(Studi Kasus : Apotek Adi Cipta Parma Jl. Sirnarasa no.49 Cimahi)
Oleh :
Bella Hardiyana, S. Kom
ABSTRAK
Apotek Adi Cipta Parma adalah apotek yang baru berdiri pada pertengahan
tahun 2010. Dalam pelaksanaannya sistem yang berjalan di Apotek Adi Cipta
Parma dinilai belum optimal. Ini diketahui dari hasil wawancara dan observasi
yang dilakukan oleh penulis, hal ini dikarenakan sistem yang digunakan adalah
masih manual yang artinya masih menggunakan arsip-arsip dan kertas.
Permasalahannya adalah pengendalian stok obat serta pembuatan laporan-laporan,
sehingga tidak jelas rincian pendapatan dan pengeluaran yang terjadi. Untuk itu
diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mendukung aktivitas di perusahaan
tersebut.
Sistem yang dibangun adalah sistem informasi pembelian dan penjualan obat
yang sudah terhubung dengan database yang berbasis client-server, sehingga dapat
diakses oleh beberapa komputer. Sistem yang dibangun sudah dapat melakukan
validasi data, kodefikasi otomatis, serta fasilitas pembuatan laporan-laporan.
13
pembelian dan penjualan obat yang melakukan proses transaksi
diharapkan dapat memudahkan dalam pembelian dan penjualan obat,
pengelolaan segala proses transaksi. serta mencetak laporan.
Berdasarkan uraian diatas penulis 4. Bagaimana pengujian program
tertarik untuk mengambil judul aplikasi sistem informasi
“Sistem Informasi Pembelian dan pembelian dan penjualan obat.
Penjualan Obat di Apotek Adi
Cipta Parma Cimahi”.
II. TUJUAN DAN MANFAAT
1.2. Identifikasi dan Rumusan PENELITIAN
Masalah 2.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan Adapun hasil dari penelitian ini
diatas, maka diperoleh identifikasi bertujuan untuk:
masalah sebagai berikut : Mengetahui sistem informasi
1. Kesulitan dalam mengontrol pembelian dan penjualan obat
stok obat yang ada di apotek. yang berjalan saat ini di Apotek
2. Kesulitan dalam pembuatan Adi Cipta Parma Cimahi
laporan transaksi pembelian dan sehingga dapat diketahui
penjualan, sehingga berdampak permasalahan yang ada di
tidak jelasnya rincian sistem informasi tersebut.
pendapatan dari transaksi yang Membuat perancangan sistem
terjadi. informasi pembelian dan
3. Kesulitan dalam menangani penjualan obat pada Apotek Adi
obat yang kadaluarsa. Cipta Parma Cimahi yang dapat
Dari proses penelitian yang menangani pembuatan laporan
dilakukan, maka diperoleh rumusan pembelian, laporan penjualan,
masalah dalam penelitian ini adalah laporan ketersediaan obat
sebagai berikut : minim serta laporan obat
1. Bagaimana sistem informasi narkotika dan psikotropika.
pembelian dan penjualan obat Mengimplementasikan hasil
yang sedang berjalan di Apotek rancangan sistem informasi
Api Cipta Parma Cimahi. pembelian dan penjualan obat
2. Bagaimana perancangan sistem ke dalam bahasa pemograman,
informasi pembelian dan sehingga dihasilkan suatu
penjualan obat pada Apotek Adi program aplikasi yang dapat
Cipta Parma Cimahi yang dapat mengelola data obat, transaksi
digunakan untuk mengelola pembelian dan penjualan obat
data-data transaksi dengan baik. sehingga dapat mencetak
3. Bagaimana implementasi dari laporan pembelian, laporan
hasil rancangan sistem penjualan, laporan ketersediaan
informasi pembelian dan obat minim serta laporan
penjualan obat pada Apotek Adi narkotika dan psikotropika.
Cipta Parma Cimahi kedalam Melakukan pengujian program
bentuk bahasa pemograman aplikasi yang dibuat sebagai
sehingga menghasilkan alat bantu dalam proses
program aplikasi berbasis transaksi penjualan, pembelian
database yang dapat obat di sistem informasi
menyimpan data obat, pembelian dan penjualan obat
14
dengan tujuan untuk kualitatif. Penelitian ini merupakan
mengetahui apakah program penelitian yang berusaha melihat
aplikasi tersebut sudah kebenaran-kebenaran atau
memenuhi kebutuhan dari pihak membenarkan kebenaran, namun di
Apotek Adi Cipta Parma dalam melihat kebenaran tersebut,
Cimahi. tidak selalu dapat dan cukup didapat
dengan melihat sesuatu yang nyata,
2.2. Manfaat Penelitian akan tetapi kadangkala perlu pula
Manfaat dari dilaksanakannya melihat sesuatu yang bersifat
penelitian ini adalah merancang dan tersembunyi, dan harus melacaknya
membangun suatu sistem informasi lebih jauh ke balik sesuatu yang nyata
pembelian dan penjualan obat di tersebut.
Apotek Adi Cipta Parma Cimahi guna Dalam penelitian deskriptif kualitatif,
menunjang aktivitas transaksi peneliti berusaha memperoleh data
pembelian dan penjualan obat, pada fakta-fakta yang tampak
sehingga nantinya diharapkan dapat sebagaimana keadaan sebenarnya.
membantu dalam mengelola stok obat, Sedang teknik pengambilan data
transaksi pembelian dan penjualan digunakan dengan dua metode yaitu
obat, serta membuat laporan. wawancara dan observasi.
15
dokumentasi-dokumentasi yang ada di yang dipakai adalah paradigma
Apotek Adi Cipta Parma Cimahi. Prototype yang terdiri dari tiga
Dokumentasi merupakan cara tahapan, yaitu mendengarkan keluhan
pengumpulan data dengan konsumen, merancang dan membuat
mempelajari dokumen-dokumen yang sistem dan ujicoba sistem atau
ada di Apotek Adi Cipta Parma verifikasi.
Cimahi terkait dengan proses transaksi
pembelian dan penjualan obat.
17
rangkap lalu rangkap 1 apotek dengan memberikan daftar
diserahkan kepada PSA, obat yang dibeli. Berikut prosedur
sedangkan rangkap 2 dijadikan penjualan obat di Apotek Adi Cipta
arsip. Parma Cimahi:
1) Pembeli memberikan daftar
b) Prosedur Penjualan Obat (Resep) obat yang dibeli (non resep) dan
Proses penjualan ini dilakukan dari menyerahkannya ke bagian
pihak pembeli/konsumen ke pihak penjualan.
apotek dengan memberikan resep dari 2) Bagian penjualan memeriksa
dokter. Berikut prosedur penjualan Kartu Stok Obat (KSO) untuk
obat di Apotek Adi Cipta Parma dibuat nota penjualan obat
Cimahi: sebanyak 2 rangkap, rangkap 1
1) Pembeli memberikan daftar diberikan kepada pembeli
obat yang dibeli (resep) dan sekaligus memberikan obat-
menyerahkannya ke bagian obat yang dipesan sesuai
penjualan. dengan daftar obat dan rangkap
2) Bagian penjualan memberikan 2 dijadikan arsip.
resep tersebut ke APA. 3) Bagian penjualan mengubah
3) APA memeriksa resep dan stok pada KSO.
memberitahukan daftar obat 4) Bagian penjualan membuat
berdasarkan resep tersebut ke laporan penjualan harian
bagian penjualan. sebanyak 2 rangkap, rangkap 1
4) Bagian penjualan memeriksa diserahkan kepada APA dan
Kartu Stok Obat (KSO) untuk rangkap 2 dijadikan arsip.
dibuat nota penjualan obat 5) APA membuat laporan
sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 penjualan bulanan sebanyak 2
diberikan kepada pembeli rangkap, rangkap 1 diserahkan
sekaligus memberikan obat- kepada PSA dan rangkap 1
obat yang dipesan sesuai dijadikan arsip.
dengan daftar obat dan rangkap
2 dijadikan arsip. d) Prosedur Penjualan Obat
5) Bagian penjualan mengubah (Psikotropika/Narkotika)
stok pada KSO. Proses penjualan ini dilakukan dari
6) Bagian penjualan membuat pihak pembeli/konsumen ke pihak
laporan penjualan harian apotek dengan memberikan surat
sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 dokter untuk membeli obat jenis
diserahkan kepada APA dan psikotropika dan narkotika. Berikut
rangkap 2 dijadikan arsip. prosedur penjualan obat di Apotek
7) APA membuat laporan Adi Cipta Parma Cimahi:
penjualan bulanan sebanyak 2 1) Pembeli memberikan surat
rangkap, rangkap 1 diserahkan dokter untuk membeli obat
kepada PSA dan rangkap 1 psikotropika dan narkotika ke
dijadikan arsip. bagian penjualan.
2) Bagian penjualan memberikan
c) Prosedur Penjualan Obat (Non surat dokter ke APA.
Resep) 3) APA memeriksa surat dan
Proses penjualan ini dilakukan dari memberitahukan daftar obat
pihak pembeli/konsumen ke pihak
18
berdasarkan surat tersebut ke Bagian Gudang Bagian Pembelian Pemasok APA PSA DINKES
Membuat LPB
diserahkan kepada APA dan Nota RPK Nota RPK Nota RPK LPN
19
Pembeli Bagian Penjualan APA PSA DINKES 4.2. Perancangan Prosedur yang
SDPN SPDN SDPN
Diusulkan
Resep Resep Resep SDPN
Perancangan prosedur yang diusulkan
Cek Cek
dapat terlihat jelas dalam flowmap,
Non Resep Non Resep
Resep SDPN
diagram konteks, Data Flow Diagram
Resep
Valid
SDPN
Valid
Resep Valid SDPN Valid
dan turunannya. Untuk mendapatkan
Membuat
Nota
Penjualan
gambaran yang lebih jelas mengenai
A.KSO
KSO
Lap Penj Harian
1
analisis prosedur yang diusulkan, akan
1 1
dijelaskan flowmap, diagram konteks
Membuat Lap
Nota Penj NP
Lap Penj Blnan
Lap Penj Blnan
1
2
Lap Penj Blnan
1
informasi pembelian dan penjualan
Update
Obat
Nota Penj LPB yang diusulkan pada Apotek Adi
KSO Lap Penj Blnan
Cipta Parma Cimahi. Didalam sistem
yang berjalan, terdapat banyak proses
Membuat
Lap Penj
Harian
Membuat
Lap PsiNark pembuatan arsip. Sedangkan dalam
Lap Penj Harian
Lap Penj Harian
1
2
Lap PsiNark
Lap PsiNark
1
2
Lap PsiNark
1
sistem yang diusulkan tidak
LPH LPN
membutuhkan banyak pembuatan
arsip yang digantikan dengan
penyimpanan dalam database. Berikut
Gambar 3 Flowmap Penjualan Obat beberapa prosedur yang diusulkan
yang Berjalan oleh penulis.
20
5) Jika ada obat yang kadaluarsa, berdasarkan resep tersebut ke
maka bagian gudang akan bagian penjualan.
memeriksa dan membuat daftar 4) Bagian penjualan memeriksa
obat kadaluarsa (DOK), dan ketersediaan obat di database
memberikannya kepada bagian dan dibuat nota penjualan obat
pembelian untik dibuat retur untuk diberikan kepada pembeli
pembelian kadaluarsa (RPK) sekaligus memberikan obat-
dan diserahkan kepada pemasok obat yang dipesan sesuai
yang bersangkutan. Pemasok dengan daftar obat.
menerima RPK dan membuat 5) Bagian penjualan mengubah
nota RPK, lalu diberikan ke stok pada database.
bagian pembelian. Bagian 6) Bagian penjualan membuat
pembelian menerima nota RPK laporan penjualan harian
dan diberikan ke bagian berdasarkan database untuk
gudang. Bagian gudang akan diserahkan kepada APA.
akan mengubah data stok obat 7) APA membuat laporan
berdasarkan nota RPK dan penjualan bulanan dan laporan
RPK. psikotropika/narkotika
6) Bagian pembelian menerima berdasarkan database untuk
nota pembelian sebesar 2 diserahkan kepada PSA dan
rangkap dan disimpan di DINKES.
database.
7) Bagian pembelian membuat c) Prosedur Penjualan Obat (Non
laporan pembelian harian Resep)
berdasarkan dari database Proses penjualan ini dilakukan dari
pembelian lalu diserahkan pihak pembeli/konsumen ke pihak
kepada APA. apotek dengan memberikan daftar
8) APA membuat laporan obat yang dibeli. Berikut prosedur
pembelian bulanan berdasarkan penjualan obat yang diusulkan di
dari database pembelian lalu Apotek Adi Cipta Parma Cimahi:
diserahkan kepada PSA. 1) Pembeli memberikan daftar
obat yang dibeli (non resep) dan
b) Prosedur Penjualan Obat (Resep) menyerahkannya ke bagian
Proses penjualan ini dilakukan dari penjualan.
pihak pembeli/konsumen ke pihak 2) Bagian penjualan memeriksa
apotek dengan memberikan resep dari ketersediaan obat di database
dokter. Berikut prosedur penjualan dan dibuat nota penjualan obat
obat yang diusulkan di Apotek Adi untuk diberikan kepada pembeli
Cipta Parma Cimahi: sekaligus memberikan obat-
1) Pembeli memberikan daftar obat yang dipesan sesuai
obat yang dibeli (resep) dan dengan daftar obat.
menyerahkannya ke bagian 3) Bagian penjualan mengubah
penjualan. stok pada database.
2) Bagian penjualan memberikan 4) Bagian penjualan membuat
resep tersebut ke APA. laporan penjualan harian
3) APA memeriksa resep dan berdasarkan database untuk
memberitahukan daftar obat diserahkan kepada APA.
21
5) APA membuat laporan diserahkan kepada PSA dan
penjualan bulanan dan laporan DINKES.
psikotropika/narkotika
berdasarkan database untuk Untuk lebih jelas dari deskripsi
diserahkan kepada PSA dan prosedur pembelian dan penjualan di
DINKES. Apotek Adi Cipta Parma ini akan
digambarkan dalam bentuk flowmap
d) Prosedur Penjualan Obat pada gambar 4 dan gambar 5 :
(Psikotropika/Narkotika) Bagian Gudang Bagian Pembelian Pemasok APA PSA DINKES
Membuat
1 1 1
Database Apotek
1) Pembeli memberikan surat Nota RPK Nota RPK Nota RPK Lap PsiNark
Lap Pemb
NarkPsik
22
Pembeli Bagian Penjualan APA PSA DINKES
Cek
Non Resep Non Resep Keaslian
Surat
Database Apotek
Lap Penj
Setelah SQL Server berhasil
Lap PsiNark Lap PsiNark
Harian
dijalankan, tahap selanjutnya adalah
Gambar 5 Flowmap Penjualan Obat menjalankan aplikasi dengan cara
yang diusulkan meng-klik dua kali shortcut “Apotek
Keterangan: Adi Cipta.exe” pada desktop. Setelah
AP : Apote SD : Surat memasuki form login, masukkan
A ker PN Dokter username dan password serta
Penge Psikotro departemen bagian tempat anda
lola pika dan bekerja seperti pada gambar 7.
Apote Narkoti
k ka
PS : Pemili
A k
Saran
a
Apote
k
V. PENGGUNAAN PROGRAM
Setelah dilakukan instalasi, terdapat
shortcut Apotek Adi Cipta pada
desktop anda. Pada contoh Gambar 7. Login Aplikasi
penggunaan ini akan lebih difokuskan
kepada proses transaksi sampai Anda akan memasuki form utama
munculnya laporan-laporan. Pertama seperti pada gambar 8. dimana
hal yang harus dilakukan adalah terdapat beberapa pilihan fasilitas
menjalankan server seperti pada yang bisa diakses tergantung user
gambar 6. login yang dipakai. Disini penulis
menggunakan mode administrator
yang berarti semua fasilitas bisa
digunakan dalam satu waktu.
23
Gambar 8. Menu Utama
24
Gambar 12. Form membuat surat
pengembalian
Gambar 15. Transaksi penjualan obat
biasa
25
6.1. Kesimpulan VII. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil analisis dan
implementasi sistem informasi Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005,
pembelian dan penjualan obat di Analisis dan Desain Sistem
Apotek Adi Cipta Parma Cimahi, Informasi, Graha Ilmu,
maka penulis memberikan kesimpulan Yogyakarta.
sebagai berikut: Zaki Baridwan, 1981, Prosedur dan
1) Dengan adanya sistem Metode Penyusunan Sistem
informasi pembelian dan Akuntansi, Yogyakarta.
penjualan obat, maka masalah Budhi Irawan, 2005, Jaringan
pengendalian stok obat yang Komputer, Graha
ada di apotek bisa diatasi, Ilmu,Yogyakarta.
karena segala bentuk proses Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi,
transaksi dihubungkan dengan Salemba Empat, Jakarta.
database yang saling Umar Apt, 2004, Manajemen Apotek
terintegrasi. Praktis, Solo.
2) Dengan adanya sistem Departemen Kesehatan RI, 1993,
informasi pembelian dan Peraturan Menteri Kesehatan
penjualan obat, maka No. 922/Menkes/X/1993
pembuatan laporan menjadi tentang Ketentuan dan Tata
lebih mudah karena hanya perlu Cara Pemberian Izin Apotek,
menggunakan salah satu Jakarta.
fasilitas yang ada pada sistem
informasi ini.
3) Dengan adanya sistem
informasi pembelian dan
penjualan obat, maka
penanganan obat kadaluarsa
menjadi lebih baik, salah
satunya dikarenakan adanya
fasilitas membuat retur
pengembalian obat kadaluarsa
ke pemasok.
6.2. Saran
Saran dari penulis bagi pengembang
lainnya adalah kembangkan sistem
informasi ini menjadi sistem informasi
yang dapat mencetak segala bentuk
laporan yang diinginkan oleh
perusahaan yang tidak hanya laporan
pembelian, laporan penjualan dan
laporan psikotropika/narkotika tetapi
juga dapat mencetak laporan-laporan
keuangan.
26