Anda di halaman 1dari 4

VIDEO ANIMASI PEMBELAJARAN

(Meretas Jarak Siswa dengan Guru)


Oleh : Hanifah Mardhiyani, S.Pd

Siapa tokoh kunci dalam Merdeka Belajar ??? jawabnya adalah Guru.
Guru adalah tokoh sentral yang mengorkrestrasi pembelajaran. Peran guru sangat
penting dalam Kegaiatan pembelajaran. Konsep guru penggerak yang dicetuskan Mas
Nadiem sangat tepat untuk diterapkan dalam membentuk merdeka belajar . Kunci
Merdeka Belajar ada pada guru penggerak, dan guru penggerak tak akan terwujud
ketika mereka belum merdeka seutuhnya. Maka mewujudkan Merdeka Belajar ini harus
dilakukan secara fundamental, bukan sekadar jargon dan wacana saja. Merdeka
Belajar ini akan terwujud ketika guru benar-benar merdeka. Terlebih pada masa
pandemi Covid-19 praktik baik merdeka belajar sangat terbuka luas. Guru bersama
murid dan orang tua dapat merancang konsep Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang
memberi pengalaman hidup bermakna kepada anak. Pengalaman yang akan memberi
dasar dalam bertindak dan berperilaku dalam kehidupan.
Saya sebagai guru ingin memberi pengalaman yang bermakna bagi anak dalam merdeka
belajar. Sebagai pengampu mata pelajaran PPKn sangat penuh tantangan, apalagi
dalam Kegiatan belajar jarak Jauh. Bagaimana tidak ? Dalam kondisi normal saya
merasa Mapel PPKn perlu banyak inovasi agar Pembelajaran PPKn menyenangkan dan
tidak membosankan. Apalagi saat PJJ, dimana guru dan murid tidak bisa bertatap
langsung.
Adalah tantangan bagi saya untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada
siswa. Untuk itu harus melalui tahap inovasi secara berkelanjutan. Pada awal PJJ
dengan media e-learning bahan ajar dishare dalam bentuk tulisan dengan file PDF.
Dalam sesi refleksi saya menemukan siswa mengalami kesulitan dalam memahami
materi sehingga banyak materi terlewat begitu saja dari beberapa pertemuan selama PJJ
tanpa memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa saya.
Melihat perkembangan Pembelajaran Jarak Jauh yang monoton dan membosankan saya
mencari beberapa referensi untuk membuat inovasi yang lebih tepat untuk
mempermudah siawa paham materi. Tujuan lebih dalam lagi adalah siswa bisa
mempraktikkan pengalaman yang bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Terutama
dalam materi macam-macam norma yang akan tetap menjadi pijakan dalam kehidupan
siswa. Langkah awal yang saya tempuh adalah menggali persepsi siswa dan latar
belakang kemampuan digital yang dimiliki siswa. Hal ini untuk menentukan cara dan
strategi pembelajaran merdeka belajar.
Penelusuran informasi yang saya pilih adalah melalui google form yang diberikan berisi
angket tentang kondisi masing-masing siswa dan harapan yang diinginkan dari siswa,
tentunya juga melibatkan orang tua. Dari hasil responden sangat mengejutkan, rata-rata
siawa saya menginginkan adanya Interaksi antara guru dan siswa serta orang tua.
Perlu saya paparkan dengan kondisi sekolah dipinggiran kota dan kultur pedesaan,
kondisi siswa sebagian besar adalah kelas menengah kebawah dan latar belakang orang
tua mepunyai pendidikan rendah serta bekerja pada sektor non formal. Budaya urban
sangat berpengaruh dengan segala gemerlap malamnya. Anak-anak yang menganggap
dengan tidak berangkat ke sekolah berarti libur dan menggunakan hari-harinya kedalam
kegiatan yang menurut mereka lebih menarik. Dengan latar belakang seperti itu maka
perlu adanya metode pembelajaran yang tepat.
Terlebih dengan latar belakang orang tua yang kurang peduli atau paham tentang
teknogi digital, menambah kontribusi tantangan untuk membuat interaksi melalui media
yang mempertemukan guru, siswa, dan orang tua.
Dengan alasan untuk melakukan tatap muka melalui ruang media sangat sulit karena
banyak siswa yang terkendala kuota dan signal maka saya memilih membuat video
animasi pembelajaran sebagai aktivitas yang memberikan ruang interaksi.
Memang sangat banyak video pembelajaran yang sudah jadi dan “tinggal klik” untuk
download. Tetapi dengan membuat sendiri Guru Merdeka belajar telah menjadi guru
penggerak dengan menyesuaikan kebutuhan siswa yang belum tentu sama dengan
daerah lain. Pertimbanganya adalah setiap anak unik, setiap kelas unik setiap maple
unik sehingga dalam membuat video media pembelajaran juga harus unik.
Pilihan video unik yang saya buat adalah dengan menggunakan video animasi yang
sangat sederhana dan mudah membuatnya. Aplikasi yang saya pilih adalah aplikasi
Kinemaster. Mengapa memilih Kinemaster ? aplikasi edit video ini penggunaanya
sangat mudah. Target saya adalah animasi yang diisi suara saya, hingga saya dapat
menyapa dan menyisipkan pesa-pesan moral sesuai dengan keunikan yang dimiliki
siswa saya. Lebih lanjut dibawah ini keunggulan Aplikasi Kine master ?
 Proses editing bisa dilakukan di Hp (aplikasi bisa didonload lewat play store)
 Fitur dapat menggabungkan elemen video, teks, dan gambar.
 Akses stiker, efek, musik yang tidak terbatas.
 Bisa memotong bingkai per bingkai video.
 Bisa merekam secara langsung.
 Fitur filter suara untuk melakukan perubahan
 Layer tidak terbatas.
 Integrasi media sosial untuk membagi dengan mudah.
 Kontrol kecepatan video untuk dipercepat atau diperlambat.
Dengan proses cepat dan mudah saya bisa membuat video media pembelajaran yang
unik. Tips dari saya untuk membuat video animasi yang unik adalah :
 Persiapkan video dan gambar yang bisa didonload secara gratis atau direkam
langsung dengan menggunakan latar hijau (green screen)
 Persiapkan audio latar belakang music
 Persiapkan story board dari materi yang akan disampaikan
 Cari ruang yang tenang untuk merekam sehingga menghasilkan suara yang
jernih
 Sebelum membuat video dibuat dulu kanvas video pembelajaran yang akan
diwujudkan dalam purwarupa. Baru dilaksanakan proses editing melalui aplikasi
Kinemaster.
Siswa yang belajar melalui video pembelajaran saya minta merefleksikan hasil
belajarnya melalui WA grup dan menuliskan praktik baik yang telah dan akan dilakukan
setelah melihat purwarupa video pembelajaran yang saya bagikan. Selain merefleksikan
tugas lain adalah mengambil jajak pendapat dari Purwarupa video pembelajaran yang
telah jadi diujicobakan kepada siswa dan atau para pakar. Untuk apa ? jawabannya
adalah untuk melihat respon dari siswa dan mendapatkan apresiasi, kritik saran yang
konstruktif untuk melihat video pembelajaran animasi sejenis bisa digunakan atau perlu
perbaikan.
Yang membuat surprise adalah respon siswa yang terlihat dari hasil refleksi siswa
setelah belajar melalui video animasi. Rata-rata siswa mendukung dan merasa senang
dengan bahan ajar yang dikemas dalam bentuk video media pembelajaran. Dari
komentar mereka menggunakan video animasi pembelajaran dalam materi macam-
macam norma bisa dikembangkan untuk materi lain dengan variasi animasi dan teknik
editing yang lebih baik dan menarik dengan menambahkan efek-efek dan contoh
langsung pengalaman hidup yang bermakna.

Selamat berkarya, Guru merdeka guru berkarya guru penggerak

Anda mungkin juga menyukai