Anda di halaman 1dari 45

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN HERDING

TERHADAP PENCATATAN AKUNTANSI UKM DENGAN


UMUR USAHA SEBAGAI VARIABEL MODERASI

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada
Program Studi Akuntansi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh:
MARCELINA NOVENDA GISSELA ANGGARI
232016077

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2020
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Marcelina Novenda Gissela Anggari


NIM : 232016077
Program Studi : Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir:

Judul : Pengaruh Pemahaman Akuntansi dan Herding terhadap


Pencatatan Akuntansi UKM dengan Umur Usaha Sebagai
Variabel Moderasi
Pembimbing : Ika Kristianti, SE., MAk
Tanggal diuji : (diisi dengan tanggal, bulan dan tahun ujian)

adalah benar–benar karya saya.


Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan
atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah–olah sebagai tulisan
saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah–olah hasil pemikiransaya sendiri,
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk
pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, (diisi dengan tanggal, bulan dan tahun saat penyusunan penelitian)
Yang memberi pernyataan

(Marcelina Novenda Gissela Anggari)

ii
PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN HERDING
TERHADAP PENCATATAN AKUNTANSI UKM DENGAN
UMUR USAHA SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Oleh:

MARCELINA NOVENDA GISSELA ANGGARI


NIM: 232016077

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada
Program Studi Akuntansi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS


PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

Disetujui untuk diuji oleh:

Ika Kristianti, SE., M.Ak


Pembimbing

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2020

iii
MOTTO

(Meski dunia memaksamu untuk menyerah, tetap berserahlah sepenuhnya kepada


Tuhan karena Dia masih punya berjuta cara diluar batas pikiran untuk
memulihkan kamu)
(Jangan menyepelekan tanggung jawabmu karena sekecil apapun usahamu akan
dinilai dan disebut progres)

iv
ABSTRACT

Accounting records are used by business owner to view and manage the
financial condition of their business in order to plan future activities. The reality
is, there are many business owner do not understand and apply accounting
records to their business. Many factors are affect the accounting records such as
the owner’s knowledge of accounting and herding behaviour. There are also the
age of business that can strengthen or weaken the influence of the factors. The
purpose of this study is to examine the influence of owner’s accounting knowlede
and herding has an impact on Small, Medium Entreprise (SMEs) accounting
records whice are moderated by business age variable. Population in this study
SMEs in Semarang City. Accidental sampling is used for sampling technique to
92 respondents. Data collection methods by distributing questionnaire to SMEs.
The result shows that owner’s accounting knowledge and herding behaviour has
an impact on accounting records, whlie business age has not been proven to
moderate this variable.

Keywords: Accounting records, SMEs, Owner’s accounting knowledge,


Herding behaviour, Business age.

v
ABSTRAK

Pencatatan akuntansi digunakan oleh pelaku usaha untuk melihat serta


mengatur kondisi keuangan usahanya guna membuat perencanaan aktivitas
dimasa mendatang. Realitanya saat ini tidak sedikit pelaku usaha yang belum
memahami dan menerapkan pencatatan akuntansi kedalam usahanya. Banyak
faktor yang berpengaruh terhadap pencatatan akuntansi suatu usaha diantaranya
yaitu pemahaman akuntansi pemilik usaha dan perilaku herding. Selain itu umur
usaha juga dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh dari faktor-faktor
tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menguji apakah
pemahaman akuntansi dan herding memiliki dampak terhadap pencatatan
akuntansi UKM yang dimoderasi oleh variabel umur usaha. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang
berada di kota Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental
sampling sebanyak 92 responden. Metode pengumpulan data dengan
menyebarkan kuesioner kepada pelaku UKM. Hasil pengujian dan analisis data
menunjukkan bahwa pemahaman akuntansi dan herding memiliki pengaruh
terhadap pemcatatan akuntansi, sedangkan umur usaha tidak terbukti memoderasi
pemahaman akuntansi dan herding terhadap pencatatan akuntansi.

Kata Kunci: Pencatatan akuntansi, UKM, Pemahaman akuntansi, Herding,


Umur usaha.

vi
KATA PENGANTAR

Pencatatan akuntansi menjadi bagian penting dalam suatu usaha.


Pencatatan ini menjadi alat untuk pengambilan keputusan aktivitas usaha dimasa
mendatang. Realitanya sampai saat ini belum semua Usaha Kecil Menengah
(UKM) melakukan pencatatan keuangan. Pengetahuan akuntansi dirasa menjadi
hal dasar mengapa pemilik bersedia menyusun catatan keuangan. Adanya budaya
masyarakat indonesia yang bersikap kolektif membuat variabel herding
ditambahkan dalam penelitian ini. Sejauh pengetahuan penulis, riset terdahulu
belum pernah meneliti umur usaha sebagai variabel moderasi dalam pencatatan
akuntansi. Oleh karena itu, hal ini menarik untuk diteliti lebih lanjut agar
menambah wawasan dan memperluas hasil riset untuk pengambilan keputusan
pihak-pihak terkait.
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pemahaman akuntansi dan
herding terhadap pencatatan akuntansi dengan umur usaha sebagai variabel yang
dapat memperlemah atau memperkuat pengaruh varabel independen. Poin-poin
yang dibahas meliputi latar belakang penelitian, kajian pustaka dan
pengembangan hipotesis, metode penelitian, serta hasil dan pembahasan dari
pengujian variabel. Pada bagian terakhir dicantumkan kesimpulan dan saran
sebagai dasar untuk perbaikan penelitian mendatang. Semoga karya tulis ini
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan.

Salatiga, Juni 2020

Marcelina Novenda Gissela Anggari

vii
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam penyusunannya
tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah ambil bagian dalam membantu
penyelesaian tugas akhir ini. Oleh karena itu, diucapkan termakasih kepada:
1. Tuhan Yesus yang selalu memberikan anugrah, kesehatan, dan
kemampuan untuk terus berjuang menyelesaikan penelitian ini.
2. Bapak Yosep Jaka Triyana dan Ibu Yuliana Leatemia selaku orang tua
yang selalu mendoakan dan memberi dukungan moril dan materiil.
3. Ibu Ika Kristianti, SE., M.Ak selaku dosen pembimbing, yang telah
berkenan membimbing dan mengarahkan penelitian ini.
4. Ibu Roos Kities Andadari, SE., MBA., PhD selaku dekan Fakultas
Ekonomika dan Bisni Universitas Kristen Satya Wacana.
5. Ibu Dr. Theresia Woro Damayanti, SE., M.Si., Akt., CA dan Bapak Yefta
Andi Kus Noegroho, SE., M.Si., Akt., CMA sebagai dosen penguji
Rancangan Tugas Akhir, yang telah memberi kritik dan saran terhadap
proposal penelitian ini.
6. Seluruh staff dan keluarga besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana yang membantu dalam proses
administrasi.
7. Pelaku Usaha Kecil Menengah Kota Semarang sebagai responden, yang
telah berkenan meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner.
8. Dio Harwidianto, SH sebagai orang spesial yang selalu menemani,
memahami, mendukung serta memberikan semangat dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam proses penyusunan penelitian ini.
9. Teman-temanku terkasih, Ervita, Hana, Kezia, Vania yang sejak maba
menjadi tempat berkeluh kesah sampai sekarang, tempat berbagi cerita
suka dan duka.
10. Teman-teman keluarga besar Senat Mahasiswa Universitas Universitas
Kristen Satya Wacana, yang telah memberikan pelajaran dan pengalaman,
serta membuat memori menjadi bagian suka duka saat berkuliah.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan berkontribusi untuk pihak yang
membutuhkan serta bagi penelitian mendatang.

Salatiga, Juni 2020

Marcelina Novenda Gissela Anggari

viii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................i
Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir..................................................................ii
Lembar Persetujuan................................................................................................iii
Halaman Motto.......................................................................................................iv
Abstract...................................................................................................................V
Abstrak...................................................................................................................Vi
Kata Pengantar......................................................................................................Vii
Ucapan Terima Kasih..........................................................................................Viii
Daftar Isi.................................................................................................................ix
Daftar Tabel...........................................................................................................Xi
Daftar Gambar......................................................................................................Xii
Pendahuluan.............................................................................................................1
Kajian Pustaka Dan Perumusan Hipotesis...............................................................3
Kajian Pustaka......................................................................................................3
Pemahaman Akuntansi.....................................................................................3
Herding............................................................................................................4
Umur Usaha.....................................................................................................5
Perumusan Hipotesis............................................................................................6
Pengaruh Pemahaman Akuntansi Terhadap Pencatatan Akuntansi.................6
Pengaruh Herding Terhadap Pencatatan Akuntansi........................................7
Pengaruh Umur Usaha Memoderasi Pemahaman Akuntansi Dan Herding
Terhadap Pencatatan Akuntansi.......................................................................7
Metoda Penelitian....................................................................................................9
Jenis Penelitian Dan Sumber Data Penelitian......................................................9
Populasi Dan Sampel Penelitian..........................................................................9
Pengukuran Variabel............................................................................................9
Uji Instrumen Penelitian....................................................................................10
Uji Kualitas Data................................................................................................11
Metode Analisis Data.........................................................................................11
Hasil Dan Pembahasan...........................................................................................12
Deskripsi Dan Analisis Data..............................................................................12
Uji Kualitas Data................................................................................................13
Uji Asumsi Klasik..............................................................................................14

ix
Pengujian Hipotesis............................................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................................19
Daftar Riwayat Hidup............................................................................................22
Lampiran................................................................................................................23

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengukuran Variabel................................................................................10


Tabel 2. Karakteristik Responden..........................................................................12
Tabel 3. Distribusi Jawaban Responden................................................................12
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas................................................................................13
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas................................................................................14
Tabel 6. Hasil Uji Multikoleniearitas.....................................................................14
Tabel 7. Hasil Uji Heterokedastisitas.....................................................................14
Tabel 8. Hasil Uji Regresi Persamaan 1................................................................15
Tabel 9. Pengaruh Secara Simultan.......................................................................15
Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi............................................................16
Tabel 11. Hasil Uji Regresi Persamaan 2..............................................................16
Tabel 12. Hasil Uji Regresi Persamaan 3..............................................................16
Tabel 13. Hasil Uji Regresi Persamaan 4..............................................................17
Tabel 14. Hasil Uji Regresi Persamaan 5..............................................................17

DAFTAR GAMBAR

YGambar 1. Model Penelitian.................................................................................8

xi
PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN HERDING TERHADAP
PENCATATAN AKUNTANSI UKM DENGAN UMUR USAHA SEBAGAI
VARIABEL MODERASI

MarcelinaNovenda Gissela Anggari


Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
232016077@student.uksw.edu

PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi nasional terdorong dengan adanya Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) yang semakin berkembang (Putra & Buana, 2018). Dalam lima
tahun terakhir UKM mampu meningkatkan produk domestik bruto (PDB) menjadi
60,34 persen dari 57,84 persen. Tenaga kerja yang diserap meningkat 0,23 persen
dari 96,99 persen (Kementerian Koperasi dan UMKM, 2018). Hal ini
memperlihatkan usaha tersebut memiliki kontribusi positif dalam menanggulangi
masalah sektor perekonomian.

Peran UKM dalam perekonomian juga terjadi di Kota Semarang. Kota


Semarang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Pada tahun 2018
pertumbuhan ekonomi Kota Semarang sebesar 6,52 persen, lebih tinggi dari
Indonesia sendiri yang hanya 5,17 persen (BPS, 2019). Rata-rata hampir dua ribu
usaha yang tumbuh di kota ini setiap tahunnya. Peningkatan perekonomian di
Kota Semarang disumbang paling banyak oleh industri konstruksi, pengolahan,
serta di peringkat ketiga oleh perdagangan besar dan eceran (BPS, 2019). Oleh
karena itu, UKM memiliki potensi yang besar bagi perekonomian jika dapat
dikembangkan dan dikelola dengan baik.

Keberadaan UKM dengan kontribusinya ternyata tidak menutup


kemungkinan untuk bebas hambatan dalam menjalankan usahanya. Kendala yang
sekarang menjadi perhatian yaitu tentang praktik akuntansi dalam UKM, faktanya
masih terdapat pelaku UKM yang belum menerapkan pencatatan akuntansi
(Kompas.com, 2018). Sejalan dengan penelitian Savitri dan Saifudin (2018)

1
dengan objek Mr. Pelangi Semarang yang menemukan hasil bahwa usaha tersebut
belum melakukan pencatatan akuntansi.

Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2013 mewajibkan usaha kecil


melakukan pembukuan. Namun, masih ada UKM yang merasa kurang
membutuhkannya karena dianggap rumit dan menyita waktu (Andriani, Atmadja,
& Sinarwati, 2014). Menurut Setyawati dan Hermawan (2018) terbatasnya
pengetahuan akuntansi menyebabkan entitas tidak dapat memisahkan uang hasil
produksi dengan uang kebutuhan rumah tangga. Pengetahuan akuntansi pemilik
usaha merupakan alasan dasar mengapa pemilik tidak melakukan pencatatan
akuntansi secara sistematis. Jika pemilik memiliki pengetahuan memadai tentang
akuntansi, maka ia akan memanfaatkan pengetahuan tersebut dan sadar bahwa
pencatatan ini penting karena besar manfaatnya.

Perlu dilakukan pencatatan secara disiplin oleh UKM untuk


memperlihatkan kinerja usahanya dan mempermudah pengambilan keputusan.
Menurut Rahamon dan Adejare (2014) pencatatan akuntansi mempengaruhi
kinerja bisnis. Catatan ini membantu meningkatkan peluang dan kesuksesan
berbisnis serta mempermudah pengelola usaha mengatur manajemen keuangannya
karena ada pemisahan antara keuangan entitas dan keuangan pribadi (economic
entity). Melakukan pencatatan keuangan juga menjadi bekal bagi UKM
mendapatkan pendanaan dari lembaga keuangan. Menurut penelitian sebelumnya,
yang dilakukan oleh Lohanda dan Mustikawati (2018) pemahaman akuntansi
pemilik usaha memiliki pengaruh positif terhadap pelaporan keuangan UKM.

Terlepas dari pentingnya pemahaman akuntansi, usia usaha yang dihitung


sejak pertama kali usaha tersebut berdiri juga berperan dalam kesuksesan UKM.
Ketika usaha mampu bertahan ditengah berbagai persaingan, dapat dikatakan
usaha tersebut memiliki eksistensi yang baik. Dari lamanya usaha berdiri ini dapat
diketahui business stage beserta track record usaha yang dijalankan. Pemilik
usaha dapat belajar dari pengalaman yang mereka lalui, sehingga mereka
menyadari perlu penerapan informasi akuntansi sebagai sarana untuk mengambil
keputusan usaha. Penelitian Kurniawan dan Haryanti (2016) menemukan bahwa

2
semakin lama menjalankan operasi bisnis maka informasi akuntansi semakin
diperlukan.

Belakangan ini di Indonesia memiliki trend bisnis yang berkembang pesat.


Semakin banyak orang-orang sukses yang menjadi inspirasi bagi para pengusaha.
Dikaitkan dengan konformitas, hal ini menjadi salah satu faktor banyak orang
mulai terinspirasi ataupun meniru hal-hal yang membuat usahanya sukses. Salah
satunya jika mencatat laporan keuangan merupakan hal baik yang dilakukan oleh
pengusaha sukses tersebut, maka pengusaha lain juga akan melakukan hal tersebut
begitu juga sebaliknya. Kecenderungan seseorang dalam meniru orang lain
dinamakan herding.

Hasil penelitian Astiani dan Sagoro (2017) mendapatkan pengaruh antara


persepsi akuntansi pelaku UKM dan pengetahuan akuntansi terhadap penggunaan
informasi akuntansi. Penelitian dari Andhika dan Damayanti (2017) menemukan
bahwa perilaku herding berpengaruh positif terhadap niat melakukan pencatatan
akuntansi UKM di Salatiga. Sedangkan penelitian Solovida (2010) menemukan
adanya pengaruh yang signifikan antara umur perusahaan dengan penggunaan
informasi akuntansi. Penelitian ini akan menguji pengaruh internal berupa
pemahaman akuntansi, serta pengaruh ekternal berupa herding dengan umur
usaha sebagai variabel moderasi.

Adanya latar belakang tersebut, rumusan masalah yang diajukan dalam


penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh antara pemahaman akuntansi dan
herding terhadap pencatatan akuntansi serta apakah umur usaha memiliki
pengaruh moderasi diantaranya. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk
menguji apakah pemahaman akuntansi dan herding memiliki dampak terhadap
pencatatan akuntansi UKM serta mengetahui kemampuan umur usaha dalam
memoderasi pengaruh pemahaman akuntansi dan herding terhadap pencatatan
akuntansi. Studi ini diharapkan dapat berguna bagi UKM agar mengetahui faktor
penyebab dilakukannya pencatatan keuangan serta bagi pemerintah sebagai
pemberi sarana prasarana untuk kemajuan UKM. Sedangkan manfaat bagi
akademis yaitu sebagai tambahan wawasan dan literatur penelitian berikutnya.

3
KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Kajian Pustaka

Pemahaman Akuntansi
Pemahaman akuntansi merupakan kemampuan seseorang untuk mengenal
dan mengerti benar tentang akuntansi. Level pemahaman akuntansi seseorang
dapat dilihat dari kemampuan seseorang untuk mengerti dan menerapkan proses
pengidentifikasian, pengelompokkan, dan pelaporan data keuangan (Wasman,
2014). Jadi orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai
dan mengerti proses akuntansi. Untuk meningkatkan pemahaman akuntansi
diperlukan proses belajar agar seseorang dapat menambah pengetahuan tentang
akuntansi dan penerapannya untuk kepentingan bisnis. Hal-hal yang dapat
mempengaruhi pemahaman seseorang mengenai akuntansi yaitu tingkat
pendidikan, latar belakang pendidikan, dan pelatihan yang diikuti (Djuharni,
2012).

Hal yang penting bagi pemilik usaha adalah untuk memahami tentang
akuntansi. Tidak hanya berkaitan dengan pengelolaan usaha saja, namun juga
pemahaman atas pencatatan dan pelaporan keuangan karena dalam menjalankan
bisnis tidak terlepas dari pengelolaan keuangan. Dalam melakukan manajemen
keuangan dapat dibantu dengan melihat informasi akuntansi sebagai output dari
melakukan pencatatan keuangan.

Herding
Herding dapat didefinisikan sebagai fenomena individu yang memutuskan
untuk mengikuti orang lain di lingkungannya dan meniru perilaku kelompok
daripada memutuskan secara independen berdasarkan informasi yang mereka
miliki Chang et al. (dalam Fityani & Arfinto, 2015). Seseorang lebih memilih
mengikuti suatu hal yang dilakukan di lingkungan sekitarnya walaupun hal
tersebut belum pasti kebenarnnya. Hal ini disebabkan karena seseorang berpikir
bahwa orang lain memiliki pengetahuan yang lebih daripada yang ia miliki
sendiri. Sehingga ia cenderung mengikuti apa yang dilakukan orang lain karena ia
menganggap hal itu adalah benar dan pantas dilakukan. Dalam bidang ekonomi

4
dan keuangan, herding berarti situasi dimana pelaku pasar mengikuti perilaku
peserta pasar lainnya.

Penelitian ini lebih memfokuskan pada reputational herding. Reputational


herding yaitu sebuah situasi ketika seseorang menganggap perilaku orang lain
yang mereka anggap berpengaruh menjadi referensi dalam membuat keputusan
(Salamouris dan Muradoglu, 2010). Dalam pasar modal perilaku herding terjadi
karena empat hal, diantaranya yaitu pelaku ekonomi mengolah informasi yang
sama. Kedua, mereka cenderung memilih saham dengan ciri-ciri "prudent",
"liquid" atau "better-known". Ketiga, manager cenderung mengikuti langkah
transaksi yang dilakukan manager yang lain. Yang terakhir, para manager
mengikuti valuasi harga saham dari manager lainnya Chang et al. (dalam Fityani
dan Arfinto, 2015).

Didalam penelitian Chen, Yang, dan Lin (2012) menyebutkan bahwa


beberapa orang yang melakukan trading di Taiwan stock market lebih suka
melihat perilaku investor yang memiliki tim peneliti profesional agar mereka
mengetahui strategi yang digunakan untuk melakukan trading. Hal ini
dikarenakan adanya turnover dan volatility yang tinggi, sehingga pelaku trading
lebih mempercayai tim profesional karena dianggap lebih mendominasi pasar dan
cepat tanggap terhadap fluktuasi pasar. Sama halnya dengan UKM, jika melihat
bisnis lain mendapat manfaat ketika melakukan pencatatan akuntansi maka ia juga
akan mengikuti perilaku pencatatan tersebut.

Umur Usaha
Umur perusahaan merupakan usia atau lamanya suatu perusahaan berdiri
sejak pertama kali dibentuk dan beroperasi (Dewi & Restika, 2018). Umur usaha
menentukan cara berpikir, bertindak dan berperilaku usaha tersebut. Umur usaha
juga menentukan tingkat kedewasaan dan pola pikir pemilik dalam membuat
keputusan atas tindakan yang dilakukan. Pemilik perusahaan yang telah lama
mengoperasikan usahanya telah banyak belajar dari pengalaman mereka daripada
yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang baru saja mengoperasikan usahanya
(Yasa et al., 2017).

5
Dewi dan Restika (2018) berpendapat bahwa semakin lama organisasi
berdiri maka semakin besar ketidakpastian lingkungan yang dialami. Sehingga
organisasi memerlukan alat untuk mengontrol ketidakpastian tersebut. Adanya
ketidakpastian ini juga membuat suatu usaha membutuhkan informasi yang
relevan untuk membuat keputusan. Dengan dilakukan pencatatan akuntansi,
organisasi atau usaha bisa memprediksi kinerja keuangan dimasa mendatang
sehingga dapat mengantisipasi adanya risiko atau ketidakpastian yang mungkin
akan dialami.

Perumusan Hipotesis

Pengaruh Pemahaman Akuntansi terhadap Pencatatan Akuntansi

Pemahaman akuntansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat


pengetahuan seorang pemilik mengerti tentang akuntansi. Pemahaman akuntansi
diperlukan untuk menyampaikan informasi akuntansi secara profesional.
Rendahnya pengetahuan di bidang akuntansi menyebabkan pengelolaan keuangan
yang kurang memadai. Banyak usaha kecil yang gagal akibat tidak dapat
mengelola keuangannya dengan bijak. Pengelolaan ini dapat dibantu dengan
pencatatan di laporan keuangan. Dalam melakukan pencatatan tersebut juga
diperlukan pengetahuan yang memadai agar dapat memahami cara
penyusunannya.

Penelitian Djuharni (2012) menemukan bahwa orang-orang yang


melakukan pencatatan adalah orang-orang yang memiliki pemahaman penuh
tentang akuntansi dan begitu juga sebaliknya. Seseorang yang kurang paham
mengenai akuntansi enggan untuk melakukan pencatatan. Penelitian yang
dilakukan Wasman (2014) menemukan bukti bahwa pemahaman akuntansi
pemilik usaha memiliki dampak positif terhadap pelaporan keuangan dengan SAK
ETAP. Hal ini berarti pelaku usaha yang memiliki pemahaman memadai tentang
akuntansi maka semakin tinggi pula pengetahuannya untuk melakukan pencatatan.
Pemilik juga akan memiliki kesadaran akan pentingnya pencatatan di laporan
keuangan karena berbagai manfaat yang didapatkan.

6
Pemahaman akuntansi juga mendorong seseorang untuk melakukan
pelaporan keuangan (Lohanda & Mustikawati, 2018). Untuk menuangkan
informasi dalam catatan keuangan memerlukan orang yang mengerti bagaimana
cara melakukan pencatatan tersebut. Orang yang memahami tentang akuntansi
akan menggunakan ilmunya untuk melakukan pencatatan. Oleh karena itu
penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1: Pemahaman akuntansi berpengaruh positif terhadap pencatatan


akuntansi UKM.

Pengaruh Herding terhadap Pencatatan Akuntansi

Ekonomi konvensional mengasumsikan semua orang berpikir tentang


dirinya sendiri dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Akan tetapi,
behavioral economic mengakui bahwa manusia sering mengikuti orang lain dalam
membuat keputusan. Perilaku ini merupakan sebuah reaksi dari manusia yang
merupakan makhluk sosial. Mereka saling berinteraksi setiap harinya dan bertukar
informasi serta saling memperhatikan tindakan yang dilakukan masing-masing
individu. Oleh karena itu, tindakan manusia didalam suatu kelompok tersebut
dapat mempengaruhi perilaku manusia yang lainnya, termasuk pencatatan
keuangan akuntansinya. Sehingga jika tingkat keikut-ikutan seseorang tinggi
maka perilaku herding juga semakin sering dilakukan.

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh persepsi orang tersebut. Seseorang


dalam berinteraksi dengan orang lain pasti akan memperhatikan tindakan
dilingkungan sekitarnya. Individu pasti akan terpengaruh akan tindakan
dilingkungan sosialnya. Andhika dan Damayanti (2017) menemukan bahwa ada
hubungan positif antara perilaku herding dengan niat pencatatan akuntansi.
Artinya jika pengusaha UKM lebih sering berinteraksi dengan pengusaha UKM
lainnya yang membuat pencatatan akuntansi, maka akan meningkatkan dan
menumbuhkan niat pengusaha UKM melakukan pencatatan akuntansi. Hal ini
berarti tindakan seseorang dalam melakukan pencatatan melihat kondisi
lingkungan sekitar, apabila individu lain mencatat maka seseorang tersebut juga
ikut mencatat.

7
H2: Herding berpengaruh positif terhadap pencatatan akuntansi UKM.

Pengaruh Umur Usaha Memoderasi Pemahaman Akuntansi dan Herding


terhadap Pencatatan Akuntansi

Lama waktu usaha beroperasi dapat mempengaruhi kedewasaan berpikir


usaha tersebut. Pengalaman dan pengetahuan usaha juga akan meningkat seiring
bertambahnya usia. Sehingga usaha bisa mengetahui baik buruknya tindakan yang
dilakukan serta mengevaluasi kegiatan kerjanya lewat pengetahuan yang didapat,
termasuk evaluasi keuangannya. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, maka umur
usaha dapat diartikan sebagai tingkat kedewasaan berpikir usaha tersebut didalam
pengetahuan akuntansinya. Semakin lama usia usaha maka pemahaman akuntansi
akan meningkat seiring berjalannya waktu dan akan mendorong untuk melakukan
pencatatan keuangan. Studi empiris Dewi dan Restika (2018) menemukan bahwa
umur usaha memiliki pengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Informasi akuntansi tersebut diperoleh melalui catatan keuangan suatu usaha.

Usia usaha yang semakin lama akan menyebabkan banyak ketidakpastian


yang dialami. Hal ini dapat membuat pelaku usaha mencari informasi dari usaha
lain yang dapat bertahan dalam pengoperasian usahanya. Sehingga semakin lama
usaha beroperasi maka akan meningkatkan perilaku herding. Sehingga pencatatan
akuntansi juga meningkat karena semakin tinggi kecenderungan suatu usaha
dalam melihat suatu hal yang baik dari orang lain yang bisa menjadi contoh bagi
usahanya. Hal ini juga didukung oleh penelitian dari Yasa et al (2017) bahwa ada
hubungan positif antara umur usaha dan pencatatan akuntansi.

H3: Umur usaha memoderasi secara positif pengetahuan akuntansi


terhadap pencatatan akuntansi UKM.

H4: Umur usaha memoderasi secara positif perilaku herding terhadap


pencatatan akuntansi UKM.

Berdasarkan perumusan hipotesis diatas, maka penelitian ini menggunakan


model penelitian seperti dibawah ini:

8
X1: Pemahaman
Akuntansi
Y: Pencatatan
Akuntansi
X2: Herding

Z: Umur Usaha

Gambar 1. Model Penelitian

METODA PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan jenis penelitian yang melibatkan pengumpulan data yang dapat diukur
secara numeric (Grant et al., 2017). Penelitian ini menguji pengaruh pemahaman
akuntansi (X1) dan herding (X2) terhadap pencatatan akuntansi (Y) dengan umur
usaha (Z) sebagai variabel moderasi. Data primer yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebar kepada Usaha Kecil
Menengah (UKM) di kota Semarang.

Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah UKM yang berada di kota Semarang
berjumlah 1.117 unit usaha (Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang,
2020). Metode pengambilan sampel menggunakan non probability sampling yaitu
accidental sampling dikarenakan wilayah yang luas dan jumlah populasi yang
banyak. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan di kecamatan
Tembalang, Banyumanik, Semarang Timur, Semarang Tengah, Semarang Barat,
Genuk, Tugu dan Pedurungan dengan cara bertanya kepada pihak UKM mengenai
besar omzetnya terlebih dahulu. Sampel dihitung menggunakan rumus slovin
dengan error 10 persen sehingga sampel yang representatif untuk dipilih dalam
penelitian ini yaitu sebanyak 92 unit usaha.

9
Pengukuran variabel
Tabel 1. Pengukuran Variabel
No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
.
1 Pencatatan Aktivitas usaha untuk 1: Tidak melakukan Ordinal
Akuntansi menerapkan informasi keduanya. (Scoring 1-
(Y) akuntansi berupa pembuatan 2: Melakukan 4)
pencatatan tentang transaksi pencatatan keuangan.
yang terjadi dalam 3: Melakukan
usahanya. pembukuan/
(Andhika & Damayanti, pelaporan keuangan.
2017) 4: Melakukan
keduanya.
(Andhika &
Damayanti, 2017)

2. Pemahaman Pengetahuan yang dimiliki - Pemahaman Likert


Akuntansi pemilik tentang komponen, komponen laporan (Sangat
(X1) proses atau cara menyusun keuangan Tidak
catatan akuntansi. - Pemahaman prinsip Setuju-
(Wasman, 2014) akuntansi Sangat
- Pemahaman Setuju)
pengukuran unsur-
unsur dalam laporan
keuangan
- Pemahaman proses
menyusun laporan
keuangan
(Wasman, 2014)
3. Herding (X2) Perilaku individu yang - Perilaku individu Likert
cenderung mengikuti mengambil (Sangat
perilaku individu lain keputusan Tidak
daripada memutuskan berdasarkan Setuju-
secara independen perilaku usaha lain Sangat
berdasarkan informasi yang yang lebih sukses Setuju)
mereka miliki. - Kurang membuat
Chang et al. (dalam Fityani keputusan secara
& Arfinto, 2015) individual
- Cenderung
mengikuti perilaku
individu lain yang
lebih sukses
Chang et al. (dalam
Fityani & Arfinto,
2015)
4. Umur Usaha Lamanya usaha beroperasi 1: 0 - 4 tahun, Ordinal
(Z) sejak awal berdiri 2: 5 - 9 tahun, (Scoring 1-
(Kurniawan & Haryanti, 3: 10 - 14 tahun, 4)
2016) 4: >15 tahun.
(Kurniawan &

10
Haryanti, 2016)
Uji Instrumen Penelitian
Kuesioner yang disebar dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Uji
validitas berguna untuk mengetahui data dari responden apakah telah memenuhi
syarat sebagai alat ukur yang tepat. Pengukuran dikatakan valid apabila rhitung >
rtabel. Setelah kuesioner dinyatakan valid, kemudian dilakukan uji reliabilitas untuk
mengetahui apakah item-item yang ada didalamnya reliabel atau tidak. Kuesioner
dikatakan reliabel bila seseorang menjawab pernyataan di kuesioner dengan
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016). Reliabilitas dilihat
menggunakan nilai dari Cronbach's Alpha.

Uji Kualitas Data


Uji asumsi klasik diperlukan sebelum melakukan pengujian regresi guna
melihat kelayakan dari data yang digunakan sebagai sumber pengujian dan untuk
memperoleh ketepatan dalam menghasilkan kesimpulan. Uji asumsi klasik dalam
penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji
heteroskedastisitas.

Metode Analisis Data


Penelitian ini menggunakan alat analisis berupa regresi linier berganda dan
Moderated Regression Analysis (MRA). Regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui hubungan antar variabel bebas dengan dua atau lebih variabel terikat,
sedangkan MRA digunakan untuk melihat apakah variabel yang diduga sebagai
moderasi akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat (Ghozali, 2016). Adapun model persamaan statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + ε ……………………. (1)

Y = α + β1 X1 + β2 Z + ε ……………………... (2)

Y = α + β1 X1 + β2 Z + β3 (X1.Z) + ε ……….… (3)

Y = α + β1 X2 + β2 Z + ε ……………………... (4)

Y = α + β1 X2 + β2 Z + β3 (X2.Z) + ε …………. (5)

11
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi dan Analisis Data
Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden
yang merupakan pelaku UKM di Kota Semarang sejumlah 92 orang. Tabel
dibawah ini merupakan deskripsi karakteristik responden yang dimaksudkan
untuk menjelaskan latar belakang responden dalam penelitian ini.

Tabel 2. Karakteristik Responden


No Keterangan Jumlah Persentase
Jenis Kelamin Responden
1 Laki-Laki 41 44,6
2 Perempuan 51 55,4
Jumlah 92 100%
Pendidikan Terakhir Responden
1 SD/ Sederajat 0 0
2 SMP/ Sederajat 2 2,2
3 SMA/ SMK/ Sederajat 40 43,5
4 D1-D3 9 9,8
5 S1-S3 41 44,6
Jumlah 92 100%
Umur Responden
1 21 – 30 Tahun 53 57,6
2 31 – 40 Tahun 24 26,1
3 41 – 50 Tahun 11 12,0
4 51 – 60 Tahun 4 4,3
5 61 – 70 Tahun 0 0
Jumlah 92 100%
Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Sebanyak 55.4 persen atau 51 orang dari total 92 UKM yang dijadikan
sampel mayoritas pelaku UKM di Kota Semarang yang menjadi responden dalam
dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan tingkat pendidikan
formal terakhir yang ditempuh, sebanyak 41 orang (44.6 persen) merupakan
lulusan sarjana. Pelaku usaha yang menjadi responden didominasi oleh responden
yang berumur 21-30 tahun yang merupakan usia produktif dengan persentase 57.6
persen.

Berdasarkan penelitian lapangan distribusi jawaban responden dalam


penelitin ini adalah sebagai berikut:

12
Tabel 3. Distribusi Jawaban Responden
Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pencatatan Akuntansi 1 4 2,750 1,182
Pemahaman Akuntansi 28 60 49,402 6,929
Herding 7 25 16,043 4,067
Umur Usaha 1 4 1,576 0,928
Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Variabel pemahaman akuntansi memiliki nilai minimum 28 dan


maksimum 60 dengan standar deviasi 6.929. Rata-ratanya sebesar 49.402 yang
berarti pelaku UKM di Kota Semarang memiliki pemahaman akuntansi yang
cukup baik. Variabel herding memiliki rata-rata sebesar 16.043 dengan standar
deviasi 4.067 dan nilai minimum 7 serta maksimum 25. Artinya UKM di
Semarang cukup sering melakukan herding. Sedangkan umur usaha UKM yang
menjadi responden adalah kebanyakan masih dibawah 15 tahun. Dapat dilihat
melalui data descriptive statistic menunjukkan rata-rata umur usaha sebesar 1.576
dengan standar deviasi 0.928.

Uji Kualitas Data


Butir-butir pernyataan dalam penelitian ini telah melalui uji validitas dan
hasilnya dinyatakan valid karena nilai rhitung yang merupakan nilai dari Corrected
Item Total Correlation > nilai rtabel. Setelah dinyatakan valid, dilakukan uji
reliabilitas. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi
jawaban responden dari pernyataan yang ada pada kuesioner (Ghozali, 2016).
Berikut hasil uji reliabilitas:

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Cronbach Nilai Kritis Keterangan
Alpha Cronbach Alpha
Pencatatan Akuntansi 0,808 0,60 Reliabel
Pemahaman Akuntansi 0,910 0,60 Reliabel
Herding 0,846 0,60 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Tabel diatas menunjukkan nilai Cronbach Alpha > nilai kritis Cronbach
Alpha pada masing-masing variabel. Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner yang
digunakan sudah reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

13
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas


Unstandardized
Residual
N 92
Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,72130538
Absolute 0,51
Positive 0,44
Negative -0,51
Test Statistic 0,51
Asymp. Sig (2-tailed) 0,200
Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Berdasarkan dari tabel hasil pengujian normalitas yang dilakukan dengan


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig (2-
tailed) sebesar 0,200. Sehingga nilai residual model regresi berdistribusi normal
dikarenakan nilai signifikansi telah melebihi 0,05 (0,200 > 0,05).

Uji Multikoleniearitas
Tabel 6. Hasil Uji Multikoleniearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Pemahaman Akuntansi 0,846 1,183 Tidak terjadi multikolinearitas
Herding 0,841 1,189 Tidak terjadi multikolinearitas
Umur Usaha 0,974 1,027 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Berdasarkan tabel hasil pengujian multikolinearitas menunjukkan bahwa


nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10 dan nilai Tolerance > 0.10. Sehingga
tidak terjadi multikolinearitas antar variabel dalam model regresi.

Uji Heterokedastisitas
Tabel 7. Hasil Uji Heterokedastisitas
Variabel Signifikansi Keterangan
Pemahaman Akuntansi 0,154 Tidak terjadi heterokedastisitas
Herding 0,504 Tidak terjadi heterokedastisitas
Umur Usaha 0,829 Tidak terjadi heterokedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan uji glejser. Berdasarkan


tabel 6, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi berada diatas nilai signifikan

14
secara statistik, yaitu sebesar 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
model regresi tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis 1 dan Hipotesis 2

Tabel 8. Hasil Uji Regresi Persamaan 1


Variabel Koefisie Koefisien thitung Signifikansi
n Beta
Regresi
Konstanta -0,401 -0,898 0,372
Pemahaman Akuntansi 0,043 0,378 4,065 0,000
Herding 0,076 0,323 3,479 0,001
Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Dari output analisis regresi berganda diatas dapat dirumuskan suatu


persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -0,401 + 0,043X1 + 0,076X2 + ε

Nilai konstanta yang ditunjukkan sebesar -0,401 yang berarti apabila


pemahaman akuntansi dan herding dianggap memiliki nilai 0, maka tingkat
pencatatan akuntansi menurun sebesar 0,401. Dengan kata lain, pemahaman
akuntansi sebesar -0,401 tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel independen.
Nilai koefisien regresi X1 sebesar 0,043 mengandung pengertian bahwa jika
terjadi peningkatan nilai pengetahuan akuntansi sebesar 1 maka nilai pembuatan
catatan akuntansi juga akan meningkat sebesar 0,043 dan sebaliknya dengan
asumsi nilai variabel lainnya tetap. Sedangkan nilai koefisien X2 sebesar 0,076
menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai herding sebesar 1 maka nilai
pembuatan catatan akuntansi juga akan meningkat sebesar 0,076 dan sebaliknya.

Melihat tabel 7, nilai thitung untuk pemahaman akuntansi sebesar 4.065 >
1.662 (thitung > ttabel), sedangkan thitung untuk herding sebesar 3.479 > 1.662 kedua
variabel memiliki signifikansi dibawah 0.05. Sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa pemahaman akuntansi dan herding secara parsial atau sendiri-sendiri
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pencatatan akuntansi.
Diantara dua variabel independen dalam penelitian ini, X1 memiliki pengaruh
yang lebih dominan karena Standarized coefficients Beta sebesar 0.378 > 0.323.

15
Tabel 9. Pengaruh Secara Simultan

Model fhitung Signifikansi


Konstanta 22,845 0,000b

Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Berdasarkan hasil uji F, nilai fhitung sebesar 22.845 > ftabel 3,10 dan
signifikansi sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.05. Maka dapat diambil
kesimpulan bahwa pemahaman akuntansi dan herding secara simultan atau
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap pencatatan akuntansi pelaku UKM di
Kota Semarang.
Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 0,582a 0,339 0,324 0,73057
Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Tabel diatas menunjukkan nilai Adjusted R Square (Adjusted R2) yang


diperoleh sebesar 0,324, yang berarti pengaruh pencatatan akuntansi mampu
dijelaskan oleh kedua variabel yaitu pemahaman akuntansi dan herding sebesar
0,324 atau sebesar 32,4%, sedangkan sisanya sebesar 0,676 atau sebesar 67,6%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Uji Hipotesis 3 dan Hipotesis 4

Tabel 11. Hasil Uji Regresi Persamaan 2


Variabel Koefisie Koefisien thitung Signifikansi
n Beta
Regresi
Konstanta 0,214 0,450 0,654
Pemahaman Akuntansi 0,057 0,499 5,420 0,000
Umur Usaha -0,003 -0,003 -0,030 0,976
Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Tabel 12. Hasil Uji Regresi Persamaan 3


Variabel Koefisien Koefisien thitung Signifikansi
Regresi Beta
Konstanta -1,103 -1,074 0,286
Pemahaman Akuntansi 0,088 0,775 3,660 0,000
Umur Usaha 0,734 0,686 1,413 0,161

16
X1Z -0,018 -0,734 -1,445 0,152
Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Dari output diatas, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:


Y = 0,214 + 0,057X1 - 0,003Z + ε

Y = -1,103 + 0,088X1 + 0,734Z - 0,018X1Z + ε

Dari output pada persamaan regresi pertama diperoleh signifikansi


variabel umur usaha sebesar 0,976, sedangkan pada persamaan kedua nilai
signifikansi antar interaksi sebesar 0,152. Berdasarkan hasil regresi diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel umur usaha tidak dapat memoderasi pengaruh
pemahaman akuntansi terhadap pencatatan akuntansi. Sehingga variabel umur
usaha hanya bertindak sebagai variabel independen. Hal ini didasarkan pada
kriteria teknik MRA menurut Suliyanto (2011) jika pada persamaan pertama β2
dan persamaan kedua β3 tidak signifikan (β2, β2= 0) maka Z bukan merupakan
variabel moderator.
Tabel 13. Hasil Uji Regresi Persamaan 4
Variabel Koefisien Koefisien thitung Signifikansi
Regresi Beta
Konstanta 0,969 2,617 0,010
Herding 0,112 0,475 5,060 0,000
Umur Usaha -0,097 -0,090 -0,963 0,338
Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Tabel 14. Hasil Uji Regresi Persamaan 5


Variabel Koefisien Koefisien thitung Signifikansi
Regresi Beta
Konstanta 0,645 0,848 0,398
Herding 0,132 0,562 2,783 0,007
Umur Usaha 0,111 0,103 0,253 0,801
X2Z -0,013 -0,225 -0,487 0,627
Sumber: Data primer yang diolah (2020)

Persamaan regresi berdasarkan hasil diatas adalah sebagai berikut:


Y = 0,969 + 0,112X1 - 0,097Z+ ε

Y = 0,645 + 0,132X1 + 0,111Z -0,013X1Z + ε

Dari output pada persamaan regresi pertama diperoleh signifikansi


variabel umur usaha sebesar 0,338, sedangkan pada persamaan kedua nilai

17
signifikansi antar interaksi sebesar 0,627. Berdasarkan hasil regresi diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel umur usaha tidak dapat memoderasi pengaruh
perilaku herding terhadap pencatatan akuntansi. Sehingga variabel umur usaha
hanya bertindak sebagai variabel independen. Hal ini didasarkan pada kriteria
teknik MRA menurut Suliyanto (2011) jika pada persamaan pertama β2 dan
persamaan kedua β3 tidak signifikan (β2, β2= 0) maka Z bukan merupakan variabel
moderator.

Pembahasan
Pengaruh Pemahaman Akuntansi terhadap Pencatatan Akuntansi.

Hasil uji parsial (uji t) menunjukkan nilai signifikansi variabel


pengetahuan akuntansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05.
Sedangkan thitung sebesar 4,065 (ttabel = 1,662). Sehingga thitung bernilai positif dan
lebih besar dari pada ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H1) diterima
yang menyatakan bahwa pemahaman akuntansi berpengaruh positif terhadap
pencatatan akuntansi.

Dari penjelasan diatas artinya jika seorang pemilik usaha memiliki


pemahaman yang baik tentang akuntansi mulai dari komponen, prinsip, dan cara
membuat catatan keuangan maka ia akan menerapkannya untuk membuat
pencatatan keuangan di usahanya. Hal ini diduga karena pemilik menyadari
bahwa melakukan pencatatan keuangan dapat digunakan untuk melihat kondisi
bisnisnya dan mempermudah dalam pengelolaan harta yang dimiliki. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian Lohanda dan Mustikawati (2018) yang
menemukan bahwa pemahaman akuntansi mendorong seseorang untuk melakukan
pelaporan keuangan. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Astiani dan
Sagoro (2017) serta Ernawati (2017) bahwa pemahaman akuntansi pemilik usaha
memiliki pengaruh positif dalam penggunaan informasi akuntansi.

Pengaruh Herding terhadap Pencatatan Akuntansi.

Berdasarkan uji t nilai signifikansi variabel herding sebesar 0,001 lebih


kecil dari 0,05. Sedangkan thitung sebesar 3,479 (ttabel = 1,662). Sehingga thitung

18
bernilai positif dan lebih besar dari pada ttabel. Maka hipotesis (H2) yang
menyatakan bahwa herding memiliki pengaruh positif terhadap pencatatan
akuntansi diterima. Hal ini sesuai dengan penelitian Salamouris dan Muradoglu
(2010) bahwa terjadi herding behaviour saat melakukan trading dalam pasar
modal. Namun temuan penelitian ini tidak sejalan dengan Gozalie dan Anastasia
(2015) bahwa keputusan melakukan investasi tidak dipengaruhi oleh herding.

Dari penjelasan diatas artinya jika seorang pemilik usaha cenderung


melakukan herding maka akan meningkatkan pencatatan akuntansi. Perilaku
herding dapat terjadi karena kecenderungan pelaku usaha mengamati dan
mempelajari peilaku pengusaha lainnya yang lebih sukses, dikarenakan mereka
dapat menjadi referensi atau contoh untuk ditiru dan diterapkan kedalam usahanya
supaya lebih berkembang. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Andhika dan Damayanti (2017) bahwa niat melakukan pencatatan
akuntansi dipengaruhi oleh herding. Dalam penelitian tersebut menjelaskan
bahwa adanya interaksi dengan pengusaha UKM lain yang sudah membuat
pencatatan akuntansi akan menimbulkan pertukaran informasi yang berdampak
pada pelaporan keuangan.

Pengaruh Umur Usaha dalam Memoderasi Pemahaman Akuntansi terhadap


Pencatatan Akuntansi.

Hasil uji regresi menunjukkan nilai signifikansi interaksi antara


pemahaman akuntansi dengan umur usaha terhadap pencatatan akuntansi sebesar
0,152 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Sehingga dugaan pada hipotesis (H3)
ditolak. Variabel umur usaha tidak bertindak sebagai variabel moderasi tetapi
hanya sebagai variabel bebas.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa lamanya usaha berdiri


belum tentu akan meningkatkan pembuatan catatan akuntansi usaha tersebut. Hal
ini kemungkinan dikarenakan pelaku usaha yang memiliki pemahaman yang baik
mengenai akuntansi akan membuat pencatatan akuntansi tidak semata-mata
dikarenakan usaha sudah lama berdiri melainkan sebagai bentuk pengaplikasian
dari ilmu dan pengetahuan yang dimiliki. Tetapi berbeda dengan Ernawati (2017),

19
menurut penelitiannya usaha telah lama berdiri akan lebih sering menggunakan
informasi akuntansi karena usaha yang dijalankan semakin kompleks dan
membutuhkan alat bantu untuk pengambilan keputusan usahanya.
Pengaruh Umur Usaha dalam Memoderasi Herding terhadap Pencatatan
Akuntansi.

Pengujian regresi menunjukkan nilai signifikansi interaksi antara perilaku


herding dengan umur usaha terhadap pencatatan akuntansi sebesar 0,627 lebih
besar dari taraf signifikansi 0,05. Sehingga penelitian ini menolak hipotesis (H4).
Variabel umur usaha tidak memoderasi pengaruh herding terhadap pencatatan
akuntansi tetapi hanya bertindak sebagai variabel bebas.

UKM dengan kecenderungan melakukan herding tidak terpengaruh


dengan lama usaha beroperasi. Dalam penelitian ini menyebutkan jika semakin
lama usaha berdiri maka kecenderungan herding semakin meningkat. Tetapi hasil
penelitian ini tidak dapat membuktikan hal tesebut. Hal ini kemungkinan karena
pemilik melakukan herding dalam pencatatan akuntansi sejak awal UKM
beroperasi. Saat memulai bisnis pengusaha UKM tidak hanya belajar mengenai
operasionalnya saja, tetapi juga telah mempersiapkan mengenai keuangan untuk
kelangsungan usahanya. Menurut Holmes dan Nicholls dalam Setyaningrum
(2014) menyatakan bahwa semakin muda usia perusahaan terdapat kecenderungan
untuk menyatakan informasi akuntansi yang ekstensif untuk tujuan membuat
keputusan, sehingga perusahaan yang semakin muda usianya cenderung
menggunakan informasi akuntansi dengan lebih optimal guna mencapai tujuannya
tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil pengujian dan analisis data, maka penelitian ini
memperoleh kesimpulan bahwa hipotesis satu dan dua diterima yang artinya
bahwa secara parsial pemahaman akuntansi dan herding memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap pencatatan akuntansi UKM di Semarang. Hal ini
menunjukkan jika pengusaha UKM memiliki pemahaman akuntansi yang
memadai maka usaha tersebut akan melakukan pencatatan akuntansi. Begitu juga

20
dengan variabel herding, jika semakin tinggi kecenderungan pengusaha UKM
untuk meniru perilaku pengusaha lainnya yang melakukan pencatatan akuntansi
maka usaha UKM tersebut juga akan melakukan pencatatan akuntansi. Penelitian
ini menolak hipotesis tiga dan empat yang artinya umur usaha tidak memperkuat
atau memperlemah pengaruh pencatatan akuntansi dan herding terhadap
pencatatan akuntansi.

Setelah mengetahui peran pemahaman akuntansi pemilik UKM dan perilaku


herding dalam melakukan pencatatan akuntansi ini dapat menjadi bahan masukan
bagi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro kota Semarang untuk memperbanyak
pelatihan dan pelatihan secara periodik dalam penyusunan laporan keuangan serta
melakukan sosialisasi maupun seminar mengenai pengusaha-pengusaha sukses.
Hal ini dimaksudkan agar pelaku UKM memiliki acuan dalam mengelola
keuangan usahanya dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat
bersaing dalam MEA.

Dalam penelitian ini belum seluruh kecamatan di Semarang menjadi


sampel penelitian. Sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat memperluas
sampel yang diuji. Penelitian selanjutnya juga dapat menambah variabel
penelitian dan mencari variabel yang diduga sebagai variabel moderasi serta dapat
mencoba metode lainnya diluar metode kuantitatif. Selain itu, UKM yang menjadi
sampel mayoritas memiliki umur usaha dibawah lima belas tahun. Untuk
penelitian mendatang dapat mencari sampel UKM yang mayoritas berumur diatas
lima belas tahun.

21
DAFTAR PUSTAKA
Andhika, Y. H., & Damayanti, T. W. (2017). Niat Melakukan Pencatatan
Akuntansi Pada Usaha Kecil Menengah : Pengetahuan Akuntansi Ataukah
Herding ? Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 20(2), 331–346.
Andriani, L., Atmadja, A. T., & Sinarwati, N. K. (2014). Analisis Penerapan
Pencatatan Keuangan Berbasis SAK ETAP PADA UMKM. E-Journal S1 Ak
Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1), 1–12.
Astiani, Y., & Sagoro, E. M. (2017). Pengaruh Persepsi Pelaku UMKM tentang
Akuntansi, Pengetahuan Akuntansi, dan Skala Usaha Terhadap Penggunaan
Informasi Akuntansi. Jurnal Fakultas Ekonomi, 1–15.
Badan Pusat Statistik Kota Semarang. (2019). Kota Semarang Dalam Angka
2019.
Chen, Y., Yang, S.-Y., & Lin, F. (2012). Foreign Institutional Industrial Herding
in Taiwan Stock Market. Emerald Managerial Finance, 38(3), 325–340.
https://doi.org/10.1108/03074351211201442
Dewi, M. K., & Restika, V. (2018). Skala Usaha dan Umur Usaha yang
Mempengaruhi Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empris Pada
Toko Kue dan Roti di Kota Padang). Jurnal Pundi, 02(03), 241–252.
https://doi.org/10.31575/jp.v2.i3.89
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang. (2020). Daftar UMKM Kota
Semarang.
Djuharni, D. (2012). Analisis terhadap Pemahaman Akuntansi Penyusunan
Laporan Keuangan BKM. Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, 1(2), 1–14.
Ernawati, D. (2017). Pengaruh Karakteristik Usaha terhadap Penggunaan
Informasi Akuntansi Dengan Ketidakpastian Lingkungan sebagai Variabel
Moderating (Studi Pada Usaha Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Jember).
Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia, 2(1), 1–21.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.32528/jiai.v2i1.1423
Fityani, I., & Arfinto, E. D. (2015). Analisis Investor Herding Behavior dengan
Multinominal Logit Regression pada BEI. Diponegoro Journal of
Manajement, 4(3), 1–14.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete (8th ed.; P. P. Harto, Ed.).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gozalie, S., & Anastasia, N. (2015). Pengaruh Perilaku Heuristics dan Herding
Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Properti Hunian. Finesta, 3(2).
Grant, T., Clark, U., Reershemius, G., Pollard, D., Hayes, S., & Plappert, G.
(2017). Quantitative Researche Methods for Linguist. New York: Routledge.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
(2018). Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan

22
Usaha Besar (UB) Tahun 2016 - 2017. Retrieved from
http://www.depkop.go.id/uploads/laporan/1549946778_UMKM 2016-2017
rev.pdf
Kompas.com. (2018). Masih Banyak Pelaku UMKM “Buta” Akuntansi. Retrieved
January 16, 2020, from Kompas.com website:
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/30/144531526/masih-banyak-
pelaku-umkm-buta-akuntansi
Kurniawan, K., & Haryanti, A. I. (2016). Analisis Pengaruh Ukuran, Umur
UMKM dan Keterampilan Manajemen Keuangan terhadap Sistem Akuntansi
Formal UMKM di Kabupaten Brebes. Ejournal Poltektegal, 157–161.
Lohanda, D., & Mustikawati, I. (2018). Pengaruh Tingkat Pendiikan, Pemahaman
Akuntansi, Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan terhadap Pelaporan
Keuangan UMKM. Journal Student UNY, 1–20.
Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. , (2013).
Putra, Y. M., & Buana, U. M. (2018). Pemetaan Penerapan SAK EMKM pada
UMKM di Tangerang Selatan. Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi Dan
Perpajakan, 11(2), 201–217.
https://doi.org/10.22441/profita.2018.v11.02.004
Rahamon, O. A. A., & Adejare, A. T. (2014). The Analysis of The Impact of
Accounting Records Keeping on The Performance of The Small Scale
Enterprises. International Journal of Academic Research in Business and
Social Sciences, 4(1), 1–17. https://doi.org/10.6007/IJARBSS/v4-i1/506
Salamouris, I. S., & Muradoglu, Y. G. (2010). Estimating analyst ’ s forecast
accuracy using behavioural measures ( Herding ) in the United Kingdom.
Emerald, 36(3). https://doi.org/10.1108/03074351011019564
Savitri, R. V., & Saifudin, S. (2018). Pencatatan Akuntansi pada Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (Studi pada UMKM Mr. Pelangi Semarang). Jurnal
Manajemen Bisnis Dan Inovasi, 5(2), 117–125.
Setyaningrum, D. (2014). Pengaruh Pendidikan Pemilik, Pengetahuan Akuntansi,
Budaya Perusahaan, dan Umur Usaha terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Pada UKM dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel
Moderasi. Jurnal Ekonomi Bisnis Akuntansi, 9(2), 529–543.
Setyawati, Y., & Hermawan, S. (2018). Persepsi Pemilik dan Pengetahuan
Akuntansi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atas Penyusunan
Laporan Keuangan. Riset Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 3(2), 161–
168.
Suliyanto. (2011). Ekonomika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS (F. S.
Suyantoro, Ed.). Yogyakarta: ANDI.
Wasman, M. P. (2014). Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan SIA dan

23
Peran Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Bisnis
Dan Manajemen, 4(3), 61–75. https://doi.org/10.15408/ess.v4i3.2434

24
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Marcelina Novenda Gissela Anggari


Nama Panggilan : Gissel
Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 3 Maret 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Fakultas / Progdi : Fakultas Ekonomika dan Bisnis / Akuntansi
Alamat : Kemiri Candi no.25, Salatiga
Email : gissela.anggari03@gmail.com

Riwayat Pendidikan:
1. Pendidikan Formal:
 Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga (2016-2020)
 SMA Negeri 3, Salatiga (2013-2016)
 SMP Stella Matutina, Salatiga (2010-2013)
 SD Marsudirini 77, Salatiga (2004-2010)
2. Pendidikan Informal:
 General English Course in LTC (2018)
 Toefl Preparation in Margi Alit (2015)

Riwayat Pelatihan:
 Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (2016)
 Workshop Auditing “Being Accurate Professional to Eradicate Fraud”
(2017)
 Seminar “Fraud Awareness” ACFE (2017)
 Magang Senat Mahasiswa Universitas UKSW (2017-2018)

Riwayat Organisasi:
 Anggota Departemen Kewirausahaan, Bidang 3, Senat Mahasiswa
Universitas UKSW (2018-2019)
 Kepala Departemen Kewirausahaan, Bidang 1, Senat Mahasiswa
Universitas UKSW (2019-2020)

25
Riwayat Pekerjaan:
 Magang di Kantor Akuntan Publik (KAP) Euneke, Jakarta, Departemen
Accounting Service (2019)

Riwayat Kepanitiaan:
 Panitia Satya Wacana Social Entrepreneur (SANSIOPRENEUR) sebagai
Steering Committee (2019-2020)
 Panitia Start Up Business Kominfo (2019)
 Panitia Satya Wacana Business Innovation (SANBITION) sebagai
Steering Committee (2018-2019)
 Panitia Satya Wacana for Indonesia Development sebagai Koordinator Sie
Kesekretariatan (2018)
 Panitia Company Visit “EXPLORE” sebagai Koordinator Sie Usaha Dana
dan Konsumsi (2017-2018)
 Panitia Company Visit “EXTRADISSION” sebagai anggota Sie Konsumsi
(2016-2017)
 Panitia Wisuda UKSW sebagai satuan Bhineka Tunggal Ika (2016, 2017)
 Panitia Dies Natalis UKSW ke-60 sebagai Satuan Bhineka Tunggal Ika
(2016)

26
LAMPIRAN
KUESIONER

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN HERDING


TERHADAP PENCATATAN AKUNTANSI UKM
DENGAN UMUR USAHA SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Disusun oleh:

Marcelina Novenda Gissela Anggari


NIM: 232016077
Program Studi: Akuntansi

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA

27
2020

Salatiga, Maret 2020

Kepada Yth,
Pemilik/ pengelola UKM
Di Semarang.

Dengan hormat,
Dalam rangka pemenuhan tugas akhir di Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
(FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Saya, Marcelina Novenda
Gissela Anggari (NIM: 232016077) mahasiswa FEB UKSW bermaksud akan
mengadakan penelitian sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa S1.
Penelitian ini membahas tentang pencatatan akuntansi oleh Usaha Kecil
Menengah (UKM). Oleh karena itu saya mohon kesediaan responden untuk
mengisi kuesioner ini.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi
responden. Semua informasi dari hasil penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya
dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian.
Keberhasilan penelitian ini bergantung pada dukungan, dan partisipasi dari
Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini. Atas perhatian serta
ketersediaannya, saya mengucapkan terimakasih. Tuhan Memberkati.

Hormat Saya,

Marcelina Novenda Gissela Anggari

28
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Pemahaman Akuntansi dan Herding terhadap Pencatatan
Akuntansi UKM dengan Umur Usaha sebagai Variabel Moderasi

I. Identitas Responden
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin : L / P
3. Usia Responden :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Nama Usaha :
6. Tahun Berdiri Usaha*: *Wajib diisi

II. Petunjuk Pengisian


1. Beri tanda checklist (√) pada jawaban yang anda pilih sesuai dengan
keadaan anda di lembar yang telah disediakan.

No Pertanyaan STS TS N S SS
1. Saya melakukan pencatatan √
keuangan untuk pembelian

2. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Maka pilihlah jawaban dengan
jujur sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu/Saudara/i alami.
3. Dimohon jangan ada penyataan yang terlewat dalam mengisi kuesioner
ini.
4. Berikut pilihan jawaban yang disediakan.
STS : Sangat Tidak Setuju Ya : Melakukan
TS : Tidak Setuju Tidak : Tidak Melakukan
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
5. Responden diperbolehkan mengganti jawaban dengan membeikan tanda
sama dengan (=) pada jawaban awal yang dianggap tidak sesuai.
Contoh:

No Pertanyaan STS TS N S SS
1. Saya melakukan pencatatan √ √
keuangan untuk pembelian

Pencatatan Akuntansi

29
No Pernyataan Ya Tidak
1. Usaha ini melakukan pencatatan keuangan untuk pembelian
2. Usaha ini melakukan pencatatan keuangan untuk penjualan
3. Usaha ini melakukan pencatatan keuangan untuk persediaan
4. Usaha ini melakukan pencatatan keuangan untuk pemasukan dan
pengeluaran kas
5. Pencatatan keuangan dilakukan setiap hari
6. Membuat laporan atas catatan yang dibuat untuk melihat seberapa
banyak harta yang dimiliki serta keuntungan atau kerugian yang
didapat
Sumber: (Andhika & Damayanti, 2017) dimodifikasi
Pemahaman Akuntansi
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Harta(aset), hutang, dan modal adalah bagian dari
laporan neraca
2. Kas merupakan bagian dari harta lancar yang
paling mudah untuk dicairkan
3. Pendapatan dan biaya yang dikeluarkan adalah
bagian untuk menghitung laba
4. Dalam pencatatan akuntansi, harus memisahkan
keuangan pribadi dengan keuangan untuk usaha
5. Metode yang digunakan untuk melakukan
pencatatan harus sama setiap kali melakukannya
6. Semua transaksi harus dicatat tanpa terkecuali
7. Pencatatan akuntansi dilakukan dalam bentuk
yang bisa diukur (mata uang)
8. Usaha yang dijalankan ini harus berjalan secara
berkesinambungan
9. Aset dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan
untuk membayar aset tersebut dan Hutang dicatat
sebesar jumlah dana yang diperoleh
10. Perlu pengidentifikasian transaksi sebelum
melakukan pencatatan
11. Perlu mengelompokkan akun agar bisa
dimasukkan ke laporan keuangan.
12 Perlu dilakukan pencatatan atas transaksi-
transaksi yang terjadi sebelum membuat laporan
keuangan
Sumber: (Wasman, 2014) dimodifikasi

30
Herding
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Keputusan yang dibuat oleh usaha ini bergantung
pada usaha lain yang lebih sukses
2. Usaha ini terpengaruh dan akan mengikuti
aktivitas yang dilakukan usaha lain yang sudah
sukses
3. Usaha ini melakukan apa yang dilakukan usaha
lain yang sudah sukses
4. Usaha ini melakukan pencatatan akuntansi jika
usaha lain yang sudah sukses juga melakukannya
5. Usaha ini cenderung mengikuti trend
wirausahawan yang sudah sukses
Sumber: Chang et al. (dalam Fityani & Arfinto, 2015) dimodifikasi

Hasil Uji Validitas


No Item Variabel Koefisien rtabel Kriteria
Korelasi/
rhitung
1 Y1 0.734 0.205 Valid
2 Y2 Pencatatan 0.774 0.205 Valid
3 Y3 Akuntansi 0.764 0.205 Valid
4 Y4 (Y) 0.806 0.205 Valid
5 Y5 0.683 0.205 Valid
6 Y6 0.617 0.205 Valid
7 X1.1 0.775 0.205 Valid
8 X1.2 0.763 0.205 Valid
9 X1.3 0.717 0.205 Valid
10 X1.4 0.554 0.205 Valid
11 X1.5 Pemahaman 0.692 0.205 Valid
12 X1.6 Akuntansi 0.669 0.205 Valid
13 X1.7 (X1) 0.649 0.205 Valid
14 X1.8 0.719 0.205 Valid
15 X1.9 0.722 0.205 Valid
16 X1.10 0.801 0.205 Valid
17 X1.11 0.748 0.205 Valid
18 X1.12 0.750 0.205 Valid
19 X2.1 0.815 0.205 Valid
20 X2.2 Herding 0.744 0.205 Valid
21 X2.3 (X2) 0.759 0.205 Valid
22 X2.4 0.818 0.205 Valid
23 X2.5 0.797 0.205 Valid

31
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 92
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .72130538
Most Extreme Differences Absolute .051
Positive .044
Negative -.051
Test Statistic .051
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -.319 .473 -.673 .502
Pemahaman Akuntansi .042 .011 .372 3.950 .000 .846 1.183
Herding .078 .022 .331 3.507 .001 .841 1.189
Umur Usaha -.051 .094 -.047 -.539 .591 .974 1.027
a. Dependent Variable: Pencatatan Akuntansi

Hasil Uji Heterokedastisitas


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

32
1 (Constant) 1.087 .261 4.158 .000
Pemahaman Akuntansi -.008 .006 -.163 -1.437 .154
Herding -.008 .012 -.076 -.671 .504
Umur Usaha -.011 .052 -.023 -.217 .829
a. Dependent Variable: ABS_RES

Hasil Uji Hipotesis 1 dan 2 (Persamaan 1)


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.401 .446 -.898 .372
Pemahaman Akuntansi .043 .011 .378 4.065 .000
Herding .076 .022 .323 3.479 .001
a. Dependent Variable: Pencatatan Akuntansi

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 24.387 2 12.193 22.845 .000b

Residual 47.502 89 .534

Total 71.888 91
a. Dependent Variable: Pencatatan Akuntansi
b. Predictors: (Constant), Herding, Pemahaman Akuntansi
Secara Simultan

Koefisien Determinasi

Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .582 .339 .324 .73057

a. Predictors: (Constant), Herding, Pemahaman Akuntansi

33
Hasil Uji Hipotesis 3 (Persamaan 2)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .214 .476 .450 .654
Pemahaman Akuntansi .057 .010 .499 5.420 .000
Umur Usaha -.003 .099 -.003 -.030 .976
a. Dependent Variable: Pencatatan Akuntansi

Hasil Uji Hipotesis 3 (Persamaan 3)


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.103 1.027 -1.074 .286
Pemahaman Akuntansi .088 .024 .775 3.660 .000
Umur Usaha .734 .519 .686 1.413 .161
X1Z -.018 .012 -.734 -1.445 .152
a. Dependent Variable: Pencatatan Akuntansi

Hasil Uji Hipotesis 4 (Persamaan 4)


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .969 .370 2.617 .010
Herding .112 .022 .475 5.060 .000
Umur Usaha -.097 .100 -.090 -.963 .338
a. Dependent Variable: Pencatatan Akuntansi

Hasil Uji Hipotesis 4 (Persamaan 5)


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .645 .761 .848 .398
Herding .132 .047 .562 2.783 .007
Umur Usaha .111 .437 .103 .253 .801
X2Z -.013 .027 -.225 -.487 .627
a. Dependent Variable: Pencatatan Akuntansi

34

Anda mungkin juga menyukai