Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MAKALAH

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN, TEORI INVESTASI DAN


PENDEKATAN KEBERGUNAAN KEPUTUSAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3

I WAYAN SUMARGA (213 20 261)


KRISTIN RIMALA (213 20 193)
ISKE LESTARI L (213 20 255)
SITI FATIMAH (213 20 )
HASTIN (213 20 176)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


PANCA BHAKTI PALU
2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata
kuliah Teori Akuntansi.  Makalah ini membahas tentang “Teori Keputusan, Teori
Investasi dan Pendekatan Kebergunaan Keputusan”.

Makalah ini penulis susun berdasarkan Pembelajaran Teori Akuntansi. Tujuan


utamanya adalah untuk membantu penulis sendiri agar dapat memahami materi sesuai silabus
yang telah diberikan serta dapat menambah pengetahuan bagi siapa saja yang membacanya.

Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu
kami mengucapkan terimakasih kepada dosen Teori Akuntansi, serta rekan-rekan anggota
kelompok yang telah membantu hingga tersusunnya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik/saran dari para pemakai.

Semoga buku ini member manfaat yang sebesar-besarnya.

Palu, Maret 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pendekatan Kegunaan Keputusan Pelaporan Keuangan 3
2.1.1 The Decision usefulness Approach 3
2.1.2 Single-Person Decision Theory 4
2.1.3 The Rational Averse-Investor 6
2.1.4 Prinsip Diversifikasi Portofolio 6
2.1.5 Keputusan Investasi yang Optimal 7
2.1.6 Risiko Portofolio 8
2.1.7 Reaksi Badan Akuntan Profesional Terhadap Pendekaan Penggunaan
Keputusan 9
2.2 Pendekatan Informasi untuk Kegunaan Keputusan 9
2.2.1 Outline Of The Research Problem 9
2.2.2 Koefisien Respon Laba 11
2.3 Pendekatan Pengukuran untuk Kebergunaan Keputusan 12
2.3.1 Definisi Pendekatan Pengukuran 12
2.3.2 Apakah Pasar Saham Efisien Sepenuhnya? 13
2.3.3 Alasan Lain yang Mendukung Pendekatan Pengukuran 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 17
3.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memulai studi tentang teori akuntansi keuangan dengan mempertimbangkan nilai
model saat ini. Penyedia Model ini yang paling relevan informasi ke para pemakai laporan
keuangan. Di dalam konteks ini yang kita gambarkan informasi relevan sebagai informasi
tentang masa depan perusahaan prospek ekonomi, adalah, dividen, arus kas, dan
profitabilitas. Kita juga akan menyelidiki kondisi-kondisi itu di bawah nilai/harga pasar
asset yang mana suatu kewajiban dapat bertindak sebagai ukuran tidak langsung berharga.
Ini akan menjadi kasus di bawah kondisi-kondisi ideal (untuk digambarkan kemudian).
Jika kondisi-kondisi tidaklah ideal (yang mana adalah pada kasus umumnya),
permasalahan pokok diciptakan untuk penilaian asset dan pengukuran pendapatan.

Perspektif pengukuran dalam pelaporan keuangan (financial reporting) adalah


sebuah pendekatan dimana akuntan mengambil sebuah tanggung jawab untuk
menggabungkan nilai wajar (fair values) dalam laporan keuangan (financial statement)
yang tepat, dengan tetap memperhatikan reliabilitas. Hal ini memberikan sebuah
kewajiban tambahan untuk memberikan informasi kepada investor sehingga dapat
digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa depan.

Ketika tidak mungkin bahwa perspektif pengukuran akan ‘mengganti’ basis biaya
historis dari akuntansi, maka kemungkinan menjadi suatu masalah dimana keseimbangan
relatif dari informasi berbasis biaya dibandingkan dengan informasi berbasis fair-value
dalam laporan keuangan bergerak dalam arah fair value. Mungkin hal ini aneh, dari
masalah teknik seperti RRA dan akuntansi biaya langsung sudah terjadi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Decision Usefulness
2. Apa Saja Risiko Dalam Decision Usefulness
3. Bagaimana Reaksi Badan Penyusun Standar
4. Pengertian Perspektif Informasi
5. Alasan Pasar Bereaksi terhadap Informasi
6. Menjelaskan Garis Besar Masalah Penelitian

4
7. Menjelaskan Tentang Peran Earnings Response Coefficients (ERC)
8. Menjelaskan Perspektif pengukuran (measurement perspective) terhadap pelaporan
keuangan

1.3 Tujuan
1. Memberikan penjelasan tentang teori keputusan dalam investasi
2. Memberikan pejelasana Risiko Dalam Decision Usefulness
3. Memberikan penjelasan mengenai pendekatan informasi dan pengukuran dalam
kebergunaan keputusan
4. Memberikan pemahaman kepada pembaca dalam pengambilan keputusan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.4 Pendekatan Kegunaan Keputusan Pelaporan Keuangan


2.4.1 The Decision usefulness Approach
Pendekatan ini menggunakan suatu pandangan:
“Jika para akuntan tidak dapat menyiapkan laporan keuangan secara teoritis tepat,
setidaknya dapat mencoba untuk menjadikan laporan keuangan yang berdasarkan
historical cost lebih bermanfaat”
Dalam menggunakan pendekatan manfaat keputusan (decision usefulness), ada
dua pertanyaan utama yang harus dibahas, yaitu:
1. Siapa pengguna laporan keuangan? Terdapat banyak pengguna laporan
keuangan. Akan membantu jika para pengguna tersebut digolongkan dalam
beberapa kelompok, seperti investor, pemilik , manager, perserikatan, pengatur
standar, dan pemerintah, yang kemudian grup ini disebut penyusun akuntansi
(constituencies of accounting).
2. Apakah persoalan keputusan dari pengguna laporan keuangan? Dengan
memahami masalah keputusan ini, akuntan akan lebih mudah untuk
menyiapkan kebutuhan informasi. Atau dapat dikatakan, membuat informasi
mengenai laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan yang spesifik bagi
pengguna laporan tersebut akan membantu peningkatan pengambilan
keputusan. Dengan cara ini, laporan keuangan yang dibuat akan lebih
bermanfaat.

Menghadapi pertanyaan yang sulit seperti diatas, untuk membantu, para


akuntan mengarahkannya ke berbagai teori dalam bidang ekonomi dan keuangan.
akan dibahas dua teori yaitu :

Single-person (Theory of Decision). Teori ini menjadi dasar yang baik untuk
mulai memahami bagaimana individu membuat keputusan yang rasional di bawah
kondisi ketidakpastian. Teori ini memungkinkan kita untuk mengapresiasikan
konsep informasi yang memudahkan pembuat keputusan untuk menajamkan
kepercayaan subjektifnya tentang pengembalian di masa depan atas keputusannya.

6
Teori Investasi (Theory of Investment). Suatu spesialisasi teori keputusan
yang digunakan sebagai model dari proses keputusan investor yang rasional. Teori
ini membantu kita untuk mengerti sifat alami suatu risiko dalam konteks investasi
portofolio. Teori ini sangat penting bagi bidang akuntansi karena diadopsi dari
standar akuntansi professional.

2.4.2 Single-Person Decision Theory


Sudut pandang teori ini adalah seseorang yang harus mengambil keputusan dalam
kondisi ketidakpastian. Teori ini mengakui bahwa state probabilities tidak lagi
objektif, sebagaimana dalam kondisi yang ideal, dan mengemukakan suatu
prosedur formal dimana individu dapat mengambil keputusan yang terbaik dengan
memilih dari satu perangkat atau kumpulan alternatif yang ada. Teori ini
mengijinkan investor memperoleh informasi tambahan untuk merevisi penilaian
subjektif pembuat keputusan atas peristiwa yang mungkin terjadi setelah
keputusan dibuat. Teori keputusan ini relevan dengan akuntansi karena laporan
keuangan menyediakan informasi tambahan yang berguna bagi banyak keputusan.

Sistem Informasi
Supaya lebih bermanfaat, informasi dalam laporan keuangan harus membantu
untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Dengan menggunakan
historical cost, laporan keuangan tidak menunjukkan nilai masa depan yang
diharapkan secara langsung. Namun, laporan keuangan akan tetap berguna untuk
investor secara luas yang memungkinkan suatu prediksi baik kabar baik ataupun
buruk yang terdapat didalamnya akan bertahan sampai masa depan.

Perlu diketahui bahwa kita mengembangkan proses keputusan yang


hubungannya dengan investor menggunakan informasi laporan keuangan saat ini
untuk memprediksi earning power di masa depan. Prediksi akan earning power
digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan
(kepentingan utama investor). Aliran kas di masa depan dapat digunakan untuk
memprediksi pengembalian investasi masa depan. Pendekatan ini konsisten
dengan kondisi ideal. Bagaimanapun, dibawah kondisi yang yang tidak ideal tidak
tepat jika dikatakan bahwa prediksi aliran kas masa depan adalah pendekatan yang
lebih baik untuk memprediksi pengembalian investasi dibandingkan prediksi
earning power. Pada akhirnya, kedua pendekatan tersebut sesungguhnya sama

7
sejak aliran kas dan earning memiliki output rata-rata yang sama. Secara akual,
perbedaan antara aliran kas dan pendapatan bersihnya akan selalu nol setiap
waktu.
Dalam jangka pendek, seseorang dapat menentang bahwa earning power
memiliki keuntungan tertentu dalam memprediksi pengembalian investasi masa
depan. Karena secara accrual, pengembalian lebih sedikit dibandingkan arus kas
yang diakibatkan sebagai contoh akuisisi capital asset dan penjualan. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan tetap bermanfaat bagi investor
meskipun laporan keuangan tidak secara langsung melaporkan mengenai aliran
kas masa depan dengan dasar penghitungan present value. Inti dari hubungan
antara laporan keuangan saat ini dan masa depan adalah conditional probabilities
P(GN/H) dan P(BN/L). Probabilitas ini disebut sistem informasi. Konsep dari
sistem informasi merupakan konsep yang sangat kuat (karena dapat menangkap
isi informasi dari laporan keuangan dengan demikian menentukan nilainya untuk
pembuatan keputusan oleh investor) dan sangat berguna (karena banyak masalah
akuntansi praktis dapat dibingkai dalam kerangka dampaknya terhadap sistem
informasi dalam teori akuntansi keuangan).

Information defined
Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara untuk mendefinisikan
informasi, yaitu bahwa informasi adalah bukti yang memiliki potensi
mempengaruhi keputusan seseorang. Dari definisi tersebut terdapat hal- hal yang
bisa kita simpulkan, yaitu: 1)Informasi adalah ex ante definition. Tuntutan yang
paling utama bagi bahan bukti untuk menggambarkan informasi adalah minimal
beberapa bahan bukti harus diperoleh, kepercayaan secara cukup berpengaruhi
bahwa keputusan akan berubah., 2) Definisi adalah individual- specific. Setiap
orang memiliki reaksi yang berbeda dan bersifat khusus atas informasi yang sama,
3) Definisi seharusnya menggambarkan biaya bersih, dan 4) definisi seharusnya
menekankan bahwa penerimaan dan kepercayaan terhadap informasi sebagai
proses yang kontinyu.

8
2.4.3 The Rational Averse-Investor
Dalam teori keputusan, konsep individu rasional secara sederhana menerangkan
dalam pembuatan keputusan, tindakan yang terpilih ialah salah satu yang
memberikan harapan manfaat yang terbaik. Hal ini berdampak terhadap individu
yang besar kemungkinan mencari informasi tambahan yang relevan terhadap
keputusan, yang akan digunakan untuk merevisi pernyataan kemungkinan dengan
menggunakan Baye s’ theorem.

Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu risk-
averse (menolak risiko). Konsep dari risk-aversion sangat penting bagi akuntan
karena berarti investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan resiko dan
nilai yang diharapkan di masa depan. Risk-averse akan menyamakan (trade-off)
antara return dan risiko yang diharapkan. Contohnya, jika kita memiliki
kemungkinan menang 75%, kita mungkinakan melempar untuk taruhan yang
lebih besar. Akibatnya, kita sekarang memiliki resiko lebih besar untuk
memperoleh nilai pengembalian yang lebih besar, nilai yang diharapkan sekarang
adalah $0,50 per dollar dibanding nol. Untuk model risk-aversion, teori keputusan
menggunakan alat yaitu utility function yang menghubungkan jumlah
pembayaran dengan utilitas pembuat keputusan pada jumlah tersebut.

Kadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah


risk-neutral yaitu pembuat keputusan akan menganalisa secara teliti investasi
yang beresiko terkait dengan return yang diharapkan. Risk neutrality mungkin
adalah asumsi yang layak saat pengembalian kecil. Bagaimanapun, risk aversion
adalah asumsi yang lebih realistic pada kebanyakan kasus. Konsep dari risk
aversion sangat penting bagi akuntansi, karena ini berarti bahwa investor
memerlukan informasi yang mengandung resiko, seperti halnya nilai yang
diharapkan dari pengembalian masa depan.

2.4.4 Prinsip Diversifikasi Portofolio


Pada poin D telah dinyatakan bahwa investor individu di asumsikan menjadi
penolak resiko. Konsekuensi, pemberian pelunasan yang yang diharapkan dari
investasi, investor yang rasional menginginkan resiko kemungkinan yang terkecil
atau sebaliknya resiko yang diberikan akan menginginkan kemungkinan terbaik
dari pelunasan yang diharapkan. Salah satu cara investor dapat mengurangi resiko

9
untuk return yang diharapkan adalah dengan mengadopsi strategy of
diversification, dengan menginvestasikannya dalam sekuritas portofolio. Prinsip
dari diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa tetapi tidak semua
resiko dapat dieliminasi dengan strategi investasi yang sesuai. Prinsip ini
merupakan implikasi yang sangat penting untuk mengetahui sifat dari resiko
informasi yang dibutuhkan investor.

Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas


ini terhadap akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit
- seluruh investor membutuhkan informasi tentang nilai yang diharapkan dan
resiko atas return dari investasi, tanpa memperhatikan bentuk khusus dari fungsi
utilitasnya. Memungkinkan untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang
memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama tetapi dengan resiko
yang kecil. Dalam ekonomi di manapun, pasti ada keadaan alami yang disebut
factor yang mempengaruhi return dari seluruh saham, yaitu : Faktor market-wide
atau economy wide. Kehadirannya berarti jika return atas satu saham tinggi, maka
return atas kebanyakan saham yang lain juga akan tinggi (dengan asumsi bahwa
return atas saham adalah independen). Jika seluruh faktor adalah economy-wide
maka return atas saham perusahaan akan secara sempurna terkorelasi. Faktor
firm-spesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan saja. Jika seluruh
faktor adalah firm-spesific, maka return akan independen.

2.4.5 Keputusan Investasi yang Optimal


Saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse
adalah untuk membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang
menghasilkan tradeoff yang paling baik antara return dan resiko yang diharapkan.
Jumlah yang sama diinvestasikan dalam sebuah portofolio dapat menghasilkan
resiko yang lebih rendah dibandingkan jika diinvestasikan dalam perusahaan
tunggal untuk tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama. Hal itu
disebabkan saat lebih dari satu investasi beresiko diadakan, resiko spesifik
perusahaan cenderung untuk menghilang. Jika satu saham menghasilkan return
yang rendah maka akan selalu ada kesempatan bahwa saham-saham yang lain
akan menghasilkan return yang tinggi. Semakin banyak jumlah saham
perusahaan yang berbeda dalam portofolio, semakin besar efek ini dapat bekerja.
Sebagai hasilnya, resiko yang berbahaya dapat dikurangi.

10
Yang perlu diperhatikan disini, dalam suatu economy-wide risk, tidak ada
yang dapat ditolak keluar secara keseluruhan. Pada saat minimum, saat portofolio
pasar dipegang, factor economy-wide akan tinggal untuk berperan bagi resiko
portofolio, dan resiko ini tidak dapat diubah. Resiko non-diversifiable disebut
risiko sistematis. Secara konsep, portofolio pasar termasuk seluruh saham yang
tersedia untuk investasi dalam ekonomi. Pada prakteknya, portofolio pasar
biasanya mengambil seluruh saham yang diperdagangkan dalam bursa efek
mayor. Beberapa investor kemungkinan ingin mengurangi investasi mereka dalam
portofolio pasar dan membeli risk free asset denagn prosesnya. Yang lain
kemungkinan ingin meminjam dalam risk free rate dan meningkatkan
investasinya.bagaimanapu caranya, semua investor dapat menikmati keuntungan-
keuntungan penuh dari diversifikasi, pada waktu yang sama mencapai untuk
mencapai resiko pengembalian yang optimal dari trade off.

2.4.6 Risiko Portofolio


Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran resiko yang penting dari
sekuritas dalam teori investasi. Resiko ini yaitu beta, yang mengukur co-
movement antara perubahan dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai
pasar atas portofolio pasar. Beta adalah konsep yang penting dan berguna dalam
akuntansi keuangan. Saham beta adalah komponen yang krusial dari studi empiris
yang berguna sebagai informasi akuntansi keuangan bagi investor. Beta juga
merupakan “launching pad” bagi pelaporan resiko perusahaan.

Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit


sekuritas dalam portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna
adalah informasi yang dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta
yang diharapkan dari sekuritas. Informasi mengenai pengembalian sekuritas yang
diharapkan dan beta sangat berguna bagi investor. Ini memungkinkan mereka
untuk mengestimasi pengembalian yang diharapkan dan resiko dari portofolio
yang mereka pertimbangkan. Kemudian mereka dapat memilih portofolio yang
memberi resiko pengembalian tradeoff yang diharapkan, subjek dari level biaya
tansaksi yang dibawa.

11
2.4.7 Reaksi Badan Akuntan Profesional Terhadap Pendekaan Penggunaan
Keputusan
FASB’s SFAC 1 menjelaskan suatu adaptasi yang penting dari teori keputusan
terhadap laporan keuangan dan pelaporannya. Sedangkan SFAC 2
mengoperasionalkan pendekatan manfaat keputusan dengan mengembangkan
karakteristik dimana informasi akuntansi seharusnya terkandung didalamnya
supaya lebih bermanfaat. Dalam esensinya, informasi akuntansi seharusnya
menyediakan informasi yang berisi mengenai sistem yang menghubungkan
laporan keuangan periode saat ini dengan realisasi dan pelunasan di masa depan.
Dua karakteristik informatif yang utama ialah relevan dan reliable.
Informasi yang relevan ialah informasi yang memiliki kapasitas untuk
mempengaruhi kepercayaan investor mengenai pengembalian di masa depan dan
informasi yang reliable menggambarkan suatu hal yang pokok untuk diukur
(harus tepat dan tidak bias).

2.5 Pendekatan Informasi untuk Kegunaan Keputusan


2.5.1 Outline Of The Research Problem
Alasan Terhadap Respon Pasar
Prediksi perilaku investor dalam merespon informasi laporan keuangan yaitu :
1. Investor memiliki kepercayaan awal berkaitan dengan resiko dan return atas
saham perusahaan. Kepercayaan awal ini diperoleh berdasarkan informasi yang
tersedia untuk publik.
2. Setelah pengumuman laba bersih tahun bersangkutan, investor tertentu
memutuskan untuk mendapatkan informasi lebih dengan menganalisa jumlah
laba.
3. Investor yang telah merevisi prediksi awal tentang profitabilitas dan return
yang akan datang upward cenderung untuk membeli saham perusahaan pada
nilai pasar saat ini dan begitu pula sebaliknya jika investor merevisi
kepercayaan awalnya downward.
4. Volume perdagangan saham meningkat saat perusahaan melaporkan laba
bersihnya. Reaksi harga pasar dapat memberikan test yang lebih kuat atas
decision usefulness daripada reaksi volume.

12
Menemukan Respon Pasar
1. Teori pasar efisien mengimplikasikan bahwa pasar akan beraksi cepat terhadap
informasi baru. Jika pasar efisien bereaksi, seharusnya terjadi dalam narrow
window atau di sekitar tanggal pengumuman.
2. Good News (GN) atau Bad News (BN) yang dilaporkan dalam laba bersih
biasanya dievaluasi relatif berdasarkan apa yang diharapkan investor. Artinya,
peneliti harus memperoleh sampel dari apa yang diharapkan investor atas laba
bersih.
3. Selalu ada peristiwa yang juga terjadi di seputar tanggal pengumuman yang
mempengaruhi volume dan harga saham perusahaan. Sehingga, respon pasar
terhadap laba bersih yang dilaporkan sulit untuk ditemukan

Memisahkan market-wide dan faktor-faktor spesifik perusahaan


Model pasar secara luas digunakan untuk memisahkan ex post faktor-faktor
keseluruhan pasar atau spesifik pasar yang mempengaruhi hasil sekuritas. Selisih
antara expected return dengan actual return merupakan abnormal return. Hasil
abnormal juga diinterpretasikan sebagai rate of return saham perusahaan untuk
hari ke 0 setelah meniadakan pengaruh faktor-faktor keseluruhan perusahaan.

Membandingkan Return dan Income


Peneliti empiris saat ini dapat membandingkan abnormal return saham pada
tanggal publikasi dengan komponen yang tidak diharapkan atas laba bersih yang
dilaporkan perusahaan.

Jika laba bersih yang tidak diharapkan merupakan GN, yaitu pendapatan
bersih positif yang tidak terduga dalam pasar modal efisien, abnormal return
positif memberikan bukti bahwa investor secara rata-rata bereaksi secara
menguntungkan terhadap GN yang sebelumnya tidak diharapkan dalam earnings.

Begitu pula sebaliknya jika laba bersih yang diharapkan merupakan BN.
Abnormal return positif maupun negatif dapat berlanjut selama satu atau dua hari
setelah tanggal publikasi saat pasar mencerna informasi. Konsekuensinya,
menjumlahkan abnormal return selama 3 – 5 hari dalam narrow window di sekitar
tanggal publikasi terlihat lebih rasional jika dibandingkan hanya mengevaluasi

tanggal publikasi (hari 0) saja.

13
2.5.2 Koefisien Respon Laba
Penelitian Earnings Response Coefficient (ERC) adalah identifikasi dan
penjelasan dari respon pasar yang berbeda-beda terhadap informasi earnings.
ERC mengukur luas dari abnormal return sekuritas dalam merespon komponen
yang tidak diharapkan dari earning yang dilaporkan oleh perusahaan yang
menerbitkan sekuritas tersebut.

Alasan Respon Pasar yang Berbeda terhadap earnings yang didasarkan pada
historical-cost yaitu :
 Beta
Karena investor melihat earnings saat ini sebagai indikator atas earnings
power dan future return, semakin beresiko future return maka semakai rendah
reaksi investor terhadap jumlah unexpencted earnings yang akan diberikan.
 Struktur Modal
ERC untuk perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi akan lebih rendah
bila dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki sedikit atau tidak ada
hutang. Karena untuk perusahaan yang memiliki leverage tinggi, peningkatan
dalam perusahaan menambah kekuatan dan keamanan obligasi dan hutang
lainnya sehingga jika ada GN akan mengarah kepada kreditor.
 Persistence
ERC akan semakin tinggi jika banyak GN atau BN dalam current earnings
diharapkan untuk bertahan lama sampai masa yang akan datang. Persistence
merupakan konsep yang berguna dan menantang. Karena komponen yang
berbeda dalam laba memiliki ketahanan yang berbeda. Aspek lain dari ERC
yaitu bahwa persistence bergantung pada kebijakan akuntansi perusahaan.
Kemungkinan untuk zero-persistence memberikan masukan bahwa
diperlukan pengungkapan laporan yang detail termasuk tentang kebijakan
akuntansi.
 Earnings quality
Kita mengharapkan ERC yang lebih tinggi untuk high-quality earnings.
 Kesempatan Tumbuh
ERC akan lebih tinggi untuk perusahaan dimana pasar menilai perusahaan
tersebut memiliki kesempatan tumbuh.

14
 The Informativeness of Price
Semakin tinggi informasi atas harga semakin sedikit isi informasi dari
earnings saat ini. Proxy dari informativeness of price yaitu ukuran
perusahaan.

2.6 Pendekatan Pengukuran untuk Kebergunaan Keputusan


2.6.1 Definisi Pendekatan Pengukuran
Perspektif pengukuran (measurement perspective) terhadap pelaporan
keuangan adalah suatu pendekatan yang menuntut akuntan untuk melaksanakan
tanggungjawab memasukkan nilai wajar terhadap laporan keuangan pokok,
dengan reliabilitas yang masih rasional, yang berarti meningkatnya
tanggungjawab akuntan untuk membantu investor dalam memprediksi kinerja
masa depan perusahaan.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan relevansi laporan keuangan, tetapi


jangan meninggalkan reliabilitasnya dalam rangka membantu investor mengambil
keputusan. Apabila informasi akuntansi semakin relevan, maka reaksi investor
terhadap informasi tersebut akan semakin besar.

Measurement perspective berusaha untuk meningkatkan relevansi informasi


akuntansi. Akuntan mengambil tanggungjawab untuk membantu investor dengan
cara menggunakan pengukuran fair value terhadap laporan keuangan pokok. Akan
tetapi, sesuai dengan SFAC 2 menyatakan bahwa ada dua kualitas informasi
pokok, yaitu relevansi dan reliabilitas, yang harus dijaga keseimbangannya.

Apabila hanya memperhatikan relevansi, maka reliabilitas akan berkurang


dan menyebabkan laporan keuangan tidak bisa diaudit. Akuntan publik yang
merupakan ujung tombak profesi akuntansi tidak lagi bisa berjalan karena laporan
keuangan tidak bisa diaudit. Karena itu, batasan measurement perspective adalah
berusaha untuk menggunakan pengukuran yang berorientasi pada fair value
terhadap laporan keuangan pokok asalkan kualitas reliabilitas laporan keuangan
pokok tersebut tidak berkurang.

15
2.6.2 Apakah Pasar Saham Efisien Sepenuhnya?

Teory Prospek
Kahneman dan Tversky (1979) menyajikan bukti empiris terjadinya pelanggaran
aksioma EUT (Expected Utility Theory). Berdasarkan aksioma EUT, dalam
kondisi ketidakpastian, orang akan memilih pilihan yang menghasilkan expected
utility terbesar. Mereka menamainya teori prospek (prospect theory).
Teori prospek adalah teori yang menjelaskan bagaimana seseorang mengambil
keputusan dalam kondisi tidak pasti. Substansi teori prospek adalah proses
pembuatan keputusan individual yang berlawanan dengan pembentukan harga
yang biasa terjadi di ilmu ekonomi.

Apakah Beta Mati?


Beta adalah pengukur volatilitas return suatu sekuritas terhadap return pasar. Beta
menggambarkan besarnya perubahan harga suatu saham tertentu dibandingkan
dengan perubahan harga pasar. Beta merupakan konsep yang penting dalam
akuntansi keuangan karena beta merupakan pengukur risiko sistematis suatu
sekuritas terhadap risiko pasar.
Risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat didiversifikasi melalui portofolio.
Risiko ini menggambarkan faktor ekonomi secara keseluruhan yang
mempengaruhi semua sekuritas yang ada.

Apabila fluktuasi return suatu sekuritas mengikuti fluktuasi return pasar, maka
beta sekuritas tersebut bernilai 1. Beta bernilai 1 berarti bahwa risiko sistematis
suatu saham sama dengan risiko pasar.

Dari sudut pandang akuntansi, luas beta bukan ukuran risiko spesifik perusahaan
yang relevan, dimana beta hanya meningkatkan peran laporan keuangan dalam
melaporkan informasi berisiko, yang artinya bahwa beta is not dead.
Bagaimanapun juga, beta berubah sepanjang waktu dan secara berangsur- angsur
memiliki status sebagai ukuran risiko dengan variable berdasar akuntansi

Efficient Securities Market Anomalies


Berikut 3 kasus keganjilan pasar sekuritas efisen:

16
1. Post- announcement drift
Pertama kali laba perusahaan diketahui, isi informasi harus segera
diterjemahkan investor dan terkait dengan harga pasar efisien.
Bagaimanapun, sudah diketahui yang terjadi adalah tidak demikian. Unutk
perusahaan yang melaporkan GN dalam laba per kuarter, return sekuritas
abnormal cenderung menyimpang naik sedikitnya 60 hari berikutnya dari
pengumuman laba. Dengan cara yang sama perusahaan yang melaporkan BN
memiliki return abnormal menyimpang mundur dengan periode yang sama.
Fenomena inilah yang dinamakan post- announcement drift

2. Market efficiency with respect to financial ratio


Pasar seringkali tidak melakukan respon terhadap informai neraca samapai
informasi menunjukkan laba atau arus kas, sehingga hal ini menimbulkan
pertanyaan lagi mengenai efisiensi pasar sekuritas dan harus ditemukan cara
strategi investasi yang menggunakan informasi neraca untuk ‘memukul’
pasar. Ou dan Penman melakukan studi akan bahan bukti yang membuat
pasar tidak menunggu, serta detail mengenai strategi investasi untuk
melakukan beat the market. Berdasarkan model OP, pertama kali saham
dibeli, saham dipegang selama 24 bulan dan kemudian dijual pada harga
pasar pada saatnya. Saham yang dijual secara cepat akan dibeli pada harga
pasar 24 bulan kemudian unutk memenuhi kewajian penjualan jangka
pendek. Bagaimana strategi ini beat the market ? OP menghitung laba/ rugi
dengan mengkonversi kedalam ROR yang diagregatkan untuk memberi total
return atas semua transaksi. Walaupun kesempatannya nol, strategi ini
sukses ‘memukul’ pasar.

3. Markets response to accruals


Sloan memisahkan pelaporan laba beraih dalam arus kas dari aktivitas
operasional dan komponen akrual, baik pengurangan ataupun penjumlahan
keduanya. Sloan menunjukkan, bahwa pada kondisi semua sama, pasar
efisien seharusnya bereaksi lebih kuat terhadap satu dollar dari GN dalam
laba bersih jika dollar berasal dari arus kas operasional daripada dari akrual.

17
Implications of Securities Market Inefficiency for Financial Reporting
Konsekuensi yang paling tampak adalah pelaku (trader) cukup noise, tetapi
ekspektasinya nol. Karena itu, bahkan dalam konteks ekspektasi, harga saham
tergantung pada nilai yang mendasar dari saham tersebut. Pada waktu yang lain,
bagaimanapun juga, investor rasional termasuk analysts akan menemukan
mispricing dan mengambil keuntungan dari hal tersebut, yang memicu harga pada
nilai fundamental. Laporan keuangan yang diperbaiki semakin membantu
memprediksi nilai fundamental perusahaan dan mempercepat proses arbitrasi.
Kemudian, dengan mengurangi biaya analisis rasional pelaporan yang lebih baik
akan mengurangi bias dari perilaku investor. Akibatnya, inefisiensi pasar sekuritas
mendukung perpektif pengukuran.

2.6.3 Alasan Lain yang Mendukung Pendekatan Pengukuran


Mengapa measurement perspective mengusulkan untuk memasukkan
informasi yang bernilai lebih relevan (more value-relevant information) dalam
laporan keuangan pokok, padahal teori pasar modal efisien berimplikasi bahwa
catatan kaki dan pengungkapan lain sudah cukup?
Berdasarkan information perspective, historical cost digunakan sebagai
basis akuntansi dan mengandalkan pengungkapan penuh untuk meningkatkan
manfaat informasi akuntansi bagi investor. Bentuk pengungkapan tidak penting,
yang penting adalah bahwa diasumsikan banyak rational investor dan informed
investor yang bereaksi cepat terhadap informasi akuntansi. Riset empiris tentang
efisiensi pasar modal telah mengkonfirmasi bahwa setidaknya informasi laba
bermanfaat bagi pasar.

Akan tetapi, ada berbagai pertanyaan berkaitan dengan information


pespective, seperti (1) laba hanya direaksi oleh pasar sebesar 2% - 5%, (2) pasar
modal mungkin tidak seefisien yang diduga, dan (3) tuntutan tanggungjawab
hukum oleh masyarakat terhadap akuntan meningkat. Ketiga alasan tersebut
mendasari adanya kemungkinan bahwa measurement perspective dapat
meningkatkan relevansi informasi akuntansi tanpa mengabaikan reliabilitas
informasi akuntansi tersebut.

Dari sisi riset empiris, informasi laba hanya mampu menjelaskan sangat
kecil tentang harga sekuritas. Lev (1989) menemukan bahwa respon pasar

18
terhadap berita baik atau berita buruk tentang earnings sangat kecil. Variabilitas
keuntungan abnormal dalam narrow window hanya 2% sampai 5% yang
dijelaskan oleh informasi earnings, sisanya diakibatkan oleh faktor lain selain
perubahan earnings.

Menurut Lev, rendahnya respon pasar terhadap earnings disebabkan oleh


earnings quality yang rendah. Collins, Kothari, Shanken, dan Sloan (1994)
menyatakan bahwa rendahnya reaksi pasar terhadap informasi laba disebabkan
oleh keterlambatan historical cost; yaitu historical cost menunggu terlalu lama
untuk mengakui suatu kejadian yang relevan. Hal ini menuntut perlunya
perbaikan earnings quality dengan pengenalan perspektif pengukuran terhadap
laporan keuangan.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara khusus untuk


mendefinisikan informasi yaitu fakta atau bukti yang memiliki potensial untuk
mempengaruhi keputusan seorang individu. Teori keputusan sangat penting karena
membantu kita untuk memahami mengapa informasi merupakan sebuah komoditas yang
sangat kuat dan sebagai akuntan, yang menyiapkan informasi yang dibutuhkan investor.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan kita tentang pemahaman
teori akuntansi dalam pengambilan keputusan, serta pendekatan informasi dan
pengukuran dalam kebergunaan keputusan. Kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan dalam penyempurnaan pembahasan dalam makalah ini

20
DAFTAR PUSTAKA

Scott, W.R. (2009). Financial Accounting Theory. Prentice-Hall, Toronto, Canada.


http://google.com//AkuntansiSatu%20%20PANDANGAN%20PENGUKURAN%20DALAM
%20KEBERMANFAATAN%20KEPUTUSAN.htm
http://rizkiraharjaa.blogspot.co.id/2012/11/makalah-teori-pengambilan-keputusan.html

http://google.com//makalah%20teori%20pengambilan%20keputusan%20_%20Hello.htm

21

Anda mungkin juga menyukai