Anda di halaman 1dari 31

perpustakaan.uns.ac.

id 19
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

BAB II

DESKRIPSI PROSES

2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk

2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku

1. n-Butana

 Komposisi n-C4H10 : 97,5% volume

C5H12 : 2,5% volume

 Titik leleh : -135 oC

 Titik didih normal : -0,5 oC

 Densitas cair, pada 16oC : 790 kg/m3

 Wujud : fase cair

 Berat Molekul : 58,10 gram/mol

2. Udara

 Wujud : fase gas

 Komposisi O2 : 21%

N2 : 79%

2.1.2. Spesifikasi Bahan Pembantu

1. Katalis Vanadium Phosporus Oxide (VPO)

 Bentuk : Pellet

 Diameter partikel (Dp) : 4 mm


commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

 Densitas : 3110 kg/m3

 Porositas : 0,54

2. Dibutil ftalat

 Rumus empiris : C16H22O4

 Berat molekul : 278,34 gram/mol

 Kenampakan : tidak berwarna

 Specific gravity pada 20 oC : 1,05

 Titik didih : 340 oC

2.1.3. Spesifikasi Produk

Maleic anhydride

 Komposisi C4H2O3 : 99,9% berat

C16H22O4 : 0,1% berat

 Titik leleh : 52,85 oC

 Titik didih : 202 oC

 Spesific Gravity : 1,48

 Berat molekul : 98,06 gram/mol

 Wujud : butiran

 Warna : tak berwarna

2.2. Konsep Reaksi

2.2.1. Dasar Reaksi

Secara umum dasar reaksi pembentukan maleic anhydride adalah

commit
reaksi oksidasi butana dengan to user
reaksi sebagai berikut:

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

Reaksi utama:

C4H10 + 3,5 O2  C4H2O3 + 4 H2O ........................................................(1)

Reaksi samping:

C4H10 + 4,5 O2  4 CO + 5 H2O ............................................................(2)

C4H10 + 6,5 O2  4 CO2 + 5 H2O ...........................................................(3)

Maleic anhydride diperoleh dari oksidasi n-butana fase gas pada

reaktor fixed bed multitube dengan konversi total butana 96%. Konversi n-

butana menjadi maleic anhydride 68%, sedangkan 12% menjadi CO2,

16% menjadi CO, dan 4% tidak bereaksi.

2.2.2. Mekanisme Reaksi

Mekanisme reaksi pembentukan maleic anhydride adalah reaksi

gas-gas antara oksigen dan n-butana menggunakan katalis padat vanadium

phosphorus oxide (VPO). Mekanisme reaksi yang terjadi adalah sebagai

berikut:

 Disosiasi

Tahap disosiasi adalah umumnya terjadi pada molekul gas beratom

dua. Pada reaksi ini disosiasi terjadi pada gas O2. Reaksi disosiasi

yang terjadi adalah sebagai berikut:

O2 + 2 S 2 O-S .......................................................................... (4)

rdiss = kdiss.θ2.po2 – k’diss.θO-2 .......................................................... (5)

dengan Kdiss = θO-2 / θ2.po2

θ adalah reduced metal site katalis dan θO- merupakan reduced metal

site katalis. commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

 Adsorpsi

Oksigen juga teradsorbsi pada active sites katalis. Mekanisme

adsorpsi oksigen:

O2 + S O2S ............................................................................... (6)

Rsorp = ks.θl.po2 – k’s.θO2 ............................................................... (7)

dengan Ksorpt = θO2 / θl.po2

setelah oksigen teradsorbsi maka n-butana dapat bereaksi dengan

molekul oksigen θO- dan oksigen teradsorbsi θO2. θO- menghasilkan

poduk yang diinginkan yaitu maleic anhydride, sedangkan θO2

menghasilkan gas hasil pembakaran yaitu CO, CO2, dan H2O.

 Reaksi Permukaan

Reaktan-reaktan yang telah teraktivasi akan bereaksi membentuk

produk di permukaan aktif katalis.

C4H10 + 7 O-S  (C4H2O3)S + 4 H2O +5 S ................................... (8)

C4H10 + 4,5 O2.S  4 CO + 5 H2O + 4,5 S ................................... (9)

C4H10 + 6,5 O2.S  4 CO2 + 5 H2O + 6,5 S .................................. (10)

Dengan kecepatan reaksi:

r1 = k1 (θO-) pbut ............................................................................ (11)

r2 = k2 (θO2) pbut ............................................................................ (12)

r3 = k3 (θO2) pbut ............................................................................ (13)

Kecepatan reaksi permukaan ditentukan oleh suhu reaksi sesuai

dengan hukum Arhenius. Kenaikan suhu yang tinggi akan

commit
mengakibatkan tumbukan to user besar sehingga kecepatan reaksi
semakin

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

permukaan akan bertambah besar, sehingga reaksi akan bergeser ke

arah produk dan akan memperbesar produk.

 Desorpsi

Hasil reaksi kemudian terlepas dari permukaan katalis menuju bulk

katalis. Reaksi desorbsi adalah sebagai berikut:

(C4H2O3)S C4H2O3 + S ............................................................. (14)

rdes = kdes.θMAN – k’des.θ2.pMAN ....................................................... (15)

Reaksi akan dikendalikan oleh reaksi permukaan, sehingga

kecepatan reaksi tahap yang lain akan berada pada keadaan ekuilibrium.

Sehingga substitusi persamaan (5) dan (7) ke persamaan (11), (12), dan

(13) akan menghasilkan persamaan kecepatan reaksi pembentukan maleic

anhydride, yaitu:

k1 ( di 05
2) 4 10
r1 = 05 ............................................................ (16)
1 di 2

k2 ( o 2) 4 10
r2 = .............................................................. (17)
1 o 2

k3 ( o 2) 4 10
r3 = .............................................................. (18)
1 o 2

2.2.3. Kondisi Operasi Reaksi

Reaksi dijalankan pada fase gas dalam reaktor fixed bed multitube

dengan katalis Vanadium Phosphorus Oxide (VPO) yang dioperasikan

pada suhu 390 oC dan tekanan 2 atm. Perbandingan maksimum komposisi

umpan masuk reaktor adalah 1,7% mol n-butana dalam udara. Hal ini

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

dilakukan untuk menghindari oksidasi spontan antara oksigen dengan uap

butana yang akan menimbulkan ledakan pada reaktor.

2.2.4. Tinjauan Kinetika Reaksi

Secara umum derajat kelangsungan reaksi ditentukan oleh

konstanta kecepatan reaksi dan tekanan parsial gas. Reaksi pembuatan

maleic anhydride dari n-butana dan udara ini dilangsungkan dalam reaktor

fixed bed multitube dengan suhu operasi 390 oC dan tekanan 2 atm. Reaksi

yang terjadi adalah:

C4H10 + 3,5 O2  C4H2O3 + 4 H2O........................................ (1)

C4H10 + 4,5 O2  4 CO + 5 H2O ........................................... (2)

C4H10 + 6,5 O2  4 CO2 + 5 H2O .......................................... (3)

Untuk masing- masing reaksi mempunyai persamaan laju reaksi

sebagai berikut (Ind.Eng.Chem, 1987):

k1 ( di 05
2) 4 10
-r1= 05 ........................................................... (16)
1 di 2

k2 ( o 2) 4 10
-r2= ............................................................. (17)
1 o 2

k3 ( o 2) 4 10
-r3= ............................................................. (18)
1 o 2

Dengan :

ki = konstanta laju reaksi, kmol/(kgcat.jam.Pa)

Kdiss = konstanta disosiasi, Pa -1

Ksorp = konstanta adsorpsi, Pa-1

Harga laju reaksi dan konstanta kecepatan reaksi :

k1 = 9,66 x 10-5 e8677/T kmol/(kgcat.jam.Pa)


commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

k2 = 1,72 x 10-5 e8663/T kmol/(kgcat.jam.Pa)

k3 = 2,21 x 10-5 e8940/T kmol/(kgcat.jam.Pa)

Kdiss = 0,11 x 10-5 Pa-1

Ksorp = 0,42 x 10-5 Pa-1

Faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan reaksi :

a. Suhu

Apabila suhu dinaikkan maka konstanta kecepatan reaksi akan besar

sehingga reaksi akan berjalan cepat.

b. Katalis

Penggunaan katalis dapat meningkat kecepatan reaksi. Hal ini

disebabkan katalis dapat menurunkan energi aktivasi. Dengan

menurunnya energi aktifasi maka harga konstanta kecepatan reaksi

akan naik sehingga laju reaksi akan bertambah cepat.

2.2.4. Tinjauan Termodinamika Reaksi

Tinjauan secara termodinamika bertujuan menentukan sifat

reaksi dan arah reaksi, sehingga perlu perhitungan dengan menggunakan

pana pem entukan tanda Δ fo) dari reaktan dan produk.

Proses pembuatan maleic anhydride dari bahan baku udara dan

n-butana ini berdasarkan reaksi oksidasi katalitik fase gas. Produk

samping yang dihasilkan dari oksidasi butana ini adalah karbon dioksida,

karbon monoksida, dan air. Reaksi pembentukan maleic anhydride

adalah sebagai berikut:

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

Reaksi utama:

C4H10 + 3,5 O2  C4H2O3 + 4 H2O ........................ (1)

Reaksi samping:

C4H10 + 4,5 O2  4 CO + 5 H2O .......................... (2)

C4H10 + 6,5 O2  4 CO2 + 5 H2O ........................... (3)

Data-data ha ga Δ fo dari Perry, 2008, untuk masing-masing

komponen pada suhu 298 K adalah sebagai berikut:

Δ fo n-C4H10 = -126,8 kJ/mol

Δ fo O2 = 0,00 kJ/mol

Δ fo C4H2O3 = - 398,3 kJ/mol

Δ fo H2O = - 241,82 kJ/mol

Δ fo CO2 = - 393,51 kJ/mol

Δ fo CO = - 110,53 kJ/mol

Jika Δ e nilai negatif maka eak i e ifat ek ote mi

edangkan jika Δ e nilai e nilai po itif eak i e ifat endote mi .

Reaksi 1:

Δ 1 = Δ fo produk - Δ fo reaktan

= Δ fo C4H2O3 4 Δ fo H2O) – Δ fo n-C4H10 + 3 5 Δ fo O2)

= (-398,30 + 4 x -241,82) – (-126,8 + 4,5 x 0)

= -1260,6 kJ/mol

Reaksi 2:

Δ 2 = Δ fo produk - Δ fo reaktan

= 4 Δ fo 5Δ fo H2to
commit – Δ fo n-C4H10
O)user 4 5 Δ fo O2)

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

= (4 x -110,53 + 5 x -241,82) – (-126,8 + 4,5 x 0)

= -1526,2 kJ/mol

Reaksi 3:

Δ 3 = Δ fo produk - Δ fo reaktan

= 4 Δ fo CO2 5 Δ fo H2O) – Δ fo n-C4H10 6 5 Δ fo O2)

= (4 x -393,51 + 5 x -241,82) – (-126,8 + 6,5 x 0)

= -2658,6 kJ/mol

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa

reaksi pembentukan maleic anhydride adalah reaksi eksotermis atau

menghasilkan panas, sehingga perlu dilakukan pendinginan pada reaktor.

Reaksi dapat bersifat reversible atau irreversible ditentukan

e da a kan pe amaan van’t hoff:

(( ) ( ))

Dengan: ΔGo = - R T ln K

Sehingga:

( )

o
Jika Δ merupakan entalpi standar (panas reaksi) dan dapat

diasumsikan konstan terhadap temperatur, persamaan di atas dapat

diintegrasikan menjadi:

( )

ΔGof masing-masing komponen pada 298 K adalah :


commit to user
ΔGof n-C4H10 = - 16,57 kJ/mol

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

ΔGof H2O = - 228,57 kJ/mol

ΔGof C4H2O3 = - 355,06 kJ/mol

ΔGof O2 = 0,00 kJ/mol

ΔGo = ΔGfo produk - ΔGfo reaktan

= ΔGfo C4H2O3 4 ΔGfo H2O) – ΔGfo n-C4H10 4 5 Δ fo O2)

= (- 355,06 + 4 x - 228,57) – (- 16,57 + 4,5 x 0)

= - 1252,77 kJ/mol

K standar pada 298 K:

K = exp ( - ΔGo / RT)

K298 = exp ( 1252,77 kJ.mol-1.K-1 / 8,314 . kJ.mol-1.K-1. 298 K)

= 9,12 · 1021

Reaksi terjadi pada suhu : T = 390 oC = 663,15 K

( )

( )

= 3,54 · 1052

K = 32,28 · 1073

Karena konstanta kesetimbangan (K) sangat besar, hal ini berarti reaksi

berjalan ke kanan dan dianggap satu arah (irreversible).

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

2.3. Diagram Alir Proses dan Langkah Proses

2.3.1. Diagram Alir Proses

Diagram alir proses ada 3 macam, yaitu:

1. Diagram alir kualitatif (Gambar 2.1)

2. Diagram alir kuantitatif (Gambar 2.2)

3. Diagram alir proses

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


Arus 7
C4H10
C5H12
O2
N2
CO
Arus 4 CO2 Arus 8 Arus 6 Arus 11
O2 H 2O C4H2O3 C4H2O3 C4H2O3
Arus 1 C16H22O4 C16H22O4
N2 C16H22O4
perpustakaan.uns.ac.id

O2
C4H10
N2
Arus 3 C5H12

Bab II Deskripsi Proses


O2
N2
C4H10
C5H12
FH-01 R-01 T-02 PT-01
T-01 A/B
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

Arus 5
C4H10 Arus 9 Arus 12
Arus 2 C5H12 C4H2O3 C4H2O3
C4H10 O2 C16H22O4 C16H22O4
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride

C5H12 N2
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara

CO

commit to user
CO2
Arus 10
H 2O
C16H22O4
C4H2O3

Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif


30
digilib.uns.ac.id
Arus 7
C4H10 : 111,06 kg/jam
C5H12 : 88,19 kg/jam
perpustakaan.uns.ac.id

O2 : 13.334,11 kg/jam
N2 : 63.401,34 kg/jam
CO : 856,36 kg/jam

Bab II Deskripsi Proses


CO2 : 1.010,02 kg/jam Arus 11
Arus 1 Arus 4 H2O : 3.546,81 kg/jam Arus 8
C4H10 : 2.776,44 kg/jam O2 : 19.267,18 kg/jam C4H2O3 : 31,85 kg/jam C4H2O3 : 3.153,41 kg/jam
C4H2O3 : 31,85 kg/jam C16H22O4 : 3,16 kg/jam
C5H12 : 88,19 kg/jam N2 : 63.401,34 kg/jam Total : 85.533,15 kg/jam C16H22O4 : 10.339,49 kg/jam
Total : 2.864,63 kg/jam C4H10 : 2.776,44 kg/jam Total : 10.371,34 kg/jam Total : 3.156,57 kg/jam
Arus 3 C5H12 : 88,19 kg/jam
O2 : 19.267,18 kg/jam Total : 85.533,15 kg/jam
N2 : 63.401,34 kg/jam
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

C4H10 : 2.776,44 kg/jam


C5H12 : 88,19 kg/jam
Total : 85.533,15 kg/jam PT-01
FH-01 R-01 T-01 A/B T-02
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara

Arus 9
C4H2O3 : 31,85 kg/jam

commit to user
Arus 5 Arus 6 C16H22O4 : 10.336,33 kg/jam
Arus 2 C4H10 : 111,06 kg/jam C4H2O3 : 3.185,26 kg/jam Total : 13.568,18 kg/jam Arus 12
O2 : 19.267,18 kg/jam C5H12 : 88,19 kg/jam
N2 : 63.401,34 kg/jam C16H22O4 : 10.339,49 kg/jam C4H2O3 : 3.153,41 kg/jam
O2 : 13.334,11 kg/jam Total : 13.524,75 kg/jam
Total : 82.668,52 kg/jam Arus 10 C16H22O4 : 3,16 kg/jam
N2 : 63.401,34 kg/jam
C16H22O4 : 3,16 kg/jam Total : 3.156,57 kg/jam
CO : 856,36 kg/jam
CO2 : 1.010,02 kg/jam
H2 O : 3.546,81 kg/jam
C4H2O3 : 3.185,26 kg/jam
Total : 85.533,15 kg/jam

Gambar 2.2 Diagram Alir Kuantitatif


31
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

2.3.2. Langkah Proses

Secara garis besar langkah proses prarancangan pabrik maleic

anhydride ini meliputi empat urutan proses, yaitu:

1. Tahap persiapan bahan

2. Tahap pembentukan produk

3. Tahap pemisahan dan pemurnian produk

4. Tahap pembutiran dan pengepakan

2.3.3.1 Tahap Persiapan Bahan Baku

Tahap persiapan bahan baku merupakan tahap untuk

mengkondisikan bahan baku agar sesuai dengan tahap reaksi pembentukan

produk yaitu pada suhu operasi 390 oC dan tekanan 2 atm. Bahan baku

n-butana yang diperoleh dari PT Pertamina Balongan disimpan di tangki

(V-01) dalam fase cair pada suhu 35 oC dan tekanan 4 atm. n-Butana

dialirkan ke expansion valve (EV-01) untuk menurukan tekanan menjadi 2

atm sekaligus mengubah fasenya menjadi gas.

Bahan baku udara diambil langsung dari lingkungan. Udara luar

bertekanan 1 atm yang kemudian dihisap dengan kompresor (C-01) untuk

menaikkan tekanan udara menjadi menjadi 2 atm. Bahan baku dipanaskan

terlebih dahulu pada heat exchanger 3 (HE-03) hingga suhu 276,25 oC.

Kemudian uap n-butana dan udara dipanaskan melalui furnace (FH-01)

hingga suhu 390 oC.

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

2.3.3.2 Tahap Pembentukan Produk

Pada tahap pembentukan produk, gas n-butana direaksikan dengan

oksigen dalam reaktor fixed bed multitube (R-01) dengan bantuan katalis

Vanadium Phosporus Oxide (VPO) membentuk maleic anhydride pada

suhu operasi 390 oC dan tekanan 2 atm. Reaksi terjadi pada fase gas dalam

tube reaktor fixed bed multitube dan bersifat eksotermis sehingga

diperlukan pendingin pada reaktor yaitu molten salt yang mengalir pada

sisi shell reaktor. Gas hasil reaksi keluar reaktor (R-01) pada suhu 393,47
o
C dan tekanan 1,98 atm.

2.3.3.3 Tahap Pemisahan dan Pemurnian Produk

Tahap pemurnian dilakukan untuk memisahkan maleic anhydride

dari CO2, CO, H2O, dan sisa gas butana yang tidak bereaksi. Gas hasil

reaksi keluar reaktor (R-01) dimanfaatkan sebagai pemanas pada reboiler

(RB-01) dan pemanas umpan masuk Stripper (T-02) pada heat exchanger

2 (HE-02). Selanjutnya gas hasil reaksi keluaran reaktor (R-01)

didinginkan hingga suhu 100 oC di heat exchanger 3 (HE-03) untuk

memanaskan umpan masuk furnace (FH-01) dan diumpankan ke absorber

(T-01). Jenis absorber (T-01) adalah tray tipe sieve yang beroperasi secara

isotermal dan isobarik pada suhu 100 oC dan tekanan 1 atm. Pada absorber

(T-01) gas maleic anhydride diabsorbsi menggunakan pelarut dibutil ftalat,

sementara gas C4H10, C5H12, O2, N2, CO, CO2, dan H2O tidak diabsorsi.

Produk atas absorber (T-01) adalah C4H10, C5H12, O2, N2, CO, CO2, H2O,

dan maleic anhydride yangcommit


tidak terabsorbsi.
to user Produk atas absorber (T-01)

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

yang selanjutnya diumpankan menuju utilitas untuk dimanfaatkan sebagai

bahan bakar furnace (FH-01) dengan cara dikompresi. Produk bawah

absorber (T-01) adalah larutan maleic anhydride dan dibutil ftalat dialirkan

menuju stripper (T-02).

Stripper (T-02) berfungsi untuk memisahkan maleic anhydride dan

dibutil ftalat sehingga didapatkan maleic anhydride dengan kemurnian

99,9%. Jenis stripper yang digunakan adalah packing tower beroperasi

pada tekanan 0,4 atm. Hasil bawah stripper (T-02) yang kaya akan dibutil

ftalat dan sedikit maleic anhydride diumpankan menuju absorber (T-01).

Sedangkan hasil atas stripper (T-02) adalah maleic anhydride dengan

kemurnian 99,9% dan impuritas dibutil ftalat akan dikondensasikan di


o
condenser (CD-01) pada suhu 199,41 C. Dari condenser (CD-01)

dipompa menuju heat exchanger 4 (HE-04) untuk didinginkan hingga

suhu 70 oC, kemudian diumpankan menuju prilling tower (PT-01).

2.3.3.4 Tahap Pembutiran

Tahap pembutiran dimaksudkan untuk mengubah fase maleic

anhydride menjadi padatan. Maleic anhydride diumpankan ke bagian atas

prilling tower (PT-01) untuk proses pembutiran. Udara digunakan sebagai

pengering yang dihembuskan dari bagian bawah tower menggunakan

blower (BL-01). Produk keluaran prilling tower (PT-01) berupa butiran

maleic anhydride. Butiran ini disimpan dalam silo (S-01) kemudian

diumpankan ke gudang (G-01) untuk pengepakan sehingga siap

dipasarkan. commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas

2.4.1. Neraca Massa Total

Produk : Maleic anhydride

Kemurnian : 99,9%

Kapasitas : 25.000 ton/tahun

Satu tahun produksi : 330 hari

Waktu operasi selama 1 hari : 24 jam

Basis perhitungan : 1 jam operasi

Satuan : kg/jam

Tabel 2.1 Neraca Massa Total

Input (kg/jam) Output (kg/jam)


Komponen
Arus 1 Arus 2 Arus 10 Arus 7 Arus 12
C4H10 2.776,44 0,00 0,00 111,06 0,00
C5H12 88,55 0,00 0,00 0,00 0,00
O2 0,00 19.267,18 0,00 13.020,44 0,00
N2 0,00 63.401,34 0,00 63.401,34 0,00
CO 0,00 0,00 0,00 856,36 0,00
CO2 0,00 0,00 0,00 1.279,79 0,00
H2O 0,00 0,00 0,00 3.679,25 0,00
C4H2O3 0,00 0,00 0,00 31,85 3.153,41
C16H22O4 0,00 0,00 3,16 0,00 3,16
Sub Total 2.864,98 82.668,52 3,16 82.380,09 3.156,57
Total 85.536,30 85.536,30

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

2.4.2. Neraca Massa Alat

Tabel 2.2 Neraca Massa Pipa Pencampur 1

Input (kg/jam) Output (kg/jam)


Komponen
Arus 1 Arus 2 Arus 3
C4H10 2.776,44 0,00 2.776,44
C5H12 88,55 0,00 88,55
O2 0,00 19.267,18 19.267,18
N2 0,00 63.401,34 63.401,34
Sub Total 2.864,98 82.668,52 85.533,50
Total 85.533,50 85.533,50

Tabel 2.3 Neraca Massa Furnace

Input (kg/jam) Output (kg/jam)


Komponen
Arus 3 Arus 4
C4H10 2.776,44 2.776,44
C5H12 88,55 88,55
O2 19.267,18 19.267,18
N2 63.401,34 63.401,34
Total 85.533,50 85.533,50

Tabel 2.4 Tabel Neraca Massa Reaktor

Input (kg/jam) Output (kg/jam)


Komponen
Arus 4 Arus 5
C4H10 2.776,44 111,06
C5H12 88,55 0,00
O2 19.267,18 13.020,44
N2 63.401,34 63.401,34
CO 0,00 856,36
CO2 0,00 1.279,79
H2O 0,00 3.679,25
C4H2O3 0,00 3.185,26
Total 85.533,50 85.533,50

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

Tabel 2.5 Neraca Massa Pipa Pencampur 2

Input (kg/jam) Output (kg/jam)


Komponen
Arus 9 Arus 10 Arus 8
C4H2O3 31,85 0,00 31,85
C16H22O4 10.336,33 3,16 10.336,33
Subtotal 10.368,18 3,16 10.371,34
Total 10.371,34 10.371,34

Tabel 2.6 Neraca Massa Absorber

Input (kg/jam) Output (kg/jam)


Komponen
Arus 5 Arus 8 Arus 7 Arus 6
C4H10 111,06 0,00 111,06 0,00
C5H12 0,00 0,00 0,00 0,00
O2 13.020,44 0,00 13.020,44 0,00
N2 63.401,34 0,00 63.401,34 0,00
CO 856,36 0,00 856,36 0,00
CO2 1.279,79 0,00 1.279,79 0,00
H2O 3.679,25 0,00 3.679,25 0,00
C4H2O3 3.185,26 31,85 31,85 3.185,26
C16H22O4 0,00 10.339,49 0,00 10.339,49
Subtotal 85.533,50 10.371,34 82.380,09 13.524,75
Total 95.904,84 95.904,84

Tabel 2.7 Neraca Massa Stripper

Input (kg/jam) Output (kg/jam)


Komponen
Arus 6 Arus 9 Arus 11
C4H2O3 3.185,26 31,85 3.153,41
C16H22O4 10.339,49 10.336,33 3,16
Subtotal 13.524,75 10.368,18 3.156,57
Total 13.524,75 13.524,75

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

Tabel 2.8 Neraca Massa Prilling Tower

Input (kg/jam) Output (kg/jam)


Komponen
Arus 11 Arus 12
C4H2O3 3.153,41 3.153,41
C16H22O4 3,16 3,16
Total 3.156,57 3.156,57

2.4.3. Neraca Panas Total

Basis : 1 jam operasi

Satuan : kJ

Tabel 2.9 Neraca Panas Total

Input Q (kJ/jam) Output Q (kJ/jam)


Dari udara 70.027,68 Ke kompresi 6.756.256,08
gas
Dari butana 837.624,80 Ke B-01 58.994,26
Dari dibutyl 56,18 Q loss EV 40.499,78
phthalate
Q Kompresor 1.028.159,31 Q HE 1 67.855.098,08
Q Furnace 9.849.476,39 Q Kondenser 1.764.497,63
Panas reaksi bahan 793.593,30 Q HE 4 713.933,09
bakar furnace
Panas Reaksi 67.855.098,08 Q HE 5 4.173.285,58
Panas Penyerapan 407.870,45 Q Udara out 840.427,77
Q Reboiler 2.980.346,33 Q loss 1.940.342,18
Panas Pemadatan 436.007,07
Q Udara in 239.323,37
Jumlah 84.143.334,44 Jumlah 84.143.334,44

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

2.4.4. Neraca Panas Alat

Tabel 2.10 Neraca Panas Expansion Valve

Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)


C4H10 67.962,99 43.165,05
C5H12 2.064,68 1.353,68
Q lepas 0,00 25.508,95
Total 70.027,68 70.027,68

Tabel 2.11 Neraca Panas Kompresor

Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)


O2 177.038,56 394.873,03
N2 660.586,24 1.470.911,09
Q kompresor 1.028.159,31 0,00
Total 1.865.784,11 1.865.784,11

Tabel 2.12 Neraca Panas Pipa Pencampur 1

Komponen Input (kJ/jam) Komponen Output (kJ/jam)


Arus 1 Arus 3
C4H10 43.165,05 C4H10 104.003,15
C5H12 1.353,68 C5H12 3.264,74
Arus 2 O2 381.562,15
O2 394.873,03 N2 1.421.472,80
N2 1.470.911,09
Total 1.910.302,84 Total 1.910.302,84

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

Tabel 2.13 Tabel Neraca Panas HE-03

Komponen Input (kJ/jam) Komponen Output (kJ/jam)


Arus 3 masuk Arus 3 keluar
HE-03 HE-03
C4H10 104.003,57 C4H10 1.550.310,47
C5H12 3.258,14 C5H12 49.016,63
O2 381.563,68 O2 4.604.877,86
N2 1.421.478,48 N2 16.717.554,14
Arus 5 masuk Arus 5 keluar
HE-03 HE-03
C4H10 77.581,83 C4H10 15.484,18
C5H12 61.335,82 C5H12 12.174,60
O2 3.851.308,84 O2 927.019,13
N2 20.118.172,93 N2 4.955.402,69
CO 273.172,57 CO 67.011,21
CO2 295.531,50 CO2 66.662,55
H2O 2.072.820,70 H2O 501.069,50
C4H2O3 1.003.779,83 C4H2O3 197.424,94
Total 29.664.007,91 Total 29.664.007,91

Tabel 2.14 Tabel Neraca Panas Furnace

Komponen Input (kJ/jam) Komponen Output (kJ/jam)


Arus 3 masuk Arus 3 keluar
FH-01 FH-01
C4H10 1.550.310,47 C4H10 2.467.940,46
C5H12 49.016,63 C5H12 78.188,49
O2 4.604.877,86 O2 6.174.434,02
N2 16.717.554,14 N2 24.490.017,30
Q radiasi & Q bahan bakar
konveksi 12.311.845,49 keluar furnace 2.248.936,57
Q bahan bakar
masuk furnace 580.160,77
Total 35.459.516,84 Total 35.459.516,84

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

Tabel 2.15 Tabel Neraca Panas Reaktor

Komponen Input (kJ/jam) Komponen Output (kJ/jam)


Arus 3 masuk Arus 5
R-01 keluar R-01
C4H10 2.467.940,46 C4H10 99.910,12
C5H12 78.188,49 C5H12 4.757.334,12
O2 6.174.434,02 O2 24.729.840,60
N2 24.490.017,30 N2 336.157,89
Qreaksi 67.855.098,08 CO 369.694,56
CO2 2.558.944,72
H2O 1.292.099,65
Q pendingin 67.474.020,13
Total 101.697.133,05 Total 101.697.133,05

Tabel 2.16 Neraca Panas Absorber

Komponen Input (kJ/jam) Komponen Output (kJ/jam)

Arus 8 Arus 7
C4H2O3 3.837,43 C4H10 15.484,18
C16H22O4 1.422.072,98 C5H12 927.019,13
Arus 5 keluar O2 4.955.402,69
HE-03
C4H10 15.484,18 N2 67.011,21
C5H12 12.174,60 CO 66.662,55
O2 927.019,13 CO2 501.654,08
N2 4.955.402,69 H2O 197.416,88
CO 67.011,21 Arus 6
CO2 66.662,55 C4H2O3 389.731,16
H2O 501.069,50 C16H22O4 1.444.049,70
C4H2O3 197.424,94
Panas
Pelarutan 407.870,45
Total 8.576.630,88 Total 8.576.630,88

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

Tabel 2.17 Tabel Neraca Panas HE-02

Komponen Input (kJ/jam) Komponen Output (kJ/jam)


Arus 5 masuk Arus 5
HE-02 keluar HE-03
C4H10 99.910,12 C4H10 77.581,83
C5H12 4.757.334,12 C5H12 61.335,82
O2 24.729.840,60 O2 3.851.308,84
N2 336.157,89 N2 20.118.172,93
CO 369.694,56 CO 273.172,57
CO2 2.558.944,72 CO2 295.531,50
H2O 1.292.099,65 H2O 2.072.820,70
Arus 6 masuk Arus 6
HE-02 keluar HE-02
C4H2O3 389.731,16 C4H2O3 1.142.836,75
C16H22O4 1.444.049,70 C16H22O4 4.178.251,62
Total 33.074.792,40 Total 33.074.792,40

Tabel 2.18 Neraca Panas Stripper

Komponen Input (kJ/jam) Komponen Output (kJ/jam)


Arus 6 masuk Arus 6
T-02 keluar T-02
C4H2O3 1.142.836,75 C4H2O3 936.703,55
C16H22O4 4.178.251,62 C16H22O4 1.060,27
Q reboiler 2.980.346,33 Arus 9
C4H2O3 15.342,89
C16H22O4 5.588.504,82
Q condenser 1.764.497,63
Total 8.306.109,18 Total 8.306.109,18

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

Tabel 2.19 Neraca Panas HE-04

Komponen Input (kJ/jam) Komponen Output (kJ/jam)


Arus 6 masuk Arus 6 keluar
HE-04 HE-04
C4H2O3 936.703,55 C4H2O3 223.916,85
C16H22O4 1.060,27 C16H22O4 256,62
Qpendingin 713.933,09
Total 938.106,56 Total 938.106,56

Tabel 2.20 Neraca Panas Prilling Tower

Komponen Input (kJ/jam) Komponen Output (kJ/jam)


Arus 6 masuk Arus 6
PT-01 keluar PT-01
C4H2O3 223.916,85 C4H2O3 58.907,19
C16H22O4 256,62 C16H22O4 87,07
Q Udara in 239.323,37 Q Udara out 840.427,77
Panas Laten 436.007,07
Total 899.422,03 Total 899.422,03

Tabel 2.21 Neraca Panas HE-05

Komponen Input (kJ/jam) Komponen Output (kJ/jam)


Arus 9 masuk Arus 9 masuk
HE-05 HE-05
C4H2O3 15.342,89 C4H2O3 3.839,00
C16H22O4 5.588.504,82 C16H22O4 1.419.902,26
Qpendingin 4.173.285,58
Total 5.597.026,84 Total 5.597.026,84

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

2.5. Lay Out Pabrik dan Peralatan

2.5.1. Lay Out Pabrik

Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari

seperangkat fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat

penting untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan kelancaran kerja

para pekerja serta keselamatan proses. Menurut Vilbrant (1959), untuk

mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang harus diperhatikan

dalam menentukan tata letak pabrik adalah :

1. Pabrik Maleic anhydride ini merupakan pabrik baru (bukan

pengembangan), sehingga penentuan lay out tidak dibatasi oleh bangunan

yang ada.

2. Kemungkinan perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik di masa

depan.

3. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan ledakan,

maka perencanaan lay out selalu diusahakan jauh dari sumber api, bahan

panas, dan dari bahan yang mudah meledak, juga jauh dari asap atau gas

beracun.

4. Sistem kontruksi yang direncanakan adalah out door untuk menekan biaya

bangunan dan gedung, dan juga karena iklim Indonesia memungkinkan

konstruksi secara out door.

5. Lahan terbatas sehingga diperlukan efisiensi dalam pemakaian dan

pengaturan ruangan / lahan.


commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

Secara garis besar lay out pabrik dibagi menjadi beberapa bagian

utama, yaitu :

1. Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol.

Merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur kelancaran

operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendalian

proses, kualitas, dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang

dijual.

2. Daerah proses

Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses berlangsung.

3. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk.

Merupakan daerah untuk tangki bahan baku dan produk.

4. Daerah gudang, bengkel dan garasi.

Merupakan daerah untuk menampung bahan-bahan yang diperlukan oleh

pabrik dan untuk keperluan perawatan peralatan proses.

5. Daerah utilitas

Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung proses

berlangsung dipusatkan.

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

Pos

Area Perluasan UPL Safety

Bengkel
Ruang
Generator
Kantor
Utilitas

Gudang

Area Proses Utilitas Ruang kontrol

Laboratorium
Garasi
Pemadam
Kebakaran
Olah Raga
Lapangan

Poliklinik Masjid
Kantor
Kantin Parkir
e

Pos

Skala 1:100

Gambar 2.3 Tata Letak Pabrik Maleic Anhydride

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

2.5.2. Lay Out Peralatan Proses

Lay out peralatan proses adalah tempat kedudukan dari alat-alat

yang digunakan dalam proses produksi. Menurut Vilbrant (1959),

beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lay out peralatan

proses pada pabrik maleic anhydride, antara lain :

1. Aliran bahan baku dan produk

Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan

keuntungan ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran dan

keamanan produksi.

2. Aliran udara

Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu diperhatikan

kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi

udara pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi bahan kimia

yang dapat mengancam keselamatan pekerja.

3. Cahaya

Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat proses

yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan tambahan.

4. Lalu lintas manusia

Dalam perancangan lay out peralatan perlu diperhatikan agar pekerja dapat

mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan mudah. Hal ini bertujuan

apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera diperbaiki. Selain

itu keamanan pekerja selama menjalani tugasnya juga diprioritaskan.

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

5. Pertimbangan ekonomi

Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan biaya

operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik.

6. Jarak antar alat proses

Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi

sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga apabila terjadi

ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka kerusakan dapat

diminimalkan.

Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa

sehingga :

 Kelancaran proses produksi dapat terjamin

 Dapat mengefektifkan luas lahan yang tersedia

 Karyawan mendapat kepuasan kerja agar dapat meningkatkan

produktifitas kerja disamping keamanan yang terjadi.

commit to user

Bab II Deskripsi Proses


perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride
dari Proses Oksidasi n-Butana dan Udara
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun

V-01 / A

V-01 / B

Gudang dan
Pengepakan

V-01 / C

V-01 / D

C-01
S-01
FH-01

PT-01

T-02 R-01

T-01/ T-01/
B A

V-
02

Gambar 2.4 Tata Letak Alat Proses Maleic Anhydride


commit to user

Bab II Deskripsi Proses

Anda mungkin juga menyukai