kebenaran ini, diharapkan teman-teman siswa madrasah bisa
memahami kondisi saya dan memimalisir kekecewaan yang timbul akibat kinerja
selama satu tahun kepengurusan.
Sejak dijalankannya program pertama dan kegiatan-kegiatan kesiswaan yang

menjadi tanggung jawab OSIM, saya sebagai ketua OSIM senantiasa menjalankan tugas
pokok dan fungsi sebagai pemimpin rapat dan memberikan evaluasi terhadap kinerja
pengurus. Saya selalu menjalankan amanah sebagai pemimpin rapat selama tidak ada
hal yang membuat saya berhalangan untuk hadir.Ketidakhadiran saya ketika rapat
tidaklah banyak dan bisa dihitung jari.Dengan begitu, dapat ditarik satu kalimat bahwa
hamper setiap rapat OSIM dipimpin langsung oleh ketuanya. Rapat dalam konteks ini
mengecualikan forum formal seperti forum laporan pertanggungjawaban. Oleh sebab
itu, ada pengurus khusus yang diamanahkan sebagai pimpinan sidang untuk
mengkoordinir forum tersebut.
Tugas pokok dan fungsi saya untuk mengevaluasi senantiasa saya laksanakan.
Evaluasi tersebut saya lontarkan dalam forum khusus ataupun secara langsung saya
sampaikan kepada pengurus terkait. Walaupun DPPS menjadi lembaga yang juga
berhak untuk mengadakan rapat evaluasi, tetapi saya sebagai ketua juga selalu
mengutarakan hal-hal yang saya anggap salah beserta dengan solusi dan jalan
keluarnya. Agar tidak terkesan menggurui atau menceramahi, seringkali saya
menyelipkan motivasi ketika memberikan evaluasi. Dengan begitu, pengurus menjadi
paham apa yang menjadi masalah, bagaimana jalan keluarnya, dan seberapa penting hal
itu harus dilaksanakan.
Evaluasi yang sampaikan lewat forum khusus biasanya mengenai kegiatan
ataupun program kerja OSIM yang telah dilaksanakan. Pada forum itu, seluruh
pengurus akan mendiskusikan masalah apa yang ditemukan di lapangan dan mencari
cara bagaimana agar kesalahan tersebut tidak terulang lagi pada kegiatan selanjutnya.
Sedangkan evaluasi yang saya sampaikan secara langsung kepada pengurus biasanya
saya lakukan pada saat kegiatan atau program kerja sedang berlangsung. Evaluasi
tersebut lebih banyak berupa teguran terhadap pengurus yang dianggap melakukan
KEMENTRIAN AGAMA
pelanggaran. Evaluasi secara langsung ini paling sering saya lakukan pada saat upacara
bendera di awal masa kepengurusan.
Tidak keluar dari itu, saya terkadang enggan memberikan evaluasi secara
emosional terhadap kinerja pengurus. Contoh yang paling sering terjadi adalah pengurus
yang jarang menghadiri rapat ataupun tidak peduli akan tanggung jawab. Karena takut
melukai perasaan mereka yang akan berdampak dengan memburuknya hubungan dan
komunikasi saya dengan mereka juga, biasanya saya meminta tolong kepada sekretaris
umum untuk memberikan teguran kepada pengurus tersebut.
Jika pengurus itu tidak mendengar dan terus melanjutkan pelanggaran yang dia
lakukan, saya kemudian mengamanahkan kepada sekretaris umum untuk menerbitkan
surat peringatan yang ditujukan kepada pengurus yang bermasalah. Saya selalu
memberikan semangat, motivasi dan apresiasi kepada pengurus dalam menjalankan
roda organisasi dan selalu mengingatkan agar belajar dari pengalaman. Pada program
pertama di awal kepengurusan, kami keliru karena tidak membangun komunikasi efektif
kepada pihak DPPS sebagai dewan penasehat, pertimbangan, dan pengawas kami.
Alhasil, program kerja pertama yaitu up grading, mengandung banyak kesalahan dari
berbagai aspek. Belajar dari hal itu, kedepannya kami terus berusaha untuk
berkomuniasi kepada DPPS terhadap permasalahan yang kami hadapi.
Setelah semua lika-liku dan problematika yang kami hadapi selama
kepengurusan. Kami bersepakat untuk mengerahkan segenap tenaga dan pikiran yang
kami miliki untuk kegiatan yang terakhir yaitu latihan kepemimpinan. Kami melakukan
ini berdasar atas harapan pencapaian di masa depan. Kami menyadari, latihan
kepemimpinan merupakan pembibitan generasi muda madrasah yang akan membawa
nama baik madarasah dimanapun mereka berbeda.
Kedepannya, kami mengharapkan struktur organisasi yang ada di madrasah bisa
menjadi lebih kompleks dengan dirancangnya Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK)
untuk kepengurusan selanjutnya. Dengan begitu, OSIM bisa lebih maksimal
menjalankan tugasnya sebagai lembaga eksekutif yang bergandengan dengan MPK
sebagai lembaga legislatif. Demi tujuan itu, kami mengajak dan meminta bantuan para
demisioner yang sempat merasakan keberadaan MPK serta memiliki pengalaman
organisasi yang lebih mumpuni untuk ikut serta bersama kami dalam membentuk
struktur lembaga kesiswaan yang lebih baik daripada sebelumnya. Puji syukur karena
KEMENTRIAN AGAMA
mereka ingin membantu kita dengan antusias dan penuh semangat walaupun itu bersifat
sukarela.
Perjuangan dan pengorbanan sampai ke titik pengahabisan dalam
menyelenggarakan kegiatan latihan kepemimpinan, kami lakukan dengan harapan
kegiatan ini bisa mencetak pengurus yang jauh lebih berkualitas. Dengan begitu, mereka
juga bisa mewujudkan mimpi dan cita-cita siswa, organisasi, dan madrasah kedepannya.
Tidak ada yang sia-sisa dalam kehidupan ini. Semua peristiwa punya hikmah
yang amat bermanfaat. Bahkan peristiwa terburuk dan terkeji sekalipun. Paling tidak,
peristiwa itu bisa dijadikan pengalaman yang tidak diulang dan menjadi contoh yang
buruk bagi setiap orang.
D. PROYEKSI
Setelah saya memaparkan tentang kondisi idealitas ketua OSIM yang diharapkan dan
kondisi realitas ketua OSIM yang sebenarnya terjadi, tentu kita bisa menilai pencapaian apa saja
yang berhasil diraih dan apa saja yang menjadi kendala dan masalah yang ada pada masa
kepengurusan ini. Dengan begitu, sangat besar harapan saya, ketua OSIM kedepannya bisa
mendekati bahkan berada dalam zona kinerja yang ideal sebagai ketua OSIM.
Ketua OSIM kedepannya harus lebih cakap dalam membangun hubungan yang baik
terhadap setiap warga madrasah. Karena seperti yang kita ketahui, OSIM merupakan organisasi
intra yang menjadi sentral antara pihak siswa dan sekolah, lebih dari itu ketua OSIM menjadi
orang yang paling bertanggung jawab atas segala amanah yang dibebankan kepada OSIM secara
menyeluruh.
Saya begitu mendambakan terciptanya hubungan dan komunikasi yang harmonis antara
ketua OSIM dan siswa madrasah. Hubungan tersebut sangatlah diperlukan demii membangun
kepercayaan siswa yang lebih kuat terhadap wakilnya. Dengan tersebut pula, fungsi OSIM
sebagai wadah akan berjalan lancar karena akan lebih mudah mendapatkan suara berbentuk
aspirasi dari setiap siswa yang dibawahinya.
Tidak hanya kepada siswa, ketua OSIM juga perlu untuk mengeratkan tali persaudaraan
terhadap para ketua organisasi di madrasah. Tujuannya untuk memudahkan mengajak mereka
dalam bekerja sama sekaligus senantiasa mendapat kabar terbaru terkait perkembangan
organisasi madrasah yang juga menjadi tanggung jawab dari OSIM itu sendiri. Ada baiknya, jika
ketua OSIM kedepannya menjadwalkan pertemuan khusus dengan para ketua organisasi yang
KEMENTRIAN AGAMA
dilakasanakan rutin dalam kurun waktu tertentu. Dengan begitu, jalannya roda kepengurusan
setiap organisasi bisa dipantau dengan mudah serta mewujudkan transparansi OSIM terhadap
siswa.
Kepercayaan dari pihak sekolah, meliputi guru, pegawai, dan kepala madrasah juga
menjadi sesuatu yang tidak kalah penting dalam diri ketua OSIM. Harus senantiasa
mengomunikasikan berbagai hal dengan cara yang baik dan sopan. Citra diri ketua OSIM harus
selalu suci dimata guru demi kepercayaan yang harus selalu dipegang. Lagi-lagi, hal ini
disebabkan karena kadang kala OSIM juga menjadi perpanjangan tangan dari pihak sekolah ke
siswa.
Peka terhadap lingkungan merupakan kemampuan tersendiri yang harus dikuasai oleh
ketua OSIM. Kepekaan yang akan membantu untuk menganalisis keadaan sekitar. Mengetahui
karakter setiap pengurus. Mengetahui kebutuhan, keluhan dan aspirasi siswa. Menganalisa
berbagai masalah atau faktor penghambat yang akan muncul. Kemampuan mengambil
keputusan. Kecermatan dalam menetapkan kebijakan. Semua itu menjadi kompetensi khusus
yang harus dimiliki ketua OSIM.
Lebih dari itu, ketua OSIM juga harus menjadi orang yang kreatif dan inovatif
Mengingat kondisi madrasah yang berkembang jauh lebih baik. Dengan bangunan, struktur
organisasi dan didorong oleh pengurus berkompetensi mewajibkan bagi para pengurus
kedepannya untuk mencetuskan suatu program maupun kegiatan yang jauh lebih meriah dan
berkualitas daripada apa yang telah diselenggarakan sebelumnya.
Kegiatan tersebut bukan hanya lebih unggul dalam hal persiapan dan pelaksanaan.
Namun, perlu juga lebih unggul dalam pencapaian ataupun output yang diharapkan. Ketua OSIM
kedepannya harus bisa mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi banyak pihak. Khususnya
terhadap siswa dan madrasah. Madrasah tidak kekurangan siswa hebat yang mampu bersaing
dengan sekolah lain, hanya saja belum ada wadah atau kesempatan bagi mereka untuk berlatih,
berkompetisi dan menampakkan diri. Dengan ketersediaan sarana dan prasarana madrasah,
sangat memungkinkan bagi ketua OSIM memunculkan ide kegiatan yang diharapkan.
Saya juga berharap ketua OSIM kedepannya mampu menangani dan menyelesaikan
permasalahan siswa yang belum terselesaikan pada masa-masa kepengurusan sebelumnya. Salah
satu contohnya adalah dualisme yang masih ada secara batin. Memang nama sekolah yang
bertuliskan MAN 3-PK Kota Makassar menjadi pelebur dualisme tersebut. Namun, peleburan itu
hanya secara administrasi saja. Nyatanya dualisme masih bersarang di beberapa hati milik siswa
KEMENTRIAN AGAMA
dan guru yang ada di madrasah. Hal tersebut harus ditangani secara tuntas dengan metode yang
akan keluar sebagai hasil pemikiran seorang ketua OSIM.
Tidak bisa dipungkiri bahwa MAN 3 Kota Makassar memang mangandung banyak
perbedaan dan keragaman. Saya rasa ungkapan “Indonesia kecil ada di MAN 3” itu tidaklah
keliru jika disematkan pada madarasah kita. Karena memang seperti itu, isinya MAN 3 itu
amatlah beragam. Namun, yang menjadi pertanyaan ialah bagaimana cara membuat keragaman
itu menjadi rukun dan saling mendukung.
Dari tahun ke tahun, banyak calon pemimpin siswa yang menawarkan misi untuk
mempersatukan. Menyatakan bahwa dengan terpilihnya dia menjadi ketua OSIM, maka keeping-
keping pecahan madrasah akan dikumpul, dirangkul, dan disatukan kembali. Siswa yang dulunya
terpecah-belah akan membentuk persatuan dalam asas persaudaraan.
Akan tetapi, misi seperti itu tidak lagi cocok untuk ketua OSIM tawarkan mulai tahun ini.
alasannya sama seperti tadi, bahwa dualisme tersebut telah dileburkan dengan nama MAN 3-PK
Kota Makassar. Pertanyaan yang masih mengambang hingga saat ini adalah tujuan yang
diharapkan belum juga direalisasikan sebagaimana yang diharapkan. Maka dari itu, menjadi
tugas tersendiri bagi ketua OSIM untuk memikirkan rencana yang aka dilakukan untuk
menjadikan perbedaaan yang ada di madrasah sebagai warna yang indah. Sehingga yang
diharapkan, madrasah bisa terlihat indah layaknya pelangi yang memiliki warna yang berbeda-
beda.
Perlu selalu diingat, bahwa pengalaman adalah ilmu yang amat mahal harganya.Tidak
seorang pun bisa membayar atas suatu pengalaman. Oleh sebab itu, saya sangat
merekomendasikan kepada pengurus selanjutnya untuk menyediakan ruang sebagai tempat
kembalinya para demisioner. Sadar ataupun tidak, telah banyak demisioner kepengurusan
organisasi MAN 3 Kota Makassar yang telah sukses dan menjadi orang yang dipandang dalam
bidangnya masing-masing. Tentu sangat disayangkan apabila mereka tidak dimanfaatkan
semaksimal mungkin dalam hal peningkatan kualitas pengurus.
Di antara para demisioner OSIM, ada yang pandai dalam hal konsepsi, ada yang pandai
dalam hal eksekusi, dan banyak dari mereka yang juga pantas untuk dijadikan sebagai pemateri.
Berdasarkan pengalaman, saya mendapat respon yang sangat positif dari mereka ketika saya
mengajaknya untuk datang berkunjung ke rumahnya yang lama. Walaupun mereka sudah
memiliki karir yang gemilang ataupun sudah menduduki jabatan, mereka dengan senang hati
akan memenuhi panggilan pengurus dalam rangka menanamkan bibit unggul yang berasal dari
MAN 3 Kota Makassar. Dan yang tidak kalah penting, mereka akan datang secara sukarela tanpa
menuntut biaya selama tidak ada halangan.
KEMENTRIAN AGAMA
Kedepannya, dengan adanya MPK sebagai mitra kerja OSIM, saya berharap kedua badan
kepengurusan ini bisa berjalan baik dan berdampingan. MPK diharapkan bisa menjalankan
fungsi legislasinya sebagai pembuat konstitusi yang sesuai dengan keadaan madrasah pada saat
itu. Selain itu, MPK juga diharapkan mampu menjalankan fungsi pengawasannya terhadap
kinerja OSIM. Di samping itu, OSIM bisa fokus terhadap fungsinya sebagai lembaga eksekutif
dalam melaksanakan segala program kerja yang telah direncanakan.
E. KHATIMAH
Demikian Laporan Pertanggungjawaban Ketua OSIM MAN 3 Kota Makassar Periode
2019/2020 ini, Semoga hal ini cukup untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan
bagi pengurus-pengurus yang akan datang. Kami sadar sesungguhnya banyak sekali peluang bagi
kami untuk berbuat baik yang belum termanfaatkan, karena keterbatasan kemampuan sering kali
tidak sanggup menciptakan peluang untuk berbuat. Kiranya masih banyak kekurangan baik dalam
pelaksanaan tugas selama masa kepengurusan, maupun dalam penyusunan laporan
pertanggungjawaban ini. Untuk itu, segenap pengurus periode 2019 – 2020 menyampaikan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Besar harapan kami agar segala daya dan upaya yang
telah kami lakukan selama masa kepengurusan bisa bernilai ibadah di sisi-Nya.
Tidak lepas dari segala pihak yang pernah ikut berkontribusi dalam membantu kami
selama masa kepengurusan, saya mewakili segenap pengurus menyampaikan ungkapan rasa
KEMENTRIAN AGAMA
terima kasih yang tidak kalah besarnya. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas kesalahan yang
kami perbuat dalam mengemban amanah dan mohon dimanfaatkan segala kekurangan yang ada
pada periode kali ini untuk dikembangkan lebih baik lagi untuk periode selanjutnya. Akhirnya,
kami memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada hal yang keliru atau tidak berkenan dalam
hati. Semoga setiap usaha dan kinerja yang kami lakukan dapat bernilai ibadah di sisi-Nya. Aamin,
serta kepada rekan kawan-kawan yang turut berpartisipasi dalam periode ini, tidak cukup kata
untuk kami sampaikan dengan terima kasih.
Akhirnya, saya sebagai Ketua OSIM MAN 3 Kota Makassar menyampaikan selamat
melanjutkan perjuangan kepada Ketua beserta jajaran Pengurus OSIM MAN 3 Kota Makassar
periode 2020 - 2021.
Makassar, 22 Oktober 2020

Ketua OSIM
MAN 3 Kota Makassar :
Afriadi Ramadhan
NIS. 002184233

Ketua Osim

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Ketua Osim

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KEMENTRIAN AGAMA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 KOTA MAKASSAR

OSIM MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 KOTA MAKASSAR

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KETUA OSIM

3. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat

C. PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KETUA OSIM

Ketika diperhadapkan dengan permasalahan yang rumit untuk dipecahkan dan

OSIM MAN 3 Kota Makassar dilantik dengan 25 orang pengurus. Dimana

tersebut memiliki tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam tubuh

Selama masa kepengurusan, saya senantiasa berusaha menanamkan

Yang menjadi kesempatan besar bagi saya untuk mempererat hubungan

Sejak dijalankannya program pertama dan kegiatan-kegiatan kesiswaan yang

Makassar, 22 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai