Anda di halaman 1dari 6

 

FORUM DISKUSI MODUL 1


KB 1
Seorang guru ketika mengajar selalu disibukkan dengan aktivitas penyampaian materi
supaya dikuasai oleh siswa tanpa memperhatikan karakteristik, potensi, dan kebutuhan
setiap siswa. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh guru sesuai dengan prinsipjprinsip
pembelajaran yang mendidik, sehingga pembelajaran tidak hanya berorientasi materi
ajar?

JAWABAN :

Pada penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik, Guru seharusnya


menjadikan karakteristik peserta didik dan budayanya sebagai pijakan dalam
mengembangkan programjprogram pembelajaran. Sebab, upaya apapun yang dipilih
dan dilakukan oleh guru jika tidak bertumpu pada karakteristik perseorangan peserta
didik sebagai subyek belajar, maka pembelajaran tidak akan ada maknanya. Karakteristik
peserta didik dapat diidentifikasi sebagai faktor yang amat berpengaruh terhadap proses
dan hasil belajar meliputi; kecerdasan, kemampuan awal, gaya kognitif, gaya belajar,
motivasi, dan faktor budaya yang melatari sejarah hidupnya.

guru harus mampu memberikan motivasi kepada siswa betapa pentingnya


belajar. Guru harus mampu menyiapkan pembelajaran yang dapat menarik rasa ingin
tahu siswa dan menerapkan prinsipj prinsip pembelajaran yang mendidik dalam situasi
pembelajaran riil. Pembelajaran yang mendidik tidak hanya mempengaruhi perubahanj
perubahan pada aspek pengetahuan saja, tetapi juga pada aspek pribadi siswa secara
menyeluruh, Misalnya dengan cara dan pendekatan pembelajaran yang mendukung
pembelajaran yang mendidik yaitu PAIKEM Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan.

guru harus dapat menjadi sesorang fasilitator dan memberikan peluang yang
seluasj luasnya kepada siswa untuk memanfaatkan berbagai sumber yang ada, misalkan
 jika di sekolah ini siswa lebih berperan aktif di kelas, dengan bimbingan guru, siswa
terkadang diberi permasalahan yang riil yang tentunya disesuaikan dengan materi yang
sedang diajarkan, kemudian siswa dibentuk kelompok, saling bertukar pendapat dan
saling menguatkan pendapat dengan melihat materi yang sudah ada. Jadi salah satu
metode penyampaian materi menjadi lebih tersampaikan dan mudah dipahami siswa,
karena siswa diberi keleluasaan berpikir dan berpendapat, sedangkan guru dapat
menjadi pelurus dan penengah diskusi.
 

KB 2
Pembelajaran pada abad 21 memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran
abad sebelumnya. Pada Abad 21, pembelajaran diselenggarakan dengan berfokus pada
keterampilan karir, keterampilan hidup, keterampilan media, keterampilan belajar,
keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi. Teori belajar apa yang relevan untuk
pembelajaran abad 21? jelaskanc

JAWABAN :

Belajar bukan hanya menghafal dan bukan hanya mengingat, tetapi belajar adalah suatu
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan
pengetahuannya, sikap dan tingkah laku keterampilan, kecakapannya, kemampuannya,
daya reaksinya dan daya penerimaannya. Jadi belajar adalah suatu proses yang aktif,
proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada pada siswa. Belajar merupakan suatu
proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada pada
siswa. Dalam suatu pembelajaran juga perlu didukung oleh adanya suatu teori dan
belajar. Secara umum teori belajar di kelompokkan dalam empat kelompok atau aliran

meliputi: Teori Belajar Behavioristik, Teori Belajar Kognitif, Teori Belajar Humanistik, dan
Teori Belajar Konstruktivisme.

Menurut saya, Dari beberapa teori belajar di atas teori belajar yang relevan dengan
pembelajaran abad 21 adalah teori belajar Humanistik karena teori ini menekankan
kebebasan personal, pilihan, kepekaan dan tanggung jawab persoanl, sebagaimana
yang di nyatakan secara tidak langsung oleh tema itu,psikologi humanisme juga
memfokuskan pada prestasi,motivasi,perasaan,tindakan dan kebutuhan akan umat
manusia. Akhir dari perkembangan pribadi manusia adalah mengaktualisasikan
dirinya,mampu mengembangkan potensinya secara utuh, bermakna dan berfungsi bagi
kehidupan dirinya dan lingkungannya.

Pembelajaran menurut teori humanistik adalah bagaimana seorang guru benarjbenar


mampu memahami perbedaan dan memposisikan siswa sebagai kelompok yang harus
dibimbing dan dikembangkan semua potensinya. Indikasi keberhasilan atau kualitas
pembelajaran dilihat dari kemampuan peserta didik untuk melakukan sosialisasi kepada
sesama manusia. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa pembelajaran dan pendidikan
adalah proses membimbing agar peserta didik benarjbenar bisa menjadi profil manusia
yang ideal dan sempurna.

 Aplikasi teori humanistik


humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran
pembelajaran
yang mewarnai metodejmetode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran
humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan
motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru
memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk
 

memperoleh tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai pelaku utama (student


center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa
memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan
meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.

Dalam praktek teori humanistik cenderung mengarahkan siswa untuk dapat berfikir

induktif,
didalam mementingkan pengalaman, dan membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif
proses pembelajaran.
Berikut adalah langkahjlangkah dalam pembelajaran dengan pendekatan humanistik:
1. Menentukan tujuanjtujuan pembelajaran.
2. Menentukan materijmateri
materijmater i pembelajaran.
3. Mengidentifikasi
Mengidentifikas i kemampuan awal dari peserta didik atau siswa.
4. Mengidentifikasi
Mengidentifikas i topikjtopik pelajaran yang memungkinkan akan melibatkan siswa
untuk dapat belajar secara aktif.
5. Merancang fasilitas belajar, seperti lingkungan dan mediajmedia
mediajm edia pembelajaran.
6. Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsepjkonsep baru ke situasi yang
nyata.
7. Membimbing siswa untuk dapat memahami hakikat dan makna dari pengalaman

belajar.
8. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.

KB 3
Pada saat pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan, banyak guru yang tidak
memahami karakteristik atau kekhasan mata pelajaran yang terikat pada jaringan
pembelajaran, sehingga muatan suatu mata pelajaran
pelajar an dibelajarkan kepada siswa dengan
kekhasan mata pelajaran lain baik terkait struktur
struktu r materi maupun pendekatan dan metode
yang dilaksanakan. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi tidak efektif. Bagaimana
menurut pendapat Anda tentang hal tersebut? dan bagaimana seharusnya guru tersebut
mengajar?

JAWABAN :
Pembelajaran yang efektif didesain oleh guru dengan memperhatikan kekhasan bidang
studi, materi dan siswa. Kekhasan tentang bagaimana seharusnya guru mendidik atau
memfasilitasi pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik bidang studi.

Menurut saya, sebelum memulai pembelajaran seorang guru terlebih dahulu harus
memahami kekhasan bidang studi, kekhasan bidang studi ini dapat dilihat dari
perencanaan pembelajaran yang telah disusun oleh guru meliputi silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media pembelajaran, bahan ajar, dan alat evaluasi,
agar pembelajaran menjadi efektif. guru juga harus memahami langkahjlangkah
 

pembelajaran dan metode pendekatan pembelajaran dengan baik. dari banyaknya


metode pendekatan pembelajaran yang paling relevan adalah pendekatan saintifik.
1. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Pendekatan pembelajaran saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang dirancang
agar siswa aktif mengkonstruksi konsep, prinsip atau teori melalui tahapanjtahapan
mengamati, menanya, menalar, mengumpulkan informasi/ mencoba, menganalisis data

dan
teori menarik kesimpulan (mengasosiasi) dan mengomunikasikan konsep, prinsip atau
yang ditemukan.
Persepsi guru bahwa m belajar adalah proses aktif secara ilmiah yang dilakukan oleh
siswam, sehingga guru berusaha untuk mengaktifkan siswa melalui pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah.
Guru harus memikirkan bagaimana caranya agar siswa aktif mencari tahu bukan diberi
tahu oleh guru atau disebut sebagai pendekatan pembelajaran
pem belajaran yang berpusat pada siswa
(student center).
Idealnya pembelajaran merupakan kegiatan mmenelitim yang melibatkan dua
pendekatan tersebut (rasional dan empirik) yang pada implementasinya melibatkan
keterampilan proses ilmiah, prosedur ilmiah dan aktivitas berpikir ilmiah siswa.

2. Karakteristik Pembelajaran Saintifik


Berpusat pada siswa.
Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, prinsip atau teori
(mengamati, menanya, menalar, mengumpulkan informasi/ mencoba, mengasosiasi dan
mengomunikasikan). Melibatkan prosesjproses kognitif yang potensial dalam
merangsang perkembangan intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa. Dapat mengembangkan karakter siswa (teliti, rasa ingin tahu, kerja keras, pantang
menyerah, komunikatif, dll.)

3. Tujuan Pendekatan Saintifik 


Untuk meningkatkan kemampuan intelektual siswa, khususnya kemampuan berpikir
tingkat tinggi.Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah
secara sistematis.Terciptanya kondisi pembelajaran yang mendorong minat dan
keinginan siswa bahwa belajar merupakan kebutuhan.Untuk melatih
melati h keterampilan proses
ilmiah siswa (mengamati, menanya, menalar, mengumpulkan informasi/mencoba,
mengasosiasi dan mengomunikasikan).Diperolehnya hasil belajar siswa yang
tinggiUntuk melatih siswa dalam mengomunikasikan idejidenya.Untuk mengembangkan
karakter/ sikap ilmiah siswa (teliti, rasa ingin tahu, kerja keras, pantang menyerah,
komunikatif, dll.)

Pendekatan saintifik berbasis penelitian dapat diterapkan pada semua jenjang


pendidikan. Jika guru khususnya guru SD mengalami kesulitan untuk menerapkan
pendekatan saintifik berbasis penelitian maka guru dapat memilih pendekatan saintifik
lainnya.
Dalam pembelajaran pada tingkat sekolah dasar, yang terpenting adalah :
 

Bagaimana melatih dan membiasakan siswa agar memiliki keterampilan proses ilmiah
(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ mencoba, mengasosiasi dan
mengomunikasikan), dan sikap ilmiah (teliti, terbuka, jujur, komunikatif, pantang
menyerah, kerja keras dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi) sehingga pada masa
mendatang, Siswa diharapkan memiliki keterampilan proses dan sikap ilmiah yang
diharapkan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

KB 4
Dalam pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD, seorang guru kelas mengajarkan
mata pelajaran Matematika secara parsial. Bagaimana menurut pendapat Anda?
Bagaimana seharusnya guru tersebut mengajarkan mata pelajaran Matematika? (kaitkan
dengan pembelajaran terpadu menurut Fogarty)

JAWABAN :

Saat ini pembelajaran terpadu telah menjadi pusat perhatian bagi para ahli
pendidikan,sehingga memunculkan beberapa definisi mengenai pembelajaran
terpadu.Pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkansiswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari, menggali
danmenemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik
(Joni, 1996:3 dalam Trianto 2014:56).

Pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaranyang


memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip,prinsip secara holistik danotentik
(Depdikbud, 1996:3). Pembelajaran terpadu terjadi jika peristiwajperistiwa otentik atau
eksplorasi menjadi pengendali dalam proses pembelajaran sehinggadalam ekplorasi
siswa belajar sekaligus memproses beberapa mata pelajaran secaraserempak.

Implikasi
Peraturan diterbitkannya Peraturan
Pemerintah nomor Pemerintah
19 tahun Nomor
2005 tentang 32 Nasional
Standar tentang Perubahan atas
Pendidikan ialah
perubahan model pendekatan pembelajaran yang dilakukan di Sekolah Dasar.
Pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan pembelajaran tematik terpadu
atau yang seringkali disebut sebagai tematik integratif. Pembelajaran tematik terpadu
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
berbagai mata pelajaran dalam berbagai tema. Pendekatan pembelajaran ini digunakan
untuk seluruh kelas pada sekolah dasar. Pembelajaran dengan pendekatan tematik ini
mencakup seluruh kompetensi mata pelajaran yaitu: PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS,
Matematika, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Seni Budaya dan Prakarya
kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Kompetensi mata pelajaran
IPA pada kelas I  –  III diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan
Matematika, sedangkan untuk mata pelajaran IPS diintegrasikan ke mata pelajaran
 

Bahasa Indonesia, PPKN dan Matematika. Kompetensi dasar IPA dan IPS di kelas IV-VI
masingjmasing berdiri sendiri.

Pendekatan ini dimaksudkan agar peserta didik tidak belajar secara parsial sehingga
pembelajaran dapat memberikan makna yang utuh pada peserta didik seperti yang
tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematik terpadu disusun berdasarkan
berbagai proses integrasi yaitu integrasi intrajdisipliner, interjdisipliner, multijdisipliner dan
transjdisipliner.
Matematika adalah suatu bidang ilmu yang melatih penalaran supaya berfikir logis dan
sistematis dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. mempelajarinya
memerlukan cara tersendirikarena matematika bersifat khas. Dengan memahami
kekhasan matematika dan karakteristik siswa, dapat diupayakan cara-cara yangsesuai
agar tujuan pembelajaran matematika, baik yang bersifatkognitif, psikomotorik, dan
afektif dapat tercapai dengan optimalmelalui pendekatan tematik ini. Pendekatan tematik
berupaseperangkat wawasan dan aktifitas berpikir dalam merancang butir-butir
pembelajaran yang ditujukan untuk menguntai tema, topikmaupun pemahaman dan
keterampilan yang diperoleh siswa sebagai pembelajaran secara utuh dan padu. atau
dengan pengertian lain pembelajaran tematik adalah suatu pendekatan pembelajaran
yang menghubungkan, merakit atau menghubungkan sejumlah konsep daripembelajaran
daripembelaj aran
matematika, IPA, IPS dan mata pelajaran lainnya yang beranjak dari suatu tema tertentu
sebagai pusat perhatian untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan siswa
secara stimulan.Guru harus benar-benar profesional dalam menjalankan tugasnya.

Dari penjelasan di atas, saya rasa kurang tepat seorang guru SD mengajarkan mata
pelajaran Matematika secara parsial, karena pengertian Parsial itu sendiri adalah
sebagian dari suatu keseluruhan.

Seorang guru dalam mengajar matematika dengan pembelajaran terpadu menurut


Fogarty di antaranya:(1) Guru dalam mengajar matematika hendaknya tidak bersikap
otoriter dan jangan menjadi “single actor “ yang mendominasi pembicaraan  dalam proses
belajar mengajar,(2)
mengajar,( 2) Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam
setiap tugas matematika yang menuntut
menuntu t adanya kerjasarna kelompok,(3) Guru perlu
perlu
akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam poses
perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai