OLEH
I.2 Tujuan
1. Mengetahui komposisi zat gizi yang terkandung untuk pakan unggas
2. Mengetahui ramsum yang dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi unggas
2.3 Rumusan Masalah
1. Apasaja komposisi zat gizi yang terkandung untuk pakan unggas ?
2. Ransum apa yang dapat diberikan pada ternak?
II. ISI
1. Protein.
Protein adalah polimer dari asam amino yang terdiri dari satu atau dua rantai
polipeptida. Ditemukan sebanyak 22 jenis asam amino di dalam daging unggas
sehingga untuk pertumbuhan dan produksi yang baik, ke-22 jenis asam amino
tersebut harus tersedia. Dari 22 asam amino tersebut, 12 jenis tidak dapat
disintesis di dalam tubuh unggas sehingga harus disediakan di dalam pakan.
Asam amino tersebut dikelompokkan menjadi asam amino esensial. Sisanya
dapat disintesis oleh unggas dan dikelompokkan menjadi asam amino non-
esensial (Ketareen, 2010) . Protein dalam pakan yang dikonsumsi unggas akan
dicerna oleh pepsin di dalam proventriculus dan gizzard, dan enzim proteolitik
(tripsin dan chimotripsin) di dalam usus halus yang menghasilkan peptida dan
asam amino. Peptida dan asam amino tersebut akan diserap oleh sel mukosa usus
halus unggas. Asam amino di dalam protein dibutuhkan ternak unggas untuk
pembentukan sel, mengganti sel mati, membentuk jaringan tubuh seperti daging,
kulit, telur, embrio dan bulu.
Protein yang dimakan oleh ternak unggas akan dicerna dengan bantuan enzim
menjadi berbagai asam amino yang dibutuhkan oleh unggas. Asam amino yang
sering kurang dalam campuran pakan unggas adalah asam amino metionin dan
lisin (kadang-kadang asam amino treonin). Kebutuhan protein dan asam amino
untuk unggas sering dibuat dalam persen (%) atau g/ekor/hari. Sumber protein
adalah: tepung ikan, tepung udang, tepung daging dan tulang, tepung daging
unggas, tepung darah, bungkil kedelai, kedelai masak, bungkil kelapa, bungkil
kacang tanah, daging keong, corn gluten meal, rapeseed meal, canola meal, dan
dried distilled grains and solubles (Leeson, 1991).
2. Karbohidrat.
Karbohidrat merupakan bagian terbesar (40 – 70%) dari pakan ternak (Carre,
2002). Karbohidrat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu: karbohidrat yang tidak
dapat dicerna unggas terutama serat: selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
Karbohidrat yang dapat dicerna unggas yaitu polisakarida-pati, disakarida dan
monosakarida. Karbohidrat yang dapat dicerna unggas akan dihidrolisis enzim
amilase, dan glukosidase menjadi glukosa yang dapat diserap dari saluran
pencernaan unggas sebagai sumber utama energi ternak unggas. Pati dibutuhkan
oleh unggas sebagai sumber energi utama (Rasyaf,2007)). Energi adalah gizi
yang dibutuhkan unggas untuk hidup, berdiri, berjalan, makan, tidur, kawin dan
untuk setiap kegiatan aktivitas unggas.
Selain dari karbohidrat, energi juga dapat diperoleh dari lemak atau minyak.
Jika energi dari karbohidrat dan lemak pakan masih belum cukup untuk
memenuhi kebutuhan unggas maka protein dalam makanan dapat dijadikan
sebagai sumber energi walaupun tidak efisien karena protein sebaiknya
digunakan sebagai sumber asam amino untuk pembentukan sel dan jaringan
tubuh. Kebutuhan energi untuk unggas dinyatakan dalam kilo kalori energi
metabolis/kg pakan (kkal EM/kg) atau dapat dihitung menjadi kilo
kalori/ekor/hari. Sumber karbohidrat: jagung, sorgum, gandum, menir, ubi kayu,
ubi jalar, dedak, polar, sagu dan molases (Karateen, 2010).
4. Vitamin
Terdapat 13 vitamin yang dibutuhkan oleh unggas (North, 1984). Vitamin
dibutuhkan oleh unggas untuk menjaga kesehatan secara umum, kesehatan mata
dan untuk membantu pembekuan darah, untuk kesehatan otot, fertilitas dan daya
tetas telur, untuk proses metabolisme dan pembentukan tulang. Vitamin dapat
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak yaitu
vitamin A, vitamin D, vitamin E dan vitamin K, dan (2) vitamin larut dalam air
yaitu vitamin B kompleks, dan vitamin C. Vitamin-vitamin tersebut terdapat di
dalam bahan pakan dan sebagian lagi diproduksi oleh mikroorganisme dalam
tubuh unggas seperti vitamin K. Unggas yang tidak makan cukup vitamin tidak
dapat tumbuh normal, mata dan tulang terganggu (Nrc, 1994).
Sumber vitamin: sebagian besar bahan pakan, minyak tanaman, lemak
hewan, daun-daunan seperti tepung alfalfa (North, 1984), daun lamtoro, daun
gamal, daun kaliandra, dan premix campuran vitamin dan mineral) yang dapat
dibeli di toko pakan ternak.
5. Mineral
Mineral dapat dibagi ke dalam duakelompok yaitu mineral makro dan mikro.
Mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah relatif lebih banyak dari mineral
lain adalah kalsium (Ca) dan fosfor (P) untuk pembentukan tulang; natrium (Na),
kalium (K), magnesium (Mg), dan klorida (Cl) yang dibutuhkan untuk
keseimbangan asam-basa dalam proses osmosis tubuh. Mineral mikro adalah Cu,
I, Mn, Se, dan Zn (dan Co yang dapat diperoleh dari vitamin B12) (Nrc, 1994).
Secara umum, mineral adalah gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
akan tetapi perannya sangat penting untuk pertumbuhan tulang, pembentukan
kerabang telur, keseimbangan dalam sel tubuh, membantu pencernaan dan sistem
transportasi gizi dalam tubuh, fertilitas dan daya tetas telur. Bahan pakan yang
mengandung mineral akan dicerna didalam saluran pencernaan unggas menjadi
ion mineral yang dapat diserap ke dalam tubuh unggas. Unggas yang kekurangan
mineral akan tumbuh tidak normal, tidak sehat dan tulang jadi keropos. Akan
tetapi, secara umum mineral yang penting dihitung di dalam pakan adalah
kandungan kalsium (Ca) dan fosfor (P). Mineral lain pada umumnya dipenuhi
dari bahan pakan lain atau dapat ditambahkan dalam bentuk campuran berbagai
mineral (premix). Kebutuhan Ca dan P untuk unggas dinyatakan dalam satuan
persen (%)/kg pakan yang kemudian dapat dihitung menjadi mg/g/ekor/hari.
Sumber mineral: Tepung ikan, tepung daging dan tulang, tepung udang,
tepung tulang misalnya tulang sapi yang dibakar, kulit keong, kulit kerang, kapur
dan dikalsium fosfat (Nrc, 1994).
6. Air.
Air tergolong ke dalam gizi yang sangat esensial untuk unggas. Unggas tidak
akan tumbuh dan akan mati dalam beberapa hari jika tidak diberi air minum.
Unggas dapat bertahan hidup jika diberi pakan basah yang mengandung banyak
air atau diberi pakan kering dan sekaligus air minum. Kebutuhan air untuk
unggas = dua sampai tujuh kali berat pakan yang dimakannya dalam bentuk
kering (North, 1984). Air adalah kebutuhan utama mahluk hidup termasuk ternak
unggas (NRC, 1994). Sekitar 70% bobot tubuh adalah air (Leeson, 1991). Oleh
karena itu, air yang cukup harus disediakan dalam jumlah yang memadai setiap
hari. Air yang sejuk dan tawar lebih disukai daripada air yang hangat dan
mengandung garam.
Sumber air: mata air, air dari pegunungan yang bersih, air dari sumur, air dari
perusahaan air minum, dan air hujan yang ditampung dan disimpan dalam drum
atau ember dan bak.
Jagung merupakan sumber energi utama bahan pakan, terutama untuk ternak
monogastrik. Hal ini di sebabkan kandungan energi yang dinyatakan sebagai
energi metabolis (ME) relatif tinggi dibanding bahan pakan lainnya. jagung kaya
akan bahan ekstrak tanpa nitrogen (Beta-N) yang hampir semuanya pati,
kandungan lemak dalam jagung tinggi, jagung mengandung rendah serat kasar
oleh karena itu mudah dicerna. Kandungan gizi jagung berdasarkan bahan kering;
BK 87,27%; abu 1,38%; protein kasar 13,22%; lemak kasar 5,8%; dan serat
kasar 2,92%. Penggunaan jagung di dalam ransum ayam broiler dapat mencapai
taraf 70% (Sitompul, 2008).
b. Tepung Ikan
Tepung ikan merupakan salah satu pakan sumber protein hewani yang biasa
digunakan dalam ransum ternak monogastrik. Kebutuhan ternak akan pakan
sumber protein hewani sangat penting, karena memiliki kandungan protein relatif
tinggi yang disusun oleh asam - asam amino esensial kompleks yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh ternak (Purnamasari , 2006).
Tepung ikan yang baik mempunyai kandungan protein kasar sebesar 58-68%, air
5,5-8,5%, serta garam 0,5-3,0% (Sitompul, 2004). Tepung ikan adalah salah satu
produk yang diolah dari ikan, baik ikan bentuk utuh, limbah pengolahan ikan
ataupun ikan yang tidak layak dikonsumsi manusia.
c. Bekatul
Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari beras yang terlepas saat proses
penggilingan gabah menjadi beras, berwarna krem atau coklat muda. Bekatul
merupakan komoditi yang berasal dari kulit ari padi-padian merupakan hasil
samping penggilingan padi yang telah disaring dan dipisahkan dari sekam (kulit
luar gabah). Kandungan zat gizi yang dimiliki bekatul yaitu protein 13,11 – 17,19
%, lemak 2,52 – 5,05 %, karbohidrat 67,58 – 72,74 %, dan serat kasar 370,91
-387,3 kalori serta kaya akan vitamin B, terutama vitamin B1 (thiamin).
III. PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. Secara garis besar, nutrisi dalam ransum ayam terdiri dari karbohidrat,
lemak, protein, mineral, vitamin dan air
2. Pemberian pakan pada unggas dapat diberikan dengan memberikan
tepung ikan sebagai sumber protein dan mineral, jagung sebagai sumber
energi dan bekatul sebagai sumber energi.
III.2 Saran
Diharapkan selanjutnya penelitian mengenai ilmu nutrisi pada ternak unggas
meningkat, guna keperluan untuk menganalisi data dan membandingkan dengan
data yang ada sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah, R. 2013. Beternak Ayam Broiler. Agro Media Pustaka. Bogor
North, M.O. 1984. Commercial Chicken Production Manual (3rd Ed.). The AVI
publishing Company, Inc., Westport, Connecticut, USA. 710 p.
Purnamasari, Y., dan A. Siriwa. 2006. Ransum Ayam dan Itik. Cetakan IX.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Rasyaf, M. 2007. Pemeliharaan Ayam Pedaging. Swadaya. Jakarta