Anda di halaman 1dari 10

KESERAGAMAN DAN PENGUNGKAPAN

(UNIFORMITY AND DISCLOSURE)

Makalah Kelompok 2

Mata Kuliah
Teori Akuntansi

Dosen Pengampu:
Siti Noor Khikmah, S.E., M.Si.
Farida, S.E., Ak., M.Si.

Disusun oleh:
13.0102.0005 Dwi Rahayuningsih
13.0102.0036 Akhmad Syukron Rizki
13.0102.0039 Santika Noviani
13.0102.0043 Muftiyatul Lazimah
13.0102.0048 Noviyana
13.0102.0055 Yuliningsih

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2016
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan akuntansi memungkinkan penggunaan teknik
pelaporan keuangan yang bermacam-macam. Hal ini bisa mengakibatkan
kesulitan dalam menilai laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu keseragaman. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah
menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat untuk membantu
pengambilan keputusan ekonomi. Agar hal tersebut dicapai dibutuhkan
pengungkapan yang jelas mengenai data akuntansi dan informasi lain yang
relevan.
B. MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan keseragaman?
2. Bagaimana tekni pengungkapan yang baik?
C. PEBAHASAN
1. KESERAGAMAN (UNIFORMITY)
Menurut Fields, Lys, dan Vincents, terdapat tiga alasan yang
mendasari pemilihan metode akuntansi. Alasan-alasan tersebut antara
lain:
a. Meminimalkan agency cost
Agency cost misalnya diminimalkan dengan metode off balance
sheet financing. Hal ini dilakukan dengan tidak mencantumkan
capital lease pada neraca, tetapi mencatatkannya sebagai biaya
pada laporan laba rugi. Dengan demikian, rasio debt to equity dan
debt covenant akan terlihat baik.
b. Signaling information
Pemilihan metode akuntansi dapat dipengaruhi oleh keinginan
manajemen untuk menyampaikan informasi tertentu kepada pihak
luar, misalnya kas di masa mendatang. Informasi tersebut
diharapkan dapat memuaskan pemegang saham dan menarik calon
pemegang sehingga meningkatkan gaji dan bonus dari manajer.
c. Melibatkan eksternalitas
Merupakan usaha untuk mempengaruhi pihak eksternal. Misalnya
pemilihan metode LIFO daripada FIFO untuk meminimalkan pajak
pendapatan.
Keseragaman laporan keuangan akan mempengaruhi daya
bandingnya, baik dengan laporan keuangan perusahaan lain atau
laporan keuangan perusahaan yang sama pada tahun yang berbeda.
Semakin seragam laporan keuangan, maka daya bandingnya akan
semakin besar. Terdapat dua macam keseragaman, yaitu:
a. Finite Uniformity
Finite uniformity berusaha menyamakan metode akuntansi yang
telah ditentukan dengan keadaan yang relevan dalam situasi yang
secara umum sama.
b. Rigid Uniformity
Rigid uniformity menentukan satu metode untuk semua transaksi
yang serupa, tanpa tergantung dengan keadaan yang relevan.
Dalam kenyataannya, meningkatkan daya banding dapat bersifat
kontra produktif jika antara dua ukuran yang dibandingkan, salah
satunya diperoleh dengan metode yang menghasilkan informasi yang
kurang relevan. Finite uniformity lebih mengutamakan penyajuan yang
sejujurnya daripada rigid uniformity. Oleh karena itu, Pemilihan antara
finite dan rigid uniformity menyebabkan trade-off antara
representational faithfulness dan verifiability.
a. The Present Status of Uniformity
Finite uniformity tidak seharusnya dijelaskan dengan cara yang
mengakibatkan penafsiran bahwa standar ini tidak dapat
dikembangkan. Baik finite maupun rigid uniformity merupakan
kondisi yang ideal. Dalam kenyataannya, ada praktek yang
mencampurkan keduanya, dimana beberapa standar berusaha
menmperhitungkan relevant circumstances, sedangkan yang
lainnya secara jelas menggunakan rigid uniformity. Faktor-faktor
yang mendasari rigid uniformity antara lain:
1) Keinginan terhadap konservatisme (kelestarian).
2) Kemampuan menentukan keadaan yang relevan.
3) Usaha untuk meningkatkan verifiability.
4) Kesadaran akan terlibatnya alokasi yang berubah-ubah.
5) Persepsi bahwa kos untuk mengimplementasikan relevan
circumtance melebihi manfaatnya.
Fleksibilitas yang memungkinkan keleluasaan manajemen telah
membentuk aturan-aturan akuntansi, seperti pemilihan metode
depresiasi, serta metode par value dan kos untuk menilai akuisisi
saham treasury.
b. The Usefulness of Accounting Allocation
Alokasi adalah pembagian kos atau pendapatan selama satu
periode yang dapat diaplikasikan ke beberapa periode. Contohnya
antara lain depresiasi, harga pokok penjualan, amortisasi premium
atau diskon obligasi, dsb. Alokasi dikritik karena tidak dapat
dikoreksi atau diperbaiki (tidak fleksibel).
2. PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)
SFAC No. 5 mendefinisikan disclosure sebagai penyajian informasi
dengan tujuan selain pengakuan dalam laporan keuangan yang
dibandingkan dengan pengakuan dalam laporan keuangan itu sendiri.
Tiga konsep pengungkapan yang umum ialah cukup (adequate), wajar
(fair), dan lengkap (full). Menurut FASB, laporan keuangan ditujukan
kepada pemegang saham, kredior, dan investor. pengungkapan juga
diberikan kepada pegawai, pemerintah dan masyarakat umum.
Cakupan pelaporan keuangan lebih luas dari laporan keuangan.
Kriteria untuk mengakui transaksi dalam laporan keuangan ialah
definisi, keterukuran, relevansi, dan reliabilitas. Definisi mencakup
suatu pos akan masuk dalam struktur akuntansi apabila memenuhi
definisi elemen laporan keuangan. Keterukuran berrati sutu pos
harus memiliki makna tertentu yang relevan dan dapat diukur
jumlahnya dengan reabilitas yang tinggi. Relevansi berarti
informasi yang terkandung dalam pos tersebut memiliki
kemampuan untuk membuat suatu perbedaan dalam keputusan
yang diambil pemakai laporan keuangan. Reliabilitas terkait
informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keadaan yang
digambarkan atau direpresentasika, dapat diuji kebenarannya.
Beberapa informasi yang perlu diungkapkan dalam laporan
keuangan :
a. Pengungkapan Data Kualitatif
Pemilihan kriteria untuk menentukan data kuantitatif yang
material dan relevan untuk investor dan kreditor memiliki
tekanan yang ditujukan pada informasi atau data keuangan lain
yang bisa dipergunakan dalam model keputusan. Penelitian
dalam akuntansi harus lebih dipusatkan pada metode
pengukuran dan pelaporan probabilitas data dari jumlah-jumlah
yang determinan.
b. Pengungkapan Data Kualitatif
Pada umumnya terdapat lima informasi kualitatif yang perlu
diungkapkan :
1) Ketidakpastian
Ketidakpastian dapat menimbulkan keuntungan dan
kerugian. Unsur ketidakpastian yang menimbulkan
keuntungan meliputi semua klaim atau hak yang terjadinya
belum dapat dipastikan tetapi ada kemungkinan akan
menjadi hak milik perusahaan yang sah. Sebaliknya,
kemungkinan timbulnya suatu kerugian harus diakui
kepada laba rugi periodik dan mengakui sebagai
hutang.pengakuan tersebut dapat diakui apabila : (1)
informasi mengenai kerugian diketahuo sebelum aporan
keuangan dipublikasikan dan (2) jumlah kerugian dapat
ditaksir dengan cukup pasti. Kemungkinan rugi biasanya
disebabkan oleh faktor : (1) perusahaan menjamin hutang
pihka lain, (2) perusahaan dituntut pihak lain, dan (3)
kemungkinan penaihan pajak tahun-tahun yang lalu.
2) Dasar penilaian dan kebijakan
Semakin luasnya prosedur akuntansi yang digunakan oleh
perusahaan yang berbeda menyebabkan sulitnya menilai
komparabilitas laporan keuangan antar perusahaan.
Argumen terhadap adanya perbedaan atas lingkungan yang
berlainan sering digunakan oleh manajemen sebagai
alaasan kuat untuk memilih metode mana yang digunakan.
Keberagaman alternatif bisa menimbulkan kerancuan bagi
pengguna untuk memnentukan pilihan. Penyederhanaan
alternatif yang ada akan membantu manajemen dalam
menentukan pilihan yang akan digunakan. Pengungkapan
kebijakan akuntansi dapat memberikan bantuan untuk
memungkunkan dilakukannya penafsiran yang lebih baik
atas laporan keuangan suatu perusahaan. Hal ini dapat
mempengaruhi keputusan investasi.
3) Perubahan akuntansi
Pemakaian yang konsisten dari prinsip dan prosedur
akuntansi telah lama dianggap sebagai hal yang hakiki
dalam evaluasi kegiatan perusahaan dan dalam proyeksi
aktivitas di masa yang akan datang. APB Opinion no 20
mendukung pandangan ini tetapi dengan menetapkan
bahwa perubahan yang dilakukan harus diungkapkan dalam
laporan keuangan pada saat perubahan tersebut dibuat
beserta penjelasan mengenai alasan atas perubahan tersebut.
Perubahan akuntansi meliputi perubahan prinsip akuntansi,
perubahan estimasi akuntansi, dan perubahan entitas
pelaporan.
4) Keterikatan dengan suatu perjanjian
Banyak pendapat yang menyatakan bahwa perusahaan akan
mengungkapkan semua informasi yang diperlukan dalam
rangka berjalannya fungsi pasar modal. Ada dua jenis
pengungkapan yakni pengungkapan wajib dan
pengungkapan sukarela. Pengungkapan akan memberi
manfaat kepada serikat kerja terkait tawar- menawar upah
pegawai.
5) Peristiwa kemudian setelah tanggal neraca
Penjelasan tentang suatu kejadian pada tanggal setelah
tanggal neraca namun sebelum laporan keuangan
dipubliaksikan merupakan hal penting yang perlu
diungkapkan. Informasi yang disajikan dalam
neracamaupun laporan laba rugi biasanya bersifat tentatif
karena adanya ketidakpastian dari peristiwa di masa yang
akan datang. Peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca
dan sebelum laporan keuangan dipublikasikan antara lain :
a) Peristiwa yang mempengaruhi secara langsung jumlah
elemen yang disajikan dalam laporan keuangan
Peristiwa ini muncul akibat pengetahuan yang tidak
lengkap selama periode akuntansi dan hasil dari
perubahan dalam penilaian estimasi baru diperoleh
setelah tanggal neraca.
b) Peristiwa yang dapat mengubah secara material
validitas penilaian neraca atau hubungan di antara
pemegang saham
Peristiwa ini secara tidak langsung mempengaruhi
laporan keuangan periode sebelumnya, tetapi dapat
mempengaruhi keputusan yang diambil atas dasar
laporan tersebut.
c) Kejadian yang mungkin mempengaruhi secara material
operasi atau penilaian di masa yang akan datang.
Kejadian-kejadian ini memiliki pengaruh yang tidak
diketahui atau tidak pasti terhadap pendapatan dan
penilaian di masa yang akan datang. Meskipun ada
pihak yang meragukan manfaat pengungkapan tersebut,
rekomendasi tetap harus diterapkan untuk mengurangi
kebingungan.
c. Metode Pengungkapan
Metode yang umum digunakan dalam pengungkapan informasi
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Bentuk dan susunan laporan yang formal
2) Terminologi dan penyajian terinci
3) Informasi sisipan
4) Catatan kaki
5) Ikhtisar tambahan dan skedul
6) Komentar dalam laporan auditor
7) Pernyataan Direktur Utama atau Ketua Dewan komisaris.
3. KESIMPULAN
Keseragaman penggunaan teknik akan meningkatkan komparabilitas
laporan keuangan antar perusahaan. Pengungkapan yang cukup, wajar,
dan lengkap akan memberikan banyak manfaat bagi para pengguna
laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Chairiri, Anis dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Semarang : Badan
Penerbit UNDIP
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Widyastuti, Anisa. 2013. Uniformity and Disclosure. http://www.academia.edu.
Diakses 19 April 2016.

Anda mungkin juga menyukai