C.131.16.0089 15 File Komplit 20200827105814
C.131.16.0089 15 File Komplit 20200827105814
Disusun oleh :
EMA MUSMAWATI
NIM.C.131.16.0089
1
Mahasiswa Progam S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Semarang,
Email:aprianrizkyalifta@gmail.com
2
Mahasiswa Progam S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Semarang,
Email:emamusmawati13@gmail.com
ABSTRAK
v
ABSTRACT
vi
DAFTAR ISI
ix
2.8 Perhitungan Volume Pekerjaan .................................................... 13
2.9 Time Schedule (Rencana Kerja) ................................................... 14
2.10 Komponen-Komponen Penunjang RAB ..................................... 15
1. Dimensi Ukuran Pekerjaan....................................................... 16
2. Harga Satuan Dasar .................................................................. 16
3. Harga Satuan Pekerjaan ........................................................... 16
2.11 Perbedaan RAB Jalan dan Jembatan dengan RAB Gedung........ 15
2.12 Kendala-Kendala Dalam Penyusunan RAB ................................ 16
1. Spesifikasi Teknis .................................................................... 17
2. Bill of Quantity ......................................................................... 17
2.13 Pengertian Proyek ....................................................................... 17
2.14 Pengadaan .................................................................................... 18
2.15 Ketentuan Pelelangan dengan Perpres No. 16/2018 ................... 21
1. E-purchasing ............................................................................ 21
2. Pengadaan Lngsung.................................................................. 22
3. Penunjukan Langsung .............................................................. 22
4. Tender Cepat ............................................................................ 23
5. Tender....................................................................................... 24
2.16 Tahapan Pelelangan Pekerjaan Konstruksi Perpres No. 16/2018 25
1. Penyusunan Dokumen Lelang .................................................. 25
2. Pengumuman Lelang ................................................................ 25
3. Pendaftaran Peserta .................................................................. 25
4. Pengambilan Dokkumen Lelang .............................................. 26
5. Penyusunan Berita Acara ......................................................... 26
6. Penjelasan Dokumen Lelang dan Perubahannya...................... 26
7. Pemasukan Dokumen Penawaran ............................................ 26
8. Pembukaan Dokumen Penawaran ............................................ 26
9. Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis dan Harga ............ 26
10. Pembuktian Kualifikasi ............................................................ 26
11. Penetapan Pemenang ................................................................ 27
12. Pengumuman Pemenang .......................................................... 27
13. Masa Sanggah .......................................................................... 27
x
14. Penunjukan Pemenang Penyedia Barang/Jasa ......................... 27
15. Penandatanganan Kontrak ........................................................ 27
16. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ........................................ 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pengertian Metodologi Penelitian ................................................. 28
3.2 Cara Memperoleh Data ................................................................. 28
1. Data Primer .............................................................................. 28
2. Data Sekunder .......................................................................... 28
3.3 Metode Penyusunan Penelitian ..................................................... 29
3.4 Pengolaahan Data .......................................................................... 30
3.5 Sistem Tata Cara Tender ................................................................ 30
BAB IV PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
4.1 Lingkup Pekerjaan......................................................................... 32
4.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) .................................................. 32
1. Perhitungan Volume Pekerjaan ............................................. 33
2. Daftar Harga Upah, Bahan dan Sewa Alat............................. 34
3. Daftar Harga Satuan Pekerjaan .............................................. 36
4. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya................................... 38
5. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya .................................. 39
4.3 Time Schedule Kurva “S” ............................................................... 40
BAB V TAHAPAN PELELANGAN
5.1 Urutan Tahapan Pelaksanaan Tender ............................................. 41
1. Pengumuman Pelelangan ....................................................... 42
2. Jadwal Pelelangan Pascakualifikasi ....................................... 45
3. Download Dokumen Pengadaan ............................................ 46
4. Pemberian Penjelasan............................................................. 46
5. Pemasukan Dokumen Penawaran .......................................... 47
6. Berita Acara Pembuka Penawaran ......................................... 47
7. Pembukaan Dokumen ........................................................... 48
8. Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis dan Harga .......... 49
9. Pembuktian Kualifikasi .......................................................... 50
x
10. Reverse Auction ...................................................................... 52
11. Penetapan Pemenang.............................................................. 53
12. Pengumuman dan Penetapan lelang ....................................... 55
13. Masa Sanggah ........................................................................ 55
14. Surat Perjanjian (Kontrak) ..................................................... 58
15. Surat Perintah Kerja (SPK) .................................................... 58
16. Surat Perjanjian Mulai Kerja (SPMK) ................................... 59
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.................................................................................... 82
6.2 Saran .............................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Gambar 4.1 Perhitungan Volume Pekerjaan ................................................. 33
Gambar 4.2 Daftar Harga Upah, Bahan dan Sewa Alat ................................ 35
Gambar 4.3 Harga Satuan Pekerjaan ............................................................ 37
Gambar 4.4 Daftar Anggaran Biaya.............................................................. 38
Gambar 4.5 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ..................................... 40
x
LAMPIRAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
material, bahan, alat, dan tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan gambar
kerja dan spesifikasi teknis dengan di syaratkan dalam Rencana Kerja dan
Syarat (RKS), sehingga dengan munculnya rencana anggaran biaya bisa
dijadikan sebagai pedoman berjalannya pelaksanaan pekerjaan proyek
pembangunan konstruksi.
Proyek ini memiliki fungsi yang sangat strategis. Dilihat dari segi
ekonomi akan sangat sangat menunjang kegiatan masyarakat luas khususnya di
daerah Wanarata Pemalang. Secara struktural juga akan sangat menarik untuk
diteliti dalam pelaksanaan dan secara anggaran perencanaan. Memiliki sistem
girder precast pada bagian jembatan serta bentangan sepanjang 50,00 m, akan
memerlukan pelaksanaan yang ekstra teliti karena akan dikerjakaan di area
padat penduduk.
Lebih lanjut, pembangunan jembatan dalam satu pelaksanaan akan
memakan biaya yang cukup besar. Dapat dilihat dari item pekerjaan, serta alat-
alat yang akan dipakai. Proyek Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang
ini,. Pada sisi jembatan juga akan dipasang balok girder yaitu yang
membentang pada lebar sungai. Dengan dilaksanakan proyek ini, maka akan
menjadi landasan penyusunan laporan tugas akhir ini mulai saat lelang, proses
pelaksanaan, hingga rencana anggaran biaya.
Posisi Rencana Anggaran Biaya (RAB) begitu penting pada perencanaan
proyek pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang. Karena RAB merupakan
pedoman pihak pemilik proyek (owner) dan penyedia jasa konstruksi untuk
memberikan perkirakan biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
dan merupakan tolak ukur kualitas pekerjaan konstruksi Jembatan Wanarata
Pemalang.
Suatu Pekerjaan Konstruksi tidak dapat terlepas dari proses pelelangan.
Menurut Pasal 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40l/PMK.07/2016
tentang pentunjuk pelaksanaan lelang, yang disebutkan : Lelang adalah
penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara
tertulis dan atau lisan, yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai
harga tertinggi yang didahului dengan pengumuman lelang. Pada proses
pelelangan proyek Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang digunakan
2
Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 beserta petunjuk teknis operasional
pengadaan barang dan jasa.
Dalam perencanaan suatu pekerjaan proyek konstruksi masih terdapat
kendala dalam proses perencanaan RAB dan proses pelelangan. Oleh karena
itu pada saat pelaksanaannya harus dicermati proses perencanaan, terutama
pada urutan proses yang dimulia dari tahap desain, RAB, hingga proses
pelelangan harus benar-benar secara cermat dan teliti, mulai dari awal hingga
akhir pembangunan proyek konstruksi. Memiliki proses pelelangan yang
dipersyaratkan dengan tujuan penetapan pemenang kontraktor/penyedia barang
dan jasa yang sesuai dengan kualifikasi yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa hal tersebut, dilaksanakan perhitungan tugas akhir
tentang manajemen konstruksi dengan judul ”Perhitungan Rencana Anggaran
Biaya (RAB) Serta Proses Pelelangan Pada Proyek Pembangunan Jembatan
Wanarata Pemalang” sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata
satu.
3
b. Mengetahui perencanaan time schedule atau waktu efektif pelaksanaan
pekerjaan pada proyek Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang.
c. Mengetahui metode pelelangan yang perpedoman (Proses Tender
Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaaan Barang/
Jasa Pemerintah)
4
1.6 Sistimatika Penulisan
Tugas akhir ini disusun kedalam tiga bagian yang mencakup bagian awal,
bagian pokok dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman judul, lembar
asistensi dan pengesahan, pengantar, dan daftar isi. pada bagian akhir terdiri
daftar pustaka dan lampiran. Sedangakan sebagian isi dari penyusunan laporan
tugas akhir ini terletak pada bagian pokok yang terdiri dari lima bab, secara
garis besar sistematika penulisan pada bagian pokok laporan tugas akhir adalah
sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini menyajikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, serta batasan masalah.
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini menyajikan landasan teori manajemen konstruksi dan
dasar – dasar teori dalam penyusunan penulisan yang berkaitan
dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan proses – proses
Pelelangan.
Bab III Metodologi Penelitian
Membahas penelitian secara keseluruhan yang merupakan urut-urutan
yang sistematis mengenai metodologi dan pengolahan data yang
diterapkan dalam pengumpulan dan pengolahan data.
Bab IV Analisis dan Pembahasan RAB
Pada bab ini menyajikan analisis dan pembahasan data yang sudah
dikumpulkan.
Bab V Tahapan Pelelangan
Memberikan pembahasan serta penulisan terkait dengan metode
pelelangan berdasarkan Perpres.
Bab VI Penutup
Memberikan kesimpulan dan saran yang merupakan penutup dari
Tugas Akhir ini.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
Estimasi biaya sangat ditentukan oleh:
Tersedianya data dan infomasi
Teknik dan metode yang digunakan
Kecakapan dan pengalaman estimator
7
diperlukan untuk menentukan berbagai jenis pekerjaan, spesifikasi dan
ukuran material bangunan. pastikan dari gambar kerja ini dapat
ditentukan ukuran dan spesifikasi material bangunan. Dengan begitu,
menghitung volume pekerjaan pun menjadi lebih mudah. Gambar kerja
inilah yang menjadi rujukan dalam menentukan item-item pekerjaan
yang akan dihitung dalam pembuatan RAB.
2. Menyusun Item pekerjaan dan Menghitung Volume Pekerjaan
Tahapan ini menguraikan item-item pekerjaan yang akan
dikerjakan. Uraian pekerjaan disajikan dalam bentuk pokok-pokok
pekerjaan yang menjelaskan mengenai lingkup besar pekerjaan. Setelah
item pekerjan diuraikan.
Langkah berikutnya adalah menghitung volume pekerjaan.
Penghitungan ini dilakukan dengan cara menghitung banyaknya volume
pekerjaan dalam satu satuan, misalkan per m2, m3, atau per unit. Volume
pekerjaan nantinya dikalikan dengan harga satuan pekerjaan, sehingga
didapatkan jumlah biaya pekerjaan.
3. Membuat Daftar Harga Satuan Upah, Material, Dan Alat (H1)
Harga satuan upah, material dan alat (H1) merupakan item yang
harus hati-hati dalam menentukannya, karena dalam tahapan ini seorang
Quantity of Surveyor harus mempertimbangkan banyak faktor. Dalam
kuliah Mahasiswa diajarkan bahwa menetukan harga satuan cukup
menggunakan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK). Jika semua
penyedia jasa menggunakan HSPK yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Daerah maupun Pusat akan terjadi penawaran harga yang sama. Untuk
sebuah tender yang dilelang melalui situs LPSE, penyedia jasa cukup
mengisi harga satuan karena item pekerjaan dan volume pekerjaan sudah
disiapkan oleh pemilik kerja.
Sebelum menentukan H1 terlebih dahulu tentukan Harga Satuan
diluar keuntungan (H0). Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
dalam menentukan H0 adalah
8
Apakah Biaya Asuransi Ketenagakerjaan dan Perlengkapan K3 ada
atau tidak. Jika tidak, maka biaya Asuransi Ketenagakerjaan dan
Perlengkapan K3 dimasukkan kedalam setiap Harga Satuan.
4. Daftar Analisa Satuan pekerjaan
Analisa Harga Satuan Pekerjaan merupakan sebuah analisa
gabungan harga satuan upah, material dan sewa alat berat untuk
mendapatkan harga per satu satuan volume pekerjaan. Sebagai contoh
pekerjaan pengecoran beton dengan mutu K250, satuan volume yang
digunakan dalam pekerjaan ini adalah m3 (meter kubik). Dalam satuan
volume tersebut harga yang tertera berupa harga gabungan dari material
beton, upah tenaga dan truck molen beserta pompa jika diperlukan.
Analisa harga satuan pekerjaan terdiri dari uraian harga, koefisien,
harga satuan upah, meterial dan alat, hasil kali koefisien dan harga
satuan. Hasil kali tersebut dijumlah dan menjadi harga satuan.
5. Harga Satuan pekerjaan
Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga
kerja atau harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
konstruksi berdasarkan perhitungan analisa. Penentuan harga ini dapat
diambil dari standar harga yang berlaku dipasaran atau daerah tempat
proyek dikerjakan sesuai dengan spesifikasi Kota Semarang yang
dinamakan harga satuan. Secara umum dapat disimpukan sebagai berikut
:
Harga satuan pekerjaan = H.S Bahan + H.S Upah + H.S Alat
9
350.000. Maka dari sini Anda bisa mengetahui bahwa biaya pekerjaan
pembuatan pondasi batu kali adalah 10m3 x Rp. 350.000= Rp. 3.500.000.
7. Rekapitulasi
Langkah terakhir dalam membuat RAB adalah membuat bagian
rekapitulasi. Rekapitulasi adalah jumlah total masing-masing sub
pekerjaan, seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, atau pekerjaan
beton. Kedua sub pekerjaan tersebut dapat diuraikan lagi secara lebih
detail. Setiap pekerjaan kemudian ditotalkan sehingga didapatkan jumlah
total biaya pekerjaan. Di dalam menghitung biaya rekapitulasi ini, bisa
juga bisa ditambahkan biaya Pajak Pertambahan Nilai atau yag sering
kita sebut PPN yaitu sebesar 10% dari total nilai pekerjaan seluruhnya.
10
3. Faktor kalibrasi yang digunakan.
4. Harga satuan yang digunakan sebaiknya menggunakan harga satuan
pekerjaan dari daerah tempat proyek tersebut.
11
pekerjaan, volume masing-masing item pekerjaan, dan harga satuan
pekerjaan yang dihitung berdasakan perhitungan analisis.
Guna menghasilkan anggaran yang teliti maka diperlukan proses.
Proses penyusunan suatu angggaran biaya secara runtut diperlukan
beberapa tahapan perhitungan berdasarkan gambar serta syarat-syarat
analisa pekerjaan. Lebih lanjut, perhitungan harus memiliki tahapan, agar
tingkat ketelitian dapat semakin benar. Secara pelaksanaan perhitungan,
maka dapat disampaikan dalam suatu bagan. Berikut merupakan tahap
analis perhitungan rencana anggaran biaya.
12
2.6 Analisa Biaya Konstruksi
Analisa Biaya Konstruksi adalah suatu langkah perhitungan harga satuan
pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian indeks bahan bangunan
dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standart pengupahan
pekerja, untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan konstruksi. Analisa harga
satuan pekerjaan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana
anggaran biaya bangunan yang didalamnya terdapat angka yang menunjukan
jumlah material, tenaga, dan biaya persatuan pekerjaan, contohnya:
1. Pekerjaan pembersihan tempat kerja – satuan pekerjaan m².
2. Pekerjaan badan jalan cor beton Cast-In-Place atau cast in-situ – satuan
pekerjaan m³
3. Pekerjaan galian tanah – satuan pekerjaan m³.
4. Pekerjaan struktur beton – satuan pekerjaan m³.
5. Pekerjaan gelagar PCI girder bentang 25.60 m, Penyediaan – satuan
pekerjaan buah.
6. Pekerjaan Batang Baja Tulangan Ulir – satuan pekerjaan kg.
13
item –item pekerjaan sesuai dengan lapangan. Dengan mengetahui jumlah
volume pekerjaan maka akan diketahui berapa banyak biaya yang akan di
perlukan dalam pelaksanaan proyek.
Perhitungan volume pekerjaan memiliki beberapa cara perhitungan yang
tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Salah satu Rumus perhitungan
volume item pekerjaan antara lain :
14
dibutuhkan.
b. Pedoman waktu untuk mendatangkan material yang sesuai dengan item
pekerjaan yang akan dilaksanaan.
c. Pedoman waktu untuk pengadaan alat-alat kerja.
d. Pedoman sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak
kerja proyek konstruksi.
e. Pedoman pencapain progres pekerjaan setiap waktu tertentu.
f. Pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas keterlambatan proyek
atau bonus atas percepatan proyek.
g. Pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi.
Untuk dapat menyusun time schedule atau jadwal pelaksanaan proyek
yang baik dibutuhkan:
a. Gambar kerja proyek.
b. Rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek.
c. Bill of Quantity (BQ) atau daftar volume pekerjaan.
d. Data lokasi proyek berada pada sumber daya meliputi material peralatan,
sub kontraktor yang tersedia di sekitar lokasi pekerjaan proyek
berlangsung.
e. Data sumber material, peralatan, sub kontraktor yang harus didatangkan
ke lokasi proyek.
f. Data kebutuhan tegana kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
g. Data acuan atau musim di lokasi pekerjaan proyek.
h. Data jenis transportasi yang tepat digunakaan di sekitar lokasi proyek.
i. Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing item
pekerjaan.
j. Data kapasitas produksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub kontraktor,
dan material.
k. Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan
tenggang waktu pembayaran progress, dan lain-lain.
15
2.10 Komponen-komponen Penunjang RAB
Rencana anggaran biaya memiliki sesuatu yang dapat menunjang dalam
penyusunannya. Hal tersebut merupakan berbagai komponen yang dapat
membantu dalam penyusunan. Berikut adalah komponen-komponen penyusun
yang dapat menunjang terbentuknya suatu anggaran biaya, yaitu:
1. Dimensi ukuran pekerjaan
Setiap menyusun suatu anggaran biaya harus memiliki dasar teknis
serta ukuran pekerjaan. Guna membantu dalam penentuan anggaran
biaya yang akan disusun. Spesifikasi teknis ukuran pekerjaan tersebut
dapat dilihat Dari Gambar Renana Yang
2. Harga satuan dasar
Suatu pembangunan proyek akan memerlukan susunan anggaran
biaya, yang menjadi dasar penyusunannya adalah harga satuan dasar.
Berikut ini adalah landasan dari harga satuan dasar:
a. Upah pekerja.
b. Bahan atau material.
c. Sewa alat.
3. Harga Satuan Pekerjaan
Harga satuan pekerjaan adalah jumlah dari harga bahan dan upah
tenaga kerja yang harus dianggarkan untuk penyelesaian sebuah
pekerjaan konstruksi. Penentuan harga satuan pekerjaan diambil dari
standar harga yang berlaku di pasaran di daerah sekitar lokasi proyek dan
tahun perhitungan anggaran. Analisa standart satuan pekerjaan dilakukan
oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang. Secara umum dapat
disimpulkan sebagai berikut: (Andi, 2011)
16
Perbedaan Rencana Anggaran Biaya jembatan dengan Rencana
Anggaran Biaya gedung atau proyek lainya adalah pada pekerjaan suatu
jembatan terdapat berbagai metode pelaksanaan pekerjaan, diantaranya adalah
metode pelaksanaan jembatan dengan balok konvensional, metode pelaksanaan
PCI girder erection dengan crawler crane, metode pelaksanaan PCI girder
erection dengan launcher gantry, metode pelaksanaan precast box girder
erection dengan crawler crane, metode pelaksanaan precast box girder
erection dengan launcher gantry, metode pelaksanaan ballance cantilever
dengan menggunakan form work traveller. Pemilihan metode pelaksanaan
jembatan sangat berpengaruh terhadap Rencana Anggaran Biaya.
Adanya desain metode pelaksanaan pekerjaan jembatan PCI girder
erection menjadi sebuah keuntungan, karena dapat menjadikan lebih efisien
dalam pekerjaan dibandingkan dengan cast insitu. Penghematan biaya terdapat
pada berkurangnya kuantitas besi, beton, dan bekesting. Analisis pemilihan tipe
girder dalam upaya pengurangan biaya pelaksanaan konstruksi dan
pemeliharaan jembatan studi kasus Proyek Pembangunan Jembatan Wanarata
Pemalang.
Dalam pelaksanaan proyek gedung atau lainya metode pelaksanaanya
tidak memeiliki variasi seperti metode pelaksanaan pekerjaan jembatan, jadi
dalam proyek gedung atau lainya yang mempengaruhi Rencana Anggaran
Biaya hanya volume pekerjaan dan material yang digunakan saja.
17
spesifikasi teknis ini ada perbedaan antara desain dengan saat
pelaksanaan dapat menjadi evaluasi dalam penyusunan anggaran biaya.
2. Bill of Quantity
Bill of quantity (BQ), dapat menjadi kendala apabila pada saat
perhitungan volume gambar rencana berbeda dengan volume yang tertera
pada BQ.
