KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teoretis
a. Pengertian Pemahaman
penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan
sendiri atas apa yang dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain
12
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hlm.
50.
13
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009), hlm. 24
14
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Op.Cit., hlm. 811
11
12
menunjukkan pemahaman.15
akan dicapai. Tujuan kognitif atau Ranah kognitif adalah ranah yang
Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir, yang
15
Hamzah B. Uno,dkk, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), hlm. 172.
13
ranah, yaitu:
keterampilan berpikir.
penyesuaian diri.
ajaran nilai-nilai agama. Kedua, doing yakni agar peserta didik dapat
16
Suharsimi Arikunto, Op.Cit.,, hlm. 117.
17
Siti Mua‟awanah dan Rifa Hidayat, Bimbingan Konseling Islam di Sekolah Dasar,
(Jakarta:Bumi Aksara, 2012), hlm. 5.
18
Dimiyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009),
hlm. 201
14
peserta didik dapat menjalani hidup sesuai dengan ajaran dan nilai-
kehidupan.
b. Tingkatan Pemahaman
yaitu:
19
Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2009), hlm. 305-306
15
dengan baik.
c. Materi Pembelajaran
20
Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 117-120.
21
Mardia Hayati,Op.Cit., hlm. 32
16
1) Pengertian Syaja’ah
22
Kartini Ranta (selaku guru PAI), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PAI kelas
XI SMAN 8 Pekanbaru.
17
istilah adalah الشجاعت شدّة القلب عند الباس, artinya kuatnya hati ketika
23
Sadi dan Nasikin, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI, (Jakarta:
Erlangga, 2017), hlm. 117
24
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 106.
25
Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional, Op.Cit., hlm. 180.
18
seterusnya kepada rasa yakin dan percaya diri pula serta keyakinan
mengelak dari anggapan negatif baik dari orang lain maupun dari
dirinya sendiri.
28
Jiddy Masyfu‟, “Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Imam Al-Ghazali”. Jurnal Al-
Makrifat, Vol.2, No. 1, April 2017, hlm. 58.
29
Abd. Fattah Elsyakari, Syaja’ah (Keberanian Menembus Tantangan), (Yogyakarta:
Garudhawacana, 2016), hlm. 35.
20
sifat Jubun, yang artinya sifat penakut. Penakut adalah sifat tercela,
aktif dan pasif menjadi pilihan kita disaat ingin bertindak. Banyak
30
DEPAG RI, Op.Cit., hlm. 507.
31
Ibid., hlm. 517.
32
Sadi dan Nasikin, Loc.Cit.
21
Allah Ta‟ala.
Syaja’ah
33
Abd. Fattah Elsyakari, Op.Cit., hlm. 40
22
Allah Ta‟ala).
kepastian.
3) Macam-macam Syaja’ah
34
Sadi dan Nasikin, Op.Cit., hlm. 119-121.
23
sebagai pelampiasan.35
kemampuannya.
marah.37
f) Menjauhkan diri dari sifat rendah diri, cemas, kecewa dan kecil
hati.
2. Keaktifan Siswa
akti “aktif” yang artinya adalah giat. Dalam pendidikan, hal tersebut
berarti segala bentuk tindakan dan kegiatan yang dilakukan dalam proses
pembelajaran, baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa, baik berupa
proses pembelajaran adalah berfungsinya seluruh alat yang ada pada diri
intelektual, emosi, dan fisik. Siswa merupakan manusia belajar yang aktif
dan selalu ingin tahu. Daya keaktifan yang dimiliki anak secara kodrati itu
yaitu:
lain.
lain.
40
Ramlah, dkk., “Pengaruh Gaya Belajar dan Keaktifan Siswa Terhadap Prestasi
Belajar”. Jurnal Ilmiah Solusi, Vol. 1, No. 3, 3 September- November 2014, hlm. 69.
26
lain.41
keaktifan yang dapat dilihat dari siswa dalam proses belajar mengajar
permasalahannya.
keberhasilannya.
(kemandirian belajar).42
41
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 172.
42
Abu Ahmadi dan Widodo, Op.Cit., hlm 207.
27
a. Siswa tidak hanya menerima informasi tetapi lebih banyak mencari dan
memberikan informasi.
dilakukan guru.
43
Ibid., hlm. 213.
44
Nana Sudjana, Op.Cit., hlm. 109.
28
Ada beberapa ciri yang harus tampak dalam proses belajar, yakni:
masalah.
45
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: CV. Rineka
Cipta, 2015), hlm. 72.
29
6) Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil yang dicapai
pembelajaran tersebut.
Keaktifan Siswa
46
Ahmadi dan Widodo, Op.Cit., hlm. 212-213.
30
aspek mendasar yang harus ada dalam pendidikan agama Islam yaitu:
yakni agar peserta didik dapat menjalani hidup sesuai dengan ajaran
tidak dapat terjadi begitu saja tanpa adanya stimulus atau dorongan
yang kuat baik itu dari guru maupun dari siswa itu sendiri. Sesuai
47
Bukhari Umar, Op.Cit., hlm. 23.
48
Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2009), hlm. 305-306
49
Nana Sudjana, Op.Cit., hlm. 113.
31
pembelajaran.50
Dalam materi PAI SMA kelas XI terdapat salah satu bahan ajar
komunikatif diantaranya:
50
Abu Ahmadi dan Widodo, Op.Cit., hlm. 207.
32
dalam Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akidah
adalah tingkat pengaruh dari kedua variabel cukup kuat yaitu 0,886. Hal
antara keaktifan dengan prestasi belajar siswa yang diharapkan dari hasil
belajar siswa.52
51
Patmawati, Pengaruh Persiapan Belajar Terhadap Keaktifan Dalam Proses
Pembelajaran Agama Islam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 31 Pekanbaru, (Pekanbaru:
Fakultas Tabiyah UIN SUSKA, 2013)
52
Ririn Puji Astuti, Hubungan Keaktifan dalam Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Surakaja Kecamatan
Logas Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi, (Pekanbaru: Fakultas Tarbiyah UIN SUSKA,
2012)
33
3. Ato Illah (2012), beliau meneliti tentang ”Penerapan Model Inkuiri dalam
yang dilakukan oleh guru dan adapun hasil yang didapatkan adalah bahwa
oleh Ato dan penulis terletak pada mengindetifikasi keaktifan siswa dalam
Ato meneliti pada penerapan model inkuiri yang digunakan dalam proses
pembelajaran di kelas.
53
Ato Illah, ”Penerapan Model Inkuiri dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) Untuk Meningkatkan Kekatifan Belajar Siswa di SMP Miftahul Iman Bandung”. Jurnal
Tarbawi, Vol. 1, No. 2, Juni 2012. (jurnal.upi.edu/file/03_Penerapan_Model_Inquiry_-
_Ato_Illah.pdf)
34
Pekanbaru”.
C. Konsep Operasional
1. Pemahman materi sikap Syaja‟ah (variabel x), operasional pada variabel ini
materi pelajaran.
35
b. Siswa bertanya kepada guru ketika merasa belum paham dengan yang
teman sejawatnya.
teman sejawatnya.
g. Siswa menunjukkan rasa ingin tahu yang lebih terhadap materi yang
berdiskusi.
pembelajaran.
1. Asumsi dasar
berbeda-beda.
2. Hipotesis
sebagai berikut:
Negeri 8 Pekanbaru.
Negeri 8 Pekanbaru.