MOOTALU
NIM : 751440119077
TINGKAT / KELAS : II / C
Buat Resume :
1. Thypoid
2. Fillariasis
3. DHF
4. Malaria
Jawaban :
1) THYPOID
Definisi
Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman
Salmonella thypii ( Arief Mansjoer, 2000).
Tifus abdominalis merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada usus halus yang
disebabkan oleh Salmonella thypii, yang ditularkan melalui makanan, mulut atau minuman
yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella thypii (Hidayat, 2006).
Menurut Nursalam et al. (2008), demam tipoid adalah penyakit infeksi akut yang
biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu,
gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran.
Etiologi
Penyebab typhoid adalah Salmonella thypii. Salmonella para typhi A, B dan C. Ada dua
sumber penularan Salmonella thypii yaitu pasien dengan demam typhoid dan pasien dengan
carier. Carier adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi
Salmonella thypii dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun.
Cara Penularan
Manifestasi Klinis
o Biasanya suhu tubuh meningkat pada malam hari dan menurun pada pagi hari. Pada
minggu kedua suhu tubuh terus meningkat dan pada minggu ketiga suhu berangsur-angsur
turun dan kembali normal.
o Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue) , ujung dan tepinya kemerahan
Anemnesa
Keluhan utama: perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing, dan kurang
bersemangat serta nafsu makan berkurang (terutama selama masa inkubasi)
Suhu tubuh biasanya meningkat, demam berlangsung selama 3 minggu bersifat febris
remiten pada malam atau pagi atau setiap hari dan suhunya tidak tinggi sekali. Selama
minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap harinya, biasanya menurun pada
pagi hari dan meningkat lagi pada sore hari dan malam hari. Dalam minggu kedua, pasien
terus berada dalam keadaan demam. Pada minggu ketiga, suhu berangsur turun dan normal
kembali pada akhir minggu ketiga.
Pemeriksaan Fisik
o Mulut: terdapat napas tidak sedap, bibir pecah-pecah dan kering. Lidah tertutup
selaput putih yang kotor sementara ujung dan tepinya berwarna kemerahan
o Abdomen dapat ditemukan keadaan perut kembung, bisa terjadi konstipasi, bisa juga
diare atau normal.
o Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam hilang atau 14 hari untuk mencegah
komplikasi perdarahan usus.
o Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang kerja usus
dan tidak mengandung gas, dapat diberikan susu 2 gelas sehari
o Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.
o Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 7 hari.
Pencegahan
Cara pencegahan yang dilakukan pada demam typhoid adalah cuci tangan setelah dari
toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan makanan, hindari minum susu
mentah (yang belum dipasteurisasi), hindari minum air mentah, rebus air sampai mendidih
dan hindari makanan pedas karena akan memperberat kerja usus dan pemberian vaksin.
2) FILLARIASIS
Definisi
Filariasis / Kaki Gajah adalah suatu penyakit yang mengalami infeksi sitemik bersifat
kronis dan menahun.
Etiologi
Wuchereria bancrofti
o Masa berkembangnya larva infektif di dalam tubuh manusia sampai terjadinya gejala
klinis dalam waktu antara 8 – 12 bulan. Setelah orang terhisap nyamuk infeksius yang
membawa mikrofilaria hisapan nyamuk pertama dari vektor
Brugia malayi
o Cacing dewasa umumnya mirip dengan Wuchereria bancrofti, hanya saja cacing B.
malayi lebih kecil. Panjang cacing betina beriksar 43 hingga 55 mm, sedangkan
panjang cacing jantan berkisar 13 hingga 23 mm. Cacing dewasa dapat memproduksi
mikrofilaria di dalam tubuh manusia. Mikrofilaria tersebut memiliki lebar berkisar 5
hingga 7 um dan panjang berkisar 130 hingga 170 um.
Brugia timori
o Pada kedua jenis kelamin, ujung anteriornya melebar pada kepalanya yang membulat
ekornya berbentuk seperti pita dan agak bundar pada tiap sisi terdapat 4 papil sirkum
oral yang teratur pada bagian luar dan bagian dalam membentuk lingkaran, esophagus
panjangnya lebih kurang 1 mm dengan ujung yang kurang jelas diantara otot dan
kelenjar
Gejala Klinis
Terdapat gejala klinis akut dan klinis kronis maupun mikrofilaria tanpa gejala pada
penyakit filariasis:
Seseorang yang akan mengalami infeksi penyakit Filariasis tidak akan langsung menunjukan
gejala, walaupun tidak menunjukan gejala pada fase inilah sebenarnya telah terjadi kerusakan
system limfa dan ginjal dan terjadilah perubahan sistem kekebalan tubuh pada manusia.
b. Adenolimfangitis Akut
Demam berulang-ulang selama 3–5 hari, demam dapat hilang bila beristirahat dan muncul
kembali setelah bekerja berat, pembengkakan getah bening limfadenopati, bagian yang
terinfeksi akan merasakan, kemerahan dan bengkak dikarenakan adanya penumpukan cairan.
c. LimfangitisFilaria Akut
Gejala ini tidak disertai dengan terjadinya demam, namun pada gejala ini akan muncul
benjolan kecil pada bagian tubuh seperti, pada sistem kelenjar getah bening dan skortum.
Gejala ini berupa pembesaran yang sangat jelas dilihat dengan kasap mata yaitu pembesaran
menetap pada tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar.
Pencegahan
Definisi
DHF adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus yang tergolong
arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty Betina.
Etiologi
Disebabkan oleh Arthropod borne virus (arboviruses) dikenal sebagai genus flavivirus,
famili Flaviviridae, Mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Manifestasi Klinis
o Demam, batuk, faringitis, sakit kepala, anoreksia, nausea, vomitrus, dan nyeri abdominal
yang sering berat (2-4 hari)
o Demam 38,3 – 40,60C
o Infeksi pada tongsil dan faring
o Limfonudus dan Hepar teraba
o Penurunan keadaan yang tiba-tiba, gelisah, ekstremitas teraba lembab dan dingin, badan
hangat, wajah pucat dengan sianosis sirkunoral, petekie
o Ruam kulit makula atau maukulopapula
o Ekstremitas sianotik
o Hipotensi dan takikardia
o Malena, hematemesis, koma, renjatan
o Sianosis, dispneu, dan konvulasi
Klasifikasi Klinis Demam Hemoragik Fever Menurut WHO
o Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan adalah
uji tourniquet positif
o Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit atau perdarahan lain
o Derajat III : Terdapat kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut, tekanan nadi menurun
(<20mmhg) atau hipotensi disertai kulit dingin, lembab dan penderita menjadi gelisah
o Derajat IV : Renjatan berat dengan nadi yang tak teraba dan tekanan darah yang tak terukur,
kesadaran amat menurun
Penatalaksanaan
1. Medis
2. Keperawatan
Masalah pasien yang perlu diperhatikan ialah bahaya kegagalan sirkulasi darah
Kriteria Klinis
a. Panas tinggi mendadak, terus menerus selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas (tipe demam
bifasik)
b. Manifestasi Perdarahan
c. Hepatomegali
Kriteria Laboratoris
Komplikasi
d. Gangguan Koagulasi
4) MALARIA
Definisi
Penyakit malaria adalah sebutan untuk sejenis penyakit menular yang disebabkan oleh
parasit plasmodium akibat gigitan nyamuk anopheles betina yang kemudian menyerang sel-
sel darah merah.
Etiologi
Saat anopheles menggigit orang yang telah terinfeksi plasmodium, maka nyamuk akan
membawa parasit tersebut kedalam tubuhnya sendiri. Kemudian ketika nyamuk tersebut
menggigit orang lain yang baru, maka nyamuk akan menularkan parasit kedalam darah orang baru
tersebut.
Rasa sakit yang ditimbulkan sangat menyiksa penderita, sehingga tidak dapat bekerja
seperti biasa. Malaria juga dapat menimbulkan kematian dan perkembangan otak terganggu
pada anak-anak dan bayi.
Pencegahan
o Menjaga lingkungan tetap sehat
o Kebersihan badan
o Tidur menggunakan kelambu atau lotion anti nyamuk
o Penggunaan insektisida yang sesuai dan secara teratur
o 3M +