18
pembengkakan biaya sekaligus keterlambatan waktu pelaksanaan (Proboyo,
1999; Tjaturono, 2004). Dengan demikian, seringkali efisiensi dan efektivitas
kerja yang diharapkan tidak tercapai. Hal itu mengakibatkan pengembang akan
kehilangan nilai kompetitif dan peluang pasar (Mora dan Li, 2001).
Adapun pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan proyek konstruksi
antara lain:
1. Pemilik
2. Perencana (konsultan)
3. Pelaksana kontraktor
4. Pengawas (konsultan)
5. Penyandang dana
6. Pemerintah (regulasi)
7. Pemakai bangunan
8. Masyarakat :
a. Asosiasi
b. Masyarakat umum
2.14 Pengadaan
Pada pelaksanaan suatu proyek pekerjaan terdapat tahapan pengadaan.
Tahap pengadan / pelelangan kontraktor bertujuan menunjuk kontraktor
sebagai pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai subkontraktor yang akan
melaksanakan konstruksi di lapangan. Beberapa pengertian-pengertian
pengadaan:
1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pengadaan
Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh
APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai
dengan serah terima hasil pekerjaan (Perpres No. 16 pasal 1, ayat 1
Tahun 2018)
2. Pengadaan barang adalah Upaya untuk mendapatkan barang dan jasa
yang diinginkan, dilakukan atas dasar pemikiran yang logis serta
19
sistematis (the system of thought). Mengikuti norma dan etika yang
berlaku dan berdasarkan metode dan proses pengadaan yang baku.
(Wibowo, 2011)
20
5. Personil Inti
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila personil inti yang
akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam dokumen lelang serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang
diajukan.
6. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila pekerjaan yang
akan disubkontrakkan sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen
lelang.
7. Syarat Teknis Lainnya
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila persyaratan teknis
lainnya sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
1. E-purchasing
E-purchasing dilaksanakan berdasarkan Peraturan Kepala LKPP
No. 17 Tahun 2012. E-purchasing adalah tata cara pembelian barang/jasa
melalui system katalog elektronik. Kontrak paying yang dilakukan dalam
E-purchasing adalah perjanjian antara LKPP dan Penyedia.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak perlu membuat HPS,
21
harga di epurchasing menjadu HPS dalam Pengadaan. Dan harga tersebut
sudah termasuk PPN. Setiap instansi yang akan melakukan epurchasing
harus melakukan negosiasi harga terlebih dahulu.
2. Pengadaan Langsung
Pengadaan Langsung sebagaimana dimaksud dilaksanakan untuk
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Untuk pengadaan lansung
dilakukan:
a. pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia untuk Pengadaan
Barang/Jasa Lainnya yang menggunakan bukti pembelian atau
kuitansi; atau
b. permintaan penawaran yang disertai dengan klarifikasi serta negosiasi
teknis dan harga kepada Pelaku Usaha untuk pengadaan langsung
yang menggunakan SPK.
3. Penunjukan Langsung
Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan untuk
mendapatkan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Konsultansi/
Jasa Lainnya dalam keadaan tertentu. Aturan turunannya akan lebih
dipertajam di dalam Perka LKPP.
Keadaan tertentu yang bisa dijadikan dasar menggunakan metode
penunjukan langsung adalah sebagai berikut :
a. Penanganan darurat yang tidak bisa direncanakan sebelumnya dan
waktu penyelesaiannya harus segera/tidak bisa ditunda untuk
pertahanan negara, keamanan dan ketertiban masyarakat, serta
keselamatan/perlindungan masyarakat yang pelaksanaannya tidak
dapat ditunda/harus dilakukan segera.
b. Penyelenggaraan penyiapan konferensi yang mendadak untuk
menindaklanjuti komitmen internasional dan dihadiri Presiden/Wakil
Presiden
c. Kegiatan bersifat rahasia untuk kepentingan intelejen dan/atau
perlindungan saksi
22
d. Kegiatan menyangkut pertahanan negara yang ditetapkan oleh
Menteri Pertahanan serta kegiatan yang menyangkut keamanan dan
ketertiban masyarakat yang ditetapkan oleh Kapolri.
e. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifik dan hanya
dapat dilaksanakan 1 penyedia karena satu pabrikan, pemegang hak
paten, atau pihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak paten,
atau pihak yang menjadi pemenang pelelangan untuk mendapatkan
izin dari pemerintah.
Karakter-karakter dan kondisi di atas menjadi kriteria pantas
tidaknya menggunan metode penunjukan langsung. Metode ini juga
cukup sederhana dalam prosesnya, karena cukup menilai kemampuan
perusahaan dan jika mampu bisa ditunjuk menjadi penyedia dan melalui
proses negosiasi sebelumnya. Yang jelas untuk bisa menggunakan
metode penunjukan langsung, tidak perlu memperhatikan nilai, tetapi
harus memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas
4. Tender Cepat
Adapun Tender Cepat sebagaimana dimaksud dilaksanakan dalam
hal:
a. Spesifikasi dan volume pekerjaannya sudah dapat ditentukan secara
rinci
b. Pelaku Usaha telah terkualifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja
Penyedia, dan Tender sebagaimana dimaksud dilaksanakan dalam hal
tidak dapat menggunakan metode pemilihan Penyedia sebagaimana
dimaksud dalam keadaan tertentu.
23
5. Tender
Menurut Perpres ini, pelaksanaan pemilihan melalui Tender/Seleksi
meliputi:
a. Pelaksanaan Kualifikasi;
b. Pengumuman dan/atau Undangan;
c. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pemilihan;
d. Pemberian Penjelasan;
e. Penyampaian Dokumen Penawaran;
f. Evaluasi Dokumen Penawaran;
g. Penetapan dan Pengumuman Pemenang; dan
h. Sanggah
i. Sanggah Banding
Selain ketentuan sebagaimana dimaksud untuk pelaksanaan
pemilihan Pekerjaan Konstruksi ditambahkan tahapan Sanggah Banding,
bunyi Pasal 50 ayat (2) Perpres ini.
Pelaksanaan pemilihan sebagaimana dimaksud, menurut Perpres in,
untuk Seleksi Jasa Konstruksi dilakukan klarifikasi dan negosiasi
terhadap penawaran teknis dan biaya setelah masa sanggah selesai.
Metode evaluasi penawaran Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dilakukan dengan:
a. Sistem Nilai
Metode evaluasi Sistem Nilai digunakan untuk Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memperhitungkan
penilaian teknis dan harga.
b. Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
Metode evaluasi Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis digunakan
untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
memperhitungkan factor umur ekonomis, harga, biaya operasional,
biaya pemeliharaan, dan nilai sisa dalam jangka waktu operasi tertentu
c. Harga Terendah
Metode evaluasi Harga Terendah digunakan untuk Pengadaan
24
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalam hal harga menjadi
dasar penetapan pemenang di antara penawaran yang memenuhi
persyaratan teknis
25
untuk mengikuti lelang pekerjaan tersebut.
4. Pengambilan Dokumen Lelang
Merupakan pengambilan dokumen-dokumen yang ada pada lelang
pekerjaan tersebut. Dokumen ini berisi gambar kerja sebagai acuan dasar
penghitungan volume dan BOQ yang memuat spesifikasi-spesifikasi
pekerjaan, material-material yang ditetapkan
5. Penyusunan Berita Acara
Merupakan pembuatan kesepakatan-kesepakatan yang ditetapkan oleh
penyelenggara lelang.
6. Penjelasan Dokumen Lelang dan Perubahannya.
Merupakan penjelasan dokumen-dokumen yang dianggap kurang jelas,
dalam pelaksanaan pekerjaan dan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam gambar kerja.
7. Pemasukan Dokumen Penawaran
Merupakan memasukan penawaran keseluruhan harga pekerjaan tersebut
yang didasarkan pada volume harga satuan dan analisa gambar kerja
yang ditetapkan.
8. Pembukaan Dokumen Penawaran
Tahapan ini merupakan tahap awal dari penyelenggara untuk
mengumumkan total seluruh biaya sebelum kontraktor melakukan
penawaran, ada batasan-batasan harga yang sudah ditentukan.
9. Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis dan Harga
Evaluasi dilakukan setelah dari pihak penyedia barang atau jasa
memasukkan dokumen penawaran, pihak panitia lelang akan
menentukan beberapa penyedia jasa yang memenuhi ketentuan yang ada.
10. Pembuktian Kualifikasi
Penyedia jasa yang memenuhui kriteria syarat lelang akan diberi
undangan melaui LPSE/email untuk melakukan pembuktian kualifikasi,
yaitu menunjukkan keaslian dokumen yang telah diupload pada dokumen
penawaran.
26
11. Penetapan Pemenang
Dilakukan oleh panitia lelang setelah pengecekan dokumen administrasi
pada tiap-tiap penyedia barang/jasa yang telah mengikuti dan
memasukkan dokumen penawaran.
12. Pengumuman Pemenang
Pemenang lelang adalah hak mutlak dari panitia lelang, sehingga tidak
bisa diganggu gugat kecuali ada sanggahan yang kuat dari pihak lain,
sebagai bukti untuk mengulang pemenang lelang.
13. Masa Sanggah
Masa sanggah dilakukan ketika ada keputusan yang janggal dari pihak
panitia lelang, karena pada masa sanggah ini kandidat no 2, 3, dan 4
berhak untuk mencari celah pada pemenang sehingga nantinya
pengumuman dan pemenang bisa dirubah, masa sanggah ada batasan
waktu tertentu.
14. Penunjukan Pemenang Penyedia Barang/Jasa
Setelah beberapa tahapan dilalui dan masa sanggah juga sudah
terlaksana, maka secara resmi panitia lelang mengumumkan pemenang
lelang, dan ditahap ini keputusan tidak bisa dirubah.
15. Penandatanganan Kontrak
Penyedia barang/jasa yang menjadi pemenang akan melakukan
penandatanganan kontrak pekerjaan yang bersangkutan.
16. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Surat yang dibuat oleh Kuasa Penggunaan Anggaran atau Pejabat
Pembuat Komitmen PPK dibantu dengan ULP/Pejabat Pengadaan
Barang dan Jasa yang ditujukan kepada pemenang lelang sebagai awal
atau dimulainya suatu pekerjaan penyediaan barang/jasa.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
28
Oleh karena itu, dicari narasumber dari konsultan ataupun kontraktor
yang sudah terbiasa mengikuti lelang pekerjaan. Dalam hal ini dokumen
kontrak yang digunakan adalah dokumen kontrak dari Proyek
Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang No. 050/283.1/PUTR
Tanggal 24 Juli 2019, Kontraktor pelaksana PT. SATRIAMAS
KARYATAMA.
b. Gambar
Dalam pengumpulan data ini digunakan gambar kerja pada Proyek
Proyek Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang Paket yang
diperoleh dari kontraktor pelaksana pekerjaan yaitu PT. SATRIAMAS
KARYATAMA, untuk kemudian akan dilakukan perhitungan volume
pekerjaan. Gambar yang akan digunakan berupa data lengkap yang
termasuk detail-detail baik dari pekerjaan struktur jembatan, serta syarat-
syarat rencana kerja (RKS) proyek Pembangunan Jembatan Wanarata
Pemalang.
c. Daftar Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
1) Menghitung volume
2) Daftar Harga Bahan Dan Upah Kota Semarang
3) Analisa Satuan Pekerjaan kota semarang
4) Harga Satuan Pekerjaan kota semarang
5) Menghitung RAB
6) Rekapitulasi
2. Data Sekunder
Data ini diperoleh melalui media lain, berupa literatur-literatur yang
ada berupa buku-buku, jurnal-jurnal yang ada kaitannya dengan pokok
pembahasan yang diteliti. Perpustakaan juga sebagai sumber lain untuk
memperoleh gambaran teoritis dari masalah yang diteliti. Cara pengumpulan
data penelitian berdasarkan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat
yang berlaku (RKS) dari Proyek Pembangunan Jembatan Wanarata
Pemalang.
29
3.3 Metode Penyusunan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini
digambarkan dalam flow chart sebagai berikut :
MULAI
PENGUMPULAN DATA
PRIMER SEKUNDER
PENGOLAHAN DATA
PERHITUNGAN RAB
PROSES TENDER
SELESAI
30
para pengusaha yang telah memenuhi syarat-syarat dan standar kualifikasi
ditentukan sebadai peserta tender / pelelangan.
31
BAB IV
PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Rencana Anggaran Biaya atau biasa disebut RAB adalah banyaknya biaya
yang dibutuhkan baik upah maupun bahan/material dalam sebuah pekerjaan proyek
konstruksi, baik rumah, gedung, jembatan, dan lain-lain. Dengan dilakukannya
perhitungan RAB sebelum melaksanakan pekerjaan, diharapkan dapat mengurangi
pembengkakan biaya ataupun tenaga, sehingga kita dapat mendapatkan hasil yang
maksimal dengan biaya yang efisien. Berikut adalah langkah-langkah menghitung
RAB secara garis besar :
1. Perhitungan Volume
2. Daftar Harga Bahan Dan Upah
3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
4. Rencana Anggaran Biaya
5. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
4.1 Lingkup Pekerjaan
Setiap pekerjaan memiliki suatu lingkup. Termasuk di dalam lingkup
pekerjaan Proyek Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang ini. Berikut ini
adalah lingkup pekerjaannya, yaitu:
1. Divisi 1. Umum
2. Divisi 2. Drainase
3. Divisi 3. Pekerjaan Tanah
4. Divisi 4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
5. Divisi 5. Perkerasan Berbutir
6. Divisi 6. Perkerasan Aspal
7. Divisi 7. Struktur
8. Divisi 8. Pengembalian Kondisi dan Pekerjan Minor
4.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Suatu anggaran biaya sangat penting dalam perencanaan proyek. Agar
memiliki suatu anggaran yang tepat, maka perlu disusun secara baik dan benar.
32
Rencana anggaran biaya akan membantu dalam menentukan nilai suatu proyek.
Berikut ini adalah urutan penyusunan anggaran biaya:
1. Perhitungan Volume Pekerjaan
Berdasarkan lingkup pekerjaan yang telah disusun, diadakan
perhitungan volume. Pada setiap pekerjaan akan memiliki volume.
Volume tersebut akan berbeda dalam jumlah dan satuan. Berikut ini
rekapitulasi hasil perhitungan volume pekerjaan. Adapun detail
perhitungan ada pada lampiran.
Tabel 4.1 Perhitungan Volume Pekerjaan
I DIVISI 1. UMUM
1 Mobilisasi Ls 1,00
2 Pengujian Test PDA Titik 2,00
3 Jembatan Sementara Ls 1,00
4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ls 1,00
5 Pengeboran termasuk SPT dan Laporan m 20,00
6 Sondir termasuk Laporan m 5,00
7 Penggeseran Tiang Listrik Titik 2,00
II DIVISI 2. DRAINASE
1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 160,00
2 Pasangan Batu dengan Mortar M3 400,00
III DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
1 Galian Biasa m3 302,58
2 Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter m3 243,09
3 Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter m3 236,63
4 Galian Struktur dengan kedalaman 4 - 6 meter m3 244,90
5 Timbunan Pilihan m3 2.831,33
IV DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas S m3 40,00
V DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A m3 60,00
2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B m3 120,00
VI DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
1 Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi Liter 100,00
2 Lapis Perekat - Emulsi Liter 30,00
3 Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar) Ton 55,20
4 Laston Lapis Pondasi (AC-Base) (gradasi halus/kasar) Ton 82,80
VII DIVISI 7. STRUKTUR
1 Beton mutu sedang, fc = 30 Mpa lantai jembatan ( K-350 ) m3 121,08
2 Beton mutu sedang, fc = 25 Mpa ( K-300 ) m3 10,80
3 Beton mutu sedang, fc = 20 Mpa ( K-250 ) m3 215,60
4 Beton mutu rendah, fc =15 Mpa ( K-175 ) m3 35,69
5 Beton mutu rendah, fc = 10 Mpa ( K-125 ) m3 7,30
6 Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter buah 5,00
33
7 Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter buah 5,00
8 Baja Tulangan U32 Ulir kg 48.199,40
9 Tiang Bor Beton, diameter 600 mm m 360,00
10 Cofferdam dan Pekerjaan Dewatering Ls 1,00
11 Pasangan Batu m3 161,40
13 Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug Tipe Fixed m 12,00
14 Perletakan Elastomer buah 10,00
16 Papan Nama Jembatan buah 2,00
17 Pipa Drainase Baja diameter 75 mm m 56,00
VIII DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
1 Marka jalan termoplastik M2 78,75
2 Rambu jalan tunggal dengan Permukaan Pemantul engineer grade buah 2,00
3 Patok pengarah buah 80,00
4 Kerb Pracetak Jenis 1 m 100,00
5 Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal, Tipe merkuri 250 watt buah 5,00
34
seman dan lain-lain), bahan olahan (agregat kasar dan agregat halus,
campuran beton semen dan lain-lain), bahan jadi (tiang pancang beton
pracetak, geosintetik dan lain-lain).
Tabel 4.2 Daftar Harga Upah Bahan, Dan Sewa Alat
HARGA SATUAN
URAIAN SATUAN
(Rp.)
1 2 3 5
I. TENAGA
1. Pekerja OH 88.000,00
2. Tukang Batu OH 100.000,00
3. Tukang Kayu OH 105.000,00
4. Tukang Besi OH 105.000,00
5. Kepala Tukang OH 100.000,00
6. Mandor OH 105.000,00
7. Juru ukur OH 140.000,00
8. Operator alat berat OH 200.000,00
9. Mekanik alat berat OH 175.000,00
10. Pembantu operator alat berat OH 90.000,00
11. Pembantu mekanik alat berat OH 90.000,00
12. Sopir OH 150.000,00
II. MATERIAL DAN BAHAN
1. Batu kali (quarry) ex. Rowosari m³ 195.000,00
2 Batu belah (quarry) ex. Leyangan m³ 261.000,00
3 Pasir muntilan (quarry) m³ 150.000,00
4 Pasir beton m³ 430.600,00
5 Agregat kasar m² 107.100,00
6 Agregat halus kg 5.500,00
7 Semen kg 1.120,00
8 Aspal curah kg 10.300,00
9 Aspal drum kg 11.500,00
10 Minyak tanah liter 13.400,00
11 Semen 50 Kg zak 56.000,00
12 Baja tulangan polos U-24 kg 10.270,00
13 Kawat beton kg 18.900,00
14 Cat marka (non thermoplastic) kg 46.500,00
15 Cat marka (thermoplastic) kg 41.700,00
16 Paku kg 16.460,00
17 Kayu perancah m³ 2.850.000,00
18 Bensin liter 7.800,00
19 Solar liter 6.500,00
20 Solar (industri) liter 8.800,00
21 Minyak Pelumas liter 27.500,00
22 Pipa galvanis medium A Ø 2" panjang 6 m batang 590.000,00
23 Gebalan Rumput Jenis Lamuran m² 10.600,00
24 Thinner liter 23.100,00
25 Glass Bead kg 15.500,00
26 Plat rambu 60x60 cm/Ø60cm engineering grade buah 528.500,00
27 Adukan beton K-250 ready mix m3 958.900,00
28 Baja tulangan polos U-24 kg 10.270,00
35
29 Baja tulangan ulir U-32 kg 12.850,00
30 Kapur m3 263.700,00
31 Cat penutup (cat kayu) kg 44.200,00
32 Pasir Urug m3 214.500,00
33 Beton K 125 m3 900.000,00
34 Tiang pancang pratekan pracetak spun piles Ø 300 mm m¹ 309.100,00
35 Kawat las batang 1.200,00
36 Baja tulangan ulir U-32 kg 12.850,00
37 Baja (ulir) U-39 kg 13.200,00
38 Baja (ulir) U-48 kg 13.200,00
39 PC I Girder L=16,6; H=0,90;CTC=1,4 m terpasang + diafragma, deckplat, elastomer buah 145.450.800,00
40 PC I Girder L=20,6; H=1,25;CTC=1,85 m terpasang + diafragma, deckplat, elastomer buah 192.167.300,00
41 PC I Girder L=25,6; H=1,60;CTC=1,85 m terpasang + diafragma, deckplat, elastomer buah 279.037.400,00
42 PC I Girder L=30,8; H=1,70;CTC=1,85 m terpasang + diafragma, deckplat, elastomer buah 373.050.400,00
43 PC I Girder L=35,8; H=2,10;CTC=1,85 m terpasang + diafragma, deckplat, elastomer buah 476.622.000,00
44 PC I Girder L=40,8; H=2,10;CTC=1,85 m terpasang + diafragma, deckplat, elastomer buah 546.322.400,00
45 Adukan beton K-300 ready mix m3 1.009.500,00
46 Adukan beton K-175 ready mix m3 885.500,00
47 Bambu cerucuk Ø 15 cm panjang 600 cm batang 24.300,00
48 Elastomeric bearings jenis 1 (300 x 350 x 36) buah 975.000,00
49 Besi angkur/mur/baut buah 12.700,00
50 Adukan beton K-500 ready mix m3 1.187.600,00
51 Adukan beton K-400 ready mix m3 1.090.600,00
52 Adukan beton K-350 ready mix m3 1.053.600,00
53 Multiplek tebal 12 mm lembar 145.100,00
54 Elastomeric bearings jenis 1 (300 x 350 x 36) buah 975.000,00
55 Elastomeric bearings jenis 2 (350 x 400 x 39) buah 1.375.000,00
56 Elastomeric bearings jenis 3 (400 x 450 x 45) buah 1.969.000,00
57 Expansion joint tipe asphaltic plug m¹ 1.106.000,00
58 Expansion joint tipe rubber m¹ 534.000,00
59 Kerb (13/16x30x50) K-200 tipe A buah 48.400,00
60 Plamir tembok kg 31.500,00
61 Cat penutup (cat tembok interior) kg 45.000,00
62 Meni besi kg 28.000,00
63 Kuas 4" buah 12.800,00
36
yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan untuk merencanakan
atau mengendalikan biaya suatu pekerjaan.
Daftar analisa harga pekerjaan yang digunakan pada perhitungan
ini berasal dari Analisa Harga Satuan Pekerjaan Kontraktor Pelaksana
Pekerjaan PT. SATRIAMAS KARYATAMA. Berikut adalah daftar
harga satuan pekerjaan yang bersumber dari daftar analisa harga satuan
pekerjaan. Adapun daftar analisa harga satuan terlampir.
Tabel 4.3 Harga Satuan Pekerjaan
STANDAR HARGA SATUAN PEKERJAAN UNTUK PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN
(Belum termasuk PPN)
NO HARGA SATUAN
ANALISA URAIAN PEKERJAAN SATUAN
(Rp.)
I DIVISI 1. UMUM
1. Mobilisasi Ls 75.000.000,00
2. Pengujian Test PDA Titik 9.700.000,00
3. Jembatan Sementara Ls 5.000.000,00
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ls 5.000.000,00
5. Pengeboran termasuk SPT dan Laporan m 90.000,00
6. Sondir termasuk Laporan m 250.000,00
7. Penggeseran Tiang Listrik Titik 1.000.000,00
II DIVISI 2. DRAINASE
1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 6.046,00
2 Pasangan Batu dengan Mortar M3 1.123.457,00
III DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
1 Galian Biasa m3 75.487,00
2 Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter m3 20.721,00
3 Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter m3 48.467,00
4 Galian Struktur dengan kedalaman 4 - 6 meter m3 58.727,00
5 Timbunan Pilihan m3 87.000,00
IV DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas S m³ 346.173,00
V DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A m3 406.774,00
2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B m3 346.173,00
VI DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
1. Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi Liter 14.209,00
2. Lapis Perekat - Emulsi Liter 11.014,00
3. Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar) Ton 1.417.561,00
4. Laston Lapis Pondasi (AC-Base) (gradasi halus/kasar) Ton 1.365.311,00
VII DIVISI 7. STRUKTUR
1. Beton mutu sedang, fc = 30 Mpa lantai jembatan ( K-350 ) m3 1.053.600,00
2. Beton mutu sedang, fc = 25 Mpa ( K-300 ) m3 1.288.749,00
3. Beton mutu sedang, fc = 20 Mpa ( K-250 ) m3 1.210.358,00
4. Beton mutu rendah, fc =15 Mpa ( K-175 ) m3 1.124.774,00
5. Beton mutu rendah, fc = 10 Mpa ( K-125 ) m3 900.000,00
6. Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter buah 564.645.896,00
7. Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter buah 312.717,70
37
8. Baja Tulangan U32 Ulir kg 16.797,00
9. Tiang Bor Beton, diameter 600 mm m 1.177.843,00
10. Cofferdam dan Pekerjaan Dewatering Ls 129.914.000,00
11. Pasangan Batu m3 1.147.320,00
12. Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug Tipe Fixed m 1.106.000,00
13. Perletakan Elastomer buah 975.000,00
14. Papan Nama Jembatan buah 2.000.000,00
15. Pipa Drainase Baja diameter 75 mm m
VIII DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
1. Marka jalan termoplastik M2 237.660,00
2 Rambu jalan tunggal dengan Permukaan Pemantul engineer grade buah 1.178.000,00
3 Patok pengarah buah 338.481,00
4 Kerb Pracetak Jenis 1 m 126.642,00
5 Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal, Tipe merkuri 250 watt buah 1.750.000,00
I DIVISI 1. UMUM
1 Mobilisasi Ls 1,00 75.000.000,00 75.000.000,00
2 Pengujian Test PDA Titik 2,00 9.700.000,00 19.400.000,00
3 Jembatan Sementara Ls 1,00 5.000.000,00 5.000.000,00
4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ls 1,00 5.000.000,00 5.000.000,00
5 Pengeboran termasuk SPT dan Laporan m 20,00 90.000,00 1.800.000,00
6 Sondir termasuk Laporan m 5,00 250.000,00 1.250.000,00
7 Penggeseran Tiang Listrik Titik 2,00 1.000.000,00 2.000.000,00
jumlah harga pekerjaan divisi 1 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 109.450.000,00
II DIVISI 2. DRAINASE
1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 160,00 6.046,00 967.360,00
2 Pasangan Batu dengan Mortar M3 400,00 1.123.457,00 449.382.800,00
jumlah harga pekerjaan divisi 2 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 450.350.160,00
III DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
1 Galian Biasa m3 302,58 75.487,00 22.840.856,46
2 Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter m3 243,09 20.721,00 5.037.067,89
3 Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter m3 236,63 48.467,00 11.468.746,21
4 Galian Struktur dengan kedalaman 4 - 6 meter m3 244,90 58.727,00 14.382.242,30
5 Timbunan Pilihan m3 2.831,33 87.000,00 246.325.710,00
jumlah harga pekerjaan divisi 3 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 300.054.622,86
38
IV DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas S m3 40,00 346.173,00 13.846.920,00
jumlah harga pekerjaan divisi 4 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 13.846.920,00
V DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A m3 60,00 406.774,00 24.406.440,00
2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B m3 120,00 346.173,00 41.540.760,00
jumlah harga pekerjaan divisi 5 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 65.947.200,00
VI DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
1 Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi Liter 100,00 14.209,00 1.420.900,00
2 Lapis Perekat - Emulsi Liter 30,00 11.014,00 330.420,00
3 Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar) Ton 55,20 1.417.561,00 78.249.367,20
4 Laston Lapis Pondasi (AC-Base) (gradasi halus/kasar) Ton 82,80 1.365.311,00 113.047.750,80
jumlah harga pekerjaan divisi 6 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 193.048.438,00
VII DIVISI 7. STRUKTUR
1 Beton mutu sedang, fc = 30 Mpa lantai jembatan ( K-350 ) m3 121,08 1.053.600,00 127.569.888,00
2 Beton mutu sedang, fc = 25 Mpa ( K-300 ) m3 10,80 1.288.749,00 13.918.489,20
3 Beton mutu sedang, fc = 20 Mpa ( K-250 ) m3 215,60 1.210.358,00 260.953.184,80
4 Beton mutu rendah, fc =15 Mpa ( K-175 ) m3 35,69 1.124.774,00 40.143.184,06
5 Beton mutu rendah, fc = 10 Mpa ( K-125 ) m3 7,30 900.000,00 6.570.000,00
6 Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter buah 5,00 564.645.896,00 2.823.229.480,00
7 Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter buah 5,00 312.717,70 1.563.588,50
8 Baja Tulangan U32 Ulir kg 48.199,40 16.797,00 809.605.321,80
9 Tiang Bor Beton, diameter 600 mm m 360,00 1.177.843,00 424.023.480,00
10 Cofferdam dan Pekerjaan Dewatering Ls 1,00 129.914.000,00 129.914.000,00
11 Pasangan Batu m3 161,40 1.147.320,00 185.177.448,00
12 Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug Tipe Fixed m 12,00 1.106.000,00 13.272.000,00
13 Perletakan Elastomer buah 10,00 975.000,00 9.750.000,00
14 Papan Nama Jembatan buah 2,00 2.000.000,00 4.000.000,00
15 Pipa Drainase Baja diameter 75 mm m 56,00 150.000,00 8.400.000,00
jumlah harga pekerjaan divisi 7 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 4.858.090.064,36
VIII DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
1 Marka jalan termoplastik M2 78,75 237.660,00 18.715.725,00
2 Rambu jalan tunggal dengan Permukaan Pemantul engineer gradebuah 2,00 1.178.000,00 2.356.000,00
3 Patok pengarah buah 80,00 338.481,00 27.078.480,00
4 Kerb Pracetak Jenis 1 m 100,00 126.642,00 12.664.200,00
5 Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal, Tipe merkuri 250 watt buah 5,00 1.750.000,00 8.750.000,00
jumlah harga pekerjaan divisi 8 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 69.564.405,00
JUMLAH TOTAL 6.060.351.810,22
39
REKAPITULASI
BILL OF QUANTITY (BQ)
KEGIATAN : PEMBANGUNAN JEMBATAN
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JEMBATAN WANARATA
LOKASI : KAB. PEMALANG
1 UMUM 109.450.000,00
2 DRAINASE 450.350.160,00
3 PEKERJAAN TANAH 300.054.622,86
4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN 13.846.920,00
5 PEKERJAAN NON ASPAL 65.947.200,00
6 PEKERJAAN ASPAL 193.048.438,00
7 STRUKTUR 4.858.090.064,36
8 PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 69.564.405,00
6.060.351.810,22
(A) Jumlah Harga Pekerjaan (Termasuk biaya umum dan keuntungan)
606.035.181,02
(B) PPN 10%
6.666.386.991,24
(C) Jumlah Total Harga Pekerjaan (A+B)
6.666.000.000,00
(D) Total Dibulatkan
Terbilang : Enam Milyar Enam Ratus Enam Puluh Enam Juta Rupiah
40
BAB V
TAHAPAN PELELANGAN BERDASARKAN
PERATURAN PRESIDEN NO. 16 TAHUN 2018
TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
41
m. Surat penunjukkan penyedia barang/jasa (SPPBJ)
n. Perjanjian (Kontrak)
o. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
1. Pengumuman Pelelangan
Pokja I ULP Kabupaten Pemalang akan melaksanakan Pemilihan
Langsung Pasca Kualifikasi Satu File Sistem Gugur dan mengumumkan
secara luas melalui LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) untuk
paket pekerjaan Konstruksi tersebut. Isi pengumuman lelang tersebut
memuat :
a. Kode dan nama pekerjaan yang dilelangkan
b. Instansi dan satuan kerja panitia pengadaan barang/jasa yang akan
mengadakan pelelangan
c. Kategori pekerjaa, metode pengadaan, metode dokumen, tahun
anggaran, serta nilai pagu paket pekerjaan yang dilelangkan
d. Uraian jenis kontrak (cara pembayaran, pembebanan tahun anggaran,
sumber dana), klasifikasi usaha dan lokasi pekerjaan yang
dilelangkan
e. Syarat-syarat peserta lelang baik berupa ijin usaha, maupun
kemampuan dasar peserta lelang yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilelangkan
f. Tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mendaftarkan diri sebagai
peserta, dan
g. Jadwal pascakualifikasi
Pada paket pekerjaan konstruksi Jembatan Wanarata Pemalang isi
pengumumannya adalah sebagai berikut :
a. Paket Pekerjaan
Nama paket pekerjaan :
Pembangunan Jembatan Wanarata
Lingkup pekerjaan :
1) Divisi 1. Umum
42
2) Divisi 2. Drainase
3) Divisi 3. Pekerjaan Tanah
4) Divisi 4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
5) Divisi 5. Perkerasan Berbutir
6) Divisi 6. Perkerasan Aspal
7) Divisi 7. Struktur
8) Divisi 8. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
Nilai total HPS :
Rp. 7.999.984.316,75 (Tujuh Milyar Sembilan ratus
Sembilan puluh Sembilan juta Sembilan ratus delapan
puluh empat ribu tiga ratus enam belas koma tujuh puluh
lima rupiah)
Sumber Pendanaan :
Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Pemalang Tahun
Anggaran 2019
43
Sumber : http://lpse.pemalangkab.go.id/eproc4/
Gambar 5.1 Tampilan website LPSE Kabupaten Pemalang
Sumber : http://lpse.pemalangkab.go.id/eproc4/
Gambar 5.2 Daftar Paket Lelang pada Website LPSE Kabupaten Pemalang
44
Sumber : http://lpse.pemalangkab.go.id/eproc4/
Gambar 5.3 Spesifikasi Pelelangan
45
10 Masa Sanggah 06 Juli 2019 00:00 12 Juli 2019 16:00
11 Surat Penunjukan Penyedia 15 Juli 2019 08:00 15 Juli 2019 16:00
Barang / Jasa
12 Penandatanganan Kontrak 24 Juli 2019 08:00 24 Juli 2019 11:00
46
lelang akan mendapat gambaran mengenai hal-hal yang tidak tercantum
dalam kontrak dokumen pemilihan.
47
7. Pembukaan Dokumen
Penyaringan penyedia jasa sebelum adanya penawaran harga dari
pihak panitia lelang dengan mengkoreksi berkas administrasi, teknis dan
harga.
Dalam penelitian dan penilaian dokumen prakualifikasi, pihak
penyedia barang/jasa wajib menyertakan berkas-berkas yang berisi
dokumen berikut:
a. Surat Pernyataan Minat
b. Data Administrasi
1. SIUP
2. Pengurus Perusahaan
3. Data Keuangan
4. Data Tenaga Ahli
5. Landasan Hukum
6. Surat Pernyataan Kinerja Baik
7. Surat Pernyataan Bukan PNS/TNI/POLRI
8. Pajak 3 Bulan terakhir & SPT Tahunan
Hasil dari proses penilaian administrasi dokumen secara
prakualifikasi adalah:
NAMA DOKUMEN KETERANG
NO
PERUSAHAAN 1 2 3 4 5 AN
PT. SATRIAMAS
1 √ √ √ √ √ LULUS
KARAYATAMA
PT. HIKMAH
2 √ √ X √ √ GUGUR
KURNIA
3 PT. BIMA AGUNG √ √ √ √ √ LULUS
+ : ada
- : tidak ada
48
KETERANGAN
1 Surat dukungan 2 Surat Peryataan 3 Dokumen Isian Kualifikasi
dari bank Minat
4 Surat Peryataan 5 Surat Peryataan
Bukan PNS/ TNI/ Kinerja Baik
POLRI
49
2 Surat Penawaran (bermaterai, SESUAI SESUAI
berkop, bertanggal, ditandatangani
yang berwenang, berstempel)
3 Masa berlaku surat penawaran SESUAI SESUAI
4 Jangka waktu pelaksanaan SESUAI SESUAI
5 Nilai angka penawaran dalam huruf SESUAI SESUAI
9. Pembuktian Kualifikasi
Pembuktian kualifikasi adalah prosedur yang dilakukan untuk
membuktikan bahwa dokumen kualifikasi yang diserahkan oleh calon
penyedia yang memenuhi syarat kualifikasi, adalah benar dan
sah.Pembuktian kualifikasi ini dilakukan setelah Kelompok Kerja/Pejabat
Pegadaan melakukan evaluasi kualifikasi berdasarkan dokumen yang
dimasukkan oleh para penyedia.
Berikut ini adalah hal-hal yang penting diperhatikan oleh
Kelompok Kerja/Pejabat Pegadaan dalam proses pembuktian kualifikasi
di antaranya:
1. Cek pihak yang hadir dalam pembuktian kualifikasi, apakah
pimpinan perusahaan, pegawai tetap dengan surat kuasa, atau
penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian. Bila
50
wakil perusahaan yang hadir tidak memenuhi salah satu kriteria
tersebut, perusahaan itu dinyatakan belum melakukan pembuktian
kualifikasi. Bila setelah disepakati namun perwakilan perusahaan
yang sesuai kriteria tersebut tidak datang, panitia bisa menolak
pembuktian kualifikasi hingga jangka waktu tertentu. Namun, bila
hingga batas waktu terlewati dan perwakilan perusahaan tidak
datang, panitia berhak menggugurkan peserta lelang tersebut.
2. Cek dokumen kualifikasi, bandingkan isi dokumen kualifikasi yang
asli dengan salinannya. Bila diperlukan, Pokja dapat meminta
klarifikasi dan/atau verifikasi dari penerbit dokumen. Bila isi
dokumen terbukti tidak benar, peserta dinyatakan gugur dan
dikenakan sanksi yang sesuai dengan ketentuan.
3. Penyedia memiliki kewajiban untuk memperlihatkan keaslian
dokumen dan memperlihatkan salinannya kepada Kelompok Kerja.
Apabila dokumen tidak dapat ditunjukkan dengan alasan yang dapat
diterima, Kelompok Kerja dapat membuat jadwal ulang pembuktian
kualifikasi.
4. Pada saat pembuktian kualifikasi, penyedia dapat menyampaikan
rekaman dokumen yang dilegalisir oleh pihak berwenang dengan
alasan yang dapat diterima.
5. Penyedia yang terbukti melanggar hukum dengan melakukan KKN
dapat digugurkan pada tahap evaluasi setelah dilakukan klarifikasi
dan/atau pembuktian kualifikasi.
6. Kelompok Kerja ULP/pejabat pengadaan dapat meminta penyedia
untuk menyerahkan dokumen lain yang dibutuhkan untuk melakukan
verifikasi terhadap data dalam dokumen penawaran, contohnya
neraca keuangan.
7. Kelompok Kerja ULP/pejabat pengadaan tidak perlu melakukan
klarifikasi terhadap penyedia yang tidak dinyatakan sebagai
pemenang ataupun calon pemenang.
51
8. Sisa Kemampuan Paket (SKP) yang masih dapat dikerjakan oleh
penyedia dihitung saat pembuktian kualifikasi sebelum penetapan
pemenang.
9. Pembuktian kualifikasi jasa konsultan badan usaha dilakukan
sebelum pengumuman hasil kualifikasi atau penetapan short list.
Bila terdapat calon penyedia yang lulus kualifikasi namun tidak
hadir dalam pembuktian kualifikasi tanpa alasan jelas maka dapat
digantikan oleh calon penyedia lain di luar urutan 1 – 7 (untuk
seleksi umum), atau calon penyedia di luar urutan 1 – 5 (untuk
seleksi sederhana).
10. Personel inti tidak perlu hadir saat pembuktian kualifikasi. Bila
penyedia tidak dapat menghadirkan personil inti pada saat
pelaksanaan pekerjaan, PPK dapat meminta penggantian personil inti
sebagaimana tercantum dalam dokumen pengadaan dan kontrak.
11. Penyedia harus menaikkan nilai jaminan sebesar 5% dari nilai HPS
bila penawaran kurang dari 80% dari nilai HPS. Apabila penyedia
menolak, penawarannya digugurkan, jaminan penawarannya disita
untuk negara, dan namanya dimasukkan daftar hitam.
12. Bila calon pemenang, calon pemenang cadangan 1, dan calon
pemenang cadangan 2 tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi
tanpa alasan jelas, calon penyedia tersebut dimasukkan ke daftar
hitam dan panitia melakukan lelang ulang.
13. Bila calon pemenang, calon pemenang cadangan 1, dan calon
pemenang cadangan 2 tidak hadir dalam klarifikasi dan negosiasi
tanpa alasan yang jelas, calon penyedia tersebut dimasukkan ke
daftar hitam dan panitia melakukan lelang ulang.
52
setelah evaluasi teknis tersisa 2 penawaran. Yang terlupa adalah tata cara
evaluasi non konstruksi berbasis Perka LKPP 9/2018 urutannya adalah
Evaluasi Administrasi dan Kualifikasi baru evaluasi teknis. Hal ini
seperti tertuang dalam SBD E-Tender barang pascakualifikasi.
Berikut adalah hasil Reverse Auction pada pekerjaan Pembangunan
Jembatan Wanarata :
Sumber : http://lpse.pemalangkab.go.id/eproc4/
Gambar 5.4 Hasil Reverse Auction
53
Pemasukan dan Pembukaan Penawaran
2. Dokumen penawaran yang disampaikan oleh Penyedia Barang/Jasa
pada tanggal 28 Juni 2019, setelah dibuka dan diteliti dinyatakan
ada 2 Perusahaan yang memenuhi syarat sehingga dapat
dilanjutkan evaluasi pascakualifikasi
Didapatkan hasil berupa :
NAMA NILAI
NO KETERANGAN
PERUSAHAAN PENAWARAN
PT. SATRIAMAS LULUS
1 Rp. 6.666.000.000,00
KARYATAMA (PEMENANG)
LULUS
2 PT. BIMA AGUNG Rp. 7.600.000.006,83
(CADANGAN 1)
Sumber : http://lpse.pemalangkab.go.id/eproc4/
Gambar 5.5 Hasil Penetapan Pemenang
54
12. Pengumuman dan Penetapan Pemenang
Penetapan pemenang ditulis pada sebuah berita acara bahwa
penyedia jasa tersebut berhak untuk memperoleh pekerjaan, pada
keterangan tersebut terdapat nomor NPWP dan skor dari hasil penilaian
panitia lelang.
Penetapan penyedia barang/jasa pada Jembatan Wanarata Tahun
Anggaran 2019 yang dilaksanakan tanggal 05 Juli 2019 menetapkan
bahwa :
Nama Perusahaan : PT. Satriamas Karyatama
Alamat : Jl. Branjangan No. 04 Semarang
NPWP : 01.235.921.5-503.000
Harga Penawaran : Rp. 6.666.000.000,00
Terbilang : Enam Milyar Enam Ratus Enam Puluh
Enam Juta Rupiah
Jangka waktu pelaksanaan :150 (Seratus lima puluh) hari kalender
55
sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lainya dapat mengajukan
sanggahan. Sanggahan terjadi karena beberapa hal diantaranya:
1. Adanya kesalahan evaluasi penawaran
2. Dokumen pengadaan tidak sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
3. Adanya persyaratan yang dikriminatif
Sanggahan atas dasar evaluasi pada ketentuan Perpres nomor 54
tahun 2010 dan perubahnya pasal 17 ayat 2 huruf e dan f tugas pokok
panitia lelang adalah melakukan evaluasi penawaran yaitu kualifikasi,
administasi, teknis dan harga terhadap semua penawaran yang masuk.
Untuk itu panitia lelang wajib memahami isi dokumen, metode dan
prosedur dokumen dan wajib memiliki sertifikat pengadaan barang dan
jasa sesuai pasal 17 ayat 1 huruf d dan e. Panitia lelang ULP didalam
melakukan evaluasi penawaran harus mengacu kepada pasal 79 ayat 1
dan 2 Perpres Nomer 54 Tahun 2010 dan perubahan yaitu harus
melakukan evaluasi berdasarkan tata kriteria yang sudah tercantum
dalam dokumen pengadaan tanpa mengurangi, menambah dokumen
berdasarkan syarat syarat diluar dokumen pengadaan. Jika evaluasi
dilakukan dengan tidak mengacu kepada tata cara yang sudah ditentukan
pada dokumen pengadaan, maka peserta bisa saja tidak sepakat atas hasil
dari proses pemilihan dan peserta dapat menggunakan HAK nya sesuai
pasal 81 ayat 1 Pepres Nomer 54 Tahun 2010 dan perubahan. Untuk itu
menjadi kewajiban setiap panitia lelang harus memahami tupoksinya
sesuai pasal 17. Kegagalan lelang terhadap kesalahan evaluasi juga diatur
oleh pasal 83 yaitu sanggahan peserta benar”
Dokumen pengadaan tidak sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan. Sesuai salah satu yang harus di pahami panitia lelang adalah
Panitia lelang wajib memahami isi dokumen pengadaan yang ditetapkan.
Dokumen pengadaan adalah tugas panitia lelang ULP menetapkannya
dan isinya dari dokumen berdasarkan Rencana pelaksanaan pengadaan
yang disusun dan ditetapkan oleh PPK yang berisi dokumen spesifikasi
56
teknis, dokumen harga (HPS) dan dokumen rancangan kontrak.
Berdasarkan dokumen tersebut, tentunya Panitia lelang bersama sama
PPK menetapkan syarat syarat penawaran berdasarkan kebutuhan
pekerjaan bukan karena keinginan, apalagi berdasarkan keinginan untuk
mengatur atau mengarah kepada salah satu penyedia. Ketentuan
perundangan undangan yang dimaksud adalah berdasarkan jenis
pekerjaan apa yang akan dilelangkan. Pepres Nomer 54 Tahun 2010 dan
perubahan pengadaan merupakan aturan manajerial sebagai pedoman
dalam pengadaan baran dan jasa, sedangkan teknis nya harus tetap
mengacu kepada aturan aturan dari lingkup Departemen/Lembaga dan
atau kementrian yang membawahi nya.
Adanya persyaratan diskriminatif Tidak berbeda dengan kesalahan
evaluasi dan kententuan dokumen yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang undangan, keselahan persyaratan diskriminatif juga menjadi
salah satu adanya sanggahan. Kesalahan ini menjadi salah satu sorotan
para peserta kepada Panitia lelang yang sering disampaikan pada saat
penjelasan lelang, dimana peserta meminta panitia lelang agar
menghapus/mempertimbangkan salah satu persyaratan yang menurut
aturan tidak sesuai. Hal hal yang terjadi bilamana salah satu dokumen
pengadaan mempersyaratkan persyaratan diskriminatif adalah, adanya
kesengajaan/mengarah kepada salah satu peserta dengan sengaja
mempersyaratkan syarat yang tidak semua dapat dipenuhi oleh peserta.
Hal ini justru melanggar prinsip pengadaan pada pasal 5 e dan f yaitu
bersaing dan adil /tidak diskriminatif atau memang karena tidak
disengaja atas ketidakmampuan panitia lelang terhadap memahami aturan
yang ada. Jika itu terjadi, maka gunakalan kesempatan untuk bertanya
kepada sumber baik LKPP/ Pengajar /Buku pedoman pengadaan dan atau
kepada orang orang yang lebih mengerti terhadap pengadaan saat tahapan
penjelasan lelang atau lebih baik sebelum ditetpkan nya dokumen
pengadaan, sehingga setiap kekurangan yang ada dapat diperbaiki
sebelum paket pekerjaan tersebut di umumkan pelelangannya.
57
Kegagalan lelang terhadap kesalahan ini juga diatur oleh pasal 83 ayat 1
dan 3 yaitu dokumen pengadaan tidak sesuai denga ketentuan pertaurang
perundang undangandan adanya indikasi persaingan yang tidak sehat.
Dalam proses lelang pekerjaan Jembatan Wanarata panitia lelang
tidak melakukan adanya indikasi kecurangan seperti diatas, sehingga para
peserta lelang tidak ada yang melakukan sanggahan ataupun sanggah
banding. Oleh sebab itu seluruh peserta lelang menerima hasil dan
keputusan apapun yang dikeluarkan oleh panitia lelang terkait hasil
pemenang lelang pekerjaan Jembatan Wanarata Pemalang.
58
3. Itikad baik
4. Penyedia mandiri
5. Harga spk
6. Hak kepemilikan
7. Cacat mutu
8. Perpajakan
9. Pengalihan dan/atau subkontrak
10. Jadwal
11. Asuransi
12. Penanggungan dan resiko
13. Dan lain-lain
59
SPK atau bagian tertentu dari nilai SPK sebelum PPN sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan SPK.
60
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
SURAT PERJANJIAN
KONTRAK GABUNGAN LUMSUM DAN HARGA SATUAN
SUMBER DANA :
DANA ALOKASI UMUM (DAU)
KABUPATEN PEMALANG
TAHUN ANGGARAN 2019
ANTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DENGAN
PT. SATRIAMAS KARYATAMA
61
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Kontruksi
Gabungan Lumsum dan Harga Satuan, yang selanjutnya disebut “Konrak” dibuat
dan ditandatangani di Pemalang pada hari Rabu tanggal Dua Puluh Empat Juli
tahun Dua Ribu Sembilan Belas (24-07-2019), berdasarkan surat Penetapan
Pemenang Nomor 027.2/JMBWRT/12/2019, tanggal 05 Juli 2019, Surat
Penunjukan Penyedia Barang / Jasa (SPPBJ) Nomor :
Nama : IMAM SANTOSO, ST, MT
NIP : 19710320 199903 1 008
Jabatan : PPK pada Bidang Bina Marga
Berkedudukan : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Jalan DR. Cipto Mangunkusumo No. 34 Pemalang
Yang bertindak umtuk dan atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang c.q
Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Pemalang Nomor 050 / 157.1 / 2019 tanggal 07 Februari 2019 tentang
Perubahan Keputusan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Nomor 050 / 012 / Tahun 2019 Tentang Penunjukan Kuasa Pengguna
Anggaran Selaku Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pembuat Komitmen dan
Pejabat Kabupaten Pemalang selanjutnya disebut “PPK”, dengan :
Nama : HARRY NURYANTO, SE, MM
Jabatan : Direktur PT. Satriamas Karyatama
Berkedudukan di : Jl. Sindoro No. 1 Kel. Lempomng Sari
Kec. Gajahmungkur Semarang
62
Akta notaris nomor : 03
Tanggal : 01 Februari 2016
Notaris : Erma Subasir, SH
Yang bertindak untuk dan atas nama PT. Satriamas Karyatama selanjutnya disebut
“Penyedia”
63
PARA PIHAK MENERANGKAAN TERLEBIH DAHULU BAHWA :
a) Telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan
Dokumen Pemilihan
b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini melalui Surat
Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi Pembangunan Jembatan Wanarata sebagaimana diterangkan dalam
dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”
c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian professional, tenaga
kerja konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
dalam Kontrak ini
d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili
e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan memiliki kewenangan bahwa
sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1. Telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat
2. Menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut
3. Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini
4. Telah mendapatkan kesempatan yang memdai untuk memeriksa dan
menginformasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta
dan kondisi yang terkait
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
untuk membuat perjanjian pekerjaan pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi
Pembangunan Jembatan Wanarata dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri dari :
1. Umum
64
2. Pekerjaan tanah
3. Pelebaran perkerasan dan bahu jalan
4. Perkerasan berbutir
5. Struktur
6. Pengendalian kondisi dan pekerjaan minor
Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN
1. Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam
Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga adalah sebesar Rp. 6.666.000.000,00
(Enam milyar enam ratus enam puluh enam juta rupiah) dengan kode akun
kegiatan 1.03.1.03.01.01.15.05
2. Kontrak ini dibiayai dari Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Pemalang
Tahun Anggaran 2019
3. Pembayaran untuk Kontrak ini dilakukan ke Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah Cabang Utama rekening nomor : 1.034.00266.1 atas nama
SATRIAMAS KARYATAMA
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) PT SATRIAMAS KARYATAMA adalah
02.298.912.3.517.000
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
1. Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari addendum Surat
Perjanjian(apabila ada), Surat Perjanjian, Surat Penawaran, Daftar
Kuantitas/Keluaran dan Harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak, Spesifikasi
Teknis, Gambar-gambar, dan dokumen lainnya seperti : Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Dokumen Rencana
Keselamatan Konstruksi, Jaminan-jaminan.
2. Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatudokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutna hierarki sebagai berikut:
a. Addendum Surat Perjanjian(apabila ada)
65
b. Surat Perjanjian
c. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga
d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak
f. Spesifikasi Teknis, dan
g. Gambar-gambar
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya :
a) PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilkaukan oleh Penyedia;
2) Meminta laporan-laporan secara periodic mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) Membayar pekerjaan sesuai deengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia, dengan tata cara
pembayaran mengacu kepada peraturan perundangan tentang keuangan
Negara/daerah.
b) Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
yang telah ditentukan dalam Kontrak, dengan tata cara pembayaran
mengacu kepada peraturan perundangan tentang keuangan
Negara/daerah;
2) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodic kepada PPK;
3) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
4) Melakukan Uji Mutu sesuai kebutuhan pekerjaan, melakukan standar
pengamanan proyek serta perijinan yang diperlukan;
5) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan –bahan,
peralatan, angkutan kea tau dari lapangan dan segala pekerjaan
permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak serta
66
bertanggung jawab sepenuhnya atas pemenuhan kuantitas dan kualitas
pekerjaan sebagaimana yang ditentukan dalam Kontrak;
6) Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
8) Bertanggung jawab secara teknis dan keuangan atas kondisi yang terjadi
akibat keterlambatan pekerjaan yang disebabkan oleh Penyedia;
9) Bertanggung jawab atas kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi tenaga
kerjanya
10) Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi
lingkungan tempat kerja, serta membatasai perusakan dan gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia;
11) Bertanggung jawab sepenuhnya atas tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh
pihak yang berwenang
Pasal 6
MASA KONTRAK
1. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan;
2. Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung
sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender;
3. Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung
sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan selama 360 (tigas ratus enam puluh) hari kalender;
67
hokum yang sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat
diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi materai.
Mengetahui
68
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka
waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang
tercantum dalam SPK.
3. ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-
hak yang terdapat dalam SPK.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
4. PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta
pekerjaan yang dilakukan.
5. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar
harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead
serta biaya asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan
lump sum).
69
6. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau
disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika
diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal
pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang
berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap
pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat
SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan
tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada
penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.
7. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia
secara tertulis atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahka
npenyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji
pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu. Penyedia
bertanggungjawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil
pekerjaan.
8. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
10. JADWAL
70
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada
tanggal yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam
SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal
karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPKdapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan
tugas penyedia dengan adendum SPK.
11. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal
selesainya pemeliharaan untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan,
atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain
yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam
harga SPK.
71
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga;
b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil
Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam syarat ini.
d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu
dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa
Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya
sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian penyedia.
15. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan
pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar,
dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban
untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat
Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
72
16. LAPORAN HASIL PEKERJAAN
a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan SPK untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai
bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan
harian.
c. Laporan harian berisi:
1) jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
2) penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
3) jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
4) jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
5) keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan
6) catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
d. Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh konsultan
dan disetujui oleh wakil PPK.
e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat foto-foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.
73
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan
Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia
maka penyedia dikenakan denda.
c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi
maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi
tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk
diperpanjang.
d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal
penyelesaian semua pekerjaan.
74
harga SPK dan penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari harga SPK.
g. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga
kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
h. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
i. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan
pembayaran sisa harga SPK yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan
Pemeliharaan.
j. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang retensiuntuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan Pemeliharaan.
75
Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.
76
melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan/Pejabat Peneliti Pelaksanaan
Kontrakmemperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis.
Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum SPK jika
perpanjangan tersebut mengubah Masa SPK.
b. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.
77
6) denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia sudah
melampaui 5% (lima perseratus) dari harga SPK dan PPK menilai bahwa
Penyedia tidak akan sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;
7) Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan
atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua
puluh delapan) hari;
8) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan
yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SPK;
9) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
10) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar
oleh instansi yang berwenang.
e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia:
1) penyedia membayar denda; dan/atau
2) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur,
melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
25. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran
secara sekaligus];
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk
bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;
4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan
78
pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan
pembayaran kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal
yang sedang menjadi perselisihan.
26. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat
wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini.
PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual
penyedia.
79
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan Paket
Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Jembatan Wanarata 050/283.1/PUTR tanggal
24 Juli 2019, bersama ini memerintahkan :
80
4. Waktu penyelesaian : Selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender
5. Denda :Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/
penyelesaian pekerjaan Penyedia akan dikenakan
Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per
seribu) dari nilai SPK atau bagian tertentu dari nilai
SPK sebelum PPN sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan SPK.
Mengetahui
81
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Dalam penyelesaian perhitungan tugas akhir yang berjudul “Perhitungan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Serta Proses Pelelangan Pada Proyek
Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang Poses Tender Berdasarkan
Perpres No. 16 Tahun 2018 Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah” ini
mempunyai kesimpulan bahwa dalam perhitungan rencana anggaran biaya
untuk pekerjaan struktur jembatan diperlukan ketelitian dalam menghitung
volumenya, terutama pada struktur beton dan besi dikarenakan abutment dan
pilar jembatan mempunyai dimensi yang berbeda. Selain itu harga satuan
pekerjaan dan upah juga perlu diperhatikan, karena harga bahan setiap daerah
berbeda dan harga bisa berubah dalam periode waktu tertentu sehingga harus di
tinjau ulang dan di sesuaikan dengan kebutuhan perhitungan. Oleh karena itu
pekerjaan survey harga dasar material pekerjaan sangatlah berperan penting
dalam hal ini. Untuk perhitungan volume diperlukan acuan gambar yang
lengkap dan membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan semua
perhitungan volume pekerjaan. Untuk pekerjaan yang tidak ada analisanya
pada daftar satuan upah dan harga maka perlu dilakukan perhitungan analisa
sendiri untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan pekerjaan yang ada.
Selain itu syarat dan dukungan serta pemahaman terkait dokumen teknis
penawaran pekerjaan perlu dicermati dengan detail terkait apa yang diminta
oleh panitia lelang. Karena apabila persyaratan dan dokumen teknis dari panitia
lelang tidak dipenuhi oleh peserta lelang, maka peserta lelang dinyatakan
gugur. Walaupun secara perhitungan rencana anggaran biaya hasil dari peserta
lelang mempunyai nilai terendah, namun secara persyaratan tidak mematuhi
aturan yang dibuat oleh pantia lelang, maka perhitungan rencana anggaran
tersebut akan sia-sia karena panitia lelang akan mendiskualifikasi atau
menggugurkanya. Hasil perhitungan rencana anggaran biaya Pembangunan
Jembatan Wanarata mempunyai nilai Rp. 6.666.000.000,00 (Enam Milyar
82
Enam Ratus Enam Puluh Enam Juta Rupiah) dengan waktu pelaksanaan
pekerjaan selama 150 (Seratus lima puluh) hari kalender.
Sedangkan untuk tahapan pelelangan adalah diasumsikan karena
sebenarnya tidak ada proses pelelangan dan sebagai ilustrasi urutan dalam
pelelangan sistem pascakualifikasi, sehingga untuk kelengkapan personil dan
administrasi kantor dianggap sudah memenuhi persyaratan semua. Tahapan
yang dilakukan adalah pemasukan penawaran dari pihak penyedia jasa, untuk
penyedia jasa yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pihak panitia
maka akan lolos seleksi dan menjadi pemenang. Hasil Lelang menentukan
pemenang yaitu PT. SATRIAMAS KARYATAMA dengan harga penawaran
Rp. 6.666.000.000,00 (Enam Milyar Enam Ratus Enam Puluh Enam Juta
Rupiah) dan harga reverse auction sama dengan nilai penawaran yaitu Rp.
6.666.000.000,00. Dengan waktu pelaksanaan lelang selama 33 (tia puluh tiga)
hari dimulai Pengambilan Dokumen Lelang tanggal 15 Juli 2018 sampai
dengan Surat Perintah Mulai Kerja tanggal 16 Agustus 2018.
6.2 SARAN
Beberapa saran dari penyusun yang perlu diperhatikan dalam perhitungan
Rencana Anggaran Biaya adalah sebagai berikut:
1. Pelajari gambar kerja dengan teliti terutama terkait dimensi dan detail
gambar.
2. Urutkan perhitungan volume pekerjaan sesuaikan denga BOQ (Bill Of
Quantity) yang diberikan oleh pantia lelang sehingga tidak ada item
pekerjaan yg terlewat.
3. Pastikan kelengkapan data dalam menghitung anggaran biaya jembatan
sehingga perhitungan lebih mendekati biaya yang sebenarnya.
4. Pastikan metode pelaksanaan yang tepat, efektif dan efisien, karena metode
pelaksanaan pekerjaan sangat berpengaruh terhadap rencana anggaran biaya
pekerjaan jembatan.
5. Melakukan survey harga dasar bahan secara langsung di lokasi pekerjaan
dan kemudian membandingkanya sehingga di dapatkan harga dasar bahan
yang paling murah.
83
6. Konsultasi dan bimbingan harus dilakukan untuk mendapatkan masukan
yang berguna dalam menentukan asumsi perhitungan.
7. Untuk mendapatkan hasil yang akurat dibutuhkan pemahaman yang
menyeluruh tentang tahap-tahap perhitungan rencana anggaran biaya
8. Untuk sistem dalam lelang pekerjaan, dimana teori-teori yang didapat di
bangku kuliah harus selalu dikembangkan dan disosialisasikan kepada
mahasiswa, sehingga seluruh mahasiswa diharapkan paham mengenai
urutan lelang maupun ketenntuan-ketentuan yang ada didalamnya.
84
DAFTAR PUSTAKA
Andi Asnur Pranata MH, Perbandingan Estimasi Anggaran Biaya Antara Metode
SNI, BOW, Dan Kontraktor: Jurnal Teknik Sipil vol. 4 Gunadarma, Depok,
2011
Widigdo, A. Suko, Analisis pemilihan tipe girder dalam upaya pengurangan biaya
pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan jembatan studi kasus jembatan
Banyumanik I, II dan Gedawang pada pekerjaan Pembangunan Jalan Tol
Semarang-Solo Tahap I Ruas Semarang-Bawen: Tesis Magister Teknik
Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2014
Badan litbang PU, Expansion joint adalah bahan yang dipasang diantara dua
bidang lantai beton untuk kendaraan atau pada perkerasan kaku dan dapat
juga pertemuan antar konstruksi jalan pendekat sebagai media lalu lintas
yang akan melewati jembatan, supaya pengguna lalulintas merasa aman
dan nyaman, pd T-13-2005-B).
https://www.pengadaan.web.id/2018/04/metode-pemilihan-penyedia-barang-
pekerjaan-konstruksi-jasa-lainnya-pada-perpres-no-16-tahun-2018.html
http://www.bpkp.go.id/berita/read/19725/10/Inilah-Perpres-Nomor-162018-Tentang-
Pengadaan-BarangJasa-Pemerintah.bpkp
85
PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) SERTA
PROSES PELELANGAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN
JEMBATAN WANARATA PEMALANG
Poses Tender Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018
Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah
Aprian Rizky alifta , Ema Musmawati2
1
1
Mahasiswa Progam S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Semarang,
Email:aprianrizkyalifta@gmail.com
2
Mahasiswa Progam S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Semarang,
Email:emamusmawati13@gmail.com
ABSTRAK
pelelangan. Salah satu sisi pekerjaan pada manajemen kontruksi yaitu perhitungan rencana
anggaran biaya (RAB), yaitu merupakan langkah suatu proses perhitungan biaya estimasi
N
kebutuhan material, bahan alat dan tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan gambar kerja
FI
dan spesifikasi teknis dengan di syaratkan dalam Rencana Kerja dan syarat (RKS). Dalam
pekerjaan kontruksi tidak terlepas dari proses pelelangan menurut pasal 1 Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 40l/PMK.07/2016 tentang pentunjuk pelaksanaan lelang. Pada proses
pelelangan proyek Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang digunakan Peraturan
Presiden No.16 Tahun 2018 beserta petunjuk teknis operasional pengadaan barang dan jasa.
Proyek ini memiliki fungsi yang strategis dilihat dari segi ekonomi akan sangat menunjang
kegiatan masyarakat luas khususnya di daerah Wanarata, secara struktural juga akan sangat
menarik untuk diteliti dalam pelaksanaan dan secara anggaran perencanaan serta dengan
bentangan jembatan sepanjang 50 m.
v
ABSTRACT
vi
DAFTAR ISI
ix
2.8 Perhitungan Volume Pekerjaan .................................................... 13
2.9 Time Schedule (Rencana Kerja) ................................................... 14
2.10 Komponen-Komponen Penunjang RAB ..................................... 15
1. Dimensi Ukuran Pekerjaan....................................................... 16
2. Harga Satuan Dasar .................................................................. 16
3. Harga Satuan Pekerjaan ........................................................... 16
2.11 Perbedaan RAB Jalan dan Jembatan dengan RAB Gedung........ 15
2.12 Kendala-Kendala Dalam Penyusunan RAB ................................ 16
1. Spesifikasi Teknis .................................................................... 17
2. Bill of Quantity ......................................................................... 17
2.13 Pengertian Proyek ....................................................................... 17
2.14 Pengadaan .................................................................................... 18
2.15 Ketentuan Pelelangan dengan Perpres No. 16/2018 ................... 21
1. E-purchasing ............................................................................ 21
2. Pengadaan Lngsung.................................................................. 22
3. Penunjukan Langsung .............................................................. 22
4. Tender Cepat ............................................................................ 23
5. Tender....................................................................................... 24
2.16 Tahapan Pelelangan Pekerjaan Konstruksi Perpres No. 16/2018 25
1. Penyusunan Dokumen Lelang .................................................. 25
2. Pengumuman Lelang ................................................................ 25
3. Pendaftaran Peserta .................................................................. 25
4. Pengambilan Dokkumen Lelang .............................................. 26
5. Penyusunan Berita Acara ......................................................... 26
6. Penjelasan Dokumen Lelang dan Perubahannya...................... 26
7. Pemasukan Dokumen Penawaran ............................................ 26
8. Pembukaan Dokumen Penawaran ............................................ 26
9. Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis dan Harga ............ 26
10. Pembuktian Kualifikasi ............................................................ 26
11. Penetapan Pemenang ................................................................ 27
12. Pengumuman Pemenang .......................................................... 27
13. Masa Sanggah .......................................................................... 27
x
14. Penunjukan Pemenang Penyedia Barang/Jasa ......................... 27
15. Penandatanganan Kontrak ........................................................ 27
16. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ........................................ 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pengertian Metodologi Penelitian ................................................. 28
3.2 Cara Memperoleh Data ................................................................. 28
1. Data Primer .............................................................................. 28
2. Data Sekunder .......................................................................... 28
3.3 Metode Penyusunan Penelitian ..................................................... 29
3.4 Pengolaahan Data .......................................................................... 30
3.5 Sistem Tata Cara Tender ................................................................ 30
BAB IV PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
4.1 Lingkup Pekerjaan......................................................................... 32
4.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) .................................................. 32
1. Perhitungan Volume Pekerjaan ............................................. 33
2. Daftar Harga Upah, Bahan dan Sewa Alat............................. 34
3. Daftar Harga Satuan Pekerjaan .............................................. 36
4. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya................................... 38
5. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya .................................. 39
4.3 Time Schedule Kurva “S” ............................................................... 40
BAB V TAHAPAN PELELANGAN
5.1 Urutan Tahapan Pelaksanaan Tender ............................................. 41
1. Pengumuman Pelelangan ....................................................... 42
2. Jadwal Pelelangan Pascakualifikasi ....................................... 45
3. Download Dokumen Pengadaan ............................................ 46
4. Pemberian Penjelasan............................................................. 46
5. Pemasukan Dokumen Penawaran .......................................... 47
6. Berita Acara Pembuka Penawaran ......................................... 47
7. Pembukaan Dokumen ........................................................... 48
8. Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis dan Harga .......... 49
9. Pembuktian Kualifikasi .......................................................... 50
x
10. Reverse Auction ...................................................................... 52
11. Penetapan Pemenang.............................................................. 53
12. Pengumuman dan Penetapan lelang ....................................... 55
13. Masa Sanggah ........................................................................ 55
14. Surat Perjanjian (Kontrak) ..................................................... 58
15. Surat Perintah Kerja (SPK) .................................................... 58
16. Surat Perjanjian Mulai Kerja (SPMK) ................................... 59
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.................................................................................... 82
6.2 Saran .............................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Gambar 4.1 Perhitungan Volume Pekerjaan ................................................. 33
Gambar 4.2 Daftar Harga Upah, Bahan dan Sewa Alat ................................ 35
Gambar 4.3 Harga Satuan Pekerjaan ............................................................ 37
Gambar 4.4 Daftar Anggaran Biaya.............................................................. 38
Gambar 4.5 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ..................................... 40
x
LAMPIRAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
material, bahan, alat, dan tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan gambar
kerja dan spesifikasi teknis dengan di syaratkan dalam Rencana Kerja dan
Syarat (RKS), sehingga dengan munculnya rencana anggaran biaya bisa
dijadikan sebagai pedoman berjalannya pelaksanaan pekerjaan proyek
pembangunan konstruksi.
Proyek ini memiliki fungsi yang sangat strategis. Dilihat dari segi
ekonomi akan sangat sangat menunjang kegiatan masyarakat luas khususnya di
daerah Wanarata Pemalang. Secara struktural juga akan sangat menarik untuk
diteliti dalam pelaksanaan dan secara anggaran perencanaan. Memiliki sistem
girder precast pada bagian jembatan serta bentangan sepanjang 50,00 m, akan
memerlukan pelaksanaan yang ekstra teliti karena akan dikerjakaan di area
padat penduduk.
Lebih lanjut, pembangunan jembatan dalam satu pelaksanaan akan
memakan biaya yang cukup besar. Dapat dilihat dari item pekerjaan, serta alat-
alat yang akan dipakai. Proyek Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang
ini,. Pada sisi jembatan juga akan dipasang balok girder yaitu yang
membentang pada lebar sungai. Dengan dilaksanakan proyek ini, maka akan
menjadi landasan penyusunan laporan tugas akhir ini mulai saat lelang, proses
pelaksanaan, hingga rencana anggaran biaya.
Posisi Rencana Anggaran Biaya (RAB) begitu penting pada perencanaan
proyek pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang. Karena RAB merupakan
pedoman pihak pemilik proyek (owner) dan penyedia jasa konstruksi untuk
memberikan perkirakan biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
dan merupakan tolak ukur kualitas pekerjaan konstruksi Jembatan Wanarata
Pemalang.
Suatu Pekerjaan Konstruksi tidak dapat terlepas dari proses pelelangan.
Menurut Pasal 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40l/PMK.07/2016
tentang pentunjuk pelaksanaan lelang, yang disebutkan : Lelang adalah
penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara
tertulis dan atau lisan, yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai
harga tertinggi yang didahului dengan pengumuman lelang. Pada proses
pelelangan proyek Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang digunakan
2
Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 beserta petunjuk teknis operasional
pengadaan barang dan jasa.
Dalam perencanaan suatu pekerjaan proyek konstruksi masih terdapat
kendala dalam proses perencanaan RAB dan proses pelelangan. Oleh karena
itu pada saat pelaksanaannya harus dicermati proses perencanaan, terutama
pada urutan proses yang dimulia dari tahap desain, RAB, hingga proses
pelelangan harus benar-benar secara cermat dan teliti, mulai dari awal hingga
akhir pembangunan proyek konstruksi. Memiliki proses pelelangan yang
dipersyaratkan dengan tujuan penetapan pemenang kontraktor/penyedia barang
dan jasa yang sesuai dengan kualifikasi yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa hal tersebut, dilaksanakan perhitungan tugas akhir
tentang manajemen konstruksi dengan judul ”Perhitungan Rencana Anggaran
Biaya (RAB) Serta Proses Pelelangan Pada Proyek Pembangunan Jembatan
Wanarata Pemalang” sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata
satu.
3
b. Mengetahui perencanaan time schedule atau waktu efektif pelaksanaan
pekerjaan pada proyek Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang.
c. Mengetahui metode pelelangan yang perpedoman (Proses Tender
Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaaan Barang/
Jasa Pemerintah)
4
1.6 Sistimatika Penulisan
Tugas akhir ini disusun kedalam tiga bagian yang mencakup bagian awal,
bagian pokok dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman judul, lembar
asistensi dan pengesahan, pengantar, dan daftar isi. pada bagian akhir terdiri
daftar pustaka dan lampiran. Sedangakan sebagian isi dari penyusunan laporan
tugas akhir ini terletak pada bagian pokok yang terdiri dari lima bab, secara
garis besar sistematika penulisan pada bagian pokok laporan tugas akhir adalah
sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini menyajikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, serta batasan masalah.
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini menyajikan landasan teori manajemen konstruksi dan
dasar – dasar teori dalam penyusunan penulisan yang berkaitan
dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan proses – proses
Pelelangan.
Bab III Metodologi Penelitian
Membahas penelitian secara keseluruhan yang merupakan urut-urutan
yang sistematis mengenai metodologi dan pengolahan data yang
diterapkan dalam pengumpulan dan pengolahan data.
Bab IV Analisis dan Pembahasan RAB
Pada bab ini menyajikan analisis dan pembahasan data yang sudah
dikumpulkan.
Bab V Tahapan Pelelangan
Memberikan pembahasan serta penulisan terkait dengan metode
pelelangan berdasarkan Perpres.
Bab VI Penutup
Memberikan kesimpulan dan saran yang merupakan penutup dari
Tugas Akhir ini.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
Estimasi biaya sangat ditentukan oleh:
Tersedianya data dan infomasi
Teknik dan metode yang digunakan
Kecakapan dan pengalaman estimator
7
diperlukan untuk menentukan berbagai jenis pekerjaan, spesifikasi dan
ukuran material bangunan. pastikan dari gambar kerja ini dapat
ditentukan ukuran dan spesifikasi material bangunan. Dengan begitu,
menghitung volume pekerjaan pun menjadi lebih mudah. Gambar kerja
inilah yang menjadi rujukan dalam menentukan item-item pekerjaan
yang akan dihitung dalam pembuatan RAB.
2. Menyusun Item pekerjaan dan Menghitung Volume Pekerjaan
Tahapan ini menguraikan item-item pekerjaan yang akan
dikerjakan. Uraian pekerjaan disajikan dalam bentuk pokok-pokok
pekerjaan yang menjelaskan mengenai lingkup besar pekerjaan. Setelah
item pekerjan diuraikan.
Langkah berikutnya adalah menghitung volume pekerjaan.
Penghitungan ini dilakukan dengan cara menghitung banyaknya volume
pekerjaan dalam satu satuan, misalkan per m2, m3, atau per unit. Volume
pekerjaan nantinya dikalikan dengan harga satuan pekerjaan, sehingga
didapatkan jumlah biaya pekerjaan.
3. Membuat Daftar Harga Satuan Upah, Material, Dan Alat (H1)
Harga satuan upah, material dan alat (H1) merupakan item yang
harus hati-hati dalam menentukannya, karena dalam tahapan ini seorang
Quantity of Surveyor harus mempertimbangkan banyak faktor. Dalam
kuliah Mahasiswa diajarkan bahwa menetukan harga satuan cukup
menggunakan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK). Jika semua
penyedia jasa menggunakan HSPK yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Daerah maupun Pusat akan terjadi penawaran harga yang sama. Untuk
sebuah tender yang dilelang melalui situs LPSE, penyedia jasa cukup
mengisi harga satuan karena item pekerjaan dan volume pekerjaan sudah
disiapkan oleh pemilik kerja.
Sebelum menentukan H1 terlebih dahulu tentukan Harga Satuan
diluar keuntungan (H0). Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
dalam menentukan H0 adalah
8
Apakah Biaya Asuransi Ketenagakerjaan dan Perlengkapan K3 ada
atau tidak. Jika tidak, maka biaya Asuransi Ketenagakerjaan dan
Perlengkapan K3 dimasukkan kedalam setiap Harga Satuan.
4. Daftar Analisa Satuan pekerjaan
Analisa Harga Satuan Pekerjaan merupakan sebuah analisa
gabungan harga satuan upah, material dan sewa alat berat untuk
mendapatkan harga per satu satuan volume pekerjaan. Sebagai contoh
pekerjaan pengecoran beton dengan mutu K250, satuan volume yang
digunakan dalam pekerjaan ini adalah m3 (meter kubik). Dalam satuan
volume tersebut harga yang tertera berupa harga gabungan dari material
beton, upah tenaga dan truck molen beserta pompa jika diperlukan.
Analisa harga satuan pekerjaan terdiri dari uraian harga, koefisien,
harga satuan upah, meterial dan alat, hasil kali koefisien dan harga
satuan. Hasil kali tersebut dijumlah dan menjadi harga satuan.
5. Harga Satuan pekerjaan
Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga
kerja atau harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
konstruksi berdasarkan perhitungan analisa. Penentuan harga ini dapat
diambil dari standar harga yang berlaku dipasaran atau daerah tempat
proyek dikerjakan sesuai dengan spesifikasi Kota Semarang yang
dinamakan harga satuan. Secara umum dapat disimpukan sebagai berikut
:
Harga satuan pekerjaan = H.S Bahan + H.S Upah + H.S Alat
9
350.000. Maka dari sini Anda bisa mengetahui bahwa biaya pekerjaan
pembuatan pondasi batu kali adalah 10m3 x Rp. 350.000= Rp. 3.500.000.
7. Rekapitulasi
Langkah terakhir dalam membuat RAB adalah membuat bagian
rekapitulasi. Rekapitulasi adalah jumlah total masing-masing sub
pekerjaan, seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, atau pekerjaan
beton. Kedua sub pekerjaan tersebut dapat diuraikan lagi secara lebih
detail. Setiap pekerjaan kemudian ditotalkan sehingga didapatkan jumlah
total biaya pekerjaan. Di dalam menghitung biaya rekapitulasi ini, bisa
juga bisa ditambahkan biaya Pajak Pertambahan Nilai atau yag sering
kita sebut PPN yaitu sebesar 10% dari total nilai pekerjaan seluruhnya.
10
3. Faktor kalibrasi yang digunakan.
4. Harga satuan yang digunakan sebaiknya menggunakan harga satuan
pekerjaan dari daerah tempat proyek tersebut.
11
pekerjaan, volume masing-masing item pekerjaan, dan harga satuan
pekerjaan yang dihitung berdasakan perhitungan analisis.
Guna menghasilkan anggaran yang teliti maka diperlukan proses.
Proses penyusunan suatu angggaran biaya secara runtut diperlukan
beberapa tahapan perhitungan berdasarkan gambar serta syarat-syarat
analisa pekerjaan. Lebih lanjut, perhitungan harus memiliki tahapan, agar
tingkat ketelitian dapat semakin benar. Secara pelaksanaan perhitungan,
maka dapat disampaikan dalam suatu bagan. Berikut merupakan tahap
analis perhitungan rencana anggaran biaya.
12
2.6 Analisa Biaya Konstruksi
Analisa Biaya Konstruksi adalah suatu langkah perhitungan harga satuan
pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian indeks bahan bangunan
dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standart pengupahan
pekerja, untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan konstruksi. Analisa harga
satuan pekerjaan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana
anggaran biaya bangunan yang didalamnya terdapat angka yang menunjukan
jumlah material, tenaga, dan biaya persatuan pekerjaan, contohnya:
1. Pekerjaan pembersihan tempat kerja – satuan pekerjaan m².
2. Pekerjaan badan jalan cor beton Cast-In-Place atau cast in-situ – satuan
pekerjaan m³
3. Pekerjaan galian tanah – satuan pekerjaan m³.
4. Pekerjaan struktur beton – satuan pekerjaan m³.
5. Pekerjaan gelagar PCI girder bentang 25.60 m, Penyediaan – satuan
pekerjaan buah.
6. Pekerjaan Batang Baja Tulangan Ulir – satuan pekerjaan kg.
13
item –item pekerjaan sesuai dengan lapangan. Dengan mengetahui jumlah
volume pekerjaan maka akan diketahui berapa banyak biaya yang akan di
perlukan dalam pelaksanaan proyek.
Perhitungan volume pekerjaan memiliki beberapa cara perhitungan yang
tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Salah satu Rumus perhitungan
volume item pekerjaan antara lain :
14
dibutuhkan.
b. Pedoman waktu untuk mendatangkan material yang sesuai dengan item
pekerjaan yang akan dilaksanaan.
c. Pedoman waktu untuk pengadaan alat-alat kerja.
d. Pedoman sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak
kerja proyek konstruksi.
e. Pedoman pencapain progres pekerjaan setiap waktu tertentu.
f. Pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas keterlambatan proyek
atau bonus atas percepatan proyek.
g. Pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi.
Untuk dapat menyusun time schedule atau jadwal pelaksanaan proyek
yang baik dibutuhkan:
a. Gambar kerja proyek.
b. Rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek.
c. Bill of Quantity (BQ) atau daftar volume pekerjaan.
d. Data lokasi proyek berada pada sumber daya meliputi material peralatan,
sub kontraktor yang tersedia di sekitar lokasi pekerjaan proyek
berlangsung.
e. Data sumber material, peralatan, sub kontraktor yang harus didatangkan
ke lokasi proyek.
f. Data kebutuhan tegana kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
g. Data acuan atau musim di lokasi pekerjaan proyek.
h. Data jenis transportasi yang tepat digunakaan di sekitar lokasi proyek.
i. Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing item
pekerjaan.
j. Data kapasitas produksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub kontraktor,
dan material.
k. Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan
tenggang waktu pembayaran progress, dan lain-lain.
15
2.10 Komponen-komponen Penunjang RAB
Rencana anggaran biaya memiliki sesuatu yang dapat menunjang dalam
penyusunannya. Hal tersebut merupakan berbagai komponen yang dapat
membantu dalam penyusunan. Berikut adalah komponen-komponen penyusun
yang dapat menunjang terbentuknya suatu anggaran biaya, yaitu:
1. Dimensi ukuran pekerjaan
Setiap menyusun suatu anggaran biaya harus memiliki dasar teknis
serta ukuran pekerjaan. Guna membantu dalam penentuan anggaran
biaya yang akan disusun. Spesifikasi teknis ukuran pekerjaan tersebut
dapat dilihat Dari Gambar Renana Yang
2. Harga satuan dasar
Suatu pembangunan proyek akan memerlukan susunan anggaran
biaya, yang menjadi dasar penyusunannya adalah harga satuan dasar.
Berikut ini adalah landasan dari harga satuan dasar:
a. Upah pekerja.
b. Bahan atau material.
c. Sewa alat.
3. Harga Satuan Pekerjaan
Harga satuan pekerjaan adalah jumlah dari harga bahan dan upah
tenaga kerja yang harus dianggarkan untuk penyelesaian sebuah
pekerjaan konstruksi. Penentuan harga satuan pekerjaan diambil dari
standar harga yang berlaku di pasaran di daerah sekitar lokasi proyek dan
tahun perhitungan anggaran. Analisa standart satuan pekerjaan dilakukan
oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang. Secara umum dapat
disimpulkan sebagai berikut: (Andi, 2011)
16
Perbedaan Rencana Anggaran Biaya jembatan dengan Rencana
Anggaran Biaya gedung atau proyek lainya adalah pada pekerjaan suatu
jembatan terdapat berbagai metode pelaksanaan pekerjaan, diantaranya adalah
metode pelaksanaan jembatan dengan balok konvensional, metode pelaksanaan
PCI girder erection dengan crawler crane, metode pelaksanaan PCI girder
erection dengan launcher gantry, metode pelaksanaan precast box girder
erection dengan crawler crane, metode pelaksanaan precast box girder
erection dengan launcher gantry, metode pelaksanaan ballance cantilever
dengan menggunakan form work traveller. Pemilihan metode pelaksanaan
jembatan sangat berpengaruh terhadap Rencana Anggaran Biaya.
Adanya desain metode pelaksanaan pekerjaan jembatan PCI girder
erection menjadi sebuah keuntungan, karena dapat menjadikan lebih efisien
dalam pekerjaan dibandingkan dengan cast insitu. Penghematan biaya terdapat
pada berkurangnya kuantitas besi, beton, dan bekesting. Analisis pemilihan tipe
girder dalam upaya pengurangan biaya pelaksanaan konstruksi dan
pemeliharaan jembatan studi kasus Proyek Pembangunan Jembatan Wanarata
Pemalang.
Dalam pelaksanaan proyek gedung atau lainya metode pelaksanaanya
tidak memeiliki variasi seperti metode pelaksanaan pekerjaan jembatan, jadi
dalam proyek gedung atau lainya yang mempengaruhi Rencana Anggaran
Biaya hanya volume pekerjaan dan material yang digunakan saja.
17
spesifikasi teknis ini ada perbedaan antara desain dengan saat
pelaksanaan dapat menjadi evaluasi dalam penyusunan anggaran biaya.
2. Bill of Quantity
Bill of quantity (BQ), dapat menjadi kendala apabila pada saat
perhitungan volume gambar rencana berbeda dengan volume yang tertera
pada BQ.
18
pembengkakan biaya sekaligus keterlambatan waktu pelaksanaan (Proboyo,
1999; Tjaturono, 2004). Dengan demikian, seringkali efisiensi dan efektivitas
kerja yang diharapkan tidak tercapai. Hal itu mengakibatkan pengembang akan
kehilangan nilai kompetitif dan peluang pasar (Mora dan Li, 2001).
Adapun pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan proyek konstruksi
antara lain:
1. Pemilik
2. Perencana (konsultan)
3. Pelaksana kontraktor
4. Pengawas (konsultan)
5. Penyandang dana
6. Pemerintah (regulasi)
7. Pemakai bangunan
8. Masyarakat :
a. Asosiasi
b. Masyarakat umum
2.14 Pengadaan
Pada pelaksanaan suatu proyek pekerjaan terdapat tahapan pengadaan.
Tahap pengadan / pelelangan kontraktor bertujuan menunjuk kontraktor
sebagai pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai subkontraktor yang akan
melaksanakan konstruksi di lapangan. Beberapa pengertian-pengertian
pengadaan:
1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pengadaan
Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh
APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai
dengan serah terima hasil pekerjaan (Perpres No. 16 pasal 1, ayat 1
Tahun 2018)
2. Pengadaan barang adalah Upaya untuk mendapatkan barang dan jasa
yang diinginkan, dilakukan atas dasar pemikiran yang logis serta
19
sistematis (the system of thought). Mengikuti norma dan etika yang
berlaku dan berdasarkan metode dan proses pengadaan yang baku.
(Wibowo, 2011)
20
5. Personil Inti
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila personil inti yang
akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam dokumen lelang serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang
diajukan.
6. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila pekerjaan yang
akan disubkontrakkan sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen
lelang.
7. Syarat Teknis Lainnya
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila persyaratan teknis
lainnya sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
1. E-purchasing
E-purchasing dilaksanakan berdasarkan Peraturan Kepala LKPP
No. 17 Tahun 2012. E-purchasing adalah tata cara pembelian barang/jasa
melalui system katalog elektronik. Kontrak paying yang dilakukan dalam
E-purchasing adalah perjanjian antara LKPP dan Penyedia.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak perlu membuat HPS,
21
harga di epurchasing menjadu HPS dalam Pengadaan. Dan harga tersebut
sudah termasuk PPN. Setiap instansi yang akan melakukan epurchasing
harus melakukan negosiasi harga terlebih dahulu.
2. Pengadaan Langsung
Pengadaan Langsung sebagaimana dimaksud dilaksanakan untuk
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Untuk pengadaan lansung
dilakukan:
a. pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia untuk Pengadaan
Barang/Jasa Lainnya yang menggunakan bukti pembelian atau
kuitansi; atau
b. permintaan penawaran yang disertai dengan klarifikasi serta negosiasi
teknis dan harga kepada Pelaku Usaha untuk pengadaan langsung
yang menggunakan SPK.
3. Penunjukan Langsung
Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan untuk
mendapatkan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Konsultansi/
Jasa Lainnya dalam keadaan tertentu. Aturan turunannya akan lebih
dipertajam di dalam Perka LKPP.
Keadaan tertentu yang bisa dijadikan dasar menggunakan metode
penunjukan langsung adalah sebagai berikut :
a. Penanganan darurat yang tidak bisa direncanakan sebelumnya dan
waktu penyelesaiannya harus segera/tidak bisa ditunda untuk
pertahanan negara, keamanan dan ketertiban masyarakat, serta
keselamatan/perlindungan masyarakat yang pelaksanaannya tidak
dapat ditunda/harus dilakukan segera.
b. Penyelenggaraan penyiapan konferensi yang mendadak untuk
menindaklanjuti komitmen internasional dan dihadiri Presiden/Wakil
Presiden
c. Kegiatan bersifat rahasia untuk kepentingan intelejen dan/atau
perlindungan saksi
22
d. Kegiatan menyangkut pertahanan negara yang ditetapkan oleh
Menteri Pertahanan serta kegiatan yang menyangkut keamanan dan
ketertiban masyarakat yang ditetapkan oleh Kapolri.
e. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifik dan hanya
dapat dilaksanakan 1 penyedia karena satu pabrikan, pemegang hak
paten, atau pihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak paten,
atau pihak yang menjadi pemenang pelelangan untuk mendapatkan
izin dari pemerintah.
Karakter-karakter dan kondisi di atas menjadi kriteria pantas
tidaknya menggunan metode penunjukan langsung. Metode ini juga
cukup sederhana dalam prosesnya, karena cukup menilai kemampuan
perusahaan dan jika mampu bisa ditunjuk menjadi penyedia dan melalui
proses negosiasi sebelumnya. Yang jelas untuk bisa menggunakan
metode penunjukan langsung, tidak perlu memperhatikan nilai, tetapi
harus memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas
4. Tender Cepat
Adapun Tender Cepat sebagaimana dimaksud dilaksanakan dalam
hal:
a. Spesifikasi dan volume pekerjaannya sudah dapat ditentukan secara
rinci
b. Pelaku Usaha telah terkualifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja
Penyedia, dan Tender sebagaimana dimaksud dilaksanakan dalam hal
tidak dapat menggunakan metode pemilihan Penyedia sebagaimana
dimaksud dalam keadaan tertentu.
23
5. Tender
Menurut Perpres ini, pelaksanaan pemilihan melalui Tender/Seleksi
meliputi:
a. Pelaksanaan Kualifikasi;
b. Pengumuman dan/atau Undangan;
c. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pemilihan;
d. Pemberian Penjelasan;
e. Penyampaian Dokumen Penawaran;
f. Evaluasi Dokumen Penawaran;
g. Penetapan dan Pengumuman Pemenang; dan
h. Sanggah
i. Sanggah Banding
Selain ketentuan sebagaimana dimaksud untuk pelaksanaan
pemilihan Pekerjaan Konstruksi ditambahkan tahapan Sanggah Banding,
bunyi Pasal 50 ayat (2) Perpres ini.
Pelaksanaan pemilihan sebagaimana dimaksud, menurut Perpres in,
untuk Seleksi Jasa Konstruksi dilakukan klarifikasi dan negosiasi
terhadap penawaran teknis dan biaya setelah masa sanggah selesai.
Metode evaluasi penawaran Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dilakukan dengan:
a. Sistem Nilai
Metode evaluasi Sistem Nilai digunakan untuk Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memperhitungkan
penilaian teknis dan harga.
b. Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
Metode evaluasi Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis digunakan
untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
memperhitungkan factor umur ekonomis, harga, biaya operasional,
biaya pemeliharaan, dan nilai sisa dalam jangka waktu operasi tertentu
c. Harga Terendah
Metode evaluasi Harga Terendah digunakan untuk Pengadaan
24
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalam hal harga menjadi
dasar penetapan pemenang di antara penawaran yang memenuhi
persyaratan teknis
25
untuk mengikuti lelang pekerjaan tersebut.
4. Pengambilan Dokumen Lelang
Merupakan pengambilan dokumen-dokumen yang ada pada lelang
pekerjaan tersebut. Dokumen ini berisi gambar kerja sebagai acuan dasar
penghitungan volume dan BOQ yang memuat spesifikasi-spesifikasi
pekerjaan, material-material yang ditetapkan
5. Penyusunan Berita Acara
Merupakan pembuatan kesepakatan-kesepakatan yang ditetapkan oleh
penyelenggara lelang.
6. Penjelasan Dokumen Lelang dan Perubahannya.
Merupakan penjelasan dokumen-dokumen yang dianggap kurang jelas,
dalam pelaksanaan pekerjaan dan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam gambar kerja.
7. Pemasukan Dokumen Penawaran
Merupakan memasukan penawaran keseluruhan harga pekerjaan tersebut
yang didasarkan pada volume harga satuan dan analisa gambar kerja
yang ditetapkan.
8. Pembukaan Dokumen Penawaran
Tahapan ini merupakan tahap awal dari penyelenggara untuk
mengumumkan total seluruh biaya sebelum kontraktor melakukan
penawaran, ada batasan-batasan harga yang sudah ditentukan.
9. Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis dan Harga
Evaluasi dilakukan setelah dari pihak penyedia barang atau jasa
memasukkan dokumen penawaran, pihak panitia lelang akan
menentukan beberapa penyedia jasa yang memenuhi ketentuan yang ada.
10. Pembuktian Kualifikasi
Penyedia jasa yang memenuhui kriteria syarat lelang akan diberi
undangan melaui LPSE/email untuk melakukan pembuktian kualifikasi,
yaitu menunjukkan keaslian dokumen yang telah diupload pada dokumen
penawaran.
26
11. Penetapan Pemenang
Dilakukan oleh panitia lelang setelah pengecekan dokumen administrasi
pada tiap-tiap penyedia barang/jasa yang telah mengikuti dan
memasukkan dokumen penawaran.
12. Pengumuman Pemenang
Pemenang lelang adalah hak mutlak dari panitia lelang, sehingga tidak
bisa diganggu gugat kecuali ada sanggahan yang kuat dari pihak lain,
sebagai bukti untuk mengulang pemenang lelang.
13. Masa Sanggah
Masa sanggah dilakukan ketika ada keputusan yang janggal dari pihak
panitia lelang, karena pada masa sanggah ini kandidat no 2, 3, dan 4
berhak untuk mencari celah pada pemenang sehingga nantinya
pengumuman dan pemenang bisa dirubah, masa sanggah ada batasan
waktu tertentu.
14. Penunjukan Pemenang Penyedia Barang/Jasa
Setelah beberapa tahapan dilalui dan masa sanggah juga sudah
terlaksana, maka secara resmi panitia lelang mengumumkan pemenang
lelang, dan ditahap ini keputusan tidak bisa dirubah.
15. Penandatanganan Kontrak
Penyedia barang/jasa yang menjadi pemenang akan melakukan
penandatanganan kontrak pekerjaan yang bersangkutan.
16. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Surat yang dibuat oleh Kuasa Penggunaan Anggaran atau Pejabat
Pembuat Komitmen PPK dibantu dengan ULP/Pejabat Pengadaan
Barang dan Jasa yang ditujukan kepada pemenang lelang sebagai awal
atau dimulainya suatu pekerjaan penyediaan barang/jasa.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
28
Oleh karena itu, dicari narasumber dari konsultan ataupun kontraktor
yang sudah terbiasa mengikuti lelang pekerjaan. Dalam hal ini dokumen
kontrak yang digunakan adalah dokumen kontrak dari Proyek
Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang No. 050/283.1/PUTR
Tanggal 24 Juli 2019, Kontraktor pelaksana PT. SATRIAMAS
KARYATAMA.
b. Gambar
Dalam pengumpulan data ini digunakan gambar kerja pada Proyek
Proyek Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang Paket yang
diperoleh dari kontraktor pelaksana pekerjaan yaitu PT. SATRIAMAS
KARYATAMA, untuk kemudian akan dilakukan perhitungan volume
pekerjaan. Gambar yang akan digunakan berupa data lengkap yang
termasuk detail-detail baik dari pekerjaan struktur jembatan, serta syarat-
syarat rencana kerja (RKS) proyek Pembangunan Jembatan Wanarata
Pemalang.
c. Daftar Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
1) Menghitung volume
2) Daftar Harga Bahan Dan Upah Kota Semarang
3) Analisa Satuan Pekerjaan kota semarang
4) Harga Satuan Pekerjaan kota semarang
5) Menghitung RAB
6) Rekapitulasi
2. Data Sekunder
Data ini diperoleh melalui media lain, berupa literatur-literatur yang
ada berupa buku-buku, jurnal-jurnal yang ada kaitannya dengan pokok
pembahasan yang diteliti. Perpustakaan juga sebagai sumber lain untuk
memperoleh gambaran teoritis dari masalah yang diteliti. Cara pengumpulan
data penelitian berdasarkan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat
yang berlaku (RKS) dari Proyek Pembangunan Jembatan Wanarata
Pemalang.
29
3.3 Metode Penyusunan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini
digambarkan dalam flow chart sebagai berikut :
MULAI
PENGUMPULAN DATA
PRIMER SEKUNDER
PENGOLAHAN DATA
PERHITUNGAN RAB
PROSES TENDER
SELESAI
30
para pengusaha yang telah memenuhi syarat-syarat dan standar kualifikasi
ditentukan sebadai peserta tender / pelelangan.
31
BAB IV
PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Rencana Anggaran Biaya atau biasa disebut RAB adalah banyaknya biaya
yang dibutuhkan baik upah maupun bahan/material dalam sebuah pekerjaan proyek
konstruksi, baik rumah, gedung, jembatan, dan lain-lain. Dengan dilakukannya
perhitungan RAB sebelum melaksanakan pekerjaan, diharapkan dapat mengurangi
pembengkakan biaya ataupun tenaga, sehingga kita dapat mendapatkan hasil yang
maksimal dengan biaya yang efisien. Berikut adalah langkah-langkah menghitung
RAB secara garis besar :
1. Perhitungan Volume
2. Daftar Harga Bahan Dan Upah
3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
4. Rencana Anggaran Biaya
5. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
4.1 Lingkup Pekerjaan
Setiap pekerjaan memiliki suatu lingkup. Termasuk di dalam lingkup
pekerjaan Proyek Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang ini. Berikut ini
adalah lingkup pekerjaannya, yaitu:
1. Divisi 1. Umum
2. Divisi 2. Drainase
3. Divisi 3. Pekerjaan Tanah
4. Divisi 4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
5. Divisi 5. Perkerasan Berbutir
6. Divisi 6. Perkerasan Aspal
7. Divisi 7. Struktur
8. Divisi 8. Pengembalian Kondisi dan Pekerjan Minor
4.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Suatu anggaran biaya sangat penting dalam perencanaan proyek. Agar
memiliki suatu anggaran yang tepat, maka perlu disusun secara baik dan benar.
32
Rencana anggaran biaya akan membantu dalam menentukan nilai suatu proyek.
Berikut ini adalah urutan penyusunan anggaran biaya:
1. Perhitungan Volume Pekerjaan
Berdasarkan lingkup pekerjaan yang telah disusun, diadakan
perhitungan volume. Pada setiap pekerjaan akan memiliki volume.
Volume tersebut akan berbeda dalam jumlah dan satuan. Berikut ini
rekapitulasi hasil perhitungan volume pekerjaan. Adapun detail
perhitungan ada pada lampiran.
Tabel 4.1 Perhitungan Volume Pekerjaan
I DIVISI 1. UMUM
1 Mobilisasi Ls 1,00
2 Pengujian Test PDA Titik 2,00
3 Jembatan Sementara Ls 1,00
4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ls 1,00
5 Pengeboran termasuk SPT dan Laporan m 20,00
6 Sondir termasuk Laporan m 5,00
7 Penggeseran Tiang Listrik Titik 2,00
II DIVISI 2. DRAINASE
1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 160,00
2 Pasangan Batu dengan Mortar M3 400,00
III DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
1 Galian Biasa m3 302,58
2 Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter m3 243,09
3 Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter m3 236,63
4 Galian Struktur dengan kedalaman 4 - 6 meter m3 244,90
5 Timbunan Pilihan m3 2.831,33
IV DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas S m3 40,00
V DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A m3 60,00
2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B m3 120,00
VI DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
1 Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi Liter 100,00
2 Lapis Perekat - Emulsi Liter 30,00
3 Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar) Ton 55,20
4 Laston Lapis Pondasi (AC-Base) (gradasi halus/kasar) Ton 82,80
VII DIVISI 7. STRUKTUR
1 Beton mutu sedang, fc = 30 Mpa lantai jembatan ( K-350 ) m3 121,08
2 Beton mutu sedang, fc = 25 Mpa ( K-300 ) m3 10,80
3 Beton mutu sedang, fc = 20 Mpa ( K-250 ) m3 215,60
4 Beton mutu rendah, fc =15 Mpa ( K-175 ) m3 35,69
5 Beton mutu rendah, fc = 10 Mpa ( K-125 ) m3 7,30
6 Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter buah 5,00
33
7 Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter buah 5,00
8 Baja Tulangan U32 Ulir kg 48.199,40
9 Tiang Bor Beton, diameter 600 mm m 360,00
10 Cofferdam dan Pekerjaan Dewatering Ls 1,00
11 Pasangan Batu m3 161,40
13 Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug Tipe Fixed m 12,00
14 Perletakan Elastomer buah 10,00
16 Papan Nama Jembatan buah 2,00
17 Pipa Drainase Baja diameter 75 mm m 56,00
VIII DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
1 Marka jalan termoplastik M2 78,75
2 Rambu jalan tunggal dengan Permukaan Pemantul engineer grade buah 2,00
3 Patok pengarah buah 80,00
4 Kerb Pracetak Jenis 1 m 100,00
5 Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal, Tipe merkuri 250 watt buah 5,00
34
seman dan lain-lain), bahan olahan (agregat kasar dan agregat halus,
campuran beton semen dan lain-lain), bahan jadi (tiang pancang beton
pracetak, geosintetik dan lain-lain).
Tabel 4.2 Daftar Harga Upah Bahan, Dan Sewa Alat
HARGA SATUAN
URAIAN SATUAN
(Rp.)
1 2 3 5
I. TENAGA
1. Pekerja OH 88.000,00
2. Tukang Batu OH 100.000,00
3. Tukang Kayu OH 105.000,00
4. Tukang Besi OH 105.000,00
5. Kepala Tukang OH 100.000,00
6. Mandor OH 105.000,00
7. Juru ukur OH 140.000,00
8. Operator alat berat OH 200.000,00
9. Mekanik alat berat OH 175.000,00
10. Pembantu operator alat berat OH 90.000,00
11. Pembantu mekanik alat berat OH 90.000,00
12. Sopir OH 150.000,00
II. MATERIAL DAN BAHAN
1. Batu kali (quarry) ex. Rowosari m³ 195.000,00
2 Batu belah (quarry) ex. Leyangan m³ 261.000,00
3 Pasir muntilan (quarry) m³ 150.000,00
4 Pasir beton m³ 430.600,00
5 Agregat kasar m² 107.100,00
6 Agregat halus kg 5.500,00
7 Semen kg 1.120,00
8 Aspal curah kg 10.300,00
9 Aspal drum kg 11.500,00
10 Minyak tanah liter 13.400,00
11 Semen 50 Kg zak 56.000,00
12 Baja tulangan polos U-24 kg 10.270,00
13 Kawat beton kg 18.900,00
14 Cat marka (non thermoplastic) kg 46.500,00
15 Cat marka (thermoplastic) kg 41.700,00
16 Paku kg 16.460,00
17 Kayu perancah m³ 2.850.000,00
18 Bensin liter 7.800,00
19 Solar liter 6.500,00
20 Solar (industri) liter 8.800,00
21 Minyak Pelumas liter 27.500,00
22 Pipa galvanis medium A Ø 2" panjang 6 m batang 590.000,00
23 Gebalan Rumput Jenis Lamuran m² 10.600,00
24 Thinner liter 23.100,00
25 Glass Bead kg 15.500,00
26 Plat rambu 60x60 cm/Ø60cm engineering grade buah 528.500,00
27 Adukan beton K-250 ready mix m3 958.900,00
28 Baja tulangan polos U-24 kg 10.270,00
35
29 Baja tulangan ulir U-32 kg 12.850,00
30 Kapur m3 263.700,00
31 Cat penutup (cat kayu) kg 44.200,00
32 Pasir Urug m3 214.500,00
33 Beton K 125 m3 900.000,00
34 Tiang pancang pratekan pracetak spun piles Ø 300 mm m¹ 309.100,00
35 Kawat las batang 1.200,00
36 Baja tulangan ulir U-32 kg 12.850,00
37 Baja (ulir) U-39 kg 13.200,00
38 Baja (ulir) U-48 kg 13.200,00
39 PC I Girder L=16,6; H=0,90;CTC=1,4 m terpasang + diafragma, deckplat, elastomer buah 145.450.800,00
40 PC I Girder L=20,6; H=1,25;CTC=1,85 m terpasang + diafragma, deckplat, elastomer buah 192.167.300,00
41 PC I Girder L=25,6; H=1,60;CTC=1,85 m terpasang + diafragma, deckplat, elastomer buah 279.037.400,00
42 PC I Girder L=30,8; H=1,70;CTC=1,85 m terpasang + diafragma, deckplat, elastomer buah 373.050.400,00
43 PC I Girder L=35,8; H=2,10;CTC=1,85 m terpasang + diafragma, deckplat, elastomer buah 476.622.000,00
44 PC I Girder L=40,8; H=2,10;CTC=1,85 m terpasang + diafragma, deckplat, elastomer buah 546.322.400,00
45 Adukan beton K-300 ready mix m3 1.009.500,00
46 Adukan beton K-175 ready mix m3 885.500,00
47 Bambu cerucuk Ø 15 cm panjang 600 cm batang 24.300,00
48 Elastomeric bearings jenis 1 (300 x 350 x 36) buah 975.000,00
49 Besi angkur/mur/baut buah 12.700,00
50 Adukan beton K-500 ready mix m3 1.187.600,00
51 Adukan beton K-400 ready mix m3 1.090.600,00
52 Adukan beton K-350 ready mix m3 1.053.600,00
53 Multiplek tebal 12 mm lembar 145.100,00
54 Elastomeric bearings jenis 1 (300 x 350 x 36) buah 975.000,00
55 Elastomeric bearings jenis 2 (350 x 400 x 39) buah 1.375.000,00
56 Elastomeric bearings jenis 3 (400 x 450 x 45) buah 1.969.000,00
57 Expansion joint tipe asphaltic plug m¹ 1.106.000,00
58 Expansion joint tipe rubber m¹ 534.000,00
59 Kerb (13/16x30x50) K-200 tipe A buah 48.400,00
60 Plamir tembok kg 31.500,00
61 Cat penutup (cat tembok interior) kg 45.000,00
62 Meni besi kg 28.000,00
63 Kuas 4" buah 12.800,00
36
yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan untuk merencanakan
atau mengendalikan biaya suatu pekerjaan.
Daftar analisa harga pekerjaan yang digunakan pada perhitungan
ini berasal dari Analisa Harga Satuan Pekerjaan Kontraktor Pelaksana
Pekerjaan PT. SATRIAMAS KARYATAMA. Berikut adalah daftar
harga satuan pekerjaan yang bersumber dari daftar analisa harga satuan
pekerjaan. Adapun daftar analisa harga satuan terlampir.
Tabel 4.3 Harga Satuan Pekerjaan
STANDAR HARGA SATUAN PEKERJAAN UNTUK PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN
(Belum termasuk PPN)
NO HARGA SATUAN
ANALISA URAIAN PEKERJAAN SATUAN
(Rp.)
I DIVISI 1. UMUM
1. Mobilisasi Ls 75.000.000,00
2. Pengujian Test PDA Titik 9.700.000,00
3. Jembatan Sementara Ls 5.000.000,00
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ls 5.000.000,00
5. Pengeboran termasuk SPT dan Laporan m 90.000,00
6. Sondir termasuk Laporan m 250.000,00
7. Penggeseran Tiang Listrik Titik 1.000.000,00
II DIVISI 2. DRAINASE
1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 6.046,00
2 Pasangan Batu dengan Mortar M3 1.123.457,00
III DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
1 Galian Biasa m3 75.487,00
2 Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter m3 20.721,00
3 Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter m3 48.467,00
4 Galian Struktur dengan kedalaman 4 - 6 meter m3 58.727,00
5 Timbunan Pilihan m3 87.000,00
IV DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas S m³ 346.173,00
V DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A m3 406.774,00
2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B m3 346.173,00
VI DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
1. Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi Liter 14.209,00
2. Lapis Perekat - Emulsi Liter 11.014,00
3. Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar) Ton 1.417.561,00
4. Laston Lapis Pondasi (AC-Base) (gradasi halus/kasar) Ton 1.365.311,00
VII DIVISI 7. STRUKTUR
1. Beton mutu sedang, fc = 30 Mpa lantai jembatan ( K-350 ) m3 1.053.600,00
2. Beton mutu sedang, fc = 25 Mpa ( K-300 ) m3 1.288.749,00
3. Beton mutu sedang, fc = 20 Mpa ( K-250 ) m3 1.210.358,00
4. Beton mutu rendah, fc =15 Mpa ( K-175 ) m3 1.124.774,00
5. Beton mutu rendah, fc = 10 Mpa ( K-125 ) m3 900.000,00
6. Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter buah 564.645.896,00
7. Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter buah 312.717,70
37
8. Baja Tulangan U32 Ulir kg 16.797,00
9. Tiang Bor Beton, diameter 600 mm m 1.177.843,00
10. Cofferdam dan Pekerjaan Dewatering Ls 129.914.000,00
11. Pasangan Batu m3 1.147.320,00
12. Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug Tipe Fixed m 1.106.000,00
13. Perletakan Elastomer buah 975.000,00
14. Papan Nama Jembatan buah 2.000.000,00
15. Pipa Drainase Baja diameter 75 mm m
VIII DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
1. Marka jalan termoplastik M2 237.660,00
2 Rambu jalan tunggal dengan Permukaan Pemantul engineer grade buah 1.178.000,00
3 Patok pengarah buah 338.481,00
4 Kerb Pracetak Jenis 1 m 126.642,00
5 Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal, Tipe merkuri 250 watt buah 1.750.000,00
I DIVISI 1. UMUM
1 Mobilisasi Ls 1,00 75.000.000,00 75.000.000,00
2 Pengujian Test PDA Titik 2,00 9.700.000,00 19.400.000,00
3 Jembatan Sementara Ls 1,00 5.000.000,00 5.000.000,00
4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ls 1,00 5.000.000,00 5.000.000,00
5 Pengeboran termasuk SPT dan Laporan m 20,00 90.000,00 1.800.000,00
6 Sondir termasuk Laporan m 5,00 250.000,00 1.250.000,00
7 Penggeseran Tiang Listrik Titik 2,00 1.000.000,00 2.000.000,00
jumlah harga pekerjaan divisi 1 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 109.450.000,00
II DIVISI 2. DRAINASE
1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 160,00 6.046,00 967.360,00
2 Pasangan Batu dengan Mortar M3 400,00 1.123.457,00 449.382.800,00
jumlah harga pekerjaan divisi 2 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 450.350.160,00
III DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
1 Galian Biasa m3 302,58 75.487,00 22.840.856,46
2 Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter m3 243,09 20.721,00 5.037.067,89
3 Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter m3 236,63 48.467,00 11.468.746,21
4 Galian Struktur dengan kedalaman 4 - 6 meter m3 244,90 58.727,00 14.382.242,30
5 Timbunan Pilihan m3 2.831,33 87.000,00 246.325.710,00
jumlah harga pekerjaan divisi 3 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 300.054.622,86
38
IV DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas S m3 40,00 346.173,00 13.846.920,00
jumlah harga pekerjaan divisi 4 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 13.846.920,00
V DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A m3 60,00 406.774,00 24.406.440,00
2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B m3 120,00 346.173,00 41.540.760,00
jumlah harga pekerjaan divisi 5 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 65.947.200,00
VI DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
1 Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi Liter 100,00 14.209,00 1.420.900,00
2 Lapis Perekat - Emulsi Liter 30,00 11.014,00 330.420,00
3 Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar) Ton 55,20 1.417.561,00 78.249.367,20
4 Laston Lapis Pondasi (AC-Base) (gradasi halus/kasar) Ton 82,80 1.365.311,00 113.047.750,80
jumlah harga pekerjaan divisi 6 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 193.048.438,00
VII DIVISI 7. STRUKTUR
1 Beton mutu sedang, fc = 30 Mpa lantai jembatan ( K-350 ) m3 121,08 1.053.600,00 127.569.888,00
2 Beton mutu sedang, fc = 25 Mpa ( K-300 ) m3 10,80 1.288.749,00 13.918.489,20
3 Beton mutu sedang, fc = 20 Mpa ( K-250 ) m3 215,60 1.210.358,00 260.953.184,80
4 Beton mutu rendah, fc =15 Mpa ( K-175 ) m3 35,69 1.124.774,00 40.143.184,06
5 Beton mutu rendah, fc = 10 Mpa ( K-125 ) m3 7,30 900.000,00 6.570.000,00
6 Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter buah 5,00 564.645.896,00 2.823.229.480,00
7 Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter buah 5,00 312.717,70 1.563.588,50
8 Baja Tulangan U32 Ulir kg 48.199,40 16.797,00 809.605.321,80
9 Tiang Bor Beton, diameter 600 mm m 360,00 1.177.843,00 424.023.480,00
10 Cofferdam dan Pekerjaan Dewatering Ls 1,00 129.914.000,00 129.914.000,00
11 Pasangan Batu m3 161,40 1.147.320,00 185.177.448,00
12 Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug Tipe Fixed m 12,00 1.106.000,00 13.272.000,00
13 Perletakan Elastomer buah 10,00 975.000,00 9.750.000,00
14 Papan Nama Jembatan buah 2,00 2.000.000,00 4.000.000,00
15 Pipa Drainase Baja diameter 75 mm m 56,00 150.000,00 8.400.000,00
jumlah harga pekerjaan divisi 7 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 4.858.090.064,36
VIII DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
1 Marka jalan termoplastik M2 78,75 237.660,00 18.715.725,00
2 Rambu jalan tunggal dengan Permukaan Pemantul engineer gradebuah 2,00 1.178.000,00 2.356.000,00
3 Patok pengarah buah 80,00 338.481,00 27.078.480,00
4 Kerb Pracetak Jenis 1 m 100,00 126.642,00 12.664.200,00
5 Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal, Tipe merkuri 250 watt buah 5,00 1.750.000,00 8.750.000,00
jumlah harga pekerjaan divisi 8 (Masuk pad rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan) 69.564.405,00
JUMLAH TOTAL 6.060.351.810,22
39
REKAPITULASI
BILL OF QUANTITY (BQ)
KEGIATAN : PEMBANGUNAN JEMBATAN
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JEMBATAN WANARATA
LOKASI : KAB. PEMALANG
1 UMUM 109.450.000,00
2 DRAINASE 450.350.160,00
3 PEKERJAAN TANAH 300.054.622,86
4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN 13.846.920,00
5 PEKERJAAN NON ASPAL 65.947.200,00
6 PEKERJAAN ASPAL 193.048.438,00
7 STRUKTUR 4.858.090.064,36
8 PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 69.564.405,00
6.060.351.810,22
(A) Jumlah Harga Pekerjaan (Termasuk biaya umum dan keuntungan)
606.035.181,02
(B) PPN 10%
6.666.386.991,24
(C) Jumlah Total Harga Pekerjaan (A+B)
6.666.000.000,00
(D) Total Dibulatkan
Terbilang : Enam Milyar Enam Ratus Enam Puluh Enam Juta Rupiah
40
BAB V
TAHAPAN PELELANGAN BERDASARKAN
PERATURAN PRESIDEN NO. 16 TAHUN 2018
TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
41
m. Surat penunjukkan penyedia barang/jasa (SPPBJ)
n. Perjanjian (Kontrak)
o. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
1. Pengumuman Pelelangan
Pokja I ULP Kabupaten Pemalang akan melaksanakan Pemilihan
Langsung Pasca Kualifikasi Satu File Sistem Gugur dan mengumumkan
secara luas melalui LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) untuk
paket pekerjaan Konstruksi tersebut. Isi pengumuman lelang tersebut
memuat :
a. Kode dan nama pekerjaan yang dilelangkan
b. Instansi dan satuan kerja panitia pengadaan barang/jasa yang akan
mengadakan pelelangan
c. Kategori pekerjaa, metode pengadaan, metode dokumen, tahun
anggaran, serta nilai pagu paket pekerjaan yang dilelangkan
d. Uraian jenis kontrak (cara pembayaran, pembebanan tahun anggaran,
sumber dana), klasifikasi usaha dan lokasi pekerjaan yang
dilelangkan
e. Syarat-syarat peserta lelang baik berupa ijin usaha, maupun
kemampuan dasar peserta lelang yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilelangkan
f. Tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mendaftarkan diri sebagai
peserta, dan
g. Jadwal pascakualifikasi
Pada paket pekerjaan konstruksi Jembatan Wanarata Pemalang isi
pengumumannya adalah sebagai berikut :
a. Paket Pekerjaan
Nama paket pekerjaan :
Pembangunan Jembatan Wanarata
Lingkup pekerjaan :
1) Divisi 1. Umum
42
2) Divisi 2. Drainase
3) Divisi 3. Pekerjaan Tanah
4) Divisi 4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
5) Divisi 5. Perkerasan Berbutir
6) Divisi 6. Perkerasan Aspal
7) Divisi 7. Struktur
8) Divisi 8. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
Nilai total HPS :
Rp. 7.999.984.316,75 (Tujuh Milyar Sembilan ratus
Sembilan puluh Sembilan juta Sembilan ratus delapan
puluh empat ribu tiga ratus enam belas koma tujuh puluh
lima rupiah)
Sumber Pendanaan :
Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Pemalang Tahun
Anggaran 2019
43
Sumber : http://lpse.pemalangkab.go.id/eproc4/
Gambar 5.1 Tampilan website LPSE Kabupaten Pemalang
Sumber : http://lpse.pemalangkab.go.id/eproc4/
Gambar 5.2 Daftar Paket Lelang pada Website LPSE Kabupaten Pemalang
44
Sumber : http://lpse.pemalangkab.go.id/eproc4/
Gambar 5.3 Spesifikasi Pelelangan
45
10 Masa Sanggah 06 Juli 2019 00:00 12 Juli 2019 16:00
11 Surat Penunjukan Penyedia 15 Juli 2019 08:00 15 Juli 2019 16:00
Barang / Jasa
12 Penandatanganan Kontrak 24 Juli 2019 08:00 24 Juli 2019 11:00
46
lelang akan mendapat gambaran mengenai hal-hal yang tidak tercantum
dalam kontrak dokumen pemilihan.
47
7. Pembukaan Dokumen
Penyaringan penyedia jasa sebelum adanya penawaran harga dari
pihak panitia lelang dengan mengkoreksi berkas administrasi, teknis dan
harga.
Dalam penelitian dan penilaian dokumen prakualifikasi, pihak
penyedia barang/jasa wajib menyertakan berkas-berkas yang berisi
dokumen berikut:
a. Surat Pernyataan Minat
b. Data Administrasi
1. SIUP
2. Pengurus Perusahaan
3. Data Keuangan
4. Data Tenaga Ahli
5. Landasan Hukum
6. Surat Pernyataan Kinerja Baik
7. Surat Pernyataan Bukan PNS/TNI/POLRI
8. Pajak 3 Bulan terakhir & SPT Tahunan
Hasil dari proses penilaian administrasi dokumen secara
prakualifikasi adalah:
NAMA DOKUMEN KETERANG
NO
PERUSAHAAN 1 2 3 4 5 AN
PT. SATRIAMAS
1 √ √ √ √ √ LULUS
KARAYATAMA
PT. HIKMAH
2 √ √ X √ √ GUGUR
KURNIA
3 PT. BIMA AGUNG √ √ √ √ √ LULUS
+ : ada
- : tidak ada
48
KETERANGAN
1 Surat dukungan 2 Surat Peryataan 3 Dokumen Isian Kualifikasi
dari bank Minat
4 Surat Peryataan 5 Surat Peryataan
Bukan PNS/ TNI/ Kinerja Baik
POLRI
49
2 Surat Penawaran (bermaterai, SESUAI SESUAI
berkop, bertanggal, ditandatangani
yang berwenang, berstempel)
3 Masa berlaku surat penawaran SESUAI SESUAI
4 Jangka waktu pelaksanaan SESUAI SESUAI
5 Nilai angka penawaran dalam huruf SESUAI SESUAI
9. Pembuktian Kualifikasi
Pembuktian kualifikasi adalah prosedur yang dilakukan untuk
membuktikan bahwa dokumen kualifikasi yang diserahkan oleh calon
penyedia yang memenuhi syarat kualifikasi, adalah benar dan
sah.Pembuktian kualifikasi ini dilakukan setelah Kelompok Kerja/Pejabat
Pegadaan melakukan evaluasi kualifikasi berdasarkan dokumen yang
dimasukkan oleh para penyedia.
Berikut ini adalah hal-hal yang penting diperhatikan oleh
Kelompok Kerja/Pejabat Pegadaan dalam proses pembuktian kualifikasi
di antaranya:
1. Cek pihak yang hadir dalam pembuktian kualifikasi, apakah
pimpinan perusahaan, pegawai tetap dengan surat kuasa, atau
penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian. Bila
50
wakil perusahaan yang hadir tidak memenuhi salah satu kriteria
tersebut, perusahaan itu dinyatakan belum melakukan pembuktian
kualifikasi. Bila setelah disepakati namun perwakilan perusahaan
yang sesuai kriteria tersebut tidak datang, panitia bisa menolak
pembuktian kualifikasi hingga jangka waktu tertentu. Namun, bila
hingga batas waktu terlewati dan perwakilan perusahaan tidak
datang, panitia berhak menggugurkan peserta lelang tersebut.
2. Cek dokumen kualifikasi, bandingkan isi dokumen kualifikasi yang
asli dengan salinannya. Bila diperlukan, Pokja dapat meminta
klarifikasi dan/atau verifikasi dari penerbit dokumen. Bila isi
dokumen terbukti tidak benar, peserta dinyatakan gugur dan
dikenakan sanksi yang sesuai dengan ketentuan.
3. Penyedia memiliki kewajiban untuk memperlihatkan keaslian
dokumen dan memperlihatkan salinannya kepada Kelompok Kerja.
Apabila dokumen tidak dapat ditunjukkan dengan alasan yang dapat
diterima, Kelompok Kerja dapat membuat jadwal ulang pembuktian
kualifikasi.
4. Pada saat pembuktian kualifikasi, penyedia dapat menyampaikan
rekaman dokumen yang dilegalisir oleh pihak berwenang dengan
alasan yang dapat diterima.
5. Penyedia yang terbukti melanggar hukum dengan melakukan KKN
dapat digugurkan pada tahap evaluasi setelah dilakukan klarifikasi
dan/atau pembuktian kualifikasi.
6. Kelompok Kerja ULP/pejabat pengadaan dapat meminta penyedia
untuk menyerahkan dokumen lain yang dibutuhkan untuk melakukan
verifikasi terhadap data dalam dokumen penawaran, contohnya
neraca keuangan.
7. Kelompok Kerja ULP/pejabat pengadaan tidak perlu melakukan
klarifikasi terhadap penyedia yang tidak dinyatakan sebagai
pemenang ataupun calon pemenang.
51
8. Sisa Kemampuan Paket (SKP) yang masih dapat dikerjakan oleh
penyedia dihitung saat pembuktian kualifikasi sebelum penetapan
pemenang.
9. Pembuktian kualifikasi jasa konsultan badan usaha dilakukan
sebelum pengumuman hasil kualifikasi atau penetapan short list.
Bila terdapat calon penyedia yang lulus kualifikasi namun tidak
hadir dalam pembuktian kualifikasi tanpa alasan jelas maka dapat
digantikan oleh calon penyedia lain di luar urutan 1 – 7 (untuk
seleksi umum), atau calon penyedia di luar urutan 1 – 5 (untuk
seleksi sederhana).
10. Personel inti tidak perlu hadir saat pembuktian kualifikasi. Bila
penyedia tidak dapat menghadirkan personil inti pada saat
pelaksanaan pekerjaan, PPK dapat meminta penggantian personil inti
sebagaimana tercantum dalam dokumen pengadaan dan kontrak.
11. Penyedia harus menaikkan nilai jaminan sebesar 5% dari nilai HPS
bila penawaran kurang dari 80% dari nilai HPS. Apabila penyedia
menolak, penawarannya digugurkan, jaminan penawarannya disita
untuk negara, dan namanya dimasukkan daftar hitam.
12. Bila calon pemenang, calon pemenang cadangan 1, dan calon
pemenang cadangan 2 tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi
tanpa alasan jelas, calon penyedia tersebut dimasukkan ke daftar
hitam dan panitia melakukan lelang ulang.
13. Bila calon pemenang, calon pemenang cadangan 1, dan calon
pemenang cadangan 2 tidak hadir dalam klarifikasi dan negosiasi
tanpa alasan yang jelas, calon penyedia tersebut dimasukkan ke
daftar hitam dan panitia melakukan lelang ulang.
52
setelah evaluasi teknis tersisa 2 penawaran. Yang terlupa adalah tata cara
evaluasi non konstruksi berbasis Perka LKPP 9/2018 urutannya adalah
Evaluasi Administrasi dan Kualifikasi baru evaluasi teknis. Hal ini
seperti tertuang dalam SBD E-Tender barang pascakualifikasi.
Berikut adalah hasil Reverse Auction pada pekerjaan Pembangunan
Jembatan Wanarata :
Sumber : http://lpse.pemalangkab.go.id/eproc4/
Gambar 5.4 Hasil Reverse Auction
53
Pemasukan dan Pembukaan Penawaran
2. Dokumen penawaran yang disampaikan oleh Penyedia Barang/Jasa
pada tanggal 28 Juni 2019, setelah dibuka dan diteliti dinyatakan
ada 2 Perusahaan yang memenuhi syarat sehingga dapat
dilanjutkan evaluasi pascakualifikasi
Didapatkan hasil berupa :
NAMA NILAI
NO KETERANGAN
PERUSAHAAN PENAWARAN
PT. SATRIAMAS LULUS
1 Rp. 6.666.000.000,00
KARYATAMA (PEMENANG)
LULUS
2 PT. BIMA AGUNG Rp. 7.600.000.006,83
(CADANGAN 1)
Sumber : http://lpse.pemalangkab.go.id/eproc4/
Gambar 5.5 Hasil Penetapan Pemenang
54
12. Pengumuman dan Penetapan Pemenang
Penetapan pemenang ditulis pada sebuah berita acara bahwa
penyedia jasa tersebut berhak untuk memperoleh pekerjaan, pada
keterangan tersebut terdapat nomor NPWP dan skor dari hasil penilaian
panitia lelang.
Penetapan penyedia barang/jasa pada Jembatan Wanarata Tahun
Anggaran 2019 yang dilaksanakan tanggal 05 Juli 2019 menetapkan
bahwa :
Nama Perusahaan : PT. Satriamas Karyatama
Alamat : Jl. Branjangan No. 04 Semarang
NPWP : 01.235.921.5-503.000
Harga Penawaran : Rp. 6.666.000.000,00
Terbilang : Enam Milyar Enam Ratus Enam Puluh
Enam Juta Rupiah
Jangka waktu pelaksanaan :150 (Seratus lima puluh) hari kalender
55
sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lainya dapat mengajukan
sanggahan. Sanggahan terjadi karena beberapa hal diantaranya:
1. Adanya kesalahan evaluasi penawaran
2. Dokumen pengadaan tidak sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
3. Adanya persyaratan yang dikriminatif
Sanggahan atas dasar evaluasi pada ketentuan Perpres nomor 54
tahun 2010 dan perubahnya pasal 17 ayat 2 huruf e dan f tugas pokok
panitia lelang adalah melakukan evaluasi penawaran yaitu kualifikasi,
administasi, teknis dan harga terhadap semua penawaran yang masuk.
Untuk itu panitia lelang wajib memahami isi dokumen, metode dan
prosedur dokumen dan wajib memiliki sertifikat pengadaan barang dan
jasa sesuai pasal 17 ayat 1 huruf d dan e. Panitia lelang ULP didalam
melakukan evaluasi penawaran harus mengacu kepada pasal 79 ayat 1
dan 2 Perpres Nomer 54 Tahun 2010 dan perubahan yaitu harus
melakukan evaluasi berdasarkan tata kriteria yang sudah tercantum
dalam dokumen pengadaan tanpa mengurangi, menambah dokumen
berdasarkan syarat syarat diluar dokumen pengadaan. Jika evaluasi
dilakukan dengan tidak mengacu kepada tata cara yang sudah ditentukan
pada dokumen pengadaan, maka peserta bisa saja tidak sepakat atas hasil
dari proses pemilihan dan peserta dapat menggunakan HAK nya sesuai
pasal 81 ayat 1 Pepres Nomer 54 Tahun 2010 dan perubahan. Untuk itu
menjadi kewajiban setiap panitia lelang harus memahami tupoksinya
sesuai pasal 17. Kegagalan lelang terhadap kesalahan evaluasi juga diatur
oleh pasal 83 yaitu sanggahan peserta benar”
Dokumen pengadaan tidak sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan. Sesuai salah satu yang harus di pahami panitia lelang adalah
Panitia lelang wajib memahami isi dokumen pengadaan yang ditetapkan.
Dokumen pengadaan adalah tugas panitia lelang ULP menetapkannya
dan isinya dari dokumen berdasarkan Rencana pelaksanaan pengadaan
yang disusun dan ditetapkan oleh PPK yang berisi dokumen spesifikasi
56
teknis, dokumen harga (HPS) dan dokumen rancangan kontrak.
Berdasarkan dokumen tersebut, tentunya Panitia lelang bersama sama
PPK menetapkan syarat syarat penawaran berdasarkan kebutuhan
pekerjaan bukan karena keinginan, apalagi berdasarkan keinginan untuk
mengatur atau mengarah kepada salah satu penyedia. Ketentuan
perundangan undangan yang dimaksud adalah berdasarkan jenis
pekerjaan apa yang akan dilelangkan. Pepres Nomer 54 Tahun 2010 dan
perubahan pengadaan merupakan aturan manajerial sebagai pedoman
dalam pengadaan baran dan jasa, sedangkan teknis nya harus tetap
mengacu kepada aturan aturan dari lingkup Departemen/Lembaga dan
atau kementrian yang membawahi nya.
Adanya persyaratan diskriminatif Tidak berbeda dengan kesalahan
evaluasi dan kententuan dokumen yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang undangan, keselahan persyaratan diskriminatif juga menjadi
salah satu adanya sanggahan. Kesalahan ini menjadi salah satu sorotan
para peserta kepada Panitia lelang yang sering disampaikan pada saat
penjelasan lelang, dimana peserta meminta panitia lelang agar
menghapus/mempertimbangkan salah satu persyaratan yang menurut
aturan tidak sesuai. Hal hal yang terjadi bilamana salah satu dokumen
pengadaan mempersyaratkan persyaratan diskriminatif adalah, adanya
kesengajaan/mengarah kepada salah satu peserta dengan sengaja
mempersyaratkan syarat yang tidak semua dapat dipenuhi oleh peserta.
Hal ini justru melanggar prinsip pengadaan pada pasal 5 e dan f yaitu
bersaing dan adil /tidak diskriminatif atau memang karena tidak
disengaja atas ketidakmampuan panitia lelang terhadap memahami aturan
yang ada. Jika itu terjadi, maka gunakalan kesempatan untuk bertanya
kepada sumber baik LKPP/ Pengajar /Buku pedoman pengadaan dan atau
kepada orang orang yang lebih mengerti terhadap pengadaan saat tahapan
penjelasan lelang atau lebih baik sebelum ditetpkan nya dokumen
pengadaan, sehingga setiap kekurangan yang ada dapat diperbaiki
sebelum paket pekerjaan tersebut di umumkan pelelangannya.
57
Kegagalan lelang terhadap kesalahan ini juga diatur oleh pasal 83 ayat 1
dan 3 yaitu dokumen pengadaan tidak sesuai denga ketentuan pertaurang
perundang undangandan adanya indikasi persaingan yang tidak sehat.
Dalam proses lelang pekerjaan Jembatan Wanarata panitia lelang
tidak melakukan adanya indikasi kecurangan seperti diatas, sehingga para
peserta lelang tidak ada yang melakukan sanggahan ataupun sanggah
banding. Oleh sebab itu seluruh peserta lelang menerima hasil dan
keputusan apapun yang dikeluarkan oleh panitia lelang terkait hasil
pemenang lelang pekerjaan Jembatan Wanarata Pemalang.
58
3. Itikad baik
4. Penyedia mandiri
5. Harga spk
6. Hak kepemilikan
7. Cacat mutu
8. Perpajakan
9. Pengalihan dan/atau subkontrak
10. Jadwal
11. Asuransi
12. Penanggungan dan resiko
13. Dan lain-lain
59
SPK atau bagian tertentu dari nilai SPK sebelum PPN sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan SPK.
60
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
SURAT PERJANJIAN
KONTRAK GABUNGAN LUMSUM DAN HARGA SATUAN
SUMBER DANA :
DANA ALOKASI UMUM (DAU)
KABUPATEN PEMALANG
TAHUN ANGGARAN 2019
ANTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DENGAN
PT. SATRIAMAS KARYATAMA
61
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Kontruksi
Gabungan Lumsum dan Harga Satuan, yang selanjutnya disebut “Konrak” dibuat
dan ditandatangani di Pemalang pada hari Rabu tanggal Dua Puluh Empat Juli
tahun Dua Ribu Sembilan Belas (24-07-2019), berdasarkan surat Penetapan
Pemenang Nomor 027.2/JMBWRT/12/2019, tanggal 05 Juli 2019, Surat
Penunjukan Penyedia Barang / Jasa (SPPBJ) Nomor :
Nama : IMAM SANTOSO, ST, MT
NIP : 19710320 199903 1 008
Jabatan : PPK pada Bidang Bina Marga
Berkedudukan : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Jalan DR. Cipto Mangunkusumo No. 34 Pemalang
Yang bertindak umtuk dan atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang c.q
Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Pemalang Nomor 050 / 157.1 / 2019 tanggal 07 Februari 2019 tentang
Perubahan Keputusan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Nomor 050 / 012 / Tahun 2019 Tentang Penunjukan Kuasa Pengguna
Anggaran Selaku Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pembuat Komitmen dan
Pejabat Kabupaten Pemalang selanjutnya disebut “PPK”, dengan :
Nama : HARRY NURYANTO, SE, MM
Jabatan : Direktur PT. Satriamas Karyatama
Berkedudukan di : Jl. Sindoro No. 1 Kel. Lempomng Sari
Kec. Gajahmungkur Semarang
62
Akta notaris nomor : 03
Tanggal : 01 Februari 2016
Notaris : Erma Subasir, SH
Yang bertindak untuk dan atas nama PT. Satriamas Karyatama selanjutnya disebut
“Penyedia”
63
PARA PIHAK MENERANGKAAN TERLEBIH DAHULU BAHWA :
a) Telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan
Dokumen Pemilihan
b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini melalui Surat
Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi Pembangunan Jembatan Wanarata sebagaimana diterangkan dalam
dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”
c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian professional, tenaga
kerja konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
dalam Kontrak ini
d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili
e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan memiliki kewenangan bahwa
sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1. Telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat
2. Menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut
3. Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini
4. Telah mendapatkan kesempatan yang memdai untuk memeriksa dan
menginformasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta
dan kondisi yang terkait
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
untuk membuat perjanjian pekerjaan pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi
Pembangunan Jembatan Wanarata dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri dari :
1. Umum
64
2. Pekerjaan tanah
3. Pelebaran perkerasan dan bahu jalan
4. Perkerasan berbutir
5. Struktur
6. Pengendalian kondisi dan pekerjaan minor
Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN
1. Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam
Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga adalah sebesar Rp. 6.666.000.000,00
(Enam milyar enam ratus enam puluh enam juta rupiah) dengan kode akun
kegiatan 1.03.1.03.01.01.15.05
2. Kontrak ini dibiayai dari Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Pemalang
Tahun Anggaran 2019
3. Pembayaran untuk Kontrak ini dilakukan ke Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah Cabang Utama rekening nomor : 1.034.00266.1 atas nama
SATRIAMAS KARYATAMA
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) PT SATRIAMAS KARYATAMA adalah
02.298.912.3.517.000
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
1. Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari addendum Surat
Perjanjian(apabila ada), Surat Perjanjian, Surat Penawaran, Daftar
Kuantitas/Keluaran dan Harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak, Spesifikasi
Teknis, Gambar-gambar, dan dokumen lainnya seperti : Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Dokumen Rencana
Keselamatan Konstruksi, Jaminan-jaminan.
2. Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatudokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutna hierarki sebagai berikut:
a. Addendum Surat Perjanjian(apabila ada)
65
b. Surat Perjanjian
c. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga
d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak
f. Spesifikasi Teknis, dan
g. Gambar-gambar
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya :
a) PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilkaukan oleh Penyedia;
2) Meminta laporan-laporan secara periodic mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) Membayar pekerjaan sesuai deengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia, dengan tata cara
pembayaran mengacu kepada peraturan perundangan tentang keuangan
Negara/daerah.
b) Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
yang telah ditentukan dalam Kontrak, dengan tata cara pembayaran
mengacu kepada peraturan perundangan tentang keuangan
Negara/daerah;
2) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodic kepada PPK;
3) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
4) Melakukan Uji Mutu sesuai kebutuhan pekerjaan, melakukan standar
pengamanan proyek serta perijinan yang diperlukan;
5) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan –bahan,
peralatan, angkutan kea tau dari lapangan dan segala pekerjaan
permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak serta
66
bertanggung jawab sepenuhnya atas pemenuhan kuantitas dan kualitas
pekerjaan sebagaimana yang ditentukan dalam Kontrak;
6) Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
8) Bertanggung jawab secara teknis dan keuangan atas kondisi yang terjadi
akibat keterlambatan pekerjaan yang disebabkan oleh Penyedia;
9) Bertanggung jawab atas kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi tenaga
kerjanya
10) Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi
lingkungan tempat kerja, serta membatasai perusakan dan gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia;
11) Bertanggung jawab sepenuhnya atas tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh
pihak yang berwenang
Pasal 6
MASA KONTRAK
1. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan;
2. Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung
sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender;
3. Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung
sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan selama 360 (tigas ratus enam puluh) hari kalender;
67
hokum yang sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat
diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi materai.
Mengetahui
68
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka
waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang
tercantum dalam SPK.
3. ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-
hak yang terdapat dalam SPK.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
4. PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta
pekerjaan yang dilakukan.
5. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar
harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead
serta biaya asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan
lump sum).
69
6. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau
disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika
diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal
pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang
berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap
pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat
SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan
tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada
penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.
7. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia
secara tertulis atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahka
npenyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji
pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu. Penyedia
bertanggungjawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil
pekerjaan.
8. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
10. JADWAL
70
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada
tanggal yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam
SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal
karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPKdapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan
tugas penyedia dengan adendum SPK.
11. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal
selesainya pemeliharaan untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan,
atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain
yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam
harga SPK.
71
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga;
b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil
Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam syarat ini.
d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu
dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa
Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya
sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian penyedia.
15. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan
pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar,
dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban
untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat
Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
72
16. LAPORAN HASIL PEKERJAAN
a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan SPK untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai
bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan
harian.
c. Laporan harian berisi:
1) jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
2) penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
3) jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
4) jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
5) keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan
6) catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
d. Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh konsultan
dan disetujui oleh wakil PPK.
e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat foto-foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.
73
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan
Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia
maka penyedia dikenakan denda.
c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi
maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi
tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk
diperpanjang.
d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal
penyelesaian semua pekerjaan.
74
harga SPK dan penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari harga SPK.
g. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga
kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
h. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
i. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan
pembayaran sisa harga SPK yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan
Pemeliharaan.
j. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang retensiuntuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan Pemeliharaan.
75
Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.
76
melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan/Pejabat Peneliti Pelaksanaan
Kontrakmemperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis.
Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum SPK jika
perpanjangan tersebut mengubah Masa SPK.
b. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.
77
6) denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia sudah
melampaui 5% (lima perseratus) dari harga SPK dan PPK menilai bahwa
Penyedia tidak akan sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;
7) Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan
atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua
puluh delapan) hari;
8) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan
yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SPK;
9) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
10) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar
oleh instansi yang berwenang.
e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia:
1) penyedia membayar denda; dan/atau
2) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur,
melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
25. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran
secara sekaligus];
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk
bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;
4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan
78
pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan
pembayaran kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal
yang sedang menjadi perselisihan.
26. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat
wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini.
PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual
penyedia.
79
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan Paket
Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Jembatan Wanarata 050/283.1/PUTR tanggal
24 Juli 2019, bersama ini memerintahkan :
80
4. Waktu penyelesaian : Selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender
5. Denda :Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/
penyelesaian pekerjaan Penyedia akan dikenakan
Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per
seribu) dari nilai SPK atau bagian tertentu dari nilai
SPK sebelum PPN sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan SPK.
Mengetahui
81
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Dalam penyelesaian perhitungan tugas akhir yang berjudul “Perhitungan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Serta Proses Pelelangan Pada Proyek
Pembangunan Jembatan Wanarata Pemalang Poses Tender Berdasarkan
Perpres No. 16 Tahun 2018 Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah” ini
mempunyai kesimpulan bahwa dalam perhitungan rencana anggaran biaya
untuk pekerjaan struktur jembatan diperlukan ketelitian dalam menghitung
volumenya, terutama pada struktur beton dan besi dikarenakan abutment dan
pilar jembatan mempunyai dimensi yang berbeda. Selain itu harga satuan
pekerjaan dan upah juga perlu diperhatikan, karena harga bahan setiap daerah
berbeda dan harga bisa berubah dalam periode waktu tertentu sehingga harus di
tinjau ulang dan di sesuaikan dengan kebutuhan perhitungan. Oleh karena itu
pekerjaan survey harga dasar material pekerjaan sangatlah berperan penting
dalam hal ini. Untuk perhitungan volume diperlukan acuan gambar yang
lengkap dan membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan semua
perhitungan volume pekerjaan. Untuk pekerjaan yang tidak ada analisanya
pada daftar satuan upah dan harga maka perlu dilakukan perhitungan analisa
sendiri untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan pekerjaan yang ada.
Selain itu syarat dan dukungan serta pemahaman terkait dokumen teknis
penawaran pekerjaan perlu dicermati dengan detail terkait apa yang diminta
oleh panitia lelang. Karena apabila persyaratan dan dokumen teknis dari panitia
lelang tidak dipenuhi oleh peserta lelang, maka peserta lelang dinyatakan
gugur. Walaupun secara perhitungan rencana anggaran biaya hasil dari peserta
lelang mempunyai nilai terendah, namun secara persyaratan tidak mematuhi
aturan yang dibuat oleh pantia lelang, maka perhitungan rencana anggaran
tersebut akan sia-sia karena panitia lelang akan mendiskualifikasi atau
menggugurkanya. Hasil perhitungan rencana anggaran biaya Pembangunan
Jembatan Wanarata mempunyai nilai Rp. 6.666.000.000,00 (Enam Milyar
82
Enam Ratus Enam Puluh Enam Juta Rupiah) dengan waktu pelaksanaan
pekerjaan selama 150 (Seratus lima puluh) hari kalender.
Sedangkan untuk tahapan pelelangan adalah diasumsikan karena
sebenarnya tidak ada proses pelelangan dan sebagai ilustrasi urutan dalam
pelelangan sistem pascakualifikasi, sehingga untuk kelengkapan personil dan
administrasi kantor dianggap sudah memenuhi persyaratan semua. Tahapan
yang dilakukan adalah pemasukan penawaran dari pihak penyedia jasa, untuk
penyedia jasa yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pihak panitia
maka akan lolos seleksi dan menjadi pemenang. Hasil Lelang menentukan
pemenang yaitu PT. SATRIAMAS KARYATAMA dengan harga penawaran
Rp. 6.666.000.000,00 (Enam Milyar Enam Ratus Enam Puluh Enam Juta
Rupiah) dan harga reverse auction sama dengan nilai penawaran yaitu Rp.
6.666.000.000,00. Dengan waktu pelaksanaan lelang selama 33 (tia puluh tiga)
hari dimulai Pengambilan Dokumen Lelang tanggal 15 Juli 2018 sampai
dengan Surat Perintah Mulai Kerja tanggal 16 Agustus 2018.
6.2 SARAN
Beberapa saran dari penyusun yang perlu diperhatikan dalam perhitungan
Rencana Anggaran Biaya adalah sebagai berikut:
1. Pelajari gambar kerja dengan teliti terutama terkait dimensi dan detail
gambar.
2. Urutkan perhitungan volume pekerjaan sesuaikan denga BOQ (Bill Of
Quantity) yang diberikan oleh pantia lelang sehingga tidak ada item
pekerjaan yg terlewat.
3. Pastikan kelengkapan data dalam menghitung anggaran biaya jembatan
sehingga perhitungan lebih mendekati biaya yang sebenarnya.
4. Pastikan metode pelaksanaan yang tepat, efektif dan efisien, karena metode
pelaksanaan pekerjaan sangat berpengaruh terhadap rencana anggaran biaya
pekerjaan jembatan.
5. Melakukan survey harga dasar bahan secara langsung di lokasi pekerjaan
dan kemudian membandingkanya sehingga di dapatkan harga dasar bahan
yang paling murah.
83
6. Konsultasi dan bimbingan harus dilakukan untuk mendapatkan masukan
yang berguna dalam menentukan asumsi perhitungan.
7. Untuk mendapatkan hasil yang akurat dibutuhkan pemahaman yang
menyeluruh tentang tahap-tahap perhitungan rencana anggaran biaya
8. Untuk sistem dalam lelang pekerjaan, dimana teori-teori yang didapat di
bangku kuliah harus selalu dikembangkan dan disosialisasikan kepada
mahasiswa, sehingga seluruh mahasiswa diharapkan paham mengenai
urutan lelang maupun ketenntuan-ketentuan yang ada didalamnya.
84
DAFTAR PUSTAKA
Andi Asnur Pranata MH, Perbandingan Estimasi Anggaran Biaya Antara Metode
SNI, BOW, Dan Kontraktor: Jurnal Teknik Sipil vol. 4 Gunadarma, Depok,
2011
Widigdo, A. Suko, Analisis pemilihan tipe girder dalam upaya pengurangan biaya
pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan jembatan studi kasus jembatan
Banyumanik I, II dan Gedawang pada pekerjaan Pembangunan Jalan Tol
Semarang-Solo Tahap I Ruas Semarang-Bawen: Tesis Magister Teknik
Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2014
Badan litbang PU, Expansion joint adalah bahan yang dipasang diantara dua
bidang lantai beton untuk kendaraan atau pada perkerasan kaku dan dapat
juga pertemuan antar konstruksi jalan pendekat sebagai media lalu lintas
yang akan melewati jembatan, supaya pengguna lalulintas merasa aman
dan nyaman, pd T-13-2005-B).
https://www.pengadaan.web.id/2018/04/metode-pemilihan-penyedia-barang-
pekerjaan-konstruksi-jasa-lainnya-pada-perpres-no-16-tahun-2018.html
http://www.bpkp.go.id/berita/read/19725/10/Inilah-Perpres-Nomor-162018-Tentang-
Pengadaan-BarangJasa-Pemerintah.bpkp
85