Teori Keperawatan Jean Watson Kelompok 2
Teori Keperawatan Jean Watson Kelompok 2
Disusun Oleh:
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Adapun judul Makalah ini yang penulis
ambil adalah “Teori Keperawatan Menurut Jean Watson”
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
dari Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Ucapan terima kasih ke semua pihak yang telah membantu dan memberikan
motivasi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini yang namanya penulis tidak
dapat sebutkan satu persatu.
Demikian akhir kata dari penulis, semoga makalah ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak dan pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga
dapat membuka wawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik di
masa yang kandatang.
P
enulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Perumusan Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS....................................................................
2.1 Sejarah Keperawatan.........................................................................
2.2 Pengertian Keperawatan....................................................................
2.3 Pengertian Model Konsep Dan Teori................................................
2.4 Tujuan Teori Keperawatan................................................................
BAB III TEORI KEPERAWATAN JEAN WATSON.................................
3.1 Manusia sebagai Fokus Sentral Keperawatan....................................
3.2 Sehat dan Kesehatan..........................................................................
3.3 Clinical Caritas Process.....................................................................
3.4 Transpersonal Caring Relationship....................................................
3.5 Caring Occation Moment...................................................................
BAB IV PENUTUP.......................................................................................
4.1 Kesimpulan........................................................................................
4.2 Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum: Perawat dapat mempraktekan teori menurut Jean Watson.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui sejarah keperawatanan
b. Mengetahui pengetian keperawatan
c. Mengetahui pengertian model konsep dan teori
d. Mengetahui faktor pengaruh teori keperwatan
e. Mengetahui tujuan teori keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Sejarah Keperawatan
Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di
bumi ini, keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban
teknologi dan kebudayaan.Konsep keperawatan dari abad ke abad terus
berkembang, Pada awal sejarahnya keperawatan dikenal sebagai bentuk
pelayanan komunitas dan pembentukannya berkaitan dengan dorongan alami
untuk melayani dan melindungi keluaga ( Donahue, 1995). Keperawatan lahir
sebagai bentuk keinginan untuk menjaga seseorang tetap sehat dan
memberikan rasa nnyaman, pelayanan dan keamanan bagi orang yang sakit.
Walaupun secara umum tujuan keperawatan relative secara sama dari tahun ke
tahun, praktik keperawatan dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan
masyarakat, sehingga keperawatan terilabat secara bertahap.
Selama era Hipprocrates, kedokteran bekerja tanpa perawat selama abad
pertengahan, keperawatan bekerja tanpa dukungan medis.(Donahue, 1995;
Deloghery, 1996).Kekeristenan cukup besar memperngaruhi profesi
keperawatan.Salah satu catatan diawal sejarah digambarkan bahwa
keperawatan merupakan bentuk perintah dari Diakonia, suatu kelompok kerja
seperti perawat kesehatan masyarakat atau yang mengunjungi orang sakit.
Pandangan Nigthingale terhadap keperawatan diturunkan dari philosofi
spiritual yang berkembang dalam mas remaja dan ia ketika dewasa (Macrae,
1995). Inti keyakinannya juga terlihat dalam analisis statistik yang mengaitkan
sanitasi yang buruk dengan terjadinya kolera dan disentri.Ia memandang
keperawatan sebagai suatu jalan untuk mencari kebenaran dalam mendapat
jawaban atas pertanyaan atau penelusuran terhadap masalah kesehatan dan
menggunakan hokum penyembuhan Tuhan dalam praktik keperawatan
(Macrea, 1995). Perang salib menjadi suatu stimulus untuk memperoleh
asuhan keperawatan dan kesehatan.Perawat militer membutuhkan perawat
laki-laki dan didirikan rumah sakit.Setelah perang salib kota-kota besar mulai
berdiri dan berkembang dengan menurunkan faktor feodalisme.Perkembangan
populasi penduduk yang luas di kota-kota tersebut menyebabkan munculnya
masalah kesehatan tertentu dan meningkatnya kebutuhan perawatan
kesehatan.
Dalam bulan Oktober 1846, Florence Nightingale memperoleh Year-book
of the Institution of Deaconesses at Kaiserswerth (Woodham-Smith, 1983).
Pada tahun 1847, ia pergi ke kaisersweth untuk bekerja pada
Diakonia( Woodham-Smith,1983; Donehue, 1995).
Dalam tahun 1860, Nightingale menulis Notes on Nursing: What It Is and
What It Is Not untuk masyarakat umum. Filosofinya terhadap praktik
keperawatan merupakan dari refleksi dari perubahan kebutuhan masyarakat.Ia
melihat peran perawat sebagai seseorang yang bertugas menjaga kesehatan
seseorang berdasarkan penghetahuan tentang bagaimana menempatkann tubuh
dalam suatu status yang terbebas dari penyakit atau sembuh dari suatu
penyakit (Nightingale, 1860; Schuyler, 1992). Dalam tahun yang sama, ia
mengembangkan program pelatihan untuk perawat pertama kali, sekolah
Nightingale untuk perawat di St. Thomas’s Hospital di London.
Keperawatan di rumah sakit berkembang pada akhir abad ke-19, tetapi di
komunitas, keperawatan tidak menunjukan peningkatan yang berarti sampai
tahun 1893 ketika Lilian Wald dan Mary Brewster membuka The Henry Street
Settlement, yang berfokus pada kebutuhan kesehatan orang-orang miskin yang
tinggal dirumah penampungan di New York (Donahue, 1995; Silverstain,
1985). Perawat yang berkerja di tempat tersebut memiliki tanggung jawab
yang lebih besarterhadap klien mereka dari pada perawat yang bekerja di
rumah sakit karena mereka sering kalo menghadapi situasi yang
membutuhkan tindakan mandiri dari perintah dokter.Lebih dari itu, dalam
mengobati penyakit, orang miskin membutuhkan terapi yang ditunjukan untuk
memperbaikin nutrisi, memberikan penginapan, dan mempertahankan
kebersihan. Wald menulis buku yang menggambarkan aktivitasnya di tempat
bekerja, dengan judul : The House on Henry Sreet (1915) dan Windows on
Henry Street (1934). Perkembangan keperawatan di dunia :
1. Mother Instink, pekerjaan keperawatan sudah ada sejak manusia
diciptakan, keperawatan ada sebagai suatu naluri (instink). Setiap manusia
pada tahap ini menggunakan akal pikirannya untuk menjaga kesehatan,
menggurangi stimulus kurang menyengkan, merawat anak, menyusui anak
dan perilaku masih banyak perilaku lainnya.
2. Animisme, manusia pada tahap ini memiliki keyakinan bahwa keadaan
sakit adalah disebabkan oleh arwah/roh halus yang ada pada manusia yang
telah meninggal atau pada manusia yang hidup atau pada alam ( batu
besar, pohon, gunung, sungai, api, dll). Untuk mengupayakan
penyembuhan atau perawatan bagi manusia yang sakit maka roh jahat
harus di usir, para dukun mengupayakan proses penyembuhan dengan
berusaha mencari pengetahuan tentang roh dari sesuatu yang
mempengaruhi kesehatan orang yang sakit. Setelah dirasa mendapatkan
kemampuan, para dukun berupaya mengusir roh dengan menggunakan
mantra-mantra atau obat-obatan yang berasal dari alam.
3. Keperawatan penyakit akibat kemarahan para dewa, pada tahap ini
manusia sudah memiliki kepercayaan tentang adanya dewa-dewa, manusia
yang sakit disebabkan oleh kemarahan dewa. Untuk membantu
penyembuhan orang yang sakit dilakukan pemujaan kepada para dewa di
tempat pemujaan (kuil), dengan demikian dapat dikatakan bahwa kuil
adalah tempat pelayanan kesehatan.
4. Ketabiban, mulai berkembang kemungkinan sejak ± 14 abad SM, pada
masa ini telah dikenal teknik pembidaian, hygiene umum, anatomi
manusia.
5. Diakones dan Philantrop berkembang sejak ± 400 SM, para diakones
memberikan pelayanan perawatan yang diberikan dari rumah ke rumah,
tugas mereka adalah membantu pendeta memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan pada masa ini merupakan cikal bakal berkembangnya ilmu
keperawatan kesehatan masyarakat. Philantop adalah kelompok yang
mengasingkan diri dari keramaian dunia, dimana mereka merupakan
tenaga inti yang memberikan pelayanan di pusat pelayanan kesehatan (RS)
pada masa itu.
6. Perkembangan ilmu kedokteran islam pada tahun 632 Masehi, Agama
Islam melalui Nabi Muhamad SAW dan para pengikutnya menyebarkan
agama Islam keseluruh pelosok dunia. Selain menyebarkan ajaran agama
beliau juga menyebarkan ilmu pengetahuan tentang perilaku hidup bersih
dan pengobatan terhadap penyakit (kedokteran).
7. Perawat terdidik ( 600 – 1583 ) Pada masa ini pendidikan keperawatan
mulai muncul, dimana program itu menghasilkan perawat-perawat
terdidik. Pendidikan keperawatan diawali di Hotel Dien dan Lion Prancis
yang kemudian berkembang menjadi rumah sakit terbesar disana.Pada
awalnya perawat terdidik diseleksi dari para pengikut agama dimana
tenaga mereka diperbantukan dalam kegiatan perawatan paska terjadinya
perang salib.Tokoh perawat yang terkenal pada saat (1182 – 1226) itu
adalah St Fransiscas dari Asisi Italia.
8. Perawat Profesional (abad 18 – 19) Perkembangan ilmu pengetahuan
semakin pesat sejak abad ini termasuk ilmu kedokteran dan
keperawatan.Florence Nightingale (1820-1910) adalah tokoh yang berjasa
dalam pengembangan ilmu keperawatan, beliau mendirikan sekolah
keperawatan moderen pada tahun 1960 di RS St. Thomas di London.
4.1 Kesimpulan
Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan (1979,1985,1988) berupaya
untuk mendefinisikan hasil dari aktivitas keperawatan yang berhubungan
dengan aspek humanistic dari kehidupan (Watson 1979; Marriner-Tomey,
1994). Dari pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Jean Watson membagi kebutuhan manusia melalui 4 bagian pokok :
1) Kebutuhan Biophisikal
Kebutuhan makan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan vertilasi
2) Kebutuhan Psikofisikal
Kebutuhan aktifitas dan istirahat dan kebutuhan oktualisasi
3) Kebutuhan Psikososial
4) Kebutuhan Intrapesonal Dan Intepersonal
4.2 Saran
Manusia hendaknya dapat beinteraksi atau berhubungan baik dengan
manusia lainnya. Dengan berinteraksi, segala kebutuhan manusia akan mudah
terpenuhi. Untuk dapat memenuhi kebutuhannya, manusia harus memilki
pengetahuan manusia dan pemeliharaan / perawatan manusia.Tanpa adanya
ilmu pengetahuan manusia tidak dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan
baik di masyarakat. Tanpa adanya pemeliharaan / perawatan diri, manusia
juga akan sakit dan tidak akan dapat memenuhi kebutuhan. Maka dari itu,
manusia dituntut untuk menjaga kesehatan dan pencegahan segala penyakit
dimanapun dan kapanpun.
DAFTAR PUSTAKA