Anda di halaman 1dari 7

PERSIDANGAN DALAM PERKARA PERDATA

PERADILAN
adalah segala sesuatu atau sebuah proses yang dijalankan di Pengadilan yang berhubungan dengan
tugas memeriksa, memutus dan mengadili perkara dengan menerapkan hukum dan/ atau
menemukan hukum “in concreto” (hakim menerapkan peraturan hukum kepada hal-hal yang nyata
yang dihadapkan kepadanya untuk diadili dan diputus) untuk mempertahankan dan menjamin
ditaatinya hukum materiil, dengan menggunakan cara prosedural yang ditetapkan oleh hukum
formal.

PENGADILAN
adalah badan atau instansi resmi yang melaksanakan sistem peradilan berupa memeriksa, mengadili,
dan memutus perkara. Bentuk dari sistem Peradilan yang dilaksanakan di Pengadilan adalah sebuah
forum publik yang resmi dan dilakukan berdasarkan hukum acara yang berlaku di Indonesia.
A. Definisi Hukum Acara Perdata
a. Prof. Dr. R. Wirjono Prodjodikoro, S.H.

adalah rangkaian peraturan-peraturan yang membuat cara bagaimana orang harus


bertindak terhadap dan dimuka pengadilan dan cara bagaimana pengadilan itu harus
bertindak, satu sama lain untuk melaksanakan berjalannya peraturan-peraturan hukum
perdata.
b. Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H.

adalah peraturan hukum yang mengatur bagaiman caranya menjamin ditaatinya hukum
perdata materiil dengan perantara hakim.

- Hukum perdata materiil adalah suatu kumpulan dari pada peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang hak dan kewajiban keperdataan antara pihak yang
satu dengan pihak yang lainnya. Contoh: KUHPerdata, UU Kepailitan, KUHD, dll.
- Hukum Perdata Formil adalah peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang
pelaksanaan sanksi hukuman terhadap para pelanggar hak-hak keperdataan sesuai
dengan hukum perdata materiil mengandung sangsi yang sifatnya memaksa.

Contohnya: Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku


sehingga dapat mengajukan gugatan perdata.

B. SUMBER HUKUM PERDATA


1. HIR (Het Herziene Indonesisch Reglemen) mengadili perkara perdata dan penuntutan
hukuman buat bangsa bumiputera dan bangsa timur ditanah jawa dan madura.

1
2. Rbg (Reglement tot regeling van het rechtswezen in de gewesten buiten java en madura),
hukum acara perdata yang berlaku diluar jawa dan madura
3. Rv (Reglement op de rechtsvordering) hukum acara Peerdata dengan staatsblad 1847
nomor 52 jo 1849 nomor 63.
4. BW (Burgerlijk Wetboek/ KUHPerdata/ kitab undang-undang sipil)
5. KUHD (Kitab undang-undang hukum dagang/ wetboek van koophandel) buku ke satu
lembaran negara RI No. 276 yang diberlakukan mulai tanggal 17 Juli 1938 dan buku ke
dua Lembaran Negara RI No. 49 tahun 1933, dll.

C. ASAS HUKUM ACARA PERDATA


1. Asas hakim bersifat pasif, hakim tidak akan mengadili suatu perkara manakala tidak ada
suatu tuntutan hak.
2. Asas terbuka sidang bagi umum adalah hakim di dalam mengadili suatu perkara yang
diajukan oleh para pihak persidangannya dilakukan terbuka untuk umum.
3. Asas mendengar kedua belah pihak, hakim dalam menangani perkara harus mendengar
kedua belah pihak tentang terjadinya peristiwa hukum
4. Asas bebas dari campur tangan para pihak diluar pengadilan, hakim di dalam memberikan
keputusan bebas dari campur tangan para pihak ataupun pihak luar dan harus berdasarkan
keyakinannya.
5. Asas sederhana, cepat dan biaya ringan, hakim dalam mengadili perkara harus berusaha
semaksimal mungkin untuk dan tidak terlalu lama.
6. Asas putusan harus disertai alasan-alasan
7. Keputusan hakim dlm suatu perkara hrs menggunakan dalil-dalil serta hukum positif yang
ada.
8. Asas putusan hrs dilaksanakan setelah 14 hari lewat. Setiap keputusan pengadilan hanya
dapat dilaksanakan setelah tenggang waktu 14 hari dan telah mempunyai kekuatan hukum
tetap.
9. Asas beracara dikenakan biaya, para pihak yang beracara di dipengadilan dikenakan biaya
perkara.

D. SURAT KUASA
I. Definisi Kuasa secara umum, secara umum surat kuasa tunduk pada prinsip hukum yang
diatur didalam BAB XVI, BUKU III KUHPdt, diatur dalam Pasal 1792 KUHPdt
- Pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan
kpd seorang lain, yang menerimanya untuk dan atas namanya menyelenggarakan suatu
urusan.
II. Jenis Surat Kuasa

a. Kuasa Umum (Pasal 1795 KUHPdt)

2
adalah pemberian kuasa mengenai pengurusan, atau manager untuk mengatur
kepentingan pemberi kuasa.(tidak dapat digunakan di pengadilan)
b. Kuasa Khusus
Dalam Pasal 1795 KUHPdt, menejelaskan dalam pemberian kuasa dapat dilakukan secara
khusus yaitu hanya mengenai kepentingan tertentu atau lebih. (yang dapat digunakan di
pengadilan).
c. Kuasa Istimewa (Pasal 1796 KUHPdt)
adalah pemberian kuasa hanya terbatas tentang tindakan tertentu dan yang sangat penting,
sifatnya limitatif dan berbentuk akta outentik.(kuasa utk hak tanggungan, dll)
d. Kuasa Perantara (Pasal 1792 KUHPdt) dan Pasal 62 KUHD)
Dalam hal ini pemberi kuasa sebagai principal memberi perintah kpd pihak kedua dalam
kedudukannya sebagai perwakilan utk melakukan perbuatan hukum.

III. Berakhirnya Surat Kuasa (Pasal 1813 KUHPdt)


a. Pemberi kuasa menarik kembali secara sepihak (Pasal 1814 KUHPdt), tanpa memerlukan
persetujuan, dapat dilakukan secara tegas dengan tertulis/ dilakukan scr diam-diam (Pasal
1816 KUHPerdata).
b. Salah satu pihak meninggal dunia (Pasal 1813 KUHpdt).
c. Penerima kuasa melepas kuasa (Pasal 1817 KUHperdata)harus memberitahu kehendak
pelepasan kuasa tersebut.

IV. Bentuk Kuasa di Depan Pengadilan (Pasal 123 ayat 1 HIR)


1. Pemberi kuasa secara lisan
Dinyatakan secara lisan oleh Penggugat di hadapan ketua pengadilan (Pasal 120 HIR,
pemberi kuasa tidak dapat menulis atau buta aksara).
Kuasa yg ditunjuk secara lisan di pengadilan (dilaksanakan dengan kata-kata tegas/
expressis verbis).
2. Kuasa yang ditunjuk dlm surat gugatan
Penunjukan kuasa diatur dalam Pasal 123 ayat (1) HIR, Pasal 147 ayat (1) RBG, cara
penunjukan ini dikaitkan dengan Pasal 118 HIR dan Pasal 142 RBG.
3. Surat Kuasa Khusus
Pasal 123 ayat (1) HIR, selain kuasa secara lisan atau kuasa yang ditunjuk dalam gugatan,
maka dapat juga dapt diwakili oleh kuasa khusus (bijzondere schriftelijke machtiging).
a. Syarat dan formulasi surat kuasa khusus, Pasal 123 ayat (1) HIR, hanya menyebut syarat
pokoknya saja, yaitu kuasa khusus berbentuk tertulis atau akta yang disebut surat kuasa
khusus.
b. Bentuk formil surat kuasa khusus, adl dapat berbentuk, akta notaris, akta yang dibuat
didepan panitera (dibuat dihadapan panitera PN sesuai dg kompetensi relatif, dilegalisir
oleh ketua pn atau hakim), dan akta dibawah tangan.

3
CONTOH BENTUK SURAT KUASA SEBAGAI PENGGUGAT

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Tempat/ tgl lahir :
Pekerjaan :
Alamat :
Selanjutnya disebut sebagai : ---------------------------------- PEMBERI KUASA -------------------------

Yang dalam urusan ini memilih domisili di Kantor Kuasanya di bawah ini menerangkan dengan
surat ini memberi kuasa khusus kepada :
1........................................
2........................................

Para Advokat dan Konsultan Hukum yang tergabung dalam kantor hukum “.........................”
yang beralamat di ........................................................................................................................
Selanjutnya disebut sebagai : --------------------------------- PENERIMA KUASA -----------------------

…………………………………………....... KHUSUS ….………………..…………………………….

Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, kepada para penerima kuasa baik
sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama diberi hak serta sah untuk mewakili
pemberi kuasa sebagai PENGGUGAT guna mengajukan gugatan perbuatan melawan
hukum di Pengadilan Negeri............ yang dilakukan oleh ..................pekerjaan..................,
alamat........................................................

Berhubung dengan itu, maka para penerima kuasa diberikan hak dan wewenang untuk
menghadap ke Kepaniteraan Pengadilan Negeri ..................., menghadiri persidangan-
persidangan, membuat dan menandatangani akte perdamaian dan atau menolaknya,
menerima pembayaran-pembayaran dan membuat tanda terimanya, menerima jawaban,
membuat replik, menerima duplik, mengajukan dan menolak bukti-bukti surat-surat,
mengajukan dan menghadirkan saksi-saksi, mengajukan ahli, membuat dan atau mengajukan
kesimpulan (konklusi), membela hak-haknya, serta para penerima kuasa segala bentuk
permohonan-permohonan yang berhubungan dengan permasalahan tersebut diatas.

Surat Kuasa ini diberikan secara tegas dengan hak retensi dan hak untuk melimpahkan
wewenang baik sebagian maupun seluruhnya kepada orang lain (recht van substitutie) serta
hak untuk menarik kembali wewenang yang dilimpahkan tersebut.
4
Semarang, tanggal .... bulan ... tahun
PENERIMA KUASA PEMBERI KUASA

Materei 6000

ditanda tangani ditanda tangani

(.....................................) (..............................................)

5
CONTOH BENTUK SURAT KUASA SEBAGAI TERGUGAT

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Tempat/ tgl lahir :
Pekerjaan :
Alamat :
Selanjutnya disebut sebagai : ---------------------------- PEMBERI KUASA -----------------

Yang dalam urusan ini memilih domisili/ alamat di Kantor Kuasanya di bawah ini, serta
menerangkan dengan surat ini memberi kuasa penuh kepada:

1...................................................
2...................................................

Para Advokat pada kantor advokat dan konsultan hukum ............................” yang beralamat di
Jl.........................................................................................................................
Selanjutnya disebut sebagai : ------------------------- PENERIMA KUASA ------------------

................................................................. KHUSUS .............…..................….....………..............

Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, kepada para Penerima Kuasa baik
sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama diberi hak untuk mewakili pemberi kuasa
sebagai TERGUGAT, dalam perkara perdata Nomor: ...............,
tanggal.......bulan.......tahun.........., di Pengadilan Negeri .............. berkaitan dengan adanya
gugatan perbuatan melawan hukum yang dimohonkan oleh Penggugat atas nama
..................... , beralamat di ...........................................................................................................

Berhubung dengan itu, maka para penerima kuasa diberikan hak dan wewenang untuk
menghadap ke Kepaniteraan Pengadilan Negeri ...................., menghadiri persidangan-
persidangan, diberi hak untuk membuat dan mengajukan perdamian ataupun menolaknya,
membuat dan mengajukan jawaban, duplik, mengajukan bukti surat atau bukti yang lainnya,
menghadirkan saksi-saksi, mengajukan ahli, dan membuat kesimpulan, dan pendek kata para
Penerima Kuasa ini di berikan hak dan wewenang untuk melakukan segala perbuatan hukum
lain yang satu persatu tidak tercantum dalam Surat Kuasa ini dan diperkenankan oleh hukum
yang berlaku.

6
Surat Kuasa ini diberikan secara tegas dengan hak retensi dan hak untuk melimpahkan
wewenang baik sebagian maupun seluruhnya kepada orang lain (recht van substitutie) serta
hak untuk menarik kembali wewenang yang dilimpahkan tersebut.

Semarang, tgl....bulan ......tahun


PENERIMA KUASA PEMBERI KUASA

ditanda tangani Materai 6000


ditanda tangani

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai