DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD FERDAUS WAHYU UTOMO
NIM. P.09032
DI SUSUN OLEH :
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
Husada Surakarta.
v
5. ---------------------, selaku dosen penguji yang telah membimbing dengan
8. Ibu yang memberikan dukungan serta semangat secara lahir dan batin.
Husada, dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
B. Pengkajian .............................................................................. 7
A. Pembahasan ............................................................................ 19
Daftar Pustaka
Lampiran
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
utama pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien seperti air,
dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal
mulai dari esofagus sampai duodenum. Warna merah gelap atau hitam berasal
dari konversi Hb menjadi hematin oleh bakteri setelah 14 jam. (Sylvia, 2005)
penyakit gawat darurat yang memerlukan tindakan medic intensif yang segera
2001)
1
2
Sedangkan menurut data yang di peroleh dari medical record ruang Cemara II
Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Soekanto dari bulan Januari sampai
(Hilmy, 2010)
dari rectum (hematoskezia), denyut nadi yang cepat, tensi darah rendah, akral
teraba dingin dan basah, nyeri perut, nafsu makan menurun, jika terjadi
muntah, nyeri, dan sebelum Hematemesis didahului rasa nyeri atau pedih di
3
Melena mengeluh perut sakit, mual, muntah darah, disertai keluar tinja darah,
perut nyeri. Mengacu pada di atas penulis tertarik untuk melakukan asuhan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum.
2. Tujuan khusus
Hematemesis Melena.
Hematemesis Melena.
4
C. Manfaat Penulisan
a. Bagi penulis
BAB II
LAPORAN KASUS
dilakukan pada Tn. P dengan kasus nyeri dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 4
A . Pengkajian
disertai keluar tinja darah dan muntah darah kemudian kien dibawa ke
IGD pada tanggal 1 April 2012, jam 18.00 WIB kemudian klien dibawa
5
6
(paliatif) P: nyeri berkurang saat tidak ditekan dan saat posisi berbaring,
S: skala nyeri 7, (time) T: nyeri terasa saat beraktifitas. Keluar tinja darah
dan muntah darah dan klien mengatakan juga lemah dan pusing tidak mau
makan. Tekanan darah dengan 150/90, nadi 80 kali per menit, suhu 370C.
auskultasi bising usus 5 kali per menit, perkusi timpani, palpasi nyeri saat
saat tidak ditekan dan posisi berbaring, (quality) Q: nyeri seperti teriris,
dengan nilai normal (SGOT <31 u/L), GDS 150 meningkat dengan nilai
7
B. Perumusan Masalah
ditekan, (paliatif) P: nyeri erkurang saat tidak ditekan dan posisi berbaring,
C. Perencanaan
nyeri dapat berkurang dari 7 menjadi 4 dengan kriteria hasil, skala nyeri
dilakukan yaitu kaji nyeri pada klien untuk mengetahui tingkat nyeri pada
8
berikan posisi nyaman dan lingkungan yang tenang agar pasien tenang dan
D. Implementasi
April 2012 jam 09.00 mengkaji karakteristik nyeri pasien. dengan respon
lambung nyeri terasa saat abdomen di tekan, P: nyeri berkurang saat tidak
melakukan karena perut bagian kiri masih terasa sakit, dengan ditandai
9
terasa saat abdomen ditekan, P: nyeri berkurang saat tidak ditekan dan
ditandai dengan pasien tampak rileks dengan posisi berbaring. Jam 12.00
tanggal 4 April 2012. Jam 09.00 mengkaji ulang lagi nyeri, dengan respon
lambung nyeri terasa saat abdomen ditekan, P: nyeri berkurang saat tidak
ditekan dan saat posisi berbaring, Q: nyeri terasa seperti teriris, R: di perut
10
dengan lancar.
E. Evaluasi
mengatakan perut bagian kiri terasa sakit nyeri, ekspresi wajah tampak
dilakukan lagi pada hari selasa tanggal 3 April 2012, jam 13.00 dengan
pemberian analgetik.
hari kedua dilakukan lagi pada hari rabu tanggal 4 April 2012. Jam 13.00
11
BAB III
A. Pembahasan
penunjang.
bagian kiri abdomen hal tersebut yang terjadi karena adanya ulkus di
2001)
mengeluh nyeri perut bagian kuadran kiri bawah, dan pada saat di palpasi
12
13
dengan nilai normal pada laki, 14-18 g/%, perempuan, 12-16 g/%. (Putut,
2000).
serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat yang
dapat diantisipasi atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan yang
(NANDA, 2006)
14
oleh penulis adalah nyeri dengan kriteria hasil skala nyeri berkurang dari 7
tanda vital Tn. P, kaji nyeri, sesuai teori menyebutkan bahwa nyeri bersifat
skala nyeri 7, terasa saat ditekan. Ajarkan pada pasien untuk tehnik
kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress, tehnik relaksasi
memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau
nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri. (Perry, 2001). Supaya relaksasi
dapat dilakukan dengan efektif maka penulis memerlukan kerja sama dan
15
nyaman nyeri yaitu dengan memonitor tanda tanda vital (tekanan darah,
intervensi.
dan sifat nyeri dan ancaman yang potensial terhadap kesejahteraan klien
skala nyeri dalam hal ini,pasien menilai nyeri dengan menggunakan skala
klien dan petunjuk nyeri tidak selalu terlihat jelas pasien biasanya
karakter perubahan nyeri yang pasien alami dan apakah terapi secara
pada hari ke tiga pada hari Rabu tanggal 4 April 2012 pasien mengatakan
16
2005)
1. Simpulan
cedera biologis.
17
C. Saran
sebagai berikut:
secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, M.E., Moorhouse dan M.F., Geisster A.C. (2000). Rencana Asuhan
Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume I. Edisi 4.
Jakarta: EGC.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume 2. Edisi 4.
Jakarta: EGC.