CATATAN TAMBAHAN :
JAWABAN:
Asal-mula turunnya surat Al Qadr karena umat Nabi Muhammad sedih tidak seperti
kaum Bani Israil. Karena itulah turun malam Lailatul Qadar dan menurut Ustaz Abdul
Somad, Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.
"Seribu bulan itu lebih dari 80 tahun. Dalam buku 'Sukses Berburu Lailatul Qadar oleh
Muhammad Adam Hussein, S.Pd, M. QHI, menyebutan, dalam ayat pada surat Al Qadr
dijelaskan malam Lailatul Qadar kenapa disebut malam kemuliaan. Lalu dijawab pada
ayat 3 Surat Al Qadr yang berbunyi malam Lailatul Qadar adalah lebih baik daripada
seribu bulan.
Jelas di malam itu ketika malaikat-malaikat turun ke bumi maka suasana alam akan
berbeda dari biasanya. Lebih hangat dan lebih sejuk daripada sebelumnya.
Selain itu doa-doa yang dipanjatkan kepada Ilahi akan diaminkan oleh malaikat-malaikat
tersebut sehingga menjadi mempercepat pengabulan doa hamba-hambaNya. Maka
sungguh beruntunglah orang-orang yang ketika malam Lailatul Qadar dapat memohon doa
kepada-Nya dengan didoakan pula oleh malaikat-malaikat yang kebetulan sedang bertugas
turun ke muka bumi.
ِ س ِم هَّللا
ْ ِال َّر ْح َم ِن ال َّر ِحيمب
٤ - َكةُ َوالرُّ ۡو ُح فِ ۡيهَا بِاِ ۡذ ِنsَِربِّ ِه ۚمۡ ِّم ۡن ُك ِّل اَمۡ ٍر تَنَ َّز ُل ۡال َم ٰلٓ ِٕٕٮ
Artinya : “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya
untuk mengatur semua urusan.”
٥-َس ٰل ٌم ِه َى َح ٰتّى َم ۡطلَ ِع ۡالفَ ۡج ِر
Artinya : “Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.”
1) Shalat sunah muqayad adalah shalat sunah yang dianjurkan untuk dilakukan pada
waktu tertentu atau pada keadaan tertentu. Seperti tahiyatul masjid, dua rakaat seusai
wudhu, shalat sunah rawatib, dst.
2) Sedangkan shalat sunah mutlak: semua shalat sunah yang dilakukan tanpa terikat
waktu, sebab tertentu, maupun jumlah rakaat tertentu. Sehingga boleh dilakukan
kapanpun, di manapun, dengan jumlah rakaat berapapun, selama tidak dilakukan di
waktu atau tempat yang terlarang untuk shalat (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-
Kuwaitiyah, 27:154).
Shalat sunah dianjurkan untuk banyak dilakukan setiap waktu, siang maupun malam,
selain waktu larangan untuk shalat. Waktu terlarang tersebut adalah:
Allah berfirman,
َم يُ ْنفِقُونsُْ َو ِم َّما َرزَ ْقنَاهsاج ِع يَ ْد ُعونَ َربَّهُ ْم َخوْ فًا َوطَ َم ًعا
ِ ضَ م ع َِن ْال َمsُْتَت ََجافَى ُجنُوبُه
Artinya : “Punggung-punggung mereka jauh dari tempat tidur, karena beribadah kepada
Allah, dengan penuh rasa takut dan rasa harap. Mereka juga menginfakkan sebagian dari
rezeki yang Aku berikan kepada mereka.” (QS. As-Sajdah: 16)
Dari Rabi’ah bin Ka’b al-Aslami radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan, Aku pernah
tidur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku layani beliau dengan menyiapkan
air wudhu beliau dan kebutuhan beliau. Setelah usai, beliau bersabda: “Mintalah sesuatu.”
Aku menjawab: ‘Aku ingin bisa bersama anda di surga.’ Beliau bersabda: “Yang selain
itu?” ‘Hanya itu.’ Kataku. Kemudian beliau bersabda,
دsِ ك بِ َك ْث َر ِة ال ُّسجُو
َ فَأ ِعنِّي َعلَى نَ ْف ِس
Artinya : “Jika demikian, bantulah aku untuk mewujudkan harapanmu dengan
memperbanyak sujud.” (HR. Muslim).
3. Rukun Islam adalah lima tindakan dasar dalam Islam yang dianggap sebagai pondasi wajib
bagi orang-orang beriman. Ada satu hadist yang secara khusus menerangkan tentang 5
rukun Islam yaitu sabda Rasulullah SAW.
َّ َو إِقَ ِام ال، ِ َشهَا َد ِة أَ ْن اَل إِلهَ إِاَّل هللاُ َو أَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُوْ ُل هللا: س
ِّ َو َحج، َو إِ ْيتَا ِء ال َّز َكا ِة، صاَل ِة ٍ َعلَى خَ ْم
بُنِ َي اإْل ِ ْساَل ُم. رواه البخاري و مسلم. َضان َ صوْ ِم َر َم َ َو، ت ِ ْالبَ ْي
Artinya : "Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan'". (HR. Al-Bukhari dan
Muslim).
Rukun Islam yang pertama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat wajib hukumnya
bagi seseorang yang ingin menjadi muslim.
Kalimat syahadat dalam bahasa Arab:
ِأَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُوْ ُل هللا
Artinya : "Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan
aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah".
Di dalam dua kalimat syahadat tersebut yang patut disembah hanyalah Allah, tidak ada
yang lain. Dan tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah yang menguasai seluruh isi alam
semesta.
2) Mendirikan shalat
Setelah menjadi seorang muslim tentu harus mengejarkan rukun Islam yang kedua.
Salat wajib disebut juga sebagai salat 5 waktu, terdiri dari:
Setiap muslim diwajibkan berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan.
Tujuannya untuk mencapai ketakwaan kepada Allah SWT. Di antara hikmah berpuasa
adalah melatih kesabaran, menumbuhkan rasa empati terhadap orang yang kelaparan
sehingga terdorong hati kita untuk membantu orang yang kurang mampu.
4) Menunaikan Zakat
Zakat merupakan kewajiban yang dikeluarkan pada harta orang yang memiliki
kelebihan. Ada beberapa jenis zakat yaitu zakat fitrah yang dikeluarkan pada bulan
Ramadan, ada juga zakat mal yaitu zakat yang dikeluarkan berdasarkan hasil niaga atau
penghasilan.
Jumlah zakat fitrah yang wajib diserahkan 2,5 kg atau bisa diganti dengan uang yang
setara dengan 2,5 kg beras. Dan untuk zakat Mal bisa memperkirakannya dengan
menyerahkan 2,5 persen dari harta yang diperolah dari penghasilan kita.
Untuk zakat mal hukum nya wajib,jika tidak menyerahkan atau mengamalkan 2,5
persen dari pendapatan kita selama satu bulan,maka ibarat memakan daging beserta
bulu dan kotorannya.
َ َم َع ال ٰ ّر ِک ِع ۡینs الص َّٰلوۃَ َو ٰاتُوا ال َّز ٰکوۃَ َو ۡار َکع ُۡواsَو اَقِ ۡی ُموا
Artinya : "Dan dirikanlah shalat, serta tunaikkan zakat, dan ruku'lah bersama dengan
orang-orang yang ruku".
Pergi Haji ke Mekkah adalah kewajiban umat muslim yang mampu secara fisik dan
finansial. Pergi haji wajibnya dilakukan satu kali seumur hidup.
َع إِلَ ْي ِه َسبِياًل ۚ َو َمن َكفَ َر فَإِ َّن هَّللا َ َغنِ ٌّي َع ِن ْال َعالَ ِمين ِ اس ِحجُّ ْالبَ ْي
sَ ت َم ِن ا ْستَطَا ِ ََّوهَّلِل ِ َعلَى الن
Artinya : "...mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)
orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu)
dari semesta alam." (QS. Ali-Imran: 97).