Anda di halaman 1dari 11

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD


TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD

Dw. A. Mega Cahyani 1, Nym. Kusmariyatni 2, I Wyn. Suwatra 3


Jurusan PGSD1, Jurusan PGSD2, Jurusan TP3, FIP
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: dewaayumegacahyani@gmail.com1,
nym_kusmariyatni@yahoo.co.id2,
suwatra_pgsd@yahoo.co.id3 , @undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar PKn antara
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan kelompok siswa yang dibelajarkan tidak menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD di kelas IV semester II tahun pelajaran 2016/2017 di SD gugus V
Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung. Jenis penelitian ini adalah
eksperimen semu (quasi eksperiment). Populasi penelitian ini adalah kelas IV di SD
Gugus V Kecamatan Banjarangkan yang berjumlah 65 orang siswa. Sebanyak 44
siswa terpilih sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik random sampling. Data
yang dikumpulkan melalui metode tes berbentuk pilihan ganda. Data tersebut
dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa thitung sebesar sebesar 6,398, dan ttabel dengan db = 24
dan 18 pada taraf signifikansi 5% adalah 2,08. Hal ini berarti nilai t hitung lebih besar dari
ttabel (6,398 > 2,08), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan kelompok siswa yang dibelajarkan tidak menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Dilihat dari hasil perhitungan rata-rata hasil belajar PKn
kelompok eksperimen adalah 16,02 lebih besar daripada rata-rata hasil belajar PKn
kelompok kontrol adalah 8,94, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh positif terhadap hasil belajar PKn
siswa kelas IV semester II tahun pelajaran 2016/2017 di SD gugus V Kecamatan
Banjarangkan Kabupaten Klungkung. Penelitian ini hendaknya dijadikan alternatif
dalam menentukan model pembelajaran yang inovatif, guna perbaikan kualitas
pembelajaran di sekolah.

Kata-kata kunci: STAD, hasil belajar PKn.

Abstract
This study aimed to know the difference in the students’ achievements in Civics
subject between group of students who are applied cooperative learning type STAD
and group of students who are applied conventional method in grade IV second
semester in academic year 2016/2017 in SD gugus V Kecamatan Bajarangkan
Kabupaten Klungkung. The type of the study was quasi experiment. The populations
in this study were the IV grade in SD gugus V Kecamatan Bajarangkan Kabupaten
Klungkung with the total 65 students. The 44 students were chosen as the sample that
was decided by using random sampling technique. The data gathered was in form of

1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

multiple choices test. The data then were analyzed by using descriptive-statistic and
inferential statistic (t-test). The result shows that tcount is 6.398 and ttable with db =
24 and 18 with the significance is about 5% is 2.08. This means that tcount> ttable
(6.398 > 2.08), so H0 is rejected and H1 is accepted. This can be interpreted that
there is a significance difference in the students’ achievements in Civics subject
between thegroup of students who are applied cooperative learning type STAD and
group of students who are applied conventional method. The average score of
experiment group is 16.02 and the average score of the control group is 8.94. The
average score in experiment group is higher than in control group. This can be
concluded that the implementation of cooperative learning type STAD gives a positive
influence toward the students’ achievements in Civics subject in second semester IV
grade students in academic year 2016/2017 in SD gugus V Kecamatan Bajarangkan
Kabupaten Klungkung. This study then should be an alternative in choosing the
innovative learning model in developing the quality of learning process in school.

Keywords: STAD, learning outcomes Civics.

PENDAHULUAN PKn merupakan salah satu mata


Pendidikan merupakan usaha sadar pelajaran yang berisikan pengetahuan
yang dilakukan oleh seseorang untuk tentang konsep, nilai, moral, dan norma
mencapai kedewasaan diri. “Dalam (Ruminiati, 2008). Sebagai salah satu
perkembangannya, istilah pendidikan atau mata pelajaran yang wajib diajarkan
pedagogie berarti bimbingan atau disetiap jenjang pendidikan formal baik itu
pertolongan yang diberikan dengan di sekolah dasar (SD), sekolah menengah
sengaja oleh orang dewasa agar ia pertama (SMP), sekolah menengah
menjadi dewasa” (Hasbullah, 2009:1). atas/kejuruan (SMA/K), dan berlanjut
Dewasa yang dimaksud adalah dapat hingga perguruan tinggi atau universitas,
bertanggungjawab atas dirinya sendiri pembelajaran PKn harus dilaksanakan
atau perbuatannya sendiri. Saat ini dengan baik dan sungguh-sungguh,
pendidikan menjadi hal yang mendapat karena pembelajaran PKn yang diperoleh
perhatian serius dari berbagai kalangan di jenjang pendidikan formal akan
baik itu pemerintah, pengusaha, maupun membantu seseorang untuk memahami
masyarakat umum lainnya. Hal ini berbagai konsep, nilai, moral, dan norma
dikarenakan banyak orang beranggapan yang berlaku dimasyarakat. Selain itu,
bahwa, dengan berpendidikan tinggi pembelajaran PKn juga dapat membantu
seseorang diyakini memiliki pengetahuan seseorang untuk bertata krama atau
dan keterampilan yang bagus dan berperilaku sesuai dengan ketentuan-
berguna bagi keberlangsungan hidup ketentuan yang berlaku di masyarakat
individu itu sendiri dan berguna bagi dan negara. Seperti yang diungkapkan
orang-orang di sekitarnya. Bahkan secara Ruminiati (2008:1), bahwa “PKn
tidak langsung juga dapat memberikan merupakan mata pelajaran yang bertujuan
dampak positif terhadap nusa dan bangsa untuk membentuk warga negara yang
Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, baik”. Namun, jika melihat kondisi
pendidikan memiliki peranan penting untuk pembelajaran PKn berdasarkan hasil
menciptakan sumder daya manusia (SDM) belajar siswa kelas IV di SD gugus V,
yang berkualitas. Salah satu upaya yang Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten
dapat dilakukan untuk menciptakan SDM Klungkung masih di bawah standar yang
yang berkualitas adalah dengan cara telah ditetapkan. Hal ini diketahui dari hasil
meningkatkan mutu pendidikan di bidang observasi yang telah dilaksanakan. Data
mata pelajaran pendidikan hasil observasi dapat dilihat pada tabel 1
kewarganegaraan (PKn). berikut.

2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

Tabel 1. Nilai Rata-rata Ulangan PKn Akhir Semester I Siswa Kelas IV di SD Gugus V
Kecamatan Banjarangkan

No Nama Sekolah Jumlah Rata-rata


1 SDN 1 Timuhun 12 65
2 SDN 2 Timuhun 19 64,5
3 SDN 1 Aan 9 66
4 SDN 2 Aan 25 63,2

Observasi yang dilaksanakan pada materi pelajaran kurang memperhatikan


tanggal 10-11 Januari 2017 di SD gugus kondisi siswa. Padahal dalam
V, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten pembelajaran guru perlu memperhatikan
Klungkung, meliputi wawancara, kondisi siswa beserta kondisi kelas dan
pengamatan, dan pencatatan data. Hasil diharapkan mampu menggali rasa ingin
wawancara dengan guru kelas IV yang tahu siswa tentang PKn yang
mengampu mata pelajaran PKn adalah dipelajarinya.
siswa kurang antusias dalam mengikuti Ke tiga, guru kurang memanfaatkan
pembelajaran PKn. Hal ini dikarenakan lingkungan sekitar tempat belajar siswa.
setiap pembelajaran PKn, sebagian besar Lingkungan juga memiliki manfaat bagi
siswa sering lupa membawa buku kelangsungan proses pembelajaran dalam
pelajaran PKn dan banyak pula siswa bidang PKn. Karena, di lingkungan sekitar
yang tidak mengerjakan tugas rumah yang tempat belajar siswa terdapat berbagai
diberikan oleh guru. Selain wawancara, bahan yang dapat dijadikan sumber
pengamatan pada saat berlangsungnya belajar secara nyata dan dapat dengan
pembelajaran PKn di kelas juga dilakukan. mudah dipahami oleh siswa. Setelah
Hasil pengamatan tersebut diantaranya, melakukan wawancara dan pengamatan,
yaitu pertama, guru kurang kreatif dalam selanjutnya dilakukan kegiatan pencatatan
menggunakan metode maupun model data untuk mengetahui hasil belajar siswa
pembelajaran pada saat menyampaikan selama mengikuti kegiatan pembelajaran
materi pelajaran PKn. Hal ini terungkap di kelas. Adapun yang dimaksudkan
dari kegiatan pengamatan yang dilakukan dalam pencatatan data tersebut adalah
terhadap salah satu guru pada saat nilai rata-rata ulangan umum PKn siswa
pembelajaran PKn di kelas, di mana pada semester ganjil (terlampir) masih di
pembelajaran dilakukan dengan cara bawah KKM.
menyampaikan materi kepada siswa dan Permasalahan-permasalahan di atas
menyuruh siswa mencatatnya di buku tentunya akan menimbulkan dampak pada
catatan mereka. Kemudian guru hasil belajar PKn siswa yang masih
memberikan tugas kepada siswa untuk rendah. Untuk menanggulangi
mengerjakan latihan soal yang ada pada permasalahan tersebut, yang dapat
buku pelajaran PKn dan menyuruh siswa dilakukan adalah menerapkan model
agar tidak ribut pada saat mengerjakan pembelajaran yang mampu
tugas tersebut. Berdasarkan pengamatan mengoptimalkan kegiatan pembelajaran
tersebut, nampak bahwa guru kurang PKn. Model pembelajaran digunakan oleh
kreatif dalam menggunakan metode guru untuk mewujudkan proses
maupun model pembelajaran. pembelajaran yang kondusif dan optimal
Ke dua, guru kurang termotivasi agar peserta didik mencapai kompetensi
dalam menerapkan metode maupun yang sudah ditetapkan.
model pembelajaran yang mampu Model pembelajaran yang
membuat suasana kelas menjadi lebih digunakan untuk mewujudkan suasana
interaktif. Guru cenderung memberikan belajar yang interaktif dan efektif untuk

3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

mencapai kompetensi dasar yang telah kooperatif tipe STAD dan dapat
ditetapkan sekolah adalah dengan cara meningkatkan hasil belajar pada mata
menerapkan model pembelajaran pelajaran tertentu. Penelitian-penelitian itu
kooperatif tipe Student Team Achievement diantaranya dilakukan oleh: 1) Mahardika,
Division (STAD). Shoimin (2014), dkk. pada tahun 2015 dengan judul
menyatakan bahwa model pembelajaran “pengaruh model pembelajaran kooperatif
kooperatif tipe Student Team Achievement tipe Student Teams Achievement Division
Division (STAD) merupakan pendekatan (STAD) terhadap hasil belajar PKn siswa
pembelajaran kooperatif sederhana. kelas V semester genap tahun pelajaran
Dalam penerapan model pembelajaran 2014/2015 di SD gugus VII Kecamatan
STAD, guru memberikan sebuah topik Sukasada Kabupaten Buleleng”.
permasalahan kepada siswa yang Mahardika, dkk. menyatakan, secara
dipecahkan bersama melalui kegiatan deskripsi data hasil penelitian siswa yang
diskui kelompok dan terakhir diberikan mengikuti pembelajaran dengan model
kuis untuk membantu meningkatkan hasil kooperatif tipe kooperatif tipe STAD
belajar siswa. Kelebihan model memiliki hasil belajar yang lebih tinggi
pembelajaran kooperatif tipe STAD dibandingkan dengan siswa yang
diantaranya, yaitu 1) siswa bekerja sama mengikuti pembelajaran dengan model
dalam mencapai tujuan dengan konvensional. 2) Sudiarsini, dkk. pada
menjunjung tinggi norma-norma kelompok. tahun 2016 dengan judul “pengaruh model
2) siswa aktif membantu dan memotivasi pembelajaran kooperatif tipe Student
semangat untuk berhasil bersama. 3) aktif Teams Achievement Divisions berbantuan
berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih media visual terhadap hasil belajar ipa
meningkatkan keberhasilan kelompok. 4) pada siswa kelas V semester II di SD
interaksi antar siswa seiring dengan gugus IV Kecamatan Sawan tahun
peningkatan kemampuan mereka dalam pelajaran 2015/2016”. Sudiarsini, dkk.
berpendapat. 5) meningkatkan kecakapan menyatakan, terdapat perbedaan yang
individu. 6) meningkatkan kecakapan signifikan hasil belajar IPA antara siswa
kelompok. 7) tidak bersifat kompetitif, dan yang mengikuti pembelajaran model
8) tidak memiliki rasa dendam. pembelajaran kooperatif tipe Student
Adapun langkah-langkah dalam Teams Achievement Divisions berbantuan
model pembelajaran kooperatif tipe media visual dan siswa yang mengikuti
STAD, yaitu 1) penyampaian tujuan dan pembelajaran model pembelajaran
motivasi, 2) pembagian kelompok, 3) konvensional. Adanya perbedaan yang
penjelasan/penyampaian materi, 4) signifikan menunjukkan bahwa penerapan
kegiatan belajar dalam tim (kerja tim), 5) model pembelajaran kooperatif tipe
kuis (evaluasi), 6) penghargaan prestasi Student Teams Achievement Divisions
tim. Apabila diperhatikan dari langkah- berbantuan media visual berpengaruh
langkah model pembelajaran kooperatif positif terhadap hasil belajar IPA siswa
tipe STAD, model pembelajaran tersebut dibandingkan dengan model pembelajaran
sangat mudah diterapkan bagi para guru konvensional.
karena hampir sama dengan Berdasarkan pemaparan di atas,
pembelajaran yang dilakukan setiap hari. maka dilaksanakan penelitian yang
Namun, perlu diperhatikan bahwa dalam berjudul “pengaruh model pembelajaran
penerapan model pembelajaran kooperatif kooperatif tipe Student Team Achievement
tipe STAD guru harus benar-benar Division (STAD) terhadap hasil belajar
menguasai tahapan-tahapan model PKn siswa kelas IV semester II tahun
pembelajaran tersebut agar tidak pelajaran 2016/2017 di SD Gugus V
kehabisan waktu. Kecamatan Banjarangkan Kabupaten
Model pembelajaran kooperatif tipe Klungkung”. Mengingat faktor-faktor yang
STAD diyakini dapat meningkatkan hasil terkait dalam proses belajar mengajar
belajar PKn siswa. Hal ini terbukti dari sangat kompleks serta adanya kendala
beberapa penelitian yang sudah lain berupa keterbatasan waktu, biaya,
menggunakan model pembelajaran dan kemampuan peneliti, penelitian ini
4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

akan dilakukan di SD Gugus V Kecamatan Gugus V Kecamatan Banjarangkan, yaitu


Banjarangkan Kabupaten Klungkung yang kelas IV di SDN 1 dan 2 Timuhun, kelas IV
terfokus pada pembelajaran PKn dengan di SDN 1 dan 2 Aan. Agung (2014:69)
model pembelajaran kooperatif tipe menyatakan bahwa sampel adalah
Student Team Achievement Division “bagian dari populasi yang diambil dan
(STAD). Permasalahan yang akan diteliti dianggap mewakili seluruh populasi yang
terbatas pada hasil belajar siswa. diambil dengan menggunakan teknik
Berdasarkan latar belakang tertentu”. Sebelum melakukan undian
masalah di atas, masalah yang dapat untuk menentukan kelas eksperimen dan
dirumuskan dalam penelitian ini adalah kontrol, terlebih dahulu dilakukan uji
Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kesetaraan dengan mengambil skor hasil
Pkn yang signifikan antara kelompok belajar PKn yang diperoleh melalui tes
siswa yang dibelajarkan dengan model ulangan umum semester I. Ini
pembelajaran kooperatif tipe Student dimaksudkan untuk mengetahui ada atau
Team Achievement Division (STAD) dan tidak perbedaan skor rata-rata ulangan
kelompok siswa yang dibelajarkan tidak umum semester I pada mata pelajaran
menggunakan model pembelajaran PKn, di samping itu juga untuk
kooperatif tipe Student Team meyakinkan bahwa kelas yang dijadikan
Achievement Division (STAD) di kelas IV sampel merupakan kelas yang setara.
semester II tahun pelajaran 2016/2017 di Rumus yang digunakan untuk menguji
SD gugus V Kecamatan Banjarangkan kesetaraan populasi tersebut adalah
Kabupaten Klungkung? Berdasarkan dengan menggunakan analisis varians
rumusan masalah tersebut, tujuan satu jalur (Anava A).
penelitian ini adalah untuk mengetahui Setelah mengetahui bahwa uji
perbedaan hasil belajar Pkn antara analisis varians satu jalur yang dilakukan
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan hasilnya adalah setara, selanjutnya
model pembelajaran kooperatif tipe dilakukan pengundian untuk menentukan
Student Team Achievement Division sampel penelitian yang dijadikan sebagai
(STAD) dan kelompok siswa yang kelas eksperimen dan kelas kontrol.
dibelajarkan tidak menggunakan model Berdasarkan pengundian yang telah
pembelajaran kooperatif tipe Student dilakukan bahwa kelas IV SDN 2 Aan
Team Achievement Division (STAD) di yang berjumlah 25 siswa sebagai kelas
kelas IV semester II tahun pelajaran eksperimen dan Kelas IV SDN 2 Timuhun
2016/2017 di SD gugus V Kecamatan berjumlah 19 siswa sebagai kelas kontrol.
Banjarangkan Kabupaten Klungkung. Adapun variabel penelitian ini terdiri dari
variabel bebas, yakni model pembelajaran
METODE kooperatif tipe Student Team Achievement
Jenis penelitian yang digunakan Division (STAD) dan variabel terikat, yakni
dalam penelitian ini adalah penelitian hasil belajar PKn siswa.
eksperimen semu (quasi eksperiment). Perangkat pembelajaran yang
Karena tidak semua variabel yang muncul dikembangkan dalam penelitian ini adalah
dan kondisi eksperimen dapat diatur dan rencana pelaksanaan pembelajaran
dikontrol secara ketat. Rancangan (RPP). Adapun metode pengumpulan data
penelitian ini mengikuti rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan
eksperimen non-equivalen post-test-only metode tes dan instrumen yang digunakan
control group design. Populasi pada dalam penelitian ini adalah tes pilihan
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas ganda. Data yang dikumpulkan dianalisis
IV SD di Gugus V Kecamatan menggunakan analisis statistik deskriptif
Banjarangkan, Kabupaten Klungkung dan statistik inferensial (uji-t).
yang terdiri dari 4 Sekolah Dasar yang
menggunakan KTSP. Adapun jumlah HASIL DAN PEMBAHASAN
seluruh populasi adalah 65 siswa yang Hasil
tersebar ke dalam 4 kelas yang ada di Hasil analisis data yang telah
dilakukan, disajikan pada rekapitulasi hasil
5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

belajar PKn kelompok siswa eksperimen dan kelompok siswa kontrol pada tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Belajar Pkn


Kelompok Mean (M) Median (Md) Modus (Mo)
Eksperimen 16,02 16,21 17,5
Kontrol 8,94 8 7

Berdasarkan tabel 1, pencapaian (Mo > Md > M). dengan demikian, kurva
skor rata-rata hasil belajar PKn pada yang terbentuk pada gambar 1
kelompok eksperimen dengan kategori merupakan kurva juling negatif yang
sangat tinggi (M = 16,02) dan pada berarti sebagian besar skor cenderung
kelompok kontrol, skor rata-rata berada tinggi.
pada kategori sedang (M = 8,94). Secara
deskriptif dapat disampaikan bahwa
pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe Student Team Achievement Division
(STAD) lebih unggul dibandingkan dengan
tidak menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) untuk
pencapaian hasil belajar PKn siswa kelas
IV SD di Gugus V Kecamatan
Banjarangkan.

Hasil perhitungan mean, median,


dan modus dapat disajikan ke dalam Mo=7 M=8,94
bentuk grafik sebagai berikut. Md=8

Gambar 2. Grafik Garis Data Hasil


8 Belajar PKn Siswa pada Kelompok
6 Kontrol
Frekuensi

4
Berdasarkan grafik garis pada
2 gambar 2, diketahui modus lebih kecil dari
0 median dan lebih kecil dari mean (Mo <
Md < M). dengan demikian, kurva yang
10 – 11 12 – 13 14 – 15 16 – 17 18 – 19 20 – 21
terbentuk pada gambar 2 merupakan
Kelas Interval
kurva juling positif yang berarti sebagian
besar skor cenderung rendah.
M=16,02 Sebelum melakukan uji hipotesis,
Mo=17,5
terlebih dahulu dilakukan beberapa uji
Md=16,21 prasyarat, yaitu uji normalitas data dan uji
Gambar 1. Grafik Garis Data Hasil homogenitas varians. Berdasarkan hasil
Belajar PKn Siswa pada Kelompok pengujian prasyarat diperoleh bahwa data
Eksperimen hasil belajar PKn siswa kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
Berdasarkan grafik garis pada berdistribusi normal dan varians kedua
gambar 1, diketahui modus lebih besar kelompok tidak homogen, sehingga untuk
dari median dan lebih besar dari mean menguji hipotesis menggunakan uji-t
sampel independent (tidak berkorelasi)
6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

dengan rumus separated varians karena antar kelompok eksperimen dan kelompok
n1 ≠ n2. Rekapitulasi hasil perhitungan uji-t kontrol disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t (Hipotesis)

Data hasil
No. Varians N db thitung ttabel Kesimpulan
belajar
Kelompok
1 6,5 25 24
eksperimen
6,398 2,08 H0 ditolak
Kelompok
2 18,33 19 18
kontrol

Berdasarkan tabel di atas, kelompok kontrol 8,94 berada pada


diketahui thitung sebesar 6,398, sedangkan katagori sedang. Jika skor hasil belajar
ttabel dengan db = 24 dan 18 pada taraf PKn siswa kelompok eksperimen
signifikansi 5% adalah 2,08. Hal ini berarti digambarkan dalam grafik polygon tampak
thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel) bahwa kurva sebaran data merupakan
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. juling negatif yang artinya sebagian besar
Dengan demikian, dapat disimpulkan skor siswa cenderung tinggi. Pada
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kelompok kontrol, jika skor hasil belajar
PKn yang signifikan antara kelompok PKn siswa digambarkan dalam grafik
siswa yang dibelajarkan dengan model polygon tampak bahwa kurva sebaran
pembelajaran kooperatif tipe Student data merupakan juling positif yang artinya
Team Achievement Division (STAD) dan sebagian besar skor siswa cenderung
kelompok siswa yang dibelajarkan tidak rendah.
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Berdasarkan analisis data
Achievement Division (STAD) di kelas IV menggunakan uji-t, diperoleh thitung
semester II tahun pelajaran 2016/2017 di sebesar 6,398, dan ttabel dengan db = 24
SD gugus V Kecamatan Banjarangkan dan 18 pada taraf signifikansi 5% adalah
Kabupaten Klungkung. 2,08. Dengan demikian, thitung lebih besar
dari ttabel (thitung > ttabel) yang menunjukkan
Pembahasan bahwa hasil belajar penelitian adalah
Model pembelajaran kooperatif tipe signifikan. Artinya, terdapat perbedaan
Student Team Achievement Division hasil belajar PKn yang signifikan antara
(STAD) yang digunakan pada kelompok kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
eksperimen dan tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
Student Team Achievement Division (STAD) dan kelompok siswa yang
(STAD) pada kelompok kontrol dalam dibelajarkan tidak menggunakan model
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang pembelajaran kooperatif tipe Student
berbeda pada hasil belajar PKn siswa. Team Achievement Division (STAD) di
Secara deskriptif, hasil belajar PKn siswa kelas IV semester II tahun pelajaran
kelompok eksperimen lebih tinggi 2016/2017 di SD gugus V Kecamatan
dibandingkan dengan siswa kelompok Banjarangkan Kabupaten Klungkung.
kontrol. Hal ini didasarkan pada rata-rata Adanya perbedaan yang signifikan
skor hasil belajar PKn. Rata-rata skor menunjukkan bahwa pembelajaran
hasil belajar PKn siswa kelompok dengan menggunakan model
eksperimen adalah 16,02 berada pada pembelajaran kooperatif tipe Student
katagori sangat tinggi, sedangkan rata- Team Achievement Division (STAD)
rata skor hasil belajar PKn pada siswa

7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan apabila ada yang kurang dipahami
PKn siswa. mengenai materi yang dijelaskan oleh
guru, siswa boleh langsung
Perbedaan hasil belajar PKn yang menanyakannya kepada guru. Pada saat
ditunjukkan oleh siswa kelompok menyimak penjelasan guru, siswa harus
eksperimen dan siswa kelompok kontrol melakukannya dengan sungguh-sungguh,
disebabkan karena adanya perbedaan karena dapat membantu siswa dalam
perlakuan antara kedua kelompok pada mengerjakan kuis individu dan juga
saat pembelajaran. Pembelajaran di kelas menentukan nilai kelompoknya. Kegiatan
kontrol yang tidak menggunakan model belajar dengan kelompok (teams works),
pembelajaran kooperatif tipe Student dalam pembelajaran menggunakan model
Team Achievement Division (STAD) pembelajaran kooperatif tipe Student
cenderung pasif. Hal ini disebabkan oleh Team Achievement Division (STAD),
proses pembelajaran yang didominasi siswa melakukan diskusi kelompok untuk
dengan kegiatan ceramah, tanya jawab, membahas lembar kerja siswa (LKS) yang
dan penugasan. Penyampaian materi oleh diberikan oleh guru. Setiap kelompok
guru dilaksanakan dengan metode terdapat siswa yang memiliki kemampuan
ceramah yang memusatkan guru sebagai belajar yang baik. Siswa tersebut
sumber informasi (teacher-centered). berperan membimbing dan membantu
Disela-sela kegiatan penyampaian materi, teman kelompoknya yang memiliki
terjadi tanya jawab yang hanya didominasi kemampuan kurang untuk menyelesaikan
oleh guru tanpa adanya kesempatan bagi permasalahan yang diberikan oleh guru
siswa untuk bertanya. Setelah kegiatan melalui LKS tersebut. Dengan adanya
tanya jawab, guru memberikan tugas yang diskusi kelompok tersebut, siswa dapat
dikerjakan secara individu berupa latihan saling berbagi informasi atau
soal yang ada pada buku pelajaran. menyampaikan pendapat untuk
Kegiatan pembelajaran yang demikian memecahkan suatu permasalahan. Selain
dilakukan secara berulang-ulang dalam itu, siswa juga dapat mengembangkan
jangka waktu yang lama. Dalam kegiatan sikap menghargai pendapat orang lain.
pembelajaran yang tidak menggunakan Dengan demikian aktivitas siswa dalam
model pembelajaran kooperatif tipe proses pembelajaran akan nampak.
Student Team Achievement Division
(STAD), terlihat jelas bahwa siswa kurang Model pembelajaran kooperatif tipe
terlibat secara aktif. Berbeda halnya Student Team Achievement Division
dengan pembelajaran pada kelas (STAD) dalam proses pembelajarannya
eksperimen yang menggunakan model juga terdapat tes atau kuis (quizzes) untuk
pembelajaran kooperatif tipe Student siswa secara individu. Kuis yang diberikan
Team Achievement Division (STAD), yang berupa pertanyaan secara lisan. Masing-
menekankan peranan guru dan aktivitas masing siswa diberikan pertanyaan oleh
siswa. guru dan siswa langsung menjawabnya
secara lisan. Pada saat siswa diberikan
Pembelajaran pada kelas pertanyaan oleh guru, siswa yang lain
eksperimen dimulai dengan penyampaian tidak diperbolehkan memberitahu atau
tujuan dan motivasi, agar siswa lebih membantu temannya. Tujuan
antusias dalam mengikuti pembelajaran. diberikannya kuis ini adalah, untuk
Kemudian dilanjutkan dengan pembagian mengetahui kemampuan atau tingkat
kelompok. Dalam pembagian kelompok pemahaman siswa secara individu
tersebut, siswa dipilih secara heterogen. terhadap materi yang telah dipelajarinya.
Di mana dalam satu kelompok terdapat Selain itu, kuis yang diberikan oleh guru
siswa dengan kemampuan yang berbeda- juga dapat membantu nilai kelompok
beda. Setelah terbentuk kelompok, siswa apabila dalam kerja kelompoknya
dilanjutkan dengan penyajian materi yang mendapatkan nilai rendah. Setelah siswa
dilakukan oleh guru. Pada saat penyajian diberikan kuis oleh guru, selanjutnya guru
materi siswa menyimak penjelasan guru memberikan penghargaan kelompok

8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

(team recognition) sesuai dengan tingkat Hasil penelitian ini sejalan dengan
keberhasilannya dalam mengikuti maupun hasil penelitian tentang model
mengerjakan tugas kelompoknya. Dengan pembelajaran Student Team Achievement
adanya pengakuan kelompok (team Division (STAD). Penelitian yang
recognition) atau penghargaan ini, dapat dilakukan Mahardika, dkk (2015)
menumbuhkan motivasi siswa untuk mengenai pengaruh model pembelajaran
mengikuti pembelajaran. Sehingga siswa kooperatif tipe Student Teams
menjadi lebih antusias dan semangat Achievement Divisions (STAD) terhadap
dalam mengikuti pembelajaran. Temuan hasil belajar PKn siswa kelas V di SD
ini didukung oleh penjelasan Shoimin Gugus VII Kecamatan Sukasada.
(2014) yang menyatakan bahwa, gagasan Penelitian tersebut menunjukkan terdapat
utama di balik model STAD adalah untuk perbedaan yang signifikan hasil belajar
memotivasi para siswa, mendorong dan PKn antara yang dibelajarkan dengan
membantu satu sama lain, dan untuk model kooperatif tipe STAD dan yang
menguasai keterampilan-keterampilan dibelajarkan dengan model konvensional.
yang diberikan oleh guru. Jika para siswa Hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan
menginginkan agar kelompok mereka dengan model pembelajaran kooperatif
memperoleh penghargaan, maka mereka tipe Student Teams Achievement
harus membantu teman sekelompoknya Divisions (STAD) lebih baik dibandingkan
dalam mempelajari materi yang diberikan dengan siswa yang dibelajarkan dengan
oleh guru. Mereka harus mendorong model konvensional.
teman mereka untuk melakukan yang
terbaik dan menyatakan suatu norma Penelitian lain yang dilakukan
bahwa belajar itu merupakan suatu yang Sudiarsini, dkk (2016) mengenai pengaruh
sangat penting, berharga, dan model pembelajaran kooperatif tipe
menyenangkan. Student Teams Achievement Divisions
Perbedaan pada proses berbantuan media visual terhadap hasil
pembelajaran yang terjadi pada kelompok belajar IPA pada siswa kelas V di SD
eksperimen dan kelompok kontrol Gugus IV Kecamatan Sawan. Penelitian
memberikan dampak yang berbeda tersebut menunjukkan bahwa penerapan
terhadap pemahaman konsep yang model pembelajaran kooperatif tipe
dimiliki siswa. Pembelajaran dengan Student Teams Achievement Divisions
menggunakan model kooperatif tipe berbantuan media visual berpengaruh
Student Team Achievement Division positif terhadap hasil belajar IPA siswa
(STAD) menyebabkan siswa aktif dalam dibandingkan dengan model
proses pembelajaran. Siswa terlatih untuk pembelajaran konvensional. Hasil belajar
memecahkan permasalahan yang IPA siswa yang dibelajarkan dengan
ditemuinya, bekerja sama untuk mencapai model pembelajaran kooperatif tipe
tujuan bersama, menyampaikan pendapat Student Teams Achievement Divisions
dan mengomunikasikan sesuatu yang ada (STAD) lebih baik dibandingkan dengan
dipikirannya kepada guru maupun siswa yang dibelajarkan dengan model
temannya. Ilmu yang diperoleh juga akan konvensional.
lama diingat, sehingga meningkatkan
pemahaman siswa terhadap konsep yang Berdasarkan pembahasan di atas,
dipelajarinya. Dengan demikian, hasil penelitian yang sudah dilakukan
belajar PKn pada kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran
dibelajarkan dengan menggunakan model kooperatif tipe Student Team
pembelajaran kooperatif tipe Student Achievement Division (STAD)
Team Achievement Division (STAD) lebih menunjukkan bahwa model tersebut
baik dibandingkan kelompok siswa yang berpengaruh positif terhadap hasil belajar
dibelajarkan tidak menggunakan model siswa dibandingkan tidak menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Student model pembelajaran kooperatif tipe
Team Achievement Division (STAD). Student Team Achievement Division
(STAD).

9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

Division (STAD) dalam pembelajaran.


SIMPULAN DAN SARAN Model ini dapat digunakan sebagai salah
Berdasarkan hasil pengujian satu alternatif untuk membantu
hipotesis dan pembahasan, dapat mewujudkan kegiatan pembelajaran yang
disimpulkan bahwa terdapat perbedaaan kreatif, inovatif, dan untuk meningkatkan
yang signifikan hasil belajar PKn antara hasil belajar siswa. Model ini dapat
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan digunakan sebagai salah satu alternatif
model pembelajaran kooperatif tipe untuk membantu mewujudkan kegiatan
Student Team Achievement Division pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan
(STAD) dan kelompok siswa yang untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3.
dibelajarkan tidak menggunakan model Hasil penelitian ini hendaknya dapat
pembelajaran kooperatif tipe Student dijadikan alternatif dalam menentukan
Team Achievement Division (STAD) pada model pembelajaran yang inovatif untuk
siswa kelas IV semester II tahun pelajaran proses pembelajaran, guna perbaikan
2016/2017 di SD gugus V Kecamatan kualitas pembelajaran di sekolah. 4.
Banjarangkan Kabupaten Klungkung. Hal Peneliti lain yang ingin melaksanakan
ini dapat dilihat pada nilai rata-rata siswa penelitian sejenis hendaknya
yang dibelajarkan dengan model memperhatikan kelebihan dan kelemahan
pembelajaran kooperatif tipe Student penelitian ini, sehingga dapat digunakan
Team Achievement Division (STAD) sebagai acuan untuk mengembangkan
adalah 16,02 lebih besar dibandingkan penelitian yang akan dilakukannya.
dengan siswa yang dibelajarkan tidak
menggunakan model pembelajaran DAFTAR RUJUKAN
kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD), yakni 8,94. Agung, Anak Agung Gede. 2014.
Kualifikasi hasil belajar PKn siswa yang Metodologi Penelitian
dibelajarkan dengan model pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Aditya
kooperatif tipe Student Team Media Publishing.
Achievement Division (STAD) berada
pada kategori sangat tinggi, sedangkan Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu
hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan Pendidikan. Jakarta: PT
tidak menggunakan model pembelajaran RajaGrafindo Persada.
kooperatif tipe Student Team
Mahardika, Pt., Junaedi, dkk. 2016.
Achievement Division (STAD) berada
Pengaruh Model Pembelajaran
pada kategori sedang. Jadi, penerapan
Kooperatif Tipe STAD terhadap
model pembelajaran kooperatif tipe
Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V
Student Team Achievement Division
di Gugus VII Kecamatan
(STAD) berpengaruh positif terhadap hasil
Sukasada. E-Journal, (4:1).
belajar PKn siswa kelas IV semester II
Jurusan PGSD Universitas
tahun pelajaran 2016/2017 di SD Gugus V
Pendidikan Ganesha.
Kecamatan Banjarangkan Kabupaten
Klungkung. Ruminiati. 2008. Pengembangan
Saran yang dapat disampaikan Pendidikan Kewarganegaraan
berdasarkan penelitian yang telah SD. Direktorat Jenderal
dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Pendidikan Tinggi Departemen
Siswa dalam mengikuti proses Pendidikan Nasional.
pembelajaran agar selalu memotivasi diri
untuk belajar sehingga hasil belajar yang Shoimin, Aris. 2014. 68 Model
maksimal mampu dicapai, dan selalu Pembelajaran Inovtif dalam
menjaga kedisiplinan di dalam kelas. 2. Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
Kepada guru di sekolah dasar hendaknya Ruzz Media.
mencoba menerapkan model
pembelajaran Student Team Achievement Sudiarsini, Made, dkk. 2016. Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif

10
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

Tipe STAD Berbantuan Media Jurusan PGSD Universitas


Visual terhadap Hasil Belajar IPA Pendidikan Ganesha.
Kelas V SD. E-Journal, (4:1).

11

Anda mungkin juga menyukai