Anda di halaman 1dari 4

Abdominal Pain

 Introduction

1 Muharrom Hijrie N.
130110080051
Abdominal Pain
 Mekanisme Terjadinya Rasa Sakit di Abdomen
o Inflamasi Parietal Peritoneum
 Karakter : steady & aching
 Lokasi : langsung di sekitar area yang terinflamasi karena ditransmisikan oleh somatic nerves yang
menyuplai parietal peritoneum.
 Intensitas : bergantung pada tipe dan jumlah material yang mengenai permukaan peritoneal pada
periode tertentu.
 Sudden release small quantity sterile acid gastric juice ke peritoneal cavity lebih menyakitkan
dibanding jumlah yang sama dari grossly contaminated neutral feces.
 Secara enzimatis, active pancreatic juice memicu inflamasi & rasa sakit yang lebih dibanding
sterile bile yang tidak mengandung potent enzyme.
 Perforated peptic ulcer bisa berbeda-beda penampakan secara klinisnya bergantung pada
kecepatan gastric juice memasuki peritoneal cavity.
 Rasa sakit pada peritoneal inflammation selalu berubah dipengaruhi oleh tekanan atau perubahan
tension peritoneum. Pasien peritonitis biasanya berbaring di tempat tidur & menghindari bergerak
terlalu banyak, sebaliknya pada pasien colic.
 Karakteristik lain peritoneal irritation adalah tonic reflex spasm pada abdominal musculature,
letaknya tergantung dari area yang terkena. Intensitas spasm tergantung lokasi terjadinya
inflamasi, rate inflamasi, dan integritas nervous system. Pada perforated retrocecal appendix atau
perforated ulcer ke lesser peritoneal sac, spasm bisa sangat minimal atau tidak ada sama sekali
karena adanya protektif efek dari overlying viscera. Proses yang lambat akan melemahkan spasm
o Obstruction Hollow Viscera
 Karakter : intermittent, atau colicky.
 Distensi hollow viscus bisa menghasilkan steady pain jika terjadi exacerbation.
 Sakitya kurang terlokalisasi dibanding pada peritonitis.
 Colicky pain pada obstruksi small intestine biasanya periumbilical atau supraumbilical dan tidak
terlokalisasi. Saat intestine terus berdilatasi dengan berkurangnya muscular tone, colicky nature of
pain akan berkurang.
 Colicky pain colonic obstruction intesitasnya lebih rendah dibanding small intestine dan biasanya
terlokalisasi di infraumbilical area. Pada colonic obstruction juga sering terjadi lumbar radiation of
pain.
 Sudden distention biliary tree menghasilkan steady pain. Acute distention gallbladder biasanya
menyebabkan sakit pada right upper quadrant dengan radiasi ke right posterior region thorax atau
ujung right scapula, dan distensi pada common bile duct berhubungan dengan sakit pada
epigastrium yang radiasi ke upper part lumbar region.
 Pain akibat distensi pancreatic ducts sama dengan pain pada distensi common bile duct tapi
biasanya sakitnya bertambah saat berbaring dan berkurang pada upright position.
 Obstruksi urinary bladder menyebabkan dull suprapubic pain, biasanya intensitasnya rendah.
Restlessness tanpa specific complaint lain mungkin bisa menjadi satu-satunya tanda distended
bladder pada obtunded patient.
 Sebaliknya, obstruksi akut pada bagian intravesicular ureter memiliki karakteristik severe
suprapubic dan flank pain yang radiasi ke penis, scrotum, atau bagian dalam paha bagian atas.
 Obstruksi ureteropelvic junction dirasakan sebagai sakit pada costovertebral angle, sedangkan
obstruksi bagian lain ureter berhubungan dengan flank pain yang biasanya mencapai sisi yang
sama pada abdomen.
o Vascular Disturbances
 Pain akibat emboli atau thrombosis superior mesenteric artery atau pada impending rupture
abdominal aortic aneurysm biasanya severe dan diffuse. Tapi, pasien dengan oklusi pada superior
mesenteric artery hanya mengalami mild continuous diffuse pain selama 2-3 hari sebelum
vascular collapse atau muncul tanda-tanda peritoneal inflammation.
 Awalnya, insignificant discomfort terlihat disebabkan oleh hyperperistaltis dibanding peritoneal
inflammation. Tapi, ketiadaan tenderness dan rigidity saat terdapat continuous, diffuse pain pada
pasien yang beresiko memiliki vascular disease menunjukkan karakteristik oklusi pada superior
mesenteric artery. Abdominal pain yang radiasi ke sacral region, flank, atau genital merupakan

2 Muharrom Hijrie N.
130110080051
Abdominal Pain
tanda adanya rupture abdominal aortic aneurysm. Pain ini bertahan beberapa hari sebelum
terjadi rupture dan collapse.
o Abdominal Wall
 Karakteristik : constant & aching
 Movement, prolonged standing, dan tekanan memperparah discomfort & muscle spasm.
 Pada kasus hematoma rectus sheath, bisa terdapat masa pada lower quadrant abdomen.
 Referred Pain in Abdominal Disease
o Pain pada abdomen bisa berasal dari thorax, spine, atau genitalia, sama halnya dengan penyakit pada
upper part abdominal cavity seperti acute cholecystitis atau perforated ulcer seringkali berhubungan
dengan komplikasi intrathoracic.
o Sangat penting untuk memeriksa kemungkinan adanya intratorachic disease pada pasien dengan
abdominal pain, khususnya jika lokasi pain di upper part abdomen.
o Systematic HT & PE yang ditujukan untuk mendeteksi myocardial atau pulmonary infarction,
pneumonia, pericarditis, atau esophageal disease bisa menjadi petunjuk untuk menegakkan diagnosis
yang tepat.
o Diaphragmatic pleuritis akibat pneumonia atau pulmonary infarction menyebabkan pain di right upper
quadrant dan supraclavicular area, berbeda dengan subscapular pain yang disebabkan oleh distensi
extrahepatic biliary tree.
o Referred pain yang berasal dari thorax biasanya disertai rasa sesak pada hemithorax yang terlibat dan
terdapat gangguan pernapasan yang lebih terlihat dibanding intraabdominal disease. Abdominal
muscle spasm yang disebabkan referred pain akan berkurang saat inspirasi. Palpasi pada area referred
pain di abdomen biasanya tidak memperparah pain.
o Referred pain dari spine, biasanya diakibatkan tekanan atau iritasi nerve root. Karakteristik :
bertambah akibat beberapa gerakkan (batuk & bersin) dan berhubungan dengan hyperesthesia pada
dermatome yang terkena.
o Referred pain dari testes atau seminal vesicle biasanya diperparah oleh tekanan pada kedua organ ini.
Abdominal discomfort berupa dull aching dan tidak terlokalisasi.
 Metabolic Abdominal Crises
o Pain akibat metabolic origin dapat memunculkan tanda-tanda yang sama dengan intraabdominal
disease lain melalui beberapa mekanisme.
o Contohnya hyperlipidemia yang dapat disertai pancreatitis.
o C1 esterase deficiency yang berhubungan dengan angioneurotic edema sering mengakibatkan severe
abdominal pain.
o Harus dipertimbangkan kemungkinan adanya metabolic origin pada abdominal pain yang tidak jelas
penyebabnya.
 Neurogenic Causes
o Karakteristik sakitnya bersifat burning dan biasanya terbatas pada distribusi peripheral nerve.
o Pain dapat dipicu hanya dengan gentle palpation, tidak terdapat rigidity pada otot abdominal, dan
respirasi tidak terganggu.
o Pain yang berasal dari spinal nerves atau roots dating & pergi dengan cepat dan lancinating (sharp)
type. Bisa disebabkan herpes zoster, herniated nucleus pulposus, syphilis, dll. Tidak dipengaruhi
dengan konsumsi makanan, distensi abdomen, atau respirasi. Diperparah oleh pergerakan spine dan
terbatas pada beberapa dermatome. Sangat sering ditemukan hyperesthesia.
o Pain akibat functional cause tidak memiliki pola yang sama. Irritable bowel syndrome (IBS) merupakan
functional GI disorder yang memiliki karakteristik abdominal pain dan gangguan pada bowel habits.
Diagnosis ditegakkan sesuai dengan criteria klinis dan setelah eksklusi structural abnormalities. Pain
biasanya dipicu oleh stress, dan berbeda-beda type dan lokasinya. Jarang terdapat nausea & vomit.
Localized tenderness dan muscle spasm hilang timbul. Penyebab IBS atau functional disorder lain
belum diketahui.

3 Muharrom Hijrie N.
130110080051
Abdominal Pain
4 Muharrom Hijrie N.
130110080051
Abdominal Pain

Anda mungkin juga menyukai