………………….. ( 2.1 )
Dengan jalan yang sarna, suatu pandasi persegi dengan lebar B dan panjang L akan
mernpunyai Iuas penyebaran (B + z)(L +z) pada suatu kedalaman Z, seperti dalam gambar
2.2.
20
Tegangan yang terjadi pada kedalarnan Z adalah :
……….. ( 2.2 )
21
CONT0H 2.1
Data :
Suatu timbunan setinggi 2, m (ˠ=2,04 tan/m3) dipadatkan diatas suatu daerah. Diatas
Tentukan :
a) Hitung dan gambarkan grafik tegangan effektip vertikal terhadap kedalaman sebelum
penimbunan dilakukan.
b) Hitung dan gambarkan penambahan tegangan, Teg z akibat timbunan.
c) Hitung dan gambar tegangan terhadap kedalaman akibat pondasi, bila dasar pondasi
diletakkan 1 m dibawah muka tanah timbunan dengan cara 2 : 1
Penyelesaian :
a) Tegangan akan mulai dari nol pada permukaan dan menjadi sebesar 33,6 ton/m2 pada
kedalaman 20 m ( Teg z = 1,68 x 20 =33,6 ton/m2 ).
b) Tambahan tegangan akibat timbunan setinggi 2 m adalah sebesar = 2 x 2,04 = 4,08
ton/m2. Yang digambarkan sebagai garis sejajar garis grafik tegangan effektip.
c) Teg o : tegangan tepat dibawah beban (dasar pandasi) = 140 : (3x4) = 11,7 ton/m2
Dengan cara 2.1 perubahan cara tegagan akan berubah sesuai dengan kedalaman (gambar
2.4). Dapat dilihat ditabel/gambar tersebut, tegangan akibat beban pondasi berkurang dengan
cepat terhadap kedalaman.
0 3 4 12 11,7
1 4 5 20 7,0
2 5 6 30 4,7
3 6 7 42 3,3
4 7 8 56 2,5
5 8 9 72 1,9
6 9 10 90 1,6
7 10 11 110 1,3
8 11 12 132 1,1
9 12 13 156 0,9
10 13 14 182 0,8
23
2.2 Cara Elastis
Teori elastisitas juga digunakan untuk memperkirakan besarnya tegangan dalam massa
tanah akibat beban yang bekerja padanya. Agar teori elastisitas ini dapat dipakai, cukup
dipenuhi syarat perbandingan tegangan terhadap regangan harus konstan untuk tegangan-
tegangan vertikal, tanah tak perlu harus elastis sempurna. Untuk tegangan-tegangan yang
terjadi yang masih dibawah tegangan runtuh, regangan hampir sebanding dengan teganag
tersebut karenanya teori pendekatan ini dapat diterapkan.
……………………. ( 2.3 )
dimana :
Q = beban titik (tegak lurus permukaan).
z = kedalaman, diukur dari permukaan tanah sampai titik yang ditinjau.
r = jarak horizontal dari beban titik ke titik yang ditinjau tegangannya
…………………( 2.4 )
dimana NB adalah suatu faktor pengaruh yang merupakan konstanta dalam persamaan (2.3)
dan merupakan fungsi r/z. Tanda-tanda yang digunakan dalam persamaan diatas digambarkan
pada gambar 2.6. Boussinesg juga menurunkan persamaan-persamaan untuk tegangan geser,
radial dan tangensial. Persamaan untuk harga tersebut tidak tergatung dari material,
modulus elastis tak dimaksudkan pada persamaan tersebut diatas.
24
(a) (b)
Gambar 2.6 (a) :Diagram Beban Titik Gambar 2.6 (b) : Grafik pada beban Titik
……….................………….. ( 2.5 )
25
2.2.3. BEBAN MERATA PERSEGI
Dengan mengintregasi persamaan untuk beban garis pada suatu bidang terbatas.
Newmark ( 1935 ) menurunkan persamaan untuk menentukan tegangan vertical di
bawah sudut bidang beban merata persegi :
…………. ( 2.6 )
Harga n
Gambar 2.7. Faktor pengaruh untuk tegangan vertikal dibawah ujung suatu bidang beban
merata persegi (after U.S. Navy, 1971)
26
Contoh 2.2 :
Data :
Suatu pondasi persegl ukuran 3 x 4 M2 di:bebani merata 11,7 ton/m2.
Diminta :
a. Menentukan tegangan vertikal dibawah sudut pondasi pade kedalaman 2 m.
b. Menentukan tegangan vertikal ditengah pondasi pada kedalaman 2 m.
c. Bandingkan hasil perhitungan diatas dengan hasil yang didapat dari contoh 1.1
Penyelesaian :
a) x=3m
y=4m
z=2m
Jadi persamaan (2.7) dan (2.8),
m= x/z = 1,5
n= y/z = 2
Dari gambar 2.7, ditentukan harga I sebesar 0,223. Dengan persamaan 2.9,
= qo . I
= 11,7 . 0,223
= 2,6 ton/ m2
27
Dari hasil perhitungan tersebut diatas dapat dilihat bahwa tegangan vertikal ditengah pondasi
kira-kira 3 x tegangan vertikal disudut pondasi pada kedalaman yang sarna. Hal ini cukup
beralasan karena bagian tengah pondasi dibebani diseluruh sisinya
sedang disudut pendasi tidak.
c. Pada kedalaman 2 m dibawah pandasi berukuran 3 x 4 m2, tegangan vertikal menurut cara
2 : 1 adalah sebesar 4,7 tan/m2. (lihat gambar 2.4).
Harga ini menyatakan tegangan vertikal rata-rata dibawah pondasi dikedalaman - 2 m.
Harga rata-rata dari tegangan vertikal disudut dan tengah pondasi yang didapat dengan cara
elastis adalah (2,6+7,4) / 2 = 5 ton/m2. Berarti dengan metode 2 : 1, tegangan vertikal
ditengah dengan cara elastis, sedang disudut pondasi lebih besar.
Andaikata diminta untuk menentukan tegangan vertikal pada kedalaman z dibawah,
disebelah luar bidang beban, maka buatlah bidang beban merata persegi lain yang mana
semuanya ujungnya bertemu diatas titik yang akan ditinjau, dan tambah atau kurangnya
kontribusi (sumbangan) tegangan sedemikian sehingga kondisi beban tetap seperti yang
ditentukan.
CONT0H 2.3
Data :
Bidang beban ukuran 5 x 10 m2 dengan beban merata sebesar 10 ton/m2.
Diminta :
a. Menentukan tegangan vertikal pada kedalaman 5 dibawah titik A dalam gambar 2.8
dibawah ini (bidang beban adalah bidang 8627 ).
b. Menentukan tegangan vertikal dititik A jika setengah Iuas bidang 5 x 10 m2 dikanan
dibebani tambahan sebesar 10 ton/H2. (pada bidang beban 96210).
28
Penyelesaian :
a. Lihat gambar 2.8 dan titik-titik yang telah dinomori.
(i) Buatlah bidang beban segiempat semu tambahan sebagai berikut (+ untuk bidang beban
ada/tambahan dan - untuk bidang beban pengurang) : + A123 - A164A573 + A584 yang
hasilnya adalah bldang beban sesungguhnya yang ada, yaitL bidang 8627.
(ii; Tentukan faktor pengaruh dari keempat segiempat beban pada kedalaman – 5,00 m dari
gambar 2.8. kemudian tentukan tegangan vertikal dlsudut bidang beban (A) masing-
masing segi empat beban (!! tanda)
(iii) Jumlah tegangan vertikal yang terjadJ (ii)
Nota : tambahan bidang beban A584 diperlukan sabab bagian tersebut dikurangi dua kali
sebagai dari segi empat A164 dan A573.
(iv) Perhitungan ditabelkan sebagai berikut :
+ A123 A164 A573 + 584
x 15 15 5 5
y 10 5 10 5
z 5 5 5 5
m = x/z 3 3 2 1
n = y/z 2 1 1 1
I 0,238 0,209 0,206 0,180
+ 2,38 2,09 2,06 + 1,8
b. Bila ada penambahan beban dibagian 96210 sebesar 10 ton/m2, tegangan vertikal dibawah
titik A pada kedalaman - 5.00 m dihitung sebagai berikut:
(1) idem perhitungan (a) diatas 1 = 0,3 kg/cm2, yaitu tegangan vertikal dibawah
titik akibat bidang beban sebesar 10 ton/m2 rnerata, persegi (bidang 8627),
(ii) Kemudian dihitung pengaruh keempat bidang beban persegi, dengan beban sebesar -
10 ton/m2 kecua:i bidang beban 96210 besar beban = + 10 ton/m2 titik A tersebut
dengan car a idem (a) : 2 = 23,8 - 21,0 - 23,2 + 20,6 = 0,2 kg/cm2.
29
(iii)Total tegangan vertikal dibawah titik A pada kedalaman -5.00 m akibat bidang beban
persegi merata 10 ton/m2 (897:0) dan bidang beban persegi merata 20 ton/m2 (96210)
Jadi dari contoh tersebut diatas, tegangan suatu kedalaman z dibawah suatu titik pada atau
bidang beban merata bahkan bidang beban bertangga besar, dapat ditentukan besarnya.
* qo : beban kontak permukaan per satuan luas (tekanan yang terjadi permukaan beban)
Gambar 2.8. Harga pengaruh, dinyatakan dalam % qo, untuk tegangan vertikal dibawah
bidang beban merata lingkaran. (After Foster and Ahlvin, 1954).
30
Contoh 2.4.
Data :
Suatu tangki berdiameter 3,91 dibebani berat sebesar 11,7 ton/m2.
Diminta :
a. Besar tegangan dibawah titik pusat tangki pada kedalaman 2 m dibawahnya.
b. Besar tegangan dibawah sisi luar tangki pada kedalaman 2m
Penyelesaian :
a. Lihat gambar 1.5
untuk z = 2 M
r = 3,91/2 = 1/95 M
x=0
z/r= 1,02
x/r= 0
didapat : I = 0,33
31
2.2.5 Beban Trapesium
Integrasi dari persamaan Boussinesq juga dapat dilakukan untuk menentukan tegangan
vertikal disuatu kedalaman akibat beban trapesium, untuk mencari faktor pengaruh digunakan
gambar 2.9 dimana bentuk pembebanan tersebut biasanya berujud suatu timbunan yang
sangat panjang. Faktor pengaruh tergantung dari ukuran a dan b seperti digarnbar. Untuk
timbunan yang terbatas ukurannya, gunakanlah gambar 2.10 yang dikombinasikan dengan
gambar 2.7 untuk mendapatkan konfigurasi beban seperti yang dikehendaki.
Contoh 2.5.
Data :
Suatu timbunan untuk jalan dibuat seperti gambar 2.9a. Apabila berat jenis rata-rata tanah
timbunan = 2 ton/m2.
Dirninta :
Menghitung besar ~egangan vertikal titik digaris sumbu simetri pada kede.laman 3 dan 6 M.
Penyelesaian :
(i) Hitung tekanan permukaan qo :
qo = h = 2.3 = 6 ton/m2.
b=5Ma=2x3M=6M
(ii) Hitung tegangan vertikal pada titik dikedalaman Z =3M pad a garis sumbu beban
a/z = 6/3 = 2
b/z = 5/3 = 1,67
Dari gambar 1.6, didapat I = 0,49
32
Gambar 2.9 Faktor pengaruh untuk tegangan vertikal dibawah suatu timbunan yang sangat
panjang ( U.S. Navy, after Osterberg, 1957 ).
33
Gambar 2.10. Faktor pengaruh untuk tegangan vertikal dibawah suatu sudut beban segitiga
yang terbatas panjangnya (after U.S. Navy, 1971)
34
(iii)Hitung tegangan vertikal pada titik dikedalaman z = 6M, pada garis sumbu
beban a/z = 6/6 = 1
b/z = 5/6 = 0,87
Dari gambar 1. 6, didapat I = 0,44
35
Definisi :
z = kedalarnan titik yang ditinjau.
p = beban tiap satuan luas
A = proporsl "antar space” yang tertutup oleh beban
= p . ∑ AI
R = jari-jari lingkaran no. 1 dengan pusat yang sarna dibuat lingkaran-lingkaran proposional
dari lingkaran 1 , 2 , 4 , 6 , 8 , 10 , 12 , 16 , 20.
Garnbar 2.11. Diagram pengaruh tegangan vertikal" dibawah beban tak beraturan
Tentukan tegangan vertikal pada kedalarnan 24 kaki dibawah titik sudut seperti
ditunjukkan pada garnbar 2.11.a. Jika diketahui p = 2 tsf, Z = 24 feet.
Perhitungan/penyelesaian :
Skala : 1” = 100’
20 R = 200’
R = 200 / 20 = 10’
z/R = 24 / 10 = 2,4
36
Tabel perhitungan.
Jari-jari A l A.l
0-1 0,250 0,210 0,0525
1-2 0,250 0,330 0,0525
2-4 0,350 0,305 0,1068
4-6 0,368 0,083 0,0305
6-8 0,340 0,027 0,0092
8-10 0,100 0,0115 0,0012
10-12 0,060 0,0058 0,0004
12-16 0,018 0,0048 0,0001
Al 0,2832
37
Kurva diagram 2.13 tersebut dapat digunakan pula untuk memperkirakan besarnya tegangan
vertikal dibawah bidang beban bujur sangkar dengan menganggap bidang beban tersebut
berbentuk lingkaran dengan luas yang sama dengan bujur sangkar tersebut.
Contoh 2.7
Data :
Suatu tangki penyimpan dengan diameter = 20 M diletakakan diatas tanah yang sifat-sifatnya
seperti dalam gambar sketsa dibawah ini. Beban tekanan tangki ke tanah lapis 1 = 50 ton/m2
Gambar 2.12. Variasi Tegangan Vertikal dibawah suatu pondasi lingkaran, untuk keadaan
tanah berlapis dua, dimana R = H.
38
Diminta :
Perhitungan besar tegangan vertikal ditengah-tengah tangki pada kedalaman 15 m
Penyelesaian :
H = jari – jari = 10 m
39