Anda di halaman 1dari 3

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW

SURFAKTAN YANG BIODEGRADABLE


DARI MINYAK GORENG BEKAS

Olke Lala1, Istary A. Badilo1, Agung R.Gintu1, Dewi K.A.K.Hastuti1*


1
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga50711 , Jawa Tengah – Indonesia
*
e-mail : dewi.hastuti@staff.uksw.edu

PENDAHULUAN Selain itu dapat juga dimanfaatkan minyak


goreng bekas sebagai bahan baku kosmetik,
Soedarmo (1985) menyatakan bahwa minyak sabun, detergen, bahkan bahan bakar pesawat
goreng adalah minyak nabati yang berasal (Pyrde, 1989) (Srivastava, 2000).
dari tumbuh-tumbuhan dan yang sudah Busa dari deterjen maupun sabun yang
dimurnikan serta dapat dikonsumsi sebagai selama ini digunakan sebenarnya merupakan
bahan pangan. Minyak goreng yang paling hasil sampingan dari proses penyulingan
banyak digunakan oleh masyarakat, industri minyak bumi yang diberi berbagai tambahan
dan restoran adalah minyak goreng yang bahan kimia seperti fosfat, silikat, bahan
terbuat dari kelapa sawit. Sebanyak 49% dari pewarna, dan bahan pewangi. Sehingga busa
total permintaan minyak goreng adalah dari deterjen dapat merusak ekosistem. Oleh
konsumsi rumah tangga dan sisanya untuk karena itu, akan dilakukan penelitian
keperluan industri maupun restoran mengenai minyak goreng bekas sebagai
(Susinggih,2005). surfaktan yang dapat diuraikan oleh bakteri
Minyak goreng bekas biasanya hanya pengurai (biodegradable).
dibuang di saluran air oleh para ibu rumah
tangga ataupun industri kecil skala rumah BAHAN DAN METODE
tangga. Pembuangan tersebut menyebabkan
pencemaran lingkungan, baik di sungai Bahan :
ataupun tanah, karena minyak tersebut tidak Bahan-bahan yang digunakan antara lain
(biodegradable) dapat diuraikan oleh minyak goreng bekas, H2O2, Natrium
mikroorganisme pengurai. Hidroksida (NaOH), HCl, Heksan, Metanol,
Dalimunthe (2009) melakukan pengujian Metilen Blue, Indikator PP, KH2PO4, NaCl,
minyak goreng bekas sebagai surfaktan. Ammonium Sulfate, ekstrak kamir (Yeast
Surfaktan (surface active agents), yakni Extract), Medium NB, Iso propil alkohol
senyawa yang dapat menurunkan tegangan (IPA), Etanol, Akuades semua bahan kimia
permukaan air. Molekul surfaktan dibeli dari Merck.
mengandung suatu ujung hidrofobik (menarik
lemak) dan satu ujung hidrofilik (menarik Metode :
air). (Fessenden, 1994).  Saponifikasi minyak goreng bekas
(Quarter, 2006)
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW

Dibuat titran 0,1% NaOH , kemudian *Pembuatan kurva standar meliputi


diambil 10 ml IPA. Setelah itu ditambah 2 pembuatan reagen :
atau 3 tetes phenol red dan ditambah tetes Dibuat larutan stock MES 1 g/l dan dicek pH
demi tetes 0,1% NaOH sampai larutan sampai netral. Kemudian dibuat larutan MES
tersebut berwarna merah sambil tetap 10 mg/ml dari larutan. Setelah itu dibuat 100
diaduk, kemudian ditambahkan lagi 1 ml ml tetraborat buffer solution 10 mM,
minyak goreng bekas ke dalam larutan diencerkan dari tetraborat buffer solution
tersebut, dan dititrasi kembali dengan titran 50mM. Dibuat buffer solution sodium
0,1% NaOH hingga larutan berwarna tetraborat dengan 50 mM dan pH 10,5.
merah. Kemudian ditimbang 1 gr phenolptalein,
kemudian ditambahkan dengan 10 ml etanol.
 Pembuatan minyak goreng bekas menjadi
metil ester (Comittee, 2011) ( Srivastava Pengujian Keamanan Produk
& Prasad, 2000)  Pengukuran pH
Ditimbang 8,52 gr NaOH /L minyak Diambil MES (surfaktan) sebanyak 1 gr.
goreng bekas. Kemudian diambil 1,7 gr Kemudian dilarutkan dengan 10 ml akuades
NaOH dalam 50 ml Metanol 25% ( per dalam labu ukur 10 ml. Kemudian diukur pH
200 ml minyak). Setelah itu dituangkan dari campuran tersebut di dalam beaker glass.
200 ml minyak goreng bekas ke dalam
beaker 500 ml, kemudian ditambahkan  Uji Biodegradable (Budiawan, 2009)
larutan NaOH. Kemudian diaduk secara Masing-masing dari larutan MES 10 ppm, 20
cepat selama 30 detik selama 1 jam ( 90 ppm,30ppm dan larutan blanko ditambahkan
rpm). Setelah di aduk dipisahkan dengan bakteri Staphylococcus aureus ,
corong pisah. Kemudian dicuci lapisan Pseudomonas sapacia, Azosprillium sp.
atas dengan akuades panas atau panaskan Semua larutan diinkubasi pada suhu kamar
lapisan atas dalam penangas air sambil dengan laju 200 rpm. Pengamatan dilakukan
diaduk, dan ditambah drying agen untuk terhadap pertumbuhan bakteri dengan cara
mengikat sisa air yang ada pada Metil gravimetri.
Ester.
HASIL DAN DISKUSI
 Sulfonisasi Metil Ester dari minyak
goreng bekas (Astrini, 2007) Pada penelitian ini, bahan utama yang dipakai
Dibuat Asam sulfat dengan ratio 1,1 M ( dalam pembuatan surfaktan adalah minyak
4,89 ml H2SO4 18M) , 1,2 M ( 2,7 ml goreng bekas. Minyak goreng bekas yang
H2SO4 18 M) . Setelah ditambahkan dipakai pada penelitian ini, diperoleh dari
H2SO4 ke dalam metil ester, lalu rumah makan ayam goreng di Salatiga.
dipanaskan pada suhu 60-90o C selama 30 Proses pertama terlebih dahulu proses
menit sambil diaduk. Kedua larutan penyabunan (saponifikasi) dengan tujuan
masing-masing ditambahkan 40 % (v/v) untuk mengetahui sejumlah alkali yang
metanol dan 20 % H2O2 30 % , yang ratio dibutuhkan untuk menyabunkan sejumlah
1,1 M membutuhkan 32 ml metanol dan minyak. Dari proses penyabunan, dibutuhkan
53,3 ml H2O2 , sedangkan 1,2 M 8,52 gr NaOH/L untuk menyabunkan 1 gram
membutuhkan 16 ml metanol dan 26,7 ml minyak goreng bekas. Setelah mengetahui
H2O2. Kemudian dihitung hasilnya. bilangan penyabunannya, lalu dilanjutkan
dengan pembuatan Metil Ester.
 Pengukuran kadar MES selanjutnya Pada pembuatan Metil Ester terbentuk dua
disebut Surfaktan (Jurado, 2006) lapisan yaitu lapisan atas dan lapisan bawah.
MES yang dihasilkan oleh 1,2 M minyak Lapisan atas (Metil Ester) sedangkan lapisan
goreng bekas ditimbang sebanyak 0,1 gr bawah (Gliserin),yang diambil lapisan
dan dilarutkan dalam 100 ml akuades atasnya yaitu Metil Ester. Metil Ester yang
dalam labu takar 100 ml ( konsentrasi 1 diperoleh, I = 80 ml, II= 40 ml.
mg/ml(b/v)). Kemudian dibuat seri Setelah pembuatan Metil Ester dilanjutkan
pengenceran (0,1-0,4 mg/ml), dan dicatat dengan proses sulfonisasi menghasilkan MES
hasilnya. 62,7 gr untuk MES 1M dan 37,14 gr untuk
1,2 MES. Kadar MES yang diperoleh adalah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW

9,81%. Pada pengukuran pH diperoleh nilai Deterjen. Universitas Indonesia: Tesis


pH berkisar dari 7,8-7,9. Menurut Dragun Pasca Sarjana.
(1998), mayoritas mikroorganisme tanah
akan tumbuh dengan subur pada pH antara 6- Comittee, G. C.2011. Transesterification
8. Sehingga nilai yang diperoleh telah sesuai. Reaction ( Synthesis of Biodiesel)Delhi:
Pada uji Biodegradable pengamatan DST.
dilakukan terhadap pertumbuhan bakteri
dengan cara gravimetri. Hasil uji
Biodegradable disajikan pada tabel 1 : Dalimunthe. 2009. Pemanfaatan Minyak
Goreng Bekas sebagai Sabun Mandi.
Bakteri Massa endapan berbagai konsentrasi MES ( gram) Sumatra Utara: Tesis Pasca Sarjana.

Dragun, J. 1998. The Soil Chemistry of


Hazardous Materials. 2nd Edition.
0 ppm 5 10 15 20 25
(kontro ppm ppm ppm ppm ppm Amherst Scientific Publishers,
l)
Amherst, MA.

Pseudom 0,0878 0,116 0,175 0,12 - - Fessenden, R., Fessenden, J.1994. Kimia
onas gr 2 gr 3 gr 46 gr Organik. Jakarta: Erlangga.
sapacia

Jurado, E. 2006. Pendeterminasian Surfaktan


0,1137 0,084 0,206 0,08 0,14 0,100 Anionik dengan Metode
Azosprill gr 5 gr 0 gr 15 gr 3 gr 9 gr
ium sp Spektrofotometri dengan menggunakan
Methylene Blue. Granada: Spain.
Staphylo 0,1632 0,176 0,185 0,15 - -
coccus gr 9 gr 8 gr 61 gr Pyrde, E., Rothfus, J. 1989. Industrial and
aureus
Nonfood Uses of Vegetable Oil. Oil
crops in the Worldl, 87-117.

Surfaktan (MES) yang terurai oleh Quarter, A. 2006. Experiment 9.


mikroorganisme dapat dilihat dari semakin Biochemistry Laboratory.
bertambahnya jumlah bakteri pada
konsentrasi optimum 10 ppm. Srivastava, A., Prasad, R. 2000. Triglycerides
- based Diesel Fuels. Renewable and
KESIMPULAN Sustainable Energy Reviews, 4.

Minyak goreng bekas dapat dibuat menjadi Susinggih,W., Hidayat, N. 2005. Mengolah
surfaktan. Surfaktan tersebut dapat diuraikan Minyak Goreng Bekas. Surabaya:
oleh mikroorganisme. Trubus Agrisana.

DAFTAR PUSTAKA

Astrini, N. 2007. Solfonation Process of Palm


Methyl Ester as Anionik Surfactant.
Yogyakarta: Proceeding of ICCS.

Averous, L.2008. Synthesis, Properties and


Application. M.N.

Budiawan. 2009. Optimasi Biodegrabilitas


dan Uji Toksisitas hasil Degradasi
Surfaktan Linear Alkilbenzena Sulfonat
(LAS) sebagai Bahan Pembersih

Anda mungkin juga menyukai