Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada
posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relatif tinggi. Esensi
tugas program Keluarga Berencana (KB) dalam hal ini telah jelas yaitu menurunkan
fertilitas agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagiaan
dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Seperti yang disebutkan dalam
UU No.10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga Sejahtera, definisi KB yakni upaya meningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga guna mewujudkan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Berdasarkan data dari SDKI 2002 – 2003,
angka pemakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR) mengalami
peningkatan dari 57,4% pada tahun 1997 menjadi 60,3% pada tahun 2003. Pada 2015
jumlah penduduk Indonesia hanya mencapai 255,5 juta jiwa. Namun, jika terjadi
penurunan angka satu persen saja, jumlah penduduk mencapai 264,4 juta jiwa atau
lebih. Sedangkan jika pelayanan KB bisa ditingkatkan dengan kenaikan CPR 1%,
penduduk negeri ini sekitar 237,8 juta jiwa (Kusumaningrum dalam Andy, 2011).Alat
kontrasepsi sangat berguna sekali dalam program KB namun perlu diketahui bahwa
tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap orang. Untuk itu, setiap
pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk dirinya. Pelayanan
kontrasepsi (PK) adalah salah satu jenis pelayanan KB yang tersedia. Sebagian besar
akseptor KB memilih dan membayar sendiri berbagai macam metode kontrasepsi
yang tersedia.
Kita selalu mendengarkan Istilah komunikasi informasi dan edukasi. Setiap
hari kita selalu melakukan komunikasi dengan orang-orang sekitar kita.di dalam
komunikasi yang kita lakukan di dalam nya kadang kala mengandung sebuah
1
informasi yang tersirat maupun tersurat. Namun apakah komunikasi yang kita
lakukan setiap hari itu sama dengan komunikasi informasi dan edukasi? Sebuah
komunikasi informasi dan edukasi dalam pelayanan KB?pernahkah saudara berpikir
bahwa ternyata komunikasi informasi dan edukasi dapat merubah pengetahuan sikap
dan prilaku seseorang? Ternyata dengan KIE dapat merubah seseorang dari yang
awalnya yang tidak tahu dan tidak mau KB kemudian berubah menjadi tahu dan pada
akhirnya mau menjadi akseptor KB.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa tujuan KIE ?
2. Apa jenis kegiatan KIE ?
3. Apa prinsip langkah KIE ?
4. Apa pengertian konseling ?
5. Apa tujuan konseling ?
6. Apa jenis konseling ?
7. Apa keuntungan konseling ?
8. Apa jenis-jenis konseling dan konselor ?
9. Apa pengertian informed choice dan informed consent ?
10. Apa hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam konseling ?
TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui tujuan KIE
2. Mengetahui jenis kegiatan KIE
3. Mengetahui prinsip langkah KIE
4. Mengetahui pengertian konseling
5. Mengetahui tujuan konseling
6. Mengetahui jenis konseling
7. Mengetahui keuntungan knseling
8. Mengetahui jenis-jenis konseling dan konselor
9. Mengetahui informed choice dan informed consent
10. Mengetahui hal-hal penting yang harus di perhatikan dalam konseling.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Jenis-jenis kegiatan dalam KIE
KIE dapat dikelompokkan menjadi 3 kegiatan :
a. KIE individu : suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan
individu sasaran program KB
Contoh : seorang bidan yang memberikan konseling pada klien yang datang ke
polindes ingin menggunakan alat kontrasepsi.
b. KIE kelompok : suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE
dengan kelompok (2-15 orang)
Contoh : bidan memberikan konseling KB kepada kelompok dasawisma
c. KIE massa : suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.
Contoh : bidan memberikan konseling KB kepada anggota PKK yang berjumlah
30 orang di desa sukamaju
Dalam pelaksanaannya, KIE dapat menggunakan media radio, televisi,
penerbitan (publikasi), pers (surat kabar), film, pameran, kegiatan promosi, dan mobil
unit perorangan.
4
Masing-masing klien adalah orang yang berbeda. Bidan dapat membantu yang
terbaik melalui kesiapan, perhatan, dan situasi apapun. Bidan member semangat
kepada klien untuk bicara dan menyampaikan pertanyaannya.
1. Pengertian Konseling
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang mengalami
suatu masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Konseling adalah tindak lanjut dari kegiatan KIE. Bila seseorang telah
termotivasi melaui KIE, maka selanjutnya orang tersebut perlu diberikan konseling.
Dalam pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi, konseling merupakan hal yang
sangat penting. Melalui konseling petugas membantu klien dalam memilih dan
memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakannya dan sesuai dengan
keinginannya, membuat klien merasa lebih puas, meningkatkan hubungan dan
kepercayaan yang sudah ada antara petugas dan klien, membantu klien dalam
menggunakan kontrasepsi lebih lama dan meningkatkan keberhasilan KB.
2. Tujuan Konseling
Tujuan dalam pemberian konseling keluarga berencana antara lain :
a. Meningkatkan penerimaan.
Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara mendengarkan, berbicara dan
komunikasi non verbal meningkatkan penrimaan KB oleh klien.
b. Menjamin pilihan yang cocok.
Menjamin petugas dan klien memilih cara terbaik yang sesuai dengan keadaan
kesehatan dan kondisi klien
c. Menjamin penggunaan cara yang efektif.
Konseling yang efektif diperlukan agar klien mengetahui bagaimana menggunakan
cara KB yang benar, dan bagaimana mengatasi informasi yang keliru dan/isu-isu
tentang cara tersebut
d. Menjamin kelangsungan yang lebih lama.
Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut memilih cara
tersebut, mengetahui cara kerjanya, dan mengatasi efek sampingnya.
5
a. Konseling awal
Dilakukan bagi mereka yang sama sekali belum tau tentang program KB
b. Konseling pemilihan cara
Dilakukan bagi mereka yang sudah mengerti tetapi membutuhkan pertolongan atau
bantuan dalam memilih cara, alat, obat dikarenakan keterbatasan pengetahuan klien.
Bisa juga karena pengetahuannya kurang tepat atau keliru.
c. Konseling pemantapan
Dilakukan pada mereka yang sudah memahami dan akan memakai alat kontrasepsi.
Tujuannya agar klien yakin bahwa alat kontrasepsi yang dipakai sesuai dengan
kondisi dan kebutuhannya, mengetahui efek sampingnya, dan cara mengatasinya.
Pada konseling ini sudah dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan dan keterangan
diri yang diperlukan untuk mengetahui cocok tidaknya memakai alat kontrasepsi
yang dipilih meliputi nama, jumlah anak, dan riwayat kesehatan.
d. Konseling pengayoman
dilakukan pada mereka yang sudah memakai alat kontrasepsi. Dengan tujuan untuk
mengatasi masalah yang timbul sesudah memakai alat kontrasepsi, misalnya karena
efek samping atau karena pengaruh dari luar (mendengar gunjingan, melihat
pengalaman orang lain yang kurang enak). Bisa juga dilakukan pada mereka yang
tadinya sudah merupakan akseptor tetapi kemudian berubah pendapat karena alasan
tertentu (perceraian, kematian)
e. Konseling perawatan atau pengobatan
dilakukan bagi mereka yang mengalami kegoncangan emosi atau gangguan kejiwaan
akibat masalah keluarga yang berkaitan dengan KB ataupun karena efek penggunaan
KB.
LANGKAH KONSELING
a. GATHER
Greet : Berikan salam, kenalkan diri, dan buka komunikasi
Ask : Tanyakan keluhan/kebutuhan klien dan menilai apakah keluhan/kebutuhan
sesuai dengan kondisi yang dihadapi
Tell : Beritahukan persoalan pokok yang dihadapi klien dari hasil tukar informasi dan
carikan upaya penyelesaiannya
Help : Bantu klien memahami dan menyelesaikan masalah
Explain : Jelaskan cara terpilih yang telah dianjurkan dan hasil yang diharapkan
mungkin dapat segera terlihat/diobservasi
6
Refer/Return visit : Rujuk bila fasilitas tidak dapat memberikan pelayanan yang
sesuai. Buat kunjungan ulang.
b. SATU TUJU
SA : Sapa dan salam
1. Sapa klien secara terbuka dan sopan
2. Beri perhatian sepenuhnya, jaga privasi klien
3. Bangun percaya diri klien
4. Tanyakan hal yang perlu dibantu dan jelaskan jenis pelayanan yang dapat diperoleh
T : Tanya
1. Tanyakan informasi tentang diri klien
2. Bantu klien menjelaskan pengalaman tentang KB dan kesehatan reproduksi
3. Tanyakan kontrasepsi yang ingin digunakan
U : Uraikan
1. Uraikan pada klien mengenai pilihannya
2. Bantu klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini serta jelaskan jenis yang
lain
TU : BanTU
1. Bantu klien berfikir sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
2. Tanyakan dukungan pasangan tentang pilihannya
J : Jelaskan
1. Jelaskan secara lengkap cara menggunakan kontrasepsi pilihannya setelah klien
memilih jenis kontrasepsinya
2. Jelaskan manfaat ganda dari kontrasepsi tersebut
U : kunjungan Ulang
Perlu dilakukan kunjungan ulang untuk dilakukan pemeriksaan atau permintaan
kontrasepsi jika dibutuhkan
1) KEUNTUNGAN KONSELING
Ada beberapa keuntungan yang bisa di dapat dengan melakukan konseling,
diantaranya :
Menurunkan / menghilangkan stress
Membuat diri kita merasa lebih baik, bahagia, tenang dan nyaman
Lebih memahami diri sendiri dan orang lain
Merasakan kepuasan dalam hidup
Mendorong perkembangan personal
Meningkatkan hubungan yang lebih efektif dengan orang lain
7
Memaksimalkan fungsi diri dan kehidupan kita sehari-hari
Mengangkat semangat diri
Jenis konseling
a. Konseling Awal
Konseling awal bertujuan untuk memutuskan metode apa yang akan dipakai,
didalamnya termasuk mengenalkan pada klien semua cara KB atau pelayanan
kesehatan, prosedur klinik, kebijakan dan bagaimana pengalaman klien pada
kunjungannya itu. Bila dilakukan dengan objektif, konseling awal membantu klien
untuk memilih jenis KB yang cocok untuknya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat konseling awal antara lain
menanyakan pada klien cara apa yang disukainya, dan apa yang dia ketahui mengenai
cara tersebut, menguraikan secara ringkas cara kerja, kelebihan dan kekurangannya.
b. Konseling Khusus
Konseling khusus mengenai metoda KB memberi kesempatan pada klien untuk
mengajukan pertanyaan tentang cara KB tertentu dan membicarakan pengalamannya,
mendapatkan informasi lebih rinci tentang cara KB yang tersedia yang ingin
dipilihnya, mendapatkan bantuan untuk memilih metoda KB yang cocok serta
mendapat penerangan lebih jauh tentang bagaimana menggunakan metoda tersebut
dengan aman, efektif dan memuaskan.
c. Konseling Tindak Lanjut
Bila klien datang untuk mendapatkan obat baru atau pemeriksaan ulang maka penting
untuk berpijak pada konseling yang dulu. Konseling pada kunjungan ulang lebih
bervariasi dari pada konseling awal. Pemberi pelayanan perlu mengetahui apa yang
harus dikerjakan pada setiap situasi. Pemberi pelayanan harus dapat membedakan
antara masalah yang serius yang memerlukan rujukan dan masalah ynag ringan yang
dapat diatasi di tempat.
Konselor
Peran Konselor KB
8
Sahabat, pembimbing dan memberdayakan klien untuk membuat pilihan yang
paling sesuai dengan kebutuhannya.
Memberi informasi yang obyektif, lengkap, jujur dan akurat tentang berbagai
metode kontrasepsi yang tersedia.
Membangun rasa saling percaya, termasuk dalam proses pembuatan
Persetujuan Tindakan Medik.
Klien yang informed choicenya akan lebih baik dalam menggunakan KB, karena:
2. memberdayakan para klien untuk melakukan informed choice adalah kunci yang
baik menuju pelayanan KB yang berkualitas.
9
5. bagi peserta KB tidak akan terpengaruh oleh rumor yang timbul di kalangan
masyarakat.
Untuk meyakinkan bahwa semua klien memutuskan untuk diri mereka sendiri
mengenai pelayanan kesehatan yang terbaik bagi kebutuhan mereka.
Informed Consent
Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh klien atau keluarga
atas informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan
terhadap klien. Setiap tindakan medis yang beresiko harus disertai dengan persetujuan
tertulis dan ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan (klien) dalam
keadaan sadar dan sehat.
d. Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi daripada tindakan medis tersebut
e. Konsekuensinya bila tidak dilakukan tindakan tersebut dan adakah alternative lain
10
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : …....……………………… Umur : …………… th
Alamat : ………………….....……………………………...
Adalah bertindak sebagai diri saya/Orang tua/Suami/Keluarga dari penderita :
Nama : …………………………… Umur : …………… th
Alamat : ..............…………………………………………...
Setelah mendapat penjelasan dan pengertian tentang tindakan medis yang akan dilakukan berkaitan
dengan KELUARGA BERENCANA dan segala resiko yang bisa terjadi, maka kami menyerahkan
sepenuhnya dengan ikhlas untuk dilakukan persalinan dengan tindakan :
Suntik KB, Pemasangan /Pelepasan IUD, Pemasangan /Pelepasan
Implant/...................
Pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran atas resiko tindakan medis yang akan diberikan.
Bila dikemudian hari terjadi resiko yang berhubungan dengan tindakan tersebut maka kami tidak akan
menuntut sesuai hukum yang berlaku.
Demikian pernyataan ini kami buat, agar dapat dipergunakan seperlunya.
Semarang,…………………….2012
Pukul :………………….WIB
Keluarga/Saksi
…………………….
11
Klien harus merasa konselor dapat menerimanya tanpa memandang kelas
social ekonomi, ras, latar belakang agama, pekerjaan ataupun hubungan
konselor dank klien
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Transinfomedia
13