Anda di halaman 1dari 47

JARINGAN komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan

lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-
kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling
bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama
menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer,
printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan
komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Tujuan dibangunnya suatu Sistem Jaringan Komputer adalah untuk

 Membawa data informasi dari pengirim menuju penerima secara cepat dan tepat
tanpa adanya kesalahan melalui media transmisi atau media komunikasi tertentu.
 Membagi sumber daya (hardware dan software) : contohnya berbagi pemakaian
printer, CPU, memori, harddisk
 Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
 Akses informasi: contohnya web browsing

Arsitektur Jaringan Komputer


Sistem operasi jaringan sangat menentukan bentuk arsitektur jaringan yang akan
dibangun. Ada tiga macam arsitektur jaringan yaitu Peer to Peer, File Server dan Client
Server. Masing-masing arsitektur tersebut memiliki perbedaan bentuk hubungan antara
server dengan terminalnya.

 PEER TO PEER. setiap terminal memiliki peran dan derajat yang sama yaitu
dapat bertindak sebagai workstation atau server. Biasanya digunakan untuk
komputer-komputer personal dengan jumlah yang sedikit.
o Keuntungannya adalah menghemat biaya untuk pembelian server dan
dapat mengoptimalkan sumber daya seperti hard disk, printer, prosesor,
dan memori dari masing-masing komputer.
o Adapun kelemahannya adalah pengelola jaringan atau pengakses
mengalami kesulitan dalam melacak keberadaan data atau file yang akan
dibutuhkan karena masing-masing komputer dapat berfungsi sebagai

1 BAHRUL / D411 04 111


server dan pengamanan data sulit dilakukan karena data tersebar di semua
komputer.

 FILE SERVER. Pada arsitektur ini terdapat terminal khusus yang disebut sebagai
Server yang memiliki kapasitas harddisk yang sangat besar. Server bertindak
sebagai tempat penyimpanan(file) bersama. Meskipun hanya terbatas pada
layanan file semata namun memberikan keuntungan dalam perawatan file data
dan aplikasi karna semua file tersimpan dalam satu tempat serta proses pelacakan
data dan file aplikasi akan menjadi lebih cepat.

 CLIENT SERVER. Arsitektur jaringan Client Server merupakan pengembangan


dari arsitektur File Server. Pada Arsitektur ini model konektivitas pada jaringan
mengenal adanya server dan client. Dimana masing2x memiliki fungsi yang
berbeda satu sama lainnya. Server dapat mensharing data, aplikasi dan peralatan
lainnya seperti printer, modem dan lain2x . prinsip kerjanya adalah server
menunggu permintaan client, memproses dan memberikan hasilnya kepada client.
Sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke server kemudian menunggu
proses dan menerima hasil.

Jenis-Jenis Jaringan Komputer


Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu ;

I.1. Local Area Network (LAN)


Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam
kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya
(resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

I.2. Metropolitan Area Network (MAN)


Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN.
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga

2 BAHRUL / D411 04 111


sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.
MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan
televisi kabel.

I.3. Wide Area Network (WAN)


Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-
mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

I.4.Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke
jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke
jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan
sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan
terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.
Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

I.5. Jaringan Tanpa Kabel


Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa
dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin
mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas
mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena
koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan
tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu
memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang
menggunakan kabel.

3 BAHRUL / D411 04 111


Topologi Jaringan
Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-
komponen jaringan, yang meliputi server, workstation, hub dan pengkabelannnya.
Terdapat tiga macam topologi jaringan umum digunakan, yaitu Bus, Star dan Ring.

1. Topologi Bus

Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di
mana seluruh workstation dan server dihubungkan. Keunggulan topologi Bus
adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat
dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari
topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka
keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Topologi Bus menyediakan 1 saluran untuk komunikasi semua perangkat
sehinga setiap perangkat harus bergantian menggunakan seluran tersebut. Oleh
karenanya hanya ada 2 perangkat yang saling berkomunikasi dalam suatu saat.
Untuk mengefisiensikan penggunaan jaringan, digunakan metode CSMA/CD
(Carrier Sense Multiple Access / Collision Detected) yang dapat mengurangi
terjadinya masa tenggang (saluran kosong) dengan mendeteksi tabrakan
informasi.

Gambar 1.6. Topologi Bus

4 BAHRUL / D411 04 111


2. Topologi Star

Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara


langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah
bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka
bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga
akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila
terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam
komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan
secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star
adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.

Gambar Topologi Star

3. Topologi Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan
sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun
server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer
lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila
tidak informasi akan dilewatkan.

5 BAHRUL / D411 04 111


Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut
serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat
gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu. Keunggulan
topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data
seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada
suatu saat.

Gambar Topologi ring

6 BAHRUL / D411 04 111


4. Topologi TokenRING

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan


komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai
tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap
simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah
data itu untuknya atau bukan

Keuntungan
• Hemat Kabel

Kerugian
• Peka kesalahan

• Pengembangan jaringan lebih kaku

Gambar Topologi Token Ring

7 BAHRUL / D411 04 111


II. Komponen-komponen jaringan komputer

II.1. Komponen Fisik

Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel, Topologi


jaringan, Hub, Switch, Bridge, Router, Repeater, Modem, HotSpot, dll

II.1a. Personal Komputer (PC)


Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat
menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja
tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengan cepat.
Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server
mutlak harus memiliki unjuk kerja yang lebih tinggi dibandingkan komputer-
komputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas
menyediakan fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut.
II.1.b. Network Interface Card (NIC)
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau
network card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini terdapat jenis network card yang
banyak digunakan, yaitu PCI

8 BAHRUL / D411 04 111


Gambar II.1.b Jenis kartu jaringan

II.1.c. Tipe Pengkabelan


1. Coaxial
Terdapat beberapa tipe pengkabelan yang biasa digunakan dan dapat
digunakan untuk mengaplikasikan Windows, yaitu:
a. Thin Ethernet (Thinnet)
Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang
relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta
pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58
antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer terhubung.
b. Thick Ethernet (Thicknet)
Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat
dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat
diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta
pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet
digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem
jaringan dan konektor yang digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel
transceiver maksimum 50 m, panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m
dengan maksimum 100 transceiver terhubung.

9 BAHRUL / D411 04 111


Gambar II.1.c.1 Kabel thicknet dan thinnet
Kelebihan :
- hampir tidak terpengaruh noise
- harga relatif murah
Kelemahan :
- penggunaannya mudah dibajak
- thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang

2. Twisted Pair Ethernet


Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan
unshielded. Shielded adalah jenis kabel yang memiliki selubung
pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung
pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-
11 atau RJ-45. Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun
membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang
tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable)
dibandingkan dengan thin coax karenaHUB mempunyai kemampuan data
error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada
beberapa grade, atau kategori dari kabel twisted pair. Kategori 5 adalah yang
paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling
disarankan. Berjalan baik pada 10Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Kabel
kategori 5 dapat dibuat straight-through atau crossed. Kabel straight through
digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel crossed
digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB. Panjang kabel maksimum
kabel Twisted-Pair adalah 100 m.

10 BAHRUL / D411 04 111


UTP STP

STP

Gambar II.1.c.2 Kabel UTP, STP

Dalam menghubungkan kabel UTP dan STP dengan peralatan lain, meka d
Digunakan konektor yang disebur RJ45 dan RJ11, kita menggunakan
RJ45.

Gambar Konektor RJ 45

11 BAHRUL / D411 04 111


Untuk menghubungkan kabel UTP dan kabel STP dengan RJ45 dan RJ11
dibutuhkan tang jepit jepit atau biasa diistilahkan ”crimp tool”

Gambar Tang Jepit atau ”crimp tool”


Kelebihan dan kekurangan dari jenis kabel ini adalah :
Kelebihan:
- harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
- mudah dalam membangun instalasi
Kelemahan:
- jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1
Gbps)
- mudah terpengaruh noise (gangguan)

berdasarkan jenis tipe kabel yang digunakan yaitu dibedakan :

     1. Tipe cabel Streight

     Fungsi dari jenis kabel ini :

      - Menghubungkan dari komputer ke hub / switch

        - Menghubungkan dari router ke switch

         Urutan warna tipe streight :

         Ujung1                                          Ujung2

         1. putih orange                              1. putih orange

        2. orange                                      2. orange

      3. putih hijau                                3. putih hijau

12 BAHRUL / D411 04 111


         4. biru                                          4. biru

        5. putih biru                                  5. putih biru

        6. hijau                                        6. hijau

      7. putih coklat                               7. putih coklat

    8. coklat                                       8. coklat    

2. Tipe cabel Cross

         Fungsi dari jenis kabel ini :

        - menghubungkan dari komputer ke komputer

           ( 2  komputer ).

       - menghubungkan switch ke switch atau hub ke hub

        - menghubungkan dari komputer ke router

         urutan warna tipe cross :     

         Ujung1                                          Ujung2

        1. putih orange                              1. putih hijau

         2. orange                                      2. hijau

        3. putih hijau                                3. putih orange

        4. biru                                          4. biru

        5. putih biru                                  5. putih biru

        6. hijau                                        6. orange

        7. putih coklat                               7. putih coklat

        8. coklat                                       8. coklat  

13 BAHRUL / D411 04 111


Gambar hubungan kabel tipe Streight dan Cross

3. Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan
besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun
demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan
tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari
100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.

Ukuran kabel ini kecil dan terbuat dari serat optik. Kabel ini dibagi menjadi 2,
yaitu:

14 BAHRUL / D411 04 111


1. multi mode –penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel
jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core)
cukup besar (50 mm).

2. single mode –diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya


hanya dapat melalui satu lintasan.

Gambar II.1.c.3 Kabel fiber optik

Kelebihan:
- ukuran kecil dan ringan
- sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan
- redaman transmisinya kecil
- bidang frekuensinya lebar
Kelemahan:

15 BAHRUL / D411 04 111


- instalasinya cukup sulit
- tidak fleksibel
- harga relatif mahal

II.1.e.Hub
Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya
dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang
sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu
group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan
tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di
hub yang sama dapat membaca paket tersebut.

16 BAHRUL / D411 04 111


Gambar Hub
II.1.f. Switch

Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat)


paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2)
dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer
Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang
menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan
Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched
Ethernet LANs.

Gambar Switch

II.1.g. Bridge

Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa


jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti
Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan
alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan
dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge.
Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber.
Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket
diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk
tak menyebar keluar dari satu segmen.

II.1.h. Router
17 BAHRUL / D411 04 111
Router adalah alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam
jaringan. Router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua
jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah
router. Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN
atau lebih untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar
tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk
mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti
ICMP,HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi
terbaik untuk jalur antar dua host manapun. Router sangat banyak digunakan
dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut
juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih
ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah
jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk
menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar,
yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar
ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga
mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk
mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda
(seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat
menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung
penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan,
seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat
meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi
beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi,
router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan
menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti
halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua
pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan
yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

18 BAHRUL / D411 04 111


Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen
jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh:
segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu,
bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol
yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu,
router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan
yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk
menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara
umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat
meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket

19 BAHRUL / D411 04 111


broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering
dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch
merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan.
Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu
urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai

20 BAHRUL / D411 04 111


macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah
LAN.

II.1.i. Repeater

Alat yang digunakan untuk menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN
dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli
pada segmen (satu atau lebih) kabel LAN yang lain. Dengan adanya repeater ini
jarak antarjaringan komputer dapat dibuat lebih jauh.

Gambar Repeater

21 BAHRUL / D411 04 111


TCP/IP

1. Sejarah TCP/IP

            Secara tidak langsung sejarah TCP/IP dimulai tahun 1969 sejak lembaga riset
Departemen Amerika, DARPA (Defence Advance Research Project Agency),
mendanai sebuah riset untuk mengembangkan jaringan komunikasi data antar komputer,
dimana ada 2 (dua) hal penting yang sangat dibutuhkan, yaitu :

1. bekerja secara transparan, melalui bermacam-macam jaringan komunikasi data


yang terhubung satu dengan yang lainnya.
2. tahan terhadap berbagai gangguan (bencana alam, serangan nuklir dan lain-lain).

TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol) adalah sekolompok


protocol yang mengatur komunikasi data komputer dalam jaringan LAN(Local Area
Network) ataupun jaringan Internet.

Semua jaringan komputer yang terhubung dalam jaringan LAN maupun Internet
berkomunikasi dengan perantara protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama,
yaitu protokol TCP/IP, maka perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi
masalah. Ini dibuktikan dengan adanya komunikasi antara komputer yang menggunakan
sistem operasi Macintosh dengan komputer yang menggunakan sistem operasi Windows.

            Perkembangan TCP/IP hingga sekarang menjadi standar de-facto jaringan


komputer, dikarenakan :

      Protokol TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol terbuka.

      Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat
diambil oleh siapapun tanpa biaya.

      TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau
perangkat keras tertentu.

22 BAHRUL / D411 04 111


      Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global.

      TCP/IP memiliki fasilitas routing yang memungkinkan sehingga dapat diterapkan
pada jaringan internetwork.

      TCP/IP memiliki banyak layanan.

      dll.

2. Komunikasi Data

            Komunikasi antar komputer sangat mirip sekali dengan komunikasi antar seorang
manusia dengan manusia lainnya.

Sebagai contoh, jika komputer di hidupkan dan tepat akan memasuki tampilan penuh dari
suatu sistem operasi Windows 98 (ketika kotak dialog username dan password tampil),
pada saat itulah komputer tersebut mencoba memberitahukan kehadiran dirinya kepada
komputer lain dengan mem-broadcast (memberitakan/menyiarkan) kalau dirinya telah
benar-benar exist (ada/hadir) di sekitar mereka.

Sedangkan contoh pada manusia adalah ketika sekelompok manusia sedang berkumpul
dan bermain komputer di ruangan A, misalnya nama-nama orang tersebut adalah Rudi,
Arman, Robert, dan Irwan. Lalu tiba-tiba Penulis (Miko) datang ke ruangan tersebut dan
mengucapkan : “Hai, cowok semuanya”. Mereka semua melihat saya dan tersenyum dan
melanjutkan kembali permainan mereka. 

Dengan demikian dapat diartikan bahwa kata “Hai, cowok semuanya” itu adalah usaha
yang secara spontan dilakukan untuk menyatakan bahwa Penulis (Miko) telah hadir
(exist) di tengah-tengah mereka.

            Pada dasarnya komunikasi antar komputer adalah proses penyampaian data dari
suatu komputer kepada komputer lainnya.

23 BAHRUL / D411 04 111


Hal ini dapat dibuktikan jika kita mencoba koneksi dari komputer Station1 dengan IP
Address 192.168.0.1 ke komputer Station2 dengan IP Address 192.168.0.2. Dengan
mengetikkan perintah: “ping 192.168.0.2 –t” di komputer  Station1, maka yang tampil
pada layar DOS Station1 adalah sebagai berikut :

Pinging 192.168.0.2 with 32 bytes of data:

Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=128

Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=128

Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=128

Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=128

Menurut keterangan di atas, komputer Station2 mengirimkan datanya sebesar 32 byte


dalam waktu kurang dari 10 ms. Hal ini berarti komputer Station2 memberikan
informasi 32 byte paket data yang menerangkan bahwasannya dirinya benar-benar exist
(ada). Paket data itu berupa sinyal listrik yang dikirim melalui Ethernet Card Station1
ke kabel menuju Hub dan mengalir ke kabel milik Station2 hingga akhirnya Station2
meresponnya ke Station1 berupa paket data yang dikirim melalui sinyal listrik yang
dipancarkan ke kabel sampai ke Ethernet Card komputer Station1. Akhirnya status
ping muncul seperti keterangan “reply” tadi..

Analogi dari pengiriman paket data ini di-ilustrasikan oleh Penulis dengan contoh
percakapan 2 (dua) orang manusia sebagai berikut :

Rudi Pinem                 : “Babe, where are you ?”

Penulis (Miko)           : “I’m here”

24 BAHRUL / D411 04 111


Misalkan Rudi Pinem adalah Station1 dan Penulis (Miko) adalah Station2.

Rudi Pinem ingin mengetahui apakah Penulis ada di sekitarnya dengan mengatakan
“Babe, where are you?” yang kemudian perkataan tersebut dikirim melalui udara sebagai
medianya (dalam hal ini adalah kabel Station1) yang kemudian perkataan tersebut sampai
di telinga Penulis (dalam hal ini Ehternet Card Station2). Untuk membalasnya Penulis
memberikan jawaban “I’m here” yang kemudian perkataan tersebut terkirim melalui
udara (dalam hal ini adalah kabel Station2) yang kemudian sampai di telinga Rudi Pinem
(dalam hal ini Ethernet Card Station1). Dengan demikian paket data yang dikirim oleh
Penulis (Miko) adalah perkataan “I’m here”. Hi...hi... lucu sekali, tetapi masuk akal,
bukan ? Contoh ini adalah ide Penulis saat sedang mengajar di Sumatera Computer
Center.

            Pada jaman komputer tidak secanggih yang sekarang proses penyampaian paket
data dari suatu komputer ke komputer lain mengalami beberapa masalah, diantaranya
adalah :

1. Paket data harus sampai kepada komputer yang tepat (alamat IP Address yang
tepat)
2. Hal ini akan menjadi rumit sekali jika jarak yang ditempuhnya sangat jauh,
dimana rugi-rugi (loss) data dapat saja terjadi, bahkan data bisa rusak atau hilang
3. Harus sampai pada aplikasi yang tepat.

Akhirnya masalah di atas telah dapat di tanggulangi . Untuk keterangan lebih lanjut
mengenai ketiga hal tersebut, tanyakanlah kepada Instruktur Anda.

Pada jaringan dengan protocol TCP/IP, pengalamatan semua node yang sedang
terhubung dikenal dengan IP Address. Secara normal, setiap node yang terhubung
langsung ataupun melalui router (gateway dalam istilah TCP/IP) harus berbeda IP
Address satu sama lain, terkecuali dalam hal-hal khusus seperti adanya IP Masquerade,
IP Translation, dan lain-lain.

25 BAHRUL / D411 04 111


IP Address

Format IP Address terdiri dari 32 bit(digit biner) yang dibagi dalam 4 bagian
(masing-masing 8 bit). Dimana hasil yang diperoleh dari 32 bit itu adalah masing-masing
untuk Network ID (Network Address) dan Host ID (Host Address).

Penggunaan IP Address dibagi menjadi beberapa kelas. Type kelas yang sering
dijadikan topik permasalahan adalah type kelas A, B dan C. Tiap-tiap kelas memiliki
aturan masing-masing.

Adapun aturan dari kelas-kelas itu, antara lain :

I. Kelas A (/8 prefix)

Mempunyai alamat Network prefix 8 bit dengan 0 s/d 7 Network Number dan 24 bit Host
Number.

Format                         : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh

Bit pertama                   : 0

Panjang NetID             : 8 bit

Panjang HostID            : 24 bit

Byte Pertama                : 0 – 127

Jumlah                          : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)

Range IP                      : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx

Jumlah IP                     : 16.777.214 IP Address tiap kelas

Kelas A ini dinotasikan dengan /8. Maksimum Network yang dibentuk 127 (27 – 22) /8.
Pengurangan dengan 2 diperlukan karena pada /8 ini network 0.0.0.0 adalah digunakan

26 BAHRUL / D411 04 111


untuk default route dan pada /8 Network 127.0.0.0 digunakan untuk fungsi loopback.
Kelas A ini mendukung 16.777.216 (224-2) host per network.

Setelah melihat hal di atas, maka kelas A memiliki banyak host, tetapi jumlah jaringan
sedikit yaitu hanya 126 kelas.

II. Kelas B (/16 prefix)

Kelas B mempunyai 16 bit Network prefix terdiri dari 14 bit network number dan 16 bit
host number. Maksimum network yang dapat dibentuk 16.384 (214) /16 serta 65.534 (216-
2) host per network (25% dari total IPv4).

III. Kelas C(/14 prefix)

Mempunyai address 24 bit network-prefix dengan 21-bit network number serta 8 bit host
number didefenisikan /24. Maksimum network yang dapat dibentuk 2.097.152 (2 21)/24
dengan 254 (28-2) hosts per network.

Untuk mempermudah user dalam membaca dan membuat IP Address, maka penulisan IP
Address ini dibagi menjadi 4 bagian yang dipisahkan dengan titik (.) yang disebut “notasi
titik decimal”. Notasi titik decimal membagi 32 bit alamat Internet dalam 8 bit. Terlihat
seperti gambar di bawah ini :

Tabel 2.1 di bawah ini merupakan isi dari penggunaan notasi titik decimal

Kelas Alamat IP
A(/8) 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
B(/16) 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
C(/24) 192.0.0.xxx sampai 233.255.255.xxx

Tabel 2.1 Aturan Setiap Kelas

27 BAHRUL / D411 04 111


xxx” merupakan hosts-number yang dibuat oleh LAN Administrator

Sebelumnya telah disinggung bahwa IP Address berisi bilangan biner. Dimana


bilangan biner tersebut dipakai pada setiap notasi titik decimal (8 bit). Oleh karena itu,
setiap 8 (delapan) bit tersebut terdiri dari bilangan 2 berpangkat dengan perincian sebagai
berikut: 27 + 26 + 25 + 24 + 23 + 22 + 21 +  20  = 255.

Maka, angka yang dimiliki oleh setiap 8 bit maksimal 255. Ini berarti setiap 8 bit dari
tiap-tiap notasi titik decimal memiliki nilai IP maksimal 255.

Contoh : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

Nilai x sebelum notasi titik desimal pertama maksimal 255 begitu juga untuk notasi titik
desimal kedua dan ketiga dimana jumlah karakter x masing-masing 8 (8 bit).Total
seluruhnya adalah 32 (32 bit).

            Suatu kelompok komputer dikatakan terhubung atau ng-eping jika setiap
komputer yang kita tujukan memberikan balasan berupa data melalui perintah
(command) “ping IP_Address_Tujuan” yang kita ketik di Start-Menu-Run yang
disediakan platform Windows.

            Syarat-syarat suatu nilai IP yang dimiliki oleh suatu komputer untuk bisa nge-ping
(terkoneksi), antara lain :

1.      nilai IP harus memiliki host yang sama, dan

2.      nilai netmask juga harus sama.

Contoh :

IP Address Kelas Netmask Broadcast Keterangan


C
192.0.0.1 255.255.255.0 192.0.0.255

28 BAHRUL / D411 04 111


192.0.1.1 255.255.255.0 192.0.0.255 Kedua IP in tidak bisa
saling nge-ping

Setelah melihat hal tabel tadi, jika salah satu syarat saja tidak terpenuhi, maka masing-
masing komputer tidak dapat nge-ping, kecuali jika jaringan lokal komputer tersebut
terdapat adanya suatu alat yang dinamakan Router. Dengan adanya Router ini, maka
kedua komputer yang berbeda host bisa berbagi koneksi Internet.

            Syarat lain yang paling menentukan agar suatu komputer bisa nge-ping terhadap
komputer lainnya adalah harus memiliki nilai Network ID yang sama. Biasanya syarat
ini digunakan jika jaringan komputer makin kompleks.

Untuk menentukan Network ID, maka IP dan Netmask harus diuraikan terlebih dahulu ke
dalam bentuk bilangan biner. Setelah itu barulah kita menjumlahkan IP Address terhadap
Netmask dengan fungsi “And”.

 
Sebagai contoh :
Komputer B adalah server Internet sedangkan client-nya adalah komputer A
dengan spesifikasi IP sebagai berikut :

Komputer A
IP Address       : 192.0.0.1                    11000000.00000000.00000000.00000001

Netmask          : 255.255.255.0            11111111.11111111.11111111.00000000

                                                            __________________________________________

                                                             11000000.00000000.00000000.00000000

Network ID                                          192.0.0.0

29 BAHRUL / D411 04 111


Komputer B
IP Address       : 192.0.0.100/26           11000000.00000000.00000000.01100100

Netmask          : 255.255.255.192        11111111.11111111.11111111.11000000

                                                            __________________________________________

                                                             11000000.00000000.00000000.01000000

Network ID                                          192.0.0.64

Dengan demikian maka komputer A tidak bisa nge-ping ke komputer B apalagi


terkoneksi ke Internet meskipun koneksi Internet di komputer B telah di-sharing, kecuali
jika server Internet itu menggunakan router dengan gateway client menunjuk kepada IP
Router.

6. Port dan Aplikasinya

Jika kita memahami sekilas tentang judul tersebut (Port dan Aplikasinya) mungkin kita
mengira topik yang akan dibahas adalah port dan cara penggunaanya. Hal itu memang
benar dan disini kita juga akan menjelaskan aplikasi (software) apa saja yang
menggunakan port.

Port adalah lubang (celah) sebagai tempat dimana suatu aplikasi remote client-server dan
lannya bertemu pada port tersebut. Biasanya di dalam dunia remote dikenal dengan
adanya software client (yang dikendalikan) dan software server (pengendali). Cara kerja
software remote dalam menggunakan port ini adalah sebagai berikut :

30 BAHRUL / D411 04 111


-        misalkan kita telah mendownload file dari internet melalui suatu situs tertentu,
ketika file tersebut dijalankan tiba-tiba saja kita merasa ada program yang sedang
berjalan underground (tidak terlihat) tanpa kita ketahui software apa yang
berjalan. Hal ini ditandai dengan lambatnya proses kerja system

-         pada saat itulah kemungkinan terjadinya proses intalasi atau penggandaan diri si
software itu sendiri. Biasanya proses tersebut adalah proses yang dimiliki oleh
software client.

-         Begitu software client telah terinstal dengan baik, maka software tersebut akan
membuka koneksi (port) yang memang telah ada pada system komputer
(berjumlah 65000-an) untuk tempat bertemunya software lain dengan dirinya
sendiri. Misalkan port yang dibuka adalah port 1025.

-         Setelah membuka koneksi (port), maka software client itu akan menunggu
perintah dari software server

-         Pada suatu ketika software server (pengendali) memerintahkan software client
untuk mengirim data komputer baik itu yang terlihat ataupun tidak terlihat. Misal
yang terlihat dan benar-benar sangat nyata adalah mengambil Nickname sesorang
yang ada di komputer yang dipakainya pada saat sedang chatting. Mungkin Anda
ingin mengetahui siapa dan apa Nickname cewek cantik di ruangan komputer
yang ada di sebelah Anda. Hi...hi...

-         Kemudian software client akan mencari Nickname tersebut dan ketika telah
didapatnya, maka software client (aplikasi client) akan mengirimkannya melalui
port itu juga (port 1025) atau membuka port baru misal 1026 untuk mengirimkan
data curiannya ke aplikasi server.

-         Sehingga seseorang yang berada di ruangan komputer tertentu tempat dimana
aplikasi server berada dapat melihat isi dari data curiannya yang berupa
Nickname, misal Ce-Cantik.

31 BAHRUL / D411 04 111


Cara kerja software yang sama dengan hal di atas adalah software Penulis sendiri yang
dinamakan Client X dan Server X.

            Beberapa aplikasi (software) terkenal yang menggunakan port tertentu adalah :

1. FTP server menggunakan port 20 dan 21


2. SSH (Secure shell) menggunakan port 22
3. Putty yang memanfaatkan port aplikasi lain yaitu port 22 (SSH), 23 (telnet), dll
4. Mail server menggunakan port 25
5. DNS (Domain Name System) server menggunakan port 53
6. HTTP/web server (Apache) menggunakan port 80

            Setiap aplikasi yang bersifat remote atau mengendalikan komputer selalu
menggunakan IP Address dan port yang dituju untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkannya, misalnya :

A. Untuk tujuan baik

1.     melihat/mencari informasi tentang apa yang dikerjakan oleh orang jahil (bad
user) ;

2.     membuka dan mengambil database dengan tujuan baik, dan ;

3.     melindungi/memproteksi system komputer dengan kemampuan merespon yang


mirip dengan Artificial Intelegensi.

B. Untuk tujuan buruk

1.     melihat/mencari informasi tentang apa yang dikerjakan oleh pegawai (bawahan)

2.     membuka dan mengambil database sebagai contoh mencari informasi Nickname
chatting pada jaringan lokal (LAN).; dan

3.     bahkan merusak data dan system komputer.

32 BAHRUL / D411 04 111


Beberapa hal penting didalam TCP/IP
1. Jaringan Peminta Terendah (Network of Lowest Bidders)
IP dikembangkan untuk membuat sebuah network of networks (Internet).
Individual machine dihubungkan ke LAN (ethernet atau Token ring). TCP/IP membagi
LAN dengan user yang lain (Novell file server, windows dll). Satu devais menyediakan
TCP/IP menghubungkan antara LAN dengan dunia luar.
Untuk meyakinkan bahwa semua tipe sistem dari berbagai vendor dapat
berkomunikasi, maka penggunaan TCP/IP distandarkan pada LAN. Dengan
bertambahnya kecepatan mikroprossesor, fiber optics, dan saluran telepon digital maka
telah menciptakan beberapa pilihan teknologi baru diantaranya yaitu ISDN, frame relay,
FDDI, Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Rancangan asli dari TCP/IP adalah sebagai sebuah network of networks yang
cocok dengan penggunaan teknologi sekarang ini. Data TCP/IP dapat dikirimkan melalui
sebuah LAN, atau dapat dibawa dengan sebuah jaringan internal corporate SNA, atau
data dapat terhubung pada TV kabel . Lebih jauh lagi, mesin-mesin yang berhubungan
pada salah satu jaringan tersebut dapat berkomunikasi dengan jaringan yang lain melalui
gateways yang disediakan vendor jaringan .
2. Masalah Pengalamatan
Dalam sebuah jaringan SNA , setiap mesin mempunyai Logical Units dengan
alamat jaringan masing-masing. DECNET, Appletalk, dan Novell IPX mempunyai
rancangan untuk membuat nomor untuk setiap jaringan lokal dan untuk setiap
workstation yang terhubung ke jaringan.
Pada bagian utama pengalamatan lokal network, TCP/IP membuat nomor unik
untuk setiap workstation di seluruh dunia. Nomor IP adalah nilai 4 byte (IPv4) dengan
konvensi merubah setiap byte ke dalam nomor desimal (0 sampai 255 untuk IP yang
digunakan sekarang) dan memisahkan setiap bytes dengan periode. Sebagai contoh
misalnya 130.132.59.234.
Sebuah organisasi dimulai dengan mengirimkan electronic mail ke
Hostmaster@INTERNIC.NET meminta untuk pembuatan nomor jaringan. Hal ini
dimungkinkan bagi hampir setiap orang untuk memperoleh nomor untuk jaringan "small
class C" dengan 3 bytes pertama meyatakan jaringan dan byte terakhir menyatakan

33 BAHRUL / D411 04 111


individual komputer. Organisasi yang lebih besar dapat memperoleh jaringan "Class B"
dengan 2 bytes pertama menyatakan jaringan dan 2 bytes terakhir menyatakan
menyatakan masing-masing workstation sampai mencapai 64.000 individual workstation.
Contoh Jaringan Class B Yale adalah 130.132, jadi semua komputer dengan IP address
130.132.*.* adalah dihubungkan melalui Yale.
Kemudian organisasi berhubungan dengan intenet melalui satu dari beberapa
jaringan regional atau jaringan khusus. vendor jaringan diberi nomor pelanggan
networks dan ditambahkan ke dalam konfigurasi routing dalam masing-masing mesin.
Tidak ada rumus matematika yang mengubah nomor 192.35.91 atau 130.132
menjadi "Yale University" atau "New Haven". Mesin-mesin yang mengatur jaringan
regional yang besar atau routers Internet pusat dapat menentukan lokasi jaringan-
jaringan tersebut dengan mencari setiap nomor jaringan tersebut dalam tabel.
Diperkirakan ada ribuan jaringan class B dan jutaan jaringan class C. Pelanggan yang
terhubung dengan Internet, bahkan perusahaan besar seperti IBM tidak perlu untuk
memelihara informasi pada jaringan-jatingan yang lain. Mereka mengirim semua
eksternal data ke regional carrier yang mereka langgan, dan regional carrier mengamati
dan memelihara tabel dan melakukan routing yang tepat.
3. Subnets
Meskipun pelanggan individual tidak membutuhkan nomor tabel jaringan atau
menyediakan eksplisit routing, tapi untuk kebanyakan jaringan class B dapat diatur
secara internal sehingga lebih kecil dan versi organisasi jaringan yang lebih sederhana.
Biasanya membagi dua byte internal assignment menjadi satu byte nomor departmen
dan satu byte Workstation ID.
Enterprise network dibangun dengan menggunakan TCP/IP router box secara
komersial. setiap router mempunyai tabel dengan 255 masukan untuk mengubah satu
byte nomor departmen menjadi pilihan tujuan ethernet yang terhubung ke salah satu
router. Misalnya, pesan ke 130.132.59.234 melalui jaringan regional National dan New
England berdasarkan bagian nomor 130.132. Tiba di Yale, 59 department ID memilih
ethernet connector . 234 memilih workstation tertentu pada LAN. Jaringan Yale harus
diupdate sebagai ethernet baru dan departemen ditambahkan, tapi tidak dipengaruhi oleh
perubahan dari luar atau perpindahan mesin dalam departemen.

34 BAHRUL / D411 04 111


4. Jalur-jalur tak tentu
Setiap kali sebuah pesan tiba pada sebuah IP router, maka router akan membuat
keputusan ke mana berikutnya pesan tersebut akan dikirimkan. Ada konsep satu waktu
tertentu dengan preselected path untuk semua traffic. Misalkan sebuah perusahaan
dengan fasilitas di New York, Los Angles, Chicago dan Atlanta. Dapat dibuat jaringan
dari empat jalur telepon membentuk sebuah loop (NY ke Chicago ke LA ke Atlanta ke
NY). Sebuah pesan tiba di router NY dapat pergi ke LA melalui Chicago atau melalui
Atlanta. jawaban dapat kembali ke jalan lain.
Bagaimana sebuah router dapat membuat keputusan antara router dengan router?
tidak ada jawaban yang benar. Traffic dapat dipetakan dengan algoritma "clockwise"
(pergi ke NY ke Atlanta, LA ke chicago). Router dapat menentukan, mengirimkan pesan
ke Atlanta kemudian selanjutnya ke ke Chicago. Routing yang lebih baik adalah dengan
mengukur pola traffic dan mengirimkan data melalui link yang paling tidak sibuk.
Jika satu saluran telepon dalam satu jaringan rusak, pesan dapat tetap mencapai
tujuannya melalui jalur yang lain. Setelah kehilangan jalur dari NY ke Chicago, data
dapat dikirim dari NY ke Atlanta ke LA ke Chicago. Dengan begitu maka jalur akan
berlanjut meskipun dengan kerugian performance menurun.
Perbaikan seperti ini merupakan bagian tambahan pada desain IP.

5. Masalah yang Tidak Diperiksa (Undiagnosed Problem)


Jika ada error terjadi, maka dilaporkan ke network authorities. Error tersebut
harus dibenarkan atau diperbaiki. IP, didesain untuk dapat tahan dan kuat. Kehilangan
node atau jalur adalah hal biasa, tetapi jaringan harus tetap jalan. Jadi IP secara otomatis
menkonfigurasi ulang dirinya sendiri bila terjadi sesuatu yang salah. Jika banyak
redundancy yang dibangun ke dalam sistem maka komuniksi tetap berlangsung dan
terjaga. TCP dirancang untuk memulihkan node atau saluran yang gagal dimana
propagasi routing table berubah untuk semua node router. Karena proses updating
memerlukan waktu yang lama , TCP agak lambat untuk menginisiasi pemulihan.
6. Mengenai Nomor IP
Setiap perusahaan besar atau perguruan tinggi yang terhubung ke internet harus
mempunyai level intermediet network. beberapa router mungkin dikonfigurasi untuk

35 BAHRUL / D411 04 111


berhubungan dengan bebarapa department LAN. Semua traffic di luar organisasi
dihubungkan dengan koneksi tunggal ke jaringan provider regional.
Jadi, pemakai akhir dapat menginstall TCP/IP pada PC tanpa harus tahu jaringan
regional . Tiga bagian informasi dibutuhkan :
 IP address dibuat pada PC
 Bagian dari IP address (subnet mask) yang membedakan mesin lain dalam LAN
yang sama (pesan dapat dikirim secara langsung ) dengan mesin-mesin di
departemen lain atao dimanapun di seluruh dunia ( yang dikirimkan ke router
mesin)
 IP address dari router mesin yang menghubungkan LAN tersebut dengan dunia
luar.
7. Susunan TCP/IP protocol
Internet pada mulanya didesain dengan dua kriteria utama. Dua kriteria ini
mempengaruhi dan membentuk hardware dan software yang digunakan sekarang.
Kriteria tersebut : Jaringan harus melakukan komunikasi antara para peneliti di belahan
dunia yang berbeda, memungkinkan meraka dapat berbagi dan berkomunikasi mengenai
penelitian mereka satu sama lain. Sayangnya, riset memerlukan berbagai komputer dari
beragam platform dan arsitektur jaringan yang berbeda untuk keperluan keilmuan. Maka
untuk itu diperlukan protocol suite untuk dapat berhubungan dengan berbagai platforms
hardware yang berbeda dan bahkan sistem jaringan yang berbeda. Lebih jauh lagi,
network harus merupakan jaringan komunikasi yang kuat yang mempunyai kemampuan
dapat bertahan dari serangan nuklir. Rancangan ini memebawa ke arah desentralisasi
jaringan yang terdiri dari jaringan yang terpisah, lebih kecil, jaringan yang diisolasi yang
mempunyai kemampuan otomatis bila diperlukan.
Layer menyediakan level abstrsaksi untuk software dan menaikkan kemampuan
menggunakan kembali dan kebebasan platform. Layer-layer tersebut dimaksudkan untuk
benar-benar terpisah dari satu sama lain dan juga independen. Layer tersebut tidak
mengandalkan informasi detail dari layer yang lain. Arsitektur rancangan ini membuat
lebih mudah untuk melakukan pemeliharaan karena layer dapat didesain ulang atau
dikembangkan tanpa merusak integritas protokol stack.

36 BAHRUL / D411 04 111


TCP/IP protocol suite terdiri dari 4 layers: Applikasi, Transport, Internetwork,
dan network interface. Layer tersebut dapat dilihat sebagai hirarki seperti di bawah ini :
Layer Applikasi adalah sebuah aplikasi yang mengirimkan data ke transport layer.
Misalnya FTP, email programs dan web browsers.
Layer Transport bertanggung jawab untuk komunikasi antara aplikasi. Layer ini
mengatur aluran informasi dan mungkin menyediakan pemeriksaan error. Data dibagi
kedalam beberapa paket yang dikirim ke internet layer dengan sebuah header. Header
mengandung alamat tujuan, alamat sumber dan checksum. Checksum diperiksa oleh
mesin penerima untuk melihat apakah paket tersebut ada yang hilang pada rute.
Layer Internetwork bertanggung jawab untuk komunikasi antara mesin. Layer ini
meg-engcapsul paket dari transport layer ke dalam IP datagrams dan menggunakan
algoritma routing untuk menentukan kemana datagaram harus dikirim. Masuknya
datagram diproses dan diperiksa kesahannya sebelum melewatinya pada Transport layer.
Layer networks interface adalah level yang paling bawah dari susunan TCP/IP.
Layer ini adalah device driver yang memungkinkan datagaram IP dikirim ke atau dari
pisikal network. Jaringan dapaat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame relay, Token ring,
ISDN, ATM jaringan, radio, satelit atau alat lain yang dapat mentransfer data dari sistem
ke sistem. Layer network interface adalah abstraksi yang memudahkan komunikasi antara
multitude arsitektur network.

37 BAHRUL / D411 04 111


OSI (Open System Interconnection)

Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan


bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati
sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI
secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki
fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang
dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju
standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer . Model ini
disebut ISO OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena model ini
ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu
sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk ringkas-
nya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI.

Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer
tersebut adalah :

1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.

2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.

3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol
internasional.

4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati


interface.

5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu
disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus
diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit
dipakai.

38 BAHRUL / D411 04 111


Di bawah ini kita membahas setiap layer pada model OSI secara berurutan, dimulai dari
layer terbawah. Perlu dicatat bahwa model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur
jaringan, karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk
digunakan pada setiap layernya. Model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus
dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standard untuk semua
layer, walaupun standard-standard ini bukan merupakan model referensi itu sendiri.
Setiap layer telah dinyatakan sebagai standard internasional yang terpisah.

2.1 Karakteristik Lapisan OSI

Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori,
yaitu lapisan atas dan lapisan bawah.

Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada
umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan applikasi)
adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan lapisan
aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen
komunikasi. Istilah lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk ke beberapa
lapisan atas dari lapisan lapisan yang lain di model OSI.

Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan
fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lapisan-
lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software.
Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media jaringan fisik
(misalnya jaringan kabel), dan sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi
pada media jaringan. Tabel berikut ini menampilkan pemisahan kedua lapisan tersebut
pada lapisan-lapisan model OSI.

Application Application Lapisan Atas

Tabel 2.1 Pemisahan Lapisan atas dan Lapisan bawah pada model OSI

2.2 Protokol

39 BAHRUL / D411 04 111


Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi
antar komputer, tetapi model ini bukan merupakan metoda komunikasi. Sebenarnya
komunikasi dapat terjadi karena menggunakan protokol komunikasi. Di dalam konteks
jaringan data, sebuah protokol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang
menentukan bagaimana komputer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan.
Sebuah protokol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan-lapisan OSI.
Sebuah variasi yang lebar dari adanya protokol komunikasi, tetapi semua memelihara
pada salah satu aliran group: protokol LAN, protokol WAN, protokol jaringan, dan
protokol routing. Protokol LAN beroperasi pada lapisan fisik dan data link dari model
OSI dan mendefinisikan komunikasi di atas macam-macam media LAN. Protokol WAN
beroperasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendefinisikan komunikasi
di atas macam-macam WAN. Protokol routing adalah protokol lapisan jaringan yang
bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protokol
jaringan adalah berbagai protokol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protokol.

2.3 Lapisan-lapisan Model OSI

2.3.1 Physical Layer

Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi.


Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi
mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan
bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu
digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk angka
0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses
secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa
kegunaan masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di
sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang
berada di bawah physical layer.

2.3.2 Data Link Layer

40 BAHRUL / D411 04 111


Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum
diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan
memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame
(biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan
frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim
kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa
mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah untuk
membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara
membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini
bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa
pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.

Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat
lunak data link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak
tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan
duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila acknowledgement frame dari
penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer inilah
untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan rusaknya, hilangnya dan duplikasi
frame. Data link layer menyediakan beberapa kelas layanan bagi network layer. Kelas
layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan harganya.

Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian
besar layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data
dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas
data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki
penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini
dilakukan secara terintegrasi.

Saluran yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa menimbulkan
masalah. Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi software
data link layer. Masalah yang dapat timbul di sini adalah bahwa frame-frame

41 BAHRUL / D411 04 111


acknoeledgement yang mengalir dari A ke B bersaing saling mendahului dengan aliran
dari B ke A. Penyelesaian yang terbaik (piggy backing) telah bisa digunakan; nanti kita
akan membahasnya secara mendalam.

Jaringan broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah
tersebut adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk
mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut medium
access sublayer.

Masalah mengenai data link control akan diuraikan lebih detail lagi pada bab tiga.

2.3.3 Network Layer

Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke
tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network.
Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal.
Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh
karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.

Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket,
maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan
tugas network layer.

Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya.
seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk
membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau
karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih
rumit, bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip yang berbeda.

Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan
masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan

42 BAHRUL / D411 04 111


dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin
tidak dapat menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar.
Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer
telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga
memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.

2.3.4 Transport Layer

Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah
data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network
layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan
benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan
dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak
dapat dihindari.

Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda
bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport
memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi
jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah
jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau
pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan
beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk
membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.

Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada
gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling
populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai
dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya.
Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan
pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan
pada saat koneksi dimulai.

43 BAHRUL / D411 04 111


Transport layer merupakan layer end to end sebenarnya, dari sumber ke tujuan.
Dengan kata lain, sebuah program pada mesin sumber membawa percakapan dengan
program yang sama dengan pada mesin yang dituju. Pada layer-layer bawah, protokol
terdapat di antara kedua mesin dan mesin-mesin lain yang berada didekatnya. Protokol
tidak terdapat pada mesin sumber terluar atau mesin tujuan terluar, yang mungkin
dipisahkan oleh sejumlah router. Perbedaan antara layer 1 sampai 3 yang terjalin, dan
layer 4 sampai 7 yang end to end. Hal ini dapat dijelaskan seperti pada gambar 2-1.

Sebagai tambahan bagi penggabungan beberapa aliran pesan ke satu channel,


transport layer harus hati-hati dalam menetapkan dan memutuskan koneksi pada jaringan.
Proses ini memerlukan mekanisma penamaan, sehingga suatu proses pada sebuah mesin
mempunyai cara untuk menerangkan dengan siapa mesin itu ingin bercakap-cakap. Juga
harus ada mekanisme untuk mengatur arus informasi, sehingga arus informasi dari host
yang cepat tidak membanjiri host yang lambat. Mekanisme seperti itu disebut
pengendalian aliran dan memainkan peranan penting pada transport layer (juga pada
layer-layer lainnya). Pengendalian aliran antara host dengan host berbeda dengan
pengendalian aliran router dengan router. Kita akan mengetahui nanti bahwa prinsip-
prinsip yang sama digunakan untuk kedua jenis pengendalian tersebut.

2.3.5 Session Layer

Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan


pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti
yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk
aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang
pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin
kemesin lainnya.

Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog.


Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat,
atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog

44 BAHRUL / D411 04 111


dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang
berhak menggunakan saluran pada suatu saat.

Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol,


adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak
melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer
menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token
yang diijinkan melakukan operasi kritis.

Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi
ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya
dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi.
Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi
dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data.
Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan
ditransfer ulang.

2.3.6 Pressentation Layer

Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk


menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation
Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak
seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat
ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang
dikirimkan.

Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna


tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data
sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan
dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data
yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu
komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string

45 BAHRUL / D411 04 111


karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan
komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang
memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan
dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard
yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak
ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi
representation standard jaringan, dan sebaliknya.

2.3.7 Application Layer

Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat


ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana
editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam
terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara
urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks,
memindahkan sensor dan sebagainya.

Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di ata, adalah dengan menentukan
terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat
ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian
software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal
sebenarnya. Misalnya, saat editor menggerakkan cursor terminal virtual ke sudut layar
kiri, software tersebut harus mengeluarkan urutan perintah yang sesuai untuk mencapai
cursor tersebut. Seluruh software terminal virtual berada pada application layer.

Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu
dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-
baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem
lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-
kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan pekerjaan appication layer, seperti pada
surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan
umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.

46 BAHRUL / D411 04 111


2.4 Transmisi Data Pada Model OSI

Proses pengiriman memiliki data yang akan dikirimkan ke proses penerima.


Proses pengirim menyerahkan data ke application layer, yang kemudian menambahkan
aplication header, AH (yang mungkin juga kosong), ke ujung depannya dan menyerahkan
hasilnya ke presentation layer.

Pressentation layer dapat membentuk data ini dalam berbagai cara dan mungkin
saja menambahkan sebuah header di ujung depannya, yang diberikan oleh session layer.
Penting untuk diingat bahwa presentation layer tidak menyadari tentang bagian data yang
mana yang diberi tanda AH oleh application layer yang merupakan data pengguna yang
sebenarnya.

Proses pemberian header ini berulang terus sampai data tersebut mencapai
physical layer, dimana data akan ditransmisikan ke mesin lainnya. Pada mesin tersebut,
semua header tadi dicopoti satu per satu sampai mencapai proses penerimaan.

Yang menjadi kunci di sini adalah bahwa walaupun transmisi data aktual
berbentuk vertikal seperti pada gambar 1-17, setiap layer diprogram seolah-olah sebagai
transmisi yang bersangkutan berlangsung secara horizontal. Misalnya, saat transport layer
pengiriman mendapatkan pesan dari session layer, maka transport layer akan
membubuhkan header transport layer dan mengirimkannya ke transport layer penerima.

47 BAHRUL / D411 04 111

Anda mungkin juga menyukai