e-mail: dewaayumegacahyani@gmail.com1,
nym_kusmariyatni@yahoo.co.id2,
suwatra_pgsd@yahoo.co.id3 , @undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar PKn antara
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan kelompok siswa yang dibelajarkan tidak menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD di kelas IV semester II tahun pelajaran 2016/2017 di SD gugus V
Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung. Jenis penelitian ini adalah
eksperimen semu (quasi eksperiment). Populasi penelitian ini adalah kelas IV di SD
Gugus V Kecamatan Banjarangkan yang berjumlah 65 orang siswa. Sebanyak 44
siswa terpilih sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik random sampling. Data
yang dikumpulkan melalui metode tes berbentuk pilihan ganda. Data tersebut
dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa thitung sebesar sebesar 6,398, dan ttabel dengan db = 24
dan 18 pada taraf signifikansi 5% adalah 2,08. Hal ini berarti nilai t hitung lebih besar dari
ttabel (6,398 > 2,08), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan kelompok siswa yang dibelajarkan tidak menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Dilihat dari hasil perhitungan rata-rata hasil belajar PKn
kelompok eksperimen adalah 16,02 lebih besar daripada rata-rata hasil belajar PKn
kelompok kontrol adalah 8,94, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh positif terhadap hasil belajar PKn
siswa kelas IV semester II tahun pelajaran 2016/2017 di SD gugus V Kecamatan
Banjarangkan Kabupaten Klungkung. Penelitian ini hendaknya dijadikan alternatif
dalam menentukan model pembelajaran yang inovatif, guna perbaikan kualitas
pembelajaran di sekolah.
Abstract
This study aimed to know the difference in the students’ achievements in Civics
subject between group of students who are applied cooperative learning type STAD
and group of students who are applied conventional method in grade IV second
semester in academic year 2016/2017 in SD gugus V Kecamatan Bajarangkan
Kabupaten Klungkung. The type of the study was quasi experiment. The populations
in this study were the IV grade in SD gugus V Kecamatan Bajarangkan Kabupaten
Klungkung with the total 65 students. The 44 students were chosen as the sample that
was decided by using random sampling technique. The data gathered was in form of
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
multiple choices test. The data then were analyzed by using descriptive-statistic and
inferential statistic (t-test). The result shows that tcount is 6.398 and ttable with db =
24 and 18 with the significance is about 5% is 2.08. This means that tcount> ttable
(6.398 > 2.08), so H0 is rejected and H1 is accepted. This can be interpreted that
there is a significance difference in the students’ achievements in Civics subject
between thegroup of students who are applied cooperative learning type STAD and
group of students who are applied conventional method. The average score of
experiment group is 16.02 and the average score of the control group is 8.94. The
average score in experiment group is higher than in control group. This can be
concluded that the implementation of cooperative learning type STAD gives a positive
influence toward the students’ achievements in Civics subject in second semester IV
grade students in academic year 2016/2017 in SD gugus V Kecamatan Bajarangkan
Kabupaten Klungkung. This study then should be an alternative in choosing the
innovative learning model in developing the quality of learning process in school.
2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Tabel 1. Nilai Rata-rata Ulangan PKn Akhir Semester I Siswa Kelas IV di SD Gugus V
Kecamatan Banjarangkan
3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
mencapai kompetensi dasar yang telah kooperatif tipe STAD dan dapat
ditetapkan sekolah adalah dengan cara meningkatkan hasil belajar pada mata
menerapkan model pembelajaran pelajaran tertentu. Penelitian-penelitian itu
kooperatif tipe Student Team Achievement diantaranya dilakukan oleh: 1) Mahardika,
Division (STAD). Shoimin (2014), dkk. pada tahun 2015 dengan judul
menyatakan bahwa model pembelajaran “pengaruh model pembelajaran kooperatif
kooperatif tipe Student Team Achievement tipe Student Teams Achievement Division
Division (STAD) merupakan pendekatan (STAD) terhadap hasil belajar PKn siswa
pembelajaran kooperatif sederhana. kelas V semester genap tahun pelajaran
Dalam penerapan model pembelajaran 2014/2015 di SD gugus VII Kecamatan
STAD, guru memberikan sebuah topik Sukasada Kabupaten Buleleng”.
permasalahan kepada siswa yang Mahardika, dkk. menyatakan, secara
dipecahkan bersama melalui kegiatan deskripsi data hasil penelitian siswa yang
diskui kelompok dan terakhir diberikan mengikuti pembelajaran dengan model
kuis untuk membantu meningkatkan hasil kooperatif tipe kooperatif tipe STAD
belajar siswa. Kelebihan model memiliki hasil belajar yang lebih tinggi
pembelajaran kooperatif tipe STAD dibandingkan dengan siswa yang
diantaranya, yaitu 1) siswa bekerja sama mengikuti pembelajaran dengan model
dalam mencapai tujuan dengan konvensional. 2) Sudiarsini, dkk. pada
menjunjung tinggi norma-norma kelompok. tahun 2016 dengan judul “pengaruh model
2) siswa aktif membantu dan memotivasi pembelajaran kooperatif tipe Student
semangat untuk berhasil bersama. 3) aktif Teams Achievement Divisions berbantuan
berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih media visual terhadap hasil belajar ipa
meningkatkan keberhasilan kelompok. 4) pada siswa kelas V semester II di SD
interaksi antar siswa seiring dengan gugus IV Kecamatan Sawan tahun
peningkatan kemampuan mereka dalam pelajaran 2015/2016”. Sudiarsini, dkk.
berpendapat. 5) meningkatkan kecakapan menyatakan, terdapat perbedaan yang
individu. 6) meningkatkan kecakapan signifikan hasil belajar IPA antara siswa
kelompok. 7) tidak bersifat kompetitif, dan yang mengikuti pembelajaran model
8) tidak memiliki rasa dendam. pembelajaran kooperatif tipe Student
Adapun langkah-langkah dalam Teams Achievement Divisions berbantuan
model pembelajaran kooperatif tipe media visual dan siswa yang mengikuti
STAD, yaitu 1) penyampaian tujuan dan pembelajaran model pembelajaran
motivasi, 2) pembagian kelompok, 3) konvensional. Adanya perbedaan yang
penjelasan/penyampaian materi, 4) signifikan menunjukkan bahwa penerapan
kegiatan belajar dalam tim (kerja tim), 5) model pembelajaran kooperatif tipe
kuis (evaluasi), 6) penghargaan prestasi Student Teams Achievement Divisions
tim. Apabila diperhatikan dari langkah- berbantuan media visual berpengaruh
langkah model pembelajaran kooperatif positif terhadap hasil belajar IPA siswa
tipe STAD, model pembelajaran tersebut dibandingkan dengan model pembelajaran
sangat mudah diterapkan bagi para guru konvensional.
karena hampir sama dengan Berdasarkan pemaparan di atas,
pembelajaran yang dilakukan setiap hari. maka dilaksanakan penelitian yang
Namun, perlu diperhatikan bahwa dalam berjudul “pengaruh model pembelajaran
penerapan model pembelajaran kooperatif kooperatif tipe Student Team Achievement
tipe STAD guru harus benar-benar Division (STAD) terhadap hasil belajar
menguasai tahapan-tahapan model PKn siswa kelas IV semester II tahun
pembelajaran tersebut agar tidak pelajaran 2016/2017 di SD Gugus V
kehabisan waktu. Kecamatan Banjarangkan Kabupaten
Model pembelajaran kooperatif tipe Klungkung”. Mengingat faktor-faktor yang
STAD diyakini dapat meningkatkan hasil terkait dalam proses belajar mengajar
belajar PKn siswa. Hal ini terbukti dari sangat kompleks serta adanya kendala
beberapa penelitian yang sudah lain berupa keterbatasan waktu, biaya,
menggunakan model pembelajaran dan kemampuan peneliti, penelitian ini
4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
belajar PKn kelompok siswa eksperimen dan kelompok siswa kontrol pada tabel 2.
Berdasarkan tabel 1, pencapaian (Mo > Md > M). dengan demikian, kurva
skor rata-rata hasil belajar PKn pada yang terbentuk pada gambar 1
kelompok eksperimen dengan kategori merupakan kurva juling negatif yang
sangat tinggi (M = 16,02) dan pada berarti sebagian besar skor cenderung
kelompok kontrol, skor rata-rata berada tinggi.
pada kategori sedang (M = 8,94). Secara
deskriptif dapat disampaikan bahwa
pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe Student Team Achievement Division
(STAD) lebih unggul dibandingkan dengan
tidak menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) untuk
pencapaian hasil belajar PKn siswa kelas
IV SD di Gugus V Kecamatan
Banjarangkan.
4
Berdasarkan grafik garis pada
2 gambar 2, diketahui modus lebih kecil dari
0 median dan lebih kecil dari mean (Mo <
Md < M). dengan demikian, kurva yang
10 – 11 12 – 13 14 – 15 16 – 17 18 – 19 20 – 21
terbentuk pada gambar 2 merupakan
Kelas Interval
kurva juling positif yang berarti sebagian
besar skor cenderung rendah.
M=16,02 Sebelum melakukan uji hipotesis,
Mo=17,5
terlebih dahulu dilakukan beberapa uji
Md=16,21 prasyarat, yaitu uji normalitas data dan uji
Gambar 1. Grafik Garis Data Hasil homogenitas varians. Berdasarkan hasil
Belajar PKn Siswa pada Kelompok pengujian prasyarat diperoleh bahwa data
Eksperimen hasil belajar PKn siswa kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
Berdasarkan grafik garis pada berdistribusi normal dan varians kedua
gambar 1, diketahui modus lebih besar kelompok tidak homogen, sehingga untuk
dari median dan lebih besar dari mean menguji hipotesis menggunakan uji-t
sampel independent (tidak berkorelasi)
6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
dengan rumus separated varians karena antar kelompok eksperimen dan kelompok
n1 ≠ n2. Rekapitulasi hasil perhitungan uji-t kontrol disajikan pada tabel 3.
Data hasil
No. Varians N db thitung ttabel Kesimpulan
belajar
Kelompok
1 6,5 25 24
eksperimen
6,398 2,08 H0 ditolak
Kelompok
2 18,33 19 18
kontrol
7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan apabila ada yang kurang dipahami
PKn siswa. mengenai materi yang dijelaskan oleh
guru, siswa boleh langsung
Perbedaan hasil belajar PKn yang menanyakannya kepada guru. Pada saat
ditunjukkan oleh siswa kelompok menyimak penjelasan guru, siswa harus
eksperimen dan siswa kelompok kontrol melakukannya dengan sungguh-sungguh,
disebabkan karena adanya perbedaan karena dapat membantu siswa dalam
perlakuan antara kedua kelompok pada mengerjakan kuis individu dan juga
saat pembelajaran. Pembelajaran di kelas menentukan nilai kelompoknya. Kegiatan
kontrol yang tidak menggunakan model belajar dengan kelompok (teams works),
pembelajaran kooperatif tipe Student dalam pembelajaran menggunakan model
Team Achievement Division (STAD) pembelajaran kooperatif tipe Student
cenderung pasif. Hal ini disebabkan oleh Team Achievement Division (STAD),
proses pembelajaran yang didominasi siswa melakukan diskusi kelompok untuk
dengan kegiatan ceramah, tanya jawab, membahas lembar kerja siswa (LKS) yang
dan penugasan. Penyampaian materi oleh diberikan oleh guru. Setiap kelompok
guru dilaksanakan dengan metode terdapat siswa yang memiliki kemampuan
ceramah yang memusatkan guru sebagai belajar yang baik. Siswa tersebut
sumber informasi (teacher-centered). berperan membimbing dan membantu
Disela-sela kegiatan penyampaian materi, teman kelompoknya yang memiliki
terjadi tanya jawab yang hanya didominasi kemampuan kurang untuk menyelesaikan
oleh guru tanpa adanya kesempatan bagi permasalahan yang diberikan oleh guru
siswa untuk bertanya. Setelah kegiatan melalui LKS tersebut. Dengan adanya
tanya jawab, guru memberikan tugas yang diskusi kelompok tersebut, siswa dapat
dikerjakan secara individu berupa latihan saling berbagi informasi atau
soal yang ada pada buku pelajaran. menyampaikan pendapat untuk
Kegiatan pembelajaran yang demikian memecahkan suatu permasalahan. Selain
dilakukan secara berulang-ulang dalam itu, siswa juga dapat mengembangkan
jangka waktu yang lama. Dalam kegiatan sikap menghargai pendapat orang lain.
pembelajaran yang tidak menggunakan Dengan demikian aktivitas siswa dalam
model pembelajaran kooperatif tipe proses pembelajaran akan nampak.
Student Team Achievement Division
(STAD), terlihat jelas bahwa siswa kurang Model pembelajaran kooperatif tipe
terlibat secara aktif. Berbeda halnya Student Team Achievement Division
dengan pembelajaran pada kelas (STAD) dalam proses pembelajarannya
eksperimen yang menggunakan model juga terdapat tes atau kuis (quizzes) untuk
pembelajaran kooperatif tipe Student siswa secara individu. Kuis yang diberikan
Team Achievement Division (STAD), yang berupa pertanyaan secara lisan. Masing-
menekankan peranan guru dan aktivitas masing siswa diberikan pertanyaan oleh
siswa. guru dan siswa langsung menjawabnya
secara lisan. Pada saat siswa diberikan
Pembelajaran pada kelas pertanyaan oleh guru, siswa yang lain
eksperimen dimulai dengan penyampaian tidak diperbolehkan memberitahu atau
tujuan dan motivasi, agar siswa lebih membantu temannya. Tujuan
antusias dalam mengikuti pembelajaran. diberikannya kuis ini adalah, untuk
Kemudian dilanjutkan dengan pembagian mengetahui kemampuan atau tingkat
kelompok. Dalam pembagian kelompok pemahaman siswa secara individu
tersebut, siswa dipilih secara heterogen. terhadap materi yang telah dipelajarinya.
Di mana dalam satu kelompok terdapat Selain itu, kuis yang diberikan oleh guru
siswa dengan kemampuan yang berbeda- juga dapat membantu nilai kelompok
beda. Setelah terbentuk kelompok, siswa apabila dalam kerja kelompoknya
dilanjutkan dengan penyajian materi yang mendapatkan nilai rendah. Setelah siswa
dilakukan oleh guru. Pada saat penyajian diberikan kuis oleh guru, selanjutnya guru
materi siswa menyimak penjelasan guru memberikan penghargaan kelompok
8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
(team recognition) sesuai dengan tingkat Hasil penelitian ini sejalan dengan
keberhasilannya dalam mengikuti maupun hasil penelitian tentang model
mengerjakan tugas kelompoknya. Dengan pembelajaran Student Team Achievement
adanya pengakuan kelompok (team Division (STAD). Penelitian yang
recognition) atau penghargaan ini, dapat dilakukan Mahardika, dkk (2015)
menumbuhkan motivasi siswa untuk mengenai pengaruh model pembelajaran
mengikuti pembelajaran. Sehingga siswa kooperatif tipe Student Teams
menjadi lebih antusias dan semangat Achievement Divisions (STAD) terhadap
dalam mengikuti pembelajaran. Temuan hasil belajar PKn siswa kelas V di SD
ini didukung oleh penjelasan Shoimin Gugus VII Kecamatan Sukasada.
(2014) yang menyatakan bahwa, gagasan Penelitian tersebut menunjukkan terdapat
utama di balik model STAD adalah untuk perbedaan yang signifikan hasil belajar
memotivasi para siswa, mendorong dan PKn antara yang dibelajarkan dengan
membantu satu sama lain, dan untuk model kooperatif tipe STAD dan yang
menguasai keterampilan-keterampilan dibelajarkan dengan model konvensional.
yang diberikan oleh guru. Jika para siswa Hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan
menginginkan agar kelompok mereka dengan model pembelajaran kooperatif
memperoleh penghargaan, maka mereka tipe Student Teams Achievement
harus membantu teman sekelompoknya Divisions (STAD) lebih baik dibandingkan
dalam mempelajari materi yang diberikan dengan siswa yang dibelajarkan dengan
oleh guru. Mereka harus mendorong model konvensional.
teman mereka untuk melakukan yang
terbaik dan menyatakan suatu norma Penelitian lain yang dilakukan
bahwa belajar itu merupakan suatu yang Sudiarsini, dkk (2016) mengenai pengaruh
sangat penting, berharga, dan model pembelajaran kooperatif tipe
menyenangkan. Student Teams Achievement Divisions
Perbedaan pada proses berbantuan media visual terhadap hasil
pembelajaran yang terjadi pada kelompok belajar IPA pada siswa kelas V di SD
eksperimen dan kelompok kontrol Gugus IV Kecamatan Sawan. Penelitian
memberikan dampak yang berbeda tersebut menunjukkan bahwa penerapan
terhadap pemahaman konsep yang model pembelajaran kooperatif tipe
dimiliki siswa. Pembelajaran dengan Student Teams Achievement Divisions
menggunakan model kooperatif tipe berbantuan media visual berpengaruh
Student Team Achievement Division positif terhadap hasil belajar IPA siswa
(STAD) menyebabkan siswa aktif dalam dibandingkan dengan model
proses pembelajaran. Siswa terlatih untuk pembelajaran konvensional. Hasil belajar
memecahkan permasalahan yang IPA siswa yang dibelajarkan dengan
ditemuinya, bekerja sama untuk mencapai model pembelajaran kooperatif tipe
tujuan bersama, menyampaikan pendapat Student Teams Achievement Divisions
dan mengomunikasikan sesuatu yang ada (STAD) lebih baik dibandingkan dengan
dipikirannya kepada guru maupun siswa yang dibelajarkan dengan model
temannya. Ilmu yang diperoleh juga akan konvensional.
lama diingat, sehingga meningkatkan
pemahaman siswa terhadap konsep yang Berdasarkan pembahasan di atas,
dipelajarinya. Dengan demikian, hasil penelitian yang sudah dilakukan
belajar PKn pada kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran
dibelajarkan dengan menggunakan model kooperatif tipe Student Team
pembelajaran kooperatif tipe Student Achievement Division (STAD)
Team Achievement Division (STAD) lebih menunjukkan bahwa model tersebut
baik dibandingkan kelompok siswa yang berpengaruh positif terhadap hasil belajar
dibelajarkan tidak menggunakan model siswa dibandingkan tidak menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Student model pembelajaran kooperatif tipe
Team Achievement Division (STAD). Student Team Achievement Division
(STAD).
9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
10
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
11