Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada 1864, fisikawan Inggris, James Clerk Maxwell, mengemukakan teori yang
menyebutkan bahwa cahaya adalah rambatan gelombang yang dihasilkan oleh kombinasi
medan listrik dan medan magnetic. Gelombang yang dihasilkan oleh medan listrik dan
medan magnetik ini disebut gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik
merupakan gelombang transversal yang dapat merambat dalam ruang hampa.

Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang dapat merambat ke


dalam ruang hampa. Contoh dari gelombang elektromagnetik adalah matahari dapat sampai
ke bumi. Cahaya juga merupakan gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah
rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya. Karena cahaya tergolong gelombang, maka
cahaya juga memiliki sifat-sifat seperti difraksi, interferensi cahaya, pemantulan, disperse,
dan pembiasan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan difraksi cahaya?
2. Berapa panjang gelombang cahaya untuk warna tertentu dari difraksi cahaya?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan difraksi cahaya.
2. Untuk mengetahui panjang gelombang cahaya tertentu.

1.4 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan tahap :
1. Pengumpulan alat dan bahan yang akan diuji.
2. Pengujian alat dan bahan untuk mengetahui difraksi cahaya.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah tanggal 24 September 2014 di kelas XII IPA 5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Difraksi Cahaya


Difraksi cahaya adalah peristiwa pelenturan cahaya yang akan terjadi jika cahaya
melalui celah yang sangat sempit, cahaya tersebut dapat terpecah-pecah menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil dan memiliki sifat seperti cahaya baru. Sifat-sifat
difraksi pada cahaya ini dapat dibuktikan dengan melihat pola interferensi yang
terjadi pada layar saat dipasang dibelakang celah.
2.1.1 Difraksi Pada Celah Tunggal
Jika sebuah celah tunggal disinari dengan cahaya monokromatis, dan cahaya yang
keluar celah ditangkap oleh layar, maka pada layar akan terjadi pola difraksi
(interferensi) berupa garis-garis terang dan gelap.

2.1.2 Difraksi Pada Celah Banyak (Kisi)


Kisi difraksi disebut juga celah majemuk yaitu celah-celah sempit yang tertata
rapi dengan jarak yang cukup dekat. Pada kisi ini biasanya tertulis data N
garis/cm.
Jika cahaya melewati celah majemuk (kisi) maka cahaya itu akan mengalami
difraksi atau pelenturan. Peristiwa difraksi pada kisi ini dapat dilihat seperti pola-
pola interferensi yang terjadi pada layar yaitu pita gelap dan terang.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tujuan
   Untuk mengamati peristiwa difraksi pada celah kisi difraksi
 Menentukan panjang gelombang cahaya.

3.2 Alat dan bahan


 Statif
 Penggaris 1m
 Lampu dengan filament vertical / Raybok-kisi defraksi
 Power suplly / baterai

3.3 Langkah Kerja


1. Siapkan alat dan bahan
2.   Simpan sumber cahaya pada meja kerja.
3.   Tentukan jarak pengamatan dengan kisi pada perobaan pertama sejauh
4.   Cari bayangan yang paling jelas yang dapat ditangkap oleh layar.
5.   Memakai kisi difraksi dengan N= 100
6.   Ukur jarak dari terang pusat ke warna yang pertama (y1) yaitu warna merah
7.   Ukur jarak dari terang pusat ke warna yang kedua (y2) yaitu warna hijau.
9.   Kemudian melakukan hal yang sama pada percobaan kedua dengan jarak sama
dan N=300
10.  Hitung panjang gelombang dari masing-masing jarak terang pusat ke warna.
3.4 Tabel Hasil Pengamatan
Kisi yang digunakan P kiri P kanan
Orde ke (m) Warna L (cm P (cm) d (cm)
Garis/mm (N) (cm) (cm) λ = dPm/l
-4 -6
Merah 40 2,5 2,5 2,5 10 6,25*10
-4 -6
Merah 40 2,5 2,5 2,5 10 6,25*10
I 100 -4 -6
Hijau 40 2 2 2 10 5*10
-4 -6
Hijau 40 2 2 2 10 5*10
-4 -6
Merah 40 7,5 7,5 7,5 3*10 56,25*10
-4 -6
Merah 40 7,5 7,5 7,5 3*10 56,25*10
II 300 -4 -6
Hijau 40 6 6 6 3*10 4,5*10
-4 -6
Hijau 40 6 6 6 3*10 4,5*10

Rumus : d sin Ө = dPm/l = m λ

m = orde ke

d = lebar antar celah

l = panjang gelombang cahaya ke layar


BAB IV
PERTANYAAN

4.1 Pertanyaan

1. Dari pengamatan di atas tuliskan urutan panjang gelombang dari yang terbesar ke yang
terkecil?
Jawaban:
Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu

2. Bandingkan urutan warna di atas dengan urutam spectrum!


Jawaban:
Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu
BAB IV
PENUTUP
4.1 Saran

Dalam pengamatan kisi difraksi, diperlukan ketelitian yang tinggi untuk menentukan panjang
gelombang cahaya, juga diperlukan ketelitian dalam melihat warna yang akan diukur.

4.2 Kesimpulan

Cahaya yang melalui celah yang sangat sempit dapat terpecah-pecah menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil dan memiliki sifat seperti cahaya baru. Sifat-sifat difraksi pada cahaya ini dapat
dibuktikan dengan melihat pola interferensi yang terjadi pada layar saat dipasang dibelakang
celah.
DAFTAR PUSTAKA

 Yeyet, siti. Modul 3 Gelombang Cahaya Fisika Kelas XII/1. Bandung: SMA Negeri 1
Bandung.
LAMPIRAN

Kisi difraksi Peralatan yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai