Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ Perseroan Terbatas”.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang telah
memberikan tugas ini, sehingga kami dapat menambah wawasan di dalam bidang pengantar
hukum bisnis. Kami sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan demi
kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini dapat membawa pemahaman dan
pengetahuan bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian……………………………………………………………………………..2
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….9
3.2 Saran…………………………………………………………………………………9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
iii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
PT atau Perseroan Terbatas adalah Badan Hukum yang dimiliki oleh minimal
dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa
melibatkan harta pribadi dari pengurus dan pemegang saham perusahaan tersebut. Di
dalam PT, Pemilik Modal (Pemegang Saham) tidak harus memimpin perusahaan
dengan cara menunjuk orang lain di untuk menjadi Direktur atau Komisaris.
Syarat umum pendirian perseroan terbatas (PT) adalah :
Fotokopi KTP, NPWP & KK para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
Foto Direktur ukuran 3x4 latar belakang merah
Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung
Perkantoran
Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di
lingkungan perumahan) khusus luar jakarta
Kantor berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah
pemukiman
Surat Keterangan Zonasi dari Kelurahan
Stempel Perusahaan
Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah sebagai berikut:
Pendiri (Direktur dan Komisaris) minimal terdiri dari 2 orang atau lebih
Nama Perusahaan
iv
Susunan pemegang saham (pendiri wajib mengambil bagian dalam saham)
Akta pendirian harus disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM
Menetapkan nilai Modal dasar dan modal disetor (nilai modal setor minimal 25% dari
modal dasar)
Klasifikasi perusahaan :
PT KECIL
Rp 50.000.000,-
PT MENENGAH
Rp 500.000.000,-
PT BESAR
Rp 10.000.000.000,-
Pengurus terdiri dari Minimal 1 orang Direktur dan 1 orang Komisaris
Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia
Akta Notaris yang berbahasa Indonesia
1. Modal Dasar
v
Modal Dasar adalah 100% (semua) dari jumlah nilai nominal saham PT yang
dapat (mungkin) diterbitkan oleh PT yang bersangkutan sebagai modal dari PT
tersebut.
2. Modal Ditempatkan
Modal Ditempatkan adalah bagian dari Modal Dasar yang telah ditempatkan/
dikeluarkan dan diambil/disanggupi oleh pemegang saham untuk dibayar atau
disetorkan penyetoran sahamnya oleh pemegang saham kepada PT.
3. Modal Disetor
Modal Disetor adalah Modal Ditempatkan yang sudah dibayarkan (disetorkan)
penyetoran sahamnya oleh pemegang saham kepada (ke dalam kas) PT.
vi
Pemegang saham diberikan kesempatan untuk mengajukan usul mata acara RUPS
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Panggilan RUPS harus mencakup informasi mengenai mata acara, tanggal, waktu
dan tempat RUPS
Bahan mengenai setiap mata acara yang tercantum dalam panggilan RUPS harus
tersedia di kantor perusahaan sejak tanggal panggilan RUPS, sehingga
memungkinkan pemegang saham berpartisipasi aktif dalam RUPS dan
memberikan suara secara bertanggung jawab. Jika bahan tersebut belum tersedia
saat dilakukan panggilan untuk RUPS, maka bahan itu harus
Direksi
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah menjalankan pengurusan Perseroan.
Meski pengurusan itu dijalankan Direksi sesuai dengan kebijakannya sendiri, namun
harus tetap dalam batas-batas yang ditentukan Undang-Undang dan Anggaran Dasarnya.
Dalam menjalankan pengurusan Perseroan, Direksi dapat memberikan kuasa tertulis
kepada karyawan Perseroan, atau kepada orang lain, untuk melakukan perbuatan hukum
tertentu atas nama Perseroan.
Sebagai pengurus Perseroan, Direksi dapat mewakili Perseroan baik di dalam
maupun di luar pengadilan. Kewenangan itu dimiliki Direksi secara tak terbatas dan tak
bersyarat, selama tidak bertentangan dengan Undang-undang dan Anggaran Dasarnya
serta keputusan RUPS. Jika anggota direksi terdiri lebih dari satu orang, yang berwenang
mewakili Perseroan adalah setiap anggota Direksi, kecuali Anggaran Dasar menentukan
bahwa hanya Direktur Utama yang berwenang.
Agar pelaksanaan tugas Direksi dapat berjalan secara efektif, perlu dipenuhi prinsip-prinsip
berikut:
1. Komposisi Direksi harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan
keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen.
2. Direksi harus profesional yaitu berintegritas dan memiliki pengalaman serta kecakapan
yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya.
3. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan agar dapat menghasilkan
keuntungan (profitability) dan memastikan kesinambungan usaha perusahaan.
4. Direksi mempertanggungjawabkan kepengurusannya dalam RUPS sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dewan Komisaris
Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi. Tugas pengawasan dan pemberian nasihat itu dilaksanakan oleh Dewan
Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan. Pengawasan oleh Dewan Komisaris
meliputi pengawasan atas kebijakan Direksi dalam melakukan pengurusan Perseroan,
serta jalannya pengurusan tersebut secara umum, baik mengenai Perseroan maupun usaha
vii
Perseroan. Pengawasan dan nasihat yang dilakukan Dewan Komisaris harus bertujuan
untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Agar pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dapat berjalan secara efektif, perlu dipenuhi prinsip-
prinsip berikut:
1. Komposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan pengambilan keputusan secara
efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen.
2. Anggota Dewan Komisaris harus profesional, yaitu berintegritas dan memiliki
kemampuan sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik termasuk memastikan
bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan semua pemangku kepentingan.
3. Fungsi pengawasan dan pemberian nasihat Dewan Komisaris mencakup Tindakan
pencegahan, perbaikan, sampai kepada pemberhentian sementara.
Masing-masing organ punya kewenangan dan tanggung jawab. Sehingga, untuk melindungi
kepentingan PT, masing-masing organ bahkan bisa mengajukan gugatan apabila ada tindakan
organ lain yang merugikan perusahaan. Di sinilah yang dimaksud kemandirian perseroan
terbatas. PT merupakan badan hukum yang dapat bertindak sesuai dengan maksud pendiriannya.
Di sisi lain, jika ada organ PT yang merugikan PT tersebut, maka PT tersebut dapat mengajukan
tuntutan terhadap pemegang saham, direksi atau komisaris perusahaan yang menimbulkan
kerugian akibat perbuatannya.
viii
kepailitan berdasarkan keputusan pengadilan niaga dan RUPS tidak menunjuk likuidator,
maka Direksi bertindak selaku likuidator. Pembubaran perseroan wajib diikuti dengan
likuidasi yang dilakukan oleh likuidator atau kurator; dan perseroan tersebut tidak dapat
melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam hal membereskan semua urusan perseroan
yang berkaitan dengan.likuidasi. Dan jika ternyata anggota Direksi, Dewan Komisaris
dan Perseroan melanggar hal tersebut, maka dapat dikenakan tanggung jawab hukum
secara tanggung renteng.
Pembubaran perseroan yang terjadi karena pencabutan kepailitan, maka pengadilan niaga dapat
sekaligus memutuskan memberhentikan kurator sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
Pengadilan Negeri dapat membubarkan perseroan dengan alasan:
1. permohonan kejaksaan berdasarkan alasan perseroan melanggar kepentingan umum atau
Perseroan melakukan perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan;
2. permohonan pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan adanya cacat hukum dalam
akta pendirian;
3. permohonan pemegang saham, Direksi atau Dewan Komisaris berdasarkan alasan
perseroan tidak mungkin untuk dilanjutkan.
Likuidator mempunyai kewajiban untuk memberitahukan kepada semua kreditor mengenai
pembubaran perseroan dengan cara mengumumkan pembubaran perseroan dalam Surat Kabar
dan Berita Negara Republik Indonesia dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak tanggal pembubaran perseroan. Pemberitahuan kepada kreditor tersebut memuat:
1. mengenai pembubaran perseroan dan dasar hukumnya;
2. nama dan alamat likuidator;
3. tata cara pengajuan tagihan; dan
4. jangka waktu pengajuan tagihan.
BAB III
ix
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pemakalah dan teman-
teman dalam memahami konsep Perseoran Terbatas dan pengaplikasiannya. Kami
berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
x
https://www.anggitarisyam.com/2013/11/makalah-perseroan-terbatas.html#:~:text=Latar
%20Belakang,yang%20menjadi%20bukti%20pemilikan%20perusahaan
https://izin.co.id/artikel/syarat-pendirian-pt.php
https://bizlaw.co.id/organ-organ-perseroan-terbatas
https://www.hukumperseroanterbatas.com/pembubaran-perseroan/pembubaran-perseroan-
terbatas/
xi