Anda di halaman 1dari 3

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK

OLEH

NARCISIUS ARYANTO LALU

42119008

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA

KUPANG

2021
TUGAS VI

Pertanyaan

Menjelaskan seluruh pemahaman anda tentang moralitas kebijakan publik ditinjau dari
aspek pelayanan umum

Jawaban

Pemahaman saya tentang moralitas kebijakan publik ditinjau dari aspek pelayanan umum
yang telah saya baca ialah moralitas atau etika kebijakan publik yang ditinjau dari aspek
pelayanan umum, dari dulu hingga kini belum dijalankan secara benar. Disini pelayanan umum
akan menyangkut bidang pendidikan, kesehatan, transportasi, perumahan, kesejahteraan sosial,
gizi, listrik, kebutuhan pangan pokok, dan masih banyak lagi. Namun etika yang kita lihat baik
dari para pegawai pelayanan publik atau administrator publik jarang sekali mementingkan
moralitas dalam menjalankan tugas mereka sebagai administrator publik. Untuk memperoleh
pelayanan yang sederhana saja, pengguna jasa sering dihadapkan pada kesulitan-kesulitan yang
terkadang mengada-ada. Misalnya kita sering menyaksikan antrian panjang orang-orang yang
akan membyara rekening listrik PLN, membayar pajak di kantor-kantor pajak, ataumembayar
angsuran rumah kredit. Pemandangan yang sama juga terlihat di kantor SAMSAT untuk urusan-
urusan STNK dan SIM, di bank, di kantor-kantor pemerintah daerah, atau dirumah sakit.

Manajemen kearsipan juga merupakan kendala bagi sebagian besar kantor yang melayani
jasa umum, sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak dapat terlaksana secara cepat.. Yang
lebih parah prosedur yang mencekik itu sering kali ditunggangi oleh kepentingan pribadi dan
dijadikan komoditas yang diperdagangkan untuk keuntungan pribadi maupun kelompok.
Aparatur birokrasi yang melayani kepentingan umum juga masih belum menyadari fungsinya
sebagai pelayan masyarakat. Ketentuan bahwa birokrasi punya kewajiban untuk melayani
masyarakat menjadi terbalik sehingga bukan lagi birokrasi yang melayani masyarakat tetapi
justru masyarakat yang melayani birokrasi. Sikap-sikap para birokrat yang tidak bersedia
melayani masyarakat secara adil dan merata itu tampak di hampir semua instansi negeri. Selain
itu juga kecenderungan lain yang melekat didalam birokrasi adalah kurang diperhatikannya asas
keterjangkauan dan pemerataan dalam pelayanan. Dalam kenyataan kita justru melihat bahwa
aparatur-aparatur birokrasi cenderung menghindari kelompok miskin karena mereka tidak ingin
kehilangan klientel-klientel atau koncokonco yang telah menguntungkan posisi mereka. Oleh
sebab itu, menurut pemahaman saya, moralitas pelayanan publik dalam aspek pelayanan umum
jauh dari kata sempurna karena banyak sekali administrator publik lebih mementingkan ego
mereka sendiri, dibandingkan melayani masyarakat umum yang membutuhkan bantuan mereka
bahkan mereka sering kali lupa dalam menjalankan tugas mereka sebagai administrator publik
karena mereka jarang sekali memakai atau menggunakan moralitas atau etika dalam
menjalankan tugas mereka sebagai pelayan publik .

Anda mungkin juga menyukai