350 1118 1 PB
350 1118 1 PB
NASKAH PUBLIKASI
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2016
ANALISIS DAN EVALUASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI
MENGGUNAKAN METODE PARETO DAN FISHBONE DIAGRAM
(STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM MALANG)
ABSTRAK
Sisa material konstruksi merupakan bagian material yang tidak menjadi komponen
dari bangunan karena tidak terpakai dalam pelaksanaan konstruksi. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis material yang memiliki volume dan biaya sisa
material yang besar/ dominan, serta faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya sisa
material pada proyek. Sampel penelitian adalah consumable material pada Proyek
Pembangunan Gedung Pascasarjana Universitas Islam Malang. Metode yang digunakan
dalam menganalisis dan menentukan jenis material yang memiliki biaya sisa material yang
besar/ dominan adalah Metode Pareto. Sedangkan metode yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor penyebab timbulnya sisa material adalah
Metode Fishbone Diagram. Dari hasil analisis menggunakan Metode Pareto, jenis-jenis
material yang dominan menimbulkan sisa pada proyek konstruksi yakni tiang pancang,
tulangan D22, dan tulangan D16. Dengan total biaya sisa dari ketiga jenis material tersebut
sebesar Rp 108.303.861,00. Berdasarkan analisis menggunakan Fishbone Diagram, faktor-
faktor penyebab terjadinya sisa material pada tiang pancang yakni karena kondisi tiang
pancang yang diterima kurang baik, hal ini bisa terjadi karena proses loading unloading
kurang hati-hati. Selain itu, tidak semua bagian tiang pancang masuk ke dalam tanah
karena kondisi pada tiap titik pancang berbeda-beda. Untuk besi tulangan, sisa material
yang timbul merupakan hasil sisa dari proses pemotongan.
Kata kunci : sisa material konstruksi, pareto, fishbone diagram.
ABSTRACT
Waste construction materials are part of material that doesn’t become a component of
the building because of unused construction. This study was conducted to determine the
types of materials that have the large/ dominant volume and cost of waste material, also
the factors which causing waste material on the construction project. Samples are
consumable materials on a project of Postgraduate Building, Islamic University of
Malang. The method used in analyzing and determining the type of materials that have
dominant cost of waste is Pareto Method. While the method used to identify and evaluate
the factors causing waste material is Fishbone Diagram. From the analysis using Pareto
Method, the types of materials which dominantly causing waste are pile, steel
reinforcement D22 and D16. With the total cost of the remainder of that three types of
material in the amount of Rp 108.303.861,00. Based on using Fishbone Diagram analysis,
the factors that cause the occurrence of residual material on the pile is due to the poor
condition of the received pile. It can happen because of the less cautious of loading
1
unloading process. Moreover, not all parts of the pile get into the ground, because of
varies ground conditions at each point of pile. For reinforcement, the cause of waste
material that exist in the construction project is generally from the remainder of the cutting
process.
Keywords: waste construction materials, pareto, fishbone diagram.
140.00 100.00
120.00
80.00
100.00
Biaya Sisa
60.00 Material (Juta)
40.00
Percent
40.00
Cumulative (%)
20.00
20.00
5
Law 20-80 yakni yang nilainya masuk atas beberapa peristiwa yang memiliki
dalam kumulatif 80% antara lain tiang kemungkinan menjadi faktor penyebab
pancang, tulangan D22, dan tulangan terjadinya waste material di lapangan.
D16. Sehingga didapatkan biaya sisa pada Pilihan-pilihan atas peristiwa yang
ketiga jenis material yang dominan menjadi penyebab timbulnya waste
tersebut sebesar Rp 108.303.861,00. material didapatkan dari jurnal yang
sebelumnya telah meneliti tentang sumber
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Sisa penyebab terjadinya sisa material pada
Material proyek konstruksi. Hasil dari semua
Faktor-faktor penyebab sisa material faktor penyebab waste yang terpilih pada
(waste material) diketahui dari hasil kuisioner tahap lanjut digabungkan, yang
kuisioner dan wawancara yang dilakukan kemudian diseleksi dan dievaluasi
pada tim pelaksana di proyek, yang mana melalui teknik brainstorming.
merupakan pihak yang mengerti dan Brainstorming adalah teknik diskusi
mengetahui secara langsung pelaksanaan atau sumbang/ tukar pikiran. Teknik ini
konstruksi terkait waste material di dilakukan dengan dua orang dari tim
lapangan. Kuisioner dilakukan dua tahap, pelaksana. Pada proses ini juga akan
yakni pendahuluan dan lanjutan. diketahui penyebab waste material yang
Kuisioner pendahuluan merupakan lebih detail dari peristiwa yang menjadi
kuisioner yang disebarkan pada saat awal penyebab sisa material, sehingga dapat
penelitian, yakni sama seperti kuisioner diketahui secara lebih dalam penyebab
yang dilakukan sebelum perhitungan sisa materialnya. Hasil dari brainstorming
kuantitas terpasang. Hasil dari kuisioner adalah jawaban akhir dari faktor
ini adalah jenis-jenis material yang penyebab permasalahan, yang kemudian
berpotensi menjadi atau menimbulkan digambarkan/ dijabarkan di dalam
sisa material di lapangan. Fishbone Diagram. Hasil analisis dari
Kuisioner tahap lanjut merupakan Fishbone Diagram dapat dilihat pada
kuisioner lanjutan dari kuisioner Gambar 3 dan Gambar 4.
pendahuluan, yakni berisi pilihan-pilihan
6
Gambar 4 Fishbone Diagram Lanjutan
7
dan juga tenaga kerja yang kurang SARAN
berpengalaman. Untuk mengurangi terjadinya sisa
Waste material pada keramik terjadi material pada saat pelaksanaan
akibat adanya keramik yang rusak/ pecah. konstruksi, sebaiknya hal-hal yang dapat
Hal ini terjadi karena keramik yang menyebabkan terjadinya sisa material
diterima di lapangan dikemas di dalam hendaknya dihindari. Diperlukan juga
dus, sehingga kondisi keramik peningkatan terhadap koordinasi dan
sebelumnya tidak dapat diketahui. pengawasan dalam pengelolahan,
Rusaknya keramik dapat terjadi pada saat pembelian, dan penyimpanan material.
transportasi material, yakni bisa karena Selain itu sebaiknya tenaga yang
goncangan yang membuat keramik dipekerjakan sudah memiliki pengalaman
berbenturan satu sama lain bila tidak dan terampil dalam melakukan pekerjaan.
dikirim dengan penataan yang benar dan Bagi mahasiswa yang menggunakan
aman. penelitian ini sebagai referensi untuk
Penyebab waste galvalum, gypsum penelitian lebih lanjut, perlu diperhatikan
board, alumunium, genteng, bata ringan, mengenai pembelian dan ukuran material
dan baja tulangan, dapat terjadi karena yang diteliti. Hendaknya dilakukan
sisa hasil pemotongan yang tidak dapat survey secara tepat dan pengukuran
digunakan kembali. Hal ini bisa karena langsung pada obyek penelitian (material)
ukuran sisa yang tidak dapat dipakai lagi di lapangan.
karena terlalu pendek, hasil potongan
yang tidak baik karena pekerja kurang
DAFTAR PUSTAKA
terampil/ kurang berpengalaman, dan juga
hasil dari kesalahan pemotongan karena Asiyanto. 2010. Manajemen Produksi
kesalahan informasi maupun keteledoran Untuk Jasa Konstruksi. Jakarta: PT.
pekerja. Kesalahan informasi dan Pradnya Paramita.
keteledoran ini dapat terjadi karena Dahlgaard, J.J., Kristensen,K &
koordinasi dan kontrol yang kurang baik. Kanji,G.K. 2007. Fundamentals of
Total Quality Management. London:
KESIMPULAN Taylor and Francis.
Jenis-jenis material yang dominan Formoso, C.T., et al. 2002. Material
menimbulkan sisa pada proyek konstruksi Waste in Building Industry: Main
berdasarkan analisis Metode Pareto antara Causes and Prevention. Journal of
lain tiang pancang, tulangan D22, dan Construction Engineering and
tulangan D16. Dengan total biaya sisa Management. pp 316–325.
dari ketiga jenis material tersebut sebesar Gavilan, R. M., & L.E Bernold. 1994.
Rp 108.303.861,00. Berdasarkan analisis Source Evaluation of Solid Waste in
menggunakan Fishbone Diagram, faktor- Building Construction. Journal of
faktor penyebab terjadinya sisa material Construction Engineering and
pada tiang pancang yakni karena kondisi Management. pp 536 – 552.
tiang pancang yang diterima kurang baik, Intan, S. R.S Alifen, L. Arijanto. 2005.
hal ini bisa karena proses loading Analisa dan Evaluasi Sisa Material
unloading kurang hati-hati. Selain itu, Konstruksi : Sumber penyebab,
tidak semua bagian tiang pancang masuk Kuantitas, dan Biaya. Jurnal
ke dalam tanah karena kondisi pada tiap Dimensi Teknik Sipil Vol 7 no 1 hal
titik pancang berbeda-beda. Untuk besi 36–45.
tulangan, sisa material yang timbul Kusuma, V.A. 2010. Evaluasi Sisa
merupakan hasil sisa dari proses Material pada Proyek Gedung
pemotongan tulangan. Pendidikan dan Laboratorium 8
8
Lantai Fakultas Kedokteran UNS
Tahap 1. Skripsi. Tidak
dipublikasikan. Surakarta: Univeritas
Sebelas Maret.
Nurlina, S. 2008. Struktur Beton. Malang:
Bargie Media.
Rahmawati, F. D.W Hayati. 2013.
Analisa Sisa Material Konstruksi dan
Penanganannya pada Proyek Gedung
Pendidikan Profesi Guru Universitas
Negeri Surabaya (177K). Jurnal
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 K
181-187.
Sagel, R., Kole, P & Kusuma,G. 1993.
Pedoman Pekerjaan Beton
Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03.
Jakarta: Erlangga.
SNI03-2847-2002. 2002. Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung. Bandung:
Departemen Pekerjaan Umum.
SNI07-2052-2002. 2002. Baja Tulang
Beton.. Bandung: Departemen
Pekerjaan Umum.
Suseno, H. 2010. Bahan Bangunan Untuk
Teknik Sipil. Malang: Bargie Media.