Bahrul d411 04111
Bahrul d411 04111
lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-
kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling
bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama
menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer,
printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan
komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Membawa data informasi dari pengirim menuju penerima secara cepat dan tepat
tanpa adanya kesalahan melalui media transmisi atau media komunikasi tertentu.
Membagi sumber daya (hardware dan software) : contohnya berbagi pemakaian
printer, CPU, memori, harddisk
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
Akses informasi: contohnya web browsing
PEER TO PEER. setiap terminal memiliki peran dan derajat yang sama yaitu
dapat bertindak sebagai workstation atau server. Biasanya digunakan untuk
komputer-komputer personal dengan jumlah yang sedikit.
o Keuntungannya adalah menghemat biaya untuk pembelian server dan
dapat mengoptimalkan sumber daya seperti hard disk, printer, prosesor,
dan memori dari masing-masing komputer.
o Adapun kelemahannya adalah pengelola jaringan atau pengakses
mengalami kesulitan dalam melacak keberadaan data atau file yang akan
dibutuhkan karena masing-masing komputer dapat berfungsi sebagai
FILE SERVER. Pada arsitektur ini terdapat terminal khusus yang disebut sebagai
Server yang memiliki kapasitas harddisk yang sangat besar. Server bertindak
sebagai tempat penyimpanan(file) bersama. Meskipun hanya terbatas pada
layanan file semata namun memberikan keuntungan dalam perawatan file data
dan aplikasi karna semua file tersimpan dalam satu tempat serta proses pelacakan
data dan file aplikasi akan menjadi lebih cepat.
I.4.Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke
jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke
jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan
sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan
terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.
Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
1. Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di
mana seluruh workstation dan server dihubungkan. Keunggulan topologi Bus
adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat
dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari
topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka
keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Topologi Bus menyediakan 1 saluran untuk komunikasi semua perangkat
sehinga setiap perangkat harus bergantian menggunakan seluran tersebut. Oleh
karenanya hanya ada 2 perangkat yang saling berkomunikasi dalam suatu saat.
Untuk mengefisiensikan penggunaan jaringan, digunakan metode CSMA/CD
(Carrier Sense Multiple Access / Collision Detected) yang dapat mengurangi
terjadinya masa tenggang (saluran kosong) dengan mendeteksi tabrakan
informasi.
3. Topologi Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan
sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun
server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer
lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila
tidak informasi akan dilewatkan.
Keuntungan
• Hemat Kabel
Kerugian
• Peka kesalahan
STP
Dalam menghubungkan kabel UTP dan STP dengan peralatan lain, meka d
Digunakan konektor yang disebur RJ45 dan RJ11, kita menggunakan
RJ45.
Gambar Konektor RJ 45
( 2 komputer ).
3. Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan
besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun
demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan
tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari
100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.
Ukuran kabel ini kecil dan terbuat dari serat optik. Kabel ini dibagi menjadi 2,
yaitu:
Kelebihan:
- ukuran kecil dan ringan
- sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan
- redaman transmisinya kecil
- bidang frekuensinya lebar
Kelemahan:
II.1.e.Hub
Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya
dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang
sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu
group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan
tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di
hub yang sama dapat membaca paket tersebut.
Gambar Switch
II.1.g. Bridge
II.1.h. Router
17 BAHRUL / D411 04 111
Router adalah alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam
jaringan. Router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua
jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah
router. Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN
atau lebih untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar
tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk
mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti
ICMP,HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi
terbaik untuk jalur antar dua host manapun. Router sangat banyak digunakan
dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut
juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih
ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah
jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk
menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar,
yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar
ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga
mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk
mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda
(seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat
menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung
penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan,
seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat
meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi
beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi,
router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan
menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti
halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua
pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan
yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch
merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan.
Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu
urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai
II.1.i. Repeater
Alat yang digunakan untuk menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN
dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli
pada segmen (satu atau lebih) kabel LAN yang lain. Dengan adanya repeater ini
jarak antarjaringan komputer dapat dibuat lebih jauh.
Gambar Repeater
1. Sejarah TCP/IP
Secara tidak langsung sejarah TCP/IP dimulai tahun 1969 sejak lembaga riset
Departemen Amerika, DARPA (Defence Advance Research Project Agency),
mendanai sebuah riset untuk mengembangkan jaringan komunikasi data antar komputer,
dimana ada 2 (dua) hal penting yang sangat dibutuhkan, yaitu :
Semua jaringan komputer yang terhubung dalam jaringan LAN maupun Internet
berkomunikasi dengan perantara protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama,
yaitu protokol TCP/IP, maka perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi
masalah. Ini dibuktikan dengan adanya komunikasi antara komputer yang menggunakan
sistem operasi Macintosh dengan komputer yang menggunakan sistem operasi Windows.
Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat
diambil oleh siapapun tanpa biaya.
TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau
perangkat keras tertentu.
TCP/IP memiliki fasilitas routing yang memungkinkan sehingga dapat diterapkan
pada jaringan internetwork.
dll.
2. Komunikasi Data
Komunikasi antar komputer sangat mirip sekali dengan komunikasi antar seorang
manusia dengan manusia lainnya.
Sebagai contoh, jika komputer di hidupkan dan tepat akan memasuki tampilan penuh dari
suatu sistem operasi Windows 98 (ketika kotak dialog username dan password tampil),
pada saat itulah komputer tersebut mencoba memberitahukan kehadiran dirinya kepada
komputer lain dengan mem-broadcast (memberitakan/menyiarkan) kalau dirinya telah
benar-benar exist (ada/hadir) di sekitar mereka.
Sedangkan contoh pada manusia adalah ketika sekelompok manusia sedang berkumpul
dan bermain komputer di ruangan A, misalnya nama-nama orang tersebut adalah Rudi,
Arman, Robert, dan Irwan. Lalu tiba-tiba Penulis (Miko) datang ke ruangan tersebut dan
mengucapkan : “Hai, cowok semuanya”. Mereka semua melihat saya dan tersenyum dan
melanjutkan kembali permainan mereka.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa kata “Hai, cowok semuanya” itu adalah usaha
yang secara spontan dilakukan untuk menyatakan bahwa Penulis (Miko) telah hadir
(exist) di tengah-tengah mereka.
Pada dasarnya komunikasi antar komputer adalah proses penyampaian data dari
suatu komputer kepada komputer lainnya.
Analogi dari pengiriman paket data ini di-ilustrasikan oleh Penulis dengan contoh
percakapan 2 (dua) orang manusia sebagai berikut :
Rudi Pinem ingin mengetahui apakah Penulis ada di sekitarnya dengan mengatakan
“Babe, where are you?” yang kemudian perkataan tersebut dikirim melalui udara sebagai
medianya (dalam hal ini adalah kabel Station1) yang kemudian perkataan tersebut sampai
di telinga Penulis (dalam hal ini Ehternet Card Station2). Untuk membalasnya Penulis
memberikan jawaban “I’m here” yang kemudian perkataan tersebut terkirim melalui
udara (dalam hal ini adalah kabel Station2) yang kemudian sampai di telinga Rudi Pinem
(dalam hal ini Ethernet Card Station1). Dengan demikian paket data yang dikirim oleh
Penulis (Miko) adalah perkataan “I’m here”. Hi...hi... lucu sekali, tetapi masuk akal,
bukan ? Contoh ini adalah ide Penulis saat sedang mengajar di Sumatera Computer
Center.
Pada jaman komputer tidak secanggih yang sekarang proses penyampaian paket
data dari suatu komputer ke komputer lain mengalami beberapa masalah, diantaranya
adalah :
1. Paket data harus sampai kepada komputer yang tepat (alamat IP Address yang
tepat)
2. Hal ini akan menjadi rumit sekali jika jarak yang ditempuhnya sangat jauh,
dimana rugi-rugi (loss) data dapat saja terjadi, bahkan data bisa rusak atau hilang
3. Harus sampai pada aplikasi yang tepat.
Akhirnya masalah di atas telah dapat di tanggulangi . Untuk keterangan lebih lanjut
mengenai ketiga hal tersebut, tanyakanlah kepada Instruktur Anda.
Pada jaringan dengan protocol TCP/IP, pengalamatan semua node yang sedang
terhubung dikenal dengan IP Address. Secara normal, setiap node yang terhubung
langsung ataupun melalui router (gateway dalam istilah TCP/IP) harus berbeda IP
Address satu sama lain, terkecuali dalam hal-hal khusus seperti adanya IP Masquerade,
IP Translation, dan lain-lain.
Format IP Address terdiri dari 32 bit(digit biner) yang dibagi dalam 4 bagian
(masing-masing 8 bit). Dimana hasil yang diperoleh dari 32 bit itu adalah masing-masing
untuk Network ID (Network Address) dan Host ID (Host Address).
Penggunaan IP Address dibagi menjadi beberapa kelas. Type kelas yang sering
dijadikan topik permasalahan adalah type kelas A, B dan C. Tiap-tiap kelas memiliki
aturan masing-masing.
Mempunyai alamat Network prefix 8 bit dengan 0 s/d 7 Network Number dan 24 bit Host
Number.
Bit pertama : 0
Kelas A ini dinotasikan dengan /8. Maksimum Network yang dibentuk 127 (27 – 22) /8.
Pengurangan dengan 2 diperlukan karena pada /8 ini network 0.0.0.0 adalah digunakan
Setelah melihat hal di atas, maka kelas A memiliki banyak host, tetapi jumlah jaringan
sedikit yaitu hanya 126 kelas.
Kelas B mempunyai 16 bit Network prefix terdiri dari 14 bit network number dan 16 bit
host number. Maksimum network yang dapat dibentuk 16.384 (214) /16 serta 65.534 (216-
2) host per network (25% dari total IPv4).
Mempunyai address 24 bit network-prefix dengan 21-bit network number serta 8 bit host
number didefenisikan /24. Maksimum network yang dapat dibentuk 2.097.152 (2 21)/24
dengan 254 (28-2) hosts per network.
Untuk mempermudah user dalam membaca dan membuat IP Address, maka penulisan IP
Address ini dibagi menjadi 4 bagian yang dipisahkan dengan titik (.) yang disebut “notasi
titik decimal”. Notasi titik decimal membagi 32 bit alamat Internet dalam 8 bit. Terlihat
seperti gambar di bawah ini :
Tabel 2.1 di bawah ini merupakan isi dari penggunaan notasi titik decimal
Kelas Alamat IP
A(/8) 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
B(/16) 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
C(/24) 192.0.0.xxx sampai 233.255.255.xxx
Maka, angka yang dimiliki oleh setiap 8 bit maksimal 255. Ini berarti setiap 8 bit dari
tiap-tiap notasi titik decimal memiliki nilai IP maksimal 255.
Contoh : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Nilai x sebelum notasi titik desimal pertama maksimal 255 begitu juga untuk notasi titik
desimal kedua dan ketiga dimana jumlah karakter x masing-masing 8 (8 bit).Total
seluruhnya adalah 32 (32 bit).
Suatu kelompok komputer dikatakan terhubung atau ng-eping jika setiap
komputer yang kita tujukan memberikan balasan berupa data melalui perintah
(command) “ping IP_Address_Tujuan” yang kita ketik di Start-Menu-Run yang
disediakan platform Windows.
Syarat-syarat suatu nilai IP yang dimiliki oleh suatu komputer untuk bisa nge-ping
(terkoneksi), antara lain :
Contoh :
Setelah melihat hal tabel tadi, jika salah satu syarat saja tidak terpenuhi, maka masing-
masing komputer tidak dapat nge-ping, kecuali jika jaringan lokal komputer tersebut
terdapat adanya suatu alat yang dinamakan Router. Dengan adanya Router ini, maka
kedua komputer yang berbeda host bisa berbagi koneksi Internet.
Syarat lain yang paling menentukan agar suatu komputer bisa nge-ping terhadap
komputer lainnya adalah harus memiliki nilai Network ID yang sama. Biasanya syarat
ini digunakan jika jaringan komputer makin kompleks.
Untuk menentukan Network ID, maka IP dan Netmask harus diuraikan terlebih dahulu ke
dalam bentuk bilangan biner. Setelah itu barulah kita menjumlahkan IP Address terhadap
Netmask dengan fungsi “And”.
Sebagai contoh :
Komputer B adalah server Internet sedangkan client-nya adalah komputer A
dengan spesifikasi IP sebagai berikut :
Komputer A
IP Address : 192.0.0.1 11000000.00000000.00000000.00000001
__________________________________________
11000000.00000000.00000000.00000000
__________________________________________
11000000.00000000.00000000.01000000
Jika kita memahami sekilas tentang judul tersebut (Port dan Aplikasinya) mungkin kita
mengira topik yang akan dibahas adalah port dan cara penggunaanya. Hal itu memang
benar dan disini kita juga akan menjelaskan aplikasi (software) apa saja yang
menggunakan port.
Port adalah lubang (celah) sebagai tempat dimana suatu aplikasi remote client-server dan
lannya bertemu pada port tersebut. Biasanya di dalam dunia remote dikenal dengan
adanya software client (yang dikendalikan) dan software server (pengendali). Cara kerja
software remote dalam menggunakan port ini adalah sebagai berikut :
- pada saat itulah kemungkinan terjadinya proses intalasi atau penggandaan diri si
software itu sendiri. Biasanya proses tersebut adalah proses yang dimiliki oleh
software client.
- Begitu software client telah terinstal dengan baik, maka software tersebut akan
membuka koneksi (port) yang memang telah ada pada system komputer
(berjumlah 65000-an) untuk tempat bertemunya software lain dengan dirinya
sendiri. Misalkan port yang dibuka adalah port 1025.
- Setelah membuka koneksi (port), maka software client itu akan menunggu
perintah dari software server
- Pada suatu ketika software server (pengendali) memerintahkan software client
untuk mengirim data komputer baik itu yang terlihat ataupun tidak terlihat. Misal
yang terlihat dan benar-benar sangat nyata adalah mengambil Nickname sesorang
yang ada di komputer yang dipakainya pada saat sedang chatting. Mungkin Anda
ingin mengetahui siapa dan apa Nickname cewek cantik di ruangan komputer
yang ada di sebelah Anda. Hi...hi...
- Kemudian software client akan mencari Nickname tersebut dan ketika telah
didapatnya, maka software client (aplikasi client) akan mengirimkannya melalui
port itu juga (port 1025) atau membuka port baru misal 1026 untuk mengirimkan
data curiannya ke aplikasi server.
- Sehingga seseorang yang berada di ruangan komputer tertentu tempat dimana
aplikasi server berada dapat melihat isi dari data curiannya yang berupa
Nickname, misal Ce-Cantik.
Beberapa aplikasi (software) terkenal yang menggunakan port tertentu adalah :
Setiap aplikasi yang bersifat remote atau mengendalikan komputer selalu
menggunakan IP Address dan port yang dituju untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkannya, misalnya :
1. melihat/mencari informasi tentang apa yang dikerjakan oleh orang jahil (bad
user) ;
1. melihat/mencari informasi tentang apa yang dikerjakan oleh pegawai (bawahan)
2. membuka dan mengambil database sebagai contoh mencari informasi Nickname
chatting pada jaringan lokal (LAN).; dan
Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer
tersebut adalah :
1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol
internasional.
5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu
disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus
diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit
dipakai.
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori,
yaitu lapisan atas dan lapisan bawah.
Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada
umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan applikasi)
adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan lapisan
aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen
komunikasi. Istilah lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk ke beberapa
lapisan atas dari lapisan lapisan yang lain di model OSI.
Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan
fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lapisan-
lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software.
Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media jaringan fisik
(misalnya jaringan kabel), dan sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi
pada media jaringan. Tabel berikut ini menampilkan pemisahan kedua lapisan tersebut
pada lapisan-lapisan model OSI.
Tabel 2.1 Pemisahan Lapisan atas dan Lapisan bawah pada model OSI
2.2 Protokol
Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat
lunak data link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak
tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan
duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila acknowledgement frame dari
penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer inilah
untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan rusaknya, hilangnya dan duplikasi
frame. Data link layer menyediakan beberapa kelas layanan bagi network layer. Kelas
layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan harganya.
Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian
besar layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data
dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas
data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki
penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini
dilakukan secara terintegrasi.
Saluran yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa menimbulkan
masalah. Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi software
data link layer. Masalah yang dapat timbul di sini adalah bahwa frame-frame
Jaringan broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah
tersebut adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk
mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut medium
access sublayer.
Masalah mengenai data link control akan diuraikan lebih detail lagi pada bab tiga.
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke
tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network.
Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal.
Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh
karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket,
maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan
tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya.
seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk
membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau
karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih
rumit, bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip yang berbeda.
Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan
masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah
data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network
layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan
benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan
dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak
dapat dihindari.
Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda
bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport
memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi
jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah
jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau
pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan
beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk
membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada
gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling
populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai
dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya.
Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan
pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan
pada saat koneksi dimulai.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi
ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya
dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi.
Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi
dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data.
Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan
ditransfer ulang.
Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di ata, adalah dengan menentukan
terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat
ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian
software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal
sebenarnya. Misalnya, saat editor menggerakkan cursor terminal virtual ke sudut layar
kiri, software tersebut harus mengeluarkan urutan perintah yang sesuai untuk mencapai
cursor tersebut. Seluruh software terminal virtual berada pada application layer.
Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu
dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-
baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem
lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-
kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan pekerjaan appication layer, seperti pada
surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan
umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.
Pressentation layer dapat membentuk data ini dalam berbagai cara dan mungkin
saja menambahkan sebuah header di ujung depannya, yang diberikan oleh session layer.
Penting untuk diingat bahwa presentation layer tidak menyadari tentang bagian data yang
mana yang diberi tanda AH oleh application layer yang merupakan data pengguna yang
sebenarnya.
Proses pemberian header ini berulang terus sampai data tersebut mencapai
physical layer, dimana data akan ditransmisikan ke mesin lainnya. Pada mesin tersebut,
semua header tadi dicopoti satu per satu sampai mencapai proses penerimaan.
Yang menjadi kunci di sini adalah bahwa walaupun transmisi data aktual
berbentuk vertikal seperti pada gambar 1-17, setiap layer diprogram seolah-olah sebagai
transmisi yang bersangkutan berlangsung secara horizontal. Misalnya, saat transport layer
pengiriman mendapatkan pesan dari session layer, maka transport layer akan
membubuhkan header transport layer dan mengirimkannya ke transport layer penerima.