Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN ANEMIA

A. IDENTITAS
Topik : Penyuluhan Penyakit
Sub Pokok Bahasan : Anemia
Penyuluh : Petugas Bank Darah RS Jampangkulon
Waktu : 30 Menit
Sasaran : Pengidap penyakit anemia dan keluarga
Karakteristik : Pasien yang mengidap Anemia
Tempat : Ruang Rawat Jalan
Jumlah Orang : 40 Orang

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang penanggulangan anemia pada pengidap anemia
diharapkan peserta dapat memahami dan mampu menerapkan cara penanggulangan
anemia pada dirinya ataupun orang sekitar.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang penanggulangan anemia pada pengidap anemia
diharapkan peserta dapat mengerti tentang :
a. Pengertian anemia
b. Faktor-faktor yang menyebabkan anemia
c. Tanda-tanda dan gejala anemia
d. Cara menentukan asupan makanan untuk pengidap anemia
e. Aktivitas yang baik untuk pengidap anemia
f. Penanggulangan penyakit anemia

C. MATERI
1. Pengertian anemia
2. Faktor-faktor yang menyebabkan anemia
3. Tanda-tanda dan gejala anemia
4. Dampak anemia
5. Pencegahan anemia

D. METODE
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya jawab

E. MEDIA
 Gambar
 Slide
 Videotron

F. KEGIATAN PELAKSANAAN
I. Pembukaan ( 5 menit )
1) Membuka pertemuan
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuannya
4) Menyampaikan waktu yang akan digunakan
5) Memberikan sedikit gambaran mengenai materi yang akan disampaikan
II. Pelaksanaan ( 10 menit )
1) Pengertian anemia
2) Faktor-faktor yang menyebabkan anemia
3) Tanda dan gejala anemia
4) Pengobatan anemia

III. Pembahasan ( 10 menit )


1) Memberikan kesempatan peserta memberikan pertanyaan seputar anemia
2) Menjelaskan pokok-pokok pembahasan yang telah disampaikan

IV. Penutup ( 5 menit )


1) Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
2) Mengakhiri pertemuan :
a. Pembicara mengucapkan terimakasih atas perhatian dan partisipasi peserta
b. Mengucapkan salam penutup

I. PENDAHULUAN
 Latar belakang
Anemia sering ditemukan di Indonesia, namun sebagian besar masyarakat Indonesia
menganggap anemia sebagai penyakit yang ringan. Penyakit anemia sendiri
merupakan kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan membran mukosa pucat
dan pada test laboratorium didapatkan jumlah Hemoglobin (Hb), Hematokrit, dan
eritrosit kurang dari nilai normal. Rendahnya kadar hemoglobin itu mempengaruhi
kemampuan darah menghantarkan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh
yang optimal. Anemia pula merupakan penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah
merah dalam sirkulasi, yang dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah
merah, peningkatan kehilangan sel darah merah melalui perdarahan kronik atau lisis
( destruksi ) sel darah merah yang berlebihan. dimana insidennya 30 % pada setiap
individu di seluruh dunia. Prevalensi terutama tinggi di negara berkembang karena
faktor defisiensi diet dan atau kehilangan darah akibat infeksi parasit gastrointestinal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut
oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia
menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam
sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai
yang diperlukan tubuh. Anemia bukan suatu penyakit tertentu, tetapi cerminan
perubahan patofisiologik yang mendasar yang diuraikan melalui anamnesis yang
seksama, pemeriksaan fisik, dan konfirmasi laboratorium. Anemia merupakan masalah
medik yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh dunia, disamping berbagai
masalah kesehatan utama masyarakat terutama di negara berkembang, yang
mempunyai dampak besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta kesehatan
fisik. Masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya zat gizi,
karena itu prevalensi anemia di Indonesia sekarang ini masih cukup tinggi, terutama
anemia defisiensi nutrisi seperti zat besi, asam folat, atau vitamin B12. Setelah
menentukan diagnosis terjadinya anemia, maka selanjutnya perlu disimpulkan tipe
anemia itu sendiri. Penatalaksanaan anemia yang tepat sesuai dengan etiologi dan
klasifikasinya dapat mempercepat pemulihan kondisi pasien.
II. MATERI
1.1. Pengertian Anemia
Adalah keadaan saat jumlah sel darah merah berada di bawah normal. Anemia juga
bisa terjadi jika sel-sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin.
Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah.
Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh. Penyebab anemia yang paling sering adalah pendarahan yang
berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan ( hemolisis ) atau
kekurangan pembentukan sel darah merah.

1.2. Faktor-faktor yang menyebabkan anemia


a. Kekurangan Vitamin. Kekurangan zat besi, vitamin B-12 dan asam folat.
b. Penyakit jangka panjang (kronis) seperti penyakit kronis ginjal, kanker,
ulcerative colitis (peradangan dinding sal. Pencernaan), atau rheumatoid
arthritis (peradangan pada sendi)
c. Kehamilan dan menstruasi yg berlebihan
d. Masalah dengan sumsum tulang yg mengakibatkan terganggunya proses
pembentukan darah
e. Penyakit saluran pencernaan yg menyebabkan BAB berdarah.
f. Riwayat keluarga memiliki penyakit anemia seperti anemia sel sabit.
g. Faktor-faktor lain. Riwayat infeksi tertentu, kelainan darah dan gangguan
autoimun (spt: Penyakit Lupus), alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, dan
penggunaan beberapa obat dapat mempengaruhi produksi sel darah merah.

1.3. Tanda dan Gejala Anemia


Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya < 13,5 g/dL
untuk laki-laki dan < 11,5 g/dL untuk perempuan. Gejala yg timbul berupa :
 Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktifitas
 Pucat pada membran mukosa ( mulut, konjungtiva, kuku )
 Sering Kelelahan
 Sering Mual
 Sakit kepala
 Denyut Jantung Tidak Teratur
 Wajah Pucat
 Penurunan konsentrasi dan daya ingat

1.4. Pengobatan Anemia


Pengobatan harus diarahkan pada penyebab anemia, dan mungkin termasuk:
 Transfusi darah
 Kortikosteroid atau obat lain yang menekan sistem kekebalan tubuh
 Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang membuat lebih banyak sel
darah
 Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan mineral lainnya
III. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Anemia adalah berkurangnya jumlah hemoglobin dalam darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkutan oksigen darah. Dengan tanda
dan gejala yang sering dialami seperti lemah dan mudah lelah, pucat, pusing,
takikardi, sesak, demam, mual, sakit kepala, denyut jantung tidak teratur, dan
penurunan konsentrasi dan daya ingat. Dan untuk mencegah anemia bisa
dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dari bahan
hewani seperti daging, ikan, ayam, hati, dan telur dan dari bahan nabati seperti
sayuran yang berwarna hijau tua, kacang-kacangan dan tempe.
b. Saran
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam upaya mencegah terjadinya anemia
diantaranya :
1) Mengkonsumsi makanan dengan kandungan tinggi asam folat dan vitamin
B12 seperti ikan, susu, daging, kacang polong, sayur berwarna hijau tua dan
sereal.
2) Banyak mengkonsumsi makanan mengandung vitamin C
3) Makan makanan gizi seimbang
4) Hindari konsumsi alkohol
5) Berhenti merokok

Anda mungkin juga menyukai