Outline
Outline
(SKRIPSI)
ABSTRAK
Abrasi merupakan masalah yang sering terjadi di kawasan garis pantai yang
perlu diatasi. Analisis abrasi digunakan untuk melihat perubahan pada garis pantai.
Penanggulangan abrasi salah satunya dengan menggunakan bangunan pengaman
pantai yaitu bangunan pemecah gelombang (breakwater). Bangunan pemecah
gelombang (breakwater) adalah salah satu dari bangunan pengaman pantai yang
berfungsi untuk memecah ombak atau gelombang dengan menyerap sebagian
energi dari gelombang. Energi gelombang yang berhasil dipecahkan pada saat
sampai di pantai tidak besar sehingga resiko kerusakan pantai atau abrasi pantai
dapat diperkecil. Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Kerentanan Pantai (IKP),
banyak ditemukan pesisir pantai yang mengalami kerusakan akibat terjadinya
abrasi, nilai IKP terbesar berada di Pantai Pasir Putih. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dampak dari abrasi terhadap bangunan pemecah gelombang
(breakwater) dan mengetahui dimensi bangunan pemecah gelombang yang efektif
untuk penanggulangan abrasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
program Structure Analysis Program (SAP2000) untuk menganalisis bangunan dan
menggunakan pendektan secara empiris dari Murobuse dan Sato. Hasil penelitian
ini adalah dimensi bangunan pemecah gelombang (breakwater) yang lebih efektif.
Kata kunci : Breakwater, Pantai Pasir Putih, Structure Analysis Program.
A. Latar Belakang
Abrasi merupakan masalah yang sering terjadi di kawasan garis pantai yang
dipengaruhi oleh angin, gelombang, dan arus. Abrasi menyebabkan perubahan pada
garis-garis pantai. Perubahan terhadap garis pantai merupakan satu proses tanpa
henti melalui berbagai proses baik pengikisan (abrasi) maupun penambahan
(akresi) pantai yang diakibatkan oleh pergerakan sedimen, arus susur pantai
(longshore current), tindakan ombak dan penggunaan tanah (Hakim, 2012).
Provinsi Bengkulu memiliki panjang pantai ± 525 km dengan luas perairan
± 12.335,2 km² yang termasuk kedalam ZEE (Zona Ekonomi Eklusif). Kota
Bengkulu merupakan ibukota dari Provinsi Bengkulu yang memiliki wilayah
pesisir dengan panjang garis pantai ± 17,22 km. Pesisir pantai dijadikan sebagai
objek wisata, salah satunya adalah Pantai Pasir Putih. Jumlah penduduk di sekitar
pantai Pasir Putih ini terus mengalami perkembangan.
Sejalan dengan berkembangnya daerah ini berbagai permasalahan mulai
timbul, seperti kondisi di wilayah Pantai Pasir Putih ini sudah mengalami degradasi,
yang disebabkan oleh abrasi yang menyebabkan perubahan garis pantai sehingga
penduduk terancam oleh gelombang laut dan erosi pantai. Erosi dan abrasi
disebabkan oleh adanya hempasan gelombang laut. Oleh karena itu diperlukan
bangunan pelindung pantai. Bangunan pelindung pantai yang terdapat di Pantai
Pasir Putih adalah bangunan pemecah gelombang (breakwater).
Tujuan dari bangunan pemecah gelombang (breakwater) adalah untuk
memecah gelombang dengan menyerap sebagian gelombang. Bangunan pemecah
gelombang digunakan untuk mengendalikan abrasi yang menggerus pantai. Abrasi
pada daerah Pantai Pasir Putih sangat tinggi sehingga dibutuhkan bangunan
pemecah gelombang yang baik. Bangunan pemecah gelombang (breakwater)
dibangun dengan memperhatikan tingkatan abrasi dan parameter dalam analisis
perhitungan, seperti tinggi gelombang signifikan dan periode gelombang signifikan
agar dapat menyerap gelombang dengan maksimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh abrasi terhadap bangunan pemecah gelombang
(breakwater) pada daerah Pantai Pasir Putih?
2. Bagaimana cara penanggulangan abrasi terhadap bangunan pemecah gelombang
(breakwater) yang telah ada?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh abrasi bangunan pemecah gelombang (breakwater) pada
daerah Pantai Pasir Putih.
2. Mencari alternatif solusi pemecahan masalah yang terjadi terhadap bangunan
pemecah gelombang (breakwater) yang telah ada.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif penanggulangan
abrasi dan desain ataupun re-design bangunan pemecah gelombang (breakwater)
bagi pihak pengelola bangunan pemecah gelombang (brakwater) di
Pantai Pasir Putih.
E. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, batasan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Pengaruh tsunami dan gempa tidak diperhitungkan.
2. Tidak memperhitungkan besarnya sedimentasi pada daerah sekitar bangunan
pemecah gelombang (breakwater).
3. Investigasi geoteknik tidak ditinjau.
4. Tidak membahas biaya (RAB) re-design breakwater.
5. Perhitungan detail bangunan pemecah gelombang (breakwater) hanya dilakukan
pada tipe yang dipilih.
6. Perencanaan bangunan pemecah gelombang (breakwater) meliputi tipe, bentuk
dan dimensi yang diusulkan.
F. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode empiris dan analisis
numeris. Metode empiris menggunakan rumus-rumus dari Murobuse dan Sato yang
terdapat pada Buku Teknik Pantai. Analisis numeris menggunakan program
Structure Analysis Program (SAP2000) untuk mengetahui perubahan garis pantai
dan tinggi muka air.
Mulai
Identifikasi
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Analisis Data
Data Primer
Data Sekunder
Analisis Numeris
Menggunakan Program
SAP2000
selesai
I. Output
1. Sebagai literatur penulisan karya ilmiah yang berhubungan dengan abrasi dan
bangunan pemecah gelombang (breakwater).
2. Penelitian ini menghasilkan desain dimensi bangunan pemecah gelombang
(breakwater) yang efektif agar dapat menanggulangi abrasi yang terjadi.
J. Daftar Pustaka
Hakim, B. A. (2012, September). Efektifitas Penanggulangan Abrasi
Menggunakan Bangunan Pantai di Pesisir kota Semarang. In Seminar
Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
Syafi’i, M., & Chayati, C. (2016). Penanggulangan Abrasi Pantai di Desa Gersik
Putih Kecamatan Gapura. Jurnal Ilmiah MITSU, 4(1).
Setyasih, I., & Anwar, Y. (2020). Efektivitas Bangunan Pemecah Gelombang
Dalam Pengendalian Abrasi Pantai di Kecamatan Biduk-
Biduk. geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi, 1(2), 107-119.
Wirawan, R. E. D. (2019). TA: Re-Design Breakwater Di Ppi Tulandale
Berdasarkan Analisis Hidrodinamika Dan Sedimentasi (Doctoral
dissertation, Institut Teknologi Nasiuonal).
Zamdial, D. H., Bakhtiar, D., & Nofridiansyah, E. (2018). Studi Identifikasi
Kerusakan Wilayah Pesisir Di Kota Bengkulu. Jurnal Enggano Vol, 3(1),
65-80.
Bengkulu, April 2021
Menyetujui,
Dosen Bidang Ilmu Pengusul