Anda di halaman 1dari 3

Sujud Sahwi

Melakukan sholat menjadi hukum yang wajib bagi umat Muslim. Pernakah kita melakukan salah
atau lupa saat sedang sholat? Mungkin saja kekurangan rakaat sholat atau bahkan kelebihan. Nah, kita
tidak perlu khawatir atau takut.  Allah SWT telah memberikan nikmat kepada para hamba-Nya dengan
mengutus para Nabi-Nya dari kalangan manusia. Sehingga memungkinkan bagi mereka untuk meniru
beliau dalam semua peristiwa kehidupannya. Termasuk saat beliau lupa dalam sholat. Sehingga
umatnya bisa meniru apa yang beliau lakukan ketika lupa dalam sholat.
Suatu ketika Nabi SAW lupa jumlah rakaat ketika shalat. Seusai shalat, beliau ditanya para
sahabat, apakah ada perubahan jumlah rakaat shalat? Jawab Nabi SAW., Saya hanyalah manusia biasa.
Saya bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah aku. Jika kalian ragu tentang
jumlah rakaat shalat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan shalatnya. Kemudian lakukan
sujud sahwi. (HR. Bukhari & Muslim).
Kata sahwi sendiri artinya lupa. Disebut sujud sahwi, karena sujud ini dilakukan ketika lupa dalam
sholat. Untuk itulah,  sujud sahwi disyariatkan dalam rangka menutup kekurangan ketika sholat yang
disebabkan karena lupa.
Ada beberapa keadaan yang menyebabkan seseorang disyariatkan untuk melakukan sujud sahwi.
Pertama, kekurangan rakaat. Saat terjadi kekurangan rakaat sholat dan baru sadar seusai sholat, maka
langsung menambahkan jumlah rakaatnya yang kurang lalu sujud sahwi setelah salam.
Kedua, kelebihan jumlah rakaat. Ketika ada orang yang kelebihan jumlah rakaatnya, maka langsung
sujud sahwi setelah salam.
Ketiga, meninggalkan tasyahud awal. Meninggalkan tasyahud awal karena lupa, terdapat 2 keadaan:
1. Baru teringat setelah berdiri sempurna ke rakaat berikutnya.Dalam kondisi ini, Kita tidak perlu
turun lagi, dan melanjutkan sholatnya sampai selesai. Kemudian nanti sujud sahwi sebelum salam.
2. Baru teringat sebelum bangkit ke rakaat berikutnya.Dalam kondisi ini Kita langsung duduk tasyahud
dan melanjutkan sholat sampai selesai.
Keempat, ragu jumlah rakaat. Ragu mengenai jumlah rakaat ketika shalat ada 2 keadaan:
1. Kita yang ragu jumlah rakaat dan Kita bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Dalam
keadaan ini, Kita cukup ambil yang lebih meyakinkan, kemudian sujud sahwi setelah salam.
2. Kita yang ragu jumlah rakaat, dan Kita sama sekali tidak bisa menentukan mana yang lebih
meyakinkan. Dalam keadaan ini, Kita cukup memilih yang lebih sedikit rakaatnya dan sujud sahwi
sebelum salam.
Tata Cara Sujud Sahwi
Pertama, cara sujud sahwi sama seperti dengan sujud dalam sholat pada umumnya.
Kedua, sujud sahwi dilakukan dua kali, dipisah dengan duduk sejenak.
Ketiga, disyari’atkan untuk membaca takbir setiap kali turun sujud atau bangkit dari sujud.

Sujud Sahwi Sebaiknya Sebelum ataukah Sesudah Salam?


Sujud sahwi ini bisa dilakukan sebelum maupun sesudah salam, tergantung dari kasus lupa yang
terjadi dalam sholat Kita. Akan tetapi lebih baik jika sujud sahwi ini dilakukan dengan mengikuti cara
yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.   Intinya, jika sholat Kita perlu ditambal karena
ada kekurangan, maka hendaklah sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Kalau sholat Kita sudah pas
atau berlebih, maka hendak melakukan sujud sahwi yang dilakukan sesudah salam, dengan tujuan untuk
menghinakan setan. Berikut rinciannya:
1. Sujud sahwi sebelum salam, dilakukan untuk kejadian:
- Meninggalkan tasyahud awal. Semakna dengan itu adalah semua kasus meninggalkan wajib
sholat karena lupa.
- Ragu jumlah rakaat sholat dan tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.
2. Sujud sahwi setelah salam, dilakukan untuk kejadian:
- Penambahan jumlah rakaat sholat.
- Penambahan gerakan dalam sholat.
- Ragu dan bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.Para ulama pun sepakat, untuk
melakukan sujud sahwi di posisi yang benar, di antara sebelum dan sesudah dalam, sifatnya
anjuran. Artinya, jika terjadi salah posisi saat sujud sahwi, sholat tetap sah. Demikian dengan
keterangan oleh al-Khithabi.

Bacaan Sujud Sahwi


Sebagian ulama menganjurkan do’a ini ketika sujud sahwi,

‫ام َواَل يَ ْس ُهو‬


ُ َ‫ُس ْب َحا َن َم ْن اَل َين‬
“Subhana man la yanamu wa la yashu (Mahasuci Dzat yang tidak tidur dan tidak lupa).”
Hanya saja, bacaan ini tidak ada dalilnya dalamal Al-Qur’an,dan hadis Nabi SAW., maupun
perbuatan para sahabat. Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan, “Doa ini tidak ditemukan di kitab hadits
mana pun.” (Lihat Talkhis Al-Khabir, 2:88). Untuk itu, tidak ada doa khusus ketika sujud sahwi, sehingga
bacaannya seperti bacaan sujud ketika shalat. Misalnya membaca: Subhana Rabbiyal A’la.
Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan, “Hendaklah dia membaca di dalam sujud sahwi-nya,
bacaan yang diucapkan di dalam sujud ketika shalat, karena sujud sahwi merupakan sujud yang serupa
dengan sujud shalat.” (Al-Mughni, 2:432–433)

Lupa Melakukan Sujud Sahwi


Saat seseorang lupa dalam sholatnya, maka harus melakukan sujud sahwi di akhir sholatnya. Baik
dilakukan sebelum ataupun sesudah salam. Namun, tidak jarang Kita lupa untuk melakukan sujud sahwi.
Kalau begini, apa yang harus dilakukan?
1. Jika wudhunya belum batal dan jedanya belum lama, maka boleh langsung sujud sahwi. Termasuk
kasus imam lupa ketika sholat, namun dia tidak tahu cara sujud sahwi. Maka dia boleh sujud sahwi
ketika diberitahu makmum.Ini merupakan pendapat Imam Malik, Imam Syafii dalam qoul qadim, al-
Auza’i dan yang lainnya.
2. Jika wudhunya sudah batal, ulama memberikan 2 rincian.
Pertama, jika kasus lupanya berupa kelebihan rakaat, maka dia langsung wudhu dan sujud sahwi.
Karena fungsi sujud sahwi di sini adalah menghina setan. Demikian keterangan Syaikhul Islam dalam
Majmu’ al-Fatawa.
Kedua, jika kasus lupanya selain kelebihan rakaat, maka dia mengulangi shalatnya dari awal.
(Shahih Fiqh Sunah).

Ketrangan :
Bahan ajar siswa kelas VIII smt 1
Tahun Pelajaran 2020-2021

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